• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODIFIKASI POLISTIRENA BEKAS DENGAN ASAM AKRILAT DAN BENZOIL PEROKSIDA MELALUI METODE GRAFTING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODIFIKASI POLISTIRENA BEKAS DENGAN ASAM AKRILAT DAN BENZOIL PEROKSIDA MELALUI METODE GRAFTING."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Defrianto H Sitinjak NIM 409210005 Program Studi Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Kuasa, atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat

kepada penulis dari awal perkuliahan di Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan hingga penyusunan skripsi yang

berjudul “Modifikasi Polistirena Bekas dengan Asam Akrilat dan Benzoil Peroksida Melalui Metode Grafting”.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari

pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai selesainya skripsi ini antara

lain Bapak Drs.Wesly Hutabarat,M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang begitu

sabar dalam memberikan arahan dan bimbingan, Bapak Drs.Amser Simanjuntak,

M.Pd, Bapak Drs.Bajoka Nainggolan,M.S, dan Ibu Dra.Nurmalis,M.Si selaku

dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan. Penghargaan juga

disampaikan kepada Ibu Lisnawaty Simatupang,S.Si.,M.Si selaku dosen

Pembimbing Akademik dan Ibu Ir.Nurfajriani,M.Si dan kepada seluruh Bapak/Ibu

dosen Kimia UNIMED.

Secara khusus kepada kedua orangtua penulis atas segala doa, bimbingan,

kasih sayang dan dukungan moril maupun material kepada penulis, abang penulis

Michael Sitinjak, adik penulis Maria Sitinjak, saudara-saudara penulis serta

kepada Tulang dan Nantulang tiada kata yang dapat saya rangkai untuk

menyatakan setiap dukungan, doa dan kasih sayang mereka. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Non-Dik 2009 yang telah

melakukan kerja sama yang sangat baik selama penyusunan proposal, pelaksanaan

penelitian dan penyelesaian skripsi.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada teman penulis selama

masa perkuliahan Gorat Sibuea, Agam Sitompul, Vici Situmeang, dan seluruh

mahasiswa/i kelas Non Kependidikan Kimia 2009 yang tidak dapat disebutkan

satu persatu kalian telah memberi banyak arti dalam masa perkuliahan penulis.

(4)

v

motivasi kepada penulis selama masa perkuliahan. Terakhir penulis

menyampaikan terima kasih kepada semua pihak- pihak yang terkait yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah turut membantu sehinggaa penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini

tetapi sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan, penulis menyadari bahwa

masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu Penulis

sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna

penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini

bermanfaat bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta

menambah wawasan bagi pembaca.

Medan, Agustus 2013

Penulis,

Defrianto H Sitinjak

(5)

MODIFIKASI POLISTIRENA BEKAS DENGAN ASAM AKRILAT DAN BENZOIL PEROKSIDA MELALUI METODE GRAFTING

Defrianto H Sitinjak (NIM 409210005) ABSTRAK

Salah satu untuk memodifikasi molekul polimer dapat dilakukan dengan cara pencangkokan atau grafting polimer. Telah dilakukan penelitian tentang grafting polistirena (PS) bekas dengan monomer asam akrilat (AA) dengan inisiator benzoil peroksida (BPO). Proses grafting dilakukan dengan teknik refluks dalam labu alas yang dirangkai dengan kondensor dan oil bath pada suhu 1050C dengan variasi massa AA (0,4 ; 0,6 ; 0,8 ; 1 dan 1,2) gram, variasi massa inisistor BPO (0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 dan 0,5) gram. Selanjutnya dilakukan penentuan persen grafting dengan metode titrasi dan analisis spektra FTIR untuk menentukan adanya grafting AA pada rantai PS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses AA-g-PS telah terjadi dengan persen grafting optimum untuk variasi massa asam akrilat terjadi pada massa AA 1 gram dengan persen grafting 2,234 % dan persen grafting optimum untuk variasi massa benzoil peroksida pada massa BPO 0,3 gram dengan persen grafting 2,63 %. Hasil yang diperoleh dari identifikasi FTIR menunjukkan adanya gugus C-H aromatik pada panjang gelombang antara 1000-1300 cm-1yaitu 1018,41 ; 1180,44 dan 1273,02 cm-1dan gugus C=C pada panjang gelombang antara 1500-1600 cm-1 yaitu 1597,06 cm-1 yang merupakan serapan dari gugus polistiren sedangkan pada serapan gugus asam akrilat ditandai adanya pita tajam pada panjang gelombang 1728,22 cm-1 yaitu gugus CO dari asam akrilat dan didukung pada panjang gelombang 3032,1 cm-1untuk gugus OH dari asam akrilat yang menunjukkan bahwa telah terjadi grafting asam akrilat pada polistiren bekas dengan inisiator benzoil peroksida.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar belakang 1

1.2. Rumusan masalah 3

1.3. Batasan masalah 3

1.4. Tujuan penelitian 4

1.5. Manfaat penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1. Polistirena 5

2.2. Asam Akrilat 8

2.3. Benzoil Peroksida 9

2.4. Modifikasi polimer 10

2.5. Metode Grafting 11

2.5.1. Mekanisme Grafting Asam Akrilat ke Polistiren Bekas 14

2.6. Analisis Spektrofotometri Infra merah (IR) 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 19

3.2. Alat dan Bahan Penelitian 19

3.2.1.Alat 19

3.2.2. Bahan 19

3.3. Prosedur penelitian 19

3.3.1. Preparasi Sampel grafting 19

3.3.2. Proses Grafting AA kedalam PS 20

3.3.3. Menghitung Persen Grafting 20

3.3.4. Uji Spektroskopi FTIR 21

3.4. Bagan Penelitian 22

3.4.1. Proses Grafting AA pada PS dengan BPO 22

3.4.2. Menghitung Persen Grafting dengan Metode Titrasi 23

3.4.3. Pembuatan Film untuk Analisis FTIR 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 24

4.1. Hasil Penelitian 24

(7)

4.2. Pembahasan 26 4.2.1. Pengaruh variasi massa Asam Akrilat terhadap persen grafting 26 4.2.2. Pengaruh variasi massa Benzoil Peroksida terhadap persen grafting 28

4.2.3. Analisa FTIR PS-g-AA 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 31

5.1. Kesimpulan 31

5.2. Saran 32

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sifat Fisik Polistirena 5

Tabel 2.2. Sifat Fisis Asam Akrilat 9

Tabel 2.3. Serapan Khas Beberapa Gugus Fungsi 18

Tabel 4.1. Volume KOH PS-g-AA variasi AA

(Asam Akrilat) 24

Tabel 4.2. Volume KOH PS-g-AA variasi BPO

(Benzoil Peroksida) 24

Tabel 4.3. Persen Grafting PS-g-AA variasi AA

(Asam Akrilat) 25

Tabel 4.4. Persen Grafting PS-g-AA variasi BPO

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur Polistirena 6

Gambar 2.2. Struktur Molekul Asam Akrilat 8

Gambar 2.3. Struktur Benzoil Peroksida 10

Gambar 2.4. Skema Dari Metode Modifikasi Polimer 11

Gambar 2.5. Struktur Kopolimer Grafting 12

Gambar 4.1. Grafik perbandingan persen grafting dengan

massa AA 27

Gambar 4.2. Grafik perbandingan persen grafting dengan

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran1. Perhitungan Persen Grafting 35

Lampiran 2. Uji Linieritas Regresi 38

Lampiran 3. Hasil FTIR 43

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini polimer adalah merupakan bahan komersil yang sangat

bermanfaat bagi keperluan manusia. Melalui reaksi polimerisasi akan

menghasilkan bahan polimer baru dan kemajuan ini terus berkembang dari waktu

kewaktu. Umumnya reaksi dengan monomer tertentu akan menghasilkan sifat

mekanis yang sesuai dengan keperluan seperti polistirena (Cowd MA, 1991).

Polistirena merupakan bahan termoplastik yang keras, jernih, (kecuali jika

ditambahkan pewarna atau pengisi), mudah dibentuk tetapi agak rapuh dan

melunak pada suhu sekitar 100oC. Polistirena adalah polimer non polar tahan

terhadap asam, basa dan zat korosif lainnya, tetapi mudah larut dalam

hidrokarbon aromatik. Polistirena banyak digunakan untuk membuat lembaran,

penutup dan barang pencetak. Polistirena berbusa dipengaruhi dari pemanasan

polistirena yang berisi bahan penghasil gas, dengan uap air, untuk memberikan

massa jenis rendah bagi busa – sistem yang sering dipakai adalah butiran

polistirena yang menyerap hidrokarbon atsiri, saat dipanasi oleh uap, butiran akan

melunak, dan penguapan hidrokarbon bersama-sama dengan difusi uap kedalam

butiran akan menyebabkan butiran mengembang. Polistirena busa digunakan

secara besar-besaran sebagai bahan isolator bahang dan pengemas barang halus

(Cowd,1991).

Polistirena bekas merupakan bahan polimer sintetis yang banyak digunakan

terutama yang dalam bentuk Styrofoam, polistirena sendiri tidak dapat dengan

mudah di daur ulang sehingga pengolahan limbah polistirena harus dilakukan

secara benar agar tidak merugikan lingkungan. Styrofoam adalah limbah yang

tidak bisa diuraikan oleh alam dan jika dibakar asap yang dihasilkan oleh

pem-bakaran styrofoam bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Selain itu asap yang

di-timbulkan juga bisa menimbulkan polusi udara dan berpotensi menimbulkan gas

rumah kaca yaitu cholorofluorocarbon (CFC) karena pembuatan styrofoam

(12)

2

bahan-bahan Styrofoam bekas merupakan salah satu cara untuk meminimalisir

limbah Styrofoam sehingga menjadi nilai lebih bagi penelitian

ini.(http://pengetahuanpintars.blogspot.com).

Salah satu pencegahan pencemaran polistirena bekas adalah dengan

memodifikasi struktur polistiren tersebut dengan mencangkokkan monomer asam

akrilat ke dalam polistirena dengan menggunakan inisiator benzoil peroksida yang

disebut dengan metode grafting atau cangkok polimer. Teknik grafting telah

dimanfaatkan dalam berbagai bidang aplikasi antara lain untuk mengubah

sifat-sifat polimer induk dengan tujuan, seperti untuk meningkatkan kekuatan adhesif

polimer, Biodegradasi polimer, memberikan sifat kepekaan polimer terhadap

perubahan suhu dan pH, sifat hidrofilik sebagaisuperadsorben, memberikan sifat

penghantar proton sebagai membrane sel bahan bakar, sifat penukar ion dan

sebagai pengisi batang kayu kelapa sawit menggunakan metode impregnasi atau

kompregnasi dengan memasukkan hasil grafting ke dalam batang kayu kelapa

sawit sehinga batang kayu kelapa sawit menjadi perekat yang lebih kuat serta anti

rayap yang dapat digunakan sebagai bahan perabot rumah tangga.(Zhang, 2009)

Modifikasi suatu polimer dengan teknik grafting melibatkan pembentukan

situs aktif berupa radikal bebas atau ion terlebih dahulu pada monomer atau

polimer induk. Pembentukan situs aktif pada proses grafting dapat dilakukan

dengan dua cara, yakni metode kimia biasanya digunakan dalam teknik

”grafting-on”, dimana pembentukan situs aktif dimulai dari monomer yang berpolimerisasi

menjadi homopolimer. Pada metode ini inisiator yang sering digunakan adalah

Benzoil Peroksida (BPO) dan monomer yang digunakan adalah asam akrilat.

Pembentukan situs aktif dengan metode fisika biasanya digunakan dalam teknik

“grafting-from”, dimana pembentukan situs aktif dimulai pada polimer induk.

Pembentukan situs aktif dengan metode fisika dapat dilakukan dengan berbagai

cara, meliputi iradiasi sinar, plasma danphotografting(Dyer, 2006).

Penelitian mengenai grafting telah berhasil dilakukan oleh Supri (2003)

yang mencangkokkan asam akrilat pada polistiren menggunakan inisiator benzoil

peroksida, Eddiyanto (2007) yang menggunakan divinyl benzene (styrene) untuk

(13)

(2009) yang mencangkok Polietilena dengan maleat anhidrat sebagai monomer

yang dicangkokkan, Misry Yanti (2009) yang mencangkokkan asam akrilat pada

polipropilena, Tedi Kurniadi (2010) yang mencangkok Ongok Singkong dengan

asam akrilat sebagai monomer yang dicangkokkan,dan Ichlas (2011) yang

menggunakan Dicumyl peroksida untuk grafting Maleat anhidrat ke karet siklo.

Setelah membandingkan penelitian sebelumnya dan melihat pentingnya

pemanfaatan limbah Polistirena bekas pada kemasan elektronik penulis tertarik

akan melakukan penelitian tentang modifikasi struktur polistirena bekas dengan

cara grafting asam akrilat pada polistirena bekas menggunakan inisiator benzoil

peroksida dengan memvariasikan konsentrasi monomer dan inisiator. Polistirena

bekas di peroleh dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di jalan Stasiun Marindal

kecamatan Deli Tua. Hasilnya dikarakterisasi dengan FTIR untuk melihat gugus

fungsi asam akrilat yang tergrafting pada polistirena dan dihitung persen grafting

yang terjadi dengan metode titrasi.

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah sebagaimana dikemukakan diatas,

maka disusun rumusan masalah dalam penelitian ini adalahsebagai berikut:

1. Berapakah persen grafting yang di peroleh dari modifikasi polistirena

bekas dengan asam akrilat dengan menggunakan inisiator benzoil

peroksida ?

2. Bagaimana pengaruh variasi konsentrasi benzoil peroksida dan asam

akrilat terhadap persen grafting polistrirena bekas ?

3. Bagaimana karakteristik spektra FTIR polistirena bekas termodifikasi

dengan metode grafting menggunakan asam akrilat dan benzoil

peroksida?

1.3. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada penentuan persen grafting yang terjadi pada

(14)

4

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memodifikasi polistirena bekas dengan asam akrilat

menggunakan inisiator benzoil peroksida melalui metode grafting.

2. Untuk mengetahui persen grafting yang di peroleh dari modifikasi

polistirena bekas dengan asam akrilat dengan menggunakan inisiator

benzoil peroksida.

3. Untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi benzoil peroksida dan

asam akrilat terhadap persen grafting polistrirena bekas.

4. Untuk mengetahui karakteristik spektra FTIR polistirena bekas

termodifikasi dengan metode grafting menggunakan asam akrilat dan

benzoil peroksida.

1.5.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Untuk memberikan informasi kepada peneliti lanjutan tentang

modifikasi polistirena bekas dengan metode grafting.

2. Sebagai pemanfaatan limbah polistirena bekas sebagai polimer

termodifikasi yang memiliki banyak kegunaan salah satunya sebagai

pengisi batang kayu kelapa sawit sebagai perekat dan anti rayap.

3. Sebagai bahan masukan bagi pembaca, khususnya mahasiswa Jurusan

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

1. Dari penelitian yang dilakukan, reaksi grafting terjadi pada polistirena

bekas dengan monomer asam akrilat menggunakan inisiator benzoil

peroksida.

2. Persen grafting yang diperoleh dari variasi massa monomer asam akrilat

diperoleh pada kondisi optimum 1 gram dengan persen grafting 2,234 %

sedangkan persen grafting yang diperoleh dari variasi massa inisiator

benzoil peroksida diperoleh pada kondisi optimum pada variasi massa

benzoil peroksida pada massa 0,3 gram dengan persen grafting 2,63 %.

3. Persen grafting yang diperoleh dari penelitian ini di pengaruhi oleh massa

monomer asam akrilat dan inisiator benzoil peroksida dimana semakin

tinggi massa monomer dan inisiator yang digunakan maka semakin tinggi

persen grafting yang di peroleh tetapi menglami penurunan setelah

melewati titik optimum persen grafting terbesar.

4. Karakteristik gugus fungsi dengan menggunakan FTIR menunjukkan

adanya serapan khas dari asam akrilat pada polistirena yang telah

tergrafting yaitu pada gugus C-H aromatik pada panjang gelombang antara

1000-1300 cm-1yaitu 1018,41 ; 1180,44 dan 1273,02 cm-1dan gugus C=C

pada panjang gelombang antara 1500-1600 cm-1 yaitu 1597,06 cm-1 yang

merupakan serapan dari gugus polistiren sedangkan pada serapan gugus

asam akrilat ditandai adanya pita tajam pada panjang gelombang 1728,22

cm-1 yaitu gugus CO dari asam akrilat dan didukung pada panjang

(16)

32

5.2. Saran

Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat melakukan modifikasi terhadap

sampel dan inisiator yang digunakan serta melakukan variasi waktu dan

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Malaika., (1997), Reaktif Modifiers of Polimer, Blackie Academic and Professional, London.

Billmeyer, F.W., (1994), Text Book of Polymer Science 3rd edition, Joh Willey & Sons Inc, New York.

Bhattacharya A, Ray P., (2009), Polymer Grafting And Crosslinking, John Wiley & Sons, Inc, New Jersey.

Cowd, M.A., (1991),Kimia Polimer, Institut Teknologi Bandung Press, Bandung.

Dyer D. J., (2006), Photoinitiated Synthesis of Grafted Polymers, Journal Adv

Polym Sci.,197 : 47-65

Eddyanto, (2007), Functionalitation Of Polymers; Reactive Processing, Structure

and Performance Characteristic, Thesis, Aston University

Fessenden. F., (1997).Kimia Organik, Edisi ketiga,Erlangga, Jakarta.

Grosh,PD., (1995), Graft copolymerization Acrylamide of Cellulose,Journal

Appl. Polym. Sci,58:1727-1737.

Hermawan,T., (2011), Pemanfaatan Polistirena Bekas Sebagai Bahan Aditif

Dalam Pembuatan Aspal Polimer, Skripsi Kimia USU, Universitas

Sumatera Utara, Medan.

Hummel. D.O., (1985). Infrared spectra Polymer in the Medium and Long

Wavelength Region, John Wiley and Sons, London.

http://pengetahuanpintars.blogspot.com

http://en.wikipedia.org/wiki/Acrylic_acid

InfoPOM, (2008), Kemasan Polistirena Foam, BPOM Press, Jakarta.

Kirk, R.E., Othmer, D.F, (1998), Encyclopedia of Chemical Engineering

Technology. Volume 1, The Interscience Publisher Division of John Wiley

and Sons Inc, New York.

Kurniadi ,T ., (2010), Kopolimerasi Grafting Monomer Asam Akrilat Pada Ongok

Singkong dan Karakterisasinya, Tesis Kimia IPB, Institut Pertanian

(18)

34

Marta,E., (2009),Pengaruh Tingkat Massa Polistirena Terhadap Keawetan Kayu

Plastik Melalui Uji Kubur (Grave Yard Test), Skripsi Teknologi Hasil

Hutan , Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Yanty,M., (2009), Pembuatan Komposit Kayu Plastik Dari SeratKayu Kelapa Sawit Dan Polipropilena Dengan Menggunakan Polipropilena Yang

Dimodifikasi Dengan Asam Akrilat Sebagai Bahan Penghubung, Tesis

Kimia USU, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Noerdin. D., (1985), Elusidasi Struktur Senyawa Organik dengan Cara

Spektroskopi Ultralembayung dan Infra Merah, Angkasa, Bandung.

Nurfajriani, dan Afni, (2011), Pembuatan Kayu Termoplastis Dari Limbah

Batang Kayu Kelapa Sawit Untuk Kayu Pertukangan Dengan Resin

Polistirena termodifikasi Melalui Teknik Impregnasi, Laporan akhir

Research Grant, Unimed, Medan

Nainggolan, B., (2009),Buku Ajar Spektroskopi,FMIPA UNIMED, Medan.

Pranata,I., (2009), Pengaruh Massa Maleat Anhidrat Terhadap Persen Grafting Maleat Anhidrat Pada High Density Polyethylene ( Hdpe ) Dengan

Inisiator Benzoil Peroksida, Skripsi Kimia USU, Universitas Sumatera

Utara, Medan.

Rawo,I., (2011), Grafting Maleat Anhidrat Pada Karet Siklo (Cyclic Natural

Rubber) Dengan Inisiator Dicumyl Peroksida (Dcp), Skripsi S1 Kimia

Unimed, Universitas Negeri Medan, Medan.

Siriwardena. S, Ismail. H, Ishiaku U S, (2001), Malefic Anhidide Modified Polypropilene as a Coupling Agent for Rice White Husk Filled

Ethylene-Propilene Diene Terpolimer / Polypropilene Composites, Proceedings

Regional Conference for Young Chemists 2001,USM Penang, Malaysia

Sulasminingsih S., (1997), Kopoimerisasi Cangkok Monomer Akrilamida Pada

Kain Rayon Dengan Inisiator Ceric Amonium Nitrat, Tesis, Universitas

Indonesia, Depok.

Zhang, Y., (2009),Preparation of Copolymers of Acrylic Acid and Acrylamide for

Copper (II) Capture from Aqueous Solutions, Thesis, Univeristy of

Gambar

Tabel 2.1.Sifat Fisik Polistirena
Gambar 2.1.Struktur Polistirena

Referensi

Dokumen terkait

SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH

tingkat kemampuan dan kebutuhan anak-anak Autis. Dalam proses pembelajaran, setiap guru menggunakan cara yang berbeda- beda, namun tetap mengutamakan interaksi dengan anak-anak

4.1.1.1 Dengan mengamati contoh yang diberikan oleh guru, siswa dapat mempraktikkan prosedur gerakan berjalan satu arah secara berkelompok dengan penuh kerjasama.. Dengan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Untuk itulah penelitian ini bertujuan membuat aplikasi Kriptografi dengan menerapkan kombinasi Algoritma Hill Cipher dan RSA , Kriptografi juga disebut bahasa

Usaha kerang hijau dari tinjauan kelayakan usaha juga sangat menguntungkan, beri- kut adalah analisis kelayakan usaha kerang hijau di Pulau Pasaran (Tabel 3), dengan asumsi

Pada pasien yang mendapatkan terapi analgetik preemtif memiliki jumlah β-endorfin yang tinggi dibanding dengan kelompok kontrol sehingga respons nyeri yang ditimbulkan

Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa perusahaan yang memiliki komite tata kelola kecenderungan untuk mengalami peristiwa delay lebih rendah yaitu sebesar 6,5%,