• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

12

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1. Definisi Public Relations

Menurut Ruslan (Ruslan, 2014) menyatakan pengertian humas atau public relations sebagai berikut:

a. “Public Relations activity is management of communications between an organization and its publics.”(Aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara organisasi dan publiknya)

b. “Public Relations practice is deliberate, planned and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its public.”(Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dan publiknya)

Menurut Rex Harlow menyatakan bahwa:

Definisi dari public relations adalah “fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur Bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, penegertian, penerimaan dan kerja sama;melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini public; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai system peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta Teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.” (Ruslan, 2014)

(2)

Menurut Ruslan (Ruslan, 2014) mengemukakan bahwa “Praktik Public Relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial yang dapat dipergunakan untuk menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasihati para pemimpin organisasi, dan melaksanakan program yang terencaan mengenai kegiatan-kegiatan yang melayani, baik untuk kepentingan organisasi maupun kepentingan public atau umum.”

2.1.2. Tujuan Public Relations

Menurut Kriyantono Dalam realita praktik public relations di perusahaan, tujuan public relations antara lain menciptakan pemahaman publik, membangun citra korporat, membangun opini public yang favourable serta membentuk goodwill dan kerja sama. Berikut penjelasannya:

1. Menciptakan pemahaman (mutual understanding) antara perusahaan dan publiknya

Tujuan kegiatan public relations kali ini adalah berupaya menciptakan saling pengertian antara perusahaan dan publiknya. Melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupkan informasi (well-informed) antara perusahaan dan publiknya. Kecukupan informasi merupakan dasar untuk mencegah kesalahan persepsi. Kesalahpaham akibat salah persepsi atau kekurangan informasi merupakan kesalahan mendasar dalam kegiatan komunikasi (primary-breakdown of communication).

(3)

2. Membangun citra korporat (corporate image)

citra (image) merupakan gambaran yang ada dalam benak public tentang perusahaan. Citra adalah persepsi publik tentang perusahaan menyangkut pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan atau perilaku individu-individu dalam perusahaan dan lainnya. Pada akhirnya akan memngaruhi sikap public, apakah mendukung, netral atau memusuhi. Citra perusahaan (corporate image) bukan hanya dilakukan seorang public relations sendirian, tetapi perilaku seluruh unsur perusahaan (karyawan, manajer, dan lainnya) ikut andil dalam pembentukan citra ini, baik disadari atau tidak. Perilaku itu berkaitan dengan tugas pelayanan atau tidak. Dengan kata lain, citra korporat (corporate image) adalah citra keseluruhan yang dibangun dari semua komponen (tubuh) perusahaan, seperti kualitas produk, keberhasilan ekspor, kesehatan keuangan, perilaku karyawan, tanggung jawab sosial terhadap lingkungan atau pengalaman konsumen yang menyenangkan atau menyedihkan tentang pelayanan perusahaan.

3. Citra Korporat melalui program CSR

Corporate Social Responsibity (CSR) adalah program Public Relations melibatkan diri mengatasi persoalan-persoalan sosial di lingkungannya. World Business Council Suistanable Development mendefinisikan sebagai konsumen berkelanjutan kalangan biasa untuk berperilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan keluargannya serta komunitas lokal dan masyarakat secara keseluruhan. CSR adalah pengintegrasian kepedulian

(4)

terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup ke dalam operasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara perusahaan dan para stakeholder-nya. Setiap perusahaan seharusnya bertanggung jawab memberikan kontribusi positif dengan cara ikut serta meningkatkan kesejahteraan sosial. CSR (ada yang menyebut sebagai Community Development atau Filantropi keikhlasan berbagi) adalah investasi sosial perusahaan yang bersifat jangka Panjang. Secara berangsur akan terbentuk citra positif terhadap kegiatan sosial yang dilakukan. Beberapa kegiatan bisa menjadi trade mark perusahaan yang berpengaruh dalam memperkuat merek produk.

4. Membentuk Opini Publik yang favourable

Sikap publik terhadap perusahaan bila diekspresikan disebut opini public. Jadi, opini publik ini merupakan ekspresi public mengenai persepsi dan sikapnya terhadap perusahaan. Ada tiga jenis opini, yaitu opini positif (mendukung atau favourable), negatife (menentang) dan netral.

5. Membentuk Goodwill dan Kerja sama

Pada tahap ini public relations sudah pada tahap tindakan nyata, artinya sudah tercipta jalinan kerja sama dalam bentuk perilaku tertentu yang mendukung keberhasilan perusahaan. Dalam tahap ini diharapkan public secra nyata mendukung program-program perusahaan. Misalnya public turut serta menyukseskan program perusahaan. Misalnya public turut serta menyukseskan kampanye public relations atau tetap loyal mengonsumsi produk perusahaan. Goodwill dan kerja sama dapat terwujud karena ada inisiatif yang dilakukan berulang-ulang oleh public relations perusahaan

(5)

untuk menanamkan saling pengertian dan kepercayaan kepada publiknya, kemudian diikuti tindakan nyata perusahaan untuk komitmen mewujudkan kepentingan public. Tujuan menciptakan kerja sama lain. Public Relations adalah upaya-upaya perusahaan untuk menciptakan kerja sama dengan kelompok-kelompok masyarakat. (Kriyantono, 2016)

2.1.3. Fungsi Public Relations

Menurut pakar humas internasional Cutlip et.al fungsi public relations sebagai berikut :

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan Bersama (fungsi melekat pada manajemen Lembaga/organisasi).

2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya, sebagai khalayak sasarannya.

3. Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinnya, atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pemimpin manajemen demi untuk tujuan dan maanfaat Bersama

5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal-balik, mengatur arus informasi public serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. Ruslan (Ruslan, 2014)

Menurut Bernay, terdapat 3 fungsi utama Humas, yaitu : 1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.

2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung.

(6)

3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/Lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. (Ruslan, 2014)

2.1.4. Tugas Public Relations

Cutlip, Center & Broom membuat kategori berisi ringkasan yang dilakukan spesialis Public Relations di tempat, yaitu :

1. Menulis dan mengedit

Menyusun rilis berita dalam bentuk cetak atau siaran, cerita feature, newsletter untuk karyawan dan stakeholder eksternal, korespodensi, pesan web site dan pesan media online lainnya, laporan tahunan dan stakeholder, pidato, brosur film dan script slide show, artikel perdagangan, iklan institusional, materi-materi pendukung teknis lainnya.

2. Hubungan media dan penempatan media

Mengontak media koran, majalah, suplemen mingguan, penulis freelance, dan publikasi perdagangan agar mereka mempublikasikan atau menyiarkan berita dan feature tentang organisasi itu sendiri atau oleh orang lain. Merespons permintaan informasi oleh media, memverifikasi berita, dan membuka akses ke sumber otoritas.

3. Riset

Mengumpulkan informasi tentang opini public, tren, isu yang muncul, iklim politik dan peraturan perundangan, liputan media, opini kelompok kepentingan dan pandangan-pandagan lain berkenaan dengan stakeholder organisasi. Mencari

(7)

database di internet, jasa online, dan data pmerintah elektronik. Mendesain program riset, survei, dan menyewa perusahaan riset.

4. Manajemen dan administrasi

Pemograman dan perencanaan dengan bekerja sama dengan manajer lain, menentukan kebutuhan, menentukan prioritas, mendefinisikan public, setting dan tujuan, strategi dan taktik, menata personel, anggaran, dan jadwal program.

5. Konseling

Memberi saran kepada manajemen tentang masalah sosial, politik, dan peraturan. Berkonsultasi dengan manajemen tentang cara mengatasi krisis, bekerja sama dengan pengambil keputusan untuk menyusun strategi mengelola isu-isu sensitive dan kritis.

6. Acara special

Mengatur dan mengelola konferensi pers, lomba-lomba, konvensi, open house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjungi tokoh terkeuka, program penghargaan, dan lain-lain.

7. Pidato

Tampil di depan kelompok, melatih orang untuk berpidato, mengelola juru bicara 8. Produksi

Membuat saluran komunikasi seperti multimedia, seni, tipografi, fotografi, tata letak, computer desktop publishing, perekaman audio visual.

9. Training

Mengadakan pelatihan untuk publik internal maupun eksternal. 10. Kontak

(8)

Sebagai penghubung (liaison) dan mediator antara perusahaan dengan publiknya dan sebaliknya. (Kriyantono, 2016)

2.1.5. Peranan Public Relations

Peranan public relations dalam suatu organisasi dapat dibagi empat kategori menurut Dozier & Broom :

1. Penasehat Ahli (Expert prescriber)

Seorang praktisi pakar public relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship). Hubungan praktisi pakar PR dengan manajemen organisasi seperti hubungan antara dokter dan pasiennya. Artinya, pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari pakar PR (expert prescriber) tersebut dalam memcahkan dan mengtasi persoalan public relations yang tengah dihadapi oleh organisasi bersangkutan.

2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator)

Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.

(9)

Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan public relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebgai penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan yang tengah dihadapi secara rasional dan professional. Biasanya dalam menghadapi suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim posko yang dikoordinir praktisi ahli PR dengan melibatkan berbagai departemen dan keahlian dalam satu tim khusus untuk membantu organisasi, perusahaan dan produk yang tengah menghadapi atau mengatasi persoalan krisis tertentu.

4. Teknisi komunikasi (Communication technician)

Berbeda dengan tiga peranan praktisi PR professional sebelumnya yang terkait erat denan fungsi dan peranan manajemen organisiasi. Peranan communication technician ini menjadikan preaktisi PR sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunkasi atau dikenal dengan methode of communication in organization. System komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan (level), yaitu secara teknis komuniasi, baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan. Hal yang sama juga berlaku pada arus dan media komunikasi antara satu level, misalnya komunikasi antar karyawan satu departemen dengan lainnya (employee relations and communication media model). (Ruslan, 2014)

Empat peran utama Humas menurut Mukarom dan Zainal adalah sebagai berikut: 1. Sebagai Communicator atau penghubung antara organisasi atau Lembaga yang

(10)

2. Membina Relationship, yaitu berupaya membina hubungan positif dan saling menguntungkan dengan pihak publik.

3. Peranan back-up, yaitu sebagai pendukung dalam fungsi organisasi atau perusahaan.

4. Membentuk corporate image, artinya peranan humas berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. (Ruslan, 2014).

2.1.6. Ruang Lingkup Humas

Menurut Ruslan (Ruslan, 2014), Adapun ruang lingkup tugas PR dalam sebuah organisasi Lembaga anatara lain meliputi aktivitas sebagai berikut:

1. Membina hubungan ke dalam (public internal)

Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang PR harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.

2. Membina hubungan keluar (publik eksternal)

Yang dimaksud publik eksternal adalah public umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap Lembaga yang diwakilinya.

Menurut Kriyantono Ruang lingkup pekerjaan public relations secara sederhana pekerjaan yang biasa dilakukan public relations dapat disingkat menjadi PENCILS, yaitu:

(11)

1. Publication & Publicity, yaitu mengenalkan perusahaan kepada public. Misalnya membuat tulisan yang disebarkan ke media, newsletter, artikel, dan lainnya.

2. Events, mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya membentuk citra. 3. News, pekerjaan seorang public relations adalah menghasilkan produk-produk

tulisan yang sifatnya menyebarkan informasi kepada public, seperti press release, newsletter, berita, dan lain-lain. Karena itu, dituntut menguasai teknik-teknik menulis (pubic relations writing).

4. Community Involvement, public relations mesti membuat program-program yang ditujukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya.

5. Identity-Media, Merupakan pekerjaan public relations dalam membina hubungan dengan media (pers) sangat penting untuk memperoleh publisitas media.

6. Lobbying, public relations sering melakukan upaya persuasi dan negoisasi dengan berbagai pihak. Keahlian ini tampak dibutuhkan misalnya, pada saat terjadi krisis manajemen untuk mencapai kata sepakat di antara pihak yang bertikai.

7. Social investement, pekerjaan public relations untuk membuat program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial. (Kriyantono, 2016)

(12)

2.1. Studi Literature 2.2.1. Company Profile

Menurut Ruslan mengatakan bahwa company profile (profil perusahaan) lebih banyak menampilkan aspek historis perusahaan, susunan komisaris, jajaran direksi, system/struktur organisasi dan manajemen, jumlah dikelola, hingga nilai-nilai filosofis perusahaan yang menjadi acuannya dan dikemas dalam bentuk suatu format majalah yang mewah dan menarik. (Ruslan, 2014)

Kriyantono mendefinisikan bahwa Profil perusahaan (company profile) adalah produk tulisan praktisi public relations yang berisi gambaran umum perusahaan. Gambaran ini tidak sepenuhnya lengkap, detail, dan mendalam. Perusahaan bisa memilih poin-poin apa saja yang ingin disampaikan secara terbuka kepada publiknya. (Kriyantono, 2016)

Kasali mengemukakan bahwa “company profile adalah gambaran tertulis tentang sebagian fakta perusahaan yang disajikan secara resmi. Sebagian fakta karena perusahaan dapat memilih dan membatasi pada hal-hal yang ingin disajikan ke luar.” (Ardianto, 2014)

Menurut Ruslan daftar isi Company Profile, biasanya berisikan sebagai berikut :

1. Introduksi.

2. Kata pengantar atau Sambutan dari Dewan Komisaris atau Direktur Utama. 3. Sejarah, dan Struktur Organisasi Perusahaan.

4. Produk Barang atau Jasa yang ditampilkan. 5. Kinerja dan Manajemen Perusahaan. 6. Nilai Aset dan Kekayaan Perusahaan.

(13)

8. Prospek dan Tantangan yang dihadapi perusahaan pada saat sekarang dan di masa-masa mendatang (SWOT)

9. Daftar Kantor Cabang, Alamat, Telepon dan lain-lain. (Ruslan, 2014) Kriyantono menjabarkan fungsi company profile sebagai berikut:

1. Representasi perusahaan. Company profile adalah gambaran tentang perusahaan. Bisa juga dianggap mewakili perusahaan sehingga public tidak perlu bersusah payah mencari informasi tentang perusahaan. Dapat juga digunakan sebagai alat membangun citra agar berbagai kelompok penekan dalam masyarakat mempunyai pemahaman yang benar tentang perusahaan.

2. Bisa digunakan untuk melengkapi komunikasi lisan demi terciptanya mutual-understanding.

3. Menghemat waktu transaksi. Pihak-pihak lain yang berkaitan dengan bisnis perusahaan tidak perlu menanyakan secara detail tentang perusahaan, produk, pasar, visi, misi, posisi keuangan, dan lainnya. Hal itu dapat dipelajari melalui company profile sebelum dan sesudah pertemuan.

4. Membangun identitas dan citra korporat. Company profile yang dikemas menarik, detail, jelas dan mewah mencerminkan wajah perusahaan di mata public sebagai perusahaan yang besar dan bonafide.(Kriyantono, 2016)

Menurut Kriyantono banyak hal yang bisa ditulis dalam company profile. Tetapi, secara umum isi company profile mencakup:

1. Sejarah perusahaan, mencakup antara lain pendiri perusahaan, jajaran direksi, asal muasal, proses perkembangan, dan lain-lain.

(14)

2. Filosofis perusahaan, bisa disebut pandangan atau ideologi dasar perusahaan. 3. Budaya perusahaan, adalah nilai-nilai kunci dan konsep bersama yang

memebentuk citra anggota organisasi terhadap organisasinya. Misalnya, etos kerja tinggi, maju untuk semua, makan tidak makan yang penting kumpul, dan sebagainya.

4. Sambutan dari pimpinan (direktur utama atau komisaris utama) tentang segala hal yang sangat berpengaruh pada aktivitas perusahaan dan rencana jangka panjang.

5. Identitas perusahaan, termasuk di sini logo, uniform, interior gedung dan kantor, kualitas cetakan atau kualitas audiovisual company profile.

6. Visi, misi, strategi perusahaan, termasuk komitmen perusahaan untuk meraih kemajuan. Ini menunjukkan bahwa operasional perusahaan dilakukan tidak sembarangan, tetapi melalui perencanaan yang matang dan berkesinambungan. Sebagai jaminan masa depan bisnis yang berkelanjutan. Pada akhirnya menciptakan kepercayaan publik, bahwa masa depan perusahaan terjamin. Penting misalnya untuk meraih kepercayaan Lembaga keuangan.

7. Alamat cabang-cabang. Semakin banyak cabang perusahaan di beberapa wilayah menunjukkan jalur distribusi yang merata. Pada akhirnya mencerminkan kebesaran dan prestise perusahaan.

8. Gambaran tentang SDM. Ceritakan orang-orang di balik operasional perusahaan, siapa saja figure pengendali di jajaran manajaemen termasuk tokoh-tokoh berpengaruh di masyarakat yang berkaitan dengan perusahaan. Ini bisa memberi

(15)

keyakinan pada public bahwa perusahaan dikelola oleh tangan-tangan yang handal dan professional.

9. Sistem pelayanan dan fasilitas yang disediakan. Dalam persaingan ketat dewasa ini, pelayanan pelanggan memegang kunci strategis. Gambarkan kelebihan perusahaaan dari sisi pelayanan yang membedakan dengan kompetitor.

10. Prestasi dan keuangan perusahaan, termasuk segala hal yang telah dilakukan perusahaan untuk kepentingan masyarakat. Masyarakat menuntut bukan hanya kualitas produk dan jasa, tetapi juga apa yang bisa dilakukan perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

11. Laporan perkembangan perusahaan (annual report), termasuk informasi laba rugi perusahaan. Ini adalah upaya menjelaskan kesehatan perusahaan anda. 12. Deskripsi tentang produk-produk dan jasa utama yang ditawarkan. Termasuk

gambaran tentang pasar, lokasi pabrik, distributor, market share, grafik pertumbuhan usaha, dan sebagainya

13. Program pengembangan di masa datang. Termasuk pelatihan-pelatihan, rencana pengembangan produk, pengembangan pasar, dan sebagainya.

Kriyantono (Kriyantono, 2016) menyimpulkan dalam media Company Profile Dibandingkan media audiovisual dan internet (web site), keunggulan media cetak antara lain:

1. Terdokumentasi dan terekam. Public bisa secara mudah membawa dan menyimpannya di rumah. Media audiovisual maupun internet harus

(16)

menggunakan alat khusus (misalnya disc atau video) untuk dapat merekam atau mendokumentasikan.

2. Dapat diulang-ulang. Company profile dapat dibaca berkali-kali sehingga memudahkan daya ingat. Orang harus merekam dahulu untuk dapat melihat video atau harus ke warung internet membaca atau melihat company profile via web site.

3. Lebih luas jangkauannya. Company profile bentuk cetak dimungkinkan dapat menjangkau publik secara luas. Semua orang bisa membacanya dengan mudah. Sedangakan audiovisual dan web site, sasarannya lebih terbatas. (Kriyantono, 2015)

2.2.2. Identitas Perusahaan

Jefkins mengungkapkan bahwa:

Sejumlah perusahaan sebagai merek dagang yang ampuh kendati hal ini banyak digunakan untuk tujuan periklanan sebagai bentuk mempopulerkan identitas perusahaan, juga melalui slogan periklanan yang bersifat emosional. Identitas perusahaan juga dikaitkan dengan pengemasan produk. (Ardianto, 2014)

Menurut Sutojo Identitas perusahaan adalah:

Apa yang senyatanya ada pada atau ditampilkan perusahaan. Identitas menampilkan jati diri perusahaan. Sedangkan citra adalah persepsi masyarakat terhadap jati diri itu. Identitas merupakan pernyataan singkat perusahaan kepada masyarakat tentang apa dan siapa mereka. Identitas perusahaan dapat membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain. (Ardianto, 2014)

Menurut Jefkins menyatakan “bahwa identitas atau jatidiri suatu perusahaan (identity corporate) yaitu semua representasi atau perwujudan media visual dan fisik

(17)

yang menampilkan suatu jatidiri organisasi sehingga dapat membedakan dengan perusahaan lainnya.” (Ruslan, 2014)

Menurut Kriyantono menjelaskan bahwa:

Identitas korporat sebagai titik pertama yang tercemin melalui nama perusahaan (logo) dan tampilan lainnya, seperti laporan tahunan, brosur, kemasan produk, company profile, interior kantor, seragam karyawan, newsletter, iklan, pemberitaan media, materi tertulis maupun audiovisual. Identitas korporat juga berbentuk nonfisik seperti nilai-nilai dan filosofis perusahaan, pelayanan, gaya kerja dan komunikasi, baik internal maupun eksternal. (Kriyantono, 2016)

Menurut Ruslan Penampilan corporate identity (identitas perusahaan) yang tercemin melalui keunikan khusus dari berbagai bentuk media jatidiri perusahaan, yaitu: 1). Unsur-unsur pokok (basic elements) identitas perusahaan seperti; corporate’s name or logo (logo dan nama perusahaan), trade name (nama dagang), colour and graphic standard (standar grafis dan warna), employee uniform (seragam), office lobby (lobi depan kantor), serta slogan. 2). Bentuk lainnya termasuk stationery item (unsur perangkat administrasi) yaitu kop surat, amplop, press and news release, mailing label, proposal, internal magazine and company profile cover (sampul majalah internal dan profil perusahaan). 3). Promotional items (perangkat promosi) yaitu, brochure (brosur), posters, corporate advertising (iklan perusahaan), press kits, giveaways atau souvenir 4). Transfortation system (alat angkutan perusahaa) seperti penampilan ciri teretentu pada mobil sedan, bus, niaga, mobil box dan truk angkut kecil hingga jenis triler (three-wheelers) 5). Dalam bentuk signane system (penampilan tanda-tanda lainnya) yaitu ciri khas format interior dan suasana lobby kantor, bentuk meja informasi & resepsionis, hiasan dan warna dinding kantor depan ruang tunggu lain sebagainya. (Ruslan, 2014)

Menurut Ardianto Sebuah identitas perusahaan memiliki empat elemen dasar, yakni :

1. Nama organisasi atau perusahaan 2. Bentuk logo

3. Bentuk huruf

(18)

2.2.3 Media Promosi

Menurut Nickels “promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. (Gan Giantika, 2018).”

Menurut Basu promosi menunjuk pada berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya dan membujuk para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. Sehingga dapat disimpulkan mengenai promosi yaitu dasar kegiatan promosi adalah komunikasi perusahaan dengan konsumen untuk mendorong terciptanya penjualan. (Gan Giantika, 2018).

Menurut basu Adapun fungsi dari promosi adalah:

1. Memberikan Informasi Promosi dapat menambah nilai suatu barang dengan memberikan informasi kepada konsumen. Promosi dapat memberikan informasi baik tentang barangnya, harganya, ataupun informasi lain yang mempunyai kegunaan kepada konsumen.Tanpa adanya informasi seperti itu orang segan atau tidak akan mengetahui banyak tentang suatu barang. Dengan demikian promosi merupakan suatu alat bagi penjual dan pembeli untuk memberitahu kepada pihak lain tentang kebutuhan dan keinginan mereka, sehingga kebutuhan dan keinginan tersebut dapat dipengaruhi dengan mengadakan pertukaran yang memuaskan. 2. Membujuk dan mempengaruhi. Promosi selain bersifat memberitahu juga

bersifat untuk membujuk terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan mengatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik dari pada produk yang lainnya.

3. Menciptakan Kesan (Image) Promosi dapat memberikan kesan tersendiri bagi calon konsumen untuk produk yang diiklankan, sehingga pemasar menciptakan

(19)

promosi sebaik-baiknya misalnya untuk promosi periklanan (advertising) dengan menggunakan warna, ilustrasi, bentuk atau layout yang menarik.

4. Promosi merupakan suatu alat mencapai tujuan. Promosi dapat digunakan untuk mencapai tujuan, yaitu untuk menciptakan pertukaran yang menguntungkan melalui komunikasi, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi. Dalam hal ini komunikasi dapat menunjukan cara-cara untuk mengadakan yang saling memuaskan. (Gan Giantika, 2018).”

2.2.4 Media Komunikasi

Menurut Kriyantono mengatakan bahwa media adalah mitra kerja abadi public relations. Media butuh public relations sebagai sumber berita dan public relations butuh media sebagai sarana penyebar informasi serta pemebentuk opini publik.

Menurut Cangara definisi media, sebagai berikut:

Alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayaknya. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antara manusia, maka media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menetukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. (Silvina, 2018)

Menurut Effendi mengatakan bahwa:

Kata komunikasi yaitu berasal dari perkataan Bahasa latin: communication yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”. Dengan demikian maka secara garis besar dalam suatu proses komunikasi harus terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran atau penegrtian, antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan). (Ruslan, 2014)

Menurut Rainer (Rainer, 2017) pengertian media komunikasi adalah suatu sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada publik.Media komunikasi juga merupakan sebagai suatu sarana yang

(20)

digunakan untuk memproduksi, reproduksi, mengolah dan mendistribusikan dalam penyampaian suatu informasi. Media komunikasi mempunyai peranan penting untuk kehidupan masyarakat.Sederhananya, media komunikasi yaitu suatu perantara dalam penyampaian suatu informasi dari komunikator terhadap komunikan yang tujuannya supaya efisien untuk menyebarkan informasi atau pesan. (Kriyantono, 2016)

Referensi

Dokumen terkait

Definisi kerja PR yang resmi dari IPRA ( International Public Relations Associations ) adalah suatu fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan

Fungsi utama kegiatan Public Relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan antara organisasi dengan publiknya secara internal maupun eksternal, dalam

Hasil analisis teori dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Public Relations merupakan fungsi manajemen yang khas, yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan, jalur bersama antara

Public Relations mempunyai peran tersendiri dalam fungsinya (Ruslan. Sebagai komunikator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan

Public Relations atau yang biasa disebut dengan Hubungan Masyarakat (HUMAS) merupakan sebagai alat perantara antara pimpinan organisasi dengan publiknya, baik dalam

International Public Relations Associations (IPRA) mendefinisikan Public Relations (PR) sebagai fungsi manajemen dari ciri yang dan berkelanjutan melalui organisasi dan

Fungsi manajemen tertentu yang membantu membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual dan kerja sama antara organisasi dan publiknya;

Berkaitan dengan definisi mengenai public relations yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa public relations merupakan suatu kegiatan komunikasi terencana yang