HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIR DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI
KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
RADARWAN SARAGIH Nim: 8126132029
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIR DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI
KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
RADARWAN SARAGIH Nim: 8126132029
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRACT
Radarwan Saragih, 8126132029. The Relations between career development and professional development with the teachers performance Junior High School in Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Thesis. Postgraduate. State University of Medan, 2014.
The purpose of this study was to determine (1) the relationship of career development with teachers performance, (2) the relationship of professional development with teachers performance (3) the relationship between career development and professional development with teachers performance.
Quantitative research methods is the kind of descriptive correlational study with correlative study of the pattern by placing the study variables in two groups of independent variables and the dependent variable. The population in this study were junior high school teacher in Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Samples used to determine proforsional stratified random sampling techniques so we get a sample of 42 teachers junior high school in Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. The research instrument used was questionnaire with Likert scale. Techniques of data analysis using correlation and regression techniques and multiple.
The results of this study are presented (1) there is a positive and significant relationship between career development with teachers performance with correlation coefficient rX1Y = 0.564. Donations given by the variable effective career development to teachers performance is at 26.748%, (2) there is a positive and significant relationship between professional development with teachers performance with a correlation coefficient of performance for 0.510, Donations effectively given by the variable professional development of teachers performance is equal to 20.66% and (3) there is a positive and significant relationship between career development and professional development with teachers performance with a correlation coefficient of R = 0.689.
ii ABSTRAK
Radarwan Saragih, 812612029. Hubungan pengembangan karir dan pengembangan profesional dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Pascasarjana. Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan pengembangan karir dengan Kinerja guru, (2) hubungan pengembangan profesional dengan kinerja guru (3) hubungan pengembangan karir dan pengembangan profesionalisme dengan kinerja guru.
Metode penelitian adalah kuantitatif jenis deskriptif studi korelasional dengan pola kajian korelatif dengan menempatkan variabel penelitian dalam dua kelompok yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah guru SMP Negeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Untuk menentukan sampel digunakan teknik stratified proforsional random sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 42 guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan skala likert. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi dan regresi sederhana serta ganda.
Hasil dari penelitian ini disajikan (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengembangan karir dengan kinerja guru dengan koefisien korelasi rx1y= 0,564. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel pengembangan karir terhadap kinerja guru adalah sebesar 26,74%, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengembangan profesionalisme dengan kinerja guru dengan koefisien korelasi rx2y= 0,510. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel pengembangan profesionalisme terhadap kinerja guru adalah sebesar 20,66% dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengembangan karir dan pengembangan profesionalisme dengan kinerja gurudengan koefisien korelasi R = 0,689.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan hidayahnya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada saya
sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Tesis berjudul “Hubungan Pengembangan Karir dengan Pengembangan
Profesional dengan Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Kutalimbaru
Kabupaten Deli Serdang” disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
Administrasi Pendidikan, Pascasarjana Unimed.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing tesis saya, Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd, selaku Dosen
Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Berlin Sibarani, M.Pd selaku Dosen
Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada
saya sejak awal pembuatan proposal sampai dengan selesai penulisan tesis ini.
Selain itu juga terima kasih kepada para bapak dan ibu narasumber saya yang
sudah membimbing saya sejak ujian seminar proposal sampai ujian sidang meja
hijau yaitu bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd, Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd dan
Dr.Rosmala Dewi, M.Pd yang telah memberikan kritik dan saran dalam perbaikan
tesis saya menjadi lebih baik.
Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada yang terhormat:
iv
2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea M. Pd, selaku Direktur Program
Pascasarjana Univesitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Asisten Direktur I Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M. Pd, selaku Asisten Direktur II Program
Pascasarja Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Ibu dosen pengampu mata kuliah di Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan Program Studi Administrasi Pendidikan yang
telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama perkuliahan.
6. Bapak Hidayat Ginting S.Pd selaku KUPT Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olah Raga Kec. Kutalimbaru Kab. Deli Serdang
7. Bapak/ Ibu guru SMP Negeri Kec. Kutalimbaru
8. Rekan-Rekan Mahasiswa Angkatan XXI Jurusan Adminstrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitaas Negeri Medan.
9. Orang Tua Tercinta Bapak Ramli Saragih dan Ibu Dahlia br bangun dan
keluarga yang senantiasa memotivasi dalam menempuh pendidikan ini.
10. Terutama Kepada Istri tercinta Rumondang Matondang S.Pd dan anakku
tercinta Rio Ferdinand Saragih
Saya telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis
ini, namun saya menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
v
Kiranya isi tesis ini akan bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu
pendidikan.
Medan, 17 April 2013 Penulis
vi DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN TESIS ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 9
1.3. Batasan Masalah ... 10
1.4. Rumusan Masalah ... 10
1.5. Tujuan Penelitian ... 11
1.6. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KERANGKA TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1. Deskripsi Teoritis ... 13
2.1.1.Kinerja Guru... 13
2.1.2.Pengembangan Karir ... 24
a. Pengertian Karir ... 24
b. Tujuan Pengembangan karir... ... 28
c. Perancangan Karir ... 29
vii
e. Jalur Karir ... 33
f. Pengembangan Karir Guru ... 37
2.1.3.Pengembangan Profesional ... 42
a. Profesional Guru ... 42
b. Kompetensi Profesional Guru ... 46
2.2. Penelitian Yang Relevan ... 51
2.3. Kerangka Berpikir ... 53
2.4. Hipotesis Penelitian ... 59
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 59
3.2. Metode Penelitian ... 59
3.3. Populasi ... 61
3.4. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 64
3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 66
3.6. Teknik Analisis Data ... 69
3.7. Penhujian Hipotesis ... 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 74
4.2. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ... 78
4.3. Pengujian Persyaratan Analisis ... 80
4.4. Pengujian Hipotesis ... 85
4.5. Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel X1 dan X2 ... 90
viii
4.7. Pembahasan Hasil Penelitian ... 94
4.8. Keterbatasan Penelitian ... 100
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 102
5.2. Implikasi ... 103
5.3. Saran ... 108
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jenjang pendidikan guru di SMP Kecamatan Kutalimbaru ... 6
Tabel 1.2 Hasil Nilai Ujian Nasional SMP Negeri Se Keamatan Kutalimbaru Tahun Pelajaran 2011/2012 ... ... 7
Tabel 3.1. Sebaran Populasi Penelitian ... ... 61
Tabel 3.2.Perhitungan besaran sampel dengan menggunakan rumus Cochran ... ... 63
Tabel 3.3.Hasil besaran sampel menggunakan rumus Cochran ... 64
Table 3.4. Penilaian Skala Likert ... 66
Tabel 3.5. Kisi-kisi instrument penelitian ... 67
Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Skor Variabel Penelitian ... 70
Tabel 4.2. Distribusi frekuensi variabel kinerja guru (Y) ... 71
Tabel 4.3. Distribusi frekuensi pengembangan karir(X1) ... 72
Tabel 4.4. Distribusi frekwensi variabel pengembangan profesional... 73
Tabel 4.5. Tingkat kecenderungan variabel kinerja guru ... 75
Tabel 4.6. Tingkat kecendrungan pengembangan karir ... 75
Tabel 4.7. Tingkat Kecenderungan Variabel Pengembangan Profesional ... 76
Tabel 4.8. Ringkasan Uji Normalitas ... 77
Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Homogenitas Setiap Variabel Penelitian .... 77
Tabel 4.10. Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X1 ... 78
Tabel. 4.11. Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X2 ... 80
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Paradiga Penelitian ... 54
Gambar.4.1. Histogram Distribusi Skor Kinerja guru (Y) …... 71
Gambar 4.2. Histogram Distribusi Skor Pengembangan karir …. 73
Gambar 4.3. Histogram Distribusi Skor Variabel Pengembangan
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Instrumen Angket ... 107
2. Validitas Angket ... 115
3. Reliabilitas Angket ... 118
4. Data Induk Penelitian ... 125
5. Prosedur Perhitungan Statistik Dasar/ Uji Deskripsi Data ... 126
6. Uji Kecenderungan Data ... 131
7. Perhitungan Uji Normalitas ... 134
8. Perhitungan Uji Homogenitas ... 139
9. Perhitungan Uji Linieritas Dan Keberartian Persamaan Regresi ... 144
10. Uji Independensi Antar Variabel Bebas... 154
11. Perhitungan Korelasi Sederhana ... 155
12. Perhitungan Korelasi Parsial ... 157
13. Perhitungan Korelasi Ganda ... 160
14. Perhiungan Regresi Ganda ... 161
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil
pendidikan mempunyai posisi strategis maka setiap usaha peningkatan mutu
pendidikan perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik
dalam segi jumlah maupun mutunya.
Guru juga merupakan faktor yang sangat dominan dan paling pentq1ing
dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan
tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan
unsur yang sangat mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan selain unsur
murid dan fasilitas lainnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat
ditentukan kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan
belajar mengajar. Namun demikian posisi strategis guru untuk meningkatkan
mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional guru dan
mutu kinerjanya.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005 dalam Bab 1 Pasal 1 Undang-Undang
Guru disebutkan sebagai berikut:
2
Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan
merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum
yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam
meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam
melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk
mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang baik
menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru.
Kinerja seseorang dapat ditingkatkan bila ada kesesuaian antara pekerjaan
dengan keahliannya, begitu pula halnya dengan penempatan guru pada bidang
tugasnya. Menempatkan guru sesuai dengan keahliannya secara mutlak harus
dilakukan. Bila guru diberikan tugas tidak sesuai dengan keahliannya akan
berakibat menurunnya cara kerja dan hasil pekerjaan mereka, juga akan
menimbulkan rasa tidak puas pada diri mereka.
Selain faktor pengembangan profesional yang dapat meningkatkankan
kinerja guru, faktor motivasi juga sangat berpengaruh terhadap kinerja guru.
Motivasi diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan. Mereka mempunyai hasrat untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik
atau lebih efisien daripada yang telah dilakukan sebelumnya.
Oleh karena itu, upaya peningkatan kinerja guru dari segi pengembangan
profesionalisme sebagai tenaga pendidik mutlak diperlukan. Menyikapi
3
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Undang-undang tersebut dalam
melaksanakan tugas profesinya, guru berhak :
(a) memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial; (b) mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; (c) memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual; (d) memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi; (e) memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalnnya; (f) memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan; (g) memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas; (h) memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi; (i) memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan; (j) memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; dan/atau (k) memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.
Hal ini juga sejalan dengan penelitian Saragih (2012) berjudul “Pengaruh
iklim organisasi, profesionalisme dan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru
SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang” menyatakan
Untuk meningkatkan kinerja guru melalui profesionalisme guru, diperlukan
upaya-upaya dari berbagai pihak: Kepala sekolah sebagai pemimpin merupakan
orang yang turut menentukan kinerja guru terutama menyangkut kebijakan yang
berkenaan dengan profesionalisme setiap guru. Membangun profesionalisme
dalam mengajar kearah yang lebih baik lagi dan memberikan keyakinan bahwa
pembelajaran yang berkualitas dapat dilaksanakan dan kinerjanya akan semakin
baik, sehingga dalam memberikan pembelajaran guru akan semakin profesional,
dengan demikian siswa yang akan menerima pembelajaran akan semakin tertarik
dan termotivasi untuk belajar. Guru yang memiliki profesionalisme yang tinggi
4
pengetahuan, keterampilan kepada siswa. Ketika satu metode, pendekatan tidak
membuahkan hasil yang maksimal, guru tidak boleh putus asa tetapi yakin bahwa
ada cara lain yang bisa membuat siswa lebih berhasil. Ini adalah aplikasi dari
konsep profesionalisme yang menumbuhkan kualitas kerja yang maksimal. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa :
Terdapat pengaruh langsung antara Profesionalisme Guru terhadap Kinerja
Guru SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang sebesar
42%, dan sisanya sebesar 58%, hal ini menandakan semakin tinggi
Profesionalisme, maka semakin tinggi pula Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan
Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
Selain itu melalui penelitian yang dilakukan oleh M. Harlie dalam judulnya
“Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier terhadap Kinerja
Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung
Kalimantan Selatan” menyatakan Dari hasil perhitungan uji t, maka diperoleh
nilai t hitung untuk variabel disiplin kerja (X1) sebesar 7,330, nilai thitung untuk
variabel motivasi (X2) sebesar 6,155, nilai thitung untuk variabel pengembangan
karier (X3) sebesar 5,045, dan nilai t tabel sebesar 1,6599. Hal ini berarti bahwa t
hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel bebas
yang meliputi disiplin kerja (X1), motivasi (X2), dan pengembangan karier (X3)
berpengaruh nyata secara parsial terhadap Kinerja Pegawai (Y) Pemerintah
Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan
Berdasarkan keterangan di atas mengatakan bahwa guru merupakan salah
5
menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional untuk dapat
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia agar dapat keluar dari masalah
pendidikan. Namun dalam kenyataannya bahwa kualitas pendidikan di Indonesia
masih terus bermasalah. Betapapun pemerintah telah berupaya meningkatkan
mutu pendidikan melalui pemberian pelatihan kepada guru-guru, peningkatan
penghasilan, pengadaan sarana dan prasarana bahkan juga telah diberikan
beasiswa pendidikan untuk peningkatan jenjang pendidikan, namun belum
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Guru yang tidak menunjukkan kinerja yang tinggi dalam melaksanakan
tugasnya, selalu menganggap bahwa mengajar hanyalah sekedar mentransfer
berbagai ilmu kepada siswa di sekolah. Sehingga tanpa kesungguhannya guru
merasa bahwa ilmu itu bisa dicari sendiri oleh siswa. Pemikiran semacam ini akan
menjadi ancaman yang serius bagi dunia pendidikan di tanah air, sebab bila
konsep ini makin berkembang maka kebangkitan pendidikan di tanah air tidak
akan terwujud.
Terdapat guru yang tidak dengan sungguh-sungguh menunjukkan
kinerjanya, pembelajaran yang tidak variatif, keterampilan dalam melaksanakan
tugas, penilaian hasil belajar yang kurang baik adalah indikasi-indikasi kinerja
yang sangat rendah dari guru. Dengan berbagai alasan, guru tidak semaksimal
mungkin mempersiapkan pembelajaran dengan baik, kehadiran yang sangat
rendah serta tidak menunjukkan kemampuan sesuai dengan kompetensi yang
6
Berdasarkan pengamatan selama ini di lapangan banyak guru-guru yang
tidak pernah membuat perangkat pembelajaran, misalnya rencana program
pembelajaran. Selain itu ada juga guru yang sering absen tanpa alasan yang jelas,
masih ada juga guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang keahliannya,
kehadiran guru masuk kelas belum tepat waktu, kehadiran dalam rapat-rapat
disekolah hanya rata-rata 60% s/d 80%, rendahnya partisipasi guru dalam
mengambil keputusan, masih banyak guru yang berfungsi hanya sebagai pengajar,
guru yang terlibat dalam ekstrakurikuler hanya 5-10%, MGMP belum berfungsi
secara baik dan masih ada guru yang mengajar belum berstrata S1. Hal ini
nampak dari data yang diperoleh dari KTU masing-masing SMP yang ada
dikecamatan Kutalimbaru.
Tabel 1.1 Jenjang pendidikan guru di SMP Kecamatan Kutalimbaru
No Nama sekolah Jumlah Jumlah
Non S1 S1
1 SMP Negeri 1 Kutalimbaru 17 orang 18 orang 35 orang
2 SMP Negeri 2 Kutalimbaru 13 orang 15 orang 28 orang
3 SMP Negeri 3 Kutalimbaru 10 orang 13 orang 23 orang
Sumber data : KTU SMP Negeri Kutalimbaru
Selain masalah jenjang kependidikan yang masih memiliki masalah,
tanggungjawab guru juga masih rendah. Melalui observasi langsung yang
dilakukan kedalam kelas selama beberapa hari, dari 10 guru yang mengajar
terdapat 7 orang guru yang mengajar tanpa mempunyai program pembelajaran
7
Melalui observasi langsung yang dilakukan terhadap delapan kelas (dari
kelas VII sampai kelas IX) pada saat berjalannya kegiatan pembelajaran masih
ada guru yang mengajar dengan cara siswa disuruh mencatat buku saja, ruang
kelas yang relatif kosong yang membuktikan bahwa guru malas mengajar, ada
juga guru yang datang pulang tidak sesuai dengan jam kantor bahkan ada guru
yang tidak pernah mengadakan evaluasi dalam proses pembelajaran. Selain itu
ada juga guru yang sudah hampir 20 tahun mengajar tidak pernah mendapatkan
promosi jabatan serta ada guru selama bertahun-tahun tidak pernah mengajar
tanpa ada tindakan. Hal ini membuktikan bahwa kinerja guru SMP Negeri di
kecamatan Kutalimbaru masih rendah yang pada akhirnya akan mempengaruhi
tujuan dan mutu pendidikan di Kecamatan Kutalimbaru
Dari kenyataan di atas menunjukkan bahwa kinerja guru-guru SMP Negeri
Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang belum memiliki kinerja yang
baik dan dapat dikatakan bahwa penyebabnya adalah karena sikap profesional dan
pengembangan kompetensi guru masih kurang. Guru sebagai pendidik dan
pengajar tidak boleh dilepas begitu saja tetapi guru harus lebih banyak mendapat
pembinaan terhadap pengembangan profesi, pengarahan, serta motivasi
peningkatan karir .
Dengan menemukan berbagai permasalahan yang mempengaruhi kinerja
baik secara empiri maupun konseptual maka hal ini dapat digunakan untuk
memahami, memprediksi dan menemukan alternatif fenomena permasalahan
kinerja seperti yang diamati di SMP Negeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten
8
profesional guru sangat penting diteliti untuk mengetahui pengaruh ketiga
variabel tersebut terhadap peningkatan kinerja guru. Beranjak dari pemikiran
inilah maka direncanakan suatu penelitian yang berjudul Hubungan
Pengembangan Karir dan Pengembangan Profesional dengan Kinerja Guru SMP
Negeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.
1.2. Identifikasi Masalah
Dalam lembaga pendidikan guru merupakan faktor yang paling menetukan
dan paling berpengaruh terhadap mutu pendidikan sebagai orang yang
bertanggungjawab terhadap mutu pendidikan, guru hendaknya menunjukkan
kinerja yang tinggi. Makin tinggi kinerja guru makin besar kemungkinan
tercapinya mutu pendidikan. Banyak faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja
guru diantaranya partisipasi SDM, pengembangan karir, komunikasi, kesehatan
dan keselamatan kerja, penyelesaian konflik, insentif yang baik dan kebanggaan.
Dengan kata lain faktor-faktor diatas merupakan motivasi guru untuk dapat
meningkatkan kinerja. Dimana seseorang yang memiliki motivasi yang rendah
akan menghasilkan kinerja yang rendah demikian pula halnya apabila orang
sebenarnya memiliki motivasi yang tinggi maka kinerja seseorang akan lebih
meningkat.
Berdasarkan dari latar belakang masalah maka dapat diidentifikasikan
sejumlah permasalahan penelitian yang berhubungan dengan tingkat kinerja Guru
SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru, antara lain : Apakah terdapat hubungan
pengembangan karir dengan kinerja guru? Apakah terdapat hubungan
9
guru dapat meningkatkan kinerja? Apakah pengembangan profesional melalui
pelatihan dapat meningkatkan kinerja guru? Apakah melalui promosi jabatan
dapat meningkatkan kinerja guru? Apakah terdapat hubungan pengembangan
karir dan pengembangan Profesional dengan kinerja guru ?
1.3. Batasan Masalah
Dengan banyaknya dugaan tentang penyebab masih rendahnya kinerja guru,
maka penulis membatasi masalah yang dianggap lebih signifikan yaitu meneliti
hubungan pengembangan karir, pengembangan Profesional dengan tingkat kinerja
guru di SMP Negeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Dalam
penelitian ini masalah utamanya adalah kinerja guru sebagai variabel dependent,
sedangkan variabel independent adalah pengembangan karir dan pengembngan
profesional.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka permasalah yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pengembangan Karir dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan
Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang ?
2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pengembangan Profesional dengan Kinerja Guru SMP Negeri di
Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang ?
10
bersamaan dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan
Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang ?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui hubungan tingkat Pengembangan karir dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli
Serdang
2. Untuk mengetahui hubungan tingkat Pengembangan Profesional dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru
Kabupaten Deli Serdang.
3. Untuk mengetahui hubungan tingkat Pengembangan Profesional dan Pengembangan Karir secara bersamaan dengan Kinerja Guru SMP
Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dimaksud untuk memperoleh data dan informasi yang dapat
digunakan dalam menguji kebenaran hubungan variabel pengembangan karir,
pengembangan profesional dengan kinerja guru. Dengan tujuan penelitian yang
telah diutarakan , maka ada dua manfaat yang dapat diperoleh yakni manfaat
secara teoritis dan manfaat secara praktis.
11
1. Pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam ilmu Kepemimpinan dan Bidang Manajemen Sumberdaya Manusia
khususnya dalam bidang pendidikan.
2. Dalam usaha membuktikan dan memperkuat berbagai teori –teori yang telah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya dan para ahli
Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi :
1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukkan bagi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Deli Serdang sebagai
pengambil kebijakan dalam rangka peningkatan dan pembinaan
terhadap Kepala Sekolah sebagai pimpinan di SMP Negeri
2. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah bagaimana pentingnya supervisi dilakukan dalam meningkatkan kinerja guru.
3. Sebagai masukan bagi guru-guru agar dapat meningkatkan motivasi kerja dalam rangka meningkatkan kinerjanya dan kualitas pendidikan
khususnya Guru SMP se Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli
Sserdang.
4. Bagi peneliti lainnya agar penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk meneliti permasalahan yang lain yang mempunyai hubungan dengan
100 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka
dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut.
a. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara pengembangan karir
dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten
Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan
karir memiliki hubungan dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan
Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik pengembangan
karir maka semakin baik pula kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan
Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang
b. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antatra pengembangan
profesional dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru
Kabupaten Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pengembangan profesional memiliki hubungan dengan kinerja guru SMP
Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Artinya
semakin baik Pengembangan profesional maka semakin baik pula kinerja
guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang
c. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antatra pengembangan karir
dan pengembangan profesional secara bersama dengan kinerja guru SMP
101
demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir dan
pengembangan profesional berhubungan dengan kinerja guru di Kecamatan
Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik pengembangan
karir dan pengembangan profesional maka semakin baik pula kinerja guru
SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.
5.2. Implikasi
Terujinya hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
pengembangan karir dan pengembangan profesional secara bersama-sama dapat
meningkatkan kinerja guru. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa
pengembangan karir dan pengembangan profesional secara bersama-sama
menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan. Berdasarkan hal tersebut
maka implikasi dari yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan penelitian diantaranya :
a. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Peningkatan Pengembangan Karir
Dengan diterimanya hipotesis pertaman yakni pengembangan karir
menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru, maka
upaya meningkatkan kinerja guru adalah dengan meningkatkan kualitas
pengembangan karir. Atas dasar temuan di atas, dikemukakan sejumlah implikasi
terkait dengan upaya peningkatan pengembangan karir. Kepala sekolah harus
mampu untuk menjadi pemimpin yang terbaik di sekolah yang senantiasa dapat
102
Pengembangan karir memilik peran yang siginifikan dalam meningkatkan kinerja
guru, kepala sekolah memilki tanggung jawab dalam mendorong dan memberikan
motivasi terhadap guru agara tetap menibgkatkan kinerjanya.
Pemerintah Kota adalah penanggung jawab utama dalam meningkatakn
kinerja guru, untuk itu dalam pencapapain kinerja guru yang baik harus mengacu
pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.
Peningkatan kompetensi dan kinerja guru menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah, Kepala Sekolah serta guru itu sendiri. Untuk itu diperlukan usaha-usaha
nyata dari pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan, pelatihan dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi para kepala sekolah dan guru
untuk mewujudkan kinerja guru yang baik. Pengembangan karir guru dimulai
sejak diterima menjadi guru sampai memasuki masa pensiun. Dalam
pengembangan karirnya guru memiliki dua jenjang karir yaitu melalui
pengembangan karir jalur structural dan jalur fungsional. Pengembangan karir
bagi seorang guru merupakan salah satu pendukung terhadap peningkatan kinerja
sehingga apa yang diinginkan oleh sekolah dapat tercapai.
Pengembangan profesi dan karir tersebut diarahkan untuk meningkatkan
kompetensi dan kinerja guru dalam rangka pelaksanaan proses pendidikan dan
pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Upaya peningkatan kompetensi dan
profesionalitas ini harus sejalan dengan upaya memberikan penghargaan,
peningkatan kesejahteraan , dan perlindungan terhadap guru. Kegiatan ini menjadi
103
b. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Peningkatan Pengembangan Profesional
Dengan diterimanya hipotesis kedua yakni Pengembangan profesional
menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru, maka
upaya meningkatkan kinerja guru adalah dengan menciptakan profesionalisme
yang baik. Atas dasar itu untuk menciptakan kinerja guru yang baik makan perlu
meningkatkan professional guru melalui berbagai cara seperti pembinaan oleh
Kepala Sekolah, pengawas satuan pendidikan, pemerintah daerah melalui dinas
pendidikan, pendidikan dan latihan yang berkelanjutan dan lainnya yang dapat
menciptakan kinerja guru yang baik.
Profesi pendidik merupakan profesi yang sangat penting dalam kehidupan
suatu bangsa, hal ini tidak lain karena posisi pendidikan yang sangat penting
dalam konteks kehidupan bangsa. Pendidik merupakan unsur dominan dalam
suatu proses pendidikan, sehingga kualitas pendidikan banyak ditentukan oleh
kualitas pendidik dalam menjalankan peran dan tugasnya di masyarakat
Pengembangan profesional guru harus diakui sebagai suatu hal yang sangat
fundamental dan penting guna meningkatkan mutu pendidikan. Perkembangan
profesional adalah proses dimana guru dan kepala sekolah belajar, meningkatkan
dan menggunakan pengetahuan, keterampilan dan nilai secara tepat.
Profesi guru memiliki tugas melayani masyarakat dalam bidang pendidikan.
Tuntutan profesi ini memberikan layanan yang optimal dalam bidang pendidikan
kepada msyarakat. Secara khusus guru di tuntut untuk memberikan layanan
104
guru yang dikatakan profesional adalah orang yang memeiliki kemamapuan dan
keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas
dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.
d. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Peningkatan Pengembangan Karir Dan Pengembangan Profesional
Dengan diterimanya hipotesis ketiga yakni pengembangan karir dan
pengembangan profesionalisme menunjukkan hubungan yang positif dan
signifikan dengan kinerja guru, maka upaya meningkatkan kinerja guru adalah
dengan meningkatkan pengembangan karir dan menciptakan professional
sehingga mampu meningkatkan kinerja guru.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menigkatkan kinerja guru yakni melalui
peningkatan pengembangan karir dan pengembangan profesionalisme. Banyak
cara yang harus dilakukan agar dapat menigkatkan pengembangan karir dan
professional guru antara lain dengan pendidikan dan latihan, pengawasan yang
baik, kompensasi yang memadai, pemberian mpotivasi serta yang paling penting
menciptakan komitmen dalam organisasi sekolah.
Program lain yang bisa dikembangkan adalah memfasilitasi Pendidik satuan
pendidikan untuk melakukan kegiatan penelitian kajian studi tentang
kependidikan. Hasil kajian penelitian studi tersebut ditulis dalam bentuk laporan
penelitian berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam penulisan karya
ilmiah. Untuk itu para Pendidik harus memiliki kemampuan dalam bidang
105
melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat) khusus tentang penelitian pendidikan
dan penulisan karya ilmiah. Pengembangan profesi dan karir tersebut diarahkan
untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja guru dalam rangka pelaksanaan
proses pendidikan dan pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Upaya peningkatan
kompetensi dan profesionalitas ini harus sejalan dengan upaya memberikan
penghargaan, peningkatan kesejahteraan, dan perlindungan terhadap guru.
Kegiatan ini menjadi bagian integral dari pengembangan keprofesian guru secara
berkelanjutan.
Dalam undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional kinerja guru berkaitan dengan kompetensi guru, artinya untuk memiliki
kinerja yang baik guru harus didukung dengan kompetensi yang baik. Tanpa
memiliki kompetensi yang baik seorang guru tidak akan mungkin dapat memiliki
kinerja yang baik. Guru yang bekerja dengan baik akan meningkatkan
produktivitas sekolah, yang pada gilirannya akan memberhasilkan tujuan sekolah.
Untuk memberhasilkan tujuan sekolah, seorang guru harus menguasai 10
(sepuluh) kompetensi guru yang merupakan kemampuan dasar seorang guru.
Kesepuluh kompetensi tersebut adalah : (1) menguasai bahan ajar; (2) mengelola
program belajar mengajar; (3) mengelola kelas; (4) menggunakan media dan
sumber pengajaran; (5) menguasai landasan kependidikan; (6) mengelola interaksi
belajar mengajar; (7) menilai pretasi siswa untuk kepentingan pengajaran; (8)
mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluan; (9) mengenal
dan menyelenggarakan administrasi sekolah; (10) memaami prinsip dan
106
Pengembangan karir dan Pengembangan Profesional Pendidik dilaksanakan
dalam rangka kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya yang di dalamnya
melekat kemampuan professional dan penampilan kinerjanya. Oleh sebab itu,
pengembangan karir dan pengembangan Profesional pendidik adalah upaya
terencana untuk membantu para pendidik dalam kenaikan pangkat dan jabatannya
melalui pengumpulan angka kredit jabatan fungsional. Kenaikan pangkat dan
jabatannya harus mengindikasikan meningkatnya kemampuan professional dan
kinerjanya sebagai Pendidik professional
5.3. Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan hasil
penelitian ini adalah:
1. Untuk meningkatkan kinerja guru diharapkan kepada semua pihak yang
memiliki kepentingan dalam memajukan pendidikan mulai dari pemerintah
pusat melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan, dunia usaha, komite
sekolah, anggota legislatif, kepala sekolah, guru itu sendiri maupun peserta
didiknya harus mampu bekerja sama dan memberikan perhatian yang lebih
dalam upaya menciptakan kinerja guru yang baik. Karena kinerja guru akan
berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan.
2. Selain faktor pengembangan karir yang berkaitan dengan pengembangan
kinerja guru perlu didukung oleh perubahan berbagai aspek lainnya dalam
pendidikan, salah satunya adalah dengan menciptakan pengembangan
107
3. Kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang
untuk memberikan pembinaan secara terus menerus kepada guru-guru
melalui pendidikan dan pelatihan yang dapat menciptakan guru profesional,
pengembangan karir, pengawasan yang berkelanjutan.
4. Kepada peneliti lain bahwa penelitian ini perlu ditindak lanjuti khususnya
yang berkaitan dengan variabel-variabel berbeda seperti manajemen yang
berkualitas dan kompetensi kepala sekolah, kurikulum yang berkualitas,
pembiayaan dan lain sebagainya yang turut memberikan sumbangan
108
DAFTAR PUSTAKA
Alpian, M. 2012. Hubungan Kompetensi dan Pengembangan Profesionalisme Guru dalam Bentuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dengan Peningkatan Mutu Ssekolah di MTS Kota Binjai. Pasca Sarjana UNIMED
Buchari,A.dkk. 2008. Guru Profesional. ( Menguasai Metode dan Terampil Mengajar),Bandung: Alfa Beta.
Burhanuddin. 2001. Administrasi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia
Dharma, Surya. 2005. Manajemen Kinerja: Falsafah Teori dan Penerapannya. Cetakan I. Yogyakarta. Pustaka Belajar
Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Gibson dkk. (1995: 305) Proses Proses Struktur Prilaku Organisasi .Jakarta: Erlangga
Handoko (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.
Cetakan ke- 15. BPFE : Yogyakarta.
Irianto, Agus. 2007. Statistik : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana Prenada
Mangkunegara,A.A.Anwar prabu.(2011) Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Moekijat (1995). Perencanaan dan Pengembangan Karir. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Bandung.
Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional:Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan menyenangkan. Bandung. PT.Remaja Rosdakarya
R.Wayne Mondy (2008:243). Komunikasi Organisai: Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya
109
2007.Rivai, Veithzal. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Murai Kencana : Jakarta.
Ruky (2006). Sistem Manajeen Kerja. Jakarta : Gramedia
Sagala,H.S. (2006). Manajemen Berbasi Sekolah & Masyarakat: Strategi memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: PT. Rakasta Samasta
---.2007. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Afabeta.
---.(2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung :AlfaBeta
---. (2013). Human Capital, Kepemimpinan Visioner dan Beberapa Kebijakan Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sardiman (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Satori. D. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka
Sahertian, Piet. A. 1999. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta
Siagian.S.P. (2009). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta
Sinaga, Aldian (2010). Hubungan Pengembangan Karir dan Supervisi Akademik dengan Motivasi Berprestasi Guru di SMA Negeri 15 Medan. Pasca Sarjana UNIMED
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Supardi, 2013. Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Sutrisno,(2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. : Kencana Prenada Media Group.
Tempe, A Dale, (1992). Kinerja. Jakarta : PT. Gramedia Asri Media
Uno (2009).Profesi Kependidikan : Problema, Solusi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia.Jakarta : Bumi Aksara
110
Yulk,G. 2009. Kepemimpinan DalamOrganisasi. Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang
Zainal A. (2010). Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya. Insan Cendikia
Yani.H.M. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarata: Mitra Wacana Media