• Tidak ada hasil yang ditemukan

Marketing Public Relations Di Pt Telkom Kandatel Solo (Peran Public Relations Dalam Membangun Brand Image Flexi) DIAN PRAVITASARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Marketing Public Relations Di Pt Telkom Kandatel Solo (Peran Public Relations Dalam Membangun Brand Image Flexi) DIAN PRAVITASARI"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

MARKETING PUBLIC RELATIONS DI PT. TELKOM

KANDATEL SOLO

(Peran Public Relations Dalam Membangun Brand Image Flexi)

Oleh:

DIAN PRAVITASARI

D1606020

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Sebutan Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

(Peran Public Relations dalam membangun brand image Flexi)

Disusun Oleh:

DIAN PRAVITASARI D 1606020

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pada Program Studi

Diploma III Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pembimbing,

(3)

commit to user

iii

MARKETING PUBLIC RELATIONS DI PT. TELKOM

KANDATEL SOLO

(Peran Public Relations Dalam Membangun Brand Image Flexi)

Disusun oleh:

DIAN PRAVITASARI

D 1606020

Telah Diuji Dan Disahkan Oleh Tim Penguji Pada Program Studi Diploma III Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

(4)

commit to user

iv

akan mengubah nasib seseorang jika orang tersebut tidak berusaha dengan sunguh-sungguh.

Cinta adalah suatu anugerah yang agung, patut dijaga karena hidup tanpa ada orang yang tercinta di samping kita tidaklah ada artinya.

Hidup bukanlah sesuatu yang diberikan kepadamu begitu saja. Hidup diberikan karena kau harus tumbuh, belajar dan meluaskan jiwa serta semangatmu. Setiap orang memiliki tempatnya dan kepentingannya sendiri pada semesta kehidupan

(5)

commit to user

v

Dengan penuh rasa cinta dan hormat

Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk :

1. Alm. Bapak Rochman Purwosaputra

2. Bapak Nunung dan Ibu Rochman

3. Seluruh keluarga besar Ayam Bakar Bu Rochman

(6)

commit to user

vi

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul Marketing Public Relations di PT.

Telkom Kandatel Solo (Peran Public Relations dalam membangun brand image

Flexi). Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam

memperoleh sebutan Ahli Madya (A.Md) Public Relations, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisannya Tugas Akhir ini masih jauh

dari kesempurnaan, oleh karena keterbatasan pengetahuan, waktu, serta pengalaman

penulis masih banyak kekurangan. Namu penulis telah menyajikan Tugas Akhir ini

bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mendapat banyak bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis

mengucapkan banyak terimakasih tak terhingga kepada :

1. Drs. H. Supriyadi. SN, SU, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.Si, selaku Ketua Program Diploma III

Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS.

3. Dra. Hj. Isfantin Puji L. SE, MM, selaku Pembimbing Akademik yang baik hati dan

(7)

commit to user

vii

Akhir ini. Yang memberikan pengarahan dan dorongan kepada penulis.

5. Bp. Yanto, selaku Manager Fixed Phone PT. Telkom Kandatel Solo. Yang telah

memberikan bimbingan pada masa magang penulis.

6. Bp. Agung Prabowo, selaku Assistant Manager Fixed Phone PT. Telkom

Kandatel Solo yang sangat membantu penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.

7. Bp. Eko, Bp. Supriyadi, Ibu Ma’in, Ibu Murni yang berada di sekretariatan PT.

Telkom Kandatel Solo. Yang telah membimbing penulis pada masa magang.

8. Ibu Wiwik, Ibu Yanti, Bp. Eko, Bp. Agus, Bp. Ngatino, Bp.Mas’ud, Ibu Eni, Mb.

Tyas dan seluruh staff pada divisi Fixed Phone PT. Telkom Kandatel Solo. Yang

telah memberikan perhatian dan dukungan kepada penulis selama magang.

9. Canvasser Flexi (Group Ular), Mas JK (Jonathan Kris), Mas Sigit, Mas Ading dan

Mas Wahyu atas seluruh bantuan dan perhatian yang diberikan selama masa

magang penulis.

10. Firman Prasetyo yang telah meluangkan waktu sangat banyak sekali dengan

membantu penulis mengerjakan Tugas Akhir ini.

11. Teman-teman di Soloradio Mb. Tria, Nicky, Tommy PS, Tommy Kriwil, Nissa,

Pak Udin, Ajiz, Mb. Rusty, Om Handy, dan semua keluarga besar SOLORADIO

yang sudah banyak memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.

12. Pada teman-teman saya, Sandra, Anisa, Sheila, Power Puff Girl, Kiki, Fifi,

Kenyung, dan Mb.Wulan, Mb. Mega dan teman- teman Public Relations kelas B

yang selalu bahu membahu untuk membantu penulisan Tugas Akhir ini. Keep

(8)

commit to user

viii

kata penulis berharap semoga dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis maupun

pembaca.

Surakarta, Mei 2009

Penulis

(9)

commit to user

1.Pengertian Public Relations ... 5

2.Fungsi dan Peranan Public Relations ... 8

3.Proses Public Relations ... 11

4.Strategi Public Relations ... 12

B. MARKETING PUBLIC RELATIONS ... 14

C. BRAND IMAGE ... 17

BAB III : DESKRIPSI LEMBAGA. ... 19

A. Sejarah dan Perkembangan PT Telkom ... 19

B. Visi dan Misi PT. Telkom ... 23

C. Struktur Organisasi PT. Telkom ... 24

D. Bidang Usaha PT Telkom Kandatel Solo ... 31

(10)

commit to user

x

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG ... 42

A. Laporan Kuliah Kerja Media ... 42

B. Aktifitas Magang ... 45

BAB V PENUTUP ……….. .. 49

A. Kesimpulan ……… 49

B. Saran ……….. 51

DAFTAR PUSTAKA

(11)

commit to user

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi adalah aspek penting dalam kehidupan manusia. Sebagai

mahluk sosial yang banyak bersinggungan dan harus selalu berinteraksi dengan

orang lain, peran komunikasi menjadi sangat vital. Karena dalam berinteraksi,

manusia membutuhkan komunikasi, baik itu secara verbal dan non verbal maupun

dengan menggunakan lambang atau simbol yang telah disepakati bersama.

Salah satu alat komunikasi yang banyak digunakan saat ini adalah pesawat

telepon. Bentuknya yang praktis dan berbiaya murah memudahkan penggunanya

untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain tanpa hambatan ruang dan waktu.

Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi komunikasi juga

mengalami perubahan. Salah satu yang berkembang pesat adalah pesawat telepon.

Sejak pertama kali ditemukan oleh Alexander Graham Bell di tahun 1876,

pesawat telepon telah mengalami banyak perubahan dari bentuk aslinya.

Sekarang kita mengenal teknologi telepon seluler (ponsel) sebagai

pengembangan dari bentuk pesawat telepon tradisional. Dengan sifat ponsel yang

mobile, penggunanya dapat dimudahkan untuk berkomunikasi tanpa halangan

ruang. Pada pertama kali kemunculannya, teknologi ini masih berharga mahal.

Tidak semua orang dapat memilikinya. Namun kini hampir semua orang bisa

(12)

commit to user

2

Division Multiple Access) yang diterapkan di ponsel. Teknologi yang pertama

kali digunakan di Perang Dunia II oleh Inggris ini memiliki keunggulan antara

lain berbiaya murah dan praktis serta efisien untuk penggunaan komunikasi

seluler.

Teknologi seluler berbasis CDMA ini tergolong baru untuk ukuran

Indonesia. Sebelumnya, ponsel berbasiskan teknologi GSM (Global System for

Mobile communication) menjadi yang lebih banyak digunakan di Indonesia.

Teknologi ini memang masih mendominasi pasar Indonesia, namun biayanya

masih tergolong mahal. Karena biaya dari CDMA yang murah tersebutlah,

banyak orang yang kemudian tertarik untuk menggunakan ponsel berbasis

teknologi ini.

Menurut data dari CDMA Development Group (CDG), jumlah pengguna

telepon CDMA di Indonesia hingga akhir kuartal pertama 2008 mencapai 16,3

juta pelanggan. Dengan jumlah pelanggan peningkatan yang cukup pesat tiap

tahunnya, tercatat pada akhir 2006 pengguna CDMA di Indonesia baru 7,8 juta.

Angka itu melonjak dua kali lipat pada akhir 2007 menjadi 14,4 juta.

Melihat ada pasar baru yang berpotensi, para operator ponsel di Indonesia

seperti berlomba-lomba untuk ‘bermain’ di pasar ponsel teknologi CDMA.

Hingga kini tercatat ada 6 operator selular yang menggunakan teknologi CDMA.

Salah satunya adalah PT. Telkom dengan produk Flexinya.

Produk Flexi sendiri tercatat memiliki pelanggan sebanyak 7 juta sampai

(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

CDMA pertama, Flexi harus menghadapi persaingan dengan operator-operator

CDMA baru. Untuk itulah dibutuhkan peran penting seorang Marketing Public

Relation. Dimana nantinya peran dari Maketing Public Relations ini bisa

membawa brand image baik yang sudah terbentuk itu dapat lebih menunjukkan

dan mempertahankannya dihadapan publik.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah penulis kemukakan di atas, penulis

tertarik untuk mengetahui peran Public Relation dalam membangun brand image

Flexi.

C. TUJUAN

1. Tujuan umum kuliah kerja media ini adalah :

a. Untuk melihat dan mengikuti dari dekat proses kerja profesional di bidang

kehumasan.

b. Untuk menekuni dan atau terlibat secara intensif proses kerja professional

di bidang kehumasan

c. Menambah pengetahuan serta pemahaman penulis terhadap penerapan

teori-teori yang telah diterima penulis selama menempuh proses

perkuliahan dan mengaplikasikannya ke dalam dunia kerja.

d. Untuk memperoleh data dan segala yang diperlukan guna menyusun

Tugas Akhir (TA) sebagai syarat untuk memperoleh gelar di D3

(14)

commit to user

4

a. Untuk mengetahui proses kerja seorang Marketing Public Relation.

b. Sebagai acuan bagi penulis dalam persiapan untuk memasuki dunia kerja

(15)

commit to user

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Public Relations

1. Pengertian Public Relations

Batasan pengertian mengenai Humas/Public relations, menurut para

ahli sampai saat ini belum ada satu kesepakatan secara tegas, karena

disebabkan, yaitu: pertama, banyaknya definisi public relations yang telah

dirumuskan oleh baik para pakar atau ahli maupun professional public

relation/ humas yang satu sama lain saling berbeda pendapat tentang public

relations. Kedua, terjadinya perbedaan batasan pengertian tentang public

relations tersebut adanya latar belakang yang berbeda misalnya definisi yang

dilontarkan oleh kalangan akademisi/teoretis perguruan tinggi tersebut akan

lain bunyinya dengan apa yang diungkaakan oleh kalangan praktisi (Public

Relations Practitioner). Dan ketiga, sesuatu yang menunjukkan baik secara

teoretis maupun praktisi bahwa kegiatan public reations itu bersifat dinamis

dan fleksibel terhadap perkembangan dinamika masyarakat serta mengikuti

kemajuan zaman, khususnya memasuki era globalisasi saat ini. 1

Scoot M. Cultip dan Allen H. Center dalam bukunya Efective Public

Relations,(New Jersey : Prentice Inc. Englewood Cliffs, 1982), sebagaimana

disalin oleh Rosadi Roeslan mengatakan:

1

(16)

commit to user

“Public Relations merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap public, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan public, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman dan dukungan dari publiknya”. 2

Kemudian pengertian public relations menurut Dr. Rex Harlow dalam

“A Model for Public Relations Educations for Professional Practice”

sebagaimana disalin oleh Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy. M.A. adalah

sebagai berikut :

“ Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi denga publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama; melibatkan manajemen menjadi tahu mengenai dan tanggap terhadap opini public; menetapkan dan menekankaan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan public; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai system peringatan dini dalam membantu mengatisipasi kecenderungan; dan menggunakan penelitian serta tekhnik komunikasi yang sehat dan etis sebagaimana sarana utama”3

Dan menurut penelitian yang pernah diadakan di Amerika Serikat

terdapat 2000 orang terkemuka di bidang PR telah membuat definisi PR, dari

definisi itu di antaranya menganggap bahwa PR adalah suatu ilmu, suatu

system, seni, fungsi, proses, profesi, metode, kegiatan dan sebagainya. Datu

2

Rosadi Roeslan : Praktik dan Solusi Public Relations Dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra, Ghalia Indonesia, Jakarta : 34

3

(17)

commit to user

7

panitia yang terdiri dari para pakar PR yang cukup kondang telah memilih 3

definisi yang mereka anggap baik : 4

a. J.C Seidel, direktur PR, Divisionof Housing, State New York berbunyi:

PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk

memperoleh goodwill (kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan,

pegawai dan public yang lebih luas. Ke dalam mengadakan analisis dan

perbaikan diri sendiri sedangkan keluar memberikan

pernyatan-pernyataan.

b. W. Emerson Reck, Direktur PR Universitas Colgate berbunyi : PR adalah

lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan, dan tindakan

bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu

atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill (kemauan

baik) dari public. Kedua , pembuatan kebijaksanaan, pelayanan, dan

tindakan untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang

menyeluruh.

c. Horward Bonham, Wakil Ketua Palang Merah Nasional Amerika Serikat,

menyatakan PR adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian pubilk

yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan public terhadap

suatu individu atau organisasi/ perusahaan. 5

4

Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto : Dasar- Dasar Public Relations, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002 :12-13

5

(18)

commit to user

2. Fungsi dan Peranan Public Relations

Menurut Bertrand R. Confield dalam bukunya Public Relations,

Principles and Problem, sebagaimana disalin oleh Prof. Drs.Ochnong

Uchjana Effendy M.A. menyebutkan adnya 3 fungsi PR: 6

a. It should serve the public’s interest ( Mengabdi kepada kepentingan

umum):

Bahwa kegiatan seorang PR harus benar-benar dicurahkan kepada

kepentingan umum, harus bisa membina hubungan baik ke dalam dan ke

luar.

b. Maintain good communications ( Memelihara komunikasi yang baik):

Seorang PRO adalah perantara antara pimpinan dengan public,

PRO harus bisa membina komunikasi yang terarah dan efektif.

c. Stress good morals and manners ( Menitikberatkan moral dan perilaku

baik) :

PRO harus mampu menjadi teladan dan mempunyai wibawa. Jika

para humas berperilaku terpuji dengan moral yang tinggi, maka organisasi

yang diwakilinya itu memperoleh pandangan yang positif dari publik, baik

publik intern maupun publik ekstern.

6

(19)

commit to user

9

Dan bila dilihat dari humas di Indonesia, menurut Direktorat

Pembinaan Hubungan Masyarakat Departemen Penerangan R.I merumuskan

fungsi Humas sebagai berikut ini: 7

a. Melaksanakan hubungan ke dalam, yaitu pemberian pengertian tentang

segala hal mengenai Departemen Penerangan terhadap “Internal Publik”

yaitu para karyawan;

b. Melakukan hubungan ke luar, yaitu pemberian informasi tentang segala

hal mengenai Departemen Penerangan terhadap “External Publik”, yaitu

masyarakat pada umumnya;

c. Melakukan penelahaan serta pembinaan Pendapat Umum melalui

hubungan-hubungan khusus dengan unsure-unsur Lembaga Masyarakat;

d. Melakukan pembinaan serta bimbingan untuk mengembangkan

Kehumasan sebagai medium penerangan;

e. Menyelenggarakan Koordinasi Intergrasi dan Sikronisasi serta

kerjasamakegiatan Hubungan Masyarakat untuk penyembpurnaan

pelayanan penerangan terhadap umum.

Perkembangan professionalisme public relations yang berkaitan

dengan pengembangan peranan PR, baik sebagai praktisi maupun professional

dalam suatu organisasi atau perusahaan, menurut Dozier & Broom (1995)

7

(20)

commit to user

sebagaimana disalin oleh Rosady Roeslan, bahwa peranan public relations

dibagi empat kategori dalam suatu organisasi, yaitu sebagai berikut :8

a. Expert prescriber

Sebagai praktisi ahli public relations yang berpengalaman dan

memiliki kemampuan tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam

penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship).

b. Communications fasilisator

Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebgai komunikatot atau

mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar

apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dari organisasi

bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan kembali keinginan

organisasi kepada pihak publiknya.

c. Problem solving process fasilitator

Peranan praktisi PR dalam hal proses pemecahan persoalan publis

relations ini, merupakan bagian tim manajemen untuk membantu

pimpinan organisasi baik secara penasehat (adviser) hingga mengambil

tindakan eksekusi (keputusan) dalam emngatasi persoalan atau krisis yang

tengah dihadapi secara rasional dan professional.

8

(21)

commit to user

11

d. Communications technician

Berbeda dengan peranan praktisi PR professional sebelumnya

yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi.

Sedangkan dalam peranan Communications technician sebagai journalist

in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau

dikenal dengan methode of communication in organizations dan sistem

komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian.

3. Proses Public Relations

Menurut Profesor Marston, pakar PR yang telah mengetengahkan apa

yang disebut dengan “Profesor Marston’s R-A-C-E formula”, yang

merupakan deskripsi akronomik dari proses PR yang membantu

mengingatkan unsur-unsur kunci, dan berikut proses PR nya:9

a. Research (Penelitian)

Langkah pertama, ampuh dalam memastikan informasi dan data mengenai

organisasi, persoalan atau situasi, khalayak, serta sikap dan opini public;

b. Actions (Kegiatan)

Langkah kedua, mencakup nasehat kepada manajemen dan mengenai

program berencana;

9

(22)

commit to user

c. Communications (Komunikasi)

Langkah ketiga, meliputi cara-cara penyampaian unsur-unsur program

berencana kepada public yang beragam;

d. Evaluations (Evaluasi)

Langkah keempat, cara-cara memantau dan mempertimbangkan

keefektifan proses melalui penelitian.

4. Strategi Public Relations

Humas atau Public Relations yang berfungsi untuk menciptakan iklim yang kondusif dalam mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antara

pejabat humas/PR dan masyarakat (khalayak sebagai sasaran) untuk

mewujudkan tujuan bersama, melalui berbagai macam aspek-aspek

pendekatan atau strategi Humas, yaitu: 10

a. Strategi operasional

Melalui pelaksanaan program Humas yang dilakukan dengan

pendekatan kemasyarakatan (sociology approach), melalui mekanisme

sosial kultural dan nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat. Hal ini dapat

dilihat dalam cermin opini public atau kehendak masyarakat yang terekam

pada setiap berita atau surat pembaca dan lain sebagainya yang di muat di

berbagai media massa.

10

(23)

commit to user

13

b. Pendekatan persuasive dan edukatif

Fungsi humas adalah menciptakan komunkasi duar arah timbal

balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi ke pihak publiknya,

baik bersifat mendidik, dan memberikan penerangan maupun dengan

melakukan pendekatan persuasive, agar tercipta saling pengertian,

menghargai, pemahaman, toleransi dan lain sebagainya.

c. Pendekatan tanggung jawab social humas

Menumbuhkan sikap bahwa tujuan dan sasaran yang hendak

dicapai tersebut : bukan memperoleh keuntungan sepihak dari public

sasarannya (masyarakat), tetapi memperoleh keuntungan bersama

(benevitas), yang terampil memadukan keuntungan dengan motivasi

tanggung jawab sosialnya.

d. Pendekatan kerjasama

Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi

dengan berbagai kalangan, baik ditujukan hubungan ke dalam (internal

relations) maupun hubungan ke luar (eksternal relations) untuk

meningkatkan kerjasama.

e. Pendekatan koordinatif dan intergratif

Untuk memperluas peranan Humas/ PR di masyarakat, maka

fungsi Humas dalam arti sempit hanya mewakili lembaga/ institusinya,

(24)

commit to user

pembangunan nasional, dan mewujudkan Ketahanan Nasional, di bidang:

Politik, ekonomi, social budaya (Poleksosbud) dan Hankamnas.

B. Marketing Public Relations

Memasuki era globalisasi pada millennium ke-3 yang sangat kompetitif

yang dimulai sejak tahun 1990-an dimana untuk pertama kali muncul suatu

konsep perpaduan antara “kekuatan PR” dan “Marketing Public Relations (MPR),

sebagai pengembangan tahap berikutnya dari konsep sebelumnya

(Megamarketing) yang dipopulerkan oleh Thomas L. Harris, melalui bukunya

yang berjudul The Marketer’s Guide to Public Relations, dengan konsepsinya

sebagaimana disalin oleh Rosady Ruslan sebagai berikut: 11

“ Marketing Public Relations is the process of planning and evaluating programs, that encourage purchase and customers through credible communications and impressions that identify companies and their product with the needs, concern of customer. “

Secara umum pengertiannya bahwa “Marketing Public Relations”

merupakan suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian

program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasaan konsumen melalui

komunikasi mengenai informasi yang dapat di peraya dan melalui kesan-kesan

positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau

11

(25)

commit to user

15

produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan bagi

para konsumennya.

PR sebelum dapat menjadi lebih efektif dalam menopang fungsi

marketing, harus lebih dahulu diperjelas dalam perencanaan marketingnya.

Perencanaan harus matang dalam menentukan sasaran dan target perusahaan,

yaitu dengan penerapan strategi dan taktik promosi untuk penjualan suatu produk.

PR digunakan dalam perencanaan marketing untuk mencapai sejumlah sasaran:12

1. Membantu perusahaan dan nama produknya agar lebih dikenal.

2. Membantu mengenalkan produk baru atau peningkatan produk

3. Membantu meningkatkan suatu produk life style contohnya menyempurnakan

pesan iklan dan promosi penjualan dengan menambahkan informasi baru.

4. Mencari pangsa baru dan memperluas keberadaannya.

5. Memantapkan semua image (citra) yang positif bagi produk dan usahanya.

Untuk mengatasi masalah daya beli masyrakat yang sangat rendah,

petugas Public Relations khususnya marketing hendaknya mengadakan penelitian

terlebih dahulu terhadap situasi dan kondisi barang-barang atau jasa hasil

produksi perusahaannya sebelum dilempar ke pasar. Demikian pula terhadap

situasi dan kondisi pasar serta selera masyarakat pada saat itu. Dengan perkataan

lain, dalam hal ini petugas Public Relations, khususnya marketing, harus

12

(26)

commit to user

mengadakan studi pasar dan kemudian analisis pasar. Studi pasar dilakukan

melalui beberapa pendekatan, antara lain:13

1. Pendekatan komoditi, yaitu mempelajari sistem marketing tiap jenis

komoditi satu persen.

2. Pendekatan institusional, yaitu penelitian anatomis terhadap sistem

pemasaran. Maksudnya, tiap bagian dari sistem marketing barang itu

dilukiskan dan kemudian dianalisis. Sudah tentu dihubungkan dengan

kebutuhan yang bersangkutan.

3. Pendekatan fungsional, yaitu penelitian yang bersifat analisis fisiologis. Tiap

fungsi dari sistem marketing dibahas dan kemudian dianalisis.

4. Pendekatan histories, yaitu pengamatan terhadap bagaimana terbentuknya

fungsi-fungsi dan institusi marketing yang ada.

5. Pendekatan metode ongkos, yaitu menganalisis segi-segi ongkos dari semua

kegiatan dalam marketing.

Semua pendekatan tersebut tiada lain untuk menemukan berbagai sebab

dan akibat yang terjadi dalam upaya marketing dari perusahaan yang

bersangkutan. Adapun hal yang perlu ditelaah dalam kegiatan analisis pasar

adalah:14

1. Konsumen terakhir berdasarkan motif pembeli dan sikapnya, faktor-faktor

yang mempengaruhi konsumen, dan posisi konsumen dalam pasaran jual-beli.

13

Kustadi Suhandang, Public Relations Perusahaan, Nuansa, Bandung, 2004, hal 166

14

(27)

commit to user

17

2. Sistem pengeceran yang lazim dipakai dan cara-cara baru yang perlu dicoba.

Dalam hal ini analisis dititikberatkan pada perlunya, dalam artian jenis

bagaimana sistem pengecerannya. Seperti ; penjualan langsung kepada

konsumen, atau sistem swalayan, penjualan per pos, atau chain stores, dan

sebagainya.

3. Sistem grosir yang dijalankan memperlihatkan saluran-saluran utama dari

aliran barang-barang dan jasa.

4. Fungsi-fungsi pemasaran.

5. Kebijakan pemasaran.

6. Efisiensi dan ongkos pemasaran

C. Brand Image

Brand image jika diartikan secara harfiah kurang lebih berarti gambaran

atau persepsi tentang suatu produk yang sudah melekat di benak konsumen.

Menurut situs Asia Market Research, definisi dari brand image adalah :15

“Like brand personality, brand image is not something you have or you don't! A brand is unlikely to have one brand image, but several, though one or two may predominate. The key in brand image research is to identify or develop the most powerful images and reinforce them through subsequent brand communications. It is based on the proposition that consumers buy not only a product (commodity), but also the image associations of the product, such as power, wealth, sophistication, and most importantly identification and association with other users of the brand.”

15

(28)

commit to user

Definisi diatas kurang lebih memiliki arti bahwa brand image adalah

bukan sesuatu yang bisa atau tidak bisa diberikan kepada produk. Melainkan

dibangun melalui sesuatu yang menonjol dari produk tersebut. Dan biasanya

sebuah produk memiliki beberapa brand image sekaligus. Sumber tersebut juga

menekankan pentingnya sebuah riset brand image, karena selain dapat mengenali

kekuatan dari sebuah produk, riset tersebut juga berguna untuk memperkuat

brand image melalui promosi. Hal ini berkaitan dengan psikologis pembeli yang

selain membeli sebuah produk, konsumen juga turut membeli image dari produk

(29)

commit to user

19

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI

A. Sejarah dan perkembangan PT. Telkom

PT. Telkom merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa

telekomunikasi. Berikut akan penulis jelaskan secara singkat mengenai sejarah

berdirinya PT.Telkom, struktur organisasi serta strategi pemasaran yang

digunakan perusahaan. Data berikut diolah dari company profile yang bersumber

dari www.telkom.com.

Sejarah dari dunia telekomunikasi di Indonesia bermula sejak tahun1882,

dimana sebuah badan usaha swasta dengan nama “ Post En Telegraafdienst” yang

menyediakan layanan post dan telegraf dibentuk oleh pemerintah colonial

Belanda berdasar Staatblad Nomor 52 tahun 1882, kemudian tahun 1906

Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan

pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegraf dan Telepon

(Post Telegraf En Telefoondiest / PTT Dienst) dengan dasar Staatblad Nomor 395

tahun 1906. Tahun 1931 berdasar I. B. W ditetapkan sebagai Perusahaan Negara

dan pada tahun 1961 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang- Undang Nomor 19 tahun 1960 tentang persyaratan sebuah perusahaan

Negara, ternyata PTT memenuhi syarat untuk tetap menjadi Perusahaan Negara

(PN) dan dengan Perpu No. 20 tahun 1961 berubah menjadi PN. Pos dan

(30)

commit to user

Selanjutnya pada tahun 1965 PN. Postel dipecah menjadi Perusahaan

Negara Pos dan Giro ( PN Pos dan Giro), dan Perusahaan Telekomunikasi (PN.

Telekomunikasi) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 dan 30 tahun

1965. Selanjutnya mulai tanggal 28 April 1970 berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Perhubungan No.129/U/1970/PN. Telekomunikasi berubah menjadi

Perusahaan Umum Telekomunikasi yang disingkat PERUMTEL. Keberadaan

Perumtel dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 1974 yang

menetapkan sebagai pengelola telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar

negeri. Dan pada tahun 1980 pemerintah mengambil kebijaksanaan dengan

membeli seluruh saham PT. Indosat, sebuah perusahaan swasta yang didirikan

dalam rangka penanaman modal asing yang kemudian diubah statusnya menjadi

sebuah BUMN berbentuk Persero. Penyertaan modal Negara dalam saham

PT.Indosat tersebut dituangkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun

1980. PT. Indonesian Satelite Coorporations (Indosat) didirikan untuk jasa

telekomunikasi untuk umum, maka dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun

1974 yakni dengan menetapkan Perumtel sebagai Badan Usaha yang diberi

wewenang menyelenggarakan telekomunikasi dalam negeri dan PT. Indosat

sebagai Badan Usaha yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan

telekomunikasi untuk umum internasional.

Kemudian berdasar Peraturan Nomor 36 tahun 1974 yang mengatur

(31)

commit to user

21

Tahun 1989 tentang Telekomunikasi yang mengatur mengenai peran serta swasta

dalam penyelenggaraan Telekomunikasi dalam negeri.

Selanjutnya pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi

Perusahaan Persereon (Persero) Telekomunikasi Indonesia, hal ini didasarkan

pada Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1991. Pada tahun 1995 penawaran

tanggal 14 November 1995. Sejakitu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan

di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock

Exchange (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public

Offering Without Listing/ POWL) di Tokyo Stock Exchange.

Sejak 1 Juli 1995 Telkom telah menghapuskan struktur Wilayah Usaha

Telekomunikasi (Witel) dan secara de facto meresmikan mulainya era divisi.

Sebagai pengganti Witel, bisnis bidang utama dikelola oleh Divisi Regional dan

Divisi Network. Divisi Regional (Divre) menyelenggarakan jasa telekomunikasi

di wilayah masing masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa

Telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui jaringan transmisi jalur utama

nasional. Divisi Regional Telkom mencakup wilayah sebagai berikut:

1. Divisi Regional I, Sumatera

2. Divisi Regional II, Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek)

3. Divisi Regional III, Jawa Barat dan Banten

4. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta

5. Divisi Regional V, Jawa Timur

(32)

commit to user

7. Divisi Regional VII, kawasan Indonesia Timur yang meliputi Sulawesi, Bali

Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua

Kemudian pada tahun 1996 Kerja Sama Opeasional (KSO) mulai

diimplementasikan pada 1 januari di wilayah Divisi Regional I Sumatera, dengan

mitra PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo), Divisi Regional III Jawa Barat

dan Banten dengan mitra PT. Aria West International (Aria West), Divisi

Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, dengan mitra PT. Mitra Gobal

Telekomunikasi Indonesia (MGTI), Divisi Regional VI Kalimantan, dengan mitra

PT. Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra), dan Divisi Regional VII, kawasan

Indonesia Timur dengan mitra PT. Bukaka Sigtel. Tahun 1999 disahkan

Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan

Telekomunikasi oleh PT. Telkom.

Selanjutnya tahun 2001 Telkom kembali membagi 35 % saham Telkomsel

dari PT. Indosat sebagai bagian dari implementasi rekstrukturisasi industri jasa

telekomunikasi Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan

bersama dan kepemilikan silang / cross ownership antara Telkom dengan Indosat.

Dengan transaksi ini, Telkom menguasai 72,72% saham Telkomsel. Telkom

membeli 90,32% saham PT. Dayamitra dan mengkonsolidasi laporan keuangan

PT. Dayamitra kedalam laporan keuangan Telkom. Dan pada tahun 2002 Telkom

membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat

ditandatanganinya perjanjian jual beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15 % pada

(33)

commit to user

23

Telkom menjual 12,71 saham Telkomsel ke Singapore Telecom, dengan

demikian Telkom tinggal memiliki 65 % saham Telkomsel. Direncanakan sejak

tanggal Agustus 2002 terjadi duopoly penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

Dalam pengelolaan operasional organisasinya, Telkom memiliki dewan

komisaris yang terdiri dari 1 (satu) orang ketua dan 4 (empat) orang anggota

Dewan Direksi, Dewan Direksi ini dibagi menurut fungsi dan tanggung jawabnya

masing masing, yaitu Direktur Sumber Daya Manusia dan Bisnis Pendukung,

Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi dan Direktur Keuangan.

Sebagai sebuah Holding Company, Telkom memiliki beberapa buah anak

perusahaan terafiliasi seperti PT. Telekomunikasi Seluler Indonesia yang bergerak

sebagai penyelenggara jas telekomunikasi bergerak seluler, PT. Indonusa

Telemedia yang menangani bisnis multimedia penyiaran dan internet dengan

nama produk TELKOM Vision dan PT. Invomedia Nusantara yang mengelola

bisnis penerbitan Buku Petunjuk Telepon (Yello Pages) dan Call Center.

B. Visi dan misi PT.Telkom 1. Visi PT. Telkom

“ To become a leading Infocom Player in The Religion”

2. Misi PT. Telkom

a. TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang

terbaik, berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan dengan

(34)

commit to user

b. TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan

mengoptimalkan SDM unggul, menggunakan teknologi yang kompetitif,

serta membangun kemitraan yang mengutamakan secara timbal balik dan

saling sinergis,dan mendukung.

C. Struktur Organisasi

Kantor Daerah Pelayanan Telekomunikasi (Kandatel) Solo merupakan

salah satu unit bisnis dibawah divide Regional IV Jateng & DI Ypgyakarta yang

membawahi wilayah pemerintahan kota dan Kabupaten Solo, Sukoharjo,

Boyolali, Jepara, Klaten, Delanggu, Pati, Rembang, Sragen, Karanganyar,

tawangmangu, dan Wonogiri.

Dalam operasional kerja sehari-hari PT. Telkom memiliki struktur

organisasi yang mengatur kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab dari

masing-masing bagian yang ada.

Organisasi Kantor Daerah Pelayanan telekomunikasi (KANDATEL),

terdiri atas :

1. Kantor Daerah telekomunikasi, yang terdiri dari :

a. Pimpinan KANDATEL, yang disebut General Manager KANDATEL,

dan untuk selanjutnya disingkat GM, KANDATEL.

b. Deputy GM KANDATEL

c. Bagian Business Performance

(35)

commit to user

25

e. Bagian Acceess Network Operation

f. Bagian Customer Care

g. Bagian Fixed Phone Sales

h. Bagian Data & VAS Sales

i. Bagian General Support

2. Masing-masing KANDATEL adalah merupakan unit operasional yang

bertanggung jawab langsung kepada WGM, DIVRE IV, sedangkan dalam

penyelenggaraan operasinya berinteraksi dengan para Senior Manager terkait

di Kantor DIVRE IV dan dikoordinasikan oleh Deputy EGM DIVRE IV. GM.

KANDATEL bertanggung jawab atas tercapainya tujuan bisnis yang

diselenggrakan melalui operasi KANDATEL di wilayah geografisnya, yaitu

mencakup :

a. Tercapainya target revenue

b. Tertagihnya piutang usaha dari revenue yang dihasilkan

c. Efisiensi biaya penyelenggaraan fungsi delivery channel dan layanan

customer segmen consumer / retail, dengan tetap menjaga efektifitas

dalam upaya pemenangan kompetisi perebutan customer segmen

consumer / retail.

d. Kesiapan dan kehandalan infrastruktur access.

e. Terselenggaranya aktivitas operasi layanan customer, sales, customer care

serta operasi dan pemeliharaan infrastruktur access, yang diselenggarakan

(36)

commit to user

f. Terpenuhinya alokasi sumber daya operasional di Divisi Regional,

khusunsya yang terkait dengan operasi dan pemeliharaan infrastruktur

access dalam rangka eksekusi layanan yang diperlukan baik untuk

customer segmen consumer / retail, maupun dukungan yang diperlukan

untuk eksekusi layanan kepada customer segmen corporate cutomer /

OLO.

g. Memastikan bahwa semua resiko pada proses bisnis didalam linkup

KANDATEL yang bersangkutan diidentifikasi, dievaluasi, dan dikontrol

dengan semestinya.

Dalam melaksanakan perannya, GM KANDATEL dibantu oleh

beberapa posisi Manager dan Senior General Supervisor, yaitu:

1. Manager Business Performance

Manager Business Performance Bertanggung jawab atas penyiapan

rencana operasi KANDATEL, penyediaan guideline operasi, serta monitoring,

evaluasi dan peningkatan performasinnya, sehingga dapat dipastikan bahwa

penyelenggara operasi bisnis KANDATEL dilaksanakan dalam koridor

pengendalian manajemen secara memadai. Untuk melakukan perannya,

Manager Business Performance ditugaskan untuk melakukan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Mengelola manajemen performansi KANDATEL

b. Mengelola, menyiapkan, melengkapi, dan memelihara berbagai prosedur

(37)

commit to user

27

c. Mengelola pencegahan upaya fraud.

d. Mengelola upaya pengendalian kualitas (quality management).

e. Melakukan supervisi dan monitoring pelaksanaan kerjasama kemitraan

2. Manager Access Network Maintenece

Manager Access Network Maintenece bertanggung jawab atas

terjaganya kondisi kesiapan operasi access network. Untuk melakukan

perannya, Manager Network Maintenece ditugaskan untuk melakukan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Menyusun rencana pemeliharaan access network

b. Memelihara, meng-up date, dan entry data access network

c. Melakukan pengetesan, pengukuran dan pengecekan fisik access network.

d. Melakukan penjagaan kesiapan operasi, deengan perbaikan / penggantian

fisik yang rusak serta pemeliharaan yang rutin.

e. Melakukan pemeliharaan supporting access facilities.

3. Manager Access Network Operations

Manager Access Network Operation bertanggung jawab atas

fungsinya secara efektif access network dalam memenuhi layanan jasa kepada

konsumer. Untuk melakukan perannya, Manager Access Network Operations

ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Melaksanakan Operasi Access (pasang baru, mutasi, penanganan

(38)

commit to user

b. Melaksanakan Operasi Access (pasang baru, mutasi, penanganan

gangguan untuk menservis pelanggan personal dan public access.

c. Melaksanakan Operasi W-Lan & Public Service Access.

d. Melaksanakan Operasi Service Access Interface Mgt dan Access QoS

serta dukungan teknis bagi layanan operasi akses, meliputi Operasi MDF

dan testing dispatching& clearance (TDC) terhadap order pasang baru /

penanganan gangguan dari pelayanan, pengelolaan CPE CC.

4. Manager Customer Care

Manager Customer Care bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas

layanan kepada customer. Untuk melakukan perannya, Manager

Customer Care ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

a. Melakukan problem handling, resolving customer problem,

track & manage customer complain & customer problem,

monitoring, control, evaluasi kualitas pelayanan (QoS) & SLA

/ SLG management, pelaksanaan program customer loyalty &

retention, DOC & Help Desk untuk personal customer.

b. Melakukan problem handling, resolving customer problem,

track & manage customer complain & customer problem,

monitoring, control, evaluasi kualitas pelayanan (QoS) & SLA

/SLG management, pelaksanaan program cutomer loyalty &

(39)

commit to user

29

c. Melakukan aktivitas dukungan pelayanan dan kemitraan

channel distributions (Plasa Flexi Centre, Wartel / Net, Outlet,

Athorized Dealer).

d. Mengelola data pelanggan.

5. Manager Fixd Phone Sales

Manager Fixd Phone Sales bertanggung jawab atas pelaksanaan

aktivitas sales untuk produk fixed phine (wireless dan wirelina). Untuk

melakukan perannya, Manager Fixd Phone Sales ditugaskan untuk melakukan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Melakukan program promosi

b. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penjualan produk fixed

phone.

c. Melakukan kegiatan spreading & canvassing outlet.

d. Melakukan pembuatan mikro demand, dan customer profiling.

e. Memonitor, memfasilitasi, dan membina sales force.

6. Manager Data & VAS Sales

Manager Data & VAS Sales bertanggung jawab atas pelaksanaan

aktivitas sales untuk produk Data dan Value Added Services. Untuk

melakukan perannya, Manager Data & VAS Sales ditugaskan untuk

melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

(40)

commit to user

b. Melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka penjualan produk data dan

VAS.

c. Melakukan pembuatan mikro demand, dan customer profiling.

d. Memonitor, memfasilitasi, dan membina sales force.

7. Manager General Support

Manager General Support bertanggung jawab atas efektifitas

penyelenggaraan fungsi General Support pada lingkup wilayah operasi

KANDATEL, sehingga kebutuhan fasilitas penyelenggaraan operasional

KANDATEL dapat terpenuhi dan dilaksanakan dengan lancear, serta

dilaksanakan secara efisien, dan dengan administrasi yang tertib. Untuk

melakukan perannya, Manager General Support ditugaskan untuk melakukan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Mengelola proses management logistic, dalam rangka pemenuhan

kebutuhan logistic dan sarana umum yang diperlukan untuk

penyelenggaraan aktivitas operasional KANDATEL.

b. Mengelola, mengatur pendayagunaan, mengadministrasikan, serta

memenuhi aspek-aspek perlindungan yang diperlukan atas seluruh asset

yang berada dilingkungan wilayah operasi KANDATEL.

c. Mengelola aktivitas pengamanan asset, personil, informasi dan data

operasional perusahaan.

d. Mengelola aktivias yang terkait dengan pembinaan hubungan dengan

(41)

commit to user

31

penyelenggaraan tanggung jawab perusahaan dalam hal penyaluran dana

bina kemitraan.

8. Junior Manager KANCATEL

D. Bidang Usaha PT. TELKOM Kandatel Solo

Sebagai usaha perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu penyedia jasa

telekomunikasi, PT.Telkom menawarkan bermacam produk jasa telekomunikasi.

Adapun jasa layanan yang disediakan oleh PT. Telkom adalah sebagai berikut:

1. TELKOMPhone

TELKOMPhone adalah sambungan telepon pelanggan, merupakan

fasilitas telekomunikasi (telepon atau facsimile) yang ada ditempat pelanggan.

Kelompok produk TelkomPhone adalah Fixed Phone Standard, Fixed Phone

Silver, Fixed Phone Gold, Fixed Phone Platinum, Limited Mobile Phone,

Flexiphone (CDMA), Telepon Satelit, LSD (Long Distance Suscriber), Akses

E-I DID untuk PBX (Private Branch Exchange), Center dan Fitur Telepone.

2. TELKOMFlexi

Merupakan sambungan telepon tetap tanpa kabel yang memiliki fitur

mobilitas pada arah tertentu dengan menggunakan tekhnologi CDMA (Code

Division Multiple Access). Produk ini memiliki keunguulan:

a. Kualitas suara lebih jjernih karena terhindar dari penggandaan (cloning)

(42)

commit to user

b. Lebih sehat karena radiasi gelombang elektromagnetis yang dipancarkan

sangat rendah.

c. Biaya pulsa lebih ringan dibanding seluler.

3. TELKOMSMS (Short Message Service)

TELKOMSMS adalah layanan jasa pengiriman pesan dengan

menggunakan media data melalui telepon tetap. Pelanggan dapat mengirim

dan menerima pesan secara tertulis dan dapat dikirim atau diterima dalam

waktu singkat.

4. Jasa Nilai Tambah

Layanan Jasa Nilai Tambah adalah fasilitas atau layanan tambahan

yang diberikan kepada pelanggan dengan memanfaatkan perangkat tambahan

sisi sentral maupun sisi terminal pelanggan yang mampu meningkatkan

manfaat dengan beberapa kemudahan pelanggan dalam berkomunikasi.

Yang termasuk dalam Jasa Layanan kelompok ini adalah:

a. TELKOMMemo (Voice Mail Box), adalah suatu fitur atau jasa layanan

mailbox yang disediakan bagi pelanggan dengan menggunakan perangkat

VPS.

b. TELKOMTeleconference (Layanan Permata), adalah suatu fitur atau jasa

yang memfasilitasi pembicaraan atau konferensi antar lebih dari dua

pelanggan telepon, meliputi layanan audio conference maupun video

(43)

commit to user

33

c. TELKOMFree (Free Call), adalah layanan jasa bebas pulsa dengan akses

0800 1xxxxxx.

d. TEKOMPremium (Premium Call), adalah layanan informasi dan hiburan

yang dapat digunakan oleh badan usaha atau perorangan yang telah

mendapat ijin dari pemerintah dengan harga pulsa berbeda dengan pulsa

biasa.

e. FITURLacak (Call For Forwarding), adalah layanan yang memungkinkan

pelanggan mengalihkan panggilan telepon kenomor lainnya.

f. FITURNadasela (Call Waiting), adlah layanan yang memungkingkan

pelanggan dapat mengetahui atau menerima panggilan telepon lain pada

waktu yang bersamaan tanpa memutuskan pembicaraan terlebih dahulu.

g. FITURTrimitra (Three Party Call), adalah layanan yang memungkinkan

pelanggan dapat melakukan pembicaraan dengan dua pelanggan telepon

lain pada waktu yang bersamaaan tanpa memutuskan pembicraan terlebih

dahulu.

h. FITURSandinada, (Abreviated Dialling), adalah layanan yang

memugkinkan pelanggan dapat memperpendek nomor telepon yang

dipanggil sehingga pelanggan dapat menyimpan kependekan nomor

sebanyak 5, 10, 20, 30,…, 100 sehingga dapat mempercepat proses

diallling kenomor-nomor yang diinginkan.

i. FITURAndara (Hotline Deleyct Service), adalah layanan yang

(44)

commit to user

tersambung langsung kenomor tertentu sesuai yang diinginkan hanya

dengan mengangkat gagang telepon

j. KLIP (Ketahui Langsung Identitas Pemanggil atau Calling Line

Identifications Restrictions), adlah agar terminal penerima mampu

mengidentifikasi nomor pemanggil pada terminal khusus KLIP.

k. Hunting, adalah fasilitas yang dapat diberikan kepada pelanggan telepon

yang mempunyai lebih darisatu satuab sambungan (sst) sehingga

pelanggan pemanggil hanya mengenal satu nomor telepn sebagai call

number.

5. TELKOMPayphone (Telepon Umum).

Telepon Umum adalah layanan telepon untuk umum/ public. Yang

termasuk dalam layanan telepon umu adalah Telepon Umum Coin (TUC).

6. WarungTELKOM (Wartel)

Telepon Umum Coin Pelanggan (TUCP), Telepon Umum Kartu

(TUK). WarungTELKOM adalah tempat menjual produk-produk layanan

TELKOM yang disediakan untuk umum. TELKOM bekerjasama dengan

mitra dalam kegiatan pelayanan, sarana dan fasilitas telekomunikasi dalam

bentuk system bagi hasil (revenue sharing) atau penerapan tariff khusus.

7. TELKOMLokal

TELKOMLokal atau panggilan lokal adalah panggilan antar

(45)

commit to user

35

(boundary) local. Pada umunya nomor pemanggil dan nomor yang dipanggil

masih dalam satu kode are (satu wilayah penomoran).

8. TELKOMSLJJ

TELKOMSLJJ atau Panggilan SLJJ (Sambungan Langsung Jarak

Jauh) adalah panggilan telepon jarak jauh dengan menggunakan teknologi

sirkit switch, dimana nomor telepon pemanggil dan nomor telepon yang

dipanggil berbeda wilayah penomoran namun dalam satu wilayah Negara.

Dalam melakukan panggilan SLJJ umunya pemanggil harus menekan kode

area.

9. TELKOM-007

TELKOMSLI-007 atau panggilan SLI (Saluran Langsung

Internasional) Adalah panggilan telepon Interanational Direct Dialling (IDI)

dimana nomor telepon pemanggil dan nomor telepon yang dipanggil berbeda

wilayah Negara. Dalam melakukan panggilan SLI pemanggil harus menekan

007, Kode Negara (country code), Kode Area (area code), dan nomor telepon

tujuan.

10.TELKOMGlobal-017

Merupakan layanan percakapan langsung internasional melalui

teknologiVoIP premium dengan kode akses 017. Layanan ini memberikan

(46)

commit to user

11.TELKOMCard

TELKOMCard adalah kelompok produk TELKOM yang berbentuk

kartu telepon yang terdiri dari Kartu Magnetik dan Kartu Chip.

12.TELKOMNet

TELKOMNet adalah layanan akses internet yang menggunakan

infrastruktur jaringan internet protocol (TCP IP). Layanan TELKOMNet

dapat berupa layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (dedicated link).

Produk TELKOMNet antara lain TelkomNet Instan, TELKOMNet ISDN,

TELKOMNet Turbo.

13.Speedy

Speddy adalah layanan akses internet kecepatan tinggi berbsis

teknologi ASDL (ASYmetric Subscriber Line) dari TELKOM yang memiliki

kemampuan akses internet dengan kecepatan downstream sampai debfab 384

Kbps. Speedy memiliki beberapa kelebihan yaitu:

a. Memungkinkan akses internet dan pembicaraan telepon secara bersamaan

(simultan).

b. Koneksi ke internet lebih cepat disbanding menggunakan modem analog.

c. Koneksi internet lebih dapat dilakukan setiap saat (dedicated connection).

d. Kecepatan sampai dengan 384 Kbps downstream, 64 Kbps upstream.

e. Harga lebih terjangkau.

(47)

commit to user

37

g. Pelanggan Personal yang menginginkan akses internet kecepatan tinggi

dengan harga lebih hemat.

h. Small Office Home Office (SOHO) untuk mengembangkan usaha melalui

internet.

i. Perkantoran dan perusahaanyang membutuhkan akses internet cepat dan

hemat selama 24 jam sehari.

14.TELKOMWeb

TELKOMWeb adalah layanan Situs Web berupa situs portal dan situs

informasi lainnya yang dapat diakses melalui internet. Kelompok produk

TELKOMWeb ini antara lain: www.telkom.net.id, www.telkom.co.id,

www.plasa.com.

15.TELKOMSave

TELKOMSave adalah layanan komunikasi suara dengan

menggunakan teknologi VoIP (Voice Over Internet Protocol) standar. Jenis

layanan ini dalam bentuk Kartu Prabayar (Kartu TELKOMSave 17017) dan

pasca bayar (melalui regristrasi 17017). Layanan ini memberikan tariff yang

sangat ekonomis bagi pelanggan yaitu 40 % dari tariff normal SLI.

E. Visi dan Misi Manajemen Public Relations TELKOM 1. Visi

“Menjadikan Publis Relations TELKOM sebagai Compettive Advantage bagi

(48)

commit to user

2. Misi

a. Menemukan, menciptakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses

komunikasi secara professional yang berkelanjutan agar setiap informasi

timbal balik dapat mencapai sasaran yang diinginkan, sehingga

mencipatakan opini dan melahirkan citra positif bagi perusahaan.

b. Mengelola penyelenggaraan proses komunikasi termasuk medianya,

dengan pihak internal mapupun eksternal, sehingga proses komunikasi

dan media yang digunakan mampu mendukungn secara efektif

terselenggaranya proses eksekuif, kegiatan Public Relations, dan kegiatan

social yang dapat memberi nilai tambah pada pembentukan corporate

image, corporate identity, corporate culture, dan corporate value.

F. Sasaran Kegiatan Public Relations PT.Telkom

Dengan memperhatikan pengertian Public relations (PR) khususnya arti

public, dan misi manajemen Public Relations, maka ada batasan ruang lingkup

tanggung jawab dan wewenang didalam komunikasi. Setiap unit kerja

mempunyai unit fungsi komunikasi dengan setiap publikny, mulai dari Top

Management sampai dengan jajaran terdepan. Untuk itu perlu keseragaman

mengalirnya key message sesuai kebijakan perusahaan (mensinergikan pesan

pesan kunci dari visi, misi, kebijakan strategi jangka pendek maupun jangka

panjang). Dengan kata lain komunikasi adalah menjadi proses bisnis utama dari

setiap fungsi. Hal tersebut membawa konsekuensi yang mamu tidak mau, suka

(49)

commit to user

39

dalam pemeliharaan, mengamankan, dan meningkatkan Knowledge Management,

Corporate Image, Corporate Identity, Corporate Culture, dan Corporate Value.

Dengan segala kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap unit kerja tersebut, sasaran

kegiatan Public Relations adalah:

1. Public Understanding

Adalah proses komunikasi timbale balik yang mengarah kepada kesadaran

dan pengertian public akan bergerak dan langkah perusahaan.

2. Public Convidence

Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk meraih

kepercayaan terhadap keberadaandan kegiatan perusahaan.

3. Public Support

Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk mendapatkan

dukungan public, terhadap setiap aktivitas perusahaan.

4. Public Coorporations

Adalah proses komunikasi timbale balik yang bertujuan meraih kerjasama dn

peran serta public, sesuai tujuan perusahaan untuk kepentingan bersama.

G. Arti Logo TELKOM

1. Bentuk bulatan dari logo melambangkan keutuhan wawasan nusantara, ruang

gerak TELKOM secara nasional dan internasional.

(50)

commit to user

3. Warna biru tua dan biru muda bergadrasi melambangkan teknologi

komunikasi yang tinggi / canggih yang terus berkembang dalam suasana masa

depan yang gemilang.

4. Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang beraturan

mengambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang selaras secara

berkesinambungan dan dinamis.

5. Tulisan INDONESIA dengan huruf Fuura Bold Italic, menggambarkan

kedudukan perusahaan, TELKOM sebagai Pandu Bendera Telekomunikasi

Indonesia ( Indonesian Telecommunications Flag Carrier).

H. Arti Kredo

1. Kami selalu focus kepada pelanggan

2. Kami selalu memberikan pelyanan yang prima dan mutu produk yang tinggi

serta harga yang kompetitif.

3. Kami selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik (Best

Practise).

4. Kami selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inofatif dalam

peningkatan produktifitas dan kontribusi kerja.

(51)

commit to user

41

I. Maskot Telkom Be Bee Maskot Be BEE:

1. Antene Lebah Sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan.

2. Mahkota kemenangan.

3. Mata yang Tajam dan Cerdas.

4. Sayap lincah dan Praktis.

5. Tangan Kuning memberikan Karya yang Terbaik.

Filosofi Dibalik Sifat dan Perilaku Be Bee:

Lebah tergolong mahkluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja keras,

yang mempunyai keisteman berupa pembagian peran operasional dan fungsional

mengahasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak.

Dihabitatnya lebah mempunyai dengung sebagai tabda keberadaan dan loya;

terhadap kelompok berupa perlindungan bagi koloninya. Maka akan menyerang

bersama bila diganggu.

Lebah memiliki potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat, liat, dan

kuat sehingga bisa bergerak cepat, gesit, dan efektif dalam mengahadapi

tantangan alam. Lebih berpandangan jauh kedepan dengan merancang bangun

sarang yang kuat dan efisien, bereproduksi, berkembang biak, dan menyiapkan

persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah berwarna biru

(52)

commit to user

42

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA.

Kegiatan kuliah kerja media atau magang berlangsung selama satu bulan

yaitu terhitung mulai tanggal 2 Februari sampai dengan 27 Februari 2009 di PT.

Telkom Kandatel Solo.

Dalam pelaksanaan magang, penulis ditempatkan pada satu bagian yaitu

di divisi fixed phone. Menimba pengalaman dan mempraktikkan ilmu

pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan realisasi dari kegiatan magang atau

KKM. Kegiatan praktik tersebut dilaksanakan pada tiap hari kerja mulai pukul

08.00 WIB sampai dengan 17. 00 WIB pada hari Senin sampai dengan Kamis,

sedangkan di hari Jumat ,masuk pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WIB.

Dalam Kuliah Kerja Media ini penulis dibimbing oleh Agung Prabowo,

selaku Assistant Manager Fixed Phone di instansi tersebut. Beliau mengarahkan

penulis mengenai apa saja yang harus dilakukan tiap harinya di Divisi Fixed

Phone.

Untuk minggu pertama masa magang penulis baru mempelajari sedikit

demi sedikit mengenai job descriptions yang diberikan oleh atasan. Dalam

pekerjaan dimana penulis memberikan uang untuk para frontliner yang sebagai

reward program poin aktifasi, sebelumnya sudah dipilih terlebih dulu total uang

(53)

commit to user

43

uang yang banyak dari pihak telkomflexi hanya menelpon untuk pemberitahuan

dan nanti para frontliner yang akan datang ke plasa telkom untuk pemberian uang

tersebut.

Ini memang merupakan strategi dari Marketing Public Relations ingin

membuat image para frontliner merasa sangat dimanjakan oleh Telkomflexi

dengan kita yang mengadakan program poin aktifasi tersebut dan dari kegiatan

visit outlet yang memberikan materi promo seperti spanduk, flyer dan lain

sebagainya Dengan adanya kegiatan ini Marketing Public Relation membuat

image Telkomflexi peduli bahkan memanjakan dengan mereka para frontliner.

Kemudian di minggu kedua kali ini penulis mulai bisa mengerjakan

pekerjaann yang diberikan dengan lancar. Dan lebih mengetahui kinerja

Marketing Public Relations dalam menjual brand image TelkomFlexi yang sangat

melayani saran dan kritik para pelanggannya dengan menggunakan media radio.

Dalam pekerjaan ini penulis mendampingi Bp. Agung yang pada saat itu

menjadi narasumber di talkshow on air diradio MTA pada hari jumat tanggal 6

Februari 2009. talkshow berlangsung satu jam dan disini pendengar bisa

menyampaikan kritik saran bahkan keluhan dan itu semua nantinya akan langsung

ditanggapi oleh Bp. Agung.

Dan di minggu ketiga ini penulis banyak melakukan aktifitas diluar

ruangan yaitu selling product dan visit counter.

Disini penulis juga menjadi mc produk, dalam kegiatan selling

(54)

commit to user

Relations (MPR) juga mengalami suatu perkembangan dan sekarang cukup

efektif dalam membangun brand knowledge (pengetahuan merek).

Selain itu penulis bersama atasan juga mendatangi acara Ya qowiyu yang

ada di Klaten. Untuk mengecek material promo, karena Telkomflexi juga menjadi

sponsor di acara ini. Dalam perkembangannya saat ini MPR cukup efektif dalam

membangun brand awareness (pengenalan merek). Dengan konsep seperti inlah

Telkomflexi juga aktif menjadi sponsorship dalam berbagai dengan tujuan

membangun brand awreness kepada masyarakat umum yang mendatangi acara

tersebut.

Pada minggu terakhir ini penulis merasa sudah cukup paham dan mengerti

akan tugas dari Marketing Public Relations (MPR) di divisi fixed phone PT.

Telkom Kandatel Solo.

Salah satu kegiatan yang dilakukan penulis adalah mengikuti dengan

mendengarkan siaran on air talkshow Telkomfleksi di PTPN radio dalam program

Hallo Surakarta yang disiarkan setiap hari rabu mulai dari jam 12.00-13.00 WIB.

Dan ini juga merupakan kerja dari MPR yang menciptakan image

perusahaan dan produk dengan memberikan suatu kepuasan bagi pihak pelanggan

(Customer Satisfactions), yakni memberikan kepuasan bagi para pelanggannya

yang sekaligus menumbuhkan (developing) kepercayaan, loyalitas tinggi terhadap

produk Telkomflexi. Dengan adanya program Hallo Surakarta yang on air di

PTPN ini TelkomFlexi dapat memberikan satu kepuasan pada pelanggan karena

(55)

commit to user

45

menyampaikan kritik dan saran yang nantinya akan di tanggapi langsung oleh

narasumber.

B. Aktivitas Magang

Berikut ini beberapa pekerjaan yang diberikan atasan kepada penulis

selama kegiatan kuliah kerja media:

1. Memasukkan data frontliner.

Kegiatan ini sering dilakukan penulis dimana penulis memasukkan

data para frontliner dan data dari counter frontliner tersebut, yang dimasukkan

ke dalam data base. Dari kegiatan inilah flexi mempunya data lengkap para

pelanggannya. Dalam data ini pun dapat dilihat pula jumlah poin aktivasi para

frontliner.

2. Menelpon frontliner.

Dalam melakukan kegiatan ini penulis merasa senang. Bahasa yang

digunakan dalam menelpon para frontliner adalah bahasa yang sopan, santun,

dan jelas. Tugas ini dapat diselesaikan dengan baik. Karena berhubungan

dengan mata kuliah Human Relations dan Etika Pengembangan Pribadi.

3. Menjadi MC dalam kegiatan selling product.

Dalam kegiatan selling product di pasar gawok pada tanggal 24

Februari 2009, saat itu penulis bersama dengan Bapak Ngatino dan Wahyu

selaku Canvasser, dan Ellia anak magang juga berangkat menuju pasar gawok

(56)

commit to user

produk flexi dengan ini penulis dapat mempraktekkan mata kuliah Tekhnik

Protokoler dan MC pada semester 4. dimana seorang MC dapat

mengendalikan suatu acara dengan berbicara yang lancar , tanpa gugup dalam

penyampaian informasi pada audience.

4. Selling product ke Karanganyar, Sragen.

Dalam kegiatan ini penulis bersama dengan para canvasser flexi

selling product ke Karanganyar dan Sragen. Disini penulis melakukan proses

negosiasi dengan para konsumen dan publishing info produk juga supaya para

pelanggan tertarik untuk membeli produk Flexi. Kegiatan ini berhubungan

dengan Mata Kuliah Tekhnik Negosiasi yang diberikan pada semester 3.

Dalam mata kuliah ini di jelaskan seorang negosiator yang baik harus bisa

menyampaikan info atau suatu bahasan dengan baik sehingga dapat diambil

sebuah keputusan yang menguntungkan bagi negosiator. Disini penulis

terlebih dahulu mempelajari info produk dari flyer dan para canvasser.

Sehingga selling product yang menggunakan proses negosiasi dapat berjalan

dengan baik. Hasil yang diperoleh pun penulis dapat menjual beberapa produk

flexi.

5. Membuat press release.

Setelah melakukan selling product dengan Prima Phone (dealer flexi),

Bp. Agung menugasi penulis untuk membuat press release mengenai kegiatan

ini. Kemudian penulis membuat press release dengan judul “ 200 Lebih

(57)

commit to user

47

Dealer Primaphone”. Dalam tugas ini penulis menerapkan ilmu dari mata

kuliah Tekhnik Penulisan Humas yang diberikan saat semester 4. Dimana

dalam mata kuliah ini penulis mengetahui bagaimana menyusun press release

dengan baik. Yang harus mengandung 4W+1H yakni, what, who, why, when,

dan how.

6. Mengikuti program “Halo Surakarta” di PTPN Radio.

Acara “Halo Surakarta” disiarkan setiap hari Rabu mulai dari jam

12.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB. Sebelum jam 12.00 WIB, ada

peringatan lewat speaker-speaker dalam gedung untuk seluruh karyawan

Telkom supaya mendengarkan acara tersebut. Disini penulis bersama dengan

karyawan Telkom juga turut mendengarkan program tersebut. Acara

berlangsung satu jam dan disini pendengar bisa menyampaikan kritik saran

bahkan keluhan dan itu semua nantinya akan langsung ditanggapi oleh

narasumber dari Telkom.

Dari kegiatan yang telah dilakukan oleh penulis selama magang bisa

diketahui bahwa dengan kegiatan seperti membuat press release, menjalin

hubungan dengan frontliner, melakukan radio show dan kegiatan canvassing,

dapat membangun brand image dari Flexi. Dengan pembuatan press release,

diharapkan konsumen dapat lebih mengetahui tentang keunggulan dari Flexi.

Dengan menjalin hubungan dengan frontliner, diharapkan dapat tercipta

hubungan baik dengan mereka, yang notabene adalah ujung tombak dari

(58)

commit to user

Radio show bertujuan untuk mempererat hubungan dengan konsumen, dan

agar konsumen memiliki media untuk bertanya seputar produk Flexi dan

publishing product. Sementara kegiatan canvassing bertujuan untuk selalu

memperbaharui program promosi dari Flexi ke counter-counter handphone

melalui penyebaran flyer, spanduk dan material promo lainnya.

Diharapkan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh penulis

tersebut, diharapkan dapat membangun brand image Flexi sebagai operator

(59)

commit to user

49

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian diatas dan kegiatan Kuliah Kerja Media yang

telah penulis laksanakan di PT. Telkom Kandatel Solo, maka penulis dapat

mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses kerja profesional di bidang Kehumasan yang ada di PT Telkom

Kandatel Solo yang penulis alami antara lain, penulis ditempatkan di bagian

divisi Fixed Phone. Penulis dibimbing oleh Bpk Agung Prabowo sebagai

Assisten Manajer. Proses kerja profesional di bidang Kehumasan yang

penulis dapatkan antara lain proses kerja di bidang pembuatan press release,

canvassing dan talkshow radio.

2. Proses kerja di bidang Kehumasan yang penulis jalani di PT Telkom antara

lain, penulis membangun brand image Flexi kepada konsumen melalui media

talkshow radio “Halo Surakarta” di PTPN dan di radio MTA, canvassing di

Sragen dan Karanganyar. Disini penulis melakukan proses negosiasi dengan

para konsumen dan publishing info produk juga supaya para pelanggan

tertarik untuk membeli produk Flexi.

3. Pengetahuan dan pemahaman penulis terhadap teori-teori yang telah diterima

penulis selama menempuh proses perkuliahan dan yang dapat diaplikasikan ke

Referensi

Dokumen terkait

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitan ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan menulis surat resmi siswa kelas V SD Negeri Garot Aceh

“Integrasi Pendidikan Karakter Dengan Pembelajaran Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah Aliyah Negeri Jombang”..

Bacalah masing-masing pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan teliti kemudian jawablah seluruh pertanyaan-pertanyaan dengan mengisi atau memberikan tanda (X) pada pertanyaan

Total skor yang didapatkan dalam pengukuran kinerja dengan menggunakan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) terhadap kinerja Perguruan

Daya berkecambah benih tanpa perlakuan (kontrol) mempunyai daya berkecambah sebesar 70,33 % dan benih besar (73.00 %) lebih baik dan berbeda nyata dibandingkan dengan

Berdasarkan analisis yang saya dapat dari data-data dan teori-teori yang ada, saya menyimpulkan bahwa pada seni bonsai Jepang, bentuk simetri visual sangat diperlukan untuk

 Pada fase ini penderita penyakit dapat berkembang menjadi sembuh total, sembuh dengan cacat atau ada gejala sisa (sequele), menjadi carrier, menjadi penyakit kronis,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas merancang kapal ini, yang merupakan salah satu