• Tidak ada hasil yang ditemukan

PKG Bimbingan dan Konseling Menuju Profe (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PKG Bimbingan dan Konseling Menuju Profe (1)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Denpasar Bali, 14 s.d 16 November 2013 Profesi Konseling Bermartabat dalam Masyarakat Multikultural dan Modern

1

PKG Bimbingan dan Konseling Menuju Profesionalisme Kinerja Guru BK/Konselor di Era Modern dan Multikultur

Eko Susanto, M.Pd.,Kons. ekobkummetro@gmail.com

HP : +62813 6914 9853 Universitas Muhammadiyah Metro

Yuni Novitasari, M.Pd. unie69@yahoo.co.id HP : +62821 2198 4590 Universitas Muhammadiyah Metro

ABSTRACT

Makalah ini menyajikan ulasan dokumen kinerja Guru BK/Konselor pada satuan pendidikan formal. Dokumen kinerja menjadi bukti fisik dari pelayanan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh Guru BK/Konselor. Banyak upaya yang dilakukan oleh praktisi bimbingan dan konseling untuk membuat alternatif dokumen kinerja Guru BK/Konselor. Saat ini masih ada Guru BK/Konselor yang bertanya seperti apa dokumen kinerja BK pada kurikulum 2013, kebingungan terjadi ketika tidak ada standar baku

dokumen kinerja yang diberlakukan—perlukah dibuatkan standar baku?. Dari kondisi

dilapangan yang demikian penulis berniat untuk menghimpun dan menerjemahkan peraturan/naskah terkait dengan dokumen kinerja. Studi literasi ini dilakukan sebagai upaya ini sebagai upaya untuk menjawab sebagian kebingunan Guru BK/Konselor di sekolah terkait dokumen kinerja dari pelayanan BK yang dilakukan. Mengapa dokumen kinerja begitu penting, karena hal ini menjadi komponen yang harus ditunjukkan oleh Guru BK/Konselor pada kegiatan Penilaian Kinerja Guru (PKG) BK. Walaupun peraturan tentang PKG BK secara konseptual masih disempurnakan sampai saat tulisan ini dibuat, setidaknya model dokumen kinerja Guru BK/Konselor bisa menjadi bahan pertimbangan. Dokumen kinerja yang dikelola dengan baik menjadi salah satu karakteristik profesionalisme Guru BK/Konselor.

Kata kunci : studi_literasi, dokumen_kinerja, pkg, guru_bk/konselor, kurikulum_2013

(2)

PENDAHULUAN

Baru-baru ini kurikulum 2013 mulai diujicobakan ke sekolah dan belum secara keseluruhan diimplementasikan, masih pada sekolah yang ditunjuk oleh pemerintah dan pada kelas tertentu saja. Civitas sekolah menyambut dengan berbagai respon positif dan masih ada juga yang merasa kebingungan. Pertanyaan muncul "apa bedanya dengan KTSP?”. Berbagai pihak yang merasa bertanggungjawab mulai mengadakan seminar, workshop dan panel bedah kurikulum 2013 dan implementasinya. Sadar atau tidak pemberlakuan kebijakan ini oleh pemerintah menyita perhatian banyak pihak.

Kepala dinas, kepala sekolah, guru mata pelajaran, guru Bimbingan Konseling (BK)/Konselor disekolah juga ikut sibuk memahami karakteristik kurikulum 2013. Penulis sebagai praktisi dibidang bimbingan dan konseling juga mendapat pertanyaan dari guru BK/konselor dan diundang untuk menjelaskan kurikulum 2013. Seminar demi seminar, workshop demi workshop, pelatihan demi pelatihan dan sosialisasi digelar, pada kondisi semacam ini guru banyak yang terlena, khususnya guru BK/konselor dilapangan seakan lupa dengan PKG (Penilaian Kinerja Guru) yang pada Oktober 2013 sudah mulai dilaksanakan.

Pada saatnya guru BK/konselor akan dinilai oleh tim PKG dan perlu persiapan yang matang untuk menghadapinya. PKG lakukan sebagai upaya pemerintah untuk menjamin mutu pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan. Pelaksanaan PKG dimaksudkan juga untuk mewujudkan guru yang profesional, sebab harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi yang bermutu.

Hasil PK GURU dapat dimanfaatkan untuk menyusun profil kinerja guru sebagai input dalam penyusunan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Hasil PK GURU juga merupakan dasar penetapan perolehan angka kredit guru dalam rangka pengembangan karir guru sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun

2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jika semua ini dapat dilaksanakan dengan baik dan obyektif, maka cita-cita pemerintah untuk menghasilkan ”insan yang cerdas komprehensif dan berdaya saing tinggi” lebih cepat direalisasikan.

Guru BK/Konselor tentu memiliki tugas dan tanggungjawab terkait dengan tujuan sebagaimana diutarakan diatas. Oleh karena itu guru BK/konselor di satuan-satuan pendidikan perlu mempersiapkan diri dalam kegiatan PKG. Apa saja yang perlu dipersiapkan oleh guru BK/konselor disekolah? Itu pertanyaan yang muncul. Jawabannya mengacu pada naskah rubrik penilaian kinerja guru BK/konselor. Pada naskah tersebut menjabarkan secara rinci aspek dan indikator penilaian kinerja guru BK/konselor.

Pasalnya petunjuk teknis terkait dengan rubrik tersebut masih dalam penyempurnaan. Secara singkat penulis pahami ada tiga aspek yang menjadi sasaran penilaian yakni perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dari aspek tersebut kemudian dijabarkan dalam indikator-indikator kinerja yang lebih rinci. Poin penting yang perlu disiapkan oleh guru BK/konselor adalah kesiapan fisik, mental, keterampilan dan dokumentasi. Terkait dengan dokumentasi, dilapangan banyak ditemukan model dokumentasi kinerja yang bervariasi, tetapi pada prinsipnya sama, yang penting isi didalamnya terdapat unsur-unsur sebagaimana disebutkan pada rubrik PKG BK. Oleh sebab itu makalah ini akan membahas dan memberikan ulasan tentang konseptual dokumen kinerja guru BK/konselor di sekolah yang dibutuhkan pada kegiatan PKG.

(3)

Profesi Konseling Bermartabat dalam Masyarakat Multikultural dan Modern kebutuhan guru BK/konselor untuk

keperluan PKG.

METODOLOGI

Makalah ini ditulis menggunakan pendekatan studi literature (review) disajikan dalam bentuk ulasan yang dikembangkan berdasarkan pemahaman dan pengalaman penulis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Secara keseluruhan rangkaian kegiatan Penilaian Kinerja Guru BK/Konselor akan dilaksanakan di satuan pendidikan masing-masing, tahapannya mencakup tiga langkah:

1. Wawancara dengan Guru BK/Konselor yang akan dinilai sebelum melakukan pengamatan dan pemantauan terhadap kinerja Guru BK/Konselor yang bersangkutan;

2. Pengamatan dan pemantauan terhadap kinerja Guru BK/Konselor;

3. Wawancara dengan Guru BK/Konselor untuk menyepakati hasil penilaian yang telah dilakukan;

Setiap langkah Penilaian Kinerja Guru BK/Konselor akan dilakukan secara berurutan.

1. Pada saat wawancara awal (sebelum pengamatan dan pemantauan) penilai memeriksa dokumen-dokumen penting yang telah dipersiapkan Guru BK/Konselor, seperti: program kerja, RPL dan perangkat layanan Bimbingan dan Konseling lainnya. Kemudian digunakan sebagai bahan perbandingan dengan kinerja nyata Guru BK/Konselor dalam kegiatan bimbingan dan konseling yang dijadikan sampel pengamatan.

2. Pada saat pengamatan dan pemantauan, penilai hendaknya memperhatikan sikap, kesungguhan, dan kesiapan Guru BK/Konselor dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling sehingga penilai mengetahui keadaan Guru BK/Konselor yang sebenarnya.

3. Wawancara setelah pengamatan dan pemantauan dilaksanakan untuk memastikan bahwa proses penilaian yang sudah dilakukan berjalan secara transparan, adil dan profesional. Penilai

mampu menjelaskan kepada Guru BK/Konselor tentang proses dan alasan-alasan perolehan hasil sementara penilaian. Kualitas wawancara setelah pengamatan dan pemantauan adalah diperolehnya persetujuan Guru BK/Konselor tentang hasil penilaian.

Dari penjelasan diatas jelas bahwa dokumen disiapkan oleh guru BK/konselor pada saat wawancara awal sebelum pengamatan dan pemantauan. Berdasarkan pada kajian yang dilakukan penulis membuat rumusan tentang dokumen yang dibutuhkan dan perlu dipersiapkan oleh guru pada kegiatan PKG adalah sebagai berikut:

1. Program BK yang mencakup program umum, program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, dan harian sesuai dengan jalur, jenis dan jenjang pendidikan.

2. RPL (SATLAN, SATKUNG ) sesuai

dengan yang tertuang pada program yang dibuat guru BK

3. Kumpulan materi yang sesuai dengan Satlan, satkung

4. Instrumen asesmen analisis kebutuhan peserta didik (ITP, AUM, DCM, Angket kebutuhan)

5. Himpunan Data

6. Hasil pengolahan data asesmen/ aplikasi instrumentasi

7. Daftar usulan anggaran kegiatan/ Rencana biaya pelaksanaan layanan BK

8. Kalender pendidikan

9. Instrumen penilaian layanan / laiseg 10. Buku agenda kegiatan

11. Daftar siswa asuh 12. Peta siswa

13. Cummulative record/catatan kumulatif 14. Laporan pelaksanaan program (Lapelprog) 15. Alat evaluasi

16. Hasil evaluasi

17. Buku Perkembangan Pribadi 18. Catatan kejadian (anekdot). 19. Dokumen kerjasama 20. Mekanisme kerja BK 21. Kode etik

22. bukti-bukti pengeluaran 23. buku inventaris barang

(4)

25. Hasil analisis evaluasi program BK 26. Dokumen Sosialisasi Program 27. Buku/laporan/tindak lanjut 28. Dokumen Desiminasi/sosialisasi 29. Piagam penghargaan,

30. Surat keterangan/Surat tugas terkait kegiatan profesi

31. Sertifikat, surat keputusan kepengurusan di organisasi profesi

32. Kartu anggota organisasi profesi 33. Kode etik konselor

34. Proposal penelitian, 35. Instrumen penelitian,

36. Hasil pengamatan/data penelitian, 37. hasil refleksi, laporan penelitian,

38. Pemanfaatan hasil penelitian (artikel, jurnal, atau karya tulis ilmiah lainnya)

Rincian dokumen ini penulis himpun berdasarkan pada rubrik penilaian kinerja guru BK/konselor yang ada pada situs : http://guru-indonesia.net/ diakses tanggal 2 Oktober 2013, naskah ini merupakan draf naskah rubrik PKG BK yang belum final. Cukup banyak memang dokumentasi yang perlu disiapkan oleh guru BK/konselor sebagai bukti fisik dari pelayanan yang dilakukan. Tidak sampai disini saja, penulis juga mencari sumber lain yang bisa dijadikan rujukan. Penelusuran mencari informasi dilakukan via chating, membaca artikel, diskusi, dan wawancara dengan pengawas serta guru BK/konselor. Informasi yang terakhir bahwa dokumen kinerja yang perlu disiapkan pada kegiatan PKG adalah:

1. Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Penetapan dan Pembagian Tugas Guru BK/Konselor beserta jumlah Daftar peserta didik dan/atau kelas yang diampu;

2. Program Bimbingan dan Konseling tahunan, semester, bulanan, mingguan dan harian termasuk dokumen BK lainnya;

3. Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) yang akan digunakan dalam periode pengamatan (2 minggu);

4. Contoh bahan tayang layanan BK yang sesuai dengan RPL;

5. Contoh instrumen penilaian proses dan penilaian hasil dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling;

6. Contoh analisis penilaian hasil pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling; 7. Agenda kegiatan harian/mingguan Guru

BK/Konselor;

8. Kalender Pendidikan;

9. Contoh program tindak lanjut hasil analisis penilaian;

10. Contoh-contoh untuk penilaian Karakteristik Profesional Guru BK/Konselor:

 Perencanaan PK Berkelanjutan untuk tahun terakhir;

 Contoh materi atau projek yang disiapkan bersama teman sejawat;

 Contoh kontribusi terhadap

pengembangan profesional, misalnya: kehadiran di KKG/MGMP/MGBK dan program yang dipelajari;

 Contoh kontribusi terhadap

pengembangan sekolah, misalnya: menjadi koordinator pembangunan ruang belajar/laboratorium komputer, anggota komite sekolah dan tugas ekstra-kurikuler;

 Contoh kerjasama dengan orang tua peserta didik, misalnya: jadwal pertemuan dan notulennya.

Himpunan dokumen kinerja diatas diperoleh dari Tim Perumus PKG BK yang sampai saat makalah ini ditulis masih dalam bentuk draf naskah yang belum diresmikan oleh pemerintah. Dari 10 jenis dokumen di atas hanya beberapa diantaranya yang akan dibahas. Berikut ini contoh beberapa bentuk dokumen kinerja yang dihimpun dan diadaptasi oleh penulis. 1. Program Bimbingan dan Konseling tahunan,

semester, bulanan, mingguan dan harian. 2. Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL). 3. Contoh bahan tayang layanan BK. 4. Contoh instrumen penilaian proses dan

penilaian hasil dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling.

5. Contoh analisis penilaian hasil pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling. 6. Agenda kegiatan harian/mingguan Guru

BK/Konselor.

7. Contoh program tindak lanjut hasil analisis penilaian.

8. Contoh kerjasama dengan orang tua peserta didik, misalnya: jadwal pertemuan dan notulennya.

(semua contoh dokumen terlampir pada CD) Semua dokumen diatas merupakan dokumen kinerja yang harus ditunjukkan pada saat wawancara awal. Sampai saat ini penulis masih menemukan pertanyaan terkait dokumen kinerja guru BK/konselor, beberapa pertanyaan yang muncul adalah:

(5)

Profesi Konseling Bermartabat dalam Masyarakat Multikultural dan Modern 2. Bagaimanakah bentuk Satlan dikurikulum

2013?

3. Bagaimanakah bentuk Satlan yang berkarakter?

4. Manakah Satlan yang dipakai, sebab banyak sekali versinya?

5. Apakah ada perubahan format Satlan di kurikulum 2013?

6. Apakah Konseling Individu/kelompok perlu membuat satlan, sedangkan masalahnya belum diketahui?

7. Bagaimana bentuk Program BK dikurikulum 2013?

Semua pertanyaan ini sering muncul diforum-forum guru BK/konselor di dunia maya. Munculnya pertanyaan demikian dan diskusi dengan teman sejawat menginisiasi penulis melakukan review dan kajian untuk menjawab pertanyaan tersebut. Saat ini acuan yang dapat digunakan adalah rubrik penilaian kinerja guru BK/konselor yang telah disosialisasi-kan dan dilatihdisosialisasi-kan pada calon asesor PKG BK, Permendikbud No 81A, Naskah Puskur dan sumber-sumber lain yang relevan.

Pada naskah rubrik penilaian kinerja guru BK/konselor menyebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) (Satlan/Satkung) minimal memuat tujuan, materi (topik atau permasalahan), kegiatan, sumber bahan/alat, dan instrumen penilaian, maka dapat dipahami bahwa standar minimal isi dari sebuah RPL adalah sebagaimana tersebut diatas. Oleh karena itu bagaimanapun bentuk dari RPL yang dibuat oleh Guru BK/Konselor yang penting memiliki unsur-unsur tersebut.

Masih pada naskah yang sama juga menyebutkan bahwa Program BK memuat rasional, visi dan misi sekolah, deskripsi kebutuhan, tujuan, komponen program, rencana kegiatan, pengembangan tema/topik, pengembangan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL), evaluasi dan anggaran. Sama halnya dengan RPL bagaimanapun bentuk program BK minimal memuat unsur-unsur tersebut diatas.

PENUTUP

Dari berbagai versi dokumen kinerja guru BK/konselor pada hakikatnya adalah sama dan dapat saling melengkapi. Dari pengelolaan dokumen kinerja yang baik mencerminkan profesionalitas guru BK/konselor itu sendiri. Dokumen kinerja

sebagai bukti fisik dari pelayanan yang telah dilakukan oleh guru BK/konselor sekaligus sebagai bentuk akuntabilitas kerja guru BK/konselor. Dengan berkembangnya paradigma bimbingan dan konseling maka upaya penyempurnaan akan menjadi bagian yang tidak dapat dielakkan. Sedikit perbedaan menunjukkan perlu adanya upaya saling melengkapi. Semoga bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

ACAP School of Counseling Guidelines. (2012). Record Keeping And Informed Consent Of Counselling Clients. Retrieved 9 Oktober 2013, from

http://currentstudents.acap.edu.au/as sets/Managing-My-Course/Placement

/ACAP-Guidelines-for-record-keeping-with-counselling-clients-2.pdf

Akhmad Sudrajat. (2011). Kinerja Guru dan

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Diakses 9 Oktober 2013, dari

http://akhmadsudrajat.wordpress.com

/2011/11/08/kinerja-guru-dan- pengembangan-keprofesian-berkelanjutan/

American Psychological Association. (2007) Record Keeping Guidelines.

Journal of APA Vol. 62, No. 9, 993–

1004(online http://www.apa.org/

practice/ guidelines/record-keeping.pdf)

Corey, G., Corey, M.S. & Callanan, O. (2011). Issues and ethics in the helping profession. (8thed.).Belmont, CA: Brooks/Cole.

Ellen T.Luepker, Lee Norton, R.Scott Chase. (2003).Record Keeping in Psychotherapy and Counseling : Protecting Confidentiality and the Professional Relationship. New York and Hove. Brunner-Routledge

Minto Tulus. (2012). Modul 8 Penilaian

(6)

http://mintotulus.files.wordpress.com/ 2012/04/modul-8-penilaian-layanan-bimbingan-dan-konseling.docx

Universitas Negeri Malang. (2013). Modul PLPG Bimbingan dan Konseling. Diakses 23 Agustus 2013, dari

Referensi

Dokumen terkait

Res: Saat ini dermaga yang kami miliki hanya dua buah yang sesuai untuk kegiatan sandar kapal yang memiliki DWT besar dan kebetulan dalam hal ini ada dua kapal yang

Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang terletak di daerah manfaat jalan, diberi lapisan permukaan, diberi elevasi lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan, dan pada

Siswa berpasang-pasangan dan setiap siswa memiliki tugas yang berbeda. Satu siswa bertugas memasukan pensil ke dalam botol dengan mata tertutup. Kemudian teman satunya

Beberapa penelitian tentang bermain sambil belajar telah dilakukan di beberapa sekolah dan dapat dilihat bahwa penerapan metode itu dinilai efektif

Dengan memberikan pendidikan yang tepat kepada anak maka akan dapat diperoleh landasan yang kuat bagi masa depan anak-anak itu.. Internet ialah jaringan global antar komputer

Toto: Kau tahu, ketika datang kesini aku tidak mau berolahraga sekarang aku sudah berubah pikiran setelah bertemu dengan kalian, aku mau menjalani semua pengobatan yang

orang tua melakukan sesuatu untuk saya yang saya tahu bahwa ia sebenarnya kurang bisa 16.. Lebih berkesan bagi

Materi bimbingan mengenai prestasi belajar meliputi, (1) guru BK melaksanakan layanan bimbingan dan konseling didalam kelas, (2) guru BK tidak pernah mengunjungi setiap