• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS (Studi Pada Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS (Studi Pada Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

UPN “Veteran” J awa Timur

Oleh :

NOVANDRI PRAM ADITYA 0942010014

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

(2)

“Veteran” J awa Timur)

Oleh :

NOVANDRI PRAM ADITYA NPM. 0942010014

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JawaTimur Pada tanggal : 28 maret 2013

Menyetujui,

Pembimbing Utama Tim Penguji

1. Ketua

Dra. Hj. Supar wati, M.Si Dra. Hj. Suparwati, M.Si

NIP. 195507181983022001 NIP. 195507181983022001

2. Sekretaris

Dra. Sonja Andar ini, M.Si NIP. 196503261993092001

3.Anggota

RY. Rusdianto, S.Sos, M.Si NIP. 196407291990032001

Mengetahui, DEKAN

(3)

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan judul “Strategi Pengembangan Inkubator Bisnis (Studi Pada Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur)“

Penulisan proposal ini merupakan salah satu syarat akademik yang harus ditempuh dan wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis sebagai syarat untuk menempuh ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan saran sehingga penyusunan proposal penelitian ini dapat diselesaikan.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada :

1. Ibu Hj. Suparwati, Dra. M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(4)

v

4. Bapak dan Ibu dosen Ilmu Administrasi Bisnis maupun staf karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan dan dukungan kepada penulis. 5. Kedua Orang Tua yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis

dalam menyelesaikan laporan praktek magang ini.

6. Seluruh teman-teman penulis yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam menyelesaikan laporan praktek magang ini.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kebaikan laporan ini.

Surabaya, Maret 2013

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN J UDUL ... i

HALAMAN PERSETUJ UAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

ABSTRAKSI ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Batasan Masalah ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

(6)

2.1.1 Pengertian Strategi ... 8

2.1.2 Tipe-tipe Strategi ... 10

2.1.3 Jenis-jenis Strategi ... 11

2.2 Pengembangan Usaha ... 12

2.2.1 Pengertian Pengembangan Usaha ... 12

2.2.2 Tingkatan Pengembangan Usaha ... 12

2.2.3 Unsur-unsur Pengembangan Usaha ... 14

2.2.4 Aspek-aspek Yang Diperhatikan dalam Pengembangan Usaha 14 2.2.5 Analisis Masalah dan Solusi Dalam Mengemban Usaha ... 16

2.3 Strategi Pengembangan Usaha ... 17

2.4 Inkubator Bisnis ... 19

2.4.1 Pengertian Inkubator Bisnis ... 19

2.4.2 Model Inkubator Bisnis ... 19

2.4.3 Fungsi Inkubator Bisnis ... 20

2.5 Pemasaran ... 22

2.5.1 Pengertian Pemasaran... 22

2.5.2 Lingkungan Pemasaran ... 24

(7)

2.5.4 Fungsi Pemasaran... 29

2.5.5 Konsep Pemasaran ... 30

2.5.6 Strategi Pemasaran ... 31

2.5.7 Bauran Pemasaran ... 34

2.6 Kerangka Berpikir ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 37

3.2 Definisi Operasional Variabel ... 38

3.3 Populasi dan Sampel ... 40

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.5 Instrumen Penelitian ... 42

3.6. Teknik Analisis Data ... 42

3.7 Pengujian Kredilbilitas Data ... 46

(8)

4.1.2 Inkubator Bisnis FISIP UPN “Veteran” Jatim ... 50

4.1.3 Visi dan Misi ... 51

4.1.4 Tujuan Dibangunnya Inkubator Bisnis... 52

4.1.2 Layanan Yang Diberikan Inkubator Bisnis ... 52

4.2 Hasil Penelitian ... 53

4.2.1 Penyajian Data ... 53

4.3 Pembahasan ... 65

4.3.1 Product ... 65

4.3.2 Price ... 66

4.3.3 Place ... 67

4.3.4 Promotion ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 69

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA

(9)

“Veteran” J awa Timur)

Oleh :

Novandr i Pr am Aditya

Abstraksi

Strategi pengembangan sangat penting bagi perusahaan dalam proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi pengembangan Inkubator Bisnis FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur yag ditinjau dari marketing mix.

Perumusan masalahnya adalah bagaimana strategi pengembangan yang harus dilakukan Inkubator Bisnis FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur ditinjau dari marketing mix. Serta, tujuannya adalah untuk mengetahui dan menganalisis strategi pengembangan Inkubator Bisnis FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur ditinjau dari marketing mix. Populasi dalam penelitian ini adalah narasumber yang melakukan aktivitas-aktivitas melalui penelitian dengan wawancara mendalam. Sampel yang digunakan adalah subjek yang dipilih serta mempunyai pengetahuan dan informasi tentang fenomena yang sedang diteliti.

Berdasarkan hasil penelitian secara umum marketing mix yang diterapkan di Inkubator Bisnis FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur sudah sesuai. Hanya untuk variabel place masih terdapat kekurangan dari segi fisik dan layoutnya. Variabel product, para responden menyimpulkan bahwa semua variasi produk yang ditawarkan Inkubator Bisnis memenuhi semua kebutuhan akan suatu produk yang di inginkan. Variabel price, harga yang ditawarkan terjangkau oleh konsumen terutama untuk kalangan mahasiswa. Dan variabel promotion, para responden berharap dan meminta melalui media cetak seperti penyebaran brosur, memasang banner dan X-banner ditempat-tempat yang strategis.

(10)

1

1.1 Latar belakang

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000 tidak termasuk tanah, bangunan tempat usaha dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 oengertian usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yg berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Kriteria usaha kecil menurut UU no. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut : 1. Memiliki kekayaan paling bersih sebanyak Rp. 200.000.000,- tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha.

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,-. 3. Milik warga Negara Indonesia.

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar.

(11)

Peran Usaha kecil Menengah (UKM) di Indonesia sangat besar dan telah terbukti menyelamatkan perekonomian bangsa pada saat dilanda krisis ekonomi tahun 1997, kata dewan pimpinan pusat himpunan pengusaha pribumi Indonesia, Suryo B. Sulistio, MBA.

Kebijakan pemerintah dewasa ini telah cukup menunjukan keberpihakan pada usaha kecil dan menengah. Banyak sudah usaha dan langkah-langkah pemerintah menyangkut pemberdayaan pada usaha kecil dan menengah dalam lima tahun terakhir ini. Serta, merupakan langkah yang tepat guna membangkitkan perekonomian bangsa dan Negara.

(Sumber : http://astinurdamayanti.blogspot.com/2011/11/pengertian-ukm-dan-peranannya-dalam.html)

Dalam pembanguna ekonomi di Indonesia, UKM selalu digambarkan sebagai sector yang mempunyai peranan penting, karena sebagian besar jumlah penduduk Indonesia berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional maupun modern. Peranan usaha kecil tersebut menjadi yang dikelola oleh dua departemen yaitu departemen perindustrian dan perdagangan. Departemen koperasi dan UKM merupakan salah ssatu lembaga yang bergerak dalam bidang penyelesaian fasilitas dan pengembangan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan dikelola oleh Disperindag dan Depkop adalah Inkubator Bisnis.

(Sumber : http://politik.kompasiana.com/)

(12)

usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil adalah ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atua bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupuntidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumla kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. UMKM memiliki kriteria sebagai berikut :

No. URAIAN KRITERIA

ASSET OMZET

1 USAHA MIKRO Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta

2 USAHA KECIL > 50 Juta – 500 Juta > 300 Juta – 2,5 Miliar 3 USAHA MENENGAH > 500 Juta – 10 Miliar > 2,5 Miliar – 50 Milia

(Sumber : http://tunas63.wordpress.com/2011/12/30/pengertian-dan-kriteria-umkm/)

(13)

memanfaatkan inkubator bisnis untuk mengembangkan minat mahasiswa dalam berwirausaha.

Inkubator Bisnis yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univeritas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan tempat untuk mengembangkan minat mahasiswa dalam berwirausaha. Kegunaan dari Inkubator Bisnis sendiri yaitu memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk berwirausaha, sebagai tempat inspirasi mahasiswa untuk pengembangan jiwa pebisnis dengan dididik menjadi tenant dalam melakukan kegiatan usahanya di Inkubator Bisnis tersebut. Sementara itu tujuan diadakannya Inkubator Bisnis ialah “menciptakan peluang kerja bagi sekuruh mahasiswa, menghasilkan mahasiswa yang memiliki jiwa kewirausahaan dan sebagai modal bagi para mahasiswa yang memiliki jiwa kewirausahaan dan sebagai modal bagi para mahasiswa dalam mengembangkan suatu kewirausahaan”. Selain itu, mendorong mahasiswa mempunyai jiwa wirausaha yang mandiri dan professional, meningkatkan kualitas SDM mahasiswa khususnya dan masyarakat umumnya, serta sebagai bentuk pengembangan kreatifitas mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Bisnis.

(14)

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univesitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur berpindah tempat lagi di samping gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur tepatnya di depan masjid.

Sejak kepindahannya Inkubator Bisnis itulah seiring dengan berjalannya waktu mengalami penurunan terhadap minat mahasiswa untuk menjadi tenant dan menjadi konsumen bagi tenant yang menjual produk atau jasa yang ada di Inkubator Bisnis. Yang dimana karena masalah lokasi dari Inkubator Bisnis yang kurang strategis dan kurang diminati oleh para mahasiswa untuk mengunjungi karena tempatnya yang terlalu formal seperti kantor sehingga tidak bisa digunakan sebagai tempat berkumpul, produk yang ditawarkan kurang diminati sehingga kalah bersaing dengan para pesaing yang ada di sekitar Inkubator Bisnis, harga yang tidak sesuai dengan kantong mahasiswa. Dan yang terakhir karena tidak adanya kegiatan promosi yang dilakukan oleh Inkubator Bisnis membuat mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur tidak mengetahui keberadaan Inkubator Bisnis terletak dimana. Dari masalah-masalah yang ada tersebut berakibat Inkubator Bisnis merasa pangsa pasar di Inkubator Bisnis tidak ada dan mahasiswa juga tidak lagi berminat untuk masuk, mengunjungi dan membeli produk barang atau jasa yang dijual di Inkubator Bisnis.

(15)

promotion yang dapat digunakan oleh Inkubator Bisnis dalam menyusun strategi dasar Inkubator Bisnis demi menunjang perkembangan Inkubator Bisnis untuk kedepannya menjadi lebih baik, lebih maju dan mampu menarik minat mahasiswa dan tenant untuk menjadi mitra.

Mengacu pada latar belakang tersebut di atas, maka penulis tertarik memilih judul dalam penulisan ini yaitu “Strategi Pengembangan Inkubator Bisnis (Studi Pada Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur)”.

1.2 Batasan Masalah

Untuk pelaksanaan penelitian, maka terlebih dahulu peneliti menentukan apa yang sebenarnya dakan diteliti. Agar sasaran pembahasan disini dapat tercapai, maka peneliti akan mengungkapkan pembatasan masalah penelitian yaitu :

“Strategi Pengembangan Inkubator Bisnis (Studi Pada Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur)” yang ditinjau dari marketing mix atau bauran pemasaran.

1.3 Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang tersebut, maka dapat ditemukan perumusan masalah sebagai berikut :

(16)

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui dan menganalisis strategi pengembangan Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur ditinjau dari marketing mix atau bauran pemasaran.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Sebagai masukan bagi Inkubator Bisnis guna mengembangkan usahanya terutama di bidang jasa ditinjau dari marketing mix atau bauran pemasaran. 2. Sebagai referensi peneliti selanjutnya khususnya Ilmu Administrasi Bisnis

(17)

2.1 Strategi

Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategia” (stratus = militer dan ag = memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi jaman dulu yang sering diwarnai perang, dimana seorang jenderal dibutuhkan untuk menjadi pemimpin satu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Selain berasal dari bahasa Yunani strategia juga dapat diartikan sebagai "the art of the general" atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan.

(Sumber : http://carapedia.com/pengertian_definisi_strategi_info2036.html)

Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau mecapai tujuan. Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi,sosial-budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.1.1 Pengertian Str ategi

(18)

produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture.

(Sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan.html)

Pengertian strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.

Strategi juga memiliki pengertian secara umum dan khusus yaitu sebagai berikut:

1. Pengertian Umum

Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. 2. Pengertian khusus

(19)

Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi adalah seperangkat aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau seseorang dalam mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan untuk memperoleh keunggulan selama berkompetisi didalam pasar agar lebih baik dari pada pesaingnya.

2.1.2 Tipe-Tipe Str ategi

Pada prinsipnya strategi juga dapat dikelompokan menjadi 3 tipe strategi, yaitu :

1. Strategi Manajemen

Strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya strategi pengembangan produk, strategi penetapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan dan sebagainya.

2. Strategi Investasi

kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi dan sebagainya.

3. Strategi Bisnis

(20)

distribusi, strategi organisasi dan strategi yang berhubungan dengan keuangan.

(Sumber : http://www.docstoc.com/docs/22002771/Manajemen-Strategi---Download-as-DOC)

2.1.3 J enis-jenis Strategi

Menurut Fred R. David (2004:231-256) jenis-jenis strategi akan dibagi ke dalam 4 kelompok utama, yaitu :

1. Strategi Integrasi

Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertical. Strategi vertical memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok dan/atau pesaing.

2. Strategi Intensif

Penetrasi pasar dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.

3. Strategi Diversifikasi

(21)

jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan baru disebut diversifikasi konglomerat.

4. Strategi Defensif

Strategi ini terdiri dari strategi rasional biaya, divestasi, likuiditas dan joint venture.

(Sumber : http://www.docstoc.com/docs/22002771/Manajemen-Strategi---Download-as-DOC)

2.2 Pengembangan Usaha

2.2.1 Pengertian Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha adalah tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha.

(Sumber : http://harrisfadilah.wordpress.com/2012/04/17/pengembangan-usaha/)

Sedangkan untuk usaha yang berskala besar dan mapan, terutama di bidang teknologi industri yang terkait pengembangan usaha istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain, perusahaan pihak ketiga.

2.2.2 Tingkatan Dalam Pengembangan Usaha

(22)

dijelaskan tentang tingkatan – tingkatan yang ada pada pengembangan usaha yaitu :

1. Tingkat Produk

Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi baru. Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan. Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu perkembangan incremental.

Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang meningkatkan fungsi yang ada platform atau teknologi, sementara pengembangan mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.

2. Tingkat komersil

Pengembangan usaha komersial adalah saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat terdiri dari mitra, agen seperti, distributor, pemegang lisensi, franchisee, atau cabang anda sendiri nasional atau internasional.

3. Tingkat korporasi

Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan. Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada korporasi tingkatan usaha.

(23)

2.2.3 Unsur-unsur Dalam Pengembangan Usaha

Adapun unsur-unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2, yaitu yang berasal dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal) :

1. Unsur yang berasal dari dalam (internal) :

a. Adanya niat dari si pengusaha /wirausaha untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.

b. Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang harus diproduksi , cara apa yang harus digunakan untuk mengembangkan barang / produk , dan lain – lain.

c. Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk .

2. Unsur yang berasal dari pihak luar (eksternal) :

a. Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.

b. Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam dari luar.

c. Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha .

(Sumber : http://harrisfadilah.wordpress.com/2012/04/17/pengembangan-usaha/)

2.2.4 Aspek-aspek Yang Diperhatikan Dalam Pengembangan Usaha

(24)

1. Aspek Strategi :

a. Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan / atau diharapkan) oleh konsumen . b. Menciptakan pasar baru .

c. Menciptakan produk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen

2. Aspek Manajemen Pemasaran :

a. Menembus dan menguasai pangsa pasar .

b. Mengolah situasi / peluang pasar yang ada dengan teliti.

c. Memasarkan produk dengan jaringan yang luas seperti impor produk ke luar negeri.

d. Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk kita , seperti memasang iklan , brosur, dan lain-lain. 3. Aspek Penjualan :

a. Memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut penjualan .

b. Banyak volume produk yang akan dijual.

c. Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang.

d. Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.

(25)

2.2.5 Analisis Masalah dan Solusi Dalam Mengemban Usaha Adapun analisis masalah dalam mengemban usaha adalah 1. Faktor kurangnya permodalan

Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi.

2. Kesulitan dalam pemasaran produk

Kesulitan memasarkan produk dapat berakibat berlebihnya penyimpana prodik di gudana atau over produk. Sehingga tidak ada pemasukkan bagi si pengusaha.

3. Persaingan dalam pemasaran produk

Persaingan usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing dengan pengusaha lainnya , hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha yang kalah bersaing akan mengalami gagal produk.

4. Kesulitan bahan baku

(26)

5. Kurangnya keahlian teknis dan tenaga ahli

Adapun solusi dalam mengemban usaha adalah

1. Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar seperti dari pinjaman bank , hibah , dan sebagainya.

2. Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak hanya di dalam negeri saja tetapi jika bisa diekspor ke luar negeri. Dengan begitu produk kita akan mlebih mudah dikenal oleh masyarakat. 3. Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas

sebelumnya seperti menerapkan strategi penjualan contonhnya membuat diversivikasi produk, menemukan produk baru dan sebagainya.

4. Membuat lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh suatu bahan baku untuk mengembangkan usaha atau dengan kata lain memilih lokasi yang strategis dalam usaha.

5. Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada calon pelamar di perusahaan anda, dengan demikian anda bisa mendapatkan tenaga yang benar – benar ahli dibidangnya .

(Sumber : http://harrisfadilah.wordpress.com/2012/04/17/pengembangan-usaha/)

2.3 Strategi Pengembangan Usaha

(27)

memiliki visi atau gagasan tentang apa yang harus memperbaiki. Lalu ada langkah yang diikuti, termasuk pengukuran, pengorganisasian, mengurangi biaya dan mendapatkan lebih banyak pelanggan. Usaha mengembangkan bisnis sarana untuk bergerak maju dari situasi sekarang. Itu bisa berarti untuk meningkatkan keuntungan, mengurangi kerugian, mendapatkan lebih banyak pelanggan, memperluas pasar, menjadi lebih terlihat di masyarakat, go public atau sejumlah barang lain yang dianggap diinginkan.

(28)

kompetitif, dan mereka harus memiliki akses yang mudah ke produk Anda. Strategi kelima, ukur lagi. Ukur lagi untuk memverifikasi perbaikan pengembangan usaha bisnis anda.

(Sumber : http://Strategi_pengembangan_bisnis_Peluang Bisnis_Peluang_Usaha_Informasi Bisnis Indonesia.html)

2.4 Inkubator Bisnis

2.4.1 Pengertian Inkubator Bisnis

Inkubator Bisnis adalah program yang dirancang untuk mendukung keberhasilan pengembangan perusahaan melalui susunan sumber daya dukungan bisnis dan jasa, dikembangkan dan diatur oleh manajemen inkubator dan melalui jaringan kontrak. Model bisnis inkubator sangat bervariasi dalam cara memberikan layanan mereka dalam struktur organisasi dan dalam jenis klien yang mereka layani. Menjalankan inkubator bisnis meningkatkan kemungkinan sebuah perusahaan yang baru akan tetap bertahan dalam bisnis untuk jangka panjang. (Sumber : http://konsultanseojakarta.com/inkubator-bisnis-adalah.php)

2.4.2 Model Inkubator Bisnis

(29)

Ada 4 model Inkubator dilihat dari operasinya antara lain : 1. Bricks And Mortar

Model inkubator paling sederhana dan merupakan sejarah model Inkubator Bisnis yang berfokus pada fisik, fasilitas kantor, dukungan dan terbatas ditempat layanan.

2. Portal

Jenis baru dari inkubator yang sebagian besar terutama dimulai sendiri. Dengan demikian, mereka tidak memiliki track record yang solid, tetapi cepat berkembang biak.

3. HUB

Menggabungkan kekuatan dari model BAM dan model portal. Divisi khusus dalam inkubator menawarkan baik dalam berbagai layanan. Jumlah terbatas dari dana yang tersedia.

4. Egubator

Dalam hal ini memiliki inti yang kuat di pusat yang menjamin baik informasi arus vertikal dan afisifiliasi yang kemungkinan sirkulasi informasi berkualitas tinggi baik secara horizontal dan multi terarah pada seluruh lapisan.

(Sumber : http://konsultanseojakarta.com/inkubator-bisnis-adalah.php)

2.4.3 Fungsi Inkubator Bisnis

(30)

nasional, inkubator telah menjadi harapan banyak pihak untuk menjadi sebuah alternative solusi bagi penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Salah satu cara yang ditempuh pemerintah untuk menumbuhkan dan menembangkan pengusaha kecil adalah melalui program Inkubator Bisnis dan teknologi.

Secara umum inkubator memiliki fungsi :

1. Mengembangkan usaha baru dan usaha kecil yang potensial menjadi usahaa mandiri, sehingga mampu sukses menghadapi persaingan lokal maupun global.

2. Mempromosikan semangat berwirausaha dengan menyertakan perusahaan-perusahaan swasta yang diharapkan mampu memberikan konstribusi pada sistem ekonomi pasar

3. Proses alih teknologi dan proses komersialisai hasil penelitian pengembangan bisnis dan teknologi dari para tenaga ahli, investor dan peneliti di perguruan tinggi

4. Membuka laternatif peluang melalui pengembangan perusahaan baru

5. Aplikasi teknologi di bidang industry secara komersial melalui studi dan kajian yang memakan waktu dan biaya yang relatif murah.

(31)

akses permodalan, pelatihan, pendampingan dan bimbingan kewirausahaan. Upaya ini diharapkan sebagai suatu langkah keberpihakan pada para pelaku IKM/IKM di Indonesia.

Referensi lainnya menjelaskan bahwa inkubator merupakan suatu pengembangan ide-ide yang didasarkan pada pengetahuan baru, metode-metode dan produk-produk yang dihasilkan. Inkubator semacam ini dapt ditemukan di perguruan tinggi, laboratorium, penelitian, sekolah medis, kelompok kreatif dan korporasi besar dimana berbagai bakat intelektual di ikat dengan tujuan mengkomersialkan teknologi baru, transfer teknoloi ke pasar, mempercepat inovasi ke implementasi.

(Sumber : http://i-tech.or.id/index.php/in/si/154-ibi)

2.5 Pemasaran

2.5.1 Pengertian Pemasaran

Menurut Sofjan Assauri (2007:2), apabila masyarakat berbicara mengenai pemasaran, umumnya yang dimaksudkan adalah permintaan atau pembelian dan harga. Sedangkan apabila seorang tenaga penjualan atau manajer penjualan berbicara mengenai pemasaran, sebenarnya yang dibicarakan adalah penjualan.

Penafsiran yang sempit tentang pemasaran ini terlihat pula dari definisi American Marketing Association 1960 yang dikutip oleh Assauri (2007:3), yang

(32)

Menurut Kotler seperti yang dikutip oleh Fajar Laksana (2008:4), Pemasaran atau Marketing adalah “is a societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering, and freely

exchanging products and services of value with other”. Pemasaran yaitu suatu

proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Charles F. Philips Ph. D and Delbert J. Duncan Ph. D seperti yang dikutip oleh Buchari (2004:1) menyatakan bahwa “Marketing whuch is often referred to as distribution by businessman – includes all the activities necessary to place

tangible goods in the hand of house hold consumers and user”. Artinya marketing

yang oleh para pedagang diartikan sama dengan distribusi dimaksudkan segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ke tangan konsumen (rumah tangga) dan ke konsumen industri.

Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2001:27) pemasaran merupakan suatu proses social dan manjerial yang membuat individu dan kelompok apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan serta pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

(33)

menentukan harga produk, menentukan proses promosi yang akan dipakai untuk penyaluran produk tersebut.

2.5.2 Lingkungan Pemasaran

Lingkungan perusahaan terdiri dari perilaku-perilaku dan kekuatan yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi-transaksi dan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan sasarannya. Berdasarkan definisi tersebut terlihat jelas bahwa dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan menghadapi pihak yang terlibat secara langsung atau tidak langsung baik yang berasal dari luar perusahaan yang secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi aktivitas perusahaan.

(34)

mempengaruhi kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Lingkungan eksternal terbagi atas 2 komponen utama yaitu :

1. Lingkungan eksternal mikro

Pengaruh yang berasal dari luar perusahaan yang memiliki pengaruh yang sangat dekat dengan perusahaan sehingga seluruh aktivitas yang dilakukan akan berpengaruh langsung terhadap kegiatan perusahaan. 2. Lingkungan eksternal makro

Terdiri dari kekuatan fundamental berskala besar yang membentuk peluang dan ancaman terhadap perusahaan. Kekuatan lingkungan eksternal makro yang utama dan harus diperhatikan serta antisipasi secara dini dan kontinyu adalah keadaan ekonomi, politik, hukum, teknologi, demografi, pemerintah dan sosial budaya.

2.5.3 Manajemen Pemasaran

Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat memungkinkan terjadinya pertukaran anatar penjual dan pembeli yang biasanya disebut dengan proses jual beli, maka para pelaku pemasaran dalam perusahaan harus menerapkan suatu manajemen pemasaran yang baik.

(35)

keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang.

Menurut Kotler seperti yang dikutip oleh Fajar Laksana (2008:4) manajemen pemasaran atau marketing management adalah “is the process of planning and executing the conception, pricing, promotion, and distribution of

ideas, goods, services to create exchange that satisfy individual and organization

goals”. Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.

Sedangkan menurut Philip Kotler and Amstrong seperti yang dikutip oleh Buchari Alma (2004:130) menyatakan bahwa ”Marketing management is the analysis, planning, implementation, and control of programs designed of create,

build, and maintain beneficial exchanges with target buyers for the purpose of

achieving organizational objectives”. Artinya Manajemen pemasaran ialah

kegiatan menganalisa, merencanakan, mengimplementasi, dan mengawasi segala kegiatan (program), guna memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Menurut Sofjan Assauri (2007:13-14) umumnya ruang lingkup Manajemen Pemasaran meliputi :

(36)

b. Faktor lingkungan pemasaran merupakan factor yang tidak dapat dikendalikan pimpinan perusahaan.

c. Analisis pasar, yang mencakup cirri-ciri dari masing-masing jenis pasar, analisis produk, analisis konsumen, analisis persaingan dan analisis kesempatan pasar.

d. Pemilihan sasaran (target) pasar, yang mencakup dimensi pasar konsumen, perilaku konsumen, segmentasi pasar dan criteria yang digunakan, peramalan potensi sasaran pasar, dan penentuan wilayah pasar/penjualan. e. Perencanaaan pemasaran perusahaan, yang mencakup perencanaan strategi

jangka panjang pemasaran perusahaan (marketing corporate planning), perencanaan operasional pemasaran perusahaan, penyusunan anggaran pemasaran dan proses penyusunan rencana pemasaran perusahaan.

f. Kebijakan dan strategi pemasaran terpadu (Marketing Mix-Strategy), yang mencakup pemilihan strategi orientasi pasar, pengembangan acuan pemasaran (marketing mix) untuk strategi pemasaran dan penyusunan kebijakan, strategi dan taktik pemasaran secara terpadu.

g. Kebijakan dan strategi produk, yang mencakup strategi pengembangan produk, strategi produk baru, strategi lini produk, dan strategi acuan produk (product mix).

h. Kebijakan dan strategi harga, yang mencakup strategi tingkat harga, strategi potongan harga, strategi syarat pembayaran, dan strategi penetapan harga. i. Kebijakan dan strategi penyaluran, yang mencakup strategi saluran

(37)

j. Kebijakan dan strategi promosi, yang mencakup strategi advertensi, strategi promosi penjualan (sales promotion), strategi personal selling, dan strategi publisitas serta komunikasi pemasaran.

k. Organisasi pemasaran, yang mencakup tujuan perusahaan dan tujuan bidang pemasaran, struktur organisasi pemasaran, proses dan iklim perilaku organisasi pemasaran.

l. Sistem informasi pemasaran, yang mencakup ruang lingkup informasi pemasaran, riset pemasaran, pengelolaan, dan penyusunan system informasi pemasaran.

m. Pengendalian pemasaran, yang mencakup analisis dan evaluasi kegiatan pemasaran baik dalam jangka waktu (tahun) maupun tahap operasional jangka pendek

n. Manajemen penjual, yang mencakup manajemen tenaga penjual, pengelolaan wilayah penjualan, dan penyusunan rencana dan anggaran penjualan

o. Pemasaran Internasional yang mencakup pemasaran ekspor (export marketing), pola-pola pemasaran internasional dan pemasaran dari

perusahaan multinasional.

(38)

2.5.4 Fungsi Pemasaran

Menurut Henri Fayol yang dikutip oleh Buchari Alma (2004:137) mengidentifikasikan adanya lima fungsi, yaitu Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, dan Controlling (POC3). Sedangkan Luther Gulick menyatakan adanya tujuan unsure yang dihimpun dalam kata – kata POSDCORB, yaitu Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgeting.

Persatuan Administrasi Sekolah Amerika Serikat mengemukakan fungsi– fungsi sebagai berikut Planning, Allocating, Stimulating, Coordinating, dan

Evaluating. Masih banyak penulis lain mengemukakan fungsi – fungsi

manajemen yang dapat dibandingkan, diantaranya menurut :

Gregg Litchfield Campbell

Decision making - Decision making - Decision making

Planning - Programming - Programming

Organizing - Communicating - Stimulating

Communicating - Controlling - Coordinating

Influencing - Reppraising - Appraising

Coordinating

Evaluating

(39)

suatu produk perusahaan perlu diadakan planning lebih dulu, kemudian disusun organisasi yang jelas dan efisien. Actuating sebagai fungsi ketiga, yaitu melaksanakan pekerjaan, bagaimana cara kerja, kemana harus pergi, kapan, dan sebagainya. Fungsi terakhir ialah perlu adanya control dari setiap pekerjaan yang dilakukan).

2.5.5 Konsep Pemasaran

Menurut Sofjan Assauri dalam buku “Manajemen Pemasaran” (2007:81), Konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pada prinsipnya ada beberapa dasar pemikiran yang digunakan dalam konsep pemasaran seperti yang diungkapkan oleh Sofjan Assauti dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Pemasaran” (2007:84), yaitu :

a. Para konsumen dapat dikelompokkan menjadi beberapa segmen pasar yang berbeda, yang tergantung pada kebutuhan dan keinginan mereka. b. Konsumen pada salah satu segmen pasar yang manapun akan memilih

(40)

program pemasaran secara efektif sebagai kunci untuk menarik pembeli dan mempertahankannya sebagai langganan.

Tujuan penggunaan konsep pemasaran menurut Sofjan Assauri (2007:85) adalah mengubah orientasi falsafah manajemen pemasaran lain yang ternyata telah terbukti tidak berhasil mengatasi berbagai persoalan, karena adanya perubahan dalam viri-ciri pasar dewasa ini yang cenderung berkembang.

2.5.6 Strategi Pemasaran

Menurut Sofjan Assauri (2007:168) strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang member arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadai lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.

Menurut Bennett seperti yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (2008:6) strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implicit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.

(41)

pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

Dalam merumuskan strategi pemasaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan analitis. Kemampuan srategi pemasaran suatu perusahaan untuk menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan factor biaya tergantung pada analisis terhadap factor-faktor berikut :

Faktor Lingkungan

Analisis terhadap factor lingkungan seperti pertumbuhan populasi dan peraturan pemerintah sangat penting untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkannya pada bisnis perusahaan. Selain faktor-faktor seperti perkembangan teknologi, tingkat inflasi, dan gaya hidup juga tidak boleh diabaikan. Hal-hal tersebut merupakan factor lingkungan yang harus dipertimbangkan sesuai dengan produk dan pasar perusahaan.

Faktor Pasar

(42)

Persaingan

Dalam kaitannya dengan persaingan, setiap perusahaan perlu memahami siapa pesaingnya, bagaimana posisi produk/pasat pesaing tersebut, apa strategi mereka, kekuatan dan kelemahan pesaing, struktur biaya pesaing, dan kapasitas produksi para pesaing.

Analisis Kemampuan Internal

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para pesaingnya. Penilaia tersebut dapat didasarkan pada factor-faktor seperti teknologi, sumber daya financial, kemampuan pemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan basis pelanggan yang dimiliki.

Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen perlu dipantau dan dianalisis karena hal ini sangat bermanfaat bagi pengembangan produk, desain produk, penetapan harga, pemilihan saluran distribusi, penentuan strategi promosi. Analisis perilaku konsumen dapat dilakukan dengan penelitian (riset pasar), baik melalui observasi maupun metode survai.

Analisis Ekonomi

(43)

2.5.7 Baur an Pemasar an

Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan salah satu konsep utama perusahaan modern. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan sasarannya di pasar sasaran.

Menurut Sofjan Assauri (2007:198), bauran pemasaran merupakan kombinasi variable atau kegiatan yang merupakan inti system pemasaran, variable yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.

Menurut Swastha dan Irawan (2000:10) bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yang dikenal dengan 4P, yaitu :

1. Product (Produk)

Suatu sifat yang berwujud dan tidak berwujud yang di dalamnya sudah termasuk warna, kemasan, prestise pabrik/pengecer dan service yang diberikan oleh produsen dan para penjual yang diterima sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap nilai yang sepadan dengan sejumlah uang.

2. Price (Harga)

(44)

3. Place (Tempat distribusi)

Merupakan perantara antara pembeli dan penjual yang dilalui untuk perpindahan milik sejak dari produsen hingga ke konsumen

4. Promotion (Promosi)

Setiap bentuk komunikasi yang digunakan oleh pemasar untuk informasi, membujuk atau mengingatkan konsumen mengenai produk, jasa gagasan dan image agar konsumen dapat menerima dan melakukan perbuatan yang dikehendaki oleh pemasaran.

Keempat variabel tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Sehingga terdapat kelemahan pada salah satu unsur saja maka akan mempengaruhi tingkat atau volume penjualan yang dicapai oleh perusahaan.

2.6 Kerangka Berpikir

(45)

penjelasan tentang suatu keadaan yang bersifat member gambaran terhadap suatu fakta secara teoritis.

Strategi pengembangan di Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur

Inkubator Bisnis mengalami penurunan terhadp minat mahasiswa untuk menjadi

tenant dan menjadi konsumen bagi tenant yang menjual produk barang dan

jasa yang ada di Inkubator Bisnis

Inkubator Bisnis dapat mengembalikan citranya dan menarik minat mahasiswa

(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 J enis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dimana peneliti tidak menguji antar variabel sehingga tidak ada pengukuran variabel X dan Y. Penelitian ini difokuskan pada strategi pengembangan yang di titik beratkan pada Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Sehingga peneliti menggunakan metode kualitatif.

Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrument penelitian dan sebagai instrument harus mencakup sebagai respontif, dapat menyesuaikan diri, menekankan kebutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses data secepatnya dan memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasi, mengikhtisarkan serta memanfaatkan kesempatan mencari respon yang tidak lazim (Moleong, 2002:121).

(47)

3.2 Definisi Operasional Variabel

Operasional Variabel adalah variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Operasional variabel dalam penelitian ini adalah strategi pengembangan Inkubator Bisnis di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang ditinjau dari marketing mix atau bauran pemasaran.

Dalam hal ini variabel-variabel yang mempengaruhi bauran pemasaran yaitu product, price, place, promotion. Adapun definisi persepsi atas strategi promosi yang diteliti sebagai berikut :

1. Product

Sesuatu yang ditawarkan ke konsumen untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.

Indikator yang digunakan adalah : • Variasi produk

• Rasa dan kualitas produk • Kemasan

2. Price

(48)

Indikator yang digunakan adalah : • Keterjangkauan harga

• Harga sesuai dengan rasa dan kualitas suatu produk

3. Place

Menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

Indikator yang digunakan adalah : • Pemilihan lokasi

• Layout • Bentuk fisik

4. Promotion

Promosi mencakup semua kegiatan perusahaan untuk berkomunikasi dan mempromosikan produk target pasar.

Indikator yang digunakan adalah :

Advertising

Merupakan bentuk promosi dengan menggunakan media cetak dan media elektronik

Personal Selling

(49)

Sales promotion

Memberikan insentif kepada konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Bentuk insentifnya meliputi pemberian diskon, hadiah langsung dan lain-lain.

3.3 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2005) istilah populasi dalam penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistic sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan judul atau variabel penelitian tapi keseluruhan situasi sosial atau setting penelitian yang terdiri atas 3 elemen yaitu tempat (place), pelaku (actors) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergi. Pada penelitian ini yang menjadi situasi sosial adalah tempat atau lokasi peneliti melakukan penelitian yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Yamg kedua adalah pelaku, pelaku disini adalah peneliti dan informan. Dan yang ketiga adalah aktivitas, aktivitas yang dilakukan adalah melakukan penelitian dengan wawancara mendalam di lokasi penelitian beserta informan.

(50)

wawancara mendalam (in-depth interview). Narasumber atau informan pada penelitian ini diantaranya adalah para dosen, karyawan, tenant dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah informan dari para dosen, karyawan, tenant dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Informan penelitian ini dipilih dari beberapa informan yaitu orang-orang yang dianggap mengetahui, memahami dan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti mengenai obyek permasalahan peneliti

(51)

informan di lokasi penelitian, hal dimana kondisi ini tidak pernah terjadi pada wawancara pada umumnya.

Teknik pengumpulan data ini dinilai lebih sesuai karena hal tersebut memungkinkan pihak yang diwawancarai untuk mendefinisikan dirinya sendiri dan lingkungannya dengan menggunakan istilah-istilah mereka sendiri mengenai fenomena yang diteliti, tidak sekedar menjawab pertanyaan. Dengan teknik ini diharapkan informan dapat lebih terbuka dan berani dalam memberikan jawaban dan respon yang baik atas pertanyaan yang diajukan peneliti.

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif yang dijadikan isntrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap peneliti, meliputi pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian -baik secara akademik maupun logiknya (Sugiono,2005:305).

Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiono,2005:306).

3.6 Teknik Analisis Data

(52)

biasa digunakan dalam memilih dan menentukan subjek penelitian dengan menggunakan teknik Purposive Sampling (subjek dan tujuan). Puposive Sampling adalah pemilihan subjek yang tepat dalam penelitian kualitatif karena berdasarkan tujuan. Penentuan subjek berdasrkan tujuan dilakukan untuk meningkatkan kegunaan informasi yang didapatkan subjek kecil. Peneliti memilih subjek yang mempunyai pengetahuan dan informasi tentang fenomena yang sedang diteliti. Walau bagaimanapun, penelitian kualitatif tetap dihadapkan pada orang-orang yang dapat mengungkapkan informasi dan oranng itu bisa sedikit dan bisa banyak, bisa homogen sifatnya dan karakteristiknya juga berbeda. Informan yang ditetapkan adalah informen yang sesuai dengan katagori penelitian, tipe yang digunakan adalah purposive sampling (Djam’an Santori dan Komariah, 2009).

Menurut Lincoln dan Guba (1985) ciri-ciri khusus purposive sampling adalah :

1. Emergent sampling Desaign, bersifat sementara sebagai pedoman awal

terjun ke lapangan setelah sampai ke lapangan boleh saja berubah sesuai keadaan.

2. Serial selection of sample units, menggelinding seperti bola salju sesuai dengan petunjuk yang didapatkan dari informan-informan yang telah diwawancari

(53)

4. Selection to the point of redundancy, pengembangan informan dilakukan terus sampai informan mengarah pada titik jenuh (Licoln dan Guba, 1985)

Setelah menentukan subjek penelitian, kemudian masuk pada teknis analisis data menggunakan teknis analisis data model Miles dan Huberman. Teknis analisis data model Miles dan Huberman dilakukan dengan langkah-langkah yaitu reduksi data, penyajian data, mengambil kesimpulan lalu diverifikasi.

Teknis analisis data kualitatif yang umum digunakan oleh peneliti. Secara diagramatik, proses siklus pengumpulan data dan analisa data sampai pada tahap penyajian hasil penelitian serta pengambilan kesimpulan , digambarkan sebagi berikut :

Gambar 3.1 Model teknik Pengumpulan data dan Analisis data Secara Interaktif

Sumber : Miles dan Huberman

Penyediaan Data Penyajian Data

Reduksi Data

(54)

Menurut Faisal (1991) dan Moleong (2001) pengumpulan data reduksi data, display data, pengambilan kesimpulan bukan suatu yang berlangsung secara linear, tetapi bersifat simultan atau siklus yang interaktif. Dapat disimpulkan bahwa, untuk melakukan analisis data peneliti harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, seorang peneliti dapat menemukan kapan saja waktu untuk mendapatkan data yang banyak, apabila peneliti mampu menerapkan metode observasi , wawancara atau dari berbagai dokumen yang berhubungan dengan subjek yang diteliti. Makna pada tahap ini, peneliti harus mampu merekam data lapangan dalam bentuk catatan-catatan lapangan, harus diseleksi masing-masing data yang relevan dengan fokus masalah yang diteliti.

Reduksi data berlangsung selama penelitian di lapangan sampai pelaporan penelitian selesai. Reduksi data merupakan analisis data, dengan demikian kesimpulannya dapat diverifikasi untuk dijadikan temuan penelitian terhadap masalah yang diteliti.

2. Penyajian Data

(55)

yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab maslah yang diteliti. Maka dalam display data, peneliti disarankan untuk tidak gegabah mengambil kesimpulan.

3. Mengambil Kesimpulan

Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data, dan penyajian data sehingga dapat disimpulkan dan peneliti masih berpeluang untuk menerima masukan. Penerikan kesimpulan semantara masih dapat diuji kembali dengan data dilapangan, dengan cara merefleksi kembali, peneliti dapat bertukar pikiran dengan teman sejawat sehingga kebenaran ilmiah dapat tercapai. Bila proses siklus interaktif ini berjalana dengan kontinau dan baik maka keilmiahannya hasil penelitian telah diuji kebenarannya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dalam bentuk deskriptif sebagai laporan penelitian.

3.7 Pengujian Kredibilitas Data

Kabsahan data atau kredibilitas data merupakan proses penting yang diperbaharui dari konsep validitas dan realibilitas. Penelitian merupakan kerja ilmiah untuk melakukan ini mutlak dituntut secara objektivitas, untuk memenuhi kriteria ini dalam penelitian maka validitas dan reliabilitas harus dipenuhi jika tidak maka proses penelitian itu perlu dipertanyakan keilmiahannya.

(56)

validitas dan realibilitas. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan yang ditunjukan dalam gambar berikut :

Gambar 3.2:

Teknik penjamin keabsahan data penelitian kualitatif

Sumber : Moleong (2001:173)

Kredibilitas internal pada dasarnya sama dengan validitas ekstenal. Penjaminan kebsahan data melalui validitas internal dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa kriteria teknik pemeriksaan dengan cara perpanjangan keikutsertaan, meningkatkan ketekunan pengamatan, triangulasi, perpanjangan keikutsrtaan peneliti dilapangan, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, tersedianya referensi dan member chek.

Dalam uji kredibilitas penelitian ini, peneliti menggunakan member check. Pengecekan data yang diperoleh peneliti dari informan. Pengecekan data meliputi

Menjamin Keabsahan Data

Realibilitas Objektivitas Validitas

1) Validitas Internal 2) Validitas

(57)
(58)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Sejar ah

Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur lahir pada tahun 2006 sejak periode kepemimpinan Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Ibu Dra. Ety Dwi Susanti, M.Si dan Sekretaris Jurusan Drs. Nurhadi, M.Si periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Inkubator Bisnis diresmikan oleh Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur pada tahun 2007, yang berlokasi di lantai 2 ruang II/1 di dalam gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Keberadaan Inkubator Bisnis yang strategis mudah dijangkau oleh setiap mahasiswa serta dilengkapi dengan sarana dan fasilitas untuk pelatihan keterampilan kerja kewirausahaan.

Namun pada tanggal 19 Juni 2009 lalu, Inkubator Bisnis direlokasi di dekat pintu 6 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur berdasarkan keputusan Rektor. Adanya pemindahan tersebut dikarenakan FISIP memiliki jurusan baru, yaitu Hubungan Internasional (HI), sehingga Inkubator Bisnis berpindah tempat.

(59)

studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Setiap anggota memiliki jadwal rutin untuk datang sesuai dengan yang ditetapkan.

Program kegiatan inti dari Inkubator Bisnis adalah menjalin kerjasama dengan para tenant yang meliputi mahasiswa, dosen, karyawan dan masyarakat umum. Dan para tenant inilah yang menyediakan dan menawarkan produk kepada mahasiswa dalam bentuk alat tulis, foto copy/ penjilidan, buku kuliah, serta menyediakan makanan dan minuman yang dijual kepada para mahasiswa. Ditambah lagi dengan tersedianya Hotspot (Wi-Fi area), sehingga banyak mahasiswa berkumpul sembari mengerjakan tugas di Inkubator Bisnis.

Kemudian pada tahun 2010 Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur kembali pindah tempat di samping gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur hingga sekarang tahun 2013.

4.1.2 Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

(60)

“Veteran” Jawa Timur untuk menciptakan pebisnis tangguh berbasis sains dan teknologi serta mendorong hasil-hasil riset menjadi produk yang bermanfaat dan membantu pencarian sumber pendanaan dana. Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur tidak bermaksud untuk menguasai bisnis yang dilahirkannya. Oleh sebab itu kelak bisnis itu lahir dan tumbuh, maka bisnis itu akan dilepas sebagai bisnis yang professional sesuai ketentuan yang berlaku.

Berikut ini adalah beberapa layanan yang diberikan Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur antara lain :

1. Konsultasi bisnis dan manajemen 2. Konsultasi bisnis terapan

3. Akses modal, pasar dan lain – lain 4. Teknologi Informasi

5. Enterpreneurship

4.1.3 Visi dan Misi Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Visi Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur :

(61)

Misi Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur :

Menghasilkan wirausaha unggul melalui program pemberdayaan kewirausahaan yang intensif, komprehensif dan terpadu bagi warga kampus dan masyarakat.

4.1.4 Tujuan Dibangunnya Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Tujuan dibangunnya Inkubator Bisnis ialah :

1. Mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, menengah dan besar agar menjadi tangguh , mandiri dan berdaya saing tinggi.

2. Menciptakan lapangan kerja.

3. Membantu proses alih teknologi dan manajemen, sehingga terjadi sinergi antara akademisi dengan praktisi.

4. Menciptakan calon wirausaha baru yang tangguh, professional dan mandiri.

4.1.5 Layanan Yang Diberikan Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Layanan yang diberikan ialah : 1. Pembinaan dan pendampingan 2. Konsultasi bisnis

(62)

4. Pelatihan

5. Akses ke lembaga keuangan 6. Akses pemasaran

7. Akses sumber informasi dan teknologi

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Penyajian data

Berikut ini akan disajikan mengenai hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti mengenai strategi pengembangan Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur menurut konsumen seperti mahasiswa, dosen, dan tenant Inkubator Bisnis itu sendiri yang ditinjau dari bauran pemasaran :

1. Product

(63)

Inkubator Bisnis karena banyaknya variasi produk yang dijual disana. Contohnya seperti makanan berat berupa nasi, makanan kecil atau snack serta jasa print dan foto copy. Untuk kualitas dari produknya juga memuaskan bagi para konsumen serta ditunjang dengan penggunaan kemasan yang digunakan untuk membungkus produk desainnya sangat baik, simpel dan sangat menarik. Bagi Eko Satria Meta dari jurusan Ilmu Administrasi Bisnis angkatan 2011 serta selaku pengurus dari Inkubator Bisnis yang biasa dipanggil Satria. Juga menyatakan hal yang sama dengan kedua seniornya diatas. Dimana produk yang dijual di Inkubator Bisnis sangat bervariasi sehingga kebutuhan konsumen hampir semua terpenuhi dan untuk kualitasnya pun juga tidak kalah jika harus bersaing dengan pihak luar. Untuk kemasan yang digunakan juga tidak ada masalah. Dan terakhir dari jurusan yang sama yaitu jurusan Ilmu Administrasi Bisnis angkatan paling muda angkatan 2012. Rindryah Virdyanti atau biasa dipanggil Reren mengatakan bahwa variasi produk yang banyak tersebut membuat hampir semua kebutuhannya selama di kampus terepenuhi kecuali kebutuhan akan ATK yang kurang lengkap. Untuk kualitasnya bagi dia sangat bagus dan tidak mengecewakan. Sehingga saudari Reren sering membeli produk di Inkubator Bisnis. Sedangkan, untuk kemasan yang digunakan tidak ada masalah karena sangat bagus, simpel dan aman untuk pembungkus makanan.

(64)

dari jurusan Ilmu Komunikasi dan Irena Karen Rohy dari jurusan Ilmu Administrasi Negara. Untuk saudari Tiara sendiri mengatakan bahwa dia sering sekali membeli di Inkubator Bisnis karena produknya bervariasi dan apa yang dia inginkan tersedia disana. Dan untuk kualitasnya sendiri dia merasa puas dan dimanjakan sekali, serta kemasan yang digunakan untuk membungkus produk yang unik juga menjadi alasan kenapa membeli di Inkubator Bisnis. Dan untuk saudari Rena juga memilik jawaban yang sama dengan saudari Tiara mengenai variasi produk, namun perbedaannya hanya karena tidak ada tenant di Inkubator Bisnis yang menyediakan jasa cetak foto. Dan untuk kemasan yang digunakan tidak ada komentar dan tidak ada masalah.

(65)

dengan baik oleh konsumen mahasiswa. Dan bagi beliau kemasan yang digunakan sangat unik dan simpel sekali.

(66)

2. Price

(67)

Saudari Rindryah Virdyanti jurusan Ilmu Administrasi Bisnis angkatan paling muda angkatan 2012 juga turut berkomentar mengenai harga dan kualitas produk di Inkubator Bisnis. Reren mengatakan bahwa untuk harga sangat standart tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal. Dan untuk kualitas produknya sangat memuaskan sekali sesuai dengan harganya. Peneliti juga mewawancarai mahasiswa dari jurusan lain dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Seperti saudari Tiara Puspa Tama Sudarsono atau biasa dipanggil Tiara dari jurusan Ilmu Komunikasi dan Irena Karen Rohy yang juga biasa dipanggil Rena dari jurusan Aministrasi Negara. Saudari Tiara harga yang diberikan benar-benar seusai dengan kemampuan mahasiswa. Dan dari harga yang terjangkau kualitasnya juga sangat baik dan memuasakan. Saudari Rena juga memiliki jawaban yang sama yaitu untuk harga sesuai dengan taraf mahasiswa pada umumnya dan kualitas dari produk tersebut sangat terjamin meskipun harganya sangat murah.

(68)

tenant yang ada di Inkubator Bisnis harus memberikan harga yang benar-benar sesuai dengan kemampuan mahasiswa dan kualitas dari produk tersebut harus tetap dijaga. Agar mahasiswa senang, puas dan ingin lagi kembali membeli produk di Inkubator Bisnis.

Untuk tenant di Inkubator Bisnis seperti Bu Budi merasa harga yang diberikan untuk konsumen khususnya mahasiswa tidak ada masalah dan mahasiswa tidak merasa keberatan. Meskipun harga bahan pokok sekarang mahal Bu Budi tetap berusaha memberikan harga yang murah dan pantas untuk mahasiswa tanpa mengurangi kualitas rasa makanan dan minuman. Sedangkan bagi tenant yang menjual produknya dibidang jasa print dan foto copy selama ini konsumen lebih suka ngeprint dan foto copy ditempatnya karena menurut kebanyakan mahasiswa merasa harga di luar lebih mahal. Dan untuk ATK juga lebih murah karena pengadaan ATK tersebut langsung membeli dari distributor. Untuk kualitas print dan foto copynya sangat bagus sehingga konsumen sangat puas dengan hasilnya.

3. Place

(69)

selaku mahasiswa dari jurusan Ilmu Administrasi Bisnis angkatan 2009 bahwa lokasi sangat tepat dan strategis. Namun, saudari Hana lebih nyaman dengan lokasi Inkubator Bisnis yang dulu. Karena bentuk fisik dan layout dari Inkubator Bisnis yang sekarang terlalu formal dan seperti kantor. Juga untuk pusat kewirausahaan atau kantin dirasa terlalu sempit, panas dan tidak nyaman untuk bisa menikmati makana/ minuman di dalam. Sehingga perlu disediakan gazebo atau tempat makan di luar pusat kewirausahaan sebagai tempat untuk menikmati makanan/minuman. Jika didalam sudah penuh sesak oleh konsumen. Jawaban yang sama juga diberikan oleh Muhammad Alfi Noviantoro juniornya dari jurusan Ilmu Administrasi Bisnis angkatan 2010. Perbedaannya hanya pada lokasi Inkubator Bisnis yang tidak bisa langsung dilihat oleh mahasiswa ketika keluar dari lobby utama Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Dan perlu memfasilitasi gazebo di luar atau di depan Inkubator Bisnis agar bisa digunakan para konsumen khusus mahasiswa untuk berkumpul sambil menikmati produk yang dibeli dari Inkubator Bisnis.

(70)
(71)

Menurut tenant Inkubator Bisnis Bu Budi berkomentar mengenai keberadaan Inkubator Bisnis sangatlah strategis dengan keberadaanya di sebelah gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik. Mengenai bentuk fisik dan layout dari inkubator Bu Budi sebenarnya ada perasaan antara puas dan tidak puas karena meskipun dengan keadaan yang seperti ini harus mau menerima. Bu Budi berharap adanya tambahan penerangan, menambal canopy yang bocor serta dibangun lagi tempat untuk makan atau tempat mahasiswa menikmati makanan di luar. Karena di dalam tempatnya sudah penuh sesak dan sempit sekali. Jawaban berbeda dari tenant Inkubator Bisnis yang bergerak di bidang jasa print dan foto copy mengenai bentuk layout dan fisik Inkubator itu sendiri merasa cukup baik dan nyaman. Karena setelah konsumen terpenuhi kebutuhannya langsung keluar dari Inkubator Bisnis.

4. Promotion

(72)

Gambar

Gambar 3.1 Model teknik Pengumpulan data dan Analisis data Secara
Gambar 3.2:

Referensi

Dokumen terkait

Minyak atsiri yang diperoleh dalam kead.azn kering lebih banyak dibandingk an dalam keadaan segar' sampel dalam keadzan basah lebih banyak mengandung air

Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan

Pada penelitian ini didapatkan 100 perempuan hamil trimester I dan II yang tidak menunjukkan anemia, yang terdiri dari tiga (3) kelompok berdasarkan feritin dan saturasi

Tergantung hukum di negara bagian tersebut, pemilih dalam pemilihan primer dapat mengisi surat suara untuk nominasi presiden sebuah partai dan sebuah isian untuk delegasi,

Akhir yang berjudul “ Aplikasi Geografis untuk Pemetaan Lokasi Rumah Sakit dan Puskesmas Terdekat dari Posisi Terakhir Berbasis Web di Wilayah Kota Palembang ”

Adapun salah satu fenomena tersebut adalah masalah pendidikan. Masalah pendidikan merupakan masalah yang kompleks karena yang terlibat di dalamnya tidak hanya guru

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor

Potensi dan daya tarik yang dimiliki desa wisata Tlogoweru sangat besar untuk menarik sejumlah wisatawan berkunjung ke desa tersebut untuk belajar seputar pertanian