• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Mikrokontroler Atmega 8535 pada Panel Surya Statis dan Panel Surya Dinamis Berdasarkan Waktu Menggunakan Real Time Clock (RTC) DS1307

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Mikrokontroler Atmega 8535 pada Panel Surya Statis dan Panel Surya Dinamis Berdasarkan Waktu Menggunakan Real Time Clock (RTC) DS1307"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

Di dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mengambil beberapa tinjauan pustaka yang

dijadikan sebagai bahan dalam mendukung penyusunan tugas akhir ini. Adapun

tinjauan pustaka tersebut antara lain sebagai berikut:

2.1.Photovoltaic Cell

Energi listrik dapat dibangkitkan dengan mengubah sinar matahari melalui sebuah

proses yang dinamakan photovoltaic (PV). Photo merujuk kepada cahaya dan volatic

merujuk pada tegangan. Photovoltaic cell dibuat dari material semikonduktor terutama silikion yang dilapisi oleh bahan tambahan khusus. jika cahaya matahari mencapai sel

maka elektron akan terlepas dari atom silikon dan mengalir membentuk sirkuit listrik

sehingga energi listrik dapat dibangkitkan. Menurut Chenni et. al (2007) Sel surya

selalu didesain untuk mengubah cahaya menjadi energi listrik sebanyak-banyaknya

dan dapat digabung secara seri atau paralel untuk menghasilkan tegangan dan arus

yang diinginkan. Sedangkan pemanfaatan energi surya menurut Mirdanies et. al

(2011) sebagai sumber energi listrik dapat dihasilkan menggunakan panel fotovolatik

atau pemusatan sinar surya.

Kinerja dari photovoltaic cell sangat tergantung kepada sinar matahari yang diterimanya. Kondisi iklim (misal awan dan kabut) mempunyai efek yang sangat

signifikan terhadap jumlah energi matahari yang diterima sel sehingga akan

(2)

1. single crystal silicon,

2. multi crystal silicon, dan

3. amorphous silicon.

Amorphous jenis panel surya terbaik. Panel surya Amorphous diciptakan

dengan menyemprotkan silikon ke kaca di lapisan sangat tipis, dan umumnya dikenal

sebagai panel surya film tipis. Dari proses ini memungkinkan jenis panel surya ini

kualitasnya menjadi lebih baik pada pembangkit listrik tenaga surya di segala kondisi

pencahayaan, termasuk lingkungan berawan atau teduh. Panel surya amorphous tahan

terhadap cuaca dan cocok untuk pemakaian di luar gedung. Mereka memiliki operasi

maksimum kisaran suhu -40 sampai +176 derajat Fahrenheit, hampir tidak ada

perawatan, dan juga efektif pada hari berawan (Iqbal, 2014).

Tabel 2.1 Perbandingan Antara Jenis-Jenis Sel Surya

2.2.Pergerakan Matahari

Dikarenakan dalam penelitian ini tidak menggunakan sensor pendeteksi cahaya

melainkan timer RTC (Real Time Clock) untuk mengetahui posisi pergerakan

matahari. Maka, diperlukan proses penentuan ketetapan pergerakan matahari setiap

derajatnya untuk mendapatkan hasil yg maksimal. Untuk itu menurut Febi & Tiryono

(2008) dalam jurnalnya berjudul Korespondensi Lintasan Matahari dan Bulan Sebagai Dasar Untuk Membangun Model dan Database Kecerahan Sinar Bulan telah menghasilkan dan membahas bahwa satu hari memiliki durasi 24 jam, maka bola

(3)

360/24 = 15°/jam sehingga, 60 menit/ 15° menghasilkan empat menit per satu derajat.

Berdasarkan ketentuan ini, penulis menerapkan pada alat untuk bergeser posisi dari

timur ke barat setiap empat menit sebesar satu derajat.

2.3.Perangkat Keras

Adapun perangkat keras yang digunakan dalam dalam tugas akhir ini adalah sebagai

berikut:

2.3.1. Sensor Arus ACS712

Sensor arus adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Sensor arus

ini menggunakan metode Hall Effect Sensor. Hall Effect Sensor merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi medan magnet

Gambar 2.1 Sensor Arus ACS712

Hall Effect Sensor akan menghasilkan sebuah tegangan yang proporsional dengan kekuatan medan magnet yang diterima oleh sensor tersebut. Pendeteksian

perubahan kekuatan medan magnet cukup mudah dan tidak memerlukan apapun selain

sebuah induktor yang berfungsi sebagai sensornya.

Kelemahan dari detektor dengan menggunakan induktor adalah kekuatan

medan magnet yang statis (kekuatan medan magnet nya tidak berubah) tidak dapat

dideteksi. Oleh sebab itu diperlukan cara yang lain untuk mendeteksi nya yaitu dengan

(4)

untuk mengalirkan arus listrik. Dengan metode ini arus yang dilewatkan akan terbaca

pada fungsi besaran tegangan berbentuk gelombang sinusoidal.

2.3.2. Mikrokontroler ATMega 8535

Mikrokontroler, sesuai namanya adalah suatu alat atau komponen pengontrol atau

pengendali yang berukuran mikro atau kecil. sebelum ada mikrontroler, telah ada

terlebih dahulu muncul mikroprosesor. Bila dibandingkan dengan mikroprosesor,

mikrokontroler jauh lebih unggul karena terdapat berbagai alasan, diantaranya :

1. Tersedianya I/O

I/O dalam mikrokontroler sudah tersedia

2. Memori internal

memori merupakan media untuk menyimpan program data sehingga mutlak

harus ada. Mikroprosesor belum memiliki memori internal sehingga memerlukan IC

memori eksternal. Dengan kelebihan-kelebihan diatas serta dengan harga yang relatif

murah sehingga banyak penggemar elektronika yang kemudian beralih ke

mikrokontroler. Namun demikian, meski memiliki berbagai kelemahan,

mikroprosesor tetap digunakan sebagai dasar dalam mempelajari mikrokontroler. Inti

kerja dari keduanya adalah sama, yakni sebagai pengendali suatu sistem.

Mikrokontroler merupakan komputer di dalam chip yang digunakan untuk

mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya.

Secara harfiahnya bisa disebut "pengendali kecil" dimana sebuah sistem elektronik

yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC

TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan

oleh mikrokontroler ini. Dengan menggunakan mikrokontroler ini maka :

1. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas.

2. Rancangan bangun sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi.

3. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak.

Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL

dan CMOS yang seringkali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau

sekedar menambah jumlah saluran input dan output (I/O). dengan kata lain,

mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena

mikrokontroler sudah mengandung beberapa bagian yang langsung bisa dimanfaatkan,

(5)

konversi analog ke digital (ADC), dan sebagainya hanya menggunakan minimum

sistem yang tidak rumit atau kompleks.

Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya

mikroprosesor sebagai otak komputer. Namun mikrokontroler memiliki nilai tambah

karena didalamnya sudah terdapat memori dan sistem input/output dalam suatu

kemasan IC. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s RISC processor) standar

memiliki arsitektur 8-bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16- bit dan

sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satusiklus clock. Berbeda dengan instruksi

MCS-51 yang membutuhkan 12 siklus clock karena memiliki arsitektur CISC (seperti

komputer). Menurut iswanto (2008) mikrokontroler ATMega 8535 memiliki fitur

yang sama dengan mikrokontroler AT90S8535. Selain itu, konfigurasi pin AVR

ATMega 8535 juga kompatibel dengan AT90S8535. Fasilitas yang lengkap tersebut

menjadikan ATMega 8535 sebagai mikrokontroler yang powerful. Adapun blok

diagramnya sebagai berikut :

(6)
(7)

2.3.3. Bagian Sumber Tegangan

Sumber tegangan yang dibutuhkan agar sistem dapat bekerja dengan stabil adalah

sekitar 5V DC dan tidak lebih dari 6V. Jika tegangan yang diberikan pada sistem

melebihi batas ini maka dapat merusak komponen seperti mikrokontroler atau LCD.

Sumber tegangan ini selanjutnya akan diberikan kepada komponen-komponen yang

ada pada sistem, dan komponen lain yang membutuhkan sumber tegangan. Sumber

tegangan diperoleh dari adaptor 12 V. Hal ini dikarenakan agar sistem dapat bekerja

secara otonom dan sistem dapat terus bekerja selama 24 jam penuh dalam sehari tanpa

mengalami gangguan kekurangan sumber tegangan. Saat adaptor dapat bekerja

dengan baik dan memberikan tegangan yang cukup kepada sistem, Gambar 2.4

menunjukkan rancangan sumber tegangan yang digunakan pada sistem dan agar

sistem tidak rusak diakarenakan tegangan 12 V, maka diturunkan terlebih dahulu

menggunakan ic 7805 agar tegangan yang terpasok ke sistem tetap 5 Volt.

Gambar 2.3 Power supply Dari Adaptor

2.3.4. Bagian ISP Programmer

Programmer/downloader berfungsi untuk menanam program yang telah di buat

sebelumnya di editor codevision avr. Program yang telah berhasil dibuat kemudian

dicompile sehingga menghasikan code program berekstensi .hex, untuk mendownload

file hasil kompilasi ini, maka komputer atau PC harus terhubung dengan sistem

mikrokontroller dengan menggunakan Programmer. Satu sisi programmer

dihubungkan ke usb PC dan satu sisi lagi dihubungkan ke sistem mikrokontroller.

(8)

Programming). Programmer ini menggunakan satu buah port usb. Penanaman program hex ini hanya membutuhkan sekali penanaman saja, dan setelah di download,

maka sistem dapat bekerja secara mandiri dan programmer dapat di cabut dari sistem

Gambar 2.4 Gambar HardwareProgrammerAVR

2.3.5. Bagian Output ke LCD

LCD LMB162A memiliki 16 pin, delapan pin sebagai bus data, tiga pin sebagai bus

kontrol, dan lima pin lainnya sebagai jalur power supply dan pengaturan kontras LCD. Perancangan antarmuka LCD membutuhkan delapan jalur bus data dan dua jalur bus

kontrol dipersingkat menjadi empat jalur bus data. Pada gambar dibawah ditunjukkan

(9)

Gambar 2.5 Antarmuka Bagian Output LCD

Display LCD 2x16 berfungsi sebagai penampil nilai kecapatan refferensi dan

kecepatan aktual yang dikirim dari mikrokontroler. LCD yang digunakan pada alat ini

mempunyai lebar display 2 baris 16 kolom atau biasa disebut sebagai LCD Character

2x16, dengan 16 pin konektor, yang didifinisikan sebagai berikut:

Gambar 2.6 LCD 2 x 16

Tabel 2.2 Fungsi PinLCD Character 2x16

PIN Nama Fungsi

1 VSS Ground voltage

(10)

3 VEE Contrast voltage

4 RS

Register Select

0 = Instruction Register

1 = Data Register

5 R/W

Read/ Write, to choose write or read

mode

0 = write mode

1 = read mode

6 E

Enable

0 = start to lacht data to LCD

character

1= disable

7 DB0 LSB

8 DB1 -

9 DB2 -

10 DB3 -

11 DB4 -

12 DB5 -

13 DB6 -

14 DB7 MSB

15 BPL Back Plane Light

(11)

Modul LCD terdiri dari sejumlah memory yang digunakan untuk display. Semua teks

yang kita tuliskan ke modul LCD akan disimpan didalam memory ini, dan modul

LCD secara berturutan membaca memory ini untuk menampilkan teks ke modul LCD

itu sendiri.

Gambar 2.7 Peta MemoryLCDCharacter 2x16

Pada peta memori diatas, daerah yang berwarna biru ( 00 s/d 0F dan 40 s/d 4F)

adalah display yang tampak. jumlahnya sebanyak 16 karakter per baris dengan dua

baris. Angka pada setiap kotak adalah alamat memori yang bersesuaian dengan posisi

dari layar. Dengan demikian dapat dilihat karakter pertama yang berada pada posisi

baris pertama menempati alamat 00h. dan karakter kedua yang berada pada posisi

baris kedua menempati alamat 40h. Agar dapat menampilkan karakter pada display

maka posisi kursor harus terlebih dahulu diset. Instruksi Set Posisi Kursor adalah 80h.

dengan demikian untuk menampilkan karakter, nilai yang terdapat pada memory harus

ditambahkan dengan 80h.

2.3.6. Bagian Real Time Clock (RTC) DS1307

RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang sebenarnya

atau dengan kata lain berdasarkan waktu yang ada pada jam kita. Agar dapat

berfungsi, pewaktu ini membutuhkan dua parameter utama yang harus ditentukan,

(12)

Gambar 2.8 Antarmuka Bagian RTC DS1307

DS1307 merupakan salah satu tipe IC RTC yang dapat bekerja dalam daya

listrik rendah. Di dalamnya berisi waktu jam dan kalender dalam format BCD. Waktu

jam dan kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan

tahun. Pendeteksi sumber listrik juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber

listrik dan langsung mengalihkannya ke sumber baterai. RTC difungsikan sebagai

penyimpan data jam walaupun sumber tegangan utama mati atau rusak. DS1307 dapat

dijalankan dalam aturan 12 jam atau 24 jam. RTC DS1307 hanya diprogram satu kali

dimana waktu selanjutnya secara otomatis diperbaharui.

2.3.7. Perancangan Sensor Arus

Pengukuran arus biasanya membutuhkan sebuah resistor shuntyaitu resistor yang

dihubungkan secara seri pada beban dan mengubah aliran arus menjadi tegangan.

Tegangan tersebut biasanya diumpankan ke current transformer terlebih dahulu sebelum masuk ke rangkaian pengkondisi sinyal.

Teknologi Hall effect yang diterapkan oleh Allegro menggantikan fungsi resistor shunt dan current transformer menjadi sebuah sensor dengan ukuran yang relatif jauh lebih kecil. Aliran arus listrik yang mengakibatkan medan magnet yang

menginduksi bagian dynamic offset cancellation dari ACS712 ELC-5A. bagian ini akan dikuatkan oleh amplifier dan melalui filter sebelum dikeluarkan melalui kaki 6

(13)

Gambar 2.9 Rangkaian Aplikasi Sensor Arus ACS 712 ,5 Ampere

Dari gambar 2.9 rangkaian aplikasi IC ACS 712 diatas, didapatkan hasil output

tegangan DC. Tegangan output sensor terlalu kecil, maka diperlukan penguatan agar

hasil output sensor menjadi lebih besar. Rangkaian penguatan berupa Op- Amp

LM321. output C 0,1uf a1 1 a2 2 3 a3 4 a4 b1 b2 b3 b4 5 6 7 8 AC IP+ IP-IP+ VCC VOUT FILTER GND ACS712 +5V CBYP 0,1uf R1 100K R2 100K + -Rf 1K Cf 0,01uf 1 2 3 4 5 R3 3,3K

Gambar 2.10 Konfigurasi Pin LM321 dan Rangkaian Inverting Amplifier

Gambar 2.10 menunjukkan rangkaian sensor arus ACS 712 dengan keluaran 5

ampere lengkap dengan rangkaian inverting amplifier. Karena siyal tegangan output

dari IC ACS712 5 Ampere inverting maka menggunakan rangkaian inverting

(14)

) ... (1)

Jika penguatan (gain) sebesar 3 kali maka:

Sehingga

= 3

Ditetapkan terlebih dahulu

2.3.8. Rangkaian Driver Motor Servo MG996R

Motor servo mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut

pergerakan rotornya dapat dikendalikan hanya dengan memberikan pengaturan duty

cycle sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya.

Rangkaian mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega8535 yang

merupakan pusat pengolahan data dan pusat pengendali. Dalam rangkaian

mikrokontroler ini terdapat empat buah port (A,B,C, D) yang dapat digunakan untuk

menampung input atau output data. Port A digunakan sebagai input data,Port B.0

dan B.1 digunakan untuk mengontrol motor servo. Motor servo yang digunakan

adalah motor servo standar 1800 seperti pada Gambar dibawah.

(15)

Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW)

dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 900, sehingga total defleksi sudut

dari kanan–tengah–kiri adalah 1800 . untuk mengatur motor servo MG99R ini perlu

dilakukan perhitungan. Dimana posisi awal motor servo atau 00 adalah bernilai 900

(tergantung dari jenis dan merk motor servo) dan posisi akhir atau 1800 adalah bernilai

3100. Sehingga untuk menggerakkan motor servo setiap derajatnya 3100-900/1800 =

12,2 per derajat. Maka nilai yg diberikan pada servo untuk menggerakan 10 yaitu

sebesar 12,2

Gambar 2.12 Gambar Rangkaian Motor Servo

Untuk menggerakkan motor servo ke kanan atau ke kiri, tergantung dari nilai

delay yang kita berikan. Untuk membuat servo pada posisi center, berikan pulsa

1.5ms. Untuk memutar servo ke kanan, berikan pulsa <=1.3ms, dan pulsa >= 1.7ms

untuk berputar ke kiri dengan delay 20ms. Apabila beban lebih besar daripada torsi

maksimal motor servo, maka motor servo tidak dapat bergerak dan dapat

(16)

2.3.9. Rangkaian RS 232

Komunikasi serial merupakan hal yang penting dalam sistem embedded, karena

dengan komunikasi serial kita dapat dengan mudah menghubungkan mikrokontroler

dengan devais lainnya. Port serial pada mikrokontroller terdiri atas dua pin yaitu RXD

dan TXD, RXD berfungsi untuk menerima data dari komputer/perangkat lainnya,

TXD berfungsi untuk mengirim data ke komputer/perangkat lainnya.

Gambar 2.13 MAX232 Dalam Rangkaian

Standar komunikasi serial untuk komputer ialah RS-232, RS-232 mempunyai

standar tegangan yang berbeda dengan serial port mikrokontroler, sehingga agar

sesuai dengan RS-232 maka di butuhkan suatu rangkaian level converter, IC yang digunakan bermacam-macam, tetapi yang paling mudah dan sering digunakan ialah IC

MAX232/HIN232.

2.4. Perangkat Lunak

Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam dalam tugas akhir ini adalah sebagai

berikut:

2.4.1. CodeVision AVR

Untuk menguji dan menjalankan program pada mikrokontroler AVR maka dapat

(17)

Untuk compiler yang digunakan dalam program mikrokontroler AVR pada alat ini menggunakan software CodeVisionAVR. software ini memiliki berbagai fitur yang

dapat membantu kita dalam membuat program yang akan kita masukkan ke dalam

mikrokontroler kelas AVR. CodeVision AVR mempunyai suatu keunggulan dari

compiler lain, yaitu adanya codewizard. Fasilitas ini memudahkan kita dalam

inisialisasi mikrokontroler yang akan kita gunakan.

Mikrokontroler atmega 8535 merupakan bagian dari mikrokontroler AVR,

dimana mikrokontroler buatan Atmel ini menggunakan arsitektur RISC (Reduce

Instruction Set Computer) artinya prosesor ini memiliki set instruksi program yang

lebih sedikit dibandingkan dengan MCS-51 yang menerapkan arsitektur CISC

(Complex Instruction Set Computer). Menurut Iswanto (2008) hampir semua instruksi

prosesor RISC adalah instruksi dasar namun belum tentu sederhana, sehingga

instruksi-instruksi ini umumnya hanya memerlukan satu siklus mesin untuk

menjalankannya. Kecuali instruksi percabangan yang membutuhkan dua siklus mesin

dan RISC biasanya dibuat dengan arsitektur Harvard, karena arsitektur ini yang memungkinkan untuk membuat eksekusi instruksi selesai dikerjakan dalam satu atau

dua siklus mesin, sehingga akan semakin cepat dan handal. Meskipun

CodeVisionAVR termasuk software komersial, namun kita tetap dapat

menggunakannya dengan mudah karena terdapat versi evaluasi yang disediakan

secara gratis walaupun dengan kemampuan yang dibatasi. Menurut Bejo (2008) dari

beberapa software kompiler C yang pernah digunakannya, CodeVisionAVR

merupakan yang terbaik bila dibandingkan dengan kompiler-kompiler yang lain

karena beberapa kelebihan yang dimiliki oleh CodeVisionAVR antara lain:

1. Menggunakan IDE (Integrated Development Environment).

2. Fasilitas yang disediakan lengkap (mengedit program, mengkompile

program, mendownload program) serta tampilannya terlihat menarik dan

mudah dimengerti. Kita dapat mengatur editor sedemikian rupa sehingga

membantu memudahkan kita dalam penulisan program.

3. Mampu membangkitkan kode program secara otomatis dengan

menggunakan fasilitas CodeWizardAVR.

4. Memiliki fasilitas debugger sehingga dapat menggunakan software

(18)

5. Memiliki terminal komunikasi serial yang terintegrasi dalam

CodeVisionAVR sehingga dapat digunakan untuk membantu pengecekan

program yang telah dibuat khususnya yang menggunakan fasilitas

komunikasi serial UART.

2.5. Penelitian Pembahasan Solar Tracker

Beberapa penelitian Solar Tracker yang relevan dengan penelitian yang diangkat dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Midriem dan Andry (2011), mengatakan dalam penelitiannya yang bertujuan

untuk menciptakan alat pelacak sinar matahari dengan energi yang hemat beserta

fasilitas telekontrolnya dengan mengkombinasikan timer dan sensor cahaya.

Sehingga tegangan yang diperoleh lebih maksimum dan untuk efisiensi tegangan

maksimum dapat menggunakan motor DC berdaya rendah dalam menggerakkan

alat. Ini membuat energi yang terbuang untuk mensuplai motor DC menjadi lebih

kecil. Untuk mengontrol arah pergerakan matahari yang sewaktu-waktu dapat

dipengaruhi oleh cuaca maka digunakan modul sensor cahaya dan ketika

mendung ini mengurangi intensitas cahaya pada panel surya sehingga diperlukan

timer untuk mengatasi kondisi ini agar pencahayaan tetap stabil. Pengendalian

jarak jauh dapat menggunakan wifi. Sehingga memudah kan untuk mengawasi

suhu dan memeriksa energi yang dihasilkan dari jarak yang jauh. Dalam

penelitiannya diperoleh sinyal keluaran 0-4 volt saat cuaca cerah dan 3,3 – 3,9

volt saat mendung kemudian 1,5-3,3 ketika cuaca agak cerah.

2. Rif'an dan Sholeh (2012), dalam penelitiannya yang bertujuan untuk

menghasilkan energi yang paling besar yang dihasilkan oleh tenaga matahari

melalui solar tracker ketika sudut deviasinya lima derajat. Energi keluar yang dihasilkan yaitu 6.127. merupakan energi terbesar yang didapat dari penelitian ini.

Untuk mendapatkan hasil sesuai dengan keinginan maka disarankan menentukan

sudut sinar datang. Misalkan diasumsikan sehari sel surya mendapatkan energi

selama 12 jam, dari timur ke barat (180º). Jika sel surya digerakkan untuk

(19)

digerakkan setiap 1 jam 20 menit. Jika sel surya digerakkan untuk menjaga sudut

datang selalu dibawah atau sama dengan 20º, maka sel surya perlu digerakkan

setiap 2 jam 40 menit. Dapat diketahui penentuan sudut datang sinar matahari

sangat mempengaruhi pergerakkan solar tracker untuk mendapatkan energi matahari secara optimal jika menggunakan timer.

3. Budi (2005), mengatakan dalam penelitiannya tentang cara mengoptimalkan sel

surya untuk mendapatkan energi maksimal menggunakan sistem pelacak yaitu

dengan mengatur posisi solar sel terhadap matahari. Untuk mengatur posisi

tersebut dibantu dengan mikrokontroler. Dari hasil penelitiaannya juga

mengatakan energi lebih besar diperoleh pada solar tracker dinamis dibandingkan

solar tracker statis. Peningkatan keluaran energi jika dibandingkan dengan panel pada posisi statis adalah sebesar 14,98% pada pengukuran I dan 13,37% pada

pengukuran II. Ini menunjukkan bahwa hasil sel surya dinamis lebih maksimal

daripada hasil energi yang dihasilkan sel surya statis. adapun dalam penelitiannya,

peneliti menggunakan sensor cahaya dan kombinasinya dalam menggeserkan sel

Gambar

Tabel 2.1  Perbandingan Antara Jenis-Jenis Sel Surya
Gambar 2.1 Sensor Arus ACS712
Gambar 2.2 Blok Diagram ATMega 8535
Gambar 2.3 Power supply Dari Adaptor
+7

Referensi

Dokumen terkait

roti Wonder dapat melakukan inovasi pada produk roti ring yang oleh sebagian besar.. konsumen dijadikan favorit untuk disajikan pada acara – acara

Harmansyah, 11410020, Dinamika Kepercayaan Diri Pada Anak Tuna Rungu (Studi Kasus Di Sekolah Dasar Luar Biasa Putra Jaya Malang), Skripsi, Fakultas Psikologi UIN Maulana

Hasil pengujian yang dilakukan pada sampel, didapatkan bahwa konversi biomassa kotoran kuda secara densifikasi dan thermolisis/pirolisis dapat meningkatkan nilai kalor, dimana

Manusia sebagai sumber ekonomi menjadi tolok ukur kemajuan bangsa. Artinya maju mundurnya suatu negara terletak pada kualitas manusianya. Negara maju seperti Jepang

1B that reveal a prominent and patchy input to the SGI from a shows the locations of retrogradely labeled cells within the little known and poorly understood region of the inferior

[r]

Pada tahun 2014 tidak terdapat sanksi yang diberikan kepada Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dari Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia maupun

Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP- 72/MEN/1984 tentang Dasar Perhitungan Upah Lembur, Keputusan Menteri Tenaga Kerja