• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI KALOR PADA INDUSTRI TAHU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI KALOR PADA INDUSTRI TAHU."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI KALOR

PADA INDUSTRI TAHU

Disusun :

HENDRO DWI SAPTONO

NIM : D 200 050 116

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki sumber energi

yang melimpah dan bermacam-macam termasuk minyak bumi, gas bumi,

batubara, tenaga air dan panas bumi. Sumber energi tersebut tidak hanya

cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik namun juga cukup untuk

kebutuhan ekspor (Biro Pusat statistik, 1992). Diperkirakan, Indonesia

memiliki cadangan energi fosil yang dapat digunakan hingga 5000 tahun

ke depan untuk batubara yang banyak ditemukan di Kalimantan dan

Sumatra, 40 tahun ke depan untuk gas alam, dan 20 tahun ke depan

untuk energi minyak bumi (World Bank, 1994). Peningkatan pertumbuhan

penduduk yang pesat, industrialisasi, perubahan struktur produksi dan laju

pertumbuhan ekonomi serta jumlah kendaraan bermotor yang terus

bertambah membawa Indonesia pada pertumbuhan pemakaian energi

yang tinggi. Sejak tahun 1986, energi minyak bumi telah mendominasi

kebutuhan energi Indonesia dimana kebutuhan energi minyak bumi

Indonesia mencapai 900.000 terajoule pada tahun 1990 yang ditunjukkan

dalam gambar 2.2 (World Bank, 1994). Prosentase Konsumsi Energi per

Sektor di Indonesia, Rumah Tangga 23%, Transportasi 39%, Industri 38%

(Sumber : Mining and Energy, 1996)

Peningkatan jumlah pemakaian energi fosil terutama untuk sektor

transportasi, industri dan rumah tangga, menjadikan energi sebagai

(3)

Selain menghasilkan energi, pembakaran bahan bakar fosil juga

melepaskan gas-gas polutan seperti karbon dioksida (CO2), nitrogen

oksida (NOx) dan sulfur dioksida (SO2) serta partikel-partikel yang

mempengaruhi komposisi atmosfer.

Krisis energi saat ini mengajarkan kepada kita (bangsa Indonesia

khususnya) bahwa pola hidup hemat energi perlu terus dimasyarakatkan,

ditambah usaha serius dan sistematis untuk mengembangkan dan

menerapkan sumber energi terbarukan guna mengurangi ketergantungan

terhadap bahan bakar fosil perlu segera dilakukan. Penggunaan sumber

energi terbarukan yang ramah lingkungan juga berarti menyelamatkan

lingkungan hidup dari berbagai dampak buruk yang ditimbulkan akibat

penggunaan BBM. Terdapat beberapa sumber energi terbarukan dan

ramah lingkungan (Emisi Karbon Rendah) yang bisa diterapkan segera di

tanah air, seperti bioethanol, biodiesel, tenaga panas bumi, tenaga surya,

mikrohidro, tenaga angin, dan sampah/limbah. Kerjasama antar

Departemen Teknis serta dukungan dari industri dan masyarakat sangat

penting untuk mewujudkan implementasi sumber energi terbarukan

tersebut. Sedangkan Teknologi yang digunakan industri tahu di jawa

tengah merupakan teknologi sederhana dan manajemen teknologi belum

banyak dijalankan dengan baik. Kondisi ini akan membahayakan

kelangsungan industri tahu dan pekerjaanya. Salah satu cara yang harus

dilakukan adalah menerapkan pola pemakaian energi yang baik.

Pemakaian energi bagi industri tahu harus sudah dipikirkan sejak

(4)

perencana/ pemilik dan pelaksana. Dengan demikian penggunaan motor

listrik atau diesel untuk proses pembuatan bubur kedelai dan penggunaan

ketel uap dan belanga pada proses perebusan sari bubur kedelai harus

sudah dipikirkan sebelumnya, sehingga biaya pemakaian energi dapat

ditekan seminimal mungkin. Namun demikian untuk pabrik tahu yang

sudah terlanjur terbangun dan menggunakan teknologi yang sudah ada

dan belum disentuh oleh manajemen perlu ada upaya untuk mengkaji

kembali atas pemakaian energi.

Dari latar belakang diatas maka dapat diambil perumusan masalah

sebagai berikut :

Rumusan masalah penelitian meliputi :

1. Berapakah kebutuhan energi kalor proses produksi tahu?

2. Berapakah tingkat keborosan energi kalor yang digunakan

untuk proses produksi tahu?

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kebutuhan energi kalor untuk proses produksi tahu

2. Mengetahui tingkat keborosan energi kalor yang digunakan untuk

(5)

1.3. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Mengoptimalkan penggunaan energi yang sekarang masih ada.

2. Memberikan gambaran kepada pembaca tentang pentingnya

manajemen energi pada suatu industri.

1.4. Lingkup penelitian

Dalam penelitian tugas akhir ini perlu adanya lingkup penelitian

untuk lebih menitik beratkan pembahasan pada parameter yang terkait

dengan pengkajian masalah ini. Oleh karena itu permasalahan difokuskan

Referensi

Dokumen terkait

Jalur ini selaras antara koagulasi dan fibrinolisis, juga terdiri dari trombin, trombomodulin, dan suatu zymogen yang diaktivasi menjadi suatu enzim yang dikenal sebagai

Salah satu tugas pengawas adalah penyusunan program kerja pengawas yang dilandasi oleh hasil pengawasan tahun sebelumnya dalam pembinaan terhadap kepala

Bahwa selain keluarga inti kita masing-masing, kita hidup bersama keluarga-keluarga lainnya dalam sebuah keluarga besar umat manusia yang mendiami bumi yang menjadi rumah

Dengan membandingkan biaya alternatif 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa alternatif 2 lebih hemat sehingga keputusan yang diambil adalah Menukar mesin dengan yang baru Analisis Arus

Pembangunan dan pengembangan pelabuhan hanya dapat dilakukan apabila berpedoman kepada rencana induk pelabuhan yang penetapannya menjadi kewenangan Menteri

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Bagaimanakah Implementasi Kebijakan Kantor Pembantu Rektor IV UT Tentang Pemberian Tambahan Dana

Menurut Anda, apakah ikan teri yang Anda beli di lokasi tersebut aman untuk dikonsumsi (tidak mengandung bahan pengawet seperti formalin, dan sebagainya).. Jawab : (

Sesuai dengan tujuan penelitian dan hasil analisa pada bab sebelumnya, maka didapatkan kesimpulan bahwa profil daya saing kontraktor lokal Papua dalam memenangkan