• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGGUNAAN INHALER PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD Pengaruh Edukasi Terhadap Penggunaan Inhaler Pada Pasien Rawat Jalan Di RSUD Dr. Moewardi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGGUNAAN INHALER PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD Pengaruh Edukasi Terhadap Penggunaan Inhaler Pada Pasien Rawat Jalan Di RSUD Dr. Moewardi."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Disusun oleh:

BRILYAN WIJAYA ASTUTI K100080210

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA

(2)

PENGARUH EDUKASI TERHADAP PENGGUNAAN

INHALER PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD Dr.

MOEWARDI

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat

Sarjana Farmasi (S.Farm) pada Fakultas Farmasi Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh:

BRILYAN WIJAYA ASTUTI

K100080210

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA

2013

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alikum Wr.Wb

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Edukasi Terhadap Penggunaan Inhaler Pada Pasien Rawat Jalan di RSUD Dr. Moewardi”

dengan baik. Skripsi ini merupakan sebagian tugas dan syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar sarjana S-1 pada Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, tanpa

bantuan mereka skripsi ini tidak pernah terwujud. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak.

1. Dr. Muhammad Da’i, M.Si., Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi.

2. Tri Yulianti, M.Si., Apt, selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing

Skripsi.

3. Seluruh karyawan dan staff RSUD Dr. Moewardi.

4. Bapak Hariyatno dan Ibu Sunarni tercinta yang telah memberikan do’a dan

bimbingannya.

5. Mas Andri tercinta dan keponakanku tersayang Kak Farros yang senantiasa

memberikan do’a, dukungan, dan motivasi untukku.

6. Mas Ardy tercinta yang senantiasa memberikan do’a, dukungan, dan motivasi

untukku.

7. Suami dan putraku tercinta Mas Kristan dan Mas Ikram yang selalu

memberikan dukungan, semangat dan cinta yang luar biasa untukku.

8. Mertuaku tercinta yang telah memberikan do’a dan dukungannya.

9. Kedua kakak Iparku, dan keponakanku yang telah memberikan do’a dan

dukungannya.

10.Seluruh keluarga besarku yang senantiasa memberikan do’a dan dukungannya.

11.Dik Vivin yang selalu ada dan membantu disaat sulit dan senangku.

(6)

12.Dik Laras ,Dik Dety, Dik Lia, Dik Rica, Vita, Eny, Tika, Hesti, Avin, Mbak

Dewi, Niken, Esty, Nuvia dan semua sahabat-sahabat serta teman-teman

baikku terimakasih atas do’a, dukungan dan bantuan kalian semua.

Penulis menyadari skripsi ini banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat, khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

Wasalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, 17 Januari 2013

Penulis

(7)
(8)

a. Jenis-jenis obat yang tersedia dalam bentuk inhalasi ... 6

A. Karakteristik Responden ... 12

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dan usia pasien

rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi ... 12

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Tahapan – tahapan penggunaan inhaler MDI (ModerateDose

Inhaler) dan kesalahan yang sering terjadi ... 4

Tabel 2. Tahapan-tahapan penggunaan inhaler MDIs(Moderate Dose

Inhaler) dengan Spacer dan kesalahan yang sering terjadi ... 5

Tabel 3. Tahapan-tahapan penggunaan inhaler DPI (Dry Powder

Inhaler) dan kesalahan yang sering terjadi ... 5

Tabel 4. Jenis- jenis obat yang tersedia dalam bentuk inhalasi ... 6

Tabel 5. Jenis- jenis obat yang tersedia dalam bentuk oral ... 7 Tabel 6. Gambaran riwayat penyakit pasien saat pertamakali menderita

penyakit pernafasan, jenis penyakit dan lama menderita penyakit pernafasan pada pasienrawat jalan di RSUD Dr. Moewardi………...………… 12 Tabel 7. Gambaran jenis pernafasan yang diderita oleh pasien rawat

jalan di RSUD Dr. Moewardi ... 13 Tabel 8. Waktu penggunaaan inhaler MDI oleh responden... 13 Tabel 9. Data obat inhalasi yang di gunakan oleh pasien rawat jalan di

RSUD Dr. Moewardi ... 14 Tabel 10. Data obat lain yang digunakan oleh pasien rawat jalan di

RSUD Dr. Moewardi ... 15 Tabel 11. Hasil kesalahan peragaan penggunaan MDI yang dilakukan

oleh pasien rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi sebelum

pemberian informasi dan edukasi ... 18

Tabel 12, Hasil kesalahan peraggaan penggunaan MDI oleh pasien rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi sesudah pemberian informasi dan edukasi……… 19

(11)

DAFTAR SINGKATAN

MDI : Metered Dose Inhaler

MDIs : Metered Dose Inhaler dengan Spaser

DPI : Dry Powder Inhaler

CFC : Kloroflurokarbon

PPOK : Penyakit Paru Obstuktif Kronik

cAMP : Siklik Adenosin Monofosfat

ASG : Aminophilillin, Salbutamol, Griseril Guaikolat

MP : Metilprednisolon

Hcl : Hidroklorida

DMP : Dekstrometropan

OBH : Obat Batuk Hitam

(12)

INTISARI

Terapi inhalasi adalah pemberian obat secara hirupan kedalam saluran pernafasan. Jenis inhaler yang banyak digunakan oleh para penderita penyakit pernafasan adalah MDI (Metered Dose Inhaler). Pada umumnya pasien pengguna MDI cenderung melakukan kesalahan dibanding dengan pasien yang menggunakan alat inhalasi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap penggunaan inhaler pada pasien rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi.Penelitian yang dilakukan adalah penelitian pra-eksperimental dengan metode rancangan OneGroup Pretest-Post Test Design.Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 33 pasien rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi yang memenuhi kriteria inklusi yang diminta mengisi kuesioner dan melakukan peragaan sertamendapat edukasi mengenai teknik penggunaan MDI yang benar dan tepat menurut National Asthma Council Australia. Berdasarkan hasil peragaan sebelum dan sesudah pemberian edukasi mengenai teknik penggunaan MDI yang benar dan tepat menurut National Asthma Council Australia. Berdasarkan hasil peragaan kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh pasien sebelum pemberian edukasi terjadi pada tahap menghembuskan nafas dengan pelan dan dalam sebanyak 18 responden (54,4%). Kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh pasien sesudah pemberian edukasi terjadi pada tahap memegang inhaler tegak lurus dan mengocok tabung inhaler serta menghembuskan nafas dengan pelan dan dalam masing-masing sebanyak 3 responden (9%). Kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunanakan t-tests. Berdasarkan t-test menunjukkan bahwa evaluasi dan pemberian edukasi kepada pasien dapat mempengaruhi tingkat kebenaran pasien dalam menggunakan alat inhalasi.

Kata kunci :Inhaler MDI, Pasien Rawat Jalan, Penyakit Pernafasan, Kuesioner, Kesalahan, Edukasi

Referensi

Dokumen terkait

Kriteria inklusi sampel penelitian yaitu, pasien asma di RSUD Kabupaten Sukoharjo yang berusia > 12 tahun, menggunakan inhaler secara mandiri, menggunakan inhaler jenis MDI

Kriteria inklusi sampel penelitian yaitu, pasien asma di RSUD Kabupaten Sukoharjo yang berusia > 12 tahun, menggunakan inhaler secara mandiri, menggunakan

Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah pasien osteoarthritis yang menerima obat analgetik tahun 2015 dengan data rekam medik lengkap.. Kriteria ekslusi dari

Penghambat reseptor angiotensin efektif dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dan berguna dalam kombinasinya dengan hipertensi (Hoffman dan Carrunthers,

Dari hasil yang didapatkan tersebut bahwa Penggunaan inhaler menjadi faktor yang mempengaruhi keberhasilan terapi pada pasien asma rawat jalan di BKPM Klaten dengan rasio

Pada pengobatan asma, penggunaan terapi inhalasi telah banyak digunakan, kendala yang sering dihadapi pada terapi inhalasi berupa teknik dan cara pemberian yang kurang tepat

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat asma pada pasien asma dewasa di instalasi rawat jalan RSUD Moewardi Surakarta dibandingkan dengan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah pemberian edukasi pada pengetahuan pasien pengguna antibiotik tanpa resep