• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Cengkeh Di Kabupaten Simeulue

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Cengkeh Di Kabupaten Simeulue"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Cengkeh (Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum). Merupakan

salah satu sumber daya yang terdapat di daerah topis. Cengkeh merupakan tanaman

asli Indonesia yang tergolong ke dalam keluarga tanaman Myrtaceae pada ordo

Myrtales. Tanaman ini merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi

10-20 m, mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya.

Tangkai buah pada awalnya bewarna hijau, dan bewarna merah jika bunga sudah

mekar. (Hapsoh dan Hasanah, 2011)

Tanaman cengkeh yang tersebar di Indonesia diduga berasal dari kepulauan

Maluku. Sampai saat ini, sebagian kebutuhan cengkeh dunia (80%) masih dipasok

oleh Indonesia, disusul oleh Madagaskar dan Tanzania. Tanaman cengkeh ini dapat

tumbuh dan berkembang pada dataran tinggi kurang lebih 700 sampai dengan 1000

meter diatas permukaan laut. Khasiat dan manfaat tanaman cengkeh dalam bidang

kesehatan, dan perindustrian menyebabkan tanaman ini sebagai tanaman yang paling

di gemari oleh masyarakat, sehingga banyak masyarakat Indonesia yang bertempat

tinggal di dataran tinggi membudidayakan tanaman cengkeh tersebut. ( AAK, 1997)

Cengkeh termasuk jenis tumbuhan perdu yang memiliki batang pohon besar

dan berkayu keras, cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan

(2)

Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan

dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang mudah patah. Mahkota atau juga lazim

disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau

berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan pangkalnya menyudut,

rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2cm-3cm dan panjang daun tanpa tangkai

berkisar 7.5cm-12.5cm. Bungadan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting

daun dengan tangkai pendek serta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh

berwarna keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan

berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh kering

akan berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri.

Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun (Muljana, W. 1997)

2.2 Landasan Teori

2.2.1. Teori Produksi

Adapun menurut teori produksi Cobb-Douglas sebelum melakukan

pengukuran produktivitas pada semua sistem, terlebih dahulu harus dirumuskan

secara jelas output apa saja yang diharapkan dari sistem itu dan sumber daya (input)

apa saja yang akan digunakan dalam proses sistem tersebut untuk menghasilkan

output. Salah satu model pengukuran produktivitas yang sering digunakan adalah

pengukuran berdasarkan pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglas, yaitu suatu

fungsi atau persamaan yang melibatkan dua variabel atau lebih, variabel yang satu

(3)

Cobb-Douglas itu sendiri merupakan bentuk fungsional dari fungsi produksi secara luas

digunakan untuk mewakili hubungan output untuk input. Hal ini diusulkan oleh Knut

Wicksell (1851-1926), dan diuji terhadap bukti statistik oleh Charles Cobb dan Paul

Douglas di 1900-1928.

Kelebihan dari fungsi produksi Cobb-Douglas adalah Bentuk fungsi produksi

Douglas bersifat sederhana dan mudah penerapannya. Fungsi produksi

Cobb-Douglas mampu menggambarkan keadaan skala hasil (return to scale), apakah sedang

meningkat, tetap atau menurun. Koefisien-koefisien fungsi produksi Cobb-Douglas

secara langsung menggambarkan elastisitas produksi dari setiap input yang

digunakan dan dipertimbangkan untuk dikaji dalam fungsi produksi Cobb-Douglas

itu. Koefisien intersep dari fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan indeks efisiensi

produksi yang secara langsung menggambarkan efisiensi penggunaan input dalam

menghasilkan output dari sistem produksi yang dikaji .

Kekurangan dari fungsi produksi Cobb-Douglas adalah spesifikasi variabel

yang keliru akan menghasilkan elastisitas produksi yang negatif atau nilainya terlalu

besar atau terlalu kecil. Kesalahan pengukuran variabel ini terletak pada validitas

data, apakah data yang dipakai sudah benar, terlalu ekstrim ke atas atau sebaliknya.

Kesalahan pengukuran ini akan menyebabkan besaran elastisitas menjadi terlalu

(4)

Dalam praktek, faktor manajemen merupakan faktor yang juga penting untuk

meningkatkan produksi, tetapi variabel ini kadang-kadang terlalu sulit diukur dan

dipakai dalam variabel independent dalam pendugaan fungsi produksi Cobb-Douglas

Rumus fungsi produksi

Y = Aδ α K β

Keterangan :

1. Y = total produksi

2. L = tenaga kerja input

3. K = modal input

4. A = produktivitas faktor total

α dan β adalah elastisitas output dari tenaga kerja dan modal, masing-masing.

Nilai-nilai konstan ditentukan oleh teknologi yang tersedia.

Bentuk umum fungsi produksi Cobb-Douglas adalah:

Q = .I α

Keterangan :

Q = Output

I = Jenis input yang digunakan dalam proses produksi dan dipertimbangkan

(5)

= indeks efisiensi penggunaan input dalam menghasilkanoutput

α = elastisitas produksi dari input yang digunakan

Berdasarkan persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas, terdapat tiga situasi

yang mungkin dalam tingkat pengembalian terhadap skala .

1. Jika kenaikan yang proporsional dalam semua input sama dengan kenaikan yang

proporsional dalam output ( p = 1), maka tingkat pengembalian terhadap skala

konstan (constant returns to scale).

2. Jika kenaikan yang proporsional dalam output kemungkinan lebih besar daripada

kenaikan dalam input ( p > 1), maka tingkat pengembalian terhadap skala meningkat

(increasing returns to scale).

3. Jika kenaikan output lebih kecil dari proporsi kenaikan input ( p < 1), maka

tingkat pengembalian terhadap skala menurun (decreasing returns to scale).

2.3 Faktor yang mempengaruhi produksi pertanian

Faktor produksi disebut juga korbanan produksi, karena factor produksi

tersebut dikorbankan untuk menghasilkan produksi. Macam faktor produksi atau

input ini berikut jumlah dan kualitasnya perlu diketahui oleh seorang produsen. Oleh

karena itu, untuk menghasilkan suatu produk maka diperlukan pengetahuan antara

factor produksi (input) dan produksi (output). (Soekartawi, 1995)

(6)

Pupuk adalah bahan atau zat makanan yang diberikan atau ditambahkan pada

tanaman dengan maksud agar tanaman tersebut tumbuh. Pupuk yang diperlukan

tanaman untuk menambah unsure hara dalam tanah ada beberapa macam. Pupuk yang

digolongkan menjadi 2 yaitu pupuk alam dan pupuk buatan. Pada dasarnya

merupakan bagian dari sejarah pertanian itu sendiri. Penggunaan diperkirakan sudah

mulai pada permulaan dari manusia mengenal bercocok tanam >5.000 tahun yang

lalu. Bentuk primitive dari pemupukan untuk memperbaiki kesuburan tanah terdapat

pada kebudayaan tua manusia di negeri-negeri yang terletak di daerah aliran sungai

Nil, Euphrat, Indus, di Cina, Amerika Latin, dan sebagainya. Lahan-lahan pertanian

yang terletak di sekitaran aliran-aliran sungai tersebut sangat subur karena menerima

endapan lumpur yang kaya hara melalui banjir yang terjadi setiap tahun. Di Indonesia

sebenarnya pupuk itu sudah dikenal lama oleh para petani. Mereka mengenal 42

pupuk sebelum revolusi Hijau turut melanda pertanian di Indonesia.(Heru Prihamtoro

dalam Tribowo, 2010)

Adapun macam – macam pupuk yaitu sebagai berikut :

Pupuk Alam

Pupuk alam merupakan pupuk yang langsung didapat dari alam, misalnya

phosfat alam dan pupuk organik. Pupuk phosfat alam umumnya diperoleh dari tanah

yang banyak mengandung unsur phosfat. Unsur ini ada yang terbentuk dari gejala

alam. Selain itu ada tanah phosfat yang terbentuk dari tumpukan kotoran binatang

(7)

(BAPPENAS dalam Tribowo, 2010). Pupuk organik berasal dari pelapukan sisa-sisa

makhluk hidup seperti tanaman, hewan dan manusia, serta kotoran hewan. Pupuk

tersebut pada umumnya merupakan pupuk lengkap karena mengandung semua unsur

meskipun dalam jumlah sedikit. Walaupun demikian pupuk organik lebih unggul

karena beberapa hal sebagai berikut :

- Memperbaiki struktur tanah. Bahan organik dapat mengikat butir-butir tanah

menjadi butiran yang lebih besar dan remah sehingga tanah menjadi gembur.

- Menaikkan daya serap tanah terhadap air. Bahan organik dapat mengikat air

lebih banyak dan lebih lama.

- Menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah. Jasad renik dalam tanah sangat

berperan dalam perubahan bahan organik. Dengan adanya pupuk organik,

jasad renik tersebut aktif menguraikannya sehingga pupuk organik mudah

diserap tanaman.

Pupuk Buatan (Anorganik)

Pupuk buatan merupakan pupuk yang dibuat di dalam pabrik. Pupuk ini tidak

diperoleh di alam tetapi hasil ramuan pabrik. Pupuk ini merupakan sumber makanan

bagi tanaman. Walaupun dalam jumlah sedikit, pupuk anorganik mengandung unsur

yang lengkap. Pupuk buatan mempunyai keunggulan sebagai berikut :

- Kandungan zat hara dalam pupuk buatan dibuat secara tepat karena

(8)

- Pupuk buatan mudah dijumpai karena tersedia dalam jumlah banyak.

Beberapa jenis pupuk buatan dapat langsung digunakan sehingga menghemat

waktu. Disamping keuntungan tersebut ada juga kelemahannya, antara lain:

- Tidak semua pupuk buatan mengandung unsur yang lengkap. Penggunaan

pupuk buatan harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

- Apabila melebihi dapat menyebabkan kematian tanaman. Pemberian pupuk

buatan secara terus-menerus dapat berakibat buruk pada kondisi tanah. Tanah

menjadi cepat mengeras, kurang mampu menyimpan air dan cepat menjadi

asam.

2.3.2 Pestisida dan Herbisida Sebagai Faktor Produksi

Pestisida adalah substansi kimia yang digunakan untuk membunuh berbagai

hama. Bagi petani, hama adalah sangat luas diantaranya tungau, tumbuhan

pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi atau jamur, bakteria dan

virus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan (Subyakto Sudarmo,1991).

Pemakaian pestisida bagi pertanian dimaksudkan untuk mengoptimalkan hasil

produksi. Pestisida terbuat dari bahan kimia yang dapat digunakan untuk mengontrol,

menolak atau menarik, membunuh pess. Contoh pess adalah serangga, rumput liar,

mikroba yang dianggap mengganggu. Dengan melihat besarnya kehilangan hasil

yang dapat diselamatkan berkat penggunaan pestisida, maka dapat dikatakan bahwa

peran pestisida sangat besar dan merupakan sarana penting yang sangat diperlukan

(9)

menerapkan berbagai teknologi maju seperti penggunaan pupuk. Varietas unggul

perbaikan pengairan, pola tanam akan menyebabkan perubahan ekosistem yang

sering diikuti oleh meningkatnya problema serangaan jasad penganggu. Demikian

pula usaha ekstensifikasi pertanian dengan membuka lahan pertanian baru yang

berarti melakukan perombakan ekosistem, seringkali diikuti dengan timbulnya

masalah serangan jasad pengganggu. Saat ini yang dapat diandalkan untuk melawan

jasad pengganggu tersebut yang paling manjur adalah pestisida. Tersedia cara

lainnya, namun tidak mudah dilakukan. Kekurangannya memerlukan tenaga yang

banyak, waktu dan biaya yang besar dan hanya dapat dilakukan dalam kondisi

tertentu yang tidak efektif. Pestisida saat ini masih sangat berperan besar

menyelamatkan kehilangan hasil yang disebabkan oleh jasad pengganggu.

2.3.3. Tenaga Kerja Sebagai Faktor Produksi

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang memegang peran

penting di dalam kegiatan usaha tani. Tenaga kerja dapat juga berupa sebagai pemilik

(pertanian tradisional) maupun sebagai buruh biasa (pertanian komersial). Tenaga

kerja dapat berarti sebagai hasil jerih payah yang dilakukan oleh seseorang, pengerah

tenaga untuk mencapai suatu tujuan kebutuhan tenaga kerja dalam pertanian sangat

tergantung pada jenis tanaman yang diusahakan. Di Indonesia, kebutuhan akan tenaga

kerja dalam pertanian dibedakan menjadi dua yaitu kebutuhan akan tenaga kerja

dalam usaha tani pertanian rakyat dan kebutuhan akan tenaga kerja dalam perusahaan

pertanian yang besar seperti perkebunan, kehutanan, perternakan dan sebagainya

(10)

Usaha tani pertanian rakyat sebagian besar tanaga kerja berasal dari keluarga

petani sendiri yang terdiri atas suami, istri, dan anak-anaknya. Mereka biasanya

membantu menebar bibit, mengangkut pupuk ke sawah, mengatur pengairan dan

sebagainya. Kadang kala usaha tani pertanian rakyat membayar tenaga kerja

tambahan, misalnya dalam hal tahap pengolaan tanah, baik dalam bentuk ternak

maupun tenaga kerja langsung. Pada pertanian besar (perkebunan dan lain-lain)

kebutuhan akan tenaga kerja pada dasarnya mempunyai sifat sama, dengan usaha tani

pertanian rakyat. Perbedaannya disebabkan oleh jenis tanaman. Pertanian besar

umumnya mengusahakan tanaman keras dan berumur panjang. Hal tersebut

mempengaruhi kebutuhan akan tenaga kerja. Petani di dalam usaha taninya tidak

hanya sebagai tenaga kerja tetapi sekaligus merangkap sebagai pengelola (manager)

yang mengatur organisasi produksinya secara keseluruhan.

Menurut (Soekartawi, 2002) Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

factor produksi tenaga kerja yaitu :

1. Tersedianya tenaga kerja

2. Kualitas tenaga kerja

3. Jenis kelamin

4. Tenaga kerja musiman

(11)

Menurut (Soeratno, 1986) ada beberapa persoalan yang berkaitan dengan

tenaga kerja di dalam sektor pertanian dalam peningkatan produksi:

1. Produktivitas tenaga kerja, ada beberapa cara untuk produktivitas tenaga

kerja. Yaitu dengan cara memperbaiki dan meningkatkan kesehatan dan gizi

mereka, memberikan pendidikan dan latihan praktis yang biasa diterapkan

langsung.

2. Mobilitas tenaga kerja, perkembangan perekonomian yang cepat di daerah

perkotaan menarik tenaga kerja di pedesan untuk ke kota. Jika ditinjau dari

sudut petani, mobilitas tenaga kerja tersebut efisiensi pertanian karena

mengurangi jumlah tenaga kerja yang berlebihan menggarap tanah pertanian.

2.3.4 Jumlah Pohon Sebagai Faktor Produksi

Adapun jumlah pohon sangat menentukan besar atau tidak nya hasil yang di

dapat dari produksi cengkeh pada setiap petani dikarenakan masih banyak petani

kecil yang tidak terlalu mendapatkan hasil yang besar dalam bercocok tanam cengkeh

dikarenakan jumlah pohon yang mereka miliki tidak banyak. Semakin banyak pohon

maka layak lah perekonomian petani yang membudidayakan tanaman cengkeh ini.

2.4 Skema Kerangka Pemikiran

Produksi cengkeh merupakan hasil dari bekerjanya input produksi secara

bersama-sama. Sehingga untuk meningkat produksi melalui pengaturan kombinasi

(12)

dalam rangka peningkatan produksi adalah dengan mengoptimalkan input produksi,

antara lain ketersediaan tenaga kerja, penggunaan pupuk, penggunaan petisida, dan

jumlah pohon serta luas lahan untuk meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu ,

untuk memperoleh produksi cengkeh yang optimal di perlukan pengaturan secara

tepat penggunaan factor produksi. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Keterangan :

: Menyatakan Pengaruh/Mempengaruhi

Gambar 1 . Skema Kerangka Pemikiran

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

kebenarannya harus di uji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang Usaha Tani Cengkeh

Produksi Cengkeh

Tenaga Kerja Pestisida dan

(13)

kita cari atau yang ingin kita pelajari. Hipotesis yang dimaksud adalah pernyataan

yang di terima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada

saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi.

(Moch. Nazir, 1999)

Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran teoritis yang telah diuraikan

sebelumnya maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah tenaga

kerja, pupuk, pestisida dan herbisida mempunyai pengaruh terhadap produksi

Gambar

Gambar 1 . Skema Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Dimana program pendaftaran ini sendiri merupakan program yang menolong para peserta yang ingin melakukan pendaftran tanpa harus mendatangi secara langsung lokasi pendaftaran

Perancangan program dilakukan dengan bantuan Software HomeSite 4.5 sebagai program editor, Ms Access sebagai database, dan gambar-gambar dibuat dan diedit dengan

[r]

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa dalam melakukan investasi pada dunia industri kreatif Malaysia menjadi negara yang menjadi pilihan yang baik dalam

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan maka dapat diambil kesimpulan yaitu telah tersususnnya model permainan bolapantul sebagai materi untuk

Kalian sudah mengetahui nama dan lokasi tempat tersebut. Bisa kalian lihat pada gambar, bahwa sumber daya alam di tempat tersebut sangat beragam, seperti gunung bromo selain sebagai

Sebuah tanda adalah semua hal yang dapat diambil sebagai penanda yang mempunyai. arti penting untuk menggantikan sesuatu yang lain, sesuatu yang lain itu

Apakah ada pengaruh model pembelajaran reciprocal teaching (terbalik) terhadap motivasi dan hasil belajar matematika siswa pada materi turunan fungsi atau