• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PERKAWINAN ANTAR SUKU JAWA DAN KARO DALAM ADAT PERKAWINAN (STUDI KASUS: DESA TEBING TANJUNG SELAMAT KABUPATEN LANGKAT).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAKSANAAN PERKAWINAN ANTAR SUKU JAWA DAN KARO DALAM ADAT PERKAWINAN (STUDI KASUS: DESA TEBING TANJUNG SELAMAT KABUPATEN LANGKAT)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PERKAWINAN ANTAR SUKU JAWA DAN KARO DALAM

ADAT PERKAWINAN (STUDI KASUS DI DESA TEBING TANJUNG

SELAMAT KABUPATEN LANGKAT)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan

Reni Damaiyanti

308111006

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

vi

ABSTRAK

RENI DAMAIYANTI. NIM : 308111006. “PELAKSANAAN PERKAWINAN ANTAR SUKU JAWA DAN KARO DALAM ADAT PERKAWINAN (STUDI KASUS: DESA TEBING TANJUNG SELAMAT KABUPATEN LANGKAT).

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunianya kepada peneliti, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagai syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan PP-Kn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “Pelaksanaan Perkawinan Antar suku Jawa dan Karo Dalam Adat Perkawinan (Studi Kasus Di Desa Tebing Tanjung Selamat Kabupaten Langkat)”

Dalam penyusunan skripsi ini banyak kendala dan hambatan yang

dihadapi, namun berkat bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Dengan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu mendidik, memberikan doa, nasehat serta kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis, begitu juga kepada Bapak Drs.Suady Husin

SH, MS, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Seiring dengan itu penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Namanik, M. Pd, sebagai Rektor

Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Bapak Drs. Restu, MS, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

3. Bapak Drs. Liber Siagian, M. Si, selaku pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, dosen sekaligus penguji pertama pada

seminar proposal penelitian dan ujian mempertahankan skripsi ini.

(6)

iv

5. Bapak Parlaungan, SH. M. Hum, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan dan kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, , dosen sekaligus penguji skripsi yang telah banyak memberikan masukan berharga bagi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Sri Hadiningrum, SH. M.Hum, selaku penguji pertama dan juga sebagai dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan

masukan, petunjuk dan sarannya dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Marasat Siagian, selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan terhadap penyusunan skripsi ini.

8. Bapak/Ibu dosen di Jurusan PP-Kn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, yang telah membimbing saya selama perkuliahan.

9. Bapak Sugino, selaku staf pegawai PP-Kn yang telah banyak membantu

mahasiswa dalam melengkapi segala yang berhubungan dengan skripsi. 10.Bapak Dr. Deni Setiawan, selaku Dosen dan kepala Lab. Jurusan PP-Kn

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, yang telah banyak memberikan mutivasi dan bimbingan kepada penulis.

11.Bapak Sukisno, selaku Kepala Desa Tebing Tanjung Selamat, Kabupaten

Langkat yang telah membantu dan memotivasi penulis.

12.Bapak Suriadi dan Ibu Susianti, yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data skiripsi.

13.Buat Adindaku tersayang yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang serta dukungan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

tepat pada waktunya.

14.Buat seluruh keluarga yang telah banyak memotivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

15.Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Doni Wahyudi yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(7)

v

17.Buat teman-teman seperjuangan angkatan 2008, Novia Wulandari, Monasari Sitorus, Nila Putri Hutabarat, Indra Purwati yang selalu membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

18.Buat teman-teman Stambuk 2008 Reguler dan Ekstensi.

19.Buat anak kos 4A, Anitya Santri R Harahap, Diniyah Puteri Harahap, Khoiri Ulfah Ikhwani, Wahyuni Adha Purba, Dewi Shara.

20.Buat Teman-teman PPL Stabat, yang selaku setia memberikan dukungan kepada penulis.

Penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu, penulis mohon masukan yang membangun demi sempurnanya skripsi ini, semoga Allah selalu melimpahkan Rahmad dan Hidayahnya kepada kita semua.

Amin...

Medan, Agustus 2012

Penulis

(8)

vii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang Masalah ... 1

B.

Identifikasi Masalah ... 3

C.

Pembatasan Masalah ... 3

D.

Perumusan Masalah ... 3

E.

Tujuan Penelitian ... 4

F.

Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

A.

Kerangka Teoritis... 5

B.

Kerangka Berfikir ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A.

Lokasi Penelitian ... 25

B.

Populasi dan Sampel ... 26

(9)

viii

D.

Teknik Pengumpulan Data ... 27

E.

Teknik Analisis Data... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Hasil Penelitian ... 29

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 1. Tentang Perkawinan antar suku ... 30

Tabel 2. Adanya perkawinan antar suku ... 31

Tabel 3. Pelaksanaan perkawinan antar suku ... 32

Tabel 4. Hambatan-hambatan dalam proses pelaksanaan perkawinan antar suku Jawa dan Karo ... 33

Tabel 5. Adat-istiadat dalam rumah tangga ... 34

Tabel 6. Hambatan untuk menyesuaikan diri ... 35

Tabel 7. Adat istiadat yang digunakan dalam perkawinan ... 36

Tabel 8. Perkawinan antar suku Jawa dan Karo dapat menambah wawasan dalam berbahasa ... 37

Tabel 9. Perkawinan antar suku Jawa dan Karo ... 38

Tabel 10. Perbedaan latar belakang budaya ... 39

Tabel 11. Mempelajari budaya orang lain ... 40

Tabel 12. Sosialisasi dengan budaya lain ... 41

Tabel 13. Perbedaan antar suku ... 42

Tabel 14. Perbedaan budaya sering terjadi konflik ... 43

Tabel 15. Kesulitan dalam rumah tangga ... 44

Tabel 16. Penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari ... 45

Tabel 17. Hukum adat ... 46

(11)

x

Tabel 19. Perkawinan dalam kekeluargaan Matrilineal ... 47

Tabel 20. Perkawinan dalam kekeluargaan parental ... 48

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket Penelitian

2. Daftar Wawancara

3. Nota tugas

4. Surat izin penelitian dari jurusan PP-Kn

5. Surat izin penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial

6. Surat izin penelitian dari lokasi penelitian

7. Lembar keaslian tulisan

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah Negara kepulauan yang terletak pada garis khatulistiwa antara samudra lautan Hindia teduh dan samudra Indonesia. Penduduknya mendiami pulau-pulau dengan bermacam ragam adat/etnis budaya dan hukum adatnya. Dengan lahirnya Republik Indonesia maka terwujudlah satu kesatuan cita dari berbagai masyarakat adat yang berbeda-beda, sekalipun berbeda-beda namun tetap satu jua yaitu ”Bhinneka Tunggal Ika”.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, hal ini ditandai dengan banyaknya suku bangsa di Indonesia yang mendiami pulau yang ada. Indonesia dikelompokkan lebih kurang 300 suku bangsa atau kelompok etnis dengan menggunakan bahasa komunikasi yang berbeda-beda. Indonesia dengan bermacam-macam budaya dapat memberikan peluang terjadinya perkawinan antar suku. Salah satu dampak dari bertemunya individu-individu dengan berbagai latar belakang etnik/suku adalah memungkinkan terjadinya perkawinan antara dua suku. Hal ini disebabkan karena terjadi perubahan dalam hubungan antar kelompok etnik.

Pada umumnya pada suatu masa tertentu bagi seorang pria maupun wanita timbul kebutuhan untuk hidup bersama dengan manusia lainnya, yang berlainan jenis kelaminnya. Hidup bersama antara seorang pria dan seorang wanita tersebut mempunyai akibat yang penting dalam masyarakat, baik terhadap kedua belah pihak maupun terhadap keturunannya serta anggota masyarakat lainnya. Hidup bersama antara seorang pria dan seorang wanita

(14)

2

yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu disebut perkawinan. Perkawinan atau sering pula disebut dengan pernikahan merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah kehidupan setiap orang. Karena menurut pendapat orang pernikahan hanya terjadi satu kali seumur hidup.

Jika kita lihat saat pada masa sekarang ini banyak orang yang menikah berbeda suku dengan dirinya. Misalnya seorang laki-laki bersuku Jawa menikah dengan dengan seorang perempuan yang memiliki suku lainnya seperti suku Karo ataupun sebaliknya. Jadi disini terjadi perkawinan antar suku dari etnik yang berbeda, perkawinan antar suku dapat diartikan sebagai perkawinan antar individu dari kelompok suku yang berbeda.

Dalam pelaksanaannya perkawinan antara etnis suku Jawa dan suku Karo belakangan ini adalah merupakan fenomena alamiah yang tidak dapat disimpulkan, terlebih-lebih dalam era globalisasi yang semakin pesat belakangan ini.

Yang menjadi masalah dari perkawinan antar suku ini sering menyebabkan benturan-benturan adat antara kedua etnis yang berbeda, benturan ini dapat menyebabkan difusi, akulturasi (proses belajar kebudayaan asing), enkulturasi (proses seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat , sistem norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya), sosialisasi dan lain sebagainya. Untuk itu penulis tertarik dengan perkawinan itu. Selain sering terjadi di lingkungan tempat saya tinggal penulis juga sangat tertarik .

(15)

3

penulis tuangkan dalam proposal penelitian yang berjudul: “Pelaksanaan Perkawinan Antar Suku Jawa dan Karo Dalam Adat Perkawinan

(Studi Kasus Di Desa Tebing Tanjung Selamat Kabupaten Langkat)”.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini. Agar penelitian menjadi terarah dan jelas tujuannya maka perlu diadakannya pengindetifikasian masalah. Namun masalah-masalah itu berhubungan dengan pengaruh perkawinan antar suku/beda suku. Dengan demikian yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Adat perkawinan menurut adat Jawa. 2. Adat perkawinan menurut adat Karo.

3. Pengaruh yang ditimbulkan apabila terjadi perkawinan antara kedua anggota masyarakat etnis itu.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kesimpangsiuran dari penelitian ini, serta mengingat keterbatasan kemampuan penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk memberi arah pada pembatasan penelitian ini, maka penelitian ini terbatas pada : “Pelaksanaan adat etnis suku Jawa dengan suku Karo dalam adat perkawinan”.

D. Perumusan Masalah

(16)

4

yang akan diteliti adalah: Bagaimana pelaksanaan perkawinan antar suku Jawa dan Karo dalam adat perkawinan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian diharapkan dengan pelaksanaan penelitian ini adalah : untuk mengetahui pelaksanaan perkawinan antar suku Jawa dan Karo dalam adat perkawinan.

F. Manfaat Penelitian

Adapaun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pemerintah, yakni : Memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang UU perkawinan, sehingga perkawinan yang akan dilangsungkan sesuai dengan tujuan dari UU No. 1 Tahun 1974 yaitu untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Bagi tokoh adat, yakni: untuk mengetahui adanya perkawinan yang

berbeda suku khususnya perkawinan antara suku jawa dan suku karo. 3. Bagi masyarakat, yakni: untuk menambah pengetahuan kepada masyarakat

dengan adanya perkawinan antar suku khususnya suku Jawa dan suku Karo dalam pelaksanaan perkawinan.

(17)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan peneliti dapat

disimpulkan bahwa:

Pelaksanaan perkawinan antar suku Jawa dan Karo yang ada di Desa

Tebing Tanjung Selamat kabupaten Langkat dilaksanakan berdasarkan dua

adat sekaligus dimana dilakukan perkawinan berdasarkan adat suku Jawa dan

perkawinan dilakukan berdasarkan adat suku Karo.Dalam perkawinan antar

suku masyarakat mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan suku

lain, misalnya dalam hal bahasa, adat istiadat, dan lain sebagainya.

Masyarakat di Desa Tebing Tanjung Selamat Kabupaten Langkat pada

umumnya banyak yang melakukan perkawinan antar suku Jawa dan Karo dan

sebagian masyarakat menganggap hal ini sudah sering terjadi dan sudah

menjadi hal yang biasa bagi masyarakat. Perkawinan antar suku dilakukan

dengan banyaknya adat yang ada di desa Tebing Tanjung Selamat Kabupaten

Langkat. Perkawinan antar suku Jawa dan Karo dilakukan berdasarkan

hukum islam, tetapi pelaksanaan perkawinan dilakukan berdasarkan adat

istiadat yang dianut.

B. Saran

(18)

62

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Masyarakat di Desa Tebing Tanjung Selamat Kabupaten Langkat pada

umumnya dapat menghormati dengan adanya perbedaan suku antara yang

satu dengan yang lain..

2. Menambah wawasan bagi penulis untuk selalu mengormati adat istiadat

budaya suku lain dan memperkaya wawasan peneliti dalam pelaksanaan

perkawinan antar suku.

3. Dapat menambah wawasan bagi masyarakat dengan adanya pelaksanaan

perkawinan antar suku dapat membuat masyarakat untuk dapat saling

menghormati adat istiadat yang ada di masyarakat. Sebagai pedoman bagi

masyarakat untuk lebih perhatian untuk menentukan jodoh secara hukum

Gambar

Tabel 19. Perkawinan dalam kekeluargaan Matrilineal .................................

Referensi

Dokumen terkait

6 Menggabungkan pengetahuan mengenai benda- benda hidup dan bukan hidup dengan menggunakan pelbagai cara dalam persekitaran yang

Sistem tersebut memang sangat efektif bila digunakan pada ikan yang berdimensi besar seperti tuna, akan tetapi pada ikan yang dimensinya lebih kecil akan timbul permasalahan

pemilihan pakan dimulai dengan jangkrik, kedua adalah pisang dan papaya terakhir bubur bayi.Terkecuali pada jantan 1 yang lebih memilih bubur bayi, lalu pepaya,

Perlakuan pemberian pakan alami cacing sutera (Tubifex sp), dengan dosis yang berbeda pada benih ikan lele sangkuriang ( Clarias sp), menunjukkan pertumbuhan rata

Meskipun Mahkamah Konstitusi telah memutus demikian, pada praktik permohonan peninjauan kembali yang diajukan lebih dari sekali tidak dapat diterima oleh Mahkamah Agung

Pihak bank syariah juga dapat melakukan strategi seperti sosialisasi, promosi dan penyuluhan di kalangan siswa/siswi dengan mengumpulkan para siswa/siswi untuk

Salah satu bahan yang belum lazim digunakan dan cukup potensi untuk digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah limbah cangkang kepiting yang dapat menghasilkan

Peserta BPJS yang telah mendaftar dan membayar iuran berhak mendapatkan manfaat pelayanan jaminan kesehatan sebagaimana tercantum dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2012