• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Pakem menggunakan LKS terbimbing pada pokok bahasan turunan fungsi aljabar untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta tahun ajaran 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendekatan Pakem menggunakan LKS terbimbing pada pokok bahasan turunan fungsi aljabar untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta tahun ajaran 2015/2016."

Copied!
197
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Ika Siwi Wulandani, 2012. Pendekatan PAKEM Menggunakan LKS Terbimbing Pokok Bahasan Turunan Fungsi Aljabar Untuk Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogjakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pendekatan PAKEM menggunakan LKS terbimbing pokok bahasan Turunan Fungsi Aljabar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta, (2) Pendekatan PAKEM menggunakan LKS terbimbing pokok bahasan Turunan Fungsi Aljabar dapat meningkatkan hasil belajar siswa XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta.

Subjek penelitian siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta yang berjumlah 33 orang. Penelitian inin dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan Turunan Fungsi Aljabar. Penelitian diawali dengan observasi kegiatan pembelajaran di kelas. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan 2 kali pertemuan dan 1 kali ulangan harian. Pengambilan data motivasi belajar dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh siswa. Pengambilan data aktivitas belajar siswa diperoleh dengan melakukan pengematan aktivitas belajar isiwa. Pengambilan data prestasi belajar dilakukan dengan menggunakan tes.

Hasil penelitian menunjukkan (1) Pendekatan PAKEM menggunakan LKS terbimbing pokok bahasan Turunan Fungsi Aljabar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase jumlah siswa yang motivasi belajar mengalami peningkatan sebanyak 93,94 %. (2) Pendekatan PAKEM menggunakan LKS terbimbing pokok bahasan Turunan Fungsi Aljabar dapat meningkatkan hasil belajar siswa XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta. Persentase jumlah siswa yang tuntas atau memenuhi KKM pada siklus 1 sebesar 61,29% dengan rata-rata 71,5, siklus 2 sebesar 75,75% dengan rata – rata 72,63, Ulangan Harian sebesar 75,75% dengan rata – rata 79,52.

(2)

ABSTRACT

Ika Siwi Wulandani,2012. The PAKEM Approaches Using The Guided Student Worksheet The Subject Derivatives of Algebraic Function For Increasing The Motivation and the Learning Result of Eleventh Social Two Students of Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta Senior High School in 2015/2016.

The objectives of the research are to know (1) The PAKEM Approaches Using The Guided Student Worksheet. The Subject Derivatives of Algebraic Function could increase the study motivator of Eleventh Sosial Two Students of Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta Senior High School, (2) The PAKEM Approaches Using The Guided Student Worksheet The Subject Derivatives of Algebraic Function could increase study result of Eleventh Sosial Two Students of Pangudi Luhur Senior High School

The research subject has 33 Eleventh Sosial Two students. The research was done in 2nd semester of 2015/2016 the subject Derivatives of Algebraic Function. This research was started with thye observation of study process in the class. It has been done in 2 meeting and 1 exam. The study motivation data were taken by quisioner which was done by the students. Study activity dara were taken by observing the students study activities. The study achievement data were taken by using exam.

The results of the research are (1) The PAKEM Approaches Using The Guided Student Worksheet The Subject Derivatives of Algebraic Function could increase the study motivation Eleventh Sosial Two PL Santo Yosef Senior High School. It can show from the member of students study motivation that increase into 93,94%, (2) The PAKEM Approaches Using The Guided Student Worksheet (LKS) The Subject Derivatives of Algebraic Function could increase the study result of Eleventh Sosial Two PL Santo Yosef Senior High School. It can show from the member of students siklus 1 exam that increase into 61,29% and the mean is 71,5, siklus 2 exam that increase into 75,75% and the mean is 72,63, and daily test that increase into 75,75% and the mean is 79,52.

(3)

i

PENDEKATAN PAKEM MENGGUNAKAN LKS TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN TURUNAN FUNGSI ALJABAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SISWA

KELAS XI IPS 2 SMA PANGUDI LUHUR SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

IKA SIWI WULANDANI

NIM : 121414040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

PERSEMBAHAN

Ku Persembahkan Karya ini Untuk :

Yesus Kristus yang telah melindungi dalam setiap langkah dan usahaku

Kedua Orang Tuaku Bapak Joko Triyono dan Ibu Nanik Purwanti yang selalu

memberikan rasa cinta, semangat, dan doa

Sahabat-sahabat Pendidikan Matematika 2012 yang memberikan semangat dan

pengalaman yang luar biasa

(7)

v MOTTO

“Jangan mundur sebelum melangkah, setelah melangkah jalani dengan cara

terbaik yang bisa kita lakukan”

“Usaha yang kita tanam pada hari kemarin dan sekarang adalah buah yang akan

dipetik dikemudian hari”

“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah

(8)
(9)

vii ABSTRAK

Ika Siwi Wulandani, 2012. Pendekatan PAKEM Menggunakan LKS Terbimbing Pokok Bahasan Turunan Fungsi Aljabar Untuk Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogjakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pendekatan PAKEM menggunakan LKS terbimbing pokok bahasan Turunan Fungsi Aljabar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta, (2) Pendekatan PAKEM menggunakan LKS terbimbing pokok bahasan Turunan Fungsi Aljabar dapat meningkatkan hasil belajar siswa XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta.

Subjek penelitian siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta yang berjumlah 33 orang. Penelitian inin dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan Turunan Fungsi Aljabar. Penelitian diawali dengan observasi kegiatan pembelajaran di kelas. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan 2 kali pertemuan dan 1 kali ulangan harian. Pengambilan data motivasi belajar dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh siswa. Pengambilan data aktivitas belajar siswa diperoleh dengan melakukan pengematan aktivitas belajar isiwa. Pengambilan data prestasi belajar dilakukan dengan menggunakan tes.

Hasil penelitian menunjukkan (1) Pendekatan PAKEM menggunakan LKS terbimbing pokok bahasan Turunan Fungsi Aljabar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase jumlah siswa yang motivasi belajar mengalami peningkatan sebanyak 93,94 %. (2) Pendekatan PAKEM menggunakan LKS terbimbing pokok bahasan Turunan Fungsi Aljabar dapat meningkatkan hasil belajar siswa XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta. Persentase jumlah siswa yang tuntas atau memenuhi KKM pada siklus 1 sebesar 61,29% dengan rata-rata 71,5, siklus 2 sebesar 75,75% dengan rata – rata 72,63, Ulangan Harian sebesar 75,75% dengan rata – rata 79,52.

(10)

viii ABSTRACT

Ika Siwi Wulandani,2012. The PAKEM Approaches Using The Guided Student Worksheet The Subject Derivatives of Algebraic Function For Increasing The Motivation and the Learning Result of Eleventh Social Two Students of Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta Senior High School in 2015/2016.

The objectives of the research are to know (1) The PAKEM Approaches Using The Guided Student Worksheet. The Subject Derivatives of Algebraic Function could increase the study motivator of Eleventh Sosial Two Students of Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta Senior High School, (2) The PAKEM Approaches Using The Guided Student Worksheet The Subject Derivatives of Algebraic Function could increase study result of Eleventh Sosial Two Students of Pangudi Luhur Senior High School

The research subject has 33 Eleventh Sosial Two students. The research was done in 2nd semester of 2015/2016 the subject Derivatives of Algebraic Function. This research was started with thye observation of study process in the class. It has been done in 2 meeting and 1 exam. The study motivation data were taken by quisioner which was done by the students. Study activity dara were taken by observing the students study activities. The study achievement data were taken by using exam.

The results of the research are (1) The PAKEM Approaches Using The Guided Student Worksheet The Subject Derivatives of Algebraic Function could increase the study motivation Eleventh Sosial Two PL Santo Yosef Senior High School. It can show from the member of students study motivation that increase into 93,94%, (2) The PAKEM Approaches Using The Guided Student Worksheet (LKS) The Subject Derivatives of Algebraic Function could increase the study result of Eleventh Sosial Two PL Santo Yosef Senior High School. It can show from the member of students siklus 1 exam that increase into 61,29% and the mean is 71,5, siklus 2 exam that increase into 75,75% and the mean is 72,63, and daily test that increase into 75,75% and the mean is 79,52.

(11)
(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmatNya yang

besar, sehingga peneliti bisa menyelesaikan tugas akhir ini. Semua usaha yang

peneliti lakukan ini tidak akan berhasil tanpa doa, bimbingan, bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan

rendah hati peneliti mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematima, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Ibu C. Novella Krisnamurti, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberika bimbingan, dukungan dan

mengarahkan peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Haniek Sri Partini, M.Pd. selaku dosen penguji yang telah

membimbing selama penulis menempuh kuliah serta masukkan dan kritikan

yang bermanfaat untuk penyempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Maria Suci Apriani, M.Sc. selaku dosen penguji yang telah membimbing

selama penulis menempuh kuliah serta masukkan dan kritikan yang

(13)

xi

7. Seluruh staf dosen JPMIPA Universitas Sanata Dharma, terimakasih atas

kebaikan, bimbingan dan ilmu yang telah diberikan.

8. Kedua orangtuaku Bapak Joko Triyono dan Ibu Nanik Purwanti, terimakasih

atas semua kebaikan yang teah diberikan hingga saat ini.

9. BR. Yohanes Sudaryono,S.Pd.,M.Pd., FIC. selaku Kepala Sekolah SMA

Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta sudah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melakukan penelitian di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef

Surakarta.

10. Bapak Wisnu Wahyudi selaku guru mata pelajaran Matematika Kelas XI IPS

SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta, yang sudah memberikan

kesempatan dan arahan kepada peneliti dalam melakukan penelitian ini

hingga selesai dengan baik.

11. Siswa-siswi Kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta yang

telah bersedia bekerja sama dengan peneliti untuk melakukan tes penelitian.

12. Seluruh staf Sekretariat JPMIPA, staf Perpustakaan dan karyawan

Universitas Sanata Dharma yang telah membantu kelancaran proses belajar

penulis selama ini.

13. Prasetyo Indra Ardianto, S.E. atas ide, dukungan, semangat, doa dan cinta

yang telah diberikan.

14. Adventa Eklesiawati, Mikaela Yuliani, Raymunda Rahayu, Benediktus Dian

Candra dan Theresia Hermin atas doa, semangat, dan dukungan yang telah

(14)

xii

15. Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan baik langsung

atau tidak langsung yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak

yang memerlukannya.

(15)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMA MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ...viii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GRAFIK ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Batasan Ilmiah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Lembar Kerja Siswa (LKS) Terbimbing ... 8

1. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS) Terbimbing ... 8

2. Tujuan ... 9

3. Syarat-syarat Menyusun LKS ... 9

4. Prosedur Penyusunan LKS ... 10

B. Metode PAKEM ... 10

(16)

xiv

1. Pengertian ... 15

2. Teorema ... 15

D. Motivasi Belajar ... 21

1. Pengertian Motivasi Belajar ... 21

2. Macam-macam Motivasi Belajar ... 22

3. Prinsip Motivasi Belajar ... 23

E. Hasil Belajar ... 26

F. Kerangka Berfikir ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Jenis Penelitian ... 28

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 28

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 29

D. Rancangan Tindakan ... 30

1. Pembebalajaran Siklus 1 ... 31

2. Pembelajaran Siklus 2 ... 33

E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ... 35

1. Metode Pengumpulan Data ... 35

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 37

F. Metode Analisis Data ... 49

1. Data Hasil Kuesioner Motivasi ... 49

2. Data Hasil Belajar ... 51

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA dan PENYAJIAN DATA ... 55

A. Pelaksanaan Penelitian ... 55

1. Persiapan Penelitian ... 55

2. Pelaksanaan Penelitian ... 60

B. Analisis Data ... 67

1. Analisis Data Aspek Kognitif ... 67

2. Analisis Data Motivasi Belajar ... 74

(17)

xv

BAB V PENUTUP ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ...79

(18)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 l Kegiatan Pertemuan ... 38

Tabel 3.2 Kisi-kisi Penyusunan LKS terkait Motivasi ... 39

Tabel 3.3 Kisi-kisi Penyusunan LKS terkait Hasil Belajar ... 40

Tabel 3.4 Kisi – kisi Observasi ... 41

Tabel 3.5 Kisi – kisi Kuesioner Motivasi Awal ... 42

Tabel 3.6 Kisi – kisi Kuesioner Motivasi Akhir ... 42

Tabel 3.7 Kisi – kisi Soal Tes Akhir Siklus ... 45

Tabel 3.8 Validasi Soal Siklus 1 ... 47

Tabel 3.9 Validasi Soal Siklus 2 ... 48

Tabel 3.10 Validasi Soal Ulangan Harian ... 48

Tabel 3.11 Bobot Pernyataan Positif Kuesioner ... 49

Tabel 3.12 Bobot Pernyataan Negatif Kuesioner ... 50

Tabel 3.13 Kriteria Motivasi/ Sikap ... 51

Tabel 3.14 Kategori Motivasi Siswa ... 51

Tabel 3.15 Bobot Pernyataan Observasi ... 53

Tabel 3.16 Kategori Sikap Siswa ... 53

Tabel 3.17 Indikator Keberhasilan ... 54

Tabel 4.1 Nilai Siswa dan Keterangan ... 67

Tabel 4.2 Nilai Siswa ... 71

Tabel 4.3 Skor Afektif ... 73

(19)

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Persentase Ketuntasan ... 69

(20)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

A.1 Surat Keterangan Observasi ... 81

A.2 Surat Keterangan Penelitian ... 82

B.1 RPP ... 83

B.2 LKS ... 98

C.1 Validasi dosen 1 ...106

C.2 Validasi dosen 2 ...111

D.1 Soal dan Kunci Siklus 1 ...115

D.1 Soal dan Kunci Siklus 2 ...116

E.1 Ujicoba Siklus 1 ...118

E.2 Validasi Siklus 1 ...119

E.3 Reliabilitas Siklus 1 ...120

E.4 Ujicoba Siklus 2 ...120

E.5 Validitas Siklus 2 ...122

E.6 Reliabilitas Siklus 2 ...122

E.7 Ujicoba Ulangan Harian ...123

E.8 Validitas Ulangan Harian ...124

E.9 Reliabilitas Ulangan Harian ...124

F.1 Lembar Observasi Siswa ...125

F.2 Kuesioner Motivasi Awal ...126

F.3 Kuesioner Motivasi Akhir...128

(21)

xix

G.2 Data Kuesioner Motivasi Awal ...133

G.3 Data Kesioner Motivasi Akhir ...135

G.4 Data Siklus 1 ...136

G.5 Data Siklus 2 ...138

G.6 Data Ulangan Harian ...140

F.1 Contoh Lembar Observasi Siswa ...142

F.2 Contoh Lembar Kuesioner Awal ...147

F.3 Contoh Lembar Kuesioner Akhir ...152

F.4 Lembar Pekerjaan Siswa Siklus 1 ...162

F.5 Lembar Pekerjaan Siswa Siklus 2 ...165

F.6 Lembar Pekerjaan Siswa Ulangan Harian ...170

F.7 Grafik Nilai Siswa ...175

F.8 Lembar Pekerjaan LKS siswa ...176

(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran matematika selama ini telah melahirkan asumsi bagi

siswa bahwa suatu pembelajaran yang sangat sulit, tidak menyenangkan,

tidak menarik dan penuh dengan rumus yang susah diingat. Anggapan

semacam itu menghambat siswa dalam mempelajari serta memahami

matematika. Banyak orang yang mengatakan bahwa matematika tingkat

lanjutan yang dipelajari dengan susah payah manfaatnya sangat sedikit

dalam kehidupan (Sujono,1988:3).

Berdasarkan pengalaman saat bersekolah di SMA Pangudi Luhur

Santo Yosef Surakarta ditunjang dengan hasil observasi (4-5 Februari

2016), peneliti melihat sebagian guru menggunakan model pembelajaran

yang satu arah. Kegiatan siswa banyak yang hanya diam, tidak

mendengarkan bahkan banyak yang mengobrol sendiri dengan teman

karena proses pembelajaran dirasa membosankan. Hal ini mengakibatkan

pembelajaran yang diberikan kurang maksimal yang membuat siswa takut

bertanya langsung kepada guru sehingga siswa lebih nyaman bertanya

dengan teman sekitar yang belum tentu benar.

Melalui hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru

matematika di SMA PL Santo Yosef Surakarta pada Hari Sabtu, 23

(23)

yang disebabkan karena motivasi belajar siswa masih kurang. Siswa

menganggap pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit untuk

dipahami. Siswa membutuhkan suatu inovasi belajar yang baru untuk

mendorong siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Peneliti memilih kelas XI IPS 2 sebagai subjek penelitian karena

berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terlihat masih banyak

siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Siswa sering berbicara

dengan teman sebangku karena merasa bosan dalam proses pembelajaran.

Siswa kelas tersebut sebagian besar tidak memiliki buku pegangan

maupun catatan untuk bahan belajar di rumah sehingga berpengaruh

terhadap hasil belajar yang kurang maksimal.

Untuk meningkatkan hasil belajar serta motivasi siswa perlu suatu

proses pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi lebih aktif. Guru

memiliki peran penting mengajak siswa tertarik untuk mengikuti

pembelajaran yang berlangsung. Siswa tidak hanya mendapatkan dan

menghafal rumus yang membuat siswa cenderung pasif.

Siswa diajak untuk mendapatkan rumus sehingga siswa akan semakin

aktif dan termotivasi dengan pembelajaran tersebut. Kegiatan tersebut

membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran dimana guru berperan

untuk membimbing siswa dengan arahan penggunaan LKS Terbimbing

sebagai bahan belajar. Dengan demikian, secara tidak langsung siswa akan

(24)

3

Pendekatan PAKEM merupakan pendekatan yang digunakan untuk

membuat siswa semakin aktif dalam pembelajaran yang berlangsung.

Dengan berdiskusi kelompok siswa bisa bertukar pikiran dan lebih mudah

untuk saling berinteraksi dengan teman kelompok. Pembelajaran yang

menyenangkan diharapkan nantinya dapat meningkatkan hasil belajar dan

motivasi belajar siswa di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta pada

materi Turunan Fungsi Aljabar.

Dari hal diatas, peneliti ingin melakukan penelitian Pendekatan

PAKEM menggunakan LKS terbimbing pokok bahasan Turunan Fungsi

Aljabar untuk meningkatkan motivasi serta hasil belajar siswa XI IPS 2

SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan observasi di lapangan tersebut, penulis mengetahui

berbagai permasalahan yang ada di lapangan. Oleh karena itu, peneliti

hendak mengemukakan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain

sebagai hasil penelitian yang penulis jumpai di lapangan :

1. Siswa sebagian besar tidak mempunyai buku pegangan untuk sebagai

bahan belajar. Siswa hanya meminjam buku di perpustakaan sebelum

pembelajaran dimulai.

2. Guru menjelaskan dengan metode ceramah sehingga membuat siswa

merasa bosan karena mereka hanya mendengarkan saja tanpa

(25)

pada suatu masalah yang menuntut mereka pada pemahaman mereka

masih mengalami kesulitan.

3. Persiapan guru yang kurang bisa membagi waktu sebaik mungkin

sesuai dengan RPP yang mereka buat, sehingga tidak jarang banyak

guru yang terlalu lama terhadap suatu materi. Media pembelajaran

guru juga kurang bervariasi karena tidak jarang guru hanya

memberikan materi untuk diterangkan di depan kelas dan siswa hanya

mendengarkan saja. Siswa yang terkadang jenuh hanya diam dan tidak

berani untuk bertanya saat mereka kurang paham tentang materi yang

mereka belum paham.

4. Sikap siswa yang pasif dalam proses pembelajaran sehingga

mengakibatkan hasil belajar siswa yang kurang maksimal.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas :

1. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA

Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta dengan Pendekatan PAKEM

menggunakan LKS Terbimbing?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA

Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta dengan pembelajaran

(26)

5

D. Batasan Istilah

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa istilah yang digunakan.

Adapun penjelasan mengenai istilah-istilah dalam penelitian ini antara

lain:

1. LKS Terbimbing

LKS terbimbing adalah panduan siswa yang digunakan untuk

melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah dengan

arahan yang diberikan oleh guru.

2. Pendekatan PAKEM

PAKEM adalah suatu pendekatan yang memungkinkan peserta

didik mengerjakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan

keterampilan sikap dan pemahaman dengan belajar sambil bekerja,

sementara guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran

3. Motivasi Belajar

Kemauan siswa yang berasal dari dalam diri seseorang untuk

mengikuti dan berperan dlam proses pembelajaran yang berlangsung

dengan tujuan mencapai hasil belajar maksimal.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah pola-pola sikap, kreativitas dan pengetahuan

(27)

E. Tujuan

Tujuan dari penelitian :

1. Mengetahui Pendekatan PAKEM menggunakan LKS Terbimbing

dapat membantu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI

IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta.

2. Mengetahui Pendekatan PAKEM menggunakan LKS Terbimbing

dapat membantu untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS

2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta.

F. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian yang sudah dilaksanakan adalah :

1. Bagi peneliti

a. Peneliti mendapat kesempatan dalam mempraktikkan dengan

metode yang digunakan berguna untuk meningkatkan prestasi dan

motivasi belajar siswa.

b. Peneliti mempunyai pengalaman melaksanakan penelitian tindakan

sehingga mendapat reverensi dalam pembelajaran.

2. Bagi guru

a. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengoptimalkan pengunaan

bahan ajar serta pendekatan pembelajaran dalam proses

pembelajaran yang berlangsung.

b. Menambah wawasan strategi untuk menciptakan pembelajaran

(28)

7

3. Bagi siswa

a. Memberikan pengalaman belajar matematika dengan metode yang

menyenangkan.

b. Mengajak siswa untuk lebih aktif dan tekun dalam pembelajaran

matematika.

4. Bagi sekolah

Sebagai bahan pertimbangan sekaligus sebagai kerangka acuan

dalam mengembangkan hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran

(29)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Lembar Kerja Siswa (LKS) Terbimbing

1. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS) Terbimbing

Lembar Kerja Siswa (LKS) Terbimbing adalah panduan siswa

yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan

masalah dengan arahan yang diberikan oleh guru. Lembar Kerja Siswa

Terbimbing dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek

kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek

pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi.

Lembar Kerja Siswa (LKS) Terbimbing memuat sekumpulan kegiatan

mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan

pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai

indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh.

Pengaturan awal (advance organizer) dari pengetahuan dan

pemahaman siswa diberdayakan melalui penyediaan media belajar pada

setiap kegiatan eksperimen sehingga situasi belajar menjadi lebih

bermakna, dan dapat terkesan dengan baik pada pemahaman siswa.

Keterpaduan konsep merupakan salah satu dampak pada kegiatan

pembelajaran, maka muatan materi setiap lembar kegiatan siswa pada

(30)

9

2. Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS) Terbimbing

Tujuan menggunakan LKS Terbimbing dalam proses pembelajaran

meliputi :

a. Membuat siswa semakin aktif dalam proses kegiatan pembelajaran.

b. Membantu siswa untuk semakin memahami serta mengembangkan

konsep pembelajaran.

c. Melatih siswa untuk mengembangkan dan menemukan ketrampilan

untuk berproses.

d. Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses

kegiatan pembelajaran.

e. Membantu siswa dalam memperoleh informasi tentang konsep yang

dipelajari melalui proses kegiatan pembelajaran secara sistematis

f. Membantu siswa memperoleh catatan materi yang dipelajari melalui

kegiatan pembelajaran.

3. Syarat-syarat Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)

Penyusunan LKS yang tepat harus memenuhi syarat-syarat berikut :

a. Susunan kalimat harus singkat, jelas, sederhana dan mudah dimengerti

oleh siswa.

b. Gambar hendaknya membantu siswa memahami materi, berpikir kritis

dan menunjukkan sebuah pengertian.

c. Tata letak hendaknya membantu siswa memahami materi dengan

menunjukkan urutan kegiatan secara logis dan sistematis serta harus

(31)

4. Prosedur Penyusunan Lembar Kerja Siswa

Prosedur dalam penyusunan Lembar Kerja Siswa meliputi :

a. Menentukan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran

sebagai bahan penyusunan Lembar Kerja Siswa.

b. Menentukan kegiatan yang harus dilakukan siswa sesuai dengan

kompetensi dasar indikator dan tujuan pembelajaran.

c. Menetukan alat, bahan dan sumber belajar.

d. Menentukan ketrampilan proses terhadap kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran.

B. Pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Menyenangkan)

Gulo (2002) mengemukakan bahwa, pendekatan pembelajaran adalah

suatu pandangan dalam mengupayakan cara siswa berinteraksi dengan

lingkungannya.

Syaiful (2003:62) berpendapat bahwa pendekatan adalah suatu

pandangan guru terhadap siswa dalam menentukan sikap perbuatan yang

dihadapi dengan harapan dapat memecahkan masalah dalam mengelola kelas

yang nyaman dan menyenangkan dalam proses pembelajaran.

Wahjoedi (1999:121) berpendapat bahwa pendekatan pembelajaran adalah

cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif

melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara

(32)

11

Sehingga dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran adalah suatu

sudut pandang mengenai cara bagaimana mengelola proses kegiatan belajar

dan perilaku siswa agar aktif melakukan tugas belajar supaya mencapai

tujuan belajar yang telah ditetapkan.

Pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan

Menyenangkan) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Pembelajaran Aktif

Pembelajaran yang menciptakan kondisi di mana peserta didik

diharapkan aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir,

berinteraksi, berbuat untuk mencoba menemukan konsep baru atau

menghasilkan suatu karya. Guru berperan sebagaiorang yang menciptaan

suasana belajar yang kondusif atau sbagai fasilitatordalam proses

pembelajaran. Siswa diharuskan berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajaran yang aktif terjadi dialog yang interaktif antara siswa

dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan sumber belajar yang

lainnya.

Pembelajaran yang aktif siswa diharapkan tidak terbebani secara

perseorangan dalam memecahkan masalah yang dihadapi, tetapi mereka

dapat saling bertanya ataupun berdiskusi baik dengan siswa lain maupun

dengan guru. Pembelajaran yang aktif siswa diharapkan tumbuh dan

berkembang semua potensi yang mereka miliki sehingga pada akhir dapat

(33)

Ciri-ciri pembelajaran yang aktif sebagaimana dikemukakan dalam

buku Hamzah (2011:75-76) adalah sebagai berikut :

a. Pembelajaran berpusat kepada siswa

b. Pembelajaran berkaitan dengan kehidupan nyata.

c. Pembelajaran mendorong anak untuk berpikir tingkat tinggi.

d. Pembelajaran melayani gaya belajar anak yang berbeda-beda.

e. Pembelajaran mendorong anak untuk berinteraksi multi arah

(siswa-guru)

f. Pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber

belajar.

g. Penataan lingkungan memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan

belajar.

h. Guru memantau proses pembelajaran.

i. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil belajar siswa.

2. Pembelajaran Kreatif

Pembelajaran yang mendorong siswa untuk lebih bebas mempelajari

makna yang mereka pelajari. Pembelajaran yang kreatif juga sangat

penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu

menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya ataupun orang lain.

Pembelajaran kreatif adalah pembelajaran yang menekankan pada

(34)

13

belajar siswa kondusif, hal ini menuntut kreativitas guru dalam mengemas

bahan pembelajaran.

Pembelajaran yang kreatif bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan berpikir siswa supaya memiliki kreatifitas yang tinggi.

Kreatifitas adalah kemampuan untuk membuat atau menciptakan hal-hal

baru atau kombinasi baru berdasarkan data, informasi, dan unsur-unsur

yang ada. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir yang tinggi dan

menghasilkan karya cipta yang diperoleh melalui pengetahuan serta

pengalaman hidup. Siswa yang kreatif diharapkan mampu untuk

memunculkan ide-ide yang inovatif.

3. Pembelajaran Efektif

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang diterapkan guru

dengan maksud untuk menghasilkan tujuan yang telah ditetapkan.

Pembelajaran ini menghendaki agar siswa yang belajar telah membawa

potensi mereka akan dikembangkan melalui kompetensi yang telah

ditetapkan dan dalam waktu tertentu kompetensi belajar dapat dicapai

siswa dengan baik. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang

mempertimbangkan karakteristik siswa, kemampuan siswa, media yang

akan digunakan serta evaluasi pembelajaran yang didasarkan pada

kemampuan siswa. Dari semua itu peran seorang guru untuk mengelola

(35)

4. Pembelajaran Menyenangkan

Pembelajaran menyenangkan dapat dimulai dengan menciptakan

kondisi yang memungkinkan peserta didik memiliki pengalaman belajar

yang melalui berbagai sumber.

Menurut Lynee Hill dalam buku Evelinne Siregar(2010:96-97)

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan memiliki

ciri-ciri sebagai berikut:

a) Pembelajaran direncanakan dengan baik

Pembelajaran direncanakan dengan baik dapat dicapai bila :

1) Guru mengidentifikasi dengan tepat tujuan pembelajaran.

2) Guru mengidentifikasi apa yang telah diketahui siswa dan

mengembangkan pembelajaran berdasarkan informasi yang

didapat.

b) Pembelajaran menarik

Pembelajaran untuk menarik dan menantang siswa dapat dicapai bila :

1) Guru tidak menggunakan metode ceramah.

2) Siswa tidak terlalu banyak mendengar dan menjawab pertanyaan

secara bersama-sama.

3) Kegiatan meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan

masalah, termasuk tugas-tugas terbuka.

4) Peristiwa hangat dan pengalaman siswa secara langsung bertujuan

(36)

15

c) Pembelajaran siswa aktif

Pembelajaran untuk mengaktifkan siswa dapat tercapai apabila :

1) Belajar dengan mengerjakan dimana siswa aktif, terlibat,

berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

2) Siswa dapat berinteraksi antar siswa, antar kelompok, maupun

dengan guru.

3) Siswa dapat mengemukakan pendapat.

4) Siswa menjadi pusat dari proses pembelajaran yang berlangsung

d) Suatu rencana pembelajaran PAKEM

Rencana pembelajaran PAKEM harus mencakup hal berikut ini :

1) Fokus belajar dan pembelajaran (kompetensi)

2) Apa yang dibutuhkan dalam pembelajaran (bahan dan sumber)

3) Urutan proses pembelajaran

4) Proses dan produk pembelajaran, kegiatan yang akan dikerjakan

siswa dan proses yang dilakukan siswa untuk mendapatkan hasil

serta siswa mempresentasikan hasil pekerjaan.

PAKEM adalah suatu pendekatan yang memungkinkan peserta

didik mengerjakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan

keterampilan sikap dan pemahaman dengan belajar sambil bekerja,

sementara guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.

Pendekatan PAKEM siswa diharapkan untuk aktif dan kreatif dalam

proses pembelajaran agar pembelajaran ini berjalan sesuai dengan

(37)

dankreativitas untuk merancang skenario supaya pembelajaran

berjalan baik.

C. Turunan Fungsi Aljabar

1. Pengertian Turunan Fungsi Aljabar

Turunan dari suatu fungsi f 'adalah fungsi lain f ' yang nilainya pada

sembarang bilangan x didefinisikan sebagai berikut

0

( ) ( ) '(x) lim

h

f x h f x f

h

  

Apabila nilai limit ada.

2. Teorema-teorema pada Turunan Fungsi Aljabar Teorema 1.

Suatu turunan fungsi konstan, untuk f x( )k dengan xR dan k

adalah konstanta real , maka didapatkan turunan pertama fungsi

tersebut :

'( )

f x = 0

Pembuktian :

Jika f x( )kdengan xR dan k adalah konstanta real . Turunan

dari fungsi konstanta tersebut adalah :

0

( ) ( ) '( ) lim

h

f x h f x f x h     0 lim h k k h    0 lim 0 0

h

(38)

17

Teorema 2.

Suatu turunan fungsi identitas, untuk f x( ) x maka, didapatkan

turunan pertama fungsi tersebut :

'( ) f x = 1

Pembuktian:

Jika f x( )x, turunan dari fungsi identitas tersebut adalah :

0

( ) ( ) '( ) lim

h

f x h f x f x h     0 lim h

x h x h     0 lim h h h   0 lim1 h  1  Teorema 3.

Suatu turunan fungsi pangkat, untuk f x( )xn, dengan n bilangan real maka didapatkan

1 '( ) n f xnx

Pembuktian :

Jika f x( )xn, dengan n bilangan real, turunan fungsi pangkat tersebut adalah:

0

( ) ( ) '( ) lim

h

f x h f x f x

h

(39)

0

( ) lim

n n

h

x h x

h     1 0 1 0 (( ... ) ) lim ( ... ) lim

n n n n

h

n n n n

h

x nx h h x

h

x nx h h x

h               1 0 1 0 ( ... ) lim 1

lim ( ... )

n n n n

h

n n

h

x nx h h x

h

nx h h

h             1 0 1

lim ( n n ... n n)

h h x nx h h x

 

    

1 1

0

lim( n ... n )

h nx h

      1 n nx   1 n nx   Teorema 4.

Suatu turunan hasil kali konstanta dengan fungsi, untuk

( ) n

f xcx , dengan c adalah konstanta, c 0, dan n bilangan

real,maka didapatkan

1 '( ) n f xcnx

Pembuktian :

Jika f x( )cxn, dengan c adalah konstanta, c 0, dan n bilangan real, turunan fungsi pangkat dengan konstanta tersebut adalah :

0

( ) ( )

'( ) lim

h

f x h f x f x

h

(40)

19 0 ( ) lim n n h

c x h cx h

 

1 2 2 1

0

( 1)

( ... nxh h )

2 lim

n n n n n n

h

n n

c x nx h x h cx

h            

1 2 2 1

0

( 1)

( ...

2 lim

n n n n

h

n n

ch nx x h nxh h

h           

1 2 2 1

0

( 1)

lim ( ... )

2

n n n n

h

n n

c nxxh nxhh

       1 n cnx   Teorema 5.

Suatu turunan jumlah fungsi, untuk f x( )u x( )v x( )dengan

( )

u x dan v x( ) masing-masing adalah fungsi dari x , maka

didapatkan turunan jumlah fungsi tersebut :

'( ) '( ) '( )

f xu xv x

Pembuktian:

Jika f x( )u x( )v x( ), dengan u x( ) dan v x( ) masing-masing

adalah fungsi dari x , maka didapatkan turunan jumlahan fungsi

tersebut :

0

( ) ( ) '( ) lim

h

f x h f x f x h     0

{u( ) ( )} { ( ) ( )} lim

h

x h v x h u x v x h        0 ( ) ( ) ( ) ( ) lim h

u x h u x v x h v x

(41)

0 0

( ) ( ) ( ) ( )

lim lim

h h

u x h u x v x h v x

h h

 

   

 

'( ) '( )

u x v x

 

Teorema 6.

Suatu turunan selisih fungsi, untuk f x( )u x( )v x( ), dengan

( )

u x dan v x( ) masing-masing adalah fungsi dari x , maka

didapatkan

'( ) '( ) '( )

f xu xv x

Pembuktian :

Jika f x( )u x( )v x( ), dengan u x( ) dan v x( ) masing-masing

adalah fungsi dari x , maka didapatkan turunan selisih fungsi

tersebut :

0

( ) ( ) '( ) lim

h

f x h f x f x h     0

{u( ) ( )} { ( ) ( )} lim

h

x h v x h u x v x h        0 ( ) ( ) ( ) ( ) lim h

u x h u x v x h v x

h h           0 0 ( ) ( ) ( ) ( ) lim lim h h

u x h u x v x h v x

h h

 

   

 

'( ) '( )

u x v x

(42)

21

Teorema 7.

Suatu turunan hasil kali fungsi dengan fungsi, untuk

( ) ( ) ( )

f xu xv x , dengan u x( ) dan v x( ) masing-masing adalah

fungsi dari x ,maka didapatkan

'( ) '( ) ( ) ( ) '( )

f xu xv xu xv x

Pembuktian :

Jika f x( )u x( )v x( ), dengan u x( ) dan v x( ) masing-masing

adalah fungsi dari x , turunan hasil kali fungsi tersebut adalah

0

( ) ( ) '( ) lim

h

f x h f x f x h     0 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) lim h

u x h v x h u x h v x u x h v x u x v x h              0 ( ) ( ) ( ) ( )

lim ( ) ( )

h

v x h v x u x h u x

u x h v x

h h              

0 0 0 0

( ) ( ) ( ) ( )

lim ( ) lim lim ( ) lim

h h h h

v x h v x u x h u x

u x h v x h

h h

   

   

     

( ) '( ) '( ) ( )

u x v x u x v x

    u x'( )v x( )u x( )v x'( )

Teorema 8.

Suatu turunan hasil bagi fungsi dengan fungsi, untuk ( ) ( ) (x)

u x f x

v

 ,

dengan u x( ) dan v x( ) masing-masing adalah fungsi dari x ,maka

didapatkan

2

'( ) ( ) ( ) '( ) '( )

( )

u x v x u x v x f x

v x

 

(43)

Jika, dan v x( )0dengan u x( ) dan v x( ) masing-masing adalah

fungsi dari x , turunan hasil bagi fungsi dengan fungsi tersebut

adalah

0

( ) (x) '( ) lim

h

f x h f f x h     0 0 0 0 0 ( ) ( ) ( ) ( ) lim ( ) ( ) ( ) ( ) lim ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) lim ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) lim ( ) ( ) ( ) ( ) lim h h h h h

u x h u x

v x h v x

h

u x h v x u x v x h hv x h v x

u x h v x u x v x u x v x h u x v x hv x h v x

u x h u x v x h v x

v x u x

h h

v x h v x

u x h u x

h                                     0 0 2 ( ) ( )

( ) lim ( )

lim ( ) ( )

'( ) ( ) ( ) '( ) ( ) ( ) '( ) ( ) ( ) '( ) '( ) ( ) h h

v x h v x

v x u x

h v x h v x

u x v x u x v x v x v x

u x v x u x v x f x v x                 

D. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Eveline Siregar (2010:51) motivasi belajar merupakan

daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar

demi mencapai satu tujuan. Motivasi memegang peranan penting dalam

(44)

23

siswa yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak

untuk melaksanakan kegiatan belajar.

Motivasi belajar menurut Ridwan Abdullah (2013:49) adalah

suatu energi dalam diri manusia yang mendorong untuk melakukan

aktivitas tertentu dengan tujuan tertentu. Motivasi belajar adalah segala

sesuatu yang dapat memotivasi peserta didik atau individu untuk belajar.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

adalah kemauan siswa yang berasal dari dalam diri seseorang untuk

mengikuti dan berperan dalam proses pembelajaran yang berlangsung

dengan tujuan mencapai hasil belajar maksimal.

2. Macam-macam Motivasi Belajar

Ridwan Abdullah (2013:49) menyatakan bahwa terdapat dua jenis

motivasi dalam belajar yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik :

a. Motivasi instrinsik

Motivasi instrinsik adalah motivasi internal dari dalam diri untuk

melakukan sesuatu, misalnya peserta didik mempelajari ilmu

pengetahuan alam karena menyenangi pelajaran tersebut.

b. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi untuk melakukan sesuatu

karena pengaruh dari luar. Motivasi ekstrinsik muncul akibat insentif

eksternal atau pengaruh dari luar peserta didik, misalnya :tuntutan,

(45)

3. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar

Ada beberapa prinsip-prinsip motivasi yang diterapkan dalam

proses pembelajaran meliputi meningkatkan perhatian (attention),

relevansi (relevance), kepercayaan diri (confidence), kepuasan

(satisfaction), seperti yang dikemukakan oleh Ridwan Abdullah S

(2013:50) yaitu:

a. Perhatian (attention)

Perhatian (attention) yaitu dorongan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu

seseorang ini muncul karena rangsang melalui elemen-elemen baru,

aneh, lain dengan yang sudah ada, dan kontradiktif/kompleks.

Terdapat beberapa strategi untuk merangsang motivasi dan perhatian,

yaitu sebagai berikut :

1) Metode penyampaian yang bervariasi.

2) Media untuk melengkapi pembelajaran.

3) Humor dalam penyajian pembelajaran.

4) Menyangkutkan peristiwa nyata dan contoh-contoh untuk

menjelaskan konsep yang diutarakan.

5) Teknik bertanya untuk melibatkan siswa.

b. Relevansi (relevance)

Relevansi (relevance) yaitu adanya hubungan yang ditunjukkan

antara materi pembelajaran, kebutuhan, dan kondisi siswa. Terdapat

tiga strategi yang dapat digunakan untuk menunjukkan relevansi

(46)

25

1) Sampaikan kepada siswa apa yang akan dapat mereka lakukan

setelah mempelajari materi pembelajaran.

2) Jelaskan manfaat pengetahuan/keterampilan yang akan dipelajari.

3) Berikan contoh, latihan/les yang langsung berhubungan dengan

kondisi siswa.

c. Kepercayaan Diri (confidence)

Kepercayaan diri (confidence) yaitu merasa diri kompeten atau

mampu merupakan potensi untuk dapat berinteraksi dengan

lingkungan. Motivasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya

harapan untuk berhasil. Ada sejumlah strategi untuk meningkatkan

kepercayaan diri, yaitu sebagai berikut :

1) Meningkatkan harapan siswa untuk berhasil dengan

memperbanyak pengalaman berhasil.

2) Menyusun pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil,

sehingga siswa tidak dituntut mempelajari banyak konsep

sekaligus.

3) Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menggunakan

persyaratan untuk berhasil.

4) Menggunakan strategi yang memungkinkan kontrol keberhasilan

di tangan siswa.

5) Tumbuh kembangkan kepercayaan diri siswa dengan

(47)

6) Berikan umpan balik konstruktif selama pembelajaran, agar siswa

mengetahui sejauh mana pemahaman dan prestasi belajar siswa.

d. Kepuasan (satisfaction)

Kepuasan (satisfaction) merupakan keberhasilan dalam mencapai

suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan, siswa akan termotivasi

untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa. Ada sejumlah

strategi untuk mencapai kepuasan, yaitu sebagai berikut :

1) Gunakan pujian secara verbal, umpan balik yang informatife,

bukan ancaman atau sejenisnya.

2) Berikan kesempatan kepada siswa untuk segera mengunakan/

mempraktikan pengetahuan yang baru dipelajari.

3) Minta kepada siswa yang telah menguasai untuk membantu

teman-teman yang belum berhasil.

4) Bandingkan prestasi siswa dengan prestasinya sendiri di masa lalu

dengan suatu standar tertentu, bukan dengan siswa lain.

E. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar adalah pola-pola sikap, kreativitas dan pengetahuan yang

diperoleh siswa setelah belajar. Hasil belajar siswa biasanya diarahkan pada

salah satu kawasan dari taksonomi. Benyamin S Bloom dalam buku Hamzah

(48)

27

a. Penilaian Kognitif

Penilaian kognitif adalah penilaian yang membahas tujuan pembelajaran

berkenaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan

sampai ke tingakat yang lebih tinggi yaitu evaluasi.

b. Penilaian Afektif

Penilaian afektif adalah penilaian yang berkaitan dengan sikap, apresiasi

(penghargaan) dan penyesuaian perasaan.

c. Penilaian Psikomotorik

Penilaian psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan tindakan

Ketiga penilaian tersebut merupakan objek penilaian dari hasil belajar.

Penilaian kognitif yang paling banyak digunakan oleh guru di sekolah karena

baerkaitan dengan kemampuan siswa dalam penguasaan materi pembelajaran.

Penilaian kognitif dapat melihat kemampuan siswa dalam mengerjakan soal

yang diberikan. Pada penelitian ini peneliti mengambil hasil belajar pada

aspek kognitif, dimana peneliti ingin melihat kemampuan siswa dalam

penguasaan materi.

F. Kerangka Berpikir

Salah satu permasalahan yang dihadapi guru matematika SMA Pangudi

Luhur Santo Yosef Surakarta adalah kurangnya motivasi belajar matematika.

Oleh sebab itu, diperlukan suatu alternative media pembelajaran dan

(49)

metode ceramah. Salah satu alternative yang digunakan adalah menggunakan

Pendekatan PAKEM menggunakan LKS terbimbing.

Pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan LKS Terbimbing

siswa dapat mengembangkan kemampuan belajar serta pengetahuan.

Pengalaman belajar yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila

proses pembelajaran yang diperoleh merupakan hasil dari pemahaman dan

penemuannya sendiri. Proses pembelajaran yang berlangsung melibatkan

siswa sepenuhnya. Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator, memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-ide yang

mereka dapatkan dari kegiatan tersebut untuk membuat siswa lebih aktif

sehingga pembelajaran yang berlangsung terkesan menyenangkan.

Pendekatan PAKEM menggunakan LKS Terbimbing menekankan pada

keaktifan serta kreatifitas siswa, pembelajaran juga terkesan menarik bagi

siswa, siswa lebih tekun dalam menyelesaikan soal, pembelajaran juga

semakin efektif karena dalam proses pembelajaran sudah ada bagian-bagian

waktu yang suah diranvang sehingga pembelajaran tidak akan membuat

terlalu banyak waktu. Hal ini menguatkan bahwa pembelajaran Pendekatan

PAKEM menggunakan LKS Terbimbing cocok digunakan dalam upaya

(50)

30 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan

Kelas. Penelitian Tindakan Kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh

guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk

memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar

siswa dapat ditingkatkan (Daryanto,2011:4).

Deskripsi yang akan dibahas dalam penelitian ini berupa deskripsi

mengenai:

1. Pendekatan PAKEM menggunakan LKS Terbimbing dapat

meningkatkan motivasi belajar.

2. Pendekatan PAKEM menggunakan LKS Terbimbing dapat

meningkatkan hasil belajar.

B. Waktu dan Tempat Peneitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – April semester genap

tahun pelajaran 2015/2016.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Santo

Yosef yang beralamat Jalan Landasan Udara Adisucipto (Jalan

(51)

C. Subjek Penelitian dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi

Luhur Santo Yosef Surakarta semester II yang berjumlah 33 siswa,

tahun pelajaran 2015/2016.

2. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah penggunaan LKS Terbimbing

untuk meningkatkan motivasi belajar serta hasil belajar. Pendekatan

pembelajaran yang diberikan adalah Pendekatan PAKEM yang

bertujuan untuk mengaktifkan siswa sehingga membuat siswa semakin

tertarik untuk belajar matematika. Pokok Bahasan yang digunakan

dalam pembelajaran ini adalah Turunan Fungsi Aljabar.

Pendekatan PAKEM menggunakan LKS Terbimbing mendukung

siswa untuk belajar lebih kreatif, mandiri dan santai sesuai ketentuan

kurikulum yang berlaku. Pendekatan PAKEM menggunakan LKS

Terbimbing menuntut guru untuk memberikan inovasi baru dalam

penyampaian materi sehingga siswa semakin lebih paham dengan

materi tersebut. Pendekatan PAKEM menggunakan LKS Terbimbing

menuntut siswa untuk lebih memahami melalui serangkaian aktivitas

secara terbimbing, sehingga diharapkan hasil belajar akan lebih

(52)

32

D. Rancangan Tindakan

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas

dimana, setiap siklus penelitian meliputi beberapa tahapan berulang

meliputi tahap-tahap: Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Acting),

Pemantauan (Observasing), Refleksi (Reflecting). Hasil refleksi digunakan

untuk mengetahui tingkat perubahan yang terjadi dan tingkat pencapaian

[image:52.595.84.510.243.630.2]

indikator-indikator yang telah ditetapkan.

Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart

Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran yang

dibagi menjadi 2 siklus penelitian. Penjabaran rangkaian kegiatanselama

proses penelitian sebagai berikut:

Next Refleksi

Perencanaan

pelaksanaan & Observiasi

Refleksi

Siklus II Perencanaan

(53)

1. Siklus I

Rancangan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I dilaksanakan

sebanyak 2 x 45 menit, terdiri dari beberapa tahapan, adapun tahapan

kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Rencana tindakan siklus I adalah sebagai berikut:

1) Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi RPP dan LKS

yang digunakan pada saat melakukan penelitian.

2) Mempersiapkan materi pembelajaran yang diajarkan.

3) Membuat instrumen pengumpulan data, yaitu:

a) Membuat soal tes akhir siklus untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar siswa secara kognitif dengan menggunakan LKS

Terbimbing .

b) Membuat lembar observasi untuk mengetahui perkembangan

hasil belajar siswa pada aspek afektif dengan menggunakan

pendekatan PAKEM.

c) Membuat kuesioner untuk mengetahui motivasi siswa.

b. Pelaksanaan (Acting) dan Pemantauan (Observing)

a) Tahap pelaksanaan (Acting) :

1) Guru menjelaskan secara singkat proses pembelajaran yang akan

dilakukan dengan menggunakan Pendekatan PAKEM.

2) Guru memberikan pengenalan materi terlebih dahulu mengenai

(54)

34

menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan

untuk memotivasi dan mengaktifkan siswa agar lebih siap dalam

menerima pelajaran.

3) Guru mengajak siswa masuk kedalam kelompok yang telah

ditentukan. Kelompok ini berdasarkan karakteristik kemampuan

siswa yang heterogen. Setiap kelompok beranggotakan 4 siswa.

4) Guru membimbing siswa untuk mengisi bagian-bagian yang

masih kosong untuk mememukan rumus turunan fungsi aljabar.

5) Selanjunya guru meminta siswa maju mengerjakan dan

mempresentasikannya.

6) Guru mengklarifikasi hasil diskusi kelompok siswa.

7) Siswa mengerjakan tes diakhir siklus 1.

b) Tahap pemantauan (Observing)

Tahap observasi ini dilaksanakan oleh peneliti, guru

pengamat dan observer. Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan

kegiatan para siswa yang diamati atau yang digunakan sebagai

sumber data peneliti. Selain itu, dalam tahap ini observer melakukan

kegiatan pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan

tindakan, yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa selama proses

pembelajaran.

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan

pembelajaran Matematika yang dilaksanakan peneliti dan siswa.

(55)

proses, hasil pengaruh dan kemungkinan permasalahan baru yang

muncul selama tindakan kelas dilakukan. Data hasil tes kognitif dan

lembar observasi aktivitas siswa akan dijadikan bahan analisis atau

dasar refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan bagi

penyusun rencana tindakan berikutnya.

c. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini, hasil yang telah diperoleh selama

pembelajaran baik berupa hasil tes akhir siklus maupun pengamatan

yang dilakukan oleh observer dianalisis dan didiskusikan dengan

guru pengampu mata pelajaran matematika kemudian diidentifikasi

kelemahan serta kelebihan selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung dan apa saja yang belum tercapai pada siklus I. Hasil

analisis tersebut kemudian digunakan untuk memperbaiki

kekurangan yang ada dengan memperbaharui pembelajaran dengan

dilaksanakannya siklus II.

2. Siklus II

Pada tahapan siklus II secara umum sama halnya dengan kegiatan

yang dilakukan pada siklus I.

a. Perencanaan (Planning)

1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan hasil dan

refleksi pada siklus I.

2) Peneliti dan guru menggali data hasil refleksi siklus I mengenai

(56)

36

3) Kelompok baru beranggotakan 4 siswa. Kelompok ini dibentuk

secara acak berdasarkan hasil evalusi siklus I.

4) Menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen

pengumpulan data.

b. Pelaksanaan (Acting) dan Pemantauan (Observing)

a) Tahap pelaksanaan (Acting)

1) Guru menjelaskan secara singkat proses pembelajaran yang akan

dilakukan dengan menggunakan Pendekatan PAKEM.

2) Guru memberikan pengenalan materi terlebih dahulu mengenai

materi yang akan dipelajari dengan bertanya kepada siswa dan

menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan

untuk memotivasi dan mengaktifkan siswa agar lebih siap dalam

menerima pelajaran.

3) Guru mengajak siswa masuk ke dalam kelompok yang telah

ditentukan. Kelompok ini berdasarkan karakteristik kemampuan

siswa yang heterogen. Setiap kelompok beranggotakan 4 siswa.

4) Guru membimbing siswa untuk mengisi bagian LKS Terbimbing

yang masih kosong untuk menemukan rumus turunan fungsi

aljabar.

5) Guru memberikan waktu untuk siswa mengerjakan secara

kelompok.

6) Selanjunya guru memberikan kesempatan untuk siswa maju

(57)

7) Siswa yang lain boleh menanggapi dan menyanggah.

8) Guru mengklarifikasi hasil diskusi kelompok siswa.

9) Menjaring motivasi belajar siswa sesudah tindakan siklus II

menggunakan lembar kuisioner setelah pembelajaran berakhir.

b) Pemantauan (Observing)

Tahap observasi siklus II, secara operasional masih sama

seperti pada siklus I. Pada tahap ini peneliti/observer mengadakan

pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan hanya

pada ranah afektif menggunakan lembar observasi. Pengamatan juga

menggunakan kamera foto. Sedangkan pengisian kueisoner motivasi

dilakukan sesudah tindakan pembelajaran akhir siklus II dan tes hasil

belajar secara teknis sama seperti siklus I.

c) Refleksi (Reflecting)

Tahap ini hasil yang diperoleh dari observasi selama proses

belajar mengajar, kuisioner, hasil tes dan hasil dari lembar

observasi dibahas setelah itu ditarik kesimpulan apakah tindakan

berhasil atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus ini motivasi dan

hasil belajar kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef

(58)

38

E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperoleh

data yang dibutuhkan adalah :

a. Kuesioner Motivasi Belajar

Kuisioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara

mengajukan daftar pertanyaan atau pernyataan untuk diisi oleh

responden. Responden dalam PTK adalah siswa kelas XI IPS 2

SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta.

Kuesioner atau angket berupa pernyataan-pernyataan

dimana responden kemudian memilih jawaban yang sesuai dengan

pendapatnya. Kuesioner lebih tepat untuk menjaring informasi

tentang apa yang dipikirkan, dirasakan, atau diyakini

(Daryanto,2011: 82-83). Pengisian Kuesioner akan terbagi menjadi

dua tahap dimana tahap pertama ketika siswa belum menggunakan

LKS terbimbing sedangkan tahap kedua ketika siswa sudah

melakukan pembelajaran dengan LKS terbimbing.

b. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu yang

difokuskan pada perilaku tertentu (Daryanto,2011: 80). Observasi

dilakukan melalui pengamatan langsung dan menuliskan apa yang

terjadi dalam lembar pengamatan, dengan tujuan agar peneliti

(59)

lembar pengamatan ini dilakukan selama pembelajaran

berlangsung.

c. Tes Kemampuan Akhir Siklus

Tes akhir siklus dipergunakan untuk memperoleh data hasil

belajar siswa. Tes akhir siklusmerupakan tes yang diberikan

kepada siswa pada akhir disetiap pembelajaran. Tes akhir

siklusbertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan

menggunakan LKS ternbimbing dalam proses pembelajaran. Tes

akhir siklusdalam penelitian ini berisi soal-soal yang diambil dari

materi Turunan Fungsi Aljabar. Tes akhir siklusberupa soal uraian

yang dibuat sendiri oleh peneliti dan guru kelas.

d. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, peneliti melampirkan data

dokumentasi berupa foto aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran di kelas. Dokumentasi ini bertujuan untuk

memperkuat data hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti.

2. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua macam instrumen yang digunakan

yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian.

a. Instrumen Pembelajaran

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP memuat komponen-komponen antara lain identitas

(60)

40

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan alokasi waktu,

tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode

pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber

belajar, media pembelajaran, dan penilaian RPP ini dibuat

berdasarkan kebutuhan siswa sehingga peneliti berusaha

[image:60.595.86.515.236.626.2]

menyesuaikan karakteristik siswa dalam belajar.

Tabel 3.1 Kegiatan Setiap Pertemuan di Kelas Pertemuan

ke-

Materi Kegiatan

1 Hubungan limit terhadap materi turunan dan teorema 1 sampai teorema 4 pada turunan fungsi aljabar

Mengerjakan LKS terbimbing,

diskusi, presentasi, dan test akhir siklus 1.

2 Teorema 5 sampai teorema 6 pada turunan fungsi aljabar

Mengerjakan LKS terbimbing,

diskusi, presentasi, dan test akhir siklus 2.

3 Ulangan harian

2) Lembar Kerja Siswa (LKS) Terbimbing

LKS terbimbing ini digunakan selama proses belajar

mengajar. LKS terbimbing disusun supaya tujuan

pembelajaran yang akan dicapai terlihat keterlaksanaannya.

LKS terbimbing dengan pokok bahasan Turunan Fungsi

Aljabar diharapkan dapat mendukung hasil belajar siswa serta

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang akan

(61)

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan Motivasi Belajar

1. <

Gambar

Grafik 4.2 Persentase Rata-rata  .........................................................................
Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
Tabel 3.1 Kegiatan Setiap Pertemuan di Kelas
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penyusunan LKS terbimbing yang terkait dengan Motivasi Belajar Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang berjudul “ Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid Melalui Pembuatan dan Pengujian

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kelayakan modul interaktif berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan fluida untuk siswa SMK kelas XI; (2)

Melalui pembelajaran PAKEM dengan menggunakan metode diskusi disertai Handout pada pokok bahasan mekanika dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan dan kelayakan modul yang dihasilkan, yaitu modul kalkulus pokok bahasan aplikasi turunan dengan pendekatan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang ber judul “ PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN SIFAT

Hasil penelitian ini adalah (1) penggunaan pemodelan matematika beserta LKS dalam penyelesaian soal-soal cerita pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel,

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontekstual pada pokok bahasan trigonometri untuk

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kelayakan modul interaktif berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan fluida untuk siswa SMK kelas XI; (2)