• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SKALABILITAS PRIVATE CLOUD COMPUTING BERBASIS INFRASTUCTURE AS A SERVICE (IAAS).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS SKALABILITAS PRIVATE CLOUD COMPUTING BERBASIS INFRASTUCTURE AS A SERVICE (IAAS)."

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SKALABILITAS PRIVATE CLOUD

COMPUTING BERBASIS INFRASTUCTURE AS

A SERVICE (IAAS)

SKRIPSI

Oleh :

IMAM BAGUS MAWARDI

0836010014

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)

COMPUTING BERBASIS INFRASTUCTURE AS A

SERVICE (IAAS)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan Dalam Memperoleh Gelar Sar jana Komputer

J ur usan Teknik Infor matika

Oleh :

IMAM BAGUS MAWARDI

0836010014

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(3)

ANALISIS SKALABILITAS PRIVATE CLOUD COMPUTING

BERBASIS INFRASTUCTURE AS A SERVICE (IAAS)

Disusun O leh :

IMAM BAGUS MAWARDI

0836010014

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negar a Lisan Periode II Tahun Akademik 2013/2014

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Henni Endah Wahanani, S.T, M.Kom Achmad J unaidi, S.Kom

NIP/NPT. 3 7809 130 3481 NIP/NPT. 3 7811 040 1991

Mengetahui,

Ketua J urusan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri UPN ”Veteran” J awa Timur

(4)

ANALISIS SKALABILITAS PRIVATE CLOUD COMPUTING

BERBASIS INFRASTUCTURE AS A SERVICE (IAAS)

Disusun Oleh :

IMAM BAGUS MAWARDI

0836010014

Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 23 Desember 2013

Achmad J unaidi, S.Kom Ir. Kartini, S.Kom, M.Kom

NIP/NPT. 3 7811 040 1991 NIP. 19611110 199103 2 001

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur

(5)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR Jalan Raya Rungkut Madya-Gunung Anyar, Surabaya 60294

KETERANGAN REVISI lisan periode II, TA 2012/2013 dengan judul:

“ANALISIS SKALABILITAS PRIVATE CLOUD COMPUTING BERBASIS INFRASTUCTURE AS A SERVICE (IAAS)”

Surabaya, 26 Desember 2013 Dosen Penguji yang memerintahkan revisi:

(6)

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir (skripsi) yang berjudul :

“ANALISIS SKALABILITAS PRIVATE CLOUD COMPUTING BERBASIS INFRASTUCTURE AS A SERVICE (IAAS)”

Laporan Tugas Akhir (skripsi) disusun sebagai syarat untuk menempuh Kelulusan di Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya Jawa Timur.

Laporan Tugas Akhir (skripsi) ini memberikan peneliti kesempatan untuk lebih memperdalam ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan dan untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan selesainya Laporan Tugas Akhir (skripsi) ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada peneliti. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Sutiyono. MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

2. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur.

(7)

Jawa Timur.

4. Bapak Junaidi selaku dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan dalam bimbingan, dorongan serta kritik yang bermanfaat bagi peneliti sejak awal hingga terselesainya laporan Laporan Tugas Akhir (skripsi) di UPN “Veteran” Jawa Timur.

5. Kedua orang tua, Ibu dan Bapak atas semua doanya, dukungan serta harapan-harapannya selama ini sehingga terselesaikannya Laporan Tugas Akhir (skripsi). Semoga dengan ini, peneliti sedikit bisa membahagiakan dan membanggakan kalian.

6. Saudara-saudaraku, Mas Opik, Ais, Mbak Iid, Maz Izank dan semuanya. Terimakasih atas semua doa, bantuan dan support yang telah diberikan. Doa, support, dan bantuan kalian sangat berarti bagi saya.

7. Sahabat-sahabat ALU. Altaf, Rio, Fariz, Faza, Pepenk, Arul, Anas, Oyang, Yudha, Ericka, Hadi, Rizky, Heldan, Nanang, Ferry, dan Elvin yang telah mendukung, membantu peneliti selama kuliah, mengerjakan tugas, UTS, UAS, PKL, sampai tugas akhir (skripsi) ini. Dan kepada sahabat – sahabat ex-Ilmu Komputer, Rendra, Banu, Dito, Novan, Huda, Elit, Aditya, dan Alter. Peneliti tidak dapat memberikan sesuatu yang berarti untuk kalian, hanya ucapan kata yang tulus “Terima Kasih Banyak”. Semoga kesuksesan dan kebahagiaan bersama kita, Dulur. Kalian LUAR BISA!!!

(8)

banyak,Kawan. Semoga kesuksesan dan kebahagiaan menyertai langkah kita.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan pembuatan Aplikasi ini namun peneliti berharap semoga Aplikasi ini dapat ikut menunjang perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu komputer. Kritik dan saran yang membangun kami harapkan untuk kesempurnaan penelitian laporan ini, semoga dapat bermanfaat.

Surabaya, Desember 2013

(9)
(10)
(11)

Analisis Skalabilitas Private Cloud Computing Berbasis Infrastructure As A Service (IAAS)

Pembimbing I : Henni Endah Wahanani, ST, M.Kom Pembimbing II : Achmad J unaidi, S.Kom

ABSTRAK

Cloud computing memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sistem konvensional. Bagi user, mereka akan bebas berkreasi dan tidak perlu menyediakan infrastruktur (data center, processing power, storage sampai aplikasi desktop) untuk dapat memiliki sebuah sistem. Dengan dukungan banyak inti processor (core), terutama pada server, yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan aplikasi-aplikasi dan services secara bersamaan menggunakan teknik virtualisasi pada komputer server. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap beberapa virtualisasi server untuk mengetahui kinerja virtualisasi server. Perhatian utama mengenai cloud computing ini adalah masalah kehandalan. Apakah sistem ini mampu memberikan kebutuhan komputasi sesuai yang dibutuhkan dan memberikan stabilitas. Membagi beberapa proses secara sama, mengirimkan dan menerima file secara bersama-sama adalah sebagian resiko dari pada server cloud computing.

Dalam kesempatan ini akan dilakukan analisa terkait dengan stabilitas Cloud Computing. Dengan hasil utama dari penelitian ini adalah perancangan, dan implementasi virtualisasi server menggunakan Proxmox yang dilanjutkan dengan dilakukan analisa kinerja dari virtualisasi server tersebut.

Hasil utama dari penelitian ini adalah perancangan, imlementasi virtualisasi server menggunakan proxmox serta deskriptif analisa melalui pengukuran skalabilitas dari hasil kinerja dari virtualisasi tersebut. Yaitu dengan menggunakan aktifitas transcoding video dan upload berkas ke setiap ftp server yang telah dipasangkan di mesin virtual secara bersamaan. Sehingga menghasilkan data berupa penggunaan CPU. Dan hasilnya pun menunjukkan bahwa penggunaan CPU terbilang stabil. Hanya setiap penambahan mesin virtual menunjukkan peningkatan untuk penggunaan CPU. Walaupun tidak menunjukkan peningkatan yang besar-besaran.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cloud computing memiliki beberapa keunggulan dibandingkan

dengan sistem konvensional. Bagi user, mereka akan bebas berkreasi dan tidak perlu menyediakan infrastruktur (data center, processing power, storage sampai aplikasi desktop) untuk dapat memiliki sebuah sistem,

karena semuanya sudah disediakan secara virtual. Dan bagi server, akan dapat memanfaatkan sumber daya yang efisien, yaitu dengan satu server fisik dapat menghasilkan dan menyebarkan banyak mesin virtual dan sistem operasi. Ini yang membuat sistem cloud computng memiliki kelebihan dalam hal pembiayaan, yaitu mengurangi biaya operasional.

(13)

Maka dalam kesempatan kali ini, akan dicoba untuk menguji skalabilitas dari pada server cloud computing ini. Yaitu menguji kemampuan dalam memberikan performa secara keseluruhan, jika sebuah atau beberapa faktor pembebanan ditambahkan. Faktor pembebanan sendiri umumnya meliputi banyaknya pemakai, jumlah data yang sedang diatur oleh aplikasi, dan banyaknya transaksi. Performa dapat dilihat dari jumlah beban dan respon waktu yang diberikan oleh aplikasi. Jumlah beban diukur dari jumlah pekerjaan yang bisa dilakukan oleh suatu aplikasi dalam batasan waktu yang telah ditentukan. Sedangkan respon waktu adalah selang waktu yang dibutuhkan antara seorang pemakai dalam meminta proses dan menerima hasil yang diminta.

Dan layanan dari sistem cloud yang akan dipakai adalah Infrastructure as a Service (IaaS). IaaS sendiri adalah layanan yang

menyediakan akses virtualisasi komputer, sumber daya dari hardware termasuk mesin, jaringan maupun penyimpanan data. Jadi pada jenis komputasi awan ini tersedia beberapa virtual mechine (VM) yang dapat diakses melalui jaringan komputasi awan.

1.2 Perumusan Masalah

(14)

1. Bagaimana merancang sebuah Infrastruktur as a Service (IaaS) pada jaringan private cloud computing ?

2. Bagaimana mengimplementasikan virtualisasi server

3. Bagaimana menganalisa skalabilitas dari sistem private cloud. Yang berguna untuk mengetahui kinerja sistem cloud.

1.3 Batasan Masalah

Batasan permasalahan yang terkait dalam pembangunan cloud computing ini antara lain :

1. Perangkat lunak untuk menejemen cloud menggunakan proxmox. 2. Menggunakan KVM sebagai engine utama dalam implementasi ini

(virtualisasi).

3. Menggunakan shell script untuk melakukan otomatisasi pengujian. 4. Komponen yang diuji skalabilitasnya (diberi pembebanan) adalah

CPU.

(15)

1.4 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai pada pengerjaan tugas akhir ini adalah:

Menganalisa kinerja dari server cloud computing melalui pengukuran skalabilitas.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari pengerjaan tugas akhir ini adalah :

1. Mengetahui kinerja dari sistem cloud.

2. Memberikan solusi pada laboratorium komputer yang membutuhkan banyak server untuk bereksperimen atau mendukung banyak siswa/mahasiswa yang ingin melakukan tugas akhir dengan berbagai topik.

3. Memberikan solusi di sebuah kantor/organisasi yang masing-masing bagian membutuhkan server sendiri.

4. Memberikan solusi kepada administrator untuk bisa upgrade dengan cepat ketika server mengalami overload.

1.6 Metodologi Penelitian 1. Studi Literatur

(16)

yang diperlukan untuk merancang dan mengimplementasikan aplikasi. Pada tahap ini bertujuan untuk mendukung teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang muncul.

2. Persiapan Hardware dan Software

Dalam tahap ini akan dipersiapkan mengenai hardware yang digunakan, demikian pula beberapa perangkat lunak yang diperlukan baik untuk instalasi maupun setup jaringan.

3. Perancangan

Setelah tahap persiapan hardware dan software dilakukan perancangan (desain) meliputi penentuan perangkat keras dan topologi yang akan digunakan.

4. Implementasi Private Cloud Comuting

Dimulai dari instalasi proxmox, dilanjutkan konfigurasi yang meliputi konfigurasi storage, memori untuk intance yang akan dipasang. Kemudian dilanjutkan pemasangan Virtual Machine (VM) dengan beberapa pemasangan untuk dijadikan bahan utama penelitian. Dan tidak lupa untuk memasang plugin untuk browser yang digunakan untuk remote server cloud sehingga menampilkan secara grafis via web.

5. Uji coba dan Analisa

(17)

dievaluasi mengenai kelayakan pemakaian jaringan Cloud Computing ini.

6. Penyusunan Laporan

Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian. Buku ini disusun sebagai laporan dari seluruh proses penelitian. Dari penyusunan buku ini diharapkan dapat memudahkan pembaca yang ingin menyempurnakan dan mengembangkan penelitian lebih lanjut.

1.7 Sistematika Penulisan

Laporan Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab, dimana masing– masing bab mempunyai kaitan satu sama lain, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan secara umum mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah yang ada pada sistem ini, manfaat dan sistematika penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

(18)

menghasilkan suatu keputusan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang analisa serta perancangan kebutuhan sistem yaitu sistem berbasis pengetahuan dan aturan untuk memprediksi bahan baku pada tahun-tahun yang akan datang.

BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisikan penjelasan tentang mengimplementasi rancangan sistem ke dalam bentuk program. Dan menjelaskan tentang pengujian sistem secara umum maupun terperinci. Langkah pengujian dilakukan berulang hingga dicapai suatu sistem sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

BAB V : PENUTUP

(19)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

Mesin virtual adalah salinan identik dari hardware, dimana setiap salinan tersebut menjalankan sistem operasinya sendiri-sendiri. Motivasi dari virtualisasi mesin adalah agar mesin virtual menyediakan lingkunagn dimana aplikasi yang tidak terpercaya dapat dijalankan, mesin virtual mampu menbatasi akses dan penggunaan perangkat keras. Mesin virtual mengizinkan penggunaan mekanisme sistem operasi terdedikasi atau teroptimasi untuk setiap aplikasi. Serta aplikasi dan proses yang berjalan dalam mesin virtual dapat dikelola sebagai suatu kesatuan yang utuh.

2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam hal ini, paper yang menjadi rujukan adalah “Scalability Comparison Of Four Host Virtualization Tools” oleh Benjamin Quetier,

(20)

Evaluasi performa overhead diakukan dengan membandingkan waktu eksekusi pada aplikasi yang berjalan pada sistem operasi yang tidak divirtualisasikan dengan waktu eksekusi yang berjalan untuk aplikasi sama yang berjalan di dalam mesin virtualisasi tunggal. Komparasi juga dilakukan dengan waktu eksekusi pada aplikasi yang berjalan pada suatu mesin virtualisasi dengan jumlah n mesin virtualisasi juga sedang berjalan bersamaan. Namun mereka tidak mengeksekusi aplikasi apapun.

Dalam rangka kebergunaan, parameter yang diukur adalah waktu startup dan okupasi memori. Waktu startup menunjukkan kecekatan alat virtualisasi. Sedangkan okupasi memori adalah faktor yang membatasi jumlah mesin virtual yang dapat berjalan bersamaan.

Hasil dari penelitian ini antara lain:

1. Vserver menunjukkan performa startup terbaik dengan selisih yang cukup jauh dibandingkan alat virtualisasi lainnya.

2. Terdapat perbedaan menejemen memori di antara keempat alat virtualisasi. Xen, UML, dan Vmware menjalankan satu kernel untuk tiap mesin virtual. Sedangkan Vserver menjalankan satu kernel untuk berapapun mesin virtual yang berjalan. Mesin virtual

(21)

pada UML dan Xen, mesin vrtual diberikan memori dengan jumlah tetap.

3. Performa CPU dan memori overhead Vmware dan UML menunjukkan deviasi yang cukup tinggi dengan kurva CPU dan memori overhead teoritis. Hal ini disebabkan oleh banyaknya proses penjadwalan. Xen dan Vserver menunjukkan skalabilitas optimal menyangkut parameter CPU dan memori overhead.

Kesimpulannya adalah:

1. Vmware cocok untuk skenario yang membutuhkan sedikit mesin virtual dan isolasi performa antar mesin virtual. Vmware menerima instansiasi dinamis. Wmware dapat berjalan pada windows dan Linux.

2. Xen cocok untuk penggunaan dengan banyak pengguna atau aplikasi pada hardware yang sama.

3. Vserver mengakomodasi lebih banyak mesin virtual dan menyedaikan komunikasi antar mesin virtual dengan performa tinggi. Namun aplikasi harus mengalah pada kernel hosting mesin virtual.

(22)

2.2 Cloud Computing

Cloud Computing adalah sebuah teknologi yang menyediakan

layanan terhadap sumber daya komputasi melalui sebuah jaringan. Dalam hal ini, kata awan atau “Cloud” melambangkan suatu fisik system dari sebuah infrastruktur atau layanan yang tidak dapat dilihat pengguna. Dengan kata lain, komputasi awan memberikan sumber daya komputasi seperti mesin, penyimpanan data, system operasi, maupun program aplikasi melalui sebuah jaringan. Seluruh perangkat yang menyediakan sumber daya tersebut terdapat pada jaringan di mana pengguna tidak perlu tahu keberadaan system tersebut. Dengan demikian, semua sumber daya dapat digunakan oleh para pengguna saat berada di dalam “awan”.

Beberapa definisi dan model cloud computing sering digunakan sebagai titik awal evaluasi terhadap layanan cloud computing. Menurut NIST (National Institute of Standards and Technology), terdapat 5 karakteristik sehingga sistem tersebut disebut Cloud Computing, yaitu:

1. Resource Pooling

Sumber daya komputasi (storage, CPU, memory, network bandwidth, dsb) yang dikumpulkan oleh penyedia layanan (service

provider) untuk memenuhi kebutuhan banyak pelanggan (service

consumers) dengan model multi-tenant. Sumber daya komputasi

(23)

bisa dipakai secara dinamis oleh para pelanggan untuk mencukupi kebutuhannya.

2. Broad Network Access

Kapabilitas layanan dari cloud provider tersedia lewat jaringan dan bisa diakses oleh berbagai jenis perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, workstation, dsb.

3. Measured Service

Tersedia layanan untuk mengoptimasi dan memonitor layanan yang dipakai secara otomatis. Dengan monitoring sistem ini, kita bisa melihat berapa resources komputasi yang telah dipakai, seperti: bandwidth , storage, processing, jumlah pengguna aktif, dsb. Layanan monitoring ini sebagai bentuk transparansi antara cloud provider dan cloud consumer.

4. Rapid Elasticity

Kapabilitas dari layanan cloud provider bisa dipakai oleh cloud consumer secara dinamis berdasarkan kebutuhan. Cloud consumer

bisa menaikkan atau menurunkan kapasitas layanan. Kapasitas layanan yang disediakan ini biasanya tidak terbatas, dan service consumer bisa dengan bebas dan mudah memilih kapasitas

yang diinginkan setiap saat. 5. Self Service

Cloud Consumer bisa mengkonfigurasikan secara mandiri layanan

(24)

manusia dengan pihak cloud provider. Konfigurasi layanan yang dipilih ini harus tersedia segera dan saat itu juga secara otomatis.

Kelima karakteristik Cloud Computing tersebut harus ada di service provider jika ingin disebut sebagai penyedia layanan Cloud Computing. Salah

satu saja dari layanan tersebut tidak terpenuhi, maka penyedia layanan tersebut belum/tidak pantas disebut sebagai cloud provider

Gambar 2.1 Penggambaran visual cloud computing yang diadopsi dari NIST

(25)

2.2.1 J enis – J enis Cloud Computing

Cloud Computing sendiri dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Komputasi awan Public (Public cloud)

Komputasi awan public menyediakan sumber daya computer melaui internet (berada di luar Firewall). Komputasi awan public ini biasanya disewakan berdasarkan sitem pay-as-you-go, dimana pengguna sebenarnya menyewa akses dari

sumber daya yang dibutuhkan, baik berdasarkan time-unit maupun jenis sumber daya yang disewa. Contoh – contoh provider komputasi awan public yang dikenal adalah Amazon

Web Service, Google Apps, Microsoft, IBM, Rackspace, dan Salesforce.com.

2. Komputasi awan Privat (Private cloud)

Private cloud menyediakan sumber daya komputasi internet

(26)

3. Komputasi awan campuran (Hybrid cloud)

Komputasi awan campuran merupakan campuran dari komputasi awan privat dan komputasi awan public. Sebagian system berada di bawah firewall (komputasi awan privat), dan sebagian lagi ada merupakan system yang berada di luar firewall (komputasi awan publik). Jadi, sebagian dari sumber daya komputasi hanya dapat digunakan sendiri, tetapi saat membutuhkan sumber daya komputasi lainnya, pengguna dapat menyewa sumber daya komputasi awan public yang dapat digunakan bersama-sama melalui internet sesuai kebutuhan pengguna.

Gambar di bawah ini menunjukkan jenis – jenis komputasi awan yang di jelaskan di atas.

Gambar 2.2 Jenis Komputasi Awan

(Sumber : Suryatama,Indra., Membangun Infrastruktur Komputasi Awan Privat

(27)

2.2.2 J enis Layanan Dari Cloud Computing

Setiap komputasi awan menyediakan layanan yang berbeda – beda. Jenis layanan ni ditentukan dari jenis komputasi awan yang dibangun. Berikut adalah 3 jenis layanan komputasi awan yang paling sering dipakai:

1. Software as a Service (SaaS)

Layanan ini menyediakan sebuah aplikasi program yang dapat diakses dari jaringan komputasi awan. Salah satu contoh dari komputasi awan yang menyediakan servis ini adalah Salesforce.com. Salesforce.com menyediakan sebuah aplikasi bisnis dari paket yang ada melalui sebuah network.

2. Platform as a Service (PaaS)

Layanan ini menyediakan sebuah lingkungan kerja di mana pengguna dapat melakukan pemrograman maupun menjalankanya dengan sumber daya komputasi dan struktur data yang tertanam semua di jaringan komputasi awan.

3. Infrastrukture as a Service (IaaS)

(28)

awan yang menyediakan layanan IaaS. Jadi pada jenis komputasi awan ini tersedia beberapa Virtual Mechine (VM) yang dapat diakses melalui jaringan komputasi awan.

Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai model cloud computing, perhatikan gambar transformasi cloud model dibawah ini:

Gambar 2.3 Transformasi on-premise model ke cloud model

Secara teknis sebetulnya yang diperoleh pelanggan cloud hanyalah sebuah server virtual pada server-server fisik yang dimiliki penyedia layanan. Setelah server virtual tersedia di cloud terserah user apakah mau menginstalasi sebagai Web Server, Mail Server, atau DNS Server. Ada 2 (dua) teknologi yang biasa digunakan , yaitu Ubuntu

Enterprise Cloud (UEC) dan Proxmox, namun yang akan digunakan

(29)

2.3 Proxmox Virtual Environment (Proxmox VE)

Proxmox VE (virtual environment) adalah distribusi Linux berbasis

Debian (x86_64) yang dikhususkan sebagai distro virtualisasi. Proxmox

adalah paltform virtualisasi bersifat opensource yang mendukung untuk menjalankan virtual mesin berbasis KVM dan OpenVZ. Dan secara default menyertakan OpenVZ dan KVM dan disediakan dalam modus teks (console mode). Beberapa fitur yang ditawarkan oleh Proxmox VE adalah High performance and scalability, Full Virtualization – KVM, OS

Virtualization – OpenVZ, Live Migration, Open Source, High Availability

Cluster, RESTful web API, Proxmox Cluster file system, Rich web app for

Management, Backup and Restore, Role-based Administration, Multiple

Authentication sources, Network Model, Storage Model. Proses

administrasi dan pengelolaan mesin-mesin virtual di Proxmox dilakukan menggunakan akses web (Onno W. Purbo, 2012):

Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait Proxmox :

1. Proxmox disediakan hanya untuk mesin x86_64 sehingga tidak bisa digunakan untuk mesin 32 bit.

(30)

3. Jika ingin menggunakan KVM, Proxmox membutuhkan motherboard/CPU yang mendukung teknologi virtualisasi yaitu

Intel VT/AMD-V. Intel VT/AMD-V ini bisa dicheck via BIOS.

Sebagian besar server branded sudah menyertakannya. Untuk motherboard yang biasa dipakai adalah Intel VT bisa ditemukan di

motherboard dengan seri T (GA-G41 MT atau GA-G41T).

Gambar 2.4 Tampilan utama Proxmox pada proses Instalasi

Tampilan diatas adalah ketika kita akan melakukan instalasi sitem operasi proxmox. Tinggal melakukan sesuai instruksi, maka sistem operasi ini akan segera memproses sebagai pemasangan baru.

(Onno W. Purbo, 2012)

(31)

hardisk, sampai menejemen memori. Sampai pada akhirnya dilakukan instalasi beberapa sistem operasi.

Tampilan menejemen proxmox sendiri bisa diakses lewat browser dari komputer remote. Jadi hanya memasukkan IP address dari komputer server, maka akan menampilkan tampilan secara grafis.

Gambar 2.5 Tampilan utama management storage di Proxmox

(32)

2.4 Kernel-Based Virtual Machine (KVM)

Kernel-Based Virtual Machine (KVM) adalah program

open-source yang merupakan salah satu solusi virtualisasi dari Linux. KVM

merupakan implemntasi mesin virtual menggunakan kernel system operasi. KVM mendukung virtualisasi untuk processor 32-bit dan 64-bit. Dengan menggunakan KVM, setiap Virtual Machine (VM) dapat memiliki virtualisasi perangkat keras seperti jaringan, media penyipanan data, graphic adapter, dan sebagainya. Pada UEC, KVM meruupakan hypervisor dari Eucalyptus yang dijalankan pada setiap node yang ada.

(Onno W. Purbo, 2012).

2.5 Skalabilitas

(33)

2.6 Shell Script

Dalam lingkungan unix, kata 'shell' mengacu pada semua program yang dapat dijalankan pada command line. Jadi secara sederhana shell script merupakan kumpulan perintah yang disimpan pada suatu file.

Ektensi umum yang digunakan untuk shell script adalah '.sh', sebenarnya hal ini tidak mutlak karena pada dasarnya unix mengabaikan extensi file. Shell juga dapat mengacu pada program yang menangani command line itu sendiri dalam sistem operasi UNIX program tersebut adalah Bourne Shell (1978 - Steve Bourne) disingkat sh.

Dalam sistem operasi GNU/Linux shell yang menjadi standar adalah Bourne Again Shell (bash). Bash merupakan shell yang kompatibel dengan sh dan memiliki lebih banyak fitur. Jika ingin menguasai shell script tentu harus tahu dan hafal sedikit banyak perintah dasar command line, seperti mengkopi file (cp), merename file (mv), mencetak string

(echo), melihat file (cat), dan beberapa perintah dasar lainnya. Shell script juga menyediakan beberapa fitur yang tersedia pada bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti variabel, percabangan dan perulangan. Berikut ini adalah contoh sederhana penggunakan shell script:

ibagusm@ibm:~$ nano hello.sh #!/bin/sh

(34)

Script di atas akan menampilkan tulisan 'HELLO WORLD'. #!/bin/sh

sendiri adalah menunjukkan bahwa ini adalah shell script. Tanda #! sering disebut 'shebang' operator. Tanda tersebut menandakan bahwa file tersubut adalah shell script. Sisanya, misal '/bin/sh' adalah lokasi file binari atau program bash '/bin/bash' atau '/bin/sh'. Untuk menjalankan ada dua cara, pertama melalui program shell itu sendiri.

ibagusm@ibm:~$ sh hello.sh ibagusm@ibm:~$ ./hello.sh

Perintah 'sh' adalah perintah untuk menjalankan shell script. Atau bisa juga dengan menggunakan perintah './' dan diikuti dengan nama file untuk menjalankan shell script. Sebelum mengeksekusinya secara independen, harus diberi permission 'execute' pada file.

ibagusm@ibm:~$ chmod +x hello.sh ibagusm@ibm:~$ ./hello.sh

HELLO WORLD

(35)

karena masukan yang diberikan adalah perintah untuk menampilkan tulisan 'HELLO WORLD' tersebut.

(Wilfridus Bambang, 2008)

2.7 Web Server

Web server merupakan software yang memberikan layanan data

yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman yang umumnya berbentuk dokumen HTML.

Untuk Paket Software Web Server sendiri ada beberapa macam. Beberapa Paket Software yang dapat digunakan untuk membangun Web Server antara lain Apache, Microsoft windows Server 2003 Internet

Information Services (IIS), Lighttpd, Sun Java System Web Server, Xitami

Web Server, Zeus Web Server dan lain sebagainya

Dari bermacam-macam Paket Software di atas, yang paling populer yaitu Apache dan juga IIS. Untuk cara kerja Web Server, Web server merupakan mesin dimana tempat aplikasi atau software beroperasi

dalam mendistribusikan halaman web kepada pengguna, tentu saja sesuai dengan permintaan pengguna. Hubungan antara Web Server dan Browser Internet merupakan gabungan atau jaringan komputer yang ada di seluruh

(36)

memungkinkan semua komputer dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Pada saat browser meminta data web page ke server, maka instruksi permintaan data oleh browser tersebut di kemas di dalam TCP yang merupakan protokol transport dan dikirim ke alamat, yang dalam hal ini merupakan protokol berikutnya yaitu Hyper Text Transfer Protocol (HTTP). HTTP ini merupakan protocol yg digunakan dalam World Wide Web (WWW) antar komputer yg terhubung dalam jaringan di dunia ini.

Untuk mengenal protokol ini jelas sangat mudah sekali di mana setiap kali anda mengetik http://… anda telah menggunakannya, dan membawa anda ke dunia internet. Data yang di passing dari browser ke Web server disebut sebagai HTTP request yang meminta web page dan kemudian web server akan mencari data HTML yang ada dan di kemas dalam TCP

protokol dan di kirim kembali ke browser. Data yang dikirim dari server ke browser disebut sebagai HTTP response. Jika data yang diminta oleh browser tidak ditemukan oleh web server maka akan menimbulkan error

yang sering anda lihat di halaman web yaitu “Error : 404 Page Not Found”. Hal ini memberikan cita rasa dari suatu proses yang

(37)

terjadi pada tiap-tiap proses. Secara garis besarnya web server hanya memproses semua masukan yang diperolehnya dari web clientnya.

Apache adalah tool web server yang akan digunakan dalam

penelitian kali ini. Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di Internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Namun demikian, pada beberapa versi berikutnya Apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows NT. Apache mempunyai program pendukung yang cukup

banyak. Hal ini memberikan layanan yang cukup lengkap bagi penggunanya. Beberapa dukungan Apache :

1. Kontrol Akses. Kontrol ini dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP.

2. CGI (Common Gateway Interface) Yang paling terkenal untuk

digunakan adalah perl (Practical Extraction and Report Language), didukung oleh Apache dengan menempatkannya

sebagai modul (mod_perl)

3. PHP (Personal Home Page/PHP Hypertext Processor); Program dengan metode semacam CGI, yang memproses teks dan bekerja di server. Apache mendukung PHP dengan menempatkannya sebagai salah satu modulnya (mod_php). Hal ini membuat kinerja PHP menjadi lebih baik.

(38)

Web server Apache mempunyai kelebihan-kelebihan, diantaranya

adalah termasuk dalam kategori freeware, mudah sekali proses instalasinya jika dibanding web server lainnya seperti NCSA, IIS, dan lain-lain, Mampu beroperasi pada berbagai platform sistem operasi, Mudah mengatur konfigurasinya. Apache mempunyai hanya empat file konfigurasi, Mudah dalam menambahkan peripheral lainnya ke dalam platform web servernya.

(WorldFriend.web.id, 2009)

2.8 Ubuntu

Ubuntu adalah sebuah distribusi Linux yang berdasar pada Debian.

Ubuntu merupakan projek untuk komunitas yang bertujuan untuk

menciptakan sistem opereasi beserta dengan paket aplikasinya yang bersifat free dan open source. Karena ubuntu sendiri memiliki prinsip untuk selamanya bersifat gratis. (free of charge) dan tidak ada tambahan untuk versi enterprise edition.

(39)

Ubuntu sendiri memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan sistem operasi yang lain. Diantaranya adalah repository. Repository sendiri adalah sekumpulan paket-paket dari sistem operasi. Repository ubuntu ini memiliki jumlah paket yang sangat banyak. Sehingga membantu pengguna untuk memilih paket yang menjadi kebutuhannya. Selain itu ubuntu juga memiliki kelebihan dalam hal license. Seperti yang diketahui bahwa ubuntu bersifat free dan opern source. Jadi pengguna tidak memerlukan pembelian lincense untuk menggunakan sistem operasi bersifat open source ini, seperti yang telah disinggung di atas.

(ubuntu-indonesia.com. 2010)

2.9 FTP Server

FTP merupakan singkatan dari File Transfer Protocol atau bisa disebut protokol pengiriman berkas. Sesuai dengan namanya, FTP ini berfungsi untuk melakukan pegunduhan (Download) file dan pengunggahan (Upload) file kepad sebuah server. FTP juga merupakan protokol yang pertama kali dikembangkan dan masih tetap digunakan haingga saat ini.

Secara teknis, proses kerja FTP dapat digambarkan melalui penjelasan-penjelasan berikut:

(40)

2. Untuk mengizinkan klien untuk mengirimkan sebuah perintah FTP kepada server dan juga mengembalikan respon server ke perintah tersebut. Sekali koneksi kontrol telah dibuat, maka server akan mulai membuka port 20 untuk membentuk sebuah koneksi baru dengan klien untuk mengirim data aktual yang sedang dipertukarkan saat melakukan pengunduhan dan pengunggahan.

Gambar 2.6 Cara Kerja FTP (Sabtoxandros.wordpress.com, 2013)

FTP server sendiri memiliki 2 jenis:

1. Public FTP, yang biasa disebut Anonumous FTP. Dimana

(41)

2. Private FTP, yaitu FTP server yang hanya mengizinkan orang-orang tertentu untuk menagkses file-file yang terdapat di dalam server. Biasanya menggunaan metode authentication untuk

melindungi private FTP.

Proftpd adalah tool yang digunakan dalam penelitian ini. Proftpd merupakan salah satu tool dari FTP yang berfungsi untuk keperluan transfer berkas dari server ke klien atau dari klien ke server.

Proftpd memiliki keunggulan dalam hal kemudahan pengkonfigurasian seperti file konfigurasi. Seperti adanya fitur virtual host. Konfigurasi yang terdiri dari sebuah file, mudah untuk mengkonfigurasikan multiple virtual FTP server dan anonymous FTP service, logging utmp/wtmp support, modul authentikasi (SQL database, LDAP Server), SSL/TLS encryption, dll), IPv6 Support.

2.10 SSH

(42)

Dengan SSH semua percakapan antara server dan klien dienkripsi. Artinya, apabila percakapan tersebut disadap, penyadap akan sulit mengenali percakapan tersebut. Salah satu tool SSH adalah openSSH. Yang digunakan dalam penelitian kali ini.

OpenSSH sendiri adalah versi bebas yang tersedia. OpenSSH dapat digunakan untuk mencapai fungsi-fungsi seperti mengakses mesin dari komputer lain, mengirimkan file.

OpenSSH adalah satu set aplikasi komputer yang bisa mendukung sesi komunikasi terenkripsi pada jaringan komputer menggunakan protokol ssh. Awalnya aplikasi ini dikembangkan sebagai aplikasi open source yang menjadi alternatif dari aplikasi serupa yang berbayar. OpenSSH dikembangkan dan merupakan bagian dari proyek OpenBSD.

Dalam perkembangan selanjutnya, OpenSSH tidak hanya memberikan aplikasi remote shell melalui ssh atau remote eksekusi program saja, tapi bisa digunakan untuk tunnelling atau setup vpn antara dua jaringan.

(43)

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang perancangan Cloud Computing dimana meliputi langkah–langkah perancangan privat Cloud computing dan penjelasan detailnya. Mulai dari alur perancangan itu sendiri, persiapan hardware dan software, topologi yang digunakan serta konfigurasi-konfigurasi yang dibutuhkan

untuk memenuhi kebutuhan penelitian. Dan juga rencana skenario pengujian yang akan dilakukan.

3.1 Alur Perancangan Sistem

(44)
(45)

Langkah pertama yang dilakukan adalah persiapan perangkat keras atau persiapan infrastruktur sebagai media dari cloud computing. Persiapan perangkat keras meliputi persiapan server cloud computing itu sendiri. Kemudian komputer Mirror. Yang berfungsi sebagai repository lokal. Repository sendiri adalah kumpulan paket-paket sistem operasi. Ini akan berguna ketika sistem operasi memasang suatu program. Jadi sistem operasi akan langsung mengambil paket di repository ini dan tidak perlu mengambil melalui internet. Dan perangkat keras selanjutnya yang akan dilibatkan adalah komputer remote. Ini akan dijadikan remote server melalui browser. Juga akan mengakses virtual mechine yang telah dibuat.

Setelah persiapan perangkat keras dan pemasangan perangkat keras, akan dilakukan persiapan perangkat lunak. Dalam hal ini, langkah pertama yang dilakukan adalah pemasangan proxmox di komputer server sebagai menejemen cloud. Proxmox sendiri seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya adalah salah satu distribusi linux yang dikhususkan sebagai distro virtualisasi. Ini akan menjadi menejemen cloud yang difungsikan sebagai pengaturan-pengaturan seperti ruang simpan, alokasi memori dan lain-lain.

Selanjutnya membuat beberapa virtual mechine. Ubuntu menjadi sistem operasi yang digunakan dalam kesempatan kali ini. Jadi beberapa virtual mechine (VM) yang akan dipasang menggunakan sistem operasi

(46)

repository yang sangat banyak mudah didapatkan. Seperti yang telah

dijelaskah diatas, Repository adalah kumpulan paket-paket dari sistem operasi.

Setelah pemasangan VM, dilakukan pemasangan tool-tool tambahan sebagai pendukung uji coba. Pertama tool yang dipasang adalah SSH. Ini berfungsi remote server dari komputer lain. Ini berguna ketika

mengakses VM yang dihasilkan dari server. Tool selanjutnya adalah web server. Sama seperti tujuan dari skenario, tool ini akan difungsikan sebagai

alat yang membebani sebuah server. Apache adalah tool dari web server yang akan dipasang. Yang terkhir adalah FTP server. Sama seperti web server, ini akan dipasangkan untuk membebani server dalam uji coba.

Selain itu akan difungsikan sebagai alat mengunggah dan mengambil data dari server. Dan juga akan dilakukan transcoding video.

(47)

Hasil daripada uji coba kali ini akan menampilkan data-data CPU yang terpakai ketika proses pembebanan dilakukan. Sistem pembebanan sendiri dilakukan dalam bentuk script untuk menjalankan pembebanan.

3.2 Topologi

Rencana topologi yang akan dipakai dalam uji coba kali ini akan melibatkan satu server yang akan difungsikan sebagai server cloud computing dan dua komputer tambahan sebagai Mirror Repository dan

PC remote.

(48)

Dimana, satu server berdiri yang difungsikan sebagai server cloud computing. Sementara komputer yang satu difungsikan sebagai repository

mirror lokal sekaligus web server sebagai target download/upload. Dan

yang satu sebagai komputer remote.

Server akan dijadikan sebagai komputer utama dari cloud

computing. Artinya, komputer server yang terdapat pada gambar diatas

akan dijadikan sebagai server cloud computing. Server ini akan dipasang sebuah sistem operasi sebagai menejemen cloud. Apalikasi yang dimaksud adalah Proxmox.

Mirror Repository, akan berfungsi sebagai cerminan server/komputer remote ketika membutuhkan paket. Secara default, sistem operasi akan bercermin pada mirror yang terdapat pada vendor sistem operasi. Mirror ini berisi kumpalan dari paket-paket sistem operasi. Seperti paket apache, FTP dan lain sebagainya. Mirror lokal ini ditujukan agar ketika membutuhkan pemasangan paket baru, tidak perlu sambungan internet.

Sementara PC remote akan difungsikan untuk mengakses server cloud computing. Terutama ketika mengakses virtual mechine (VM)

(49)

3.3 Persiapan Perangkat Lunak

Persiapan untuk melakukan penelitian ini tidak terlepas dari kebutuhan perangkat lunak. Adapun beberapa perangkat lunak tersebut tersebut adalah:

1. Proxmox

Proxmox ini berfungsi sebagai menejemen cloud. Dimana

pengaturan-pengaturan tersedia untuk membuat mesin virtual, menejemen ISO Image, pengaturan penyimpanan data (storage) sampai mengetahui log dari apa ynag telah dilakukan oleh Proxmox itu sendiri.

2. Ubuntu 10.04 (Lucid Lynx)

Beberapa virtual mechine akan menggunakan sistem operasi ini. Dipilih ubuntu karena memiliki kehandalan sistem dan sistem operasi ini juga tidak membutuhkan source dari perangkat keras yang banyak. Jadi dia cenderung ringan dalam hal performa. Di sisi lain, juga sistem operasi ini memiliki keunggulan dalam hal repository. Repository sendiri adalah kumpulan paket-paket dari

(50)

3. Apache Web Server

Sesuai dengan rencana penelitian, webserver akan menjadi salah satu teknologi yang akan digunakan untuk melakukan pengujian. Apache web server adalah pilihan dari aplikasi yang akan

digunakan dalam penelitian kali ini. Apache web server sendiri adalah web server yang sangat populer dikalangan jaringan administrator.

4. FTP server

FTP Server adalah protokol yang digunakan untuk mengirim atau

menerima file. Sama seperti webserver. Teknologi ini juga akan dijadikan salah satu teknik pengujian. Akan menggunakan proftpd sebagai FTP server

5. SSH

Tool yang difungsikan untuk remote. Jadi server akan diremote

(51)

3.4 Analisa Per angkat Keras

Dalam hal ini perangkat keras menjadi sangat penting dan dominan mengingat ini adalah pengujian yang sebagian besar performa menggantungkan perangkat keras sebagai media utama atas terjalankannya proses.

Dalam kesempatan kali ini, spesifikasi dari perangkat keras yang digunakan adalah:

Tabel 3.1 Spesifikasi Hardware

Processor Intel Core2Duo T7700 2.40 GHz

RAM 2.0GB DDR2

Hardisk Western Digital Blue 320GB 5400RPM

NIC Gigabit Fast Ethernet

Switch D-Link 100mbps

Dimana, akan digunakan beberapa perangkat keras untuk mendukung penelitian. Diantaranya adalah processor yang akan menggunakan teknologi milik Intel yaitu Core2Duo tipe T7700 dengan clock speed 2.40 GHz. Dan disokong oleh RAM berkekuatan 2 GB DDR2.

(52)

komputer ke dalam jaringan komputer dan Switch yang berfungsi menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lain.

3.5 Skenario Pengujian

Dalam hal ini akan dibahas mengenai pengujian sekaligus analisis sistem private cloud. Pengujian ini akan dilakukan untuk menguji berapa source (sumber) dari perangkat yang diutuhkan. Penelitian observasi ini

menggunakan teknik pemanfaatan shell script sebagai metode analisis, yang dilakukan dengan proses memasukkan perintah agar perangkat melakukan pengujian langsung ketika masukkan tadi dijalankan. Pendekatan penelitian analisis deskriptif ini adalah untuk menggali informasi dari implementasi sistem virtualisasi server dari cloud computing ini.

Skenario pengujian sistem, sebagai berikut:

1 Membuat 2 Virtual Mechine (VM), dilakukan update dan upgrade secara bersamaan.

(53)

3 Membuat beberapa VM, VM pertama dipasang aplikasi web server dan VM kedua dipasang aplikasi ftp server. Sementara itu VM yang lain tetap dijalankan tetapi tidak diberikan aplikasi.

4 Membuat beberapa VM, VM pertama dipasang web server, sedangkan VM yang lain diinstall ftp server yang sama, dan dijalankan secara bersamaan. Kemudian dicoba upload file ke semua ftp server yang telah diinstall pada VM secara bersamaan.

5 Mengaktifkan 1 VM denagn Ubnutu Desktop yang akan difungsikan untuk transcoding video dengan menggunakan vlc.

6 Menjalankan beberapa VM. VM pertama difungsikan sebagai web server. Kemudian VM yang satu lagi difungsikan untuk transcoding

video menggunakan vlc. Dan yang lain difungsikan sebagai ftp server. Yang kemuadian dalam waktu yang bersamaan, akan dilakukan upload file ke semua ftp server dan dalam waktu yang bersamaan

dilakukan pula transcoding video menggunakan vlc..

(54)

BAB IV

IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini dijelaskan tentang implementasi dan pengujian privat Cloud Computing dimana meliputi langkah–langkah atau proses pemasangan sistem

private cloud, pembuatan Virtual Machine (VM), pemasangan paket-paket yang dibutuhkan dalam pengujian ini dan penjelasan hasil pengujian.

4.1 INSTALASI SISTEM

Kali ini akan dijabarkan bagaimana teknik perancangan privat Cloud Computing khususnya pada Infrastrukture as a Service (IaaS) dimana pelanggan

cloud akan memperoleh server sendiri untuk masing-masing pelanggan. Secara

teknis yang diperoleh pelanggan cloud hanyalah sebuah server virtual pada server-server fisik yang dimiliki penyedia layanan. Setelah server virtual tersedia

di cloud, terserah pada user apakah akan digunakan sebagai web server, mail server ataupun DNS server. Adapun teknologi yang akan digunakan sebagai

penelitian ini adalah Proxmox Virtual Environtment 1.8. Berikut adalah tahapan-tahapan sebelum memasuki implementasi:

4.1.1 Instalasi Dan Konfigurasi Proxmox

(55)

umum pembuatan mesin virtual menggunakan Proxmox hanya membutuhkan beberapa langkah:

1. Masukkan CD installer system operasi yang akan digunakan dan set first boot pada konfigurasi BIOS sebagai CD. Sehingga memastikan

CD akan menjadi perangkat pertama saat proses booting. Dan kemudian akan tampil seperti gambar dibawah

Gambar 4.1 Instalasi Proxmox

Tampilan diatas adalah ketika kita akan melakukan instalasi sistem operasi proxmox. Tinggal mengikuti arahan sesuai instruksi, maka sistem operasi ini akan

(56)

2. Membuat mesin virtual yang akan digunakan. Dalam hal ini Virtual Machine (VM) menggunakan sistem operasi ubuntu 10.04 Lucid

Lynx.

3. Menjalankan mesin virtual dan memasang sistem operasi pada mesin virtual tersebut.

4. Memasang paket-paket yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian. Paket-paket tersebut antara lain: Apache web server, FTP server (proftpd) dan SSH (openSSH).

Berikut penjelasan yang lebih rinci dari proses konfigurasi Proxmox setelah proses instalasi selesai.

4.1.1.1 Instalasi SUN JAVA Plugin

Untuk mempermudah proses konfigurasi Proxmox melalui web browser, perlu adanya Sun Java Plugin. Ini diperlukan karena Proxmox menggunakan Java untuk mengakses console layar Instance Virtual Mechine yang sedang berjalan di Cloud.

4.1.1.2 Akses Ke Web Proxmox

Alamat untuk mengkases interface konfigurasi Proxmox melalui web browser adalah :

(57)

Kemudian login dengan username Root dan Password (password diset pada saat instalasi proxmox). Dibawah ini tampilan halaman login Proxmox:

Gambar 4.2 Tampilan login Proxmox

Setelah login berhasil, akan tampil halaman utama dari Proxmox seperti yang terlihat dibawah:

(58)

Pada gambar di atas terdapat tampilan layar proxmox saat setelah login. Di dalamnya dapat dilihat dengan jelas kondisi fisik mesin tempat cloud berjalan dan hal yang perlu diperhatikan adalah beban CPU, beban Hardisk, dan beban memory. Diusahakan jangan sampai overload agar instance dapat berjalan dengan

aman. Di bawah ini adalah menu konfigurasi system.

Gambar 4.4 Tampilan Submenu Konfigurasi

Dalam menu ini ada beberapa submenu konfigurasi seperti Interface IP (IP Address dan lain-lain), DNS, dan Time (Waktu).

4.2 PEMBUATAN MESIN VIRTUAL/VIRTUAL MACHINE (VM)

Adapun langkah yang dilakukan untuk membuat mesin virtual adalah upload file ISO installer dari berbagai sistem operasi yang akan digunakan pada

instance. Untuk mengupload file ISO untuk installer sistem operasi dapat

(59)

ISO Images > Browse (ke file/folder) > Open

Klik Upload

Tampilan menu Upload ISO sebagai berikut

Gambar 4.5 Tampilan ISO Images Proxmox

Langkah selanjutnya adalah masuk ke menu Virtual Machine -> Create setelah semua parameter dimasukkan tekan create.

(60)

Beberapa parameter yang perlu dimasukkan adalah Installation Media, nama, disk space, CPU sockets. Setelah parameter mesin yang diinginkan dimasukkan, tekan tombol Create.

Gambar 4.7 Tampilan Virtual Machine Yang Berhasil Dibuat

Gambar di atas menunjukkan tampilan Proxmox sesaat setelah mesin virtual yang diinginkan dibuat. Jika berhasil dibuat maka akan ada tulisan seperti

VM xxx created

Untuk menggunakan mesin virtual yang telah dibuat, terlebih dahulu masuk ke menu Virtual Machine > List

(61)

Dengan mengklik pada panah merah di sebelah kiri dari VMID 104 maka akan ditampilkan menu pilihan Start, Remove, dan Migrate.

Gambar 4.8 Tampilan Daftar Mesin Virtual

(62)

Gambar 4.9 Tampilan Instalasi Mesin Virtual

Tampilan di atas adalah ketika akan melakukan instalasi. Dan ketika instalasi telah berhasil, maka akan tampil seperti jendela yang dibawah:

Gambar 4.10 Tampilan Console Server

(63)

di atas ini. Sebuah server biasanya akan standby pada kata-kata “login :”. Selanjutnya server bisa digunakan layaknya sebuah mesin virtual sendiri.

Untuk instalasi virtual Machine (VM) berikutnya memiliki langkah yang sama dengan proses instalasi yang sebelumnya.

4.2.1 Pemasangan Paket

Pemasangan paket dilakukan untuk kelengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian sistem. Paket-paket yang akan dipasang antara lain: Apache Web Server, FTP server dan SSH.

Khusus untuk SSH, akan digunakan untuk memantau server dari komputer lain. Artinya akan dilakukan semua aktifitas melalui komputer client.

Pemasangan pertama, apache web server. Ini akan difungsikan kepada virtaul machine (VM) yang pertama. Pemasangannya pun terbilang sederhana.

Tinggal memanggil paket yang terdaftar dari daftar repository.

" $ s u d o a p t - g e t i n s t a l l a p a c h e 2 "

Adalah untuk pemsangan paket apache2 yang digunakan sebagai web server. Selanjutnya akan diteruskan oleh apt untuk menuntaskan proses instalasi dengan menganbil paket dari repository dan diteruskan proses pemasangan.

(64)

" $ s u d o a p t - g e t i n s t a l l p r o f t p d "

Adalah pemasangan untuk proftpd yang akan berfungsi sebagai ftp server. Selanjutnya proses pengambilan paket dari daftar repository dan diikuti proses pemasangan paket.

Pemasangan selanjutnya adalah SSH. SSH ini akan difungsikan sebagai penggerak jarak jauh via console saja. Jadi nanti akan diremot dari client untuk dilakukan proses.

$ s u d o a p t - g e t i n s t a l l s s h "

Adalah pemasangan untuk aplikasi openSSH. Dan akan dilanjutkan pemasangan yang sebelumnya dilakukan pengambilan paket dari repository.

4.3 Pengujian Sistem

(65)

Dalam hal ini, pengujian dilakukan menggunakan shell script yang akan melakukan otomatisasi perintah. Sehingga akan melakukan pengujian ketika dijalankan script tersebut.

Sesuai dengan skenario pengujian, akan dilakukan upload atau pengunggahan file atau berkas ke masing-masing Virtual Machine (VM) yang secara bersamaan akan dilakukan perekaman CPU untuk mengetahui kebutuhan CPU ketikan melakukan upload file.

(66)

Perintah diatas akan dieksekusi melaui komputer client/remote untuk melakukan pengiriman atau pengunggahan berkas ke server. Jadi akan diidentifikasi dulu mesin yang akan dituju. Dan melakukan logging in ke mesin tujuan. Jika berhasil akan diteruskan dengan melakukan perintah transfer data melalui protokol ftp. Setelah proses transfer selesai, akan mengakhiri proses yang telah dijalankan.

Script diatas akan melakukan perekaman CPU dengan memanfaatkan

(67)

Gambar 4.11 Hasil Dari Perintah sar

Dan script diatas (rekam.sh) dilakukan modifikasi dengan menggunakan opsi-opsi sehingga output yang dihasilkan akan lebih mudah untuk dibaca. Akan dikeluarkan total dari penggunaan yang ada. Bukan menghasilkan penggunaan per segmen seperti yang terlihat pada gambar 4.11. sehingga akan mengeluarkan sebuat ouput yang mudah dibaca secara keseluruhan.

(68)

Gambar 4.12 Hasil Keluaran sar Yang Telah Dimodifikasi

Dari gambar 4.12 di atas pembacaan dari penggunaan CPU yang telah dimodifikasi agar lebih mudah untuk dibaca. Hanya terlbaca waktu dan jumlah CPU yang terpakai.

4.3.1 Pengujian Sistem Skenario 2

Kebutuhan System: 2 Mesin Virtual dengan sistem operasi Ubuntu 10.04 Server Edition, Apache Web Server, FTP Server

(69)

Setelah mesin 1 dan 2 dibuat, akan dilakukan update Repository untuk mengarahkan tempat pengambilan paket saat pemasangan program sistem yang dibutuhkan. Dan setelah itu dilakukan pemasangan apache web server pada mesin 1 dan proftpd sebagai ftp server pada mesin 2.

Supaya bisa dikontrol dari 1 komputer, komputer remote akan menjalankan mesin 1 dan 2 dan server dari proxmox melalui remote SSH. Yang sebelumnya semua mesin virtual akan dipasangkan openSSH untuk bisa dioperasikan dari jarak jauh (remote). Dan pengujian pun dilakukan.

Komputer remote akan menjalan script untuk upload file ke mesin ftp server. Dan dalam waktu yang bersamaan, server cloud (yang telah dijalankan

dari komputer remote melalui SSH) juga menjalankan script yang akan merekam aktifitas CPU selama 36 detik. Dan akan menghasilkan data berupa angka dalam satuan persen (%) dari penggunaan CPU yang kemudian data tersebut dikonversi kedalam berkas teks (*.txt) sehingga akan tersimpan dan pembacaannya pun akan lebih mudah.

Setelah proses pengiriman berkas atau file selesai dan perekaman terhadap CPU selesai, maka akan mengeluarkan pengeluaran yang tercetak dalam berkas

(70)

Gambar 4.13 Hasil Dari Rekam CPU Skenario 2

(71)

Tabel 4.1 Hasil pengujian skenario 2

Dan jika data di atas dikonvesi ke dalam bentik grafik adalah:

Gambar 4.14 Grafik penggunaan CPU skenario ke-2

(72)

Dari data diatas, bisa disimpulkan bahwa untuk pengujian dengan metode yang diterapkan di skenario 2, bahwa penggunaan CPU terbilang stabil. CPU konstan berjalan di nilai lima puluhan persen (50%). walaupun sempat naik dan turun, tapi tidak jau dari nilai tersebut.

4.3.2 Pengujian Sistem Skenario 3

Kebutuhan Sistem: 5 mesin virtual dengan sistem operasi Ubuntu 10.04 Server Edition, Apache Web Server, FTP Server

Deskr ipsi Pengujian: Akan dibuat 5 mesin virtual, dimana mesin 1 diaplikasikan menjadi mesin web server, kemudian mesian 2 dijadikan ftp server, sementara mesin yang lain hanya dijalankan saja dan tidak dibebani dengan aplikasi apapun. Kemudian dilakukan upload file ke mesin ftp dan dalam waktu yang bersamaan server cloud melakukan aktifitas perekaman CPU sehingga akan dihasilkan data yang berkaitan dengan penggunaan CPU.

Melanjutkan dari sesi skenario 2, yang dibutuhkan adalah membuat mesin virtual 3, 4 dan 5. Dan setelah selesai dibuat, dijalankan sistem operasinya saja tanpa penambahan aplikasi yang lain.

(73)

Upload file ke mesin 2 dan dalam waktu yang bersamaan server cloud

melakukan aktifitas rekam CPU dengan metode 2 detik per capture dan 25 siklus. Artinya CPU akan direkam per 2 detik dan akan berhenti ketika sudah sampai di siklus ke-25 untuk menghasilkan nilai dari penggunaan CPU dalam satuan persen (%). file yang ditransfer sendiri memiliki ukuran sebesar 400 MB (Mega Byte) dan selanjutnya data tersebut dikonversi ke berkas teks (*.txt)

(74)

Dan dika ditarik ke dalam tabel, maka akan menghasilkan data Tabel 4.2 di bawah:

(75)

Dan akan lebih menarik untuk membacanya ketika data diatas dikonversi ke dalam bentuk grafik. Seperti yang ada di gambar 4.14

Gambar 4.16 Grafik penggunaan CPU skenario ke-3

Dari data di atas dapat dilihat bahwa aktifitas penggunaan CPU lebih tinggi nilainya dibandingakn dengan nilai yang didapat dari pengujian sebelumnya. Namun peningkatan secara nilainya tidak naik secara besar-besaran. Dan dari detik ke-2 samapi detik ke-25 terbilang stabil di nilai 65%

4.3.3 Pengujian Sistem Skenario 4

Kebutuhan Sistem: 5 Mesin Virtual dengan sistem operasi Ubuntu 10.04 Server Edition, Apache Web Server, FTP Server

(76)

melakukan perekaman terhadap aktifitas CPU untuk mengetahui berapa besar kebutuhan CPU dalam kondisi seperti ini.

Melanjutkan dari pengujian sebelumnya, 5 mesin vertual telah dibuat. Akan tetapi untuk mesin 3, 4 dan 5 belum menjadi mesin ftp server. Jadi dilakukan pemasangan aplikasi ftp server (proftpd) terlebih dahulu.

Selanjutnya dilakukan pengujian. Dimana semua mesin virtual dijalankan beserta servis nya. Yaitu dalam mesin virtual 1 menjalankan servis web server dan mesin virtual 2, 3, 4 dan 5 menjalankan servis ftp server sebagai tujuan pengiriman file.

Yaitu dengan mengirim file sebesar 400 MB (Mega Byte) ke semua mesin ftp server secara bersamaan. Dan dalam waktu yang sama mesin cloud merekan

perjalanan CPU sehingga menghasilkan data berupa nilai dari penggunaan CPU dalam satuan persen (%). Yang kemudian dikonversi ke dalam dokumen teks (*.txt)

Metode pengujiannya sendiri adalah dengan masukan per 2 (dua) detik dan 25 (dua puluh lima) siklus. Artinya akan dilakukan capture penggunaan CPU per 2 (dua) detik dan akan berakhir di siklus ke-25 (dua puluh lima).

(77)

Berikut hasil capture rekaman data dari pengujian ke-4 dari beberapa skenario yang telah dilakukan:

(78)

Dan jika ditarik ke dalam sebuah tabel, maka dihasilkan dalam bentuk tabel 4.3 di bawah berikut ini:

(79)

Dan untuk membantu membaca lebih mudah, maka dilakukan konversi ke dalam sebuah grafik berikut:

Gambar 4.18 Grafik penggunaan CPU skenario ke-4

Dari data di atas dapat dilihat bahwa aktifitas penggunaan CPU lebih tinggi nilainya dibandingakn dengan nilai yang didapat dari pengujian sebelumnya. Namun peningkatan secara nilainya tidak naik secara besar-besaran. Dan dari detik 2 samapi detik 25 terbilang stabil di nilai 74%. Walaupun di siklus ke-20 sempat mengalami kenaikian nilai. Tetapi itu terjadi hanya dalam selang 4 detik saja. Dan selanjutnya dalam kondisi yang kembali stabil.

4.3.4 Pengujian Sistem Skenario 5

Kebutuhan Sistem: 1 Mesin Virtual dengan sistem operasi Ubuntu 10.04 Desktop Edition, vlc

(80)

Edition. Dan sesuai rencana akan dilakukan transcoding atau convert video.

Kebutuhan Transcoding sendiri adalah hanya akan memanfaatkan CPU sebagai media pendukung. Kemudian dalam waktu yang bersamaan akan direkam kebutuhan CPU dalam mesin virtual yang telah dilakukan transcoding. Output akan menghasilkan data berupa nilai dari penggunaan CPU dalam satuan persen (%). Yang kemudian dikonversi ke dalam dokumen teks (*.txt)

Metode pengujiannya sendiri adalah dengan masukan per 2 (dua) detik dan 25 (dua puluh lima) siklus. Artinya akan dilakukan capture penggunaan CPU per 2 (dua) detik dan akan berakhir di siklus ke-25 (dua puluh lima). Berikut capture rekaman data dari pengujian ke-4 dari beberapa skenario yang telah dilakukan:

(81)

Dan jika data di atas ditarik ke dalam sebuah tabel, maka dihasilkan dalam bentuk tabel 4.4 di bawah berikut ini:

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Skenario 5

(82)

Dan jika dikonversi ke dalam sebuah grafik, sebagai berikut:

Gambar 4.20 Grafik penggunaan CPU skenario ke-5

Dari data di atas dapat dilihat bahwa aktifitas penggunaan CPU konstan di angka 50%. ini menunjukkan bahwa Proxmox memiliki menejemen CPU yang menghindarkan dari overload. Karena kalau dibandingkan dengan komputer stand alone, proses transcoding akan memakan hampir 100% CPU.

4.3.5 Pengujian Sistem Skenario 6

Kebutuhan Sistem: 6 Mesin Virtual dengan sistem operasi Ubuntu 10.04 Desktop Edition, Server Edition, Web Server, FTP Server, vlc Media Player

(83)

Selanjutnya akan dilakukan upload file ke semua ftp server dan dengan waktu yang bersamaan akan dilakukan transcoding video yang akan dilakukan oleh mesin keenam dengan menggunakan vlc. Dan dalam waktu yang bersamaan pula server akan melakukan perekaman CPU untuk mengetahui kebutuhan CPU dalam melakukan hal ini.

Output akan menghasilkan data berupa nilai dari penggunaan CPU dalam satuan persen (%). Yang kemudian dikonversi ke dalam dokumen teks (*.txt). Metode pengujiannya sendiri adalah dengan masukan per 2 detik dan 25 siklus.

(84)

Berikut data di atas setelah ditarik ke sebuah tabel:

(85)

Dan jika dikonversi ke dalam sebuah grafik, adalah sebagai berikut:

Gambar 4.22 Grafik penggunaan CPU skenario ke-6

Dari data di atas dapat dilihat bahwa aktifitas penggunaan CPU menunjukkan peningkatan nilai dibandingkan dengan skenario sebelumnya. Konstan di angka 90%.

Dari keseluruhan data di atas. Mulai dari sekenario pertama sampai keenam, akan dibandingkan untuk bisa dilihat secara rinci dan kemudian bisa ditarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

Pertama, akan dilakukan perbandingan secara tabel. Ini akan menunjukkan perbandingan dari nilai-nilai yang telah didapat dari hasil pengujian server cloud. Nilai-nilai tersebut adalah nilai dari penggunaan CPU yang terpakai ketika uji coba atau skenario-skenario yang telah direncanakan dijalnkan. Satuan dari nilai

(86)

yang dipakai adalah satuan persen (%) seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Berikut adalah tabelnya:

Tabel 4.6 Perbandingan Dari Seluruh Skenario

(87)

Dari data-data atau nilai-nilai diatas, bisa ditarik atau dikonversi ke dalam bentuk grafik:

Gambar 4.23 Grafik Perbandingan Dari Seluruh Skenario

Dari data di atas menunjukkan bahwa penggunaan CPU meningkat ketika beban ditambahkan. Sebagai perbandingan, di skenario kedua menunjukkan angka 50% ketika 2 VM dijalankan. Penggunaan CPU meningkat di angka 65% ketika 5 VM dijalankan dengan hanya 1 VM yang melakukan pengolahan data. Dan di skenario keenam penggunaan menunjukkan nilai 90% ketika semua VM dijalankan yang mesing-masing dilakukan pengolahan data.

Berdasarkan hasil observasi di atas dapat dilihat bahwa setiap penambahan Virtual Machine (VM), penggunaan CPU mengalami kenaikan. Dan dari sini diketahui bahwa Proxmox menggunakan menejemen untuk penggunaan CPU. supaya tidak terjadi overload. Dan akibatnya proses yang dilakukan oleh setiap VM mengalami penurunan performa dikarenakan CPU membagi tugas untuk masing-masing mesin.

DATA CPU - Perbandingan 2,3,4,5 dan 6

Gambar

Gambar 2.4 Tampilan utama Proxmox pada proses Instalasi
Gambar 2.5 Tampilan utama management storage di Proxmox
Gambar 2.6 Cara Kerja FTP
Gambar 3.1 Alur Perancangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dari analisis kinerja private cloud computing dengan layanan Infrastructure-As-A-Service (IAAS) ini menunjukkan bahwa perbandingan kinerja satu

1 ) Rancang bangun cloud computing berbasis IaaS telah berhasil dibangun secara virtual dengan VirtualBox. Virtualisasi sistem dibangun dengan 13 mesin virtual, 5

File sharing adalah aktifitas dimana para pengguna jaringan internet yang terhubung antara satu dengan yang lainya dapat melakukan pertukaran atau berbagi file

Infrastruktur server yang akan dibangun pada penelitian ini menggunakan produk Compute Engine, Cloud SQL, Cloud Storage, dan Container Registry yang ada pada

Melalui Cloud Computing Anda dapat menyimpan data penting di data center dan Anda pun dapat mengakses aplikasi untuk perusahaan Anda.. Ketika perusahaan Anda bertumbuh, Anda

Hal ini terjadi jika dilihat dari nilai MIPS yang didapat pada server VPS, cloud, dan dedicated, diperoleh data bahwa MIPS pada VPS lebih kecil dibanding. cloud dan dedicated

OCCI memudahkan proses pembuatan aplikasi manajemen cloud karena dukungan API serta akses ke server cloud dapat dilakukan menggunakan perintah POST dan GET

Langkah- langkah metode PPDIOO adalah Prepare yaitu mempersiapkan rencana kerja baik dari segi teknis maupun strategis yang digunakan untuk membangun Server Cloud, Plan yaitu analisis