• Tidak ada hasil yang ditemukan

Silvia Reni Widyastuti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Silvia Reni Widyastuti"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM)

PERAN PUBLIC RELATIONS SEBAGAI FUNGSI HUMAS DALAM

MENINGKATKAN CITRA

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DIVRE IV JATENG DAN DIY

Disusun Oleh :

SILVIA RENI WIDYASTUTI

D1606053

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna

Memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan

PROGAM KOMUNIKASI TERAPAN

DIII PUBLIC RELATIONS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir yang berjudul :

PERAN PUBLIC RELATIONS SEBAGAI FUNGSI HUMAS DALAM

MENINGKATKAN CITRA

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA DIVRE IV JATENG DAN DIY

Nama : Silvia Reni Widyastuti NIM : D 1606053

Konsentrasi : Public Relations

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tugas Akhir Progam Studi DIII Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret S U R A K A R T A

Surakarta, April 2009 Menyetujui Dosen Pembimbing

Drs. Nuryanto, M.si

(3)

PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir

Progam DIII Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Hari :………

Tanggal :………

Tim Penguji Tugas Akhir :

Ketua

1. Drs. H. Sutopo JK, MS (………)

NIP 131 283 611 Anggota

2. Drs. Nuryanto,M.si (………)

NIP 130 675 506

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta Dekan

(4)

MOTTO

Ø

Aku selalu mencari satu malam penuh makna yang bisa mendampingiku……

Ø

Masa yang singkat adalah jiwa yang sekarat……

Ø

Hidup bagajkan bunga……

Dengan cinta sebagai madunya……

Ø

Kegagalanku adalah merupakan awal dari keberhasilanku……

(5)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh cinta dan kasih sayang yang tulus karya tulis ini kupersembahkan kepada :

ALLAH SWT, engkau adalah segalanya bagiku...

Kedua orang tuaku, bapak dan ibuku tercinta...

Terima kasih atas segala dukungan yang telah diberikan selama ini.

Yang selalu mendoakan, memberi semangat serta mendukungku...

Calon suamiku tercinta, engkau adalah penyemangat hidupku...

Kakak-kakakku yang selalu mendukungku...

Dan juga keluarga besarku yang lainnya...

Sahabat dan teman-temanku yang baik , i love u all...

(6)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya hingga terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini dengan judul:

“Peran Public Relations Sebagai Fungsi Humas dalam meningkatkan citra PT

Telekomunikasi Indonesia Divre IV Jateng & DIY”

Pelaksanaan Kuliah Kerja Media pada tanggal 2 Maret 2009 sampai dengan 31 Maret 2009 yang dilakukan di PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY yang mampu memberikan gambaran kepada penulis tentang pelaksanaan kegiatan kehumasan di PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY.

(7)

Dalam pelaksanaan penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari banyak terdapat kekurangan serta menemui kesulitan dan hambatan. Namun penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini dengan baik berkat dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dra. H. Supriyadi, SN, SU selaku Dekan Progam DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS

2. Bapak Drs. Adolfo Eko Setyanto M.si, selaku ketua Progam DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS juga selaku pembimbing akademik penulis

3. Bapak Drs. Nuryanto, M.si selaku pembimbing Tugas Akhir ini

4. Bapak Sudjatmiko selaku Manager Komunikasi PT Telkom Divre IV yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan magang di PT Telkom Divre IV

5. Bapak Andjar, selaku Komunikasi Internal PT Telkom Divre IV yang sudah banyak membantu penulis selama melaksanakan magang dan banyak memberikan masukan, Pak teguh, Pak Madiman, Bu Isti yang sering membantu penulis dengan memberikan pengetahuan dan ilmunya.

6. Rekan selama magang Adis dari UGM, Citra teman sekelas aku makasih ya udah bantu aku dalam mencari data buat nulis laporan ini dengan baik. Dek Intan dan dek Stevaniyang udah banyak membantu aku dan sering tak suruh-suruh, kalian emang lucu n baik banget ma aku.

(8)

8. Orang yang selalu sayang n cinta sama aku, yang kelak akan menjadi suamiku makasih ya Danar kamu udah mensupport aku dalam segala hal yang membuat aku menjadi lebih aktif dan maju.

9. Teman-teman dan Sahabat-sahabatku Intan, Mila, iis, Nana dan anak Sinabung yang lainnya kapan kita bisa maen bareng lagi.

10. Teman-teman PR ’06 : Puput, Desi, Lies, Putri dan Temen-temen lainnya sampai

ketemu lagi di S1 Komunikasi ya....bagi yang akan ngelanjutin kuliah lagi....aku seneng banget bisa kuliah bareng kalian semua...

11. Seluruh citivas akademika FISIP UNS

Semoga penulisan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bermanfaat bagi penulis serta mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada khususnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Surakarta, April 2009

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN…..………... ii

HALAMAN PENGESAHAN.……….. iii

HALAMAN MOTTO………... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN……….... v

KATA PENGANTAR………... vi

DAFTAR ISI……….. ix

DAFTAR LAMPIRAN……….. xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………. 1

B. Tujuan….………. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations.………... 7

B. Fungsi Public Relations………... 9

C. Tugas Public Relations………. 11

D. Pengertian Citra dan hubungannya dengan Opini Publik………..……... 12

BAB III GAMBARAN UMUM PT. TELKOM DIVRE IV JATENG DAN DIY A. Sejarah singkat PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk……… 15

B. Profil Umum PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY………... 18

C. Struktur Organisasi Telkom Divisi Regional IV……….. 19

D. Produk dan Layanan Unggulan………. 21

(10)

F. Slogan, Logo, dan Maskot PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY…………. 25

G. Budaya Korporasi “ The Telkom Way 135”……….. 27

H. Kebijakan dan Sasaran Mutu Perusahaan……… 29

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Pelaksanaan Kuliah Kerja Media………. 30

B. Pekerjaan yang dilakukan selama Kuliah Kerja Media……….... 30

C. Kendala yang dihadapi Selama Magang………33

D. Cara Mengatasi Kendala……… 34

E. Focus of Interest………. 34

F. Peran Public Relations Sebagai Fungsi Humas Dalam Meningkatkan Citra PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY……….. 35

BAB V A. Kesimpulan………. 38

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Tugas

Surat Keterangan Magang

Penilaian Kuliah Kerja Media Instansi Mitra Laporan Periodik

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Mengkonsumsi produk dan layanan, kepentingan, kebijaksanaan perusahaan, serta menciptakan citra produk maupun citra perusahaan sangat diperlukan bagi semua perusahaan. Keberhasilan atau tidaknya kegiatan komunikasi tersebut dapat mempengaruhi citra sebuah perusahaan. Pada umumnya tugas Public Relations adalah mengubah image dan citra di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan baru yang dilakukan perusahaan baik di dalam maupun di luar perusahaan serta meningkatkan bobot kualitas para karyawan. Tetapi disisi lain kegiatan Public Relations bukan saja menjaga nama baik perusahaan melainkan juga harus dapat berkomunikasi dengan masyarakat, karena suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik apabila ada kerjasama dengan masyarakat. Kerjasama tersebut tidak luput dari peran Public Relations dalam membina hubungan baik dengan publik internal maupun dengan publik

eksternal.

(13)

perusahaan dan pemerintah serta organisasi-organisasi social telah menciptakan kebutuhan akan filsafat dan fungsi baru yang dalam istilah manajemen disebut hubungan masyarakat atau Public Relation.

Publik Relation yang biasa disingkat “PR” atau purel, yang lazim disebut dengan hubungan masyarakat adalah salah satu komponen perusahaan yang tidak bisa diabaikan keberadaannya. Purel didefinisikan sebagai fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik. di sebuah Aktifitas Purel perusahaan menjadi sebuah keharusan untuk membangun citra perusahaan.

Definisi kerja PR yang resmi dari IPRA (International Public Relations Associations) adalah suatu fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama, melibatkan manajemen dalam permasalahan dan persoalan; membantu manajemen memberikan penerangan dan tanggapan dalam hubungan dengan opini publik, menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum; menopang manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan yang dini dalam membantu mendahului kecenderungan; dan menggunakan penelitian secara teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.

(14)

antar setiap bagian organisasi, menumbuhkan motivasi, dan meningkatkan kinerja karyawan. Banyak organisasi dan perusahaan yang berlomba menciptakan image atau citra perusahaan baik yang bertujuan untuk mengambil simpatik publik. Banyak juga organisasi yang sibuk menjalin kerjasama dengan pihak luar perusahaan, baik itu pemerintah, lembaga pendidikan ataupun klien sehingga terkadang lupa untuk membenahi hubungan di dalam organisasi itu sendiri.

Sebagai perusahaan yang berhubungan langsung dengan dunia komunikasi dan informasi, PT Telkom Divre IV menempatkan posisi Public Relations dalam Divisi Komunikasi, yang sejajar dengan Sekretariat Divisi. Dalam pelaksanaan praktik pada perusahaan Telkom ini, mahasiswa diharapkan mampu menjalankan fungsi sebagai Public Relations Officer ( PRO) melalui manajemen komunikasi perusahaan. Perusahaan selalu berharap agar segala bentuk kegiatan public relations dapat berjalan semaksimal mungkin sehingga berdampak positif terhadap corporat image perusahaan. Karena public relations merupakan jembatan penghubung antar divisi dalam perusahaan (internal relation) maupun dengan pihak diluar perusahaan (eksternal relation) seperti pemerintah (government relation) dan media yang berkaitan (media relation).

Dalam menghadapi persaingan yang ada setiap perusahaan operator memiliki cara tersendiri untuk mencapai dan mempertahankan citra positif perusahaan. Beberapa hal yang mereka lakukan dalam menghadapi persaingan tersebut adalah memperbaiki teknologi yang dipakai agar sistem pelayanan menjadi lebih bermutu. Selain itu, juga menambah jumlah jaringan sehingga wilayah jangkauan lebih luas.

(15)

menjadi penilaian yang pada akhirnya akan berpengaruh pada citra perusahaan. Opini yang berdasarkan pengalaman buruk konsumen tersebut menjadi isu negatif yang kemudian berkembang di masyarakat. Pada akhirnya, opini-opini tersebut akan meluas menjadi opini publik. Salah satu pekerjaan utama seorang praktisi humas adalah menangani pendapat umum atau opini publik terhadap organisasi atau perusahaan, dimana praktisi humas bekerja. Praktisi humas berupaya untuk mempengaruhi publik agar memberikan opini yang positif bagi organisasi atau perusahaan, namun pada sisi lain humas harus berupaya mengumpulkan informasi dari khalayak, menginterprestasikan informasi itu dan melaporkannya kepada manajemen jika informasi itu memiliki pengaruh terhadap keputusan manajemen. ( Morissan, MA, 2008 : 72 )

Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis memilih PT Telkom sebagai tempat Kuliah Kerja Media (KKM). Penulis menilai PT Telkom adalah suatu perusahaan yang mempunyai kreadibilitas tinggi di bidang jasa telekomunikasi. Selain itu sebagai sebuah perusahaan yang besar, PT Telkom telah memiliki bagian Humas tersendiri sebagai salah satu pilar perusahaan. Ini sangat sesuai dengan keinginan penulis untuk mengasah ketrampilan dan menambah wawasan khususnya dalam bidang Public Relations.

(16)

B.

RUMUSAN MASALAH

Dengan latar belakang diatas, maka dalam laporan ini penulis mengangkat suatu permasalahan “Bagaimana Peran Public Relations Sebagai Fungsi Humas dalam Meningkatkan Citra PT Telekomunikasi Indonesia Divre IV Jateng dan DIY?”

C.

TUJUAN

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Media ini adalah : v Tujuan Umum :

1. Memberi bekal kepada mahasiswa jika kelak terjun dalam dunia kerja. 2. Mengaplikasikan ilmu yang selama ini diperoleh dari bangku kuliah.

3. Untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan khususnya di bidang public relations.

4. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk mengamati, memahami, dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan relationship di perusahaan. 5. Untuk membangun dan membina hubungan baik antara DIII Komunikasi

Terapan dengan perusahaan.

6. Untuk memperoleh gelar Ahli Madya progam studi Public Relations Komunikasi Terapan FISIP UNS Surakarta.

v Tujuan Khusus :

(17)
(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Public Relations

Istilah Public Relations sering diartikan menjadi hubungan masyarakat (Humas). 1. Pengertian Humas

Banyak berbagai definisi tentang Humas, pengertian Humas belum atau mencapai kesepakatan total, masih terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli. Oleh karena itu penulis mengambil kutipan-kutipan dari beberapa buku :

Edward L . Berney, dalam bukunya The Engineering of Consent (1955) yang pandangannya banyak dikutip orang, mendefinisikan Humas sebagai inducing the public to have understanding for goodwill ( Membujuk public untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki niat baik ). ( Morissan, MA, 2008 : 6 ).

The British Institute of Public Relations mendefinisikan Humas adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. ( Jeffkins, 2003 : 8-9 ).

(19)

Howard Bonram, Wakil Ketua Palang Merah Nasional Amerika Serikat, menyatakan “Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan public terhadap suatu individu atau organisasi/ perusahaan.”

( Soemirat dan Ardianto, 2005 :13 )

Fraser P.Seitel, Senior Vice Presiden dan Director of Public Relations Affairs The Chase Manhattan Bank, menganalisis 472 definisi, merangkum dan mengemukakan bahwa “Public Relations adalah fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungngan serta kerjasama suatu organisasi atau suatu perusahaan terhadap publiknyadan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen. PR membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap opini public, PR secara efektif membantu manajemen memantau berbagai perubahan.”

(Soemirat dan Ardianto, 2005 : 13 )

Definisi menurut W Emerson Reck, seorang Public Relations Director pada Colgate Univercity, mendefinisikan Public Relations adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan jasa baik dari mereka, sedangkan pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap itu adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya. ( Kustadi Suhandang, 2004 : 44 ).

Kegiatan Humas menyangkut kepentingan organisasi, baik yang bersifat komersial maupun non komersial. Kehadirannya tidak dapat dipungkiri, terlepas dari kita menyukai atau tidak dan kita tidak memutuskan untuk sengaja menghadirkan dan atau tidak menghadirkan kehumasan.

Humas adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasikan kebijakan atau prosedur seseorang atau perusahaan terhadap publiknya. Menyusun rencana serta program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik. ( Kasali, 1994 : 7 )

(20)

will dan pengertian sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap lembaga lembaga tersebut nantinya diharapkan dapat meningkatkan citra lembaga dengan sendirinya.

Humas merupakan suatu kegiatan yang diorganisasikan sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu dan semuanya berlangsung secara berkesinambungan, teratur serta untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak yang turut berkepentingan. Keberadaan Humas dalam hal ini sangat menentukan, dimana Humas berfungsi untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya melalui komunikasi dua arah secara terus menerus. Humas juga berperan mengelola arus komunikasi yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas melalui komunikasi dua arah yang bersifat timbal balik, membangun citra, memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat dengan rekan kerja, relasi serta publiknya.

B. Fungsi Public Relations

Dapat dikatakan bahwa Public Relations terlibat dan bersifat integrative dalam manajemen organisasi tempat ia bekerja. Hal ini merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut. Dia harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut. Dengan demikian pihak lain mau dan tertarik dengan senang hati, serta merasa puas membangun relasi maupun menggunakan produk atau jasanya.

1. Kesuksesan Public Relations terletak pada apakah organisasi dan produk atau jasanya diakui dan diterima publik.

2. Public Relations secara terus-menerus mengadakan komunikasi dan dialog dengan public internal dan eksternal.

(21)

4. Informasi mengenai peraturan organisasi dan tanggung jawab terhadap apa yang dilakukan organisasi.

5. Public Relations merupakan fungsi manajemen, yang didasarkan pada analisis terhadap pengaruh yang kuat dari lingkungan, apa efek dan dampaknya terhadap publik internal maupun eksternal, peraturan yang setelah diolah menjadi perencanaan yang nyata untuk direalisasikan, demi keuntungan dua belah pihak.

Masih banyak hal yang dapat disampaikan, namun gambaran ini hanya sekedar memberi gambaran fungsi Public Relations pada dasarnya Public Relations itu sebenarnya.

Pada dasarnya Public Relations adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan yang bertujuan memperoleh good will, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.

b. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.

c. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi/ perusahaan.

d. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, internal atau eksternal melalui proses timbal balik, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi/ perusahaan yang bersangkutan. ( Sr. Maria Assumpta , 2002 : 31-34 ). Dengan fungsi Public Relations tersebut, hubungan atau kerja sama, relasi dan kepercayaan antara organisasi dan lingkungannya, kebutuhan publik bisa terlayani dengan baik dan publik akan merasa puas. Ini semua merupakan kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan tersebut. Bagi para ahli Public Relations yang bergabung di IPRA dan yang telah berpuluh tahun mempratikkannya benar-benar menyadari bahwa Public Relations itu merupakan instrument yang sangat penting dan urgent untuk perkembangan dan kemajuan organisasi sehingga mampu bersaing, secara terus menerus mengadakan re-creative dan ini sangat penting untuk memberi citra baik organisasinya sekaligus menanamkan kepercayaan bagi publiknya.

(22)

suasana kerja yang kondusif, peka terhadap karyawan yang perlu pendekatan secara khusus, perlu dimotivasi dalam meningkatkan kinerjanya. Penting diperhatikan bahwa dalam Public Relations, mengingat kembali falsafah, pengertian, dan sejarah maupun pragmatis dan harmonis, terutama dalam meminimalkan konflik, dengan menggunakan pendekatan, komunikasi timbal balik akan sangat membantu menemukan strategi bagaimana mengatasi konflik yang terjadi.

C. Tugas Public Relations

v Lima pokok tugas Public Relations sehari-hari sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar ( visual ) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan. b. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau

masyarakat.

c. Memperbaiki Citra Organisasi, bagi PR menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi tetapi terletak pada :

1. Bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercaya, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi.

2. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks.

(23)

e. Komunikasi, PR mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. ( Sr. Maria Assumpta, 2002 : 39-42 ).

v Adapun tugas-tugas utama seorang Humas dapat diperinci sebagai berikut : a. Menciptakan dan memelihara suatu citra baik dan tepat atas organisasi baik yang

berkenaan dengan kebijaksanaan, jasa maupun dengan personalnya.

b. Memantau pendapat mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan citra, kegiatan, reputasi maupun kepentingan- kepentingan organisasi dan menyampaikan setiap kepentingan organisasi langsung kepada manajemen atau pimpinan puncak untuk ditanggapi dan ditindaklanjuti.

c. Memberikan nasehat atau masukan kepada pihak manajemen mengenai masalah komunikasi yang penting berikut teknik untuk mengatasinya.

d. Menyiapkan berbagai macam informasi kepada khalayak, perihal kebijaksanaan organisasi, kegiatan produksi,jasa demi menciptakan pengetahuan yang maksimal dalam rangka menjangkau pengertian khalayak. ( Jeffkins, 1995 : 29 )

D. Pengertian Citra dan Hubungannya dengan Opini Publik

(24)

Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Managemen Public Relations menyimpulkan bahwa citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri muncul karena adanya informasi. Tugas seorang praktisi public relations adalah menegakkan citra suatu organisasi atau perusahaan yang diwakilinya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan tidak melahirkan isu-isu yang dapat merugikan. Kerugian yang paling fatal tentunya adalah muncul atau timbulnya benih-benih ketidak puasan dari pihak-pihak yang berhubungan dengan organisasi atau perusahaan. Ketidak puasan itu dapat menimbulkan ketidakpercayaan dan dapat diwujudkan dengan penarikkan diri, penarikan pinjaman dan kerjasama, tak mau jadi pelanggan lagi, sampai pada bentuk fisik, seperti pemogokan, pengrusakan, dan lain-lain yang sifatnya merugikan. ( Kasali, 1994 : 30 )

v Beberapa jenis citra ( image ). Berikut ini lima jenis citra yang dikemukakan, yakni : 1. Citra bayangan ( mirror image ). Citra ini melekat pada orang dalam atau

anggota-anggota organisasi, biasanya adalah pemimpinnya mengenai anggapan pihak luar tentang organisasimya.

2. Citra yang berlaku ( current image ). Adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.

3. Citra yang diharapkan ( wish image ). Adalah suatu citra yang diingikan oleh pihak manajemen.

4. Citra perusahaan ( corporate image ). Adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya.

5. Citra majemuk ( multiple image ). Banyaknya dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan organisasi atau perusahaan tersebut secara keseluruhan. ( Jeffkins, 2003 : 17-20 )

(25)

sikap masyarakat terhadap perusahaan. Tercapainya citra positif perusahaan adalah perkembangan dari opini positif masyarakat terhadap perusahaan, dimana pemunculan opini positif adalah bagian dari fungsi humas dalam perusahaan.

(26)

BAB III

GAMBARAN UMUM PT. TELKOM DIVRE IV

JATENG DAN DIY

A. Sejarah singkat PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap ( full service and network provider ) yang terbesar di Indonesia. TELKOM ( yang selanjutnya disebut juga perseroan atau perusahaan ) penyedia jasa telepon tidak bergerak nirkabel ( fixed wireless ), jasa telepon bergerak (celluler), data & internet dan network & interkoneksi baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi.

(27)

Dalam perkembangan selanjutnya pemerintah memandang perlu untuk membagi Pos dan Telekomunikasi menjadi 2 perusahaan Negara yang berdiri sendiri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1965, maka berdirilah perusahaan Negara Pos dan Giro ( PN Pos dan Giro) dan perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1965.

Bentuk Perusahaan Negara inipun dikembangkan menjadi Perusahaan Umum (Perum) Telekomunikasi melalui Peraturan Pemerintah No 36 Tahun 1974. dalam peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) sebagai usaha tunggal penyelenggara jasa Telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri. Tentang hubungan Telekomunikasi luar negeri pada saat itu juga diselenggarakan oleh PT. Indonesian Satelite Corporate (Indosat) yang masih berstatus perusahaan asing, yakni dari American Cable & Radio Corporation, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan Peraturan Perundangan

Negara Bagian Delaware AS. Tahun 1980 saham Indosat kemudian dibeli oleh Pemerintah Indonesia.

(28)

Memasuki repelita V pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan telekomunikasi, karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat memacu pembangunan sektor lainnya. Selain itu, penyelenggaraan telekomunikasi membutuhkan manajemen yang lebih profesional sehingga perlu meningkatkan bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1991 maka bentuk perusahaan umum dialihkan menjadi Perseroan Terbatas (PT), sejak itulah berdiri PT. Telekomunikasi Indonesia (PT.TELKOM).

Tanggal 1 Januari 1995 merupakan awal dari penghapusan struktur wilayah usaha telekomunikasi (WITEL) dan peresmian dimulainya era divisi. Sebagai pengganti WITEL, bisnis bidang utama dikelola tujuh Divisi Regional dan satu Divisi Network. Divisi Regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayah masing-masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan utama nasional.

v Adapun Divisi Regional Telkom membagi wilayah-wilayah sebagai berikut : i. Divisi Regional I, untuk daerah Sumatra.

ii. Divisi Regional II, untuk daerah Jakarta dan sekitarnya. iii. Divisi Regional III, untuk daerah Jawa Barat.

iv. Divisi Regional IV, untuk daerah Jawa Tengah dan DIY. v. Divisi Regional V, untuk daerah Jawa Timur.

vi. Divisi Regional VI, untuk Kalimantan.

(29)

B. PROFIL UMUM PT TELKOM DIVRE IV JATENG dan DIY

Divisi Regional IV Jateng dan DIY merupakan salah satu unit bisnis PT. TELKOM yang mengemban tugas menyelenggarakan jasa informasi dan komunikasi (InfoCom) di wilayah propinsi Jawa Tengah dan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbagi atas 5 kantor daerah Pelayanan Telekomunikasi (Kandatel). Sedangkan luas pelayanannya sekitar 35.731 km persegi dengan densitas telepon 2,39 per 100 penduduk pada tahun 2004. Adapun kelima Kandatel tersebut adalah :

1. Kandatel Semarang, berkedudukan di wilayah Semarang dan membawahi wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Semarang, Kendal, Ungaran, Ambarawa, Kudus, Demak dan Salatiga

2. Kandatel Yogyakarta, berkedudukan di Yogyakarta dan membawahi wilayah pemerintah kota dan kabupaten Yogyakarta, Magelang, Purworejo, Muntilan, Kebumen, Temanggung, Gombong, Bantul, Sleman, Wonosari, dan Wates

3. Kandatel Solo, berkedudukan di Solo dan membawahi wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Solo, Sukoharjo, Boyolali, Cepu, Blora, Jepara, Klaten, Pati, Rembang, Purwodadi, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri

4. Kandatel Pekalongan, berkedudukan di Pekalongan dan membawahi wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Pekalongan , Brebes, Tegal, Pemalang, Slawi, dan Batang

(30)

C. Struktur Organisasi Telkom Divisi Regional IV

(31)

STRUKTUR ORGANISASI DIVISI REGIONAL

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Telkom Divre IV Tahun 2006

(32)

D. PRODUK DAN LAYANAN UNGGULAN

Bisnis yang dijalankan Telkom Divisi Regional IV adalah menyediakan produk layanan dan jaringan telekomunikasi, yang berstatus:

a. Sebagai Product Owner (PO) yang menyediakan produk utama TELKOM

b. Lokal yang memberikan layanan voice dengan menggunakan Fixed Wired Access. c. Sebagai Delivery Channel (DC) Telkom Divre IV memberikan layanan berbagai

produk yang dimiliki oleh Product Owner (PO) lainnya sebagai TELKOM Long Distance, Multi Media Division, Fixed Wireless Division.

d. Telkom Divre IV juga mendukung Delivery Channel lainnya dalam melayani Corporate Costumer Cluster 1,2,3 di area Divre IV yang menjadi pelanggan dari Interprise Service Centre (ESC), dan dipresentasikan oleh UCC yang berada dalam area Telkom Divre IV. Selain itu juga Other Lisences Operator (OLO) yang menjadi pelanggan Corporate Interconection Service Centre (CISC), dan yang direpresentasikan oleh Representative Office (RO) CISC.

(33)

Tabel 1.1 Main Product & Service

No Produk & Layanan Umum Pemilik Produk DC

1 TELKOM Lokal DIVRE IV DIVRE

2 TELKOM SLJJ TLD DIVRE

3 TIC-007 TLD DIVRE

4 TELKOM LINK TLD DIVRE

5 TELKOM FLEXI FWN MultI DIVRE

6 TELKOM NET Media Multi DIVRE

7 TELKOM SAVE Media DIVRE

8 TELKOM GLOBAL 017 Media Multi DIVRE

Sumber : Dokumentasi Aplikasi Malcolm Baldrige 2004

Produk dan layanan yang dimiliki Telkom Divre IV dapat membantu kelancaran komunikasi dan aktivitas sehari-hari para pelanggannya. Dalam menyampaikan produk dan layanan kepada pelanggan, Telkom Divre IV menggunakan mekanisme sebagai berikut:

a. Langsung (Direct Delivery)

Khusus untuk Corporate Costumer, transaksi untuk instalasi produk melalui account manager yang selanjutnya dikelola oleh ESC, dan untuk personal costumer dikelola oleh Pelayanan Telekomunikasi (YANTEL) yang tersebar di seluruh area Divre IV (16 YANTEL).

(34)

Disebut juga sebagai Intermediate Costumer, seperti Warung Telkom yang diposisikan sebagai mitra pengelola telepon umum.

c. Distributor

Divre IV bekerjasama dengan beberapa distributor dalam menyediakan Telkom Flexi untuk post-paid maupun pre-paid.

d. Partners

Dalam pengembangan pemasaran, Divre IV bekerjasama dengan pengelola kawasan-kawasan tertentu seperti kawasan-kawasan industri, perumahan, apartemen, dan perkantoran.

E. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi Perusahaan

Untuk mencapai tujuan perusahaan, Divre IV mengimplementasikan Visi Divre IV dalam mendukung Visi Telkom Korporasi, yaitu:

· Visi Jangka Panjang : Ø Masuk Surga

Visi ini mempunyai arti pertanggungjawaban moral dan etika bahwa setiap insan Divre IV suatu saat pasti mati dan mempunyai impian masuk surga.

· Visi Jangka Menengah :

“ To become a leading infocom player in Indonesia”

(35)

· Visi Jangka Pendek :

Ø Sukses RKAP ( Rencana Kerja Anggaran dan Pendapatan )

Visi ini mempunyai pengertian bahwa Divre IV dalam usaha mencapai visi jangka menengahnya dalam membuat perencanaan kerjanya untuk tujuan efektif dan efisien. 2. Misi Perusahaan

Misi korporasi dinyatakan dalam Turn Around Management ( TAM ) : 1. Memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan.

2. Sapu bersih fraud 3. Perkuat Internal control 4. Tingkatkan kompetensi SDM 5. Raih pendapatan setinggi-tingginya 6. Efisiensi biaya

7. Reward bagi yang berprestasi, punishment bagi yang bersalah.

vSedangkan Misi Divre IV dalam mewujudkan Misi Korporasi adalah:

1. TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan dengan harga yang kompetitif.

(36)

F. Slogan, Logo, dan Maskot PT. TELKOM Divre IV Jateng & DIY

1. Kredo Telkom

v Makna Slogan

“ Committed 2U” mempunyai makna “Memberikan yang Terbaik”, mencakup :

· TELKOM selalu fokus kepada pelanggan

· TELKOM selalu memberika pelyanan yang prima dan mutu produk yang tinggi serta harga yang kompetitif

· TELKOM selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik (Best Practices)

Slogan ini merupakan asumsi dasar dan keyakinan yang senantiasa harus diteguhkan oleh setiap insan TELKOM.

2. Logo Telkom

v Makna Logo

(37)

dan dapat cepat terlihat secara utuh.

Bentuk Bulatan dari Logo :Melambangkan keutuhan wawasan Nusantara; ruang gerak TELKOM secara Nasional dan Internasional.

Warna Biru Tua dan Biru Muda bergradasi : Melambangkan teknologi telekomunikasi

tinggi dan canggih yang terus berkembang dalam suasana masa depan yang gemilang. Garis-Garis Tebal dan Tipis yang Mengesankan Gerak Pertemuan yang Beraturan : Menggambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang selaras secara berkesinambungan dan dinamis.

Tulisan INDONESIA dengan Huruf Futura Bold Italic, : Menggambarkan kedudukan perusahaan ; TELKOM sebagai Pandu Bendera Telekomunikasi Indonesia (Indonesian Telecommunication Flag Carrier).

3. Maskot Telkom

v Makna Maskot

Maskot “Be Bee”

(38)

· Mata yang Tajam dan Cerdas.

· Sayap Lincah dan Praktis.

· Tangan Kuning Memberikan Karya yang Terbaik. Filosofi Dibalik Sifat dan Perilaku Be Bee

Bee atau lebah

G. Budaya Korporasi “The Telkom Way 135”

THE TELKOM WAY 135 sebagai budaya korporasi yang dikembangkan PT

Telkom merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk meneguhkan hati, merajut pikiran dan menyelerasikan langkah semua insan Telkom dalam menghadapi persaingan bisnis InfoCom.

Di dalam The Telkom Way 135 terkandung beberapa unsur yang secara integral harus menjiwai insan TELKOM, yaitu :

1. Asumsi dasar yang disebut , merupakan asumsi dasar dan keyakinan yang senantiasa harus diteguhkan oleh setiap insan Telkom bahwa dengan memberikan yang terbaik kepada stakeholders, perusahaan bisa mempertahankan keberadaan dan kelangsungan hidupnya.

2. Tiga nilai inti, mencakup :

a. Customer Value

Merupakan manfaat bersih yang diperoleh pelanggan dari produk atau jasa dengan tingkat pengorbanan biaya, waktu dan jasa.

b. Exellent Service

(39)

c. Competent People

Bermakna bahwa perusahaan menghargai setiap insan Telkom yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi pelayanan dalam bisnis telekomunikasi yang kompetitif.

3. Lima langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, terdiri dari : i. Strech The Goals

ii. Simplify

iii. Involve Everyone

iv. Quality Is My Job

v. Reward The Winner

Disamping asumsi dasar, nilai-nilai dan pola perilaku juga ditetapkan artefak dari budaya perusahaan yang terdiri dari :

a. Lagu, Bahasa atau hymne Telkom ”Jayalah Telkom Indonesia” b. Maskot Perusahaan.

THE TELKOM WAY 135 adalah hasil penggalian dari perjalanan Telkom

dalam mengarungi lingkungan yang terus berubah, dan diskristalisasi serta dirumuskan dengan dirangsang oleh berbagai inspirasi dari perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar. Dengan akar yang kuat dan kesadaran kolektif organisasi, diharapkan THE TELKOM WAY 135 dapat cepat tertanam dalam jiwa insan Telkom.

(40)

H. Kebijakan dan Sasaran Mutu Perusahaan

(41)

BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

A. PELAKSANAAN KKM

Selama kurang lebih satu bulan atau 5 minggu melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT Telkom Dire IV Jateng dan DIY, penulis ditempatkan di Divisi Komunikasi di Lantai 3 gedung Telkom Jl. Pahlawan No.10 Semarang. Pelaksanaan KKM dimulai tanggal 2 Maret sampai 31 Maret 2009. Dengan waktu jam kerja:

1. Senin – Kamis : 07.30 – 17.00WIB 2. Jumat : 08.00 – 16.00 WIB

Fasilitas yang ada antara lain : komputer yang terprogam secara link dengan Portal Intranet Telkom, ruangan kerja dan fasilitas pesawat telepon dengan satu meja satu pesawat telepon.

B. PEKERJAAN YANG DILAKUKAN SELAMA KKM

Selama pelaksanaan KKM penulis banyak mempelajari seluk beluk PT Telkom Divre IV. Adapun bidang yang dipelajari antara lain Internal Relations, Eksternal Relations, Media Relations, Press Relations, dan Press Kliping. Adapun pekerjaan – pekerjaan yang dilakukan oleh penulis selama Kuliah Kerja Media di Telkom Divre IV antara lain :

1. Mengkliping berita PT Telkom dan Kompetitor PT Telkom

(42)

Kegiatan ini merupakan bagian penting dari sebuah fungsi Public Relations, yang melakukan tindakan fact finding, (mengumpulkan data/fakta) sebelum melakukan tindakan planning, communicating dan evaluation. Dalam hal ini praktisi Public Relations perlu mengetahui informasi tentang siapa saja pelanggan Telkom, Keluhan pelanggan Telkom, siapa saja pesaingnya, keadaan pesaing dipasar dan bagaimana posisi Telkom di pasar. Kegiatan mengkliping berita ini dilakukan setiap hari kerja selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media di PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY.

2. Membuat Morning Issue

Morning issue berisi release berita terbaru mengenai Telkom dari berita yang telah dikliping. Berita tersebut diringkas kemudian penyusun memberikan tone of clipping, impact dan menganalisanya. Analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui

(43)

3. Membuat Resume Berita ( Newsletter Resume ) PT Telkom dan Kompetitor PT

Telkom

Karena kesibukannya terkadang pimpinan PT Telkom Divre IV (Kadivre) tidak memiliki banyak waktu untuk membaca berita di media massa (yang telah dikliping). Untuk inilah maka PR Telkom Divre IV memiliki tugas untuk meresume berita menjadi lebih ringkas dan langsung pada inti informasi. Resume berita tentang kompetitor disajikan dalam bentuk Newsletter Resume of Competitor (NRC). Berita yang diresume tersebut meliputi publisitas, pandangan pihak-pihak luar/ekternal dan intenal PT Telkom maupun perkembangan para pesaing bisnis PT Telkom. Dengan adanya resume competitor ini maka seorang Public Relations dapat mengetahui perkembangan pesaing-pesaingnya kemudian dapat dijadikan tolak ukur bagaimana PT Telkom akan membangun dan mempertahankan Good Corporate Image PT Telkom.

4. Mengikuti acara intern PT Telkom Divre IV Jateng & DIY

Penulis juga diberi kesempatan untuk mengikuti acara intern seperti acara pelatihan blog yang dilakukan di ruang Siska.

5. Mengenal Penggunaan Website Internal PT Telkom Divre IV

(44)

6. Wawancara dengan Staf Public Relations

Penulis sering kali mendapatkan berbagai kendala dalam melaksanakan tugas. Untuk itu penulis sering mengatasi kendala tersebut dengan bertanya kepada instruktur ataupun pembimbing terutama kepada staf public relations PT Telkom Divre IV.

7. Menganalisa Berita PT Telkom dan Kompetitor PT Telkom

Penulis diberikan tugas secara langsung oleh Manager Komunikasi untuk mencari dan mengumpulkan berita dari media massa yang memuat khusus tentang PT Telkom Divre IV dan kompetitornya selama bulan Maret 2009. Kemudian berita tersebut dianalisa dan juga memberikan dampak, saran pada PT Telkom dengan adanya berita tersebut. Kemudian setiap 3 hari sekali analisa tersebut dilaporkan kepada Manager Komunikasi PT Telkom untuk diteliti dimana letak kesalahannya.

8. Menghitung Tarif Iklan PT Telkom

Penulis diberikan tugas secara langsung oleh Manager komunikasi untuk menghitung tarif iklan selama bulan Maret 2009. Dengan mengumpulkan terlebih dahulu iklan yang ada di media massa, kemudian iklan tersebut diukur dan dihitung sesuai tarif yang ada pada PT Telkom Divre IV.

C. Kendala Yang Dihadapi Selama Magang

Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media pada dasarnya tidak terdapat kesulitan yang cukup berarti. Namun demikian dalam proses tersebut penulis menyadari tetap saja ada kendala yang menghambat. Adapun kendala-kendala tersebut antara lain :

(45)

2. Banyaknya media massa yang harus di buat kliping, sehingga membuat saya merasa kesulitan dalam mencari berita.

3. Kurang dapat membedakan mana artikel atau berita yang dapat dijadikan Morning isue, Resume Of Competitor maupun Portal.

4. Masih ada kesulitan pada saat memberikan impact yang saya berikan dalam Morning Issue.

5. Kurang teliti dalam mencari berita pada media massa sehingga banyak berita yang terlewat dijadikan kliping.

D. Cara Mengatasi Kendala

Dalam mengatasi kendala selama Kuliah Kerja Media di PT Telkom Divre IV Jateng & DIY, maka penulis menghadapi masalah dengan cara sebagai berikut :

1. Sesering mungkin berkomunikasi dengan karyawan, bertanya dan meminta arahan kepada Pembimbing KKM, yaitu Bapak Andjar Puspito maupun pada segenap karyawan PT Telkom Divre IV Jateng & DIY.

2. Saling membagi tugas dengan peserta magang yang lain, agar semua pekerjaan cepat terselesaikan dengan baik.

3. Lebih teliti dalam mencari artikel dan berita pada media massa, agar tidak terlewatkan.

E. FOCUS OF INTEREST

(46)

Divre IV Jateng dan DIY. Penulis sengaja mengambil salah satu tema untuk dijadikan focus untuk digunakan dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir, yaitu ” Peran Public Relations Sebagai Fungsi Humas Dalam meningkatkan Citra PT Telkom Divre IV

Jateng dan DIY”.

F. Peran Public Relations Sebagai Fungsi Humas Dalam Meningkatkan Citra PT

Telkom Divre IV Jateng dan DIY

PT. Telkom Divre IV merupakan perusahaan penyedia jasa telekomunikasi terbesar. Sebagai perusahaan milik Negara PT. Telkom memiliki tanggung jawab yang besar kepada masyarakat pada umumnya dan kepada pelanggan khususnya. Semakin besar perusahaan semakin besar pula tanggung jawabnya kepada masyarakat.

PT. Telkom Divre IV menyediakan fasilitas telekomunikasi di berbagai tempat di area Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta seperti telepon umum koin dan telepon umum yang menggunakan kartu. Sampai saat ini sebagian besar di berbagai daerah menggunakan jasa Public Switch Telephone Network ( PSTN ) yang sering disebut telepon rumah. Pemasangan telepon rumah adalah permintaan calon pelanggan sendiri.

Tak dapat dipungkiri bahwa komunikasi adalah kegiatan yang sering kita lakukan. Maka jasa telekomunikasi sangatlah dibutuhkan oleh semua orang. Adanya gangguan yang pernah dialami pelanggan terkadang membuat pelanggan kecewa, karena dapat menghambat kelancaran komunikasi mereka.

(47)

kemungkinan besar akan ditulis media massa cetak dalam bentuk surat pembaca di surat kabar.

Dalam mewujudkan pelayanan prima untuk mencapai dan mempertahankan citra positif tersebut, sedapat mungkin perusahaan memberikan solusi atas segala keluhan pelanggan. Salah satu fungsi Humas PT. Telkom Divre IV adalah Meningkatkan citra positif yang disampaikan kepada pelanggan melalui media tersebut, Mengidentifikasikan surat pembaca yang berhubungan dengan citra peusahaan serta merespon opini jawaban yang porposional berupa pembenaran dari perusahaan.

a. Melakukan Komunikasi Eksternal

Kegiatan komunikasi eksternal yang dilakukan untuk meningkatkan citra PT. Telkom : 1. Membina hubungan baik dengan pers.

2. Membina hubungan baik dengan institusi Pemda/ Swasta/ Profesi lainnya. 3. Membina hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

4. Evakuasi Bencana : Merespon terhadap kejadian bencana.

5. Mengelola pengaduan melalui media cetak dan atau elektronik : Dengan merespon opini dengan jawaban yang porposional berupa pembenaran dari perusahaan.

Seorang PRO PT Telkom juga memiliki tugas untuk melakukan komunikasi eksternal kepada pihak luar dengan tujuan untuk membangun image perusahaan. Adapun media yang digunakan untuk melakukan komunikasi eksternal tersebut adalah :

· Press Release

(48)

· Pameran

· Kunjungan ke instansi,dll

Public Relations PT Telkom DIVRE IV memiliki wewenang tertentu untuk kemajuan perusahaan. Adapun tanggung jawab utama dari Public Relations PT Telkom DIVRE IV adalah: :

1. Memastikan adanya usulan perbaikan instruksi kerja Public Relations di unit kerjanya.

2. Memastikan tersedianya masukan tentang penerapan prosedur Public Relations yang beriaku melalui mekanisme pengawasan (monitoring).

3. Memastikan tersedianya usulan rencana kerja dan anggaran tahunan unit kerja. 4. Memastikan proses bisnis Public Relations sesuai dengan kerja dan prosedur yang

sudah ditetapkan.

5. Memastikan performasi unit kerjanya tercapai melalui implementasi sistem pengelolaan kinerja di seluruh unit kerjanya sesuai kebijakan yang berlaku.

6. Memastikan sumber daya terkait yang menjadi tanggung jawabnya terkelola dengan baik.

7. Memastikan pengembangan karir dan kompetensi bawahannya difasilitasi dengan baik.

8. Memastikan hubungan kerja dengan pihak internal guna menghasilkan sinergi. 9. Memastikan kebijakan Public Relations dan informasi penting dipahami oleh

(49)

b. Peran Internal Relations PT Telkom Divre IV

Unit kerja Public Relations, sebagai salah satu organ perusahaan dipandang memiliki nilai strategis tersendiri bagi pencapaian tujuan suatu perusahaan. Kebebasan Public Relations dalam melakukan kegiatan operasionalnya tentunya dihadapkan pada tanggung jawab yang besar. Karena melalui kebebasan bergerak dan berkiprah secara total itulah justru Purel dituntut harus taktis dan strategis dalam menjalankan misinya.

Secara organisasi, Purel berkedudukan sebagai unsur yang ikut menggerakkan roda manajemen perusahaan. Peranan Purel ibarat perpanjangan mata, telinga, dan mulut pimpinan atau direksi. Kegiatan internal ke dalam perusahaan diperlukan untuk :

1. Meningkatkan efisiensi tenaga karyawan 2. Meningkatkan skill dan pengetahuan karyawan

3. Memelihara kekompakan kerja serta menyalurkan kreatifitas karyawan 4. Ikut mengawasi dan menjaga perusahaan dari gangguan penyelewengan.

Salah satu tujuan internal relation adalah sebagai jembatan komunikasi antara manajemen dengan karyawan dan memberikan kepuasan kepada para karyawan berupa konsultasi dan menampung pertanyaan yang diajukan oleh karyawan atau staf dengan pimpinan. Visi dan misinya adalah menjadi jembatan komunikasi serta memberikan layanan komunikasi timbal balik antara manajemen dengan karyawan melalui sistem komunikasi yang efektif dan persuasif sehingga memuaskan semua pihak.

(50)

dengan para karyawan di lingkungan unit Divre IV untuk mencapai performance yang tinggi, efisiensi biaya, dan fokus kepada karyawan dalam mencapai World Class Operator (WCO) serta melakukan survei opini karyawan sekaligus memberikan saran kepada manajemen atas hasil survei yang dilakukan. Fungsi internal komunikasi adalah : 1. Menginformasikan wawasan mengenai skill, knowledge, attitude, kebijakan, kegiatan , dan kinerja perusahaan kepada karyawan melalui media Intranet sehingga proses bisnis lebih efektif dan efisien

2. Sebagai wakil dari perusahaan dalam menyelesaikan masalah-masalah berkaitan dengan dengan pengelolaan hubungan karyawan di lingkungan perusahaan

3. Memastikan pemenuhan kebutuhan informasi internal maupun publik secara transparan dan bertanggung jawab sehingga memberi pengaruh pada perbaikan corporate image melalui fungsi Media Relations di Divre IV

4. Mengelola kegiatan mendokumentasikan dan mempublikasikan informasi dan aktifitas internal perusahaan dengan efektif dan efisien sehingga citra perusahaan menjadi baik

5. Mengoptimalisasi komunikasi internal dalam internal event. v Tugas internal komunikasi :

1. mengelola komunikasi internal, sebagai sarana yang efektif untuk menjaga dan membangun corporate image.

(51)

3. Mendukung kegiatan terkait dengan internal perusahaan berupa seminar, pelatihan untuk karyawan, temu muka direksi-karyawan, kunjungan, perayaan hari raya atau hari besar nasional dan HUT Telkom.

4. Mengelola Kuliah Kerja Usaha (KKU), yaitu menangani dan memproses permohonan peserta magang/PKL/riset mulai dari kegiatan penerimaan, pembinaan dan evaluasi yang masuk ke PT Telkom Divre IV.

5. Mengusulkan tema sentral komunikasi divisi pertriwulan atau perbulan sesuai kebutuhan.

6. Membuat straight news melalui Intranet untuk informasi-informasi singkat kemudian di upload ke Portal Divre IV dan Portal Nasional PT Telkom.

(52)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT. Telkom Divre IV penulis mendapatkan berbagai hal, yaitu :

1. PT Telkom Divre IV sebagai sebuah perusahaan besar sangat menyadari pentingnya menumbuhkan dan menjaga good corporate image. Untuk itu tugas tersebut didelegasikan kepada sebuah divisi yang bernama Divisi Komunikasi. Divisi ini memiliki tugas dan wewenang untuk melakukan segenap Public Relations. Peran dan fungsi divisi ini dianggap penting dalam setiap pengambilan keputusan manajemen.

2. Penulis mendapatkan pengalaman yang berharga untuk bekal menghadapi dalam dunia kerja.

3. Mengetahui cara kerja Humas dalam menghadapi berbagai isu-isu mengenai perusahaan yang beredar di public, baik itu isu positif maupun isu negatif, untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap perusahaan.

4. Meningkatkan kreatifitas dan profesionalitas penulis dalam menghadapi persaingan dunia kerja.

(53)

B. Saran

Sebagai penutup dalam laporan tugas akhir ini, penulis ingin memberikan masukan bagi PT Telkom Divisi Regional IV Jateng dan DIY, Khususnya Divisi Komunikasi. Saran-saran penulis antara lain :

1. PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY telah berperan cukup baik dalam menyediakan sarana praktek bagi mahasiswa namun alangkah lebih baiknya ada pembimbing khusus yang ditunjuk untuk mahasiswa magang di tiap bagian-bagian Purel sehingga memudahkan dalam konsultasi dan penyesuaian dengan spesifikasi yang diambil oleh mahasiswa tersebut.

2. Alangkah lebih baiknya jika ada keluhan dari para pelanggan dapat segera diatasi, karena itu mempengaruhi citra perusahaan sehingga pelanggan tidak perlu memuat keluhannya di media massa.

3. Para peserta Kerja Praktek belum dilibatkan sepenuhnya untuk menjalankan tugas-tugas sebagaimana yang diharapkan, dalam hal ini adalah bidang Public Relations. Sehingga bagi mahasiswa sulit menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah ke dalam pekerjaan nyata. Mungkin dikarenakan PR adalah bidang kerja yang memerlukan keahlian khusus sehingga para peserta Kerja Praktek belum dapat dipercaya sepenuhnya.

Ø Bagi Diploma III FISIP UNS

(54)

praktek agar mahasiswa selain mempelajari teori juga dapat mempraktekannya ke dalam pekerjaan yang nyata.

2. Perlu adanya pembenahan dan pembekalanyang lebih efektif kepada mahasisiwa sebelum melaksanakan Kuliah Kerja Media, agar nantinya di tempat magang dapat lebih pro aktif, berpengalaman luas dan mengetahui job description di tempat magang.

3. Lebih matang dalam mempersiapkan panitia Kuliah Kerja Media sehingga semua mahasiswa tidak merasa kesulitan dalam mendapatkan tempat magang. 4. Sering mengadakan seminar dan mengundang praktisi-praktisi profesional di

bidang Public Relations. Sehingga mahasiswa dapat mengetahui dengan jelas tugas dan pekerjaan yang dikerjakan oleh praktisi Public Relations.

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Morisson, MA, Manajemen Public Relations, Jakarta: Kencana, 2008.

H.Frazier Moore, Ph.d, Humas Membangun Citra dengan Komunikasi, Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2005.

Jeffkins. SK, Public Relations, Jakarta : Erlangga, 1992.

Ardianto, Elvinaro dan Soleh Soemirat. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005

Sr. Maria Assumpta Rumanti OSF, Dasar-Dasar Publik Relations, Jakarta : PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, 2002.

Kustadi, Suhandang, Public Relations Perusahaan, Bandung : Nuansa, 2004.

Frank Jefkins, Public Relations, Jakarta : Erlangga, 2004.

Kasali, Rhenald. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta :

PT Pustaka Utama Grafiti, 1994.

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Telkom Divre IV Tahun 2006
Tabel 1.1 Main Product & Service

Referensi

Dokumen terkait

PR ( Public Relations ) untuk mendukung kegiatan dalam mempromosikan

“Fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, dan kerja

melakukan berbagai bentuk public relations, beragamnya definisi PR membingungkan..

Humas adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi,

International Public Relations Associations (IPRA) mendefinisikan PR adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan

Menurut IPRA (The International Public relations associations), PR adalah fungsi manajemen yang terencana dan berkesinambungan, yang dengan itu organisasi –

International Public Relations Associations (IPRA) mendefinisikan Public Relations (PR) sebagai fungsi manajemen dari ciri yang dan berkelanjutan melalui organisasi dan

Menurut Ruslan dalam bukunya Kampanye Public Relations (2007: 66) definisi kampanye public relations (PR Campaign) dalam arti sempit bertujuan meningkatkan