• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berkas Administrasi Guru PAUD-Silabus PAUD Non Formal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Berkas Administrasi Guru PAUD-Silabus PAUD Non Formal"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 4

KONSEP PENGEMBANGAN DAN CONTOH MODEL SILABUS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NONFORMAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kualitas dan keberhasilan pelaksanaan atau penerapan suatu program dipengaruhi oleh banyak faktor, satu diantaranya adalah perencanaan yang matang. Sebuah perencanaan yang matang disusun dengan mempertimbangkan kesesuaian antara kebutuhan riil sasaran dengan tujuan yang ingin dicapai, ketersediaan sarana dan tenaga pendukung, serta ketepatan waktu yang diperlukan. Hal tersebut berlaku juga untuk perencanaan pembelajaran pada program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Perencanaan pembelajaran pada program PAUD merupakan langkah awal yang sangat penting untuk memberikan arah yang tepat dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Komponen-komponen dalam Rencana pembelajaran yang meliputi tujuan yang ingin dicapai, konsep yang ingin dibangun, metode, sarana, dan rencana waktu pelaksanaan merupakan acuan bagi pendidik dalam menjalankan kegiatan pembelajaran yang sistematis.

Perencanaan pembelajaran pada program PAUD hendaknya merupakan satu kesatuan utuh yang diacu dari Standar Perkembangan dan disusun secara bertahap, dan sistematis, mulai dari Rencana Pembelajaran Tahunan (RPT), Rencana Pembelajaran Bulanan (RPB), Rencana Pembelajaran Mingguan (RPM), hingga Rencana Pembelajaran Harian (RPH).

Mengingat pentingnya fungsi perencanaan dalam kegiatan pembelajaran PAUD yang bermutu dan menyenangkan, maka perlu disusun Pedoman Penyusunan Perencanaan Pembelajaran yang dapat dijadikan acuan bagi tenaga pendidik PAUD dalam merancang pembelajaran di lembaganya.

B. Dasar Hukum

a.Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; c.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

C. Tujuan

Tujuan penyusunan pedoman ini untuk memberikan pedoman bagi pengelola dan pendidik PAUD dalam menyusun rencana pembelajaran program.

D. Batasan Istilah

(2)
(3)

BAB II

PRINSIP PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN A. Sesuai Dengan Tahap Perkembangan Anak

Rencana pembelajaran disusun untuk memberikan panduan dalam menyiapkan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan anak. Dengan kata lain penyusunan rencana pembelajaran harus disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Rencana pembelajaran yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak tidak atau kurang memberi manfaat bagi pengembangan kemampuan anak.

Sebagai contoh untuk kelompok anak usia 2 tahun yang sudah dapat berjalan dengan lancar, rencana pembelajaran yang berisi latihan berdiri tentunya tidak menantang anak untuk berkembang lebih lanjut. Sebaliknya untuk kelompok anak tersebut yang belum mengenal warna, kegiatan untuk membuat pola warna tidak akan dapat dicapai anak.

Mengetahui tahap perkembangan kelompok usia anak dapat merujuk pada Standar Perkembangan.

B. Memenuhi Kebutuhan belajar Anak

Selain memperhatikan tahap perkembangan anak, rencana pembelajaran juga harus dapat memenuhi kebutuhan belajar anak secara individu karena setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Meskipun pada umumnya anak pada kelompok usia tertentu ada dalam tahap perkembangan yang sama, tetapi pada kenyataannya setiap anak memiliki kekhasan masing-masing. Oleh karena itu dalam menyusun rencana pembelajaran perlu juga memperhatikan kekhasan anak secara individu.

Memahami kekhasan dan kebutuhan pembelajaran masing-masing anak dapat dilakukan melalui Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) di saat anak baru masuk program, atau dengan cara mengamati saat anak main. DDTK adalah sekelompok instrumen yang digunakan untuk mendeteksi tahap perkembangan anak. Apabila perencanaan pembelajaran disusun setelah dilakukan penilaian, maka hasil penilaian perkembangan anak dapat dijadikan dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran berikutnya.

C. Menyeluruh (meliputi semua aspek perkembangan)

(4)

D. Operasional :

1. Tujuan Jelas dan dapat diukur:

Perencanaan yang dibuat harus berisi tujuan yang jelas dan ingin dicapai dalam pembelajaran. Seperti yang dipaparkan di depan, tujuan yang ingin dicapai mencakup pengembangan semua kemampuan anak. Penetapan indikator yang ingin dicapai dalam rencana pembelajaran harus bertahap dan berkelanjutan, dimulai dari indikator paling sederhana, konkrit ke yang lebih rumit. Jumlah indikator yang ditetapkan dalam tujuan pun harus dibatasi sesuai dengan kemampuan.

Tujuan yang dituangkan dalam rencana pembelajaran pun harus dapat terukur, konkrit, dan dapat diamati.

Contoh perumusan tujuan:

Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak (Tujuan masih umum belum kongkrit).

Bandingkan dengan tujuan berikut ini:

Anak mampu menjawab pertanyaan dengan tepat (lebih kongkrit/terukur).

2. Dapat Dilaksanakan:

Perencanaan disusun sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran, karena itu penyusunan rencana pembelajaran harus dipastikan dapat diterapkan dalam pembelajaran yang menyenangkan bagi anak. Agar perencanaan dapat laksanakan maka harus memperhatikan sumber daya yang ada (SDM, sarana dan prasarana, lingkungan/muatan lokal), serta sesuai dengan tahapan perkembangan anak.

E. Mengoptimalkan Potensi Lingkungan

Salah satu tujuan PAUD adalah mengembangkan kemampuan anak dalam mengenal lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain anak diharapkan peka terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Anak dapat melihat lingkungan sebagai pusat sumber belajar, sebagai potensi yang harus dioptimalkan dan sebagai wahana yang harus dijaga kelestariannya. Karena itu pengembangan rencana belajar untuk PAUD harus berakar pada lingkungan yang ada di sekitar anak.

Lingkungan yang dimaksud disini meliputi, lingkungan fisik yakni orang-orang yang ada di sekitar anak (guru, pengelola, orang-orang tua, masyarakat), benda-benda, tumbuhan, binatang, dan bangunan sekitarnya, cuaca, alam sekitar. Selain lingkungan fisk juga perlu memperhatikan lingkungan non fisik, yakni adat, budaya, nilai-nilai keagamaan, seni, bahasa, dan lainnya.

Lingkungan fisik maupun non fisik tersebut diatas menjadi sumber belajar yang tidak ada habisnya untuk diolah menjadi bagian dari perencanaan pembelajaran bagi anak usia dini.

Contoh:

Tema Tempat Beribadah, Sub tema:: Masjid

(5)

- Mengajak anak langsung mengunjungi masjid untuk mengamati seluruh bagian bangunan masjid.

- Memberi kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan pengalamannya tentang masjid kedalam kegiatan-kegiatan seperti: melukis, menggambar, menyusun balok, bermain pasir, membentuk dengan playdough, menggunting, menyusun puzle, dll.

(6)

BAB III

KOMPONEN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN

A. Tujuan Yang Ingin Dicapai

Pembelajaran yang direncanakan harus dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak yang meliputi: moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, bahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni. Setiap aspek perkembangan memuat indikator-indikator kemampuan. Indikator kemampuan merupakan kemampuan yang lebih spesifik dan terukur.

Tujuan yang ingin dicapai diambil dari indikator-indikator dari setiap aspek perkembangan yang ada dalam Standar Perkembangan.

B. Tema.

Tema adalah kerangka bahasan untuk mengenalkan berbagai konsep, sehingga anak mampu mengenal dan membangun konsep secara utuh, mudah dan jelas. Pemilihan tema dapat berdasarkan pada; (a) kehidupan terdekat anak, (b) minat anak atau kecenderungan anak, (c) permasalahan yang dihadapi, (d) pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimiliki anak, (e) ketersediaan sumber yang dapat dipelajari dan diamati anak (orang, tempat yang dapat dikunjungi, buku-buku tentang tema), (f) ketersediaan berbagai media atau alat yang dapat dimainkan anak secara mandiri atau dengan sedikit bantuan kader/pendidik, (g) mendukung perkembangan kemampuan moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, dan kemandirian, bahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni (h) mengembangkan, (i) mengembangkan kosa kata anak, dan (j) nilai, kepercayaan, budaya yang berlaku di masyarakat.

Berdasarkan uraian tersebut di atas penentuan tema harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dan tidak dibakukan. Seringkali pendidik PAUD terjebak harus menyelesaikan tema. Tema pada dasarnya hanya sebuah media yang membungkus konsep. Bungkus ini dapat diganti atau diubah, yang penting kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan.

C. Metode Yang Dikembangkan

Dalam memilih metode atau jenis kegiatan yang dapat dilakukan bersama anak yang terpenting adalah anak terlibat aktif, anak memiliki kesempatan untuk menentukan sendiri cara main, jenis main yang akan dipilihnya, dengan siapa dia bermain. Tentu saja kegiatan yang direncanakan harus menyenangkan bagi anak. Jenis main yang dapat dirancang untuk anak meliputi main sensori motor, main pembangunan dan main peran.

D. Sarana Yang Diperlukan

(7)

E. Waktu

Perencanaan pembelajaran harus memperhitungkan alokasi waktu secara tepat. Berapa lama rencana ini akan diterapkan dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk setiap kali kegiatan pembelajaran. Rencana pembelajaran dapat disusun secara berjenjang dari mulai rencana pembelajaran tahunan lalu dijabarkan menjadi rencana pembelajaran bulanan, rencana belajar mingguan, hingga menjadi rencana pembelajaran harian.

(8)

BAB IV

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN

A. Identifikasi kebutuhan bermain (Usia dan kemampuan)

Rencana pembelajaran disusun untuk memperkuat apa yang sudah dikuasai anak dan meningkatkan kemampuan anak ke tahap yang lebih tinggi. Untuk mengetahui kemampuan apa yang sudah dimiliki anak selama ini dapat dilakukanapa

dengan menggunakan instrumen DDTK atau hasil pengamatan observasi danobservasi

penilaian sebelumnya.

Contoh hasil pengamatan anak dapat dilihat pada lampiran 1

B. Menentukan tema

Penentuan tema dapat dilakukan oleh Tim pendidik di awal tahun, namun demikian tema tersebut tidak berarti baku, dapat berubah sesuai minat anak, dan kondisi terkini. Misalnya pada bulan Maret direncanakan mengambil tema transportasi, tetapi pada bulan tersebut ada bencana banjir, maka tema dapat berubah dari Transportasi menjadi Banjir.

(9)

Contoh pengembangan tema menjadi sub tema:

Contoh tema kedua: Air

AKU

(10)

C. Menyusun Rencana Pembelajaran

1. Rencana Pembelajaran Tahunan (RPT)

Rencana pembelajaran tahunan memuat aspek perkembangan dan indikatornya, konsep yang dikembangkan, alokasi waktu, rencana tema. Sebelum menyusun RPT, pendidik perlu merancang jadwal pelaksanaan pembelajaran tahunan.

Rencana Pembelajaran Tahunan disusun berdasarkan jadwal pembelajaran tahunan.

2. Rencana Pembelajaran Bulanan (RPB)

Setelah Rencana Pembelajaran Tahunan dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat Rencana Pembelajaran Bulanan. Di dalamnya memuat indikator, konsep, tema, dan kosa kata. Penyusunan Rencana Pembelajaran Bulanan dapat dilakukan dengan menggunakan Webbing.

Isi dari kolom pada webbing tinggal memindahkan dari rencana kolom rencana tahunan, disesuaikan dengan bulan yang berjalan.

Untuk lebih jelasnya di bawah ini contoh rencana pembelajaran bulanan untuk bulan Juli, kelompok anak usia 3-4 tahun.

Webbing Rencana Belajar Bulan Juli Tema: AKU

Kelompok Usia : 3- 4 tahun

Diisi dengan alat main dan bahan main yang diperlukan AKU

Menyanyikan beberapa lagu bernuansa imtaq

Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan serta menirukan sikap berdoa

Berdiri dengan satu kaki bergantian

Berjalan ke depan dengan tumit

Menjawab pertanyaan siapa,mengapa, dan di mana

Mulai bisa menunggu giliran Menyanyikan lagu anak-anak

lengkap sesuai irama dengan gerakan

Menggunakan sisi sendok/garpu untuk memotong makanan yang empuk

Menggunakan serbet

Mengenal fungsi benda dengan benar

Mengelompokkan benda berdasarkan bentuk, warna, ukuran dan fungsi secara sederhana

Agama

& nilai Fisik

Bahasa

Kognitif

Sosial-emosio Seni

(11)

c.3. Rencana Pemelajar Mingguan

Rencana kegiatan mingguan merupakan penjabaran dari rencana kegiatan bulanan. Rencana kegiatan mingguan ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun rencana kegiatan harian.

4. Rencana Pembelajaran Harian

Rencana kegiatan harian merupakan penjabaran dari rencana kegiatan mingguan. Rencana kegiatan harian selain satu topik yang dibahas pada hari tersebut, juga berisi kegiatan main apa yang akan disiapka untuk anak dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Rencana kegiatan harian dapat diulang-ulang untuk beberapa hari pembelajaran.

Di bawah ini beberapa contoh rencana kegiatan harian yang dijabarkan dari rencana mingguan.

Webbing Rencana Belajar Mingguan Tema: AKU Sub Tema: Identitasku

Kelompok Usia : 3- 4 tahun Waktu: Minggu 1 Bulan Juli

IDENTI TASKU Menyanyikan beberapa lagu

yang terkait dengan tema: Namaku, Dua mata saya

Berdiri dengan satu kaki bergantian saat main di luar sebelum pembelajaran

Menjawab pertanyaan siapa nama, dimana rumah, mengapa menangis/marah/tersenyum saat lingkaran pijakan sebelum main

Mulai bisa menunggu giliran saat mau masuk ke ruangan, saat mau mencuci tangan, membereskan mainan Menyanyikan lagu anak-anak

lengkap sesuai irama dengan gerakan kepala, dengan tepukan tangan, dengan mengetuk-ngetukan jari saat lingkaran sebelum main atau sesudah main

Menggunakan sisi sendok/garpu untuk memotong makanan yang empuk saat makan bersama

Mengenal fungsi benda yang biasa digunakan untuk keperluan diri: sabun mandi, sikat gigi, sisir, sendok, garpu, dll. Dikenalkan sebelum main dan sesudah main

Agama

& nilai Fisik

Bahasa

Kognitif Sosial-emosio Seni

Kecaka pan Hidup

(12)

BAB V

RENCANA PEMBELAJARAN ANAK USIA 0-6 TAHUN

- Untuk anak usia dini segala benda adalah bahan pembelajaran. Karena itu semua benda dapat dijadikan sebagai alat dan bahan belajar sejauh tidak membahayakan anak.

- Untuk anak usia 0-3 tahun kegiatan sensori motor sangat penting. Karena itu kegiatan main dengan bahan alam memiliki prosentase lebih besar.

- Saat anak main dengan bahan alam sesungguhnya anak sedang membangun kontrol terhadap diri sendiri. Kontrol terhadap emosi, motorik, perhatian, dan emosinya.

- Kemampuan klasifikasi merupakan kemampuan dasar yang harus dibangun. Kemampuan klasifikasi dibangun sejak bayi yakni sejak ia dapat merasakan kedatangan ibunya disaat ia menangis. Ketika di toddler klasifikasi dimulai melalui klasifikasi warna, bentuk dan ukuran. Pada kelompok usia yang lebih tua klasifikasi dikembangkan menurut jenis, kelompok, manfaat, atau ciri lain yang spesifik.

- Dalam program anak usia dini termasuk toddler bukan berapa banyak sentra yang dibuka tetapi yang terpenting adalah bagaimana anak dapat belajar di dalam sentra. Pendekatan yang membolehkan anak memilih mainan yang sudah ditata guru, membolehkan anak menggunakan mainan sesuai dengan tahapannya dan dukungan guru sesuai dengan kebutuhan belajar anak.

A. Rencana Pembelajaran untuk Bayi (Lahir-1 Th)

(13)

Contoh Rencana Pembelajaran untuk Bayi

Nama: ……….. Usia:………..

Tang gall

Waktu

Kemampuan yang diharapkan

tercapai

Perilaku yang ditemukan Makan dan

jenis makanan Minumsusu Bermain Tidur

Diisi jenis makanan, jam makan

Jam minum, ukuran yang diminum

Jam main, kegiatan yang dilakuka n

Jam sd jam

kemampuan yang

diharapakan muncul saat anak main, misal: bisa berdiri sendiri

selama 5

detik, dsb

perilaku yang tidak biasa, mis: rewel, panas, dsb

Komentar:

Diisi dengan saran yang harus dilanjutkan besok atau di rumah oleh orang tua.

Rencana Pembelajaran untuk Anak Usia 1-2 tahun

 Rencana Pembelajaran untuk anak usia 1-2 tahun harus didasarkan pada hasil observasi perilaku dan pengukuran sederhana setiap anak.

 Jadwal harian dengan beberapa kegiatan yang direncanakan harus dibawah pangawasan orang dewasa, dalam hal ini pendidik yang bertanggung jawab terhadap kelompok usia tersebut.

 Rencana pembelajaran tetap merujuk pada pengembangan semua aspek perkembangan yakni: moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, dan kemandirian, bahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni.

 Saat anak memasuki usia 1 tahun anak sudah dapat memiliki kelompok kecil dengan bimbingan 1 guru. Anak dengan kelompok kecilnya dapat membuat kegiatan yang lebih banyak pada pengembangan motorik kasar dengan melakukan banyak kegiatan dari tempat satu ke tempat lainnya. Jenis main sensorimotor dengan berbagai tekstur dan alat serta bahan main yang beragam sangat membantu perkembangan anak.

 Rencana Pembelajaran dapat disusun untuk kegiatan di dalam atau di luar ruangan.

(14)

 Rencana kegiatan makan dibimbing oleh satu orang guru tetap. Rencana kegiatan makan ini membentuk disiplin, konsep diri positif, membangun hubungan dengan kelompok, karena usia ini masih tahap sosial soliter (sendiri-sendiri). Pengalaman makan sendiri juga baik untuk mengembangkan kemampuan motorik halus dengan menekankan pada kematangan koordinasi tangan dengan alat yang digunakannya sebagai latihan untuk menulis.

 Rencana pembelajaran juga ditujukan untuk pengembangan kosa kata baru. Pengenalan kosa kata dilakukan di semua kegiatan, termasuk saat makan. Contoh: Saat hendak makan dengan kelompoknya, Pendidik mengatakan; ” kita akan makan nasi, sayur bayam, tempe, susu, pisang.” semua yang disebutkan diperlihatkan atau ditunjuk satu per satu. Lalu digunakan untuk mengenalkan hitungan. Misalnya; ”kita punya piring, sendok, gelas, ayo hitung, satu.., dua.., tiga.., empat. Semuanya empat-empat. Piring untuk Anisa, satu untuk Hamdani, satu untuk Alifa, satu untuk Alex, dan satu untuk ibu guru.” ini mengajarkan konsep hubungan satu ke satu antara benda dengan nama anak.

B. Rencana Pembelajaran untuk Anak Usia 2-3 tahun

- Rencana pembelajaran anak usia 2-3 tahun harus memperkuat kegiatan sensorimotor dan mengarah pada main peran, serta memunculkan main pembangunan.

- Jenis main anak mulai bertambah menjadi main sensorimotor, main peran, dan main pembangunan.

- Rencana pembelajaran sudah mulai dikenalkan dengan tema sebagai fokus pembahasan.

- Kegiatan pembelajaran belum sepenuhnya menggunakan pendekatan sentra, tetapi mulai dikenalkan dengan sentra.

- Kegiatan pembelajaran pada kelompok usia ini masih dibimbing oleh satu orang pendidik yang mengikuti kegiatan di semua sentra main.

- Kegiatan pembelajaran mulai dikenalkan dengan menggunakan pijakan lingkungan, pijakan sebelum main, saat dan sesudah main.

- Perkembangan bahasa anak usia ini sangat pesat, kembangkan kemampuan bahasa dalam semua kesempatan bermain dengan anak.

- Kemampuan utama yang diperlukan guru anak usia 2-3 tahun (toddler) adalah kemampuan klasifikasi dan penggunaan bahasa kepada anak.

- Mainan untuk kelompok anak usia 2-3 tahun perlu ditata untuk mendukung anak agar bisa main sendiri dan main berdampingan.

Contoh Rencana pembelajaran

Tema : Kendaraan

Tujuan Pembelajaran : (Diambil dari perkembangan dasar)

(15)

Sentra Main Peran

Alat main yang digunakan: 1. truk dan mobil-mobilan kecil 2. buku tentang truk dan mobil

3. instrumen musik sederhana untuk menyanyi tentang truk dan mobil 4. puzzle truk dan mobil

5. baju seperti pemadam kebakaran atau sopir bus

6. meja kecil dengan boneka, popok, botol susu, oto, topi bayi 7. telepon di meja lainnya

Sentra Memasak

Alat main yang digunakan:

Dapur ditata dengan nampan-nampan dan makanan serta cangkir-cangkir.

Sentra Balok

Alat main yang digunakan:

1. balok berwarna

2. balok tanpa warna

3. truk dan mobil-mobilan kecil dari balok

4. mobil-mobilan magnetik dari plastik

5. buku tentang truk dan mobil

6. instrumen musik sederhana untuk menyanyi tentang truk dan mobil

7. puzzle truk dan mobil

8. rumah-rumah dengan mobil kecil

9. lego besar dari kayu dan plastik

10.papan tangga untuk menyusun kepingan kayu

Sentra Bahan Alam

Alat main yang digunakan:

1. meja air dengan mangkuk saringan dan binatang laut untuk 8 anak 2. krim cukur dab mobil-mobilan kecil di atas meja

3. serok dan ember dalam bak pasir

4. tabung dengan cangkir kecil isi lumpur dan serok 5. keranjang belanjaan dengan bayi

(16)

Lampiran 1

Contoh hasil pengamatan pada kelompok anak usia 2 tahun:

Aspek/Indikator

nilai Agama

Lampiran 2

CONTOH RANCANGAN JADWAL PEMBELAJARAN TAHUNAN USIA 3-4 TAHUN NO

ASPEK DAN INDIKATOR PERKEMBANGAN 1. Moral dan Nilai-nilai Agama

 Mengikuti bacaan doa/berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan

 Menirukan lagu-lagu keagamaan

 Menirukan sikap berdoa

 Meniru gerakan ibadah yang

 Mau menolong teman

 Menunjukkan empati dan perhatian terhadap orang lain (teman sebaya)

 Mengucapkan salam, terima kasih, minta tolong, minta maaf secara sederhana

 Mau menyapa dan menjawab sapaan dengan ramah

Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan

Lagu-lagu keagamaan

Gerakan Ibadah Ciptaan Tuhan

Adab menyayangi ciptaan Tuhan

Sikap menolong teman Sikap empati dan perhatian

Adab sopan santun

V

2. Sosial, Emosional dan Kemandirian  Senang bermain dengan teman

 Meminta izin bila menggunakan benda

(17)

NO

ASPEK DAN INDIKATOR PERKEMBANGAN

 Meminta perhatian dengan mengangkat tangan, membuat permintaan verbal, atau cara lainnya

 Mendengar dan berbicara dengan orang dewasa yang dikenalnya

 Mengadukan masalah kepada orang

dewasa ketika mengalami

ketidaknyamanan dengan teman  Mau menyapa teman

 Menghindari dari benda-benda yang

 Berani mengungkapkan pertanyaan atau pendapat

 Menolong dirinya sendiri (makan, minum, kegiatan toilet, dll)

 Mampu berpisah dengan orangtua tanpa menangis

 Memilih kegiatan sendiri

 Melakukan kegiatan kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya (gosok gigi, cuci tangan)

 Dapat dibujuk jika menangis

 Menunjukkan ekspresi emosi ketika mengalami ketidaknyamanan (Misal: Diganggu temannya)

 Menunjukkan ekspresi emosi ketika mengalami kegembiraan (Misal: Mendapat hadiah)

 Memiliki kebiasaan yang teratur (makan, minum, mandi, tidur)

 Sabar menunggu giliran

 Menjaga barang milik sendiri dan orang lain

 Meletakkan sesuatu pada tempatnya  Merapikan alat-alat setelah melakukan

kegiatan

 Mengikuti dua atau lebih petunjuk/perintah

 Bertanya dan berkomentar tentang cerita yang didengarnya

 Mendengarkan cerita dan menunjukkan pemahaman melalui bahasa tubuh, menunjukkan gambar, atau menceritakan

Kolom ini diisi sesuai dengan indikator seperti contoh di atas.

V

(18)

NO

ASPEK DAN INDIKATOR PERKEMBANGAN

 Mengikuti petunjuk dari tape/CD/lagu untuk melakukan gerakan

 Menyebutkan nama diri dan orangtua  Berbicara dengan kalimat sederhana dan

jelas

 Menyampaikan pesan dari orangtua ke guru

 Mengambil keputusan ketika dihadapkan pada pilihan

 Mulai bertanya dengan suatu tujuan  Menyanyikan lagu sederhana

 Menggunakan kata tanya "apa, siapa, dimana"

 Menggunakan kata keterangan (Contoh: Lambat, lucu, dll.)

 Menjawab pertanyaan tentang hubungan sebab akibat secara sederhana

 Menggunakan 3-4 kata dalam 1 kalimat  Menyebutkan benda sesuai fungsinya  Menggunakan kata kepunyaan  Meniru bunyi huruf-huruf

 Menyebutkan suku kata pertama dari kata yang sudah dikenal saat guru mengucapkan suku kata pertma (Contoh: Mengucapkan suku kata “sil” ketika guru mengucapkan suku kata “pen”)  Mengenali tulisan nama diri sendiri  Menceritakan pengalaman sederhana  Menceritakan kembali cerita yang

didengarnya/peristiwa yang dialami secara sederhana

 Berkomentar atas cerita yang dibacakan  Berpartisipasi dalam percakapan dengan

teman

 Tertarik pada buku cerita dan berusaha membaca

 Memegang buku dengan benar dan membalik halaman satu persatu  Menanyakan arti gambar/tulisan pada

buku

 Meminta untuk dibacakan suatu cerita  Menunjuk huruf-huruf yang diucapkan

guru

 Mengidentifikasi huruf-huruf yang terdapat dalam namanya sendiri  Menunjukkan benda yang diawali

(19)

NO

ASPEK DAN INDIKATOR PERKEMBANGAN

 Mengenali tulisan nama diri sendiri  Mencoret-coret atau menulis seperti

cakar ayam

 Memegang alat tulis dengan benar  Menghasilkan coretan/tulisan dengan

menggunakan berbagai alat tulis

V

 Mengelompokkan benda berdasarkan ciri tertentu (Contoh: menurut bentuk, warna, ukuran, jenis, dll.)

 Menunjukkan benda-benda yang memiliki ciri tertentu

 Membilang 1-10 (tanpa benda yang dibilang/membilang hapalan)

 Membilang dengan benda(dengan menunjukkan benda yang dibilang)  Mengenal konsep 1- 3

 Menyebutkan empat benda tanpa membilang

 Menyebutkan banyak anggota keluarga

 Membedakan banyak benda (Contoh: sedikit-banyak)

 Menyebutkan konsep bilangan yang menunjukkan urutan (Contoh: Saya yang kedua)

 Menunjukkan bentuk geometri (lingkaran, segiempat, segitiga)

 Membedakan benda berdasarkan bentuk geometri

 Membedakan posisi suatu benda (atas-bawah,luar-dalam, jauh-dekat, depan-belakang)

 Mengikuti perintah tentang posisi (Contoh: Duduk di belakang- didepan)  Menempatkan benda sesuai posisi dalam

kehidupan sehari-hari (Contoh: Menempatkan tempat tidur ketika bermain rumah-rumahan sama seperti yang ada di rumah)

 Membedakan ukuran sederhana (besar-kecil, panjang-pendek, tinggi-rendah)

 Membedakan benda yang berat dan ringan

 Dapat menyebutkan isi wadah  Menyusun puzzel 5 keping  Mencari jejak/maze sederhana

(20)

NO

ASPEK DAN INDIKATOR PERKEMBANGAN  Mengenal waktu pagi, siang, dan malam

 Mengenal konsep sebentar-lama V V

 Mengurutkan pola sederhana berdasarkan warna, bentuk, ukuran

V V V V V V

 Meronce manik-manik dalam pola berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk

V V V V V V

5. Fisik/Motorik

 Melakukan senam V V V V V V V V V V V V

 Meniru gerakan binatang, pohon dan benda-benda di sekitar

V V V V

 Berayun/bergelantungan dengan dua tangan

V V V

 Berayun/bergelantungan dengan dua tangan

V V V V

 Berdiri dengan mengangkat satu kaki

V V V V V V V V V V V V

 Berjalan dengan koordinasi gerak yang baik

V V V V

 Naik turun tangga tanpa berpegangan

V V V V V V V V V V V V

 Mendorong, menarik, dan

mengendarai mainan beroda atau sepeda roda tiga

V V V

 .Melompat turun dari ketinggian 10-20 cm

V V V

 Memanjat dengan berpegangan V V V

 Berjingkat (berjalan bertumpu pada ujung kaki)

V V V V V V V V V V

 Berjalan dengan berbagai variasi seperti berjalan lurus, zigzag,dll.

V V V V V

 Menangkap bola dengan dua tangan V V V V

 Memasukkan bola ke dalam keranjang dari jarak tertentu

V V V

 Membuka/menutup botol V V V V V V

 Memegang benda dengan benar V V V

 Memegang benda dengan telunjuk dan ibu jari

V V V V

 Mengaduk cairan dengan berbagai alat

V V V V

 Menuang (air, biji-bijian) tanpa tumpah

V V V V

 Menggunakan jepitan untuk menjepit sesuatu

V V

 Melukis dengan jari V V V V V V

 Menggunakan kuas, spidol, dan krayon untuk mencoret

(21)

NO

ASPEK DAN INDIKATOR PERKEMBANGAN  Membuat berbagai bentuk dengan

playdough/plastisin/tanah liat

V V V V V V V V V V V V

 Meremas kertas untuk dijadikan bola

V V V

 Melipat kertas menjadi dua lipatan secara sederhana

V V V V V V V V V V V

 Menjiplak garis horizontal dan vertikal

V V V V V V

 Menjahit pola sederhana dengan lubang yang besar

V V V V

 Meronce dengan manik-manik yang besar

V V V V V V V V V V V

 Menggunting bentuk garis lurus V V V V V

 Memakai pakaian dan mengancingkannya sendiri dengan bantuan

V V V

 Membuka dan menutup Ritslenting V V V

 Memakai sepatu dengan bantuan V V V V V

 Memilih makanan dan minuman sehat waktunya dengan pantauan

V V V V V V

 Menggosok gigi dengan benar sesuai waktuknya

V V V V V V V V V V V V

 Mandi tepat waktu dengan bantuan V V V

 Makan sendiri tepat waktu V V V V V V V V V V V V

 Mau melakukan cuci rambut, pembersih telinga dan memotong kuku secara teratur dengan bantuan

V V V

6. Seni

 Bergerak mengikuti irama musik V V V V V V

 Menggerakan kepala, tangan, kaki mengikuti irama musik

V V V V V V

 Senam irama dengan berbagai variasi V V V V V V

 Menciptakan gerakan binatang dan gerakan benda-benda sesuai dengan imajinasi

V V V V V

 Meniru gerakan binatang, dan benda- benda lainnya, seperti: kapal terbang

V V V V V

 Menciptakan gerakan binatang, tanaman dan benda-benda sesuai dengan

imajinasinya

V V V V V V

 Bersenandung/menyanyikan kata-kata pada lirik lagu yang diulang

V V V V V

 Menyanyikan beberapa lagu V V V V V V V V V V V V

 Bertepuk tangan membentuk irama V V V V V

 Membuat bunyi-bunyian dengan berbagai alat

V V V

 Menggambar bebas dengan berbagai media misal: krayon, pensil warna, orang, dll.

V V V V V V V V V V V V

(22)

NO

ASPEK DAN INDIKATOR PERKEMBANGAN

KONSEP YANG DIKEMBANGKAN

BULAN J

U L I

A G U S

S E P

O K T

N O V

D E S

J A N

F E B

M A R

A P R

M E I

J U N I

 Melipat kertas secara sederhana V V V V V V V V V V V V

 Membuat berbagai karya seni sederhana dari berbagai media misal: biji-bijian, potongan kertas dll

V V V V V V V V V V V V

 Membuat berbagai bentuk dari plastisin dengan menggunakan cetakan, digulung, dipotong dll

(23)

Lampiran 3

Contoh Rencana Pembelajaran Tahunan Kelompok Usia 3-4 tahun:

No. Aspek

beberapa lagu bernuansa imtaq dan di mana

 Mengenal

fungsi benda dengan benar

 Mengelompo

kkan benda

berdasarkan bentuk, warna, ukuran dan fungsi secara sederhana

 Mulai bisa

menunggu giliran

 Menyanyikan

lagu anak-anak lengkap sesuai irama dengan gerakan

Keterampilan Hidup

Berdoa sebelum

dan sesudah

melakukan kegiatan

Lagu-lagu keagamaan

Menyanyi lagu keagamaan

Berdiri dengan satu kaki

Berjalan dengan tumit

Kalimat bertanya menggunakan kata siapa, mengapadan dimana

Matematika

Klasifikasi (bentuk, warna, fungsi)

Pembiasaan antri

Menyanyi keaksaraan: Kesadaran bunyi-Matemattika: pola tepuk tangan

Teknologi:

pengenalan alat dan fungsinya

Keterampilan Proses

Aku: -Identitasku, -Keluargaku, -Kesukaanku -Pos

PAUDku

(24)

No. Aspek perkembangan

Indikator Perkembangan

Konsep Yang dikembangkan

Rencana Tema/Sub

Tema

Rencana Waktu

 Menggunakan

sisi sendok/garpu untuk memotong makanan yang empuk

 Menggunakan

serbet

Lampiran 4

Webbing Rencana Belajar Bulanan Tema: …

Kelompok Usia : ….. tahun

Konsep/ kosa kata sesuai dengan tema: (diambil dari indikator setiap aspek

perkembangan)

Diisi dengan alat main dan bahan main yang diperlukan Tema Diisi dengan indikator yang diambil dari Standar Perkembangan

Diisi dengan indikator yang diambil dari Standar Perkembangan

Diisi dengan indikator yang diambil dari Standar Perkembangan

Diisi dengan indikator yang diambil dari Standar Perkembangan Diisi dengan indikator

yang diambil dari Standar Perkembangan Diisi dengan indikator

(25)

Contoh SKH Model Pembelajaran Berdasarkan Minat Tema : Aku

Untuk Kelompok Bermain (Usia 2 -3 Tahun) Subtema : Diri Sendiri

Standar Perkembangan Perkembangan

Dasar Indikator Materi Kegiatan Main Alat PenilaianHasil Pijakan

I II III IV V VI VII

* Kegiatan Luar Kelas

Anak mampu melakukan keterampilan gerak dasar secara sederhana

dapat melakukan gerakan di tempat

Meniru gerakan senam

sederhana

Senam Terpimpin

Senam "Pergi ke Kebun Ku"

Unjuk kerja I Penataan lingkungan

Penataan lingkungan menata alat-alat main fisik motorik media kaset dan tape

* Area Agama

Anak mampu meniru secara sederhana perilaku keagamaan yang dilihat dan didengar,

mengekspresikan rasa sayang atau cinta kasih sesamanya mulai meniru perilaku baik dan sopan

dapat meniru perilaku keagamaan secara sederhana

Menyebut nama

Tuhan YME Bernyanyi Menyanyi "Tuhan YME" Observasi

* Area Seni

Mampu melakukan berbagai gerakan anggota tubuhnya sesuai dengan cerita dan dapat

mengekspresikan diri dalam bentuk goresan sederhana

dapat bergerak bebas mengikuti irama music

Bertepuk tangan mengikuti irama musik

Bertepuk tangan

Bertepuk tangan mengikuti irama musik "pelangi-pelangi" membuat coretan dengan crayon sehingga terlihat indah

Unjuk kerja Menyediakan kertas crayon

dapat

mengekspresikan diri dalam bentuk coretan sederhana

Membuat coretan tak berbentuk

* Area Matematika

Mampu mengenal benda dan orang

di sekitarnya dapat mengenal/benda Menyebutkan benda-benda di sekitar dan menghitung benda-benda yang telah disediakan contoh: boneka, mobil dan tas

Penugasan menyediakan boneka, mobil, tas, mainan, buku, dll

(26)

Mampu berinteraksi dan

menunjukkan kemandirian disiplin dan percaya diri

dapat berinteraksi dengan lingkungan terdekat

Mulai menunjukkan senang bermain dengan teman

Sikap bermain

Bermain bersama

Unjuk kerja

* Area Bahasa

Mampu mendengarkan dan berkomunikasi dengan kalimat sederhana

dapat mendengarkan

informasi lisan Mendengarkan cerita Cerita Mendengarkan cerita yang disenangi "Nana Pergi Sekolah"

observasi Menyediakan buku cerita "Nana Pergi Ke Sekolah"

II

Pijakan sebelum Main (+ 30 menit) * berdoa, mengabsen, menyanyi * bercerita "Nana Pergi Sekolah" * menjelaskan macam-macam kegiatan main

* membagi anak sebelum main

III

Pijakan Saat Anak Main (+ 60 menit) * anak bermain

* kader mencatat kegiatan main yang dilakukan anak

* kader memberi bantuan kepada anak yang membutuhkan

IV

Pijakan setelah Main (+ 30 menit) * membereskan

* mencuci tangan

* berkumpul kembali untuk bercerita yang sudah dimainkan

* menegaskan kembali oleh pendidik * makan bersama

Jakarta, …. Mengetahui

(27)

Standar Perkembangan Perkembangan

Dasar Indikator Materi Kegiatan Main Alat PenilaianHasil Pijakan

I II III IV V VI VII

* Kegiatan Luar Kelas

Anak mampu melakukan keterampilan gerak dasar secara sederhana

dapat melakukan

gerakan di tempat Meniru gerakan senam sederhana

Senam

Terpimpin Senam "Pergi keKebun Ku" Unjuk kerja I Penataan lingkungan

menata alat-alat main fisik motorik media kaset dan tape

* Sudut Ketuhanan

Anak mampu meniru secara sederhana perilaku keagamaan yang dilihat dan didengar,

mengekspresikan rasa sayang atau cinta kasih sesamanya mulai meniru perilaku baik dan sopan

dapat meniru perilaku keagamaan secara sederhana

Menyebut nama

Tuhan YME Bernyanyi Menyanyi "Tuhan YME" Observasi

* Sudut Kebudayaan

Mampu melakukan berbagai gerakan anggota tubuhnya sesuai dengan cerita dan dapat

mengekspresikan diri dalam bentuk goresan sederhana

dapat bergerak bebas mengikuti irama musik

Bertepuk tangan mengikuti irama musik

Bertepuk tangan

Bertepuk tangan mengikuti irama musik "pelangi-pelangi" membuat coretan dengan crayon sehingga terlihat indah

Unjuk kerja Menyediakan kertas crayon

dapat

mengekspresikan diri dalam bentuk coretan sederhana

Membuat coretan tak berbentuk dengan crayon

Mencoret bebas dengan crayon

Hasil karya

*

(28)

Mampu mengenal benda dan orang di sekitarnya

dapat mengenal benda

Menyebutkan benda-benda di sekitar

Menyebutkan dan

menghitung benda-benda kesukaanku

Mengambil, menyebutkan dan menghitung benda-benda yang telah disediakan contoh: boneka, mobil dan tas

Penugasan menyediakan boneka, mobil, tas, mainan, buku, dll

* Pembiasaan

Mampu berinteraksi dan menunjukkan reaksi emosi yang wajar, mengenal rasa tanggung jawab, mulai menunjukkan kemandirian, disiplin dan percaya diri

dapat berinteraksi dengan lingkungan terdekat

Mulai menunjukkan senang bermain dengan teman

Sikap bermain

Bermain bersama

Unjuk kerja

* Sudut Kebudayaan

Mampu mendengarkan dan berkomunikasi dengan kalimat sederhana

dapat mendengarkan

informasi lisan Mendengarkan cerita Cerita Mendengarkan cerita yang disenangi "Nana Pergi Sekolah"

observasi Menyediakan buku cerita "Nana Pergi Ke Sekolah"

II Pijakan sebelum Main (+ 30 menit)

* Senam terpimpin "Pergi ke Kebun Ku"

* berdoa, mengabsen, menyanyi * menyanyi tentang Tuhan YME * bercerita "Nana Pergi Sekolah" * menjelaskan macam-macam kegiatan main

* membagi anak sebelum makan

III Pijakan Saat Anak Main (+ 60 menit)

* anak bermain

(29)

* kader memberi bantuan kepada anak yang membutuhkan

IV Pijakan setelah Main (+ 30 menit)

* membereskan * mencuci tangan

* berkumpul kembali untuk bercerita yang sudah dimainkan

* menegaskan kembali tentang materi oleh pendidik

* makan bersama

Jakarta,.... Mengetahui

(30)

Contoh SKH Model Pembelajaran Berdasarkan

Kelompok Tema : Aku

Untuk Kelompok Bermain (Usia 2 -3 Tahun) Subtema

: Diri Sendiri

Standar Perkembangan Perkembangan Dasar

Indikator Materi Kegiatan Main Penilaian Pijakan Alat Hasil

I II III IV V VI VII

* Fisik Motorik

Anak mampu melakukan keterampilan gerak dasar secara sederhana

dapat melakukan

gerakan di tempat Meniru gerakan senam sederhana

Senam

Terpimpin Senam "Pergi keKebun Ku" Unjuk kerja I Penataan lingkungan

menata alat-alat main fisik motorik media kaset dan tape

* Moral dan Nilai-nilai Agama

Anak mampu meniru secara sederhana perilaku keagamaan yang dilihat dan didengar,

mengekspresikan rasa sayang atau cinta kasih sesamanya mulai meniru perilaku baik dan sopan

dapat meniru perilaku keagamaan secara sederhana

Menyebut nama

Tuhan YME Bernyanyi Menyanyi "Tuhan YME" Observasi

* Seni

Mampu melakukan berbagai gerakan anggota tubuhnya sesuai dengan cerita dan dapat

dapat bergerak bebas mengikuti irama musik

Bertepuk tangan mengikuti irama musik

Bertepuk tangan

Bertepuk tangan mengikuti irama musik "pelangi-pelangi"

(31)

mengekspresikan diri dalam bentuk goresan sederhana

membuat coretan dengan crayon sehingga terlihat indah dapat

mengekspresikan diri dalam bentuk coretan sederhana

Membuat coretan tak berbentuk

Mampu mengenal benda dan orang

di sekitarnya dapat mengenal benda Menyebutkan benda-benda di sekitar dan menghitung benda-benda yang telah disediakan contoh: boneka, mobil dan tas

Penugasan menyediakan boneka, mobil, tas, mainan, buku, dll

* Sosial Emosional

Mampu berinteraksi dan menunjukkan reaksi emosi yang wajar, mengenal rasa tanggung jawab, mulai menunjukkan kemandirian, disiplin dan percaya diri

dapat berinteraksi dengan lingkungan terdekat

Mulai menunjukkan senang bermain dengan teman

Sikap

bermain Bermain bersama Unjuk kerja

* Bahasa

Mampu mendengarkan dan berkomunikasi dengan kalimat sederhana

dapat mendengarkan informasi lisan

Mendengarkan cerita

Cerita Mendengarkan cerita yang disenangi "Nana Pergi Sekolah"

observasi Menyediakan buku cerita "Nana Pergi Ke Sekolah"

II Pijakan sebelum Main (+ 30 menit)

* Senam terpimpin "Pergi ke Kebun Ku"

(32)

* bercerita "Nana Pergi Sekolah" * menjelaskan macam-macam kegiatan main

* membagi anak sebelum makan

III Pijakan Saat Anak Main (+ 60 menit)

* anak bermain

* kader mencatat kegiatan main yang dilakukan anak

* kader memberi bantuan kepada anak yang membutuhkan

IV Pijakan setelah Main (+ 30 menit)

* membereskan * mencuci tangan

* berkumpul kembali untuk bercerita yang sudah dimainkan

* menegaskan kembali tentang materi oleh pendidik

* makan bersama

Jakarta, …. Mengetahui

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai kesatuan masyarakat hukum adat, desa memiliki wilayah teritori tertentu, yang sampai hari ini pun, batas- batasnya lebih banyak mengacu pada bentuk tanda-tanda alam yang

Hasil hipotesis ini telah menunjukan bahwa H 0-0 diterima dan H a-0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan pada sistem bonus (X 1 ) tidak memiliki

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari penghitungan relevasi, maka pengindeksan menggunakan hukum Zipf memiliki tingkat relevan marginal yan tinggi

Rangkuman hasil analisis Uji-t independent sample untuk mengetahui perbedaan persepsi karyawan Biro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada program pelatihan dan

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran

Apabila sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan sebagaimana tersebut diatas, saudara tidak dapat hadir atau tidak dapat menunjukkan dokumen asli untuk melakukan

Berkaitan dengan hal tersebut, permasalahan yang diangkat penulis di dalam skripsi ini adalah bagaimana legalitas produk makanan hasil home industry di Kota Cirebon,

Stock split yang dilakukan oleh perusahaan emiten dapat berupa stock split atas dasar satu jadi dua (two for one stock) dimana setiap pemegang saham akan menerima dua