• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gaya Hidup Perempuan Karier dan Pilihan Persalinan (Studi Kasus Pada Karyawati BNI Cabang USU dan BCA Tanjung Rejo Medan, Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gaya Hidup Perempuan Karier dan Pilihan Persalinan (Studi Kasus Pada Karyawati BNI Cabang USU dan BCA Tanjung Rejo Medan, Sumatera Utara)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

(2)

1. Citra Pigura adalah perempuan harus tampil memikat, memperlihatkan kecantikkan fisik dan organ tubuh, langsing, muda sehingga memikat.

2. Citra Pilar adalah perempuan mengurus rumah tangga adalah istri ada pembedaan peran.

3. Citra Peraduaan adalah perempuan harus memelihara diri dan akhirnya untuk kepuasaan laki-laki.

4. Citra Pinggan adalah perempuan dilabelkan sebagai tukang masak. 5. Citra Pergaulan adalah perempuan jika mau masuk pergaulan harus

menggunakann produk fashion dan kosmetik tertentu.

(3)

pembagian tugas dengan suami dan sepengetahuan suami.Ketika pra-observasi, penulis melihat bahwa perempuan yang bergelut dalam pengambilan peran sebagai ibu rumah tangga dan perempuan karir memiliki kesibukkan dalam melaksanakan tugas mereka yang tidak memiliki pembantu rumah tangga ataupun sanak saudara yang dapat membantu mereka.Menurut Sudarwati (2003) dalam jurnal yang berjudul Wanita dan Struktur Sosial : Suatu Analisa Tentang Peran Ganda Wanita Indonesia, masyarakat Indonesia pada umumnya masih menjunjung nilai patriarkat pada keluarga. Di mana laki-laki mengambil kedudukan sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah utama untuk keluarga.Namun, saat ini di masyarakat Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa perempuan telah mengambil peran sebagai pencari nafkah selain laki-laki. Menurut Lina Sudarwati, pengambilan peran oleh perempuan ini dikarenakan untuk menambah keuangan keluarga.

(4)

kata lain bahwa perempuan modern Asia memiliki sifat yang khusus dibandingkan dengan yang lain, diantaranya :

1. Memiliki keterkaitan yang kuat dengan keluarga dan masyarakat, sehingga merasa bahwa ia mempunyai tanggung jawab yang penting untuk memperhatikan keluarganya.

2. Kesuksesan bagi perempuan modern, tidak hanya dalam rumah tangga atau kantor. Mereka berusaha untuk dapat menyeimbangkan antara keluarga dan karir, sehingga menghasilkan produk yang unggul.

3. Diskusi mengenai kesejahteraan keluarga bagi perempuan modern Indonesia dengan suami mereka adalah hal yang harus dilakukan, mengingat bahwa individu tersebut memiliki peran yang berbeda. Hal ini juga dilakukan agar dalam pengambilan keputusan baik yang telah disepakati bersama ataupun di luar dari pada itu, dapat diterima untuk kehidupan yang lebih baik.

(5)

Kota Medan adalah salah satu kota terbesar di Indonesia. Di kota ini, kita juga dapat menemukan penduduk perempuan yang dapat disimbolkan dengan High Heeled Warriors. Penulis tertarik mengangkat topik tersebut dalam penelitian ini.Sebagai subjek penelitian yakni karyawati Bank Negara dan Bank Swasta di Kota Medan sebagai informan yang merupakan salah satu contoh dari perempuan karir. Penulis melihat bahwa beberapa karyawati memiliki alasan yang berbeda dalam pengambilan peran sebagai ibu rumah tangga dan sebagai perempuan karir dan salah satu alasannya adalah untuk menambah keuangan keluarga serta terdapat gaya hidup yang berbeda, yang disebabkan kesibukkan para karyawati, sebagai bentuk dari kebutuhan hidup mereka.

Sebagai seorang makhluk hidup, para perempuan karir pasti melakukan berbagai aktivitas serta membutuhkan dan menggunakan barang selain pangan untuk menunjang setiap aktivitas. Karyawati BNI dan BCA juga merupakan individu yang akan melakukan aktivitas ekonomi, seperti mengkonsumsi suatu barang atau jasa. Konsumsi suatu barang adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk menggunakan atau menghabiskan barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, asumsi bahwa karyawati BNI dan BCA sebagai bagian dari perempuan karir memiliki gaya hidup yang berbeda-beda, baik di dalam kantor, rumah, bahkan dengan lingkungan yang berada di luar akses rumah dan kantor, sesuai dengan kebutuhan dan penggunaan barang dan jasa.

(6)

konsumen akan melakukan pertimbangan terlebih dahulu dari sisi keuangan, sebelum mengonsumsi suatu barang atau jasa. Sehingga dengan demikian konsumen dapat membeli barang atau jasa yang sesuai dengan daya belinya. Begitu juga faktor budaya, lingkungan dan lain sebagainya juga cukup berpengaruh bagi konsumen dalam menentukan barang atau jasa apa yang akan dikonsumsinya.Menurut Suwarto (Suwarto dan Agus Sumali, 2012), besarnya konsumsi barang atau jasa dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini, yaitu: 1. Kemampuan masyarakat dalam usaha menyediakan barang-barang konsumsi. 2. Besar kecilnya penghasilan seseorang, terutama dana yang disediakan untuk

dibelanjakan.

3. Tingkat harga barang/jasa.

(7)

gaya hidup menjadi gaya hidup yang sederhana, maka ia akan mengkonsumsi barang-barang yang tidak mewah juga.

Menurut Setiadi (2003) dalam jurnal Gaya Hidup Konsumtif Perempuan Kota Muda Single Bekerja, gaya hidup secara luas didefenisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia sekitarnya. Oleh karenanya, hal ini berhubungan dengan tindakan dan perilaku sejak lahir. Bahkan gaya hidup akan membentuk identitas bagi diri seseorang atau kelompok dan akan mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman juga elektronik sebagai media perubahan budaya masyarakat.

(8)

Cara berpakaian, gaya makan, jenis bacaan dikatakan merupakan ekspresi dari cara kelompok masyarakat mengkaitkan hidup mereka dengan kondisi eksistensi mereka, yang kombinasinya membentuk ideologi kelas sosial mereka (Yasraf Amir Piliang, 2006: 301).

Dalam jurnal Safitri (2011), pada masyarakat Indonesia telah tumbuh beriringan dengan sejarah globalisasi ekonomi dan transformasi kapitalisme konsumsi. Pusat perbelanjaan bergaya seperti shopping mall, industri waktu luang, industri mode atau fashion, industri kecantikan, industri kuliner, industri kesehatan, perumahan elite, apartemen, makanan siap saji merupakan bagian dari perkembangan kapitalisasi yang saat ini telah merambat ke pelosok tanah air. Kita sebagai masyarakat tidak memungkiri bahwa pada kenyataannya keberadaan produk-produk yang tersedia mempengaruhi gaya hidup kita.

(9)

sebagai ahli medis mereproduksi situasi yang mendorong perempuan agar dioperasi pada tataran pertama, tanpa mempertimbangkan kondisi sosial.

Oleh karena itu, penulis juga ingin membahas bagaimana gaya hidup perempuan karir dan pengaruhnya terhadap pemilihan persalinan, baik teknik persalinan dan lokasi persalinan (Rumah Sakit / Klinik Persalinan). Secara umum, gaya hidup merupakan bagian dari salah satu faktor seorang ibu dalam memilih suatu persalinan yang akan dijalaninya, selain dari pada faktor lainnya, seperti faktor kesepakatan suami, pengetahuan, sosial, kepercayaan, kecemasan, ekonomi dan pekerjaan, media elektronik ataupun media massa.

1.2 Perumusan Masalah

(10)

1. Bagaimana gaya hidup karyawati BNI Cabang USU dan BCA Tanjung Rejo Medan?

2. Apa faktor yang mempengaruhi gaya hidup seorang karyawati BNI Cabang USU dan BCA Tanjung RejoMedan?

3. Bagaimana gaya hidup karyawati BNI Cabang USU dan BCA Tanjung RejoMedan dalam memilih persalinan sebagai perempuan karir?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas tujuan penulisan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai gaya hidup perempuan

karir dan pengaruhnya terhadap pilihan persalinan.

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan lebih dalam mengenai bagaimana gaya hidup perempuan karir yang bekerja sebagai karyawati BNI Cabang USU dan BCA Tanjung RejoMedan.

3. Serta mengetahui dampak gaya hidup mereka terhadap pemilihan persalinan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis

(11)

bagi ilmu sosial dan masyarakat yang melakukan penelitian mengenai gaya hidup perempuan karir dan pilihan persalinan.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis berupa fakta-fakta di lapangan dalam meningkatkan daya, kritis dan analisis penulis sehingga memperoleh pengetahuan tambahan dari penulis tersebut.Serta memberikan manfaat bagi penyedia jasa persalinan.

1.5 Definisi Konsep

Penelitian mengenai gaya hidup perempuan karir dan pilihan persalinan pada beberapa karyawati BNI Cabang USU dan BNI Tanjung RejoMedan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana gaya hidup para karyawati mempengaruhi pilihan persalinan sebagai bagian dari beberapa faktor pendukung pemilihan suatu persalinan. Agar penelitian ini tetap pada fokus penelitian dan tidak menimbulkan penafsiran ganda pada kemudian hari maka penelitian ini perlu dibuat defenisi konsep. Konsep sangat diperlukan untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian agar tidak terlalu melebar dan lari dari sasaran utama, untuk menjelaskan maksud dan konsep-konsep yang terdapat dalam proposal penelitian.Adapun yang digunakan sesuai dengan konteks penelitian ini antara lain,adalah:

(12)

kehidupan pribadinya, kehidupan masyarakat, perilaku di depan umum dan upaya membedakan statusnya dari orang lain melalui lambang-lambang sosial. Gaya hidup atau life style dapat diartikan juga sebagai segala sesuatu yang memiliki karakteristik, kekhususan dan tata cara dalam kehidupan suatu masyarakat tertentu. Karakteristik, kekhususan dan tata cara yang dimaksudkan dalam hal ini, adalah sifat yang berada dalam diri seseorang, sehingga mempengaruhi tingkah laku dalam mengonsumsi suatu barang atau jasa secara tidak biasa. Dengan kata lain, setiap orang memiliki cara tersendiri dalam mengonsumsi dan mempergunakan suatu barang dan jasa. Gaya hidup dapat dipahami sebagai sebuah karakteristik seseorang secara kasat mata, yang menandai sistem nilai, serta sikap terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Dalam penelitian ini, gaya hidup ditujukkan kepada gaya hidup perempuan karir. Gaya hidup perempuan karir dengan perempuan yang tidak berkarir pastinya memiliki perbedaan. Gaya hidup perempuan karir yang bekerjapada umumnya dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaan ditambah lagi lingkungan diluar dari lingkungan pekerjaan.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Secara teknis, pengunaan faktor produksi benih, pupuk kandang, pupuk NPK dan tenaga kerja sudah efisien, sedangkan penggunaan faktor produksi lahan belum efisien

Abdurrahman Khudlori yang diterapkan melalui pengembangan Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam, sedikit demi sedikit minat dan kesadaran masyarakat akan arti

Dimana guru menyiapkan beberapa konsep atau topik permasalahan yang cocok untuk digunakan pada satu bagian kartu soal dan kartu jawaban, kemudian siswa mencocokkan

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya upaya pembiasaan karakter cinta tanah air oleh siswa melalui program sekolah yang bertujuan untuk menguatkan dentitas bangsa. Bentuk

Dari permasalahan tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pendidikan kesehatan manajemen demam terhadap pengetahuan dan

tindakan memotivasi karyawan mengubah suatu perilaku. 1) Disiplin kerja dipengaruhi oleh dapat dipengaruhi oleh semangat kerja karyawan, tingkat kompensasi yang diberikan, serta

Hari ini, Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPW APPSI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Yayasan Danamon Peduli mengumumkan

Arifin Noor Sugiarto, M.Sc.Ph.D Dr.Ir.. Arifin Noor Sugiarto,