ABSTRAK
Dunia perekonomian telah berkembang secara luas begitu juga dengan dunia
teknologi informasi sehingga keduanya juga saling melengkapi. SIG (Sistem
Informasi Geografis) adalah sebuah teknologi yang dapat dikembangkan juga untuk
dunia perekonomian terutama pemasaran, dan saat ini SIG dapat dipakai pada
memetakan lokasi cabang-cabang
Sebuah supermarket dapat mengimplementasikan pemetaan area dagang ini
dalam menginformasikan beberapa hal seperti lokasi cabang dengan kompetitor dan
juga menyediakan informasi area lokasi dagang.
Aplikasi pemetaan area dagang di supermarket ini adalah bentuk
implementasi dari hal-hal diatas. Dengan menggunakan teknologi SIG ini diharapkan
sebuah supermarket dapat membantu pemasarannya dengan lebih efektif.
ABSTRACT
The Economical world is spreading widely, So does the information
technology’s world. Now both of them is completing each other. GIS (Geographical
Information System) is a new technology that can be develop for the economical
world, mainly in marketing area. Now, GIS is used to analyze trade area marketing.
A Supermarket can implement method to help and inform some urgent things
like the location area between one supermarket and its competitor and also to
provide information about it’s administrative area.
This application is the result of implementation of both information technology
and economic. By using the GIS technology the Supermarket can provide a better
information for its marketing better.
DAFTAR ISI
ABSTRAK... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ...I-1
1.2. Identifikasi Masalah. ...I-2
1.3. Maksud dan tujuan penelitian. ...I-2
1.4. Batasan Masalah. ...I-3
1.4.1. Batasan Sistem ...I-3
1.4.2. Batasan Hardware ...I-3
1.4.3. Batasan Software...I-3
1.4.4. Batasan Pengguna...I-4
1.5. Metodologi Penelitian. ...I-4
1.5.1. Metodologi Pengumpulan Data...I-5
1.5.2. Metodologi Pengembangan Sistem. ...I-5
1.6. Tempat dan waktu pelaksanaan...I-7
1.7. Sistematika Penulisan. ...I-7
2. BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Informasi. ...II-1
2.1.1. Konsep dasar sistem. ...II-1
2.1.2. Komsep dasar Informasi. ...II-1
2.1.3. Konsep dasar sistem informasi...II-2
2.2. Sistem Informasi Geografis. ...II-2
2.2.1. Komponen SIG...II-3
2.2.2. Subsistem SIG. ...II-5
2.2.3. Cara Kerja SIG...II-6
2.2.4. Pengetahuan Peta ...II-7
2.3. Konsep Web based SIG. ...II-8
2.4. Konsep Dasar Basis Data...II-10
2.4.1. DBMS. ...II-12
2.4.2. Model Basis Data relational dan SIG. ...II-12
2.4.3. Perangkat Pemodelan Sistem ...II-13
2.5. Perangkat Lunak Pendukung Aplikasi...II-15
2.5.1. Mapserver ...II-15
2.5.2. ArcSIG...II-15
2.5.3. ArcView ...II-16
2.5.4. Microsoft Visio...II-16
2.5.5. Gix ...II-16
2.5.6. Black Box ...II-17
3. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1. Proses Bisnis. ...III-1
3.2. Analisis Data ...III-2
3.2.1. Data Spasial...III-2
3.2.2. Data Non-Spasial ...III-4
3.3. Analisis Pengguna. ...III-7
3.4. Desain Perangkat Lunak. ...III-8
3.4.1. Functional Requirements ...III-8
3.4.2. ERD...III-10
3.4.3. Usecase. ...III-10
3.4.4. Activity Diagram. ...III-13
3.4.5. Pengelolaan Data...III-16
3.4.5.1. Pembuatan Shapefile ...III-16
3.4.5.2. Digitasi ...III-17
3.4.5.3. PengelolaanTabel...III-20
3.4.6. Desain Antarmuka...III-21
4. BAB IV IMPLEMENTASI
4.1. Implementasi... IV-1
4.2. Langkah-langkah implementasi ... IV-1
4.3. Tampilan Perangkat Lunak... IV-2
4.3.1. Halamann Login ... IV-2
4.3.2. Halaman Login salah ... IV-2
4.3.3. Halaman Tabel User ... IV-3
4.3.4. Halaman tambah user... IV-3
4.3.5. Halaman edit User ... IV-4
4.3.6. Halaman menu utama... IV-4
4.3.7. Tampilan layer Jalan dan Grid ... IV-5
4.3.8. Tampilan Hasil Query ... IV-6
4.3.9. Tampilan Zoom in,out, dan pan ... IV-6
4.3.10. Halaman Peta Bandung ... IV-7
4.3.12. Tampilan Zoom in,out, dan pan di Bandung... IV-9
4.3.13. Tampilan Hasil Query Bandung ... IV-10
4.3.14. TampilanAbout ... IV-11
4.3.15. Halaman bandung di level user ... IV-11
4.3.16. Halaman Jabar di level user ... IV-12
5. BAB V EVALUASI
5.1. Error Handling... V-1
5.1.1. Halaman Login ... V-1
5.1.2. Halaman Input,update, dan tabel supermarket... V-2
5.1.3. Halaman Input,update, dan tabel kompetitor... V-2
5.1.4. Halaman Mapper Area ... V-3
6. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan. ... VI-1
6.2. Saran. ... VI-1
6.3. Rencana perbaikan / saran terhadap implementasi yang diberikan ... VI-2
DAFTAR REFERENSI
DAFTAR TABEL
1. Tabel data spasial ...III-2
2. Tabel data spasial ...III-3
3. Tabel Business Rules ...III-8
4. Tabel functional requirement ...III-9
5. Tabel login...III-15
6. Tabel Penjelasan User 1...III-16
7. Tabel Penjelasan User 2...III-17
8. Tabel ubah supermarket ...III-17
DAFTAR GAMBAR
1. Alur pengconvertan data spasial ...III-3
2. Usecase Administrator ...III-10
3. Usecase user...III-12
4. Activity Add user ...III-13
5. Activity Delete User ...III-13
6. Activity Ubah User ...III-14
7. Activity Diagram Login...III-15
8. Tampilan ArcCatalog ...III-16
9. Tampilan ArcSIG Digitasi ...III-17
10. Tampilan Start Editing ...III-18
11. Pilih Layer ...III-18
12. Sketch tool ...III-19
13. Digitasi ...III-19
14. Mengelola table ...III-20
15. Struktur menu utama ...III-21
16. Rencana desain form Login...III-21
17. Rencana desain add user...III-21
18. Rencana desain form Ubah User ...III-23
19. Editor Area...III-23
20. Menu utama...III-24
21. Table user...III-24
22. Login ... IV-2
23. Login Salah... IV-2
24. Halaman Tabel User... IV-3
25. Halaman tambah user ... IV-3
26. Halaman edit User ... IV-4
27. Halaman Menu Utama... IV-4
28. Menubar Menu utama ... IV-5
29. Peta Full Layer... IV-5
30. Tampilan Peta dengan jalan dan Grid ... IV-5
31. Tampilan Hasil query ... IV-6
32. Tampilan zoom in ... IV-6
33. Tampilan zoom out ... IV-7
34. Tampilan pan left ... IV-7
35. Halaman Peta Bandung ... IV-8
36. Tampilan Layer jalan Bandung... IV-8
37. Zoom In Bandung ... IV-9
38. Zoom Out Bandung ... IV-9
39. Pan Right ... IV-10
40. Hasil Query Bandung ... IV-10
41. About ... IV-11
42. Tampilan Query Bandung-User... IV-11
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
I - 1
BAB I
Pendahuluan
I.1.
Latar Belakang Masalah
Sistem informasi geografis ( SIG ), hingga saat ini, merupakan sistem
yang sangat menarik. Sistem ini cenderung selalu dibuat untuk interaktif
ini dapat mengintegrasikan data spasial (peta vektor dan citra digital),
atribut (tabel sistem basis data), dan properties penting lainnya.
Konsekuensi dari integrasi ini, sistem informasi tersebut memiliki
fungsionalitas – fungsionalitas yang “teradopsi” dari native sistem – sistem
perangkat lunak di mana data – data tersebut “berasal”.
Dengan berkembang pesatnya teknologi – teknologi terkait, SIG sekarang
bukan hanya dibuat secara Stand Alone akan tetapi aplikasi ini mulai
terintegrasi melalui internet atau dikenal dengan Web Based.
Perkembangan dunia marketing saat ini sangatlah luas bahkan merambah
kepada dunia teknologi informasi. Market place yang ada dapat dianalisa
menggunakan Trade Area Analysis yaitu sebuah sistem analisa untuk
memahami pelanggan, toko, dan kompetitor pada umumnya berdasarkan
market place. Sehingga sistem ini dapat digunakan untuk berbagai
macam kebutuhan seperti menentukan lokasi yang tepat untuk dibukanya
sebuah cabang berdasarkan parameter-parameter tertentu seperti letak
geografis, jumlah penduduk, pendapatan rata-rata, jumlah member, dan
banyak hal lainnya, juga dapat memprediksi Costumer Behaviour seperti
jarak tempuh pelanggan ke toko tujuan, hambatan pelanggan menuju toko
karena letak geografis yang tidak memungkinkan seperti adanya sungai,
dan hal-hal lainnya.
toko yang baru. Selama ini mereka hanya dapat memprediksi berdasarkan
data jumlah penduduk dan data member supermarket yang ada saja, hal
ini dirasakan kurang efektif dalam penyajian data karena informasi yang
ada tidak disediakan secara komputerisasi dan diperlukan waktu yang
tidak sedikit untuk mendapatkan sebuah kesimpulan dari data-data yang
ada.
I.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
masalah yang dirumuskan yaitu bagaimana merancang suatu aplikasi SIG
dalam memberikan informasi secara web based kepada para pencari
informasi ( khususnya pihak owner dan staff ) untuk mengenal lokasi
cabang serta kompetitornya di kota Bandung.
I.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah merancang SIG untuk
menyajikan informasi secara web based kepada pihak owner dan staff.
Tujuan dari Sistem Informasi Geografis Pemetaan Supermarket di
Bandung yang akan dibangun adalah:
1. Menyajikan
informasi
tentang
pemetaan
lokasi
Supermarket,Daerah administratif, dan jalan yang ada di Jawa
barat dan khususnya di kota di Bandung.
2. Mempermudah pihak Supermarket untuk melihat wilayah data
kompetitor dan cabangnya.
3. Mempermudah Konsumen untuk mendapat informasi lokasi
cabang terdekat di kota Bandung.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
I - 3
I.4. Batasan Masalah
1.4.1. Batasan Sistem
Untuk mempermudah dalam perancangan sistem pengolahan data barang
ini diperlukan suatu pembatasan masalah sehingga dapat diketahui ruang
lingkup yang ada, yaitu :
1. Menampilkan peta area dagang di jawa barat dan kota Bandung,
tidak termasuk wilayah Cimahi.
2. Menampilkan data lokasi supermarket di jawa barat dan kota
Bandung beserta kompetitornya.
3. Pengelolaan data spasial dan data non spasial dilakukan diluar
aplikasi, dikarenakan aplikasi web SIG yang menggunakan
MAPSERVER tidak memungkinkan untuk melakukan pengelolaan
data.
1.4.2. Batasan Hardware
Perangkat keras yang digunakan adalah :
•
1 buah unit komputer
•
AMD Athlon 2400
•
HDD 80 GB
•
Memory DDR2 1024 Mb.
1.4.3. Batasan Software
Perangkat lunak yang digunakan adalah :
OS Windows XP Proffesional SP 2
ArcGIS 9.2
Adobe Photoshop
ArcView
1.4.4. Batasan Pengguna
Berikut ini adalah spesifikasi yang menggunakan aplikasi program
adalah :
•
Admin
Yang berperan sebagai admin adalah pegawai yang ditunjuk
oleh pihak Supermarket sebagai admin yang telah terdaftar,
mempunyai akses untuk membuat user baru untuk hak akses
aplikasi ini.
•
User
User dapat melihat dan mencari informasi Supermarket dan
Kompetitor yang diinginkan, dan juga melakukan query
terhadap data spasial.
•
User Umum
User ini tidak membutuhkan proses login, diperuntukkan bagi
pengguna umum untuk dapat mengetahui lokasi supermarket
saja.
I.5. Metode Penelitian
Untuk mempermudah dalam mengidentifikasikan dan memahami
permasalahan yang dihadapi maka dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Studi kepustakaan, yaitu melakukan pengumpulan data-data
dengan memanfaatkan buku-buku dan bahan bacaan lainnya
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2. Studi perangkat lunak, yaitu melakukan penelitian terhadap
perangkat lunak yang diperlukan untuk mengintegrasikan konsep
perancangan, sehingga dapat mendukung aplikasi yang
dirancang.
3. Menganalisa objek yang diteliti dan mendapatkan info
selengkap-lengkapnya terhadap pembuatan sistem informasi ini.
4. Mengimplementasikan perangkat lunak yang dibuat dalam
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
I - 5
5. Mengevaluasi perangkat lunak yang dibuat apakah masih
banyak kesalahan data, atau fungsi-fungsi yang tidak berjalan
sebagai mana mestinya.
6. Menguji coba perangkat lunak yang dibuat sampai dapat
digunakan dengan baik oleh pihak supermarket tersebut.
I.5.1. Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara yaitu Dilakukan untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan dalam penyusunan laporan yang dilakukan dengan
wawancara langsung dengan pihak pemilik toko.
2. Studi lapangan, yaitu mengadakan penelitian secara langsung
terhadap objek yang teliti, termasuk wawancara dengan
pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
I.5.2. Metode Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan perangkat lunak system informasi geografi
ini, digunakan paradigma berbasis Object Oriented dengan
menggunakan bahasa pemodelan yaitu UML. UML ( Unified
Modelling Languange ) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi
standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan
sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.
Sedangkan konsepsi dasar UML 1.0 itu sendiri antara lain :
b. Class Diagram :
sebuah
spesifikasi
yang
jika
diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan
inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class
menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem,
sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan
tersebut (metoda/fungsi).
c. Statechart Diagram :
menggambarkan
transisi
dan
perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu
objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima.
Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class
tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart
diagram).
d. Activity Diagram
:
menggambarkan berbagai alir
aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang,
bagaimana
masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi,
dan bagaimana mereka
berakhir. Activity diagram juga dapat
menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada
beberapa eksekusi.
e. Sequence Diagram :
menggambarkan interaksi antar objek di
dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan
sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap
waktu. Sequence
diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu)
dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
f. Collaboration Diagram : juga menggambarkan interaksi antar
objek seperti sequence diagram, tetapi
lebih menekankan
pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu
penyampaian message.
Setiap message memiliki sequence
number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor
1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.
g. Component Diagram : menggambarkan struktur dan
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
I - 7
h. Deployment Diagram : menggambarkan detail bagaimana
komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana
komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras
apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut,
spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.
(http://harmiprasetyo.wordpress.com/2006/09/26/pengantar-uniifiied-modelliing-language-uml/)
Dalam perancangan ini digunakan tools perancangan yaitu
Microsoft Visio 2003.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian pembuatan perangkat lunak ini dilakukan di Supermarket ”X” Di
jalan Sukarno Hatta Bandung, pada bulan September hingga Desember
tahun 2008.
I.7. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam menyusun laporan tugas akhir ini, maka
digunakan sistematika penulisan supaya penyusunan laporan ini dapat
dilakukan dengan baik. Adapun penyusunan laporan tugas akhir ini terdiri
dari beberapa bab, yang urutan penulisannya secara garis besar adalah
sebagai berikut :
Bab I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai hal – hal mendasar yang berhubungan dengan
bab – bab berikutnya dengan mengemukakan latar belakang, batasan
masalah, maksud dan tujuan, metodologi penelitian, tempat tugas akhir,
sistematika penulisan.
Bab II LANDASAN TEORI
Bab III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang sejarah dan tinjauan tempat pelaksanaan
Tugas Akhir yaitu Supermarket ”X” dan uraian mengenai identifikasi
perancangan sistem informasi geografi secara detail yang merupakan
acuan dasar dari sistem yang akan dibuat.
Bab IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini memberikan pemecahan masalah terhadap masalah yang
dihadapi kemudian diimplementasikan kedalam perancangan bahasa
pemograman, serta menguji hasil perancangan.
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN
VI-1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Di bawah ini akan dibahas kesimpulan dan saran yang diberikan dari aplikasi ini.
6.1 Kesimpulan
Maksud dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah merancang SIG untuk
menyajikan informasi secara web based kepada pihak owner dan staff. Dengan
demikian sesuai dengan maksud dan tujuan yang disampaikan pada BAB I maka
dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini dapat:
1.
Menyajikan informasi tentang pemetaan lokasi Supermarket,Daerah
administratif, dan jalan yang ada di Jawa barat dan di Bandung.
2.
Mempermudah pihak Supermarket untuk melihat wilayah data kompetitor
dan cabangnya.
3.
Mempermudah Konsumen untuk mendapat informasi lokasi cabang
terdekat di kota Bandung.
4.
Membantu penyajian data secara langsung apabila mengalami update data.
6.2 Saran
Saran yang diberikan :
1.
Pengembangan aplikasi dengan menggabungkan dua macam database spasial
dan non spasial.
2.
Pengolahan data dapat dilakukan didalam aplikasi
3.
Data bukan hanya untuk kawasan bandung saja, sehingga dapat diperluas.
4.
Database dapat diload/save dari aplikasi, sehingga memungkinkan juga untuk
6.3 Rencana Perbaikan / Implementasi terhadap Saran yang
Diberikan
Rencana perbaikan yang akan dilakukan berdasarkan saran yang diberikan adalah:
1.
Menemukan teknologi untuk menggabungkan data spasial dan data non
spasial dikarenakan pada saat ini penulis belum dapat menemukan solusi
untuk menggabungkan dan menggunakan kedua buah database itu secara
langsung.
2.
Mengembangkan aplikasi sehingga dapat melakukan pengelolaan data
didalam aplikasi secara langsung sehigga semua fitur insert,update,dan delete
dapat dilakukan secra langsung dudalam aplikasi termasuk menentukan titik
dari supermarket dan kompetitor.
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
DAFTAR PUSTAKA
Al Bahra Bin Ladjamudin, 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Jakarta :
Graha Ilmu.
Febrian Jack, Farida Andayani, 2002. Kamus Komputer dan Istilah teknologi
Informasi. Bandung : Informatika Bandung.
Pressman Rojer, 1997. Software Engineering A Practitioner’s Approach.
Mc
Graw Hill.
Hornas Septian,2008. Sistem Informasi geografis Gunung Api Di Indonesia
ST INTEN Bandung.
Prahasta Edy, 2007. Membangun Aplikasi Web-Based GIS dengan Mapserver.
Bandung : Informatika Bandung.
Prasetyo
Harmi,2006.
Pengantar
Unified
Modeling
language
(UML)
http://harmiprasetyo.wordpress.com/2006/09/26/pengantar-uniifiied-modelliing-language-uml/