• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI MENGELOLA INVESTASI PORTOFOLIO (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRATEGI MENGELOLA INVESTASI PORTOFOLIO (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI MENGELOLA INVESTASI PORTOFOLIO DI BURSA EFEK INDONESIA

Sunarso Abstract

This research is aimed to find out a new strategy in managing risks for investors in the Indonesian Capital Market. The existing strategy no more suitable for emerging market because everything has changed extreemly. That is why this research is held. Invesment can be said as the sacrefice of today consumtion to to rise capital gain in the future. There are many form of investment instruments, one of them is to buy stock in the capital market. Invesment in the form of a set of stocks is called portfolio investment. To get optimum return in the portfolio invesment an effective stragegy must be implemented. By implementing the strategy investor can manage risk to avoid excessive loss in their investment. The methood in this research is experimental reseach. The experiment deleberated by testing the strategy in real investing for three months form Januari 2016 to March 2016. During the periode stocks that are meet the criteria acoording to the new strategy are bought and kept until the end of the periode. At the end of the experiment, the return of the investmen was calculated. The result of the calculation was presented on the data analysys.

Key words: Investment Strategy, capital market, portfolio invesment.

PENDAHULUAN

(2)

adalah investasi dalam bentuk harta benda fisik seperti tanah, emas dan aktiva berujud lain yang harganya diharapkan naik di masa mendatang. Investasi tidak langsung adalah investasi dalam bentuk aset finansial.

Aset finansial dapat berupa saham,obligasi, reksa dana, SUN dan lain sebagainya. Saham sebagai salah satu bentuk investasi tidak langsung merupakan satu pilihan investasi yang memiliki potensi imbal hasil tinggi. Namun demikian potensi resiko yang bisa dialami pemodal juga besar.

Guna mengurangi resiko diperlukan strategi yang dapat degan mudah diterapkan oleh investor, terutama investor pemula. Selama ini resiko sering dianggap sebuah hal yang menakutkan investor, sehingga investor cenderung memilih saham yang harganya relatif stabil. Perubahan di bidang politik, ekonomi, moneter, kebijakan pemerintah, baik perubahan itu di luar negeri maupun di dalam negeri akan mempengaruhi harga saham, sehinga investor harus perlu mencermatinya.

Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal penyusunan portofolio merupakan salah satu strategi yang tepat karena dapat memperkecil resiko yang mungkin dialami investor. Sebelum menyusun portofolio investor perlu menganalisis secara fundamental dan teknikal. Hasil analisis ini dapat dijadikan dasar dalam membuat keputusan investasi. Walaupun demikian bagaimanapun cermatnya investor membuat keputusan investasi tidak bisa luput dari potensi resiko yang mungkin akan dialami.

TUJUAN PENELITIAN

(3)

KAJIAN TEORI

1. Strategi Investasi

Strategi investasi merupakan langkah teknis dan sistematis dalam Investasi yaitu menempatkan dana dengan harapan memperoleh keuntungan dan terhindar dari resiko kerugugian. Untuk menghindari resiko investor sebaiknya memilihnsaham yang paling mendekati aset bebas resiko, (Fahmi: 2014).

Dari pengertian diatas dapat dinyatakan bahwa dalam berinvestasi sedapat mungkin menghindari resiko. Namun demikian dalam investasi saham resiko berbanding lurus dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Artinya semakin kecil besar resiko yang mungkin timbul semakin besar pula potensi imbah hasil yang diharapkan. Demikian sebaliknya, (Saleh: 2010).

2. Imbal Hasil Investasi

Secara matematika untuk menghitung realisasi keuntungan adalah sebagai berikut:

Ri = Pt -P(t P(t --1)1)Dt

Dimana :

Ri = Keuntungan (return) realisasi Pt = Harga investasi sekarang Pt-1 = Harga investasi tahun lalu Dt = Deviden periode sekarang

Pada saat memutuskan investasi investor memiliki harapan untuk memperoleh keuntungan (expected return). Harapan ini dapat dihitung berdasarkan probabilitas hasil yang mungkin diperoleh.

Untuk menghitung tingkat keuntungan yang diahrapkan dapat dihitung dengan rumus:

E(Ri) =

m

j 1

(4)

Apa bila probabilitasnya tidak diabaikan, maka dapat digunakan rumus:

E (Ri) = N

ij R N

i

1

dimana:

E(Ri) = Expected return pada periode i Rij = Keuntungan (return) investasi i

M = Banyaknya peristiwa yang mungkin terjadi

Jika investor memiliki potensi keuntungan (imbal hasil positif) sebaiknya direalisasikan sebelum berbalik jadi rugi potensial.

3. Resiko (risk) Investasi

Resiko investasi dengan tingkat keuntungan investasi ibarat koin dengan dua sisi. Satu sisi resiko (risk) dan sisi lain imbal hasil yang diharapkan ( Expected Return). Resiko investasi dapat diukur dengan menghitung varians dan deviasi standar.

a. Variance (2)

 

m

i

i Pij Rij E Ri

1

2 2

)) ( (

Apabila probabilitas di abaikan, maka perhitungannya dihitung dengan rumus:

i 2 =

m

i N

Ri E Rij

1

2

)) ( (

Dimana:

i 2 = Variance return investasi

Rij = Keuntungan saham i yang diterima pada periode ke-3 E(Ri) = Tingkat keuntungan yang diahrapkan dari saham i

(5)

b. Deviasi Standar

Pengukuran standar deviasi dinyatakan sebagai berikut :

i = Var(Ri)

Dimana:

i = Standar deviasi saham i

Var(Ri) = Variance tingkat pengembalian saham i

4. Portofolio

Portofolio merupakan himpunan atau set saham-saham yang dibeli investor. Jadi portofolio meerupakan kombinasi dari berbagai jenis saham yang dipilih investor (Bodie: 2006). Tujuan pembentukan bentukan resiko adalah untuk menyebar resiko sehingga sehingga risiko investasi dapat turunkan.

Sebaiknya investor melakukan evaluasi portofolio yang dibentuk secara berkala, baik potensit keuntungan maupun potensi tingkat resiko yang yang diderita. Hal ini untuk bahan pengambilan keputusan investasi selanjutnya.

Keputusan investasi tersebut menyangkut tindakan apa yang akan diambil pada masa akan datang yang penuh ketidak ketidakpastian.

5. Beta

(6)

merupakan pengukur risiko yang sistematis dari suatu saham terhadap risiko pasar (Jogiyanto, 2000).

6. Resiko Berinvestasi di Pasar Saham

Berinvestasi di Pasar Saham merupakan investasi tidak langsung karena dana yang di investasikan di Pasar Saham tidak secara langsung diinvestasikan di sektor produksi, namun dana tersebut diinvestasikan oleh emiten atau perusahaan yang sahamnya dibeli oleh investor pada pasar perdana. Selanjutnya transaksi jual-beli dilakukan antar investor di pasar sekunder. Pada pasar sekunder terjadi tarik ulur antara minat jual dan minat beli. Di sini sebenarnya perubahan harga dapat diprediksi dari besarnya minat jual dan minat beli. Jika minat jual lebih kuat maka harga akan turun, sebaliknya jika minat beli lebih kuat harga akan naik. Permasalahannya adalah kekuatan jual dan kekuatan beli tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor fundamental dan teknikal saja, tetapi sanat dipengaruhi oleh factor psikologis. Bahkan lebih parahnya kekuatan beli dan jual kadang-kadang kamuflase sehingga sering menjebak investor, terutama investor ritel. Hal ini bisa mengakibatkan harga turun secara tiba-tiba tanpa ada alas an yang jelas. Inilah resiko yang sulit dikelola. Kejelian investor dalam mengelola resiko investasi merupakan kunci sukses berinvestasi di pasar saham.

1. Resiko Delusi

Emiten sering melakukan penambahan saham di pasar atau right issue.Jika investor tidak mengambil bagian maka porsi kepemilikannya akan berkurang.

2. Resiko Riverst Stock Split

Riverst Stock Split adalah kebalikan dari stock split. Jika pada stock split jumlah lembar saham menjadi lebih banyak, karena nominalnya dipecah, maka pada riverst stock split terjadi penggabungan nominal saham, sehingga jumlah saham menjadilebih sedikit.

3. Resiko Delisting 4. Resiko Likuidasi

(7)

Dari keenam resiko tersebut, hanya resiko pertama yang bisa dikelola oleh investor. Jika terjadi resiko ke dua hingga ke enam maka investor tidak bisa berbuat apa-apa, untuk itu investor harus mengantisipasi terjadinya resiko ke dua hingga ke enam.

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental yaitu dilakukan dengan menguji hasil investasi berdasarkan strategi investasi yang digunakan dalam penelitian ini dengan dengan kinerja pasar.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah emiten yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan sampel adalah saham yang memenuhi kriteria pada strategi yang digunakan dalam penelian ini. Pada teknik pengambilan sampel ini penelitian menggunakan metode nonprobabilitas atau purposive sampling. Sampel penelitian adalah perusahaan yang memenuhi kriterian sampel tertentu sesuai dengan pertimbangan yang dikehendaki peneliti. Kriteria saham yang diambil dalam sampel adalah yang memiliki jangkauan lebih dari dua kali, yaitu harga tertinggi paling sedikit dua kali harga terendah.

C. Jenis dan Sumber Data

(8)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengakses menu historical transaction yang dapat didapat secara seketika dan secara update dari transaksi awal penelitian awal anuari 2016 sampai dengan transaksi terakhir yaitu pada akhir Maret 2016.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini sangat sederhana dengan mendata saham-saham yang dibeli sesuai dengan kriteria strategi investasi pada masa eksperimen yaitu dengan mengunakan metode indeks tunggal. Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis data ini adalah dengan mentranskipsi rekaman transaksi pembelian selama periode eksperimen yaitu mulai awal Januari 2016 sampai dengan akhir Maret 2016. Setelah itu harga pembelian dibandingkan dengan harga terakhir. Berdasarkan selisih harga beli dan harga jual dapat dihitung imbal hasil investasi.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Strategi

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi PRABOWO, merupakan akronim dari Price Research And Buy On Weakness Only atau riset harga dan beli hanya pada saat harga melemah.

1. Penelitian Harga

(9)

tertinggi. Saham yang dipilih adalah saham yang memiliki grafik curam dengan tingkat kecuraman grafik jangka panjang (lima tahun terakhir) mendekati 45o

2. Prosedur Pembelian

Pembelian saham hanya dilakukan pada saat harga melemah, yaitu saat berada dalam lembah atau titik bawah. Setelah itu investor tinggal menunggu harga naik.

B. Data Hasil Penelitian

Berdasarkan riset harga (Price Analysis) maka dilakukan pembelian terhadap saham-saham sebagai berikut:

Date

Acnt

No Code Cmd Mkt

Done

(10)
(11)
(12)

C. Perhitungan Imbal Hasil

Dari transaksi yang didasarkan pada riset harga diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:

Price Amount Net Profit

201603

24 HOTL-W Buy 17 90000

Rp

22 NRCA-W Buy 18 100

Rp

21 NRCA-W Buy 25 82800

Rp

21 NRCA-W Buy 24 5600

Rp

21 NRCA-W Buy 18

(13)

21 1,944,110.00 2,194,400.00 250,290.00

20 NRCA-W Buy 25

10400

19 NRCA-W Buy 34

11740

19 GOLL-W Buy 15 7500

Rp

18 GOLL-W Buy 17 100

Rp

18 GOLL-W Buy 16 54600

Rp

18 BABP-W Buy 12 6300

Rp

15 NRCA-W Buy 40 31600

Rp

14 NRCA-W Buy 38 95900

Rp

13 NRCA-W Buy 49 91500

(14)

201601

11 NRCA-W Buy 44

13250

11 NRCA-W Buy 43 13800

Rp

07 NRCA-W Buy 40

13940

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa imbal hasil selama tiga bulan sebesar 31% atau rata-rata mencapai 10% perbula. Hasil ini tergolong excess return yaitu hasil yang jauh lebih besar di atas imbal hasir pasar.

D. Komparasi Hasil Penelitian dengan Kinerja IHSG

(15)

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan urian di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Secara umum resiko Investasi berbanding lurus dengan imbal hasil. Jadi 2. semakin tinggi imbal hasil yang diharapkan semakin beresiko.

3. Guna Mengelola resiko dan diperlukan penyusunan portofolio yang efesien, yaitu sekumpulan saham yang mendekati resiko pasar.

(16)

5. Saran kepada para pembaca yang berminat melakukan investasi di pasar modal sebaiknya mempelajari berbagai strategi investasi yang lain dari sumber referensi yang relevan dan up-date.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamarudin. 2004, Dasar-Dasar Manajemen Investasi Dan Portfolio, Rineka Cipta , Jakarta

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT. Rineka Cipta,

Bursa Efek Indonesia, http:/www.idx.co.id

Dalimuthe, Zuliani dan Budi Wibowo. 2006. Investasi. Jakarta. Salemba Empat. Fakhrudin, M dan M Sopian Hadianto. 2001, Perangkat dan Model Analisis

(17)

Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Jakarta. UPP AMP YKPN.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis; edisi kedua. Yogyakarta. BPFE Yogjakarta.

Indriastuti, Dorothea. R. 2001. Analisis Pengaruh Faktor-faktor Fundamental terhadap Beta Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Perpektif Vol.6. No.1 Juni: 11-25

Jogianto. 2000. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, edisi kedua BPFE. Jogjakarta.

Mustain. 2007. Analisis Pembentukan Portofolio Saham Optimal (studi pada saham yang tercatat di Indeks LQ-45). Disertasi tidak diterbitkan. Malang. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

Rodoni, Ahmad dan Othman Yong. 2002. Analisis Investasi Dan Teori Portofolio. Jakarta. PT. Interpratama Offset

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. CV. Alfabeta

Sumariyah, 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Jogjakarta. UPP AMP YKPN

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan briket dengan menggunakan bahan perekat akan lebih baik. hasilnya jika dibandingkan tanpa menggunakan bahan

Pada sampel pengukuran yaitu data-data yang diambil berupa pemakaian daya pada tiap KWH meter, beban saat pengukuran KWH meter tidak dibatasi jumlah pemakaiannya, Alat ukur

Halusinasi adalah persepsi klien dengan lingkungan tanpa stimulus.. yang

:ada bagian ini akan ditunjukkan bahwa 3 merupakan bilangan real, selain itu juga akan di uraikan tentang si!at bilangan rasional yaitu diantara dua bilangan real yang

Pada variasi sinyal sinusoidal 120Hz – Square 160Hz, pada gambar 4.17 berdasarkan hasil simulasi dapat dilihat untuk kontur temperatur, seperti dilihat pada gambar

Pemasukan oksigen ke dalam limbah cair adalah salah satu cara yang bisa diterapkan untuk menjaga proses terjadinya pengolahan anaerobdapat dihindari sehingga gas yang ditimbulkan

Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu

Sedangkan, emotion focused coping adalah suatu strategi dimana individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang