• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN T.P. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN T.P. 2013/2014."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

KINEMATIKA GERAK LURUS KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN T.P.2013/2014

Oleh : Ajeng Utrifani NIM 409121003

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

T.P 2013 / 2014

Ajeng Utrifani (NIM 409121003) ABSTRAK

Berdasarkan angket yang telah disebarkan, bahwa cara penyampaian meteri oleh guru kurang menarik perhatian siswa pada saat proses belajar mengajar. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan pembelajaran konvensional, aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran Problem Based Learning serta pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok Kinematika Gerak Lurus di kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2013/2014

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester I SMA Negeri 14 Medan yang terdiri dari 9 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 9 kelas secara acak yaitu kelas X-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-1 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen berjumlah 39 orang dan kelas kontrol berjumlah 38 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk essay tes dengan jumlah 6 soal.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Pencipta, Pemelihara dan Pemberi

rezeki kepada seluruh makhluk karena berkat rahmat dan hidayah-Nya dan

Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat sebagai tauladan dalam

setiap aktivitas manusia, hal ini menjadi pedoman dalam menjalankan amanah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus Di Kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P.

2013/2014” dalam rangka memenuhi kewajiban penulis sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Dengan selesainya skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan nasehat kepada penulis sejak awal hingga

akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak

Drs. Nurdin Siregar, M.Si selaku dosen penguji 1, Bapak Dr. Nurdin Bukit, M.Si

selaku dosen penguji 2, Bapak Drs. Juniar Hutahean, M.Si selaku dosen penguji 3

yang telah memberikan masukan agar skripsi ini menjadi lebih baik, dan kepada

Bapak Drs. Makmur Sirait, M.Si selaku dosen penasehat akademik yang telah

membimbing penulis selama menjalankan perkuliahan. Bapak Prof. Drs. Motlan,

M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai

Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis

selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.

Guboan, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 14 Medan, Bapak Drs. H.A.

Tampubolon, M.Si selaku guru bidang studi Fisika di SMA Negeri 14 Medan

yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para

guru serta staf administrasi SMA Negeri 14 Medan yang telah memberikan

kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.

Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua penulis. Kepada

Ayahanda Alm. Ir. Tomo Atmaja dan Ibunda Sinarianum atas segala nasehat, doa,

dan dukungan serta kepercayaan yang telah diberikan selama perkuliahan dan

(5)

v

Utami,S.Hut, Meydi Putra Ramadhan,ST dan Adinda Gilang Priananda dan atas

segala dukungan dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Sahabat-sahabat terbaikku Nurul, Fitri, Imam, Icha, Junisa, Sri, Pangeran dan

seluruh teman-teman stambuk 2009 Pendidikan Fisika Reguler A atas

kebersamaan, kasih sayang, dukungan dan semua hal yang telah diberikan kepada

penulis selama menjalani perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata. Oleh karena itu penulis

menerima kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun dan

menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan bagi pembaca dan dunia

pendidikan pada umumnya.

Medan, Januari 2014

Penulis,

(6)

vi

2.1.5. Pembelajaran Konvensional 17

2.1.6. Materi Pelajaran 19

2.1.6.1. Jarak dan Perpindahan 19

2.1.6.2. Kelajuan dan Kecepatan Rata-Rata 22

2.1.6.3. Perlajuan dan Percepatan Rata-Rata 22

2.1.6.4. Gerak Lurus Beraturan 23

2.1.6.5. Gerak Lurus Berubah Beraturan 25

2.1.6.6. Gerak Vertikal 27

2.2. Kerangka Konseptual 28

(7)

vii

BAB III. METODE PENELITIAN 30

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 30

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 30

3.4.1. Jenis Penelitian 30

3.7. Teknik Analisis Data 35

3.7.1. Analisis Data Hasil Belajar 35

3.7.2. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa 36 3.7.3. Menentukan Nilai Rata- Rata dan Simpangan Baku 36

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1: Sintaks Problem Based Learning 14

Tabel 3.1: Group pre-test-post-test design 31

Tabel 3.2: Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi 34 pokok Kinematika Gerak Lurus

Tabel 3.3: Kategori ketuntasan penguasaan materi pelajaran 35

Tabel 3.4: Kategori aktivitas 36

Tabel 4.1: Data nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 41

Tabel 4.2: Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 42

Tabel 4.3: Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 43

Tabel 4.4: Perkembangan aktivitas belajar siswa kelas 44 eksperimen pada pertemuan I, II, dan III

Tabel 4.5: Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan 45 Kelas Kontrol

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1: Posisi Benda Dalam Sumbu Kordinat 19

Gambar 2.2: Gerak Pada Sumbu Koordinat 20

Gambar 2.3: Perubahan Posisi Bola 3 21

Gambar 2.4: Grafik v-t untuk GLB 23

Gambar 2.5 : Menentukan Jarak dengan Menghitung Luas Dibawah kurva 24

Gambar 2.6: Grafik s-t untuk GLB 25

Gambar 2.7 : Grafik v-t untuk GLBB Dipercepat 26

Gambar 3.1 : Prosedur Penelitian 33

Gambar 4.1: Diagram Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen 41

Gambar 4.2: Diagram Perbandingan Nilai Pretes Kelas Kontrol 41

Gambar 4.3: Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 44

Gambar 4.4: Diagram Nilai Postes Kelas Eksperimen 45

Gambar 4.5: Diagram Nilai Postes Kelas Kontrol 46

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I

Kelas Experimen 54

Lampiran 2: Lembar Kerja Siswa I 64

Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Kelas Kontrol 67

Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Kelas Experimen 75

Lampiran 5: Lembar Kegiatan Siswa-II 83

Lampiran 6: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Kelas Kontrol 86

Lampiran 7: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III Kelas Experimen 94

Lampiran 8: Lembar Kegiatan Siswa-III 101

Lampiran 9: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III Kelas Kontrol 104

Lampiran 10: Soal Hasil Belajar 110

Lampiran 11: Tabel Spesifikas Hasil Belajar 112

Lampiran 12: Pedoman Aktivitas Belajar Siswa 118

Lampiran 13: Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 120

(11)

xi

Lampiran 20: Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontol 133

Lampiran 21: Perhitungan Rata-Rata,Varians,Standar Deviasi 134

Lampiran 22: Uji Normalitas 137

Lampiran 23: Uji Homogenitas 139

Lampiran 24: Uji Hipotesis 141

Lampiran 25: Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors 144

Lampiran 26: Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 145

Lampiran 27: Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t 146

Lampiran 28: Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 147

Lampiran 29: Dokumentasi Penelitian 149

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Melalui proses pembelajaran diharapkan dapat tercapai tujuan pendidikan

nasional. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum 2013

mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan, bertujuan membangun landasan bagi

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian

luhur; berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; sehat, mandiri, dan percaya

diri; dantoleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.

Untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, telah

banyak usaha yang dilakukan diantaranya, dengan mengadakan perbaikan

pembelajaran disetiap bidang studi. Hal ini dapat dilaksanakan dengan

peraturan-peraturan guru pada setiap jenjang pendidikan yang menyangkut mengajar dan

penguasaan materi, perubahan atau revisi kurikulum, penyediaan sarana dan

prasarana pembelajaran. Semua ini guna meningkatkan mutu pendidikan.

Ilmu fisika sebagai salah satu bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam sudah

diperkenalkan sejak dini kepada siswa, mulai dari SD hingga ke jenjang yang

lebih tinggi dan sudah termasuk salah satu mata pelajaran yang diujikan di Ujian

Nasional (UN). Fisika merupakan mata pelajaran yang mempelajari fenomena dan

gejala alam secara empiris dan logis, sistematis dan rasional yang melibatkan

proses dan sikap ilmiah. Akan tetapi dalam pelaksanaan pembelajarannya fisika di

anggap mata pelajaran yang menakutkan atau bisa dikatakan membosankan.

Hal ini seperti yang dialami siswa–siswi di SMA Negeri 14 Medan yang

juga mengalami kesulitan dalam belajar fisika. Berdasarkan angket yang telah

disebar oleh peneliti, sebanyak 16% yang menyukai pelajaran fisika. Hal ini

terjadi dikarenakan mereka menganggap fisika merupakan mata pelajaran yang

sulit dan kurang menarik bagi mereka. Apalagi jika cara penyampaian materi oleh

guru kurang menarik perhatian siswa pada saat proses belajar mengajar, hal

(13)

2

juga bahwa sebanyak 48% siswa menyatakan mereka senang mengerjakan

soal-soal fisika apabila dilakukan dengan cara belajar dan bermain. Serta sebanyak

36% siswa tidak pernah mengemukakan pendapatnya pada saat pelajaran fisika

berlangsung, sehingga akibatnya proses belajar mengajar hanya terpaku pada guru

saja.

Rendahnya hasil belajar merupakan masalah dalam proses pembelajaran

fisika. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 14

Medan menunjukkan bahwa untuk mata pelajaran fisika, sekitar 65% siswa SMA

mendapatkan nilai di bawah KKM atau kurang dari 67. Sehingga dapat dikatakan

pencapaian hasil fisika tergolong masih rendah dan tidak mencapai standar yang

diharapkan. Pembelajaran yang pernah diterapkan oleh guru hanya pembelajaran

konvensional.

Menyikapi masalah di atas, perlu adanya usaha - usaha guru dalam

pembelajaran fisika merupakan bagian yang sangat penting dalam meningkatkan

pemahaman siswa tentang konsep - konsep fisika yang disampaikan guru,

sehingga tujuan pembelajaran yang telah direncanakan bisa tercapai dan dengan

demikian hasil belajar juga meningkat. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik

diharapkan menguasai suatu model pembelajaran yang mampu membantu

meningkatkan kemampuan siswa memahami dan juga mengingat data, fakta atau

konsep yang berkaitan dengan fisika. Model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat

memeberikan kondisi belajar aktif pada siswa. Problem Based Learning adalah

suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahakan suatu

masalah melalui tahap – tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari

pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki

keterampilan untuk memecahakan masalah ( Hakim, Abdullah,dkk.

http://jurnalagfi.org/ )

Model PBL mengajak siswa untuk belajar mandiri, berpikir krirtis dan

koperatif, sedangkan guru sebagai fasilitator maka siswa harus gigih dalam

menyelesaikan masalah yang disajikan, selama menyelasaikan masalah tanpa

disadari siswa, maka segala karakter diri siswa akan muncul ( Pulungan, F.R.

(14)

3

Yang mendasari penerapan model Problem Based Learning adalah : (1)

Membiasakan siswa untuk memanfaatkan potensi berpikirnya dalam

menyelesaikan suatu masalah yang diberikan, melalui bimbingan guru,(2) Siswa

akan bekerja dalam kelompoknya dan saling memberikan informasi ilmu atau

pengalaman antara satu dengan lainnya, (3) Membina lingkungan social siswa

sehingga terjalin ukhwah yang baik antar siswa dalam kelompok maupun antar

kelompok ( Sudiran, http://jurnalagfi.org/)

Melda (2012) melakukan penelitian terdapat perbedaan yang signifikan

hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah,

nilai rata - rata siswa 71,71. Sedangkan pada metode konvesional, nilai rata – rata

siswa 66,31. Pada penelitian ini, terdapat kendala yaitu,pada tahap penyajian hasil

diskusi, dimana pada tahap ini waktu yang diberikan melebihi batas waktu yang

disediakan, sehingga waktu untuk melakukan tahap – tahap selanjutnya kurang

maksimal.

Lailatul Husna Br-Lubis (2012) pada materi pokok listrik dinamis kelas X

SMAN 1 Labuhan Deli. Dari hasil penelitian Lailatul Husna Br-Lubis (2012)

diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen (dengan menggunakan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah) adalah 68,14 sedangkan kelas kontrol (dengan

menggunakan Model Pembelajaran Konvensional) adalah 62,86.

Pada penelitian diatas, peneliti sudah melaksanakan langkah-langkah dari

model pembelajaran berbasis masalah sebagaimana yang ditekankan dalam model

ini, namun peneliti masih mengalami kendala yang mengakibatkan hasil

penelitian kurang maksimal. Menurut Lailatul Husna Br-Lubis (2012) kendala

yang dialami adalah membutuhkan banyak waktu dalam melaksanakan

eksperimen dan guru terkadang kewalahan dalam melaksanakan pembimbingan

terhadap kelompok secara bergiliran. Upaya untuk mengatasi kendala tersebut

adalah dengan pembentukan kelompok sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran

sehingga mempermudah tugas guru memberikan pembimbingan.

Berdasarkan uraian diatas hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

sebelumnya maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan perbedaan materi,

tempat penelitian,bentuk LKS peneliti tidak menambahkan LKS nonexperimen

(15)

4

bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa dengan mengangkat judul ”Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus Kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2013/2014”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, masalah dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kurangnya siswa tertarik terhadap pelajaran fisika.

2. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.

3. Hasil belajar fisika yang masih rendah.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Penelitian ini akan dilaksanakan terhadap siswa kelas X di SMA Negeri

14 Medan pada semester ganjil T.A. 2013/2014

2. Materi yang diajarkan adalah Kinematika Gerak Lurus

3. Model pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran adalah

Model Pembelajaran Problem Based Learning

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran

Problem Based Learning?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran

konvensional?

3. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning ?

4. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning

(16)

5

1.5. Tujuan Penelitian

Setelah merumuskan masalah maka selanjutnya pada penelitian ini

mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran

konvensional.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning.

4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning

dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa .

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini:

1. Bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar fisika pada pokok bahasan

kinematika gerak lurus.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru bahwa proses pembelajaran dengan model

pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatakan hasil belajar.

3. Menambah pengetahuan dan pemahaman bagi mahasiswa calon guru bahwa

proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning dapat meningkatakan hasil belajar.

4. Menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti tentang model

pembelajaran Problem Based Learning dapat digunakan nantinya dalam

proses pembelajaran.

1.7.Anggapan Dasar

Adapun anggapan dasar dari peneliti adalah:

1. Pemahaman siswa tentang materi kinematika gerak lurus sebelum kegiatan

pembelajaran adalah sama.

2. Pembelajaran akan lebih efektif bila merupakan suatu proses yang aktif.

3. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran

(17)

6

1.8.Definisi Operasional

Untuk memberikan arahan bagi pelaksanaan pendidikan, maka berikut ini

diajukan beberapa definisi operasional yang mengacu pada penelitian, antara lain:

1. Model Problem Based Learning merupakan salah satu model

pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada

siswa. Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu model pembelajaran

yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui

tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahauan yang

berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki

keterampilan untuk memecahkan masalah.

2. Pembelajaran konvensional merupakan metode pengajaran yang berpusat

pada guru sehingga dengan menerapkan pengajaran konvensional ini siswa

hanya sebagai pendengar dan menyebabkan anak didik menjadi pasif.

3. Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam

seluruh aspek tingkah laku.

4. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh dari anak setelah belajar.

5. Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam

(18)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi

perlakuan dengan model pembelajaran Problem Based Learning adalah

74,97.

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan

dengan pembelajaran konvensional adalah 69,87.

3. Aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi

Kinematika Gerak Lurus Kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2013/2014

diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada ketiga pertemuan

mencapai 67,12.

4. Ada pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap

hasil belajar siswa pada materi pokok Kinematika Gerak Lurus kelas X

SMA Negeri 14 Medan T.P 2013 / 2014.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan model

pembelajaran yang sama hendaknya memperhatikan jumlah jam pelajaran

dan alokasi waktu yang digunakan.

2. Bagi para peneliti yang ingin menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning dalam penelitian sebaiknya benar-benar menerapkan

kelima langkah pembelajarannya dengan rencana pembelajaran yang

dibuat.

3. Jika ditinjau dari aktivitas menurut deskriptor, diperoleh hasil yang

(19)

51

mempersiapkan deskriptor dengan baik sehingga kelemahan peneliti dapat

dikurangi untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi.

4. Jika ditinjau secara individu, aktivitas berpengaruh kecil terhadap hasil

belajar, kelemahan penelitian ini dalam melihat kemampuan awal siswa

hendaknya lebih diperhatikan oleh peneliti selanjutnya.

5. Jika ditinjau secara kelompok, aktivitas juga berpengaruh kecil terhadap

hasil belajar, kelemahan dalam membuat perencanaan pada

pengorganisasian kelompok perlu diperhatikan peneliti selanjutnya agar

Gambar

Tabel 2.1: Sintaks Problem Based Learning

Referensi

Dokumen terkait

mengembangkan desain batik ; (2) mengadakan pelatihan pembukuan dan (3) memperluas jaringan pemasaran melalui media website.. Lokasi kegiatan di desa Pilang, kecamatan

Berdasarkan kualitas fisik, penurunan nilai water holding capacity daging yang disimpan dalam plastik polipropilen rigid kedap udara (nilai koefisien regresi -0.36 sampai

Polimer biodegradabel seperti kopolimer poli(asam laktat)-poli(asam glikolat) (PLGA) biasanya dibuat melalui kopolimerisasi pembukaan cincin D,L-laktida dan glikolida

PENGUMPULAN DATA & INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDIT

Keunggulan SOMSI ini selain dapat mengisi ulang handphone saat jauh dari sumber listrik dan sebagai penghitung langkah kaki adalah pada bagian dalam sisi depan SOMSI ini terdapat

Adapun hasil akhir yang diharapkan ( ultimate objectives ) dengan terumuskannya kebijakan pengembangan wilayah pesisir ini adalah sumber daya alam pesisir yang berkelanjutan,

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program D3 Teknik Informatika. Disusun Oleh :

Dalam penelitian ini beberapa variabel yang diharapkan dapat meningkatkan niat beli terhadap jersey Manchester United ini diantaranya adalah persepsi merek, persepsi