• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 101981 GALANG T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 101981 GALANG T.A 2012/2013."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK ADHD MELALUI BIMBINGAN KONSELING TEKNIK PLAY TERAPI DI TK

AMIR HAMZAH T.A 2012/2013

SKRIPSI

Disusun oleh:

CHOLIDA HASIBUAN 109851003

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK ADHD MELALUI BIMBINGAN KONSELING TEKNIK PLAY TERAPI DI TK

AMIR HAMZAH T.A 2012/2013

SKRIPSI

Disusun oleh:

CHOLIDA HASIBUAN 109851003

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan puji dan syukur

kehadirat ALLH SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang atas nikmat dan

karunianya yang telah memberi penulis waktu dana kesehatan sehingga skripsi ini

dapat di selesaikan dengan baik di tengah masalah dan hambatan. Skripsi yang

berjudul “Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak ADHD di TK Amir

Hamzah T.A 2012/2013 disusun untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Selama penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat berbagai hambatan,

kesulitan, maupun rintangan yang dilalui. Namun, berkat Bimbingan Bapak Ibu

Dosen Pembimbing dan juga berbagai pihak, maka akhirnya penulis dapat

menyelesaikannya. Untuk itu di kesempatan ini penulis mengucapakn terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas

Negeri Medan

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini

3. Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah menyediakan waktunya untuk memberikan bantuan dan

dukungan, motivasi, saran dan kritik serta ketabahan dan kesabaran

(7)

4. Bapak Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang

telah memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada penulis

semenjak mengikuti Pendidikan Bimbingan Konseling

5. Seluruh staff dan pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerja sama dan bantuan yang di berikan kepada penulis

6. Ibu Kepala sekolah TK Amir Hamzah dan seluruh Ibu guru yang mengajar

di TK tersebut, terima kasih atas kerja sama yang diberikan selama

penulis melakukan penelitian di TK tersebut

7. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis Ayahanda Zainal Arifin

Hasibuan dan Ibunda Nurhayati Harahap, terima kasih atas kasih sayang

dan doa nya yang diberikan kepada ananda, sehingga ananda dapat

menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh

Sarjana Pendidikan

8. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan

Jurusan PPB/BK angkatan 2009.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis

mendapat balasan dari ALLH SWT. Penulis telah berupaya semaksiamal mungkin

dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis sadar bahwa masih banyak

kekurangan baik dari segi isi maupun bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sehingga skripsi ini dapat

bermanfaat.

Medan, 6 Juli 2012 Penulis

(8)

ABSTRAK

Cholida Hasibuan, 109851003. “Meningkatkan Perkembangan Kognitif

Anak ADHD Melalui Bimbingan Konseling Teknik Play Terapi di TK Amir Hamzah T.A 2012-2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah Meningkatkan perkembangan kognitif anak ADHD melalui bimbingan konseling teknik play terapi di TK Amir Hamzah. Anak ADHD adalah anak yang memiliki gangguan dalam memusatkan perhatian terhadap pelajaran sehingga akan menimbulkan kesukaran belajar didalam kelas. Penelitian ini bertujuan untuk membantu perkembangan kognitif anak ADHD sesuai dengan tahap perkembangannya dengan menggunakan play terapi yang diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran di TK Amir Hamzah T.A 2012/2013.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari II siklus yaitu siklus I dan siklus II. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid TK B Amir Hamzah yang berjumlah 27 orang anak, dan yang menjadi sampel adalah murid TK B yang mengalami masalah ADHD yang berjumlah 6 orang anak. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi.

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Anak adalah individu yang unik, dimana anak selalu ingin

bergerak, memiliki rasa ingin tahu yang sangat kuat, memiliki potensi untuk

belajar dan mampu mengekspresikan diri secara kreatif (Solehuddin 2000). Anak

usia taman kanak-kanak merupakan masa yang sangat fundamental dalam rentan

kehidupan manusia. Masa perkembangan pada tahap ini terjadi begitu pesat

sehingga pada masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan “the Golden

Age”, masa-masa tersebut merupakan masa kritis dimana seorang anak

membutuhkan rangsangan yang tepat untuk mencapai kematangan

yang sempurna. Sehingga apabila masa ini anak tidak memperoleh rangsangan

yang tepat dalam bentuk latihan atau proses belajar, maka di perkirakan anak

akan mengalami kesulitan pada masa-masa perkembangan berikutnya.

Piaget menyatakan bahwa tahun-tahun awal perkembangan manusia

merupakan saat yang tepat untuk mengenalkan berbagai konsep sederhana

sebagai landasan untuk mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih

kompleks pada tahap-tahap perkembangan berikutnya. Anak usia taman

kanak-kanak adalah anak yang suka bereksploratif dan berpetualang, ada dorongan

rasa ingin tahu yang sangat kuat terhadap segala sesuatu, sehinggga anak

lebih senang untuk mencoba, menjelajah dan ingin menghambat proses

perkembangan selanjutnya. Berbagai faktor yang menyebabkan permasalahan

(15)

akan tetapi juga menghambat perkembangan fisik intelektual, kognitif dan bahasa

(http://www.google.com.id/masalah anak di TK 17 april 2012).

Usia taman kanak-kanak berada pada tahap Pra-Oprasional, pada tahap ini

perkembangan kognitif anak sudah mampu menggunakan sesuatu untuk mewakili

sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol-simbol. Melalui kemampuan

tersebut anak mampu berimajinasi atau berfantasi tentang berbagai hal. Anak

pada usia ini juga sudah mulai mengerti dasar-dasar mengelompokkan sesuatu

atas dasar satu dimensi, seperti atas kesamaan warna, bentuk dan ukuran. Selain

itu, anak juga sudah mampu memecahkan masalah dengan cara memikirkannya

terlebih dahulu, tidak lama kemudian anak mampu mempelajari masalah sebelum

bertindak serta terlibat langsung dalam kegiatan trial dan error. Namun,

berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman penulis mengajar di TK,

sebaliknya penulis menemukan anak yang mengalami masalah pada belajarnya di

sekolah seperti anak sulit dalam memusatkan perhatiannya untuk belajar,

perhatian yang mudah beralih atau sulit dalam berkonsentrasi, mudah melepaskan

pikiran dari pelajaran tingkat kegiatan fisik yang tinggi, aktivitas yang berlebihan,

aktivitas yang di lakukan tidak tepat dan tidak pantas dan bahkan keterlambatan

berbahasa. Sehingga apabila permasalahan tersebut dibiarkan maka anak akan

mengalami kesulitan dalam belajar dan akan dapat menghambat serta

mempengaruhi prestasi belajar anak di TK. Anak dengan karakteristik tersebut

sering disebut dengan istilah Attention Deficit Hyperaktif Disorder (ADHD).

Permasalahan yang di hadapi anak ini dapat dilihat melalui

(16)

saat anak bermain. Anak yang mengalami masalah ADHD biasanya tidak

memperdulikan teman sekelasnya dan juga menjegkelkan guru mereka. Mereka

tidak bisa menahan emosi, lari-lari seenaknya di dalam kelas, sering resah dalam

kelas dan keterlaluan gelisah dan mengabaikan suruhan guru. Bahkan anak

terkenal sebagai “anak bermasalah” di TK karena perilaku mereka. Namun pada

kenyataannya proses belajar mengajar yang berlangsung di TK belum dapat

membantu anak yang mengalami masalah ADHD, terutama pada perkembangan

kognitif nya, hal ini disebabkan kurangnya pemahaman guru dan layanan

bimbingan konseling di sekolah Amir Hamzah dalam memberikan materi

pelajaran pada anak tanpa memperhatikan tahap perkembangan kognitif anak.

Yang mana, setiap anak akan mengalami masa-masa pertumbuhan dan

perkembangan pada berbagai dimensi. Perkembangan kognitif

setiap anak tidaklah sama, karena setiap individu memiliki tempo

perkembangan yang berbeda.

Bagi anak yang mengalami masalah ADHD banyak cara dan metode yang

dapat di lakukan guru dalam memberikan materi pembelajaran di TK yang sesuai

dengan tahap perkembangan anak usia TK tanpa harus memarahi dan memaksa.

Oleh karena itu dalam usaha melayani anak TK yang mengalami masalah ADHD

terutama terhadap perkembangan kognitifnya, peranan bimbingan konseling

dalam hal ini amatlah penting dilakukan untuk mereka agar anak dapat belajar

dengan baik dan membantu anak mengatasi masalah-masalah

perkerkembangannya untuk mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, dapat

(17)

umumnya dan menyiapkan perkembangan mental, sosial anak untuk masuk ke

lembaga pendidikan selanjutnya.

Pada usia taman kanak-kanak anak belum menyadari secara penuh bahwa

ia bermasalah. Permasalahan yang di hadapi anak kadangkala bersumber dari diri

anak sendiri. Permasalahan anak-anak adalah sesuatu yang mengganggu

kehidupan anak, yang timbul karena ketidakselarasan pada perkembangan (dalam

suyadi 2010:9).

Menurut UU NO.23 Tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 Tentang perlindungan anak,"Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”.

Oleh karena itu, Bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan (integral)

dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah ( Munandar : 1993 dalam

http:/karya boy. Blogspot. Com/BK di TK).

Sebab bimbingan dan konseling merupakan sarana pengamatan dan komunikasi

intensif antara guru, orang tua dan murid, agar segala perkembangan psikologi

anak (mulai dari minat, bakat, perilaku hingga hubungan kesehariannya dengan

semua orang di sekolah) dan kendala-kendala yang timbul secara akademis dan

kepribadian anak bisa diolah, di pertajam dan di arahkan secara dini dengan lebih

baik dan tepat. Sehingga untuk mengatasi permasalahan anak di atas Play tetapi

adalah salah satu solusi yang akan di berikan. Play terapi adalah belajar sambil

bermain dengan Pemaduan kegiatan bimbingan ke dalam kegiatan belajar di TK

secara keseluruhan, dan di laksanakan sebagai suatu sistem yang dapat

(18)

belajar sambil bermain. Melalui Play Terapi akan membantu anak mengubah

tingkah laku bermasalah dan mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang

optimal, dengan berbagai aktivitas bermain yang bersifat konkret dan sesuai

tingkat pertumbuhan dan perkembangan serta kehidupan anak.

Dengan menerapkan kegiatan Play Terapi berarti membantu anak ADHD

untuk dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah dengan baik tanpa ada

hambatan apapun. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mencoba

mengadakan penelitian yang berjudul “Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak ADHD Melalui Bimbingan Konseling Tekhnik Play Terapi di TK Amir Hamzah Kec. Medan Petisah T.A 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka beberapa masalah dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pelaksanaan bimbingan konseling di TK belum terlaksana dengan baik

2. Anak yang mengalami ADHD sangat memerlukan bantuan dalam belajar

3. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di TK kurang memperhatiakan

tahap perkembangan kognitif anak ADHD

4. Anak ADHD merupakan problem masa kanak-kanak yang perlu bantuan

dan penaganan khusus melalui bimbingan konseling teknik play terapi

5. Anak ADHD sulit dalam memusatkan perhatian terhadap pelajaran

(19)

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yaitu Penggunaan Play Terapi untuk meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak ADHD di TK Amir

Hamzah kec. Medan Petisah T.A 2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Pelaksanaan Bimbingan Konseling

Teknik Play Terapi Dapat Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak ADHD di

TK Swasta Amir Hamzah Kec.Medan petisah T.A 2012/2013?

1.5 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah “Untuk membantu perkembangan kognitif anak

ADHD di TK sesuai dengan tahap perkembangannya dengan menggunakan Play

Terapi yang terintegrasi dengan pembelajaran di TK Swasta Amir Hamzah Kec.

Medan petisah T.A 2012/2013.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan melalui Play Terapi yang dilaksanakan

guru bimbingan konseling dapat membantu perkembangan kognitif anak

(20)

2. Bagi Guru

a. Dapat memberikan informasi kepada guru dalam membantu

meningkatkan perkembangan kognitif anak ADHD di TK sesuai dengan

tahapperkembangannya

b. Dapat menambah pengetahuan dan keterampilan guru dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan kegiatan play

terapi untuk perkembangan kognitif anak ADHD sehingga kegiatan belajar

mengajar di TK dapat terlaksana dengan baik.

3. Bagi Kepala Sekolah Hasil Penelitian ini dapat menjadi pengembangan

pengetahuan dan keterampilan guru dalam menerapkan kegiatan play terapi

untuk perkembangan kognitif anak ADHD di TK

4. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan penelitian dalam menerapkan kegiatan play terapi di Taman

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulakan beberapa hal sebagai

berikut:

1. Pelaksanaan bimbingan konseling teknik play terapi dapat meningkatkan

perkembangan kognitif anak ADHD di TK.

2. Terjadi peningkatan perkembangan kognitif anak ADHD di TK Amir

Hamzah tahun ajaran 2012/2013 dari siklus I sampai dengan siklus II

setelah dilaksnakan bimbingan konseling teknik play terapi. Dengan nilai

rata-rata siklus I sebesar 61,6 (50% peningkatan perkembangan kognitif anak

ADHD). Dan pada siklus II sebesar 84,1(83,3% peningkata perkembangan

kognitif anak). Hal ini telah mencapai indikator penelitian perkembangan

kognitif anak yaitu 80% peningkatan perkembangan kognitif anak.

3. Terjadi peningkatan perkembangan kognitif anak pada kegiatan belajar di

kelas dengan menggunakan teknik play terapi mulai dari siklus I yaitu:

a. Kemampuan menceritakan tentang proses pertumbuhan tanaman sebanyak

2 anak skala nilai baik meningkat menjadi 2 anak dengan skala nilai baik dan

1 anak dengan skala nilai sangat baik.

b. Mengajak teman untuk bermain sebanyak 2 anak dengan skala nilai baik

(22)

c. Membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang lebih banyak dan lebih

sedikit sebanyak 2 anak dengan skala nilai baik dan 1 anak dengan skala

nilai sangat baik, meningkat menjadi 4 anak dengan skala nilai baik

d. Membuat urutan 1-20 sebanyak 2 anak dengan skala nilai baik dan 1 anak

dengan skala nilai sangat baik, meningkat menjadi 4 anak dengan skla nilai baik

dan 1 anak dengan skala nilai sangat baik

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatasmaka penulis memberikan saran kepada

pihak-pihak terkait:

1. Diharapkan kepada guru-guru TK Amir Hamzah untuk menggunakan

metode bimbingan konseling teknik play terapi dalam proses kegiatan belajar

mengajar di TK khusus nya terhadap anak yang mengalami ADHD, karena

teknik play terapi dapat membantu meningkatkan perkembangan kognitif anak.

2. Bagi guru, untuk dapat meningkatkan metode pengajarannya

dengan menggunakan teknik play terapi sehingga dapat membantu anak

yang mengalami masalah pada perkembangannya

3. Bagi sekolah, penyediaan sarana dan prasarana berupa media dan

fasilitas belajar anak perlu di prioritaskan karena hal tersebut sangat penting

untuk membantu kelancaran dan keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar

4. Bagi peneliti berikutnya jika ingin melekukan penelitian yang sama

harus menydiakan alat dan media yang lengkap agar hasil penelitian mudah

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Delphie, Bandi. 2009. Layanan Perilaku Anak Hiperaktif. Sleman: PT Intan Sejati Klaten.

2005. Bimbingan Konseling Untuk Perilaku Non-Adaptif. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Hainstock, Elizabeth. 2002. Montessori Untuk Prasekola. Jakarta: PT Pustaka Delapratasa.

Hildayani, Rini, dkk. 2008. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.

http://Karya boy. Blogspot/BK di Taman kanak-kanak/com 14 april 2012.

Masitoh, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran di TK. Jakarta: Universitas Terbuka.

Marlina. 2007. Asesmen dan Strategi Intervensi Anak ADHD. Jakrta: Departemen Pendidikan Nasional

Ridhut. 2010. Layanan BK di TK, dalam (http://www. Google.co.id, diakses 17 April 2012.

Gambar

Gambar I. Skema Penelitian Tindakan Kelas .....................................................

Referensi

Dokumen terkait

Kertas soalan ini mengandungi 3 halaman bercetak dan 1 halaman tidak bercetak Disediakan oleh, Disemak oleh, Disahkan oleh,.. (ROOSEZAH BT SABRI) (MOHD HIDI

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin

Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain memperkenalkan alat dan fungsinya kita

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pratistha (2014) menunjukan dari hasil penelitian tersebut bahwa kehilangan independensi seorang auditor akan

Berdasarkan perhitungan analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows terhadap kuesioner yang disebar kepada 51 auditor di KAP di Kota

bahwa berdasarkan pertimbangan a dan b di atas, perlu menetapkan surat Keputusan Rektor tentang Pengangkatan Ketua Program Studi S1 Pendidikan llmu Pengetahuan Sosial(lPS)

[r]

Dalam Penulisan Ilmiah ini penulis hanya membahas tentang sejarah Rasul Ulul Azmi yaitu Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi Isa as, Nabi Muhammad saw, yang