• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN ORANGTUA DALAM PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA DI DESA KAYU BESAR KECAMATAN BANDAR KHALIPAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN ORANGTUA DALAM PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA DI DESA KAYU BESAR KECAMATAN BANDAR KHALIPAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN ORANG TUA DALAM PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA DIDESA KAYU BESAR KECAMATAN BANDAR

KHALIPAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

INDRA PURWATI

NIM: 308 111 051

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam melaksanakan proses sosialisasi pribadi seorang anak. Ditengah keluarga anak berusaha mengenal

makna cinta kasih, simpati, loyalitas, ideologi, bimbingan dan pendidikan.

Keluarga memberikan pengaruh dan sekaligus menentukan pada pembentukan

watak dan kepribadian anak dan menjadi unit sosial terkecil yang memberikan

dasar bagi perkembangan anak.

Ada juga orang tua yang tidak dapat memikul tanggung jawabnya sebagai

orang tua yang seharusnya. Mereka tidak mau memikirkan konsekuensi dan

tanggung jawab selaku orang dewasa dan orang tua. Serta menolak anaknya

sendiri yang mereka anggap sebagai beban atau hambatan dalam meniti karir

mereka. Lingkungan keluarga yang tidak bisa menyesuaikan diri terhadap kondisi

hidup baru itu menjadi persemaian subur bagi timbulnya kekalutan jiwa pada diri

anak-anak.

Dalam situasi keluarga yang seperti ini biasanya tidak terdapat ketenangan,

harmonis, kerukunan, loyalitas dan solidaritas yang kuat. Tidak ada pula upaya

mendisiplinkan anak dengan kebiasaan hidup yang baik akan berakibat timbulnya

kenakalan remaja atau anak. Contohnya kenakalam remaja diera modren ini sudah

melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah

mengenal rokok, narkoba, freesex, tawuran, dan terlibat banyak tindakan lainnya.

(11)

2

kasih sayang orang tua, kurangnya pengawasan dari orang tua, pergaulan dengan

teman yang tidak sebaya, peran dari perkembangan IPTEK yang berdampak

negatif, tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah, dasar-dasar agama yang

kurang, tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya, kebebasan yang

berlebihan, masalah yang dipendam.

Menurut, Sudarsono (2004:134) menuliskan bahwa keterlibatan masyarakat didalam menanggulangi Kenakalan Remaja dapat berupa :

1. Memberi nasehat secara langsung kepada anak yang bersangkutan agar anak tersebut meninggalkan kegiatannya yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku.

2. Memberikan orang tua atau wali anak yang bersangkutan dan dicarikan jalan keluarga untuk menyadarkan anak tersebut.

3. Masyarakat harus berani melaporkan kepada pejabat yang berwenang tentang adanya perbuatan kejahatn sehingga segera bdilakukan lamgkah-langkah prevensi secara menyeluruh.

Penanggulangan Kenakalan Remaja bukan berarti membasmi kenakalan

remaja tetapi membuat usaha-usaha untuk menyalurkan Kenakalan Remaja

tersebut sebagaimana arusnya agar tidak meluap merusak Remaja yang lainnya.

Contoh yang lain misalnya, seorang anak yang melakukan tawuran adalah

dikarenakan ciri khas remaja yang mau dan ingin membuktikan eksistensinya atau

keberadaan dirinya dalam suatu komunitasnya. Remaja laki-laki umumnya

menunjukkan keberanian yang lebih dibandingkan remaja perempuan. Banyaknya

remaja yang tidak mau menerima pendapat orang lain dalam suatu hal

menyebabkan anak merasa dirinya lebih hebat dan menang sendiri. Karena itu

banyak anak remaja yang seharusnya mengecam dam menikmati pendidikan

malah melakukan tindakan perkelahian antar siswa bahkan antar sekolah.

Oleh karena itu pengawasan orang tua kepada anak yang sedang bertumbuh

(12)

3

yang boleh ia lakukan dan mana yang bertentangan dengan aturan atau norma.

Misalnya dengan memberikan anak penjelasan terhadap akibat yang timbul jika ia

melanggar perintah orang tuanya, sehingga ada rasa takut anak untuk melakukan

hal yang menyakiti hati orang tuanya.

Dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja dilakukan oleh remaja karena

ketidak tahuan mereka terhadap sesuatu hal dan pada masa remaja seorang anak

akan lebih memilih mana yang sesuai dengan karakteristiknya sehingga anak

tersebut dapat membedakan dirinya dengan anak remaja pada umumnya. Karena

itu dituntutlah peranan orang tua untuk lebih mengawasi, dan mengetahui segala

kegiatan dari anak remaja agar waktu anak tidak terbuang dengan sia-sia, tetapi

dapat bermanfaat kelak kepada dirinya sehingga anak dapat hidup disiplin dengan

cara memberikan kebutuhan fisik, dan material kepada anak.

Untuk itu penulis tertarik ingin meneliti tentang “Peran Orang Tua Dalam

Penanggulangan Kenakalan Remaja di Desa Kayu Besar Kec Bandar Khalipah

Kabupaten Serdang Bedagai”.

B. Identifikasi Masalah

Dalam setiap penelitian, permasalahan merupakan hal yang paling penting dan bagaimana cara pemecahannya. Namun sebelum hal itu dilakukan harus

terlebih dahulu mengindentifikasi masalah.

Ali ( 2004:234) menuliskan untuk keperluan karya ilmiah suatu hal yang

perlu diperhatikan masalah penelitian sedapat mungkin dapat diusahakan tidak

(13)

4

lingkup masalah dipersempit dapat diharapkan analisa secara lebih mendalam dan

luas.

Berdasarkan pendapat diatas, agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian

tentang masalah yang diteliti maka perlu diidentifikasi masalah yang akan diteliti

terkait dengan judul peranan orang tua dalam penanggulangan kenakalan remaja

didesa kayu besar kecamatan bandar khalipah kabupaten serdang bedagai yaitu :

1. Peranan orang tua dalam usaha penanggulangan kenakalan remaja.

2. Cara orang tua memberikan bimbingan kepada anak remaja.

3. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja.

4. Sikap orang tua terhadap terjadinya kenakalan remaja.

5. Usaha-usaha yang dilakukan orang tua dalam penanggulangan terjadinya

kenakalan remaja.

6. Bentuk-bentuk kenakalan remaja.

C. Pembatasan Masalah

Setelah dikemukakan latar belakang dan identifikasi masalah yang akan diteliti, maka penulis perlu membuat pembatasan masalah. Hal ini bertujuan agar

penelitian ini dapat lebih terarah.

Penulis membatasinya agar mempermudah dan menyederhanakan

masalahnya. Dengan demikian dapat diberikan batasan masalah yaitu :

1. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja di Desa

(14)

5

2. Usaha orang tua dalam menanggulangi terjadinya kenakalan remaja di

Desa Kayu Besar Kecamatan Bandar Khalipah Kabupaten Serdang

Bedagai.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan hal pokok dalam suatu penelitian. Dalam perumusan masalah penelitian membuat rumusan spesifikasi terhadap masalah

yang akan ditelitih. Berdasarkan pendapat diatas rumusan masalah dalam

penelitian nie adalah :

1. Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja di Desa

Kayu Besar Kecamatan Bandar Khalipah Kabupaten Serdang Bedagai

2. Bagaimana usaha orang tua dalam menaggulangi terjadinya kenakalan

remaja di Desa Kayu Besar Kecamatan Bandar Khalipah Kabupaten

Serdang Bedagai.

3. Peranan orang tua dalam usaha penanggulangan kenakalan remaja di Desa

Kayu Besar Kecamatan Bandar Khalipah Kabupaten Serdang Bedagai.

E. Tujuan penelitian

Menurut Wirartha (2006 : 18) tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai dalam penelitian, sehingga harus dikemukakan dengan jelas dan tegas agar

dapat menjadi penuntun langkah-langkah berikutnya dalam menelitih.

Berdasarkan pendapat di atas tujuan dalam penelitian merupakan langkah

utama agar dapat menentukan kemana arah dan sasaran yang ingin dicapai dalam

suatu penelitian.

(15)

6

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan

remaja di Desa Kayu Besar Kecamatan Bandar Khalipah Kabupaten

Serdang Bedagai

2. Untuk mengetahui usaha orang tua dalam penanggulangan terjadinya

kenakalan remaja di Desa Kayu Besar Kecamatan Bandar Khalipah

Kabupaten Serdang Bedagai.

3. Untuk mengetahui peranan orang tua dalam usaha penanggulangan

kenakalan remaja di Desa Kayu Besar Kecamatan Bandar Khalipah

Kabupaten Serdang Bedagai.

F. Manfaat Penelitian

Setelah selesainya penelitian, penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

1. Sebagai bahan masukan kepada masyarakat khususnya orang tua yang

berada di desa kayu besar kecamatan bandar khalipah kabupaten serdang

bedagai.

2. Sebagai bahan masukan untuk memeperoleh data yang akurat faktor-faktor

penyebab terjadinya kenakalan remaja dan bagaimana usaha

penanggulangan dan untuk menambah pengetahuan penulis tentang

kenakalan remaja yang selama ini banyang diperbincangkan dimasyarakat.

3. Untuk menambah dan meningkatkan wawasan berpikir penulis mengenai

(16)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Bahwa faktor ekonomi serta memaksakan kehendak kepada anak dan

kurangnya peran orang tua akan menimbulkan terjadinya kenakalan pada

anak, karena anak merasa kurang mendapat perhatian dari orang tua. Hal

ini juga dapat dari penghasilan dan pendidikan terakhir dari orang tua yang

merupakan penyebab atau salah satu factor terjadinya kenakalan yang

ditimbulkan oleh para remaja tersebut.

2. Adapun usaha yang dilakukan didalam penanggulangan kenakalan remaja

yaitu : orang tua perlu menanamkan pendidikan sejak dini kepada anak,

orang tua juga perlu menyisihkan waktu untuk anak misalnya dengan

memberikan masukan terhadap aktivitas anak serta orang tua tidak perlu

memaksakan kehendaknya kepada anak karena itu dapat membuat anak

akan lebih tertekan dan keharmonisan didalam keluarga agar tetap terjaga

(17)

56

B. Saran

Pada bagian ini penulis memberikan saran yang kiranya perlu mendapat

perhatian sebagai berikut :

1. Sebaiknya orang tua lebih mendirikan perhatian kepada anak baik dari

segi pendidikan sehingga kenakalan pada anak tidak terjadi

2. Orang tua perlu menanamkan kepada anak pendidikan sejak dini,

menanamkan nilai-nilai agama, menyisihkan waktu pada anak,

(18)

57

DAFTAR PUSTAKA

Syamsu.2005.Sosiologi. Jakarta : Rineka Cipta.

Prinnst, Darwin.2003. Hukum Anak Indonesia, Bandung : PT.Citra Aditya Bakti

Soekanto. 2000. Remaja dan Masalah-Masalahnya. Jakarta: Gunung Agung

Mujiyono. 2000. Menanggulangi Kenakalan Remaja. Jakarta: Balai Pustaka

Hartono, Kartini, 2003. Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta

Sodarsono, 2004. Kenakalan Remaja. Jakarta : Rineke Cipta

Yusuf, Syamsu. 2005. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung PT. Remaja Rosdakarya

Gunawan, 2000. Sosiologi Pendidikan, PT. Rineke Cipta : Jakarta

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung : PT. Tarsito

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineke Cipta.

Dariyo,Agoes. 2000. Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Sadarjoen,Sawitri Supardi. 2005. Hubungan Orang Tua –Remaja. Jakarta : kompas.

Salam , Burhanuddin. 2000. Etika Individual. Jakarta : Rineka cipta.

Satiadarma, Monly. 2003. Mendidik Kecerdasan . Jakarta : Pustaka Populer Obor.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

[r]

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan HidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul Spiritualitas dalam

ACCESABILITY CAPACITY QUALITY AFFORDABILITY UTILITY PUBLIC COST ISTS. SUMBER: STANDFORD

REKAPITULASI DATA KEPENDUDUKAN MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2016 SEMESTER I1.

Pengembangan bahan ajar tentang perubahan materi dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik, dalam ini adalah mahasiswa, jika (1) dalam pembuatannya didasarkan

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini