• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIR DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIR DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIR DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

RADARWAN SARAGIH Nim: 8126132029

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIR DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI

KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

RADARWAN SARAGIH Nim: 8126132029

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRACT

Radarwan Saragih, 8126132029. The Relations between career development and professional development with the teachers performance Junior High School in Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Thesis. Postgraduate. State University of Medan, 2014.

The purpose of this study was to determine (1) the relationship of career development with teachers performance, (2) the relationship of professional development with teachers performance (3) the relationship between career development and professional development with teachers performance.

Quantitative research methods is the kind of descriptive correlational study with correlative study of the pattern by placing the study variables in two groups of independent variables and the dependent variable. The population in this study were junior high school teacher in Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Samples used to determine proforsional stratified random sampling techniques so we get a sample of 42 teachers junior high school in Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. The research instrument used was questionnaire with Likert scale. Techniques of data analysis using correlation and regression techniques and multiple.

The results of this study are presented (1) there is a positive and significant relationship between career development with teachers performance with correlation coefficient rX1Y = 0.564. Donations given by the variable effective career development to teachers performance is at 26.748%, (2) there is a positive and significant relationship between professional development with teachers performance with a correlation coefficient of performance for 0.510, Donations effectively given by the variable professional development of teachers performance is equal to 20.66% and (3) there is a positive and significant relationship between career development and professional development with teachers performance with a correlation coefficient of R = 0.689.

(7)

ii ABSTRAK

Radarwan Saragih, 812612029. Hubungan pengembangan karir dan pengembangan profesional dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Pascasarjana. Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan pengembangan karir dengan Kinerja guru, (2) hubungan pengembangan profesional dengan kinerja guru (3) hubungan pengembangan karir dan pengembangan profesionalisme dengan kinerja guru.

Metode penelitian adalah kuantitatif jenis deskriptif studi korelasional dengan pola kajian korelatif dengan menempatkan variabel penelitian dalam dua kelompok yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah guru SMP Negeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Untuk menentukan sampel digunakan teknik stratified proforsional random sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 42 guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan skala likert. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi dan regresi sederhana serta ganda.

Hasil dari penelitian ini disajikan (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengembangan karir dengan kinerja guru dengan koefisien korelasi rx1y= 0,564. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel pengembangan karir terhadap kinerja guru adalah sebesar 26,74%, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengembangan profesionalisme dengan kinerja guru dengan koefisien korelasi rx2y= 0,510. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel pengembangan profesionalisme terhadap kinerja guru adalah sebesar 20,66% dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengembangan karir dan pengembangan profesionalisme dengan kinerja gurudengan koefisien korelasi R = 0,689.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

rahmat dan hidayahnya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada saya

sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Tesis berjudul “Hubungan Pengembangan Karir dengan Pengembangan

Profesional dengan Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Kutalimbaru

Kabupaten Deli Serdang” disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

Administrasi Pendidikan, Pascasarjana Unimed.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada Dosen

Pembimbing tesis saya, Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd, selaku Dosen

Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Berlin Sibarani, M.Pd selaku Dosen

Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada

saya sejak awal pembuatan proposal sampai dengan selesai penulisan tesis ini.

Selain itu juga terima kasih kepada para bapak dan ibu narasumber saya yang

sudah membimbing saya sejak ujian seminar proposal sampai ujian sidang meja

hijau yaitu bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd, Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd dan

Dr.Rosmala Dewi, M.Pd yang telah memberikan kritik dan saran dalam perbaikan

tesis saya menjadi lebih baik.

Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada yang terhormat:

(9)

iv

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea M. Pd, selaku Direktur Program

Pascasarjana Univesitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Asisten Direktur I Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M. Pd, selaku Asisten Direktur II Program

Pascasarja Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Ibu dosen pengampu mata kuliah di Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan Program Studi Administrasi Pendidikan yang

telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama perkuliahan.

6. Bapak Hidayat Ginting S.Pd selaku KUPT Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olah Raga Kec. Kutalimbaru Kab. Deli Serdang

7. Bapak/ Ibu guru SMP Negeri Kec. Kutalimbaru

8. Rekan-Rekan Mahasiswa Angkatan XXI Jurusan Adminstrasi Pendidikan

Pascasarjana Universitaas Negeri Medan.

9. Orang Tua Tercinta Bapak Ramli Saragih dan Ibu Dahlia br bangun dan

keluarga yang senantiasa memotivasi dalam menempuh pendidikan ini.

10. Terutama Kepada Istri tercinta Rumondang Matondang S.Pd dan anakku

tercinta Rio Ferdinand Saragih

Saya telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis

ini, namun saya menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

(10)

v

Kiranya isi tesis ini akan bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu

pendidikan.

Medan, 17 April 2013 Penulis

(11)

vi DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN TESIS ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 9

1.3. Batasan Masalah ... 10

1.4. Rumusan Masalah ... 10

1.5. Tujuan Penelitian ... 11

1.6. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KERANGKA TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1. Deskripsi Teoritis ... 13

2.1.1.Kinerja Guru... 13

2.1.2.Pengembangan Karir ... 24

a. Pengertian Karir ... 24

b. Tujuan Pengembangan karir... ... 28

c. Perancangan Karir ... 29

(12)

vii

e. Jalur Karir ... 33

f. Pengembangan Karir Guru ... 37

2.1.3.Pengembangan Profesional ... 42

a. Profesional Guru ... 42

b. Kompetensi Profesional Guru ... 46

2.2. Penelitian Yang Relevan ... 51

2.3. Kerangka Berpikir ... 53

2.4. Hipotesis Penelitian ... 59

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 59

3.2. Metode Penelitian ... 59

3.3. Populasi ... 61

3.4. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 64

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 66

3.6. Teknik Analisis Data ... 69

3.7. Penhujian Hipotesis ... 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 74

4.2. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ... 78

4.3. Pengujian Persyaratan Analisis ... 80

4.4. Pengujian Hipotesis ... 85

4.5. Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel X1 dan X2 ... 90

(13)

viii

4.7. Pembahasan Hasil Penelitian ... 94

4.8. Keterbatasan Penelitian ... 100

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 102

5.2. Implikasi ... 103

5.3. Saran ... 108

(14)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jenjang pendidikan guru di SMP Kecamatan Kutalimbaru ... 6

Tabel 1.2 Hasil Nilai Ujian Nasional SMP Negeri Se Keamatan Kutalimbaru Tahun Pelajaran 2011/2012 ... ... 7

Tabel 3.1. Sebaran Populasi Penelitian ... ... 61

Tabel 3.2.Perhitungan besaran sampel dengan menggunakan rumus Cochran ... ... 63

Tabel 3.3.Hasil besaran sampel menggunakan rumus Cochran ... 64

Table 3.4. Penilaian Skala Likert ... 66

Tabel 3.5. Kisi-kisi instrument penelitian ... 67

Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Skor Variabel Penelitian ... 70

Tabel 4.2. Distribusi frekuensi variabel kinerja guru (Y) ... 71

Tabel 4.3. Distribusi frekuensi pengembangan karir(X1) ... 72

Tabel 4.4. Distribusi frekwensi variabel pengembangan profesional... 73

Tabel 4.5. Tingkat kecenderungan variabel kinerja guru ... 75

Tabel 4.6. Tingkat kecendrungan pengembangan karir ... 75

Tabel 4.7. Tingkat Kecenderungan Variabel Pengembangan Profesional ... 76

Tabel 4.8. Ringkasan Uji Normalitas ... 77

Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Homogenitas Setiap Variabel Penelitian .... 77

Tabel 4.10. Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X1 ... 78

Tabel. 4.11. Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X2 ... 80

(15)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Paradiga Penelitian ... 54

Gambar.4.1. Histogram Distribusi Skor Kinerja guru (Y) …... 71

Gambar 4.2. Histogram Distribusi Skor Pengembangan karir …. 73

Gambar 4.3. Histogram Distribusi Skor Variabel Pengembangan

(16)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen Angket ... 107

2. Validitas Angket ... 115

3. Reliabilitas Angket ... 118

4. Data Induk Penelitian ... 125

5. Prosedur Perhitungan Statistik Dasar/ Uji Deskripsi Data ... 126

6. Uji Kecenderungan Data ... 131

7. Perhitungan Uji Normalitas ... 134

8. Perhitungan Uji Homogenitas ... 139

9. Perhitungan Uji Linieritas Dan Keberartian Persamaan Regresi ... 144

10. Uji Independensi Antar Variabel Bebas... 154

11. Perhitungan Korelasi Sederhana ... 155

12. Perhitungan Korelasi Parsial ... 157

13. Perhitungan Korelasi Ganda ... 160

14. Perhiungan Regresi Ganda ... 161

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil

pendidikan mempunyai posisi strategis maka setiap usaha peningkatan mutu

pendidikan perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik

dalam segi jumlah maupun mutunya.

Guru juga merupakan faktor yang sangat dominan dan paling pentq1ing

dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan

tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan

unsur yang sangat mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan selain unsur

murid dan fasilitas lainnya. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat

ditentukan kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui kegiatan

belajar mengajar. Namun demikian posisi strategis guru untuk meningkatkan

mutu hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh kemampuan profesional guru dan

mutu kinerjanya.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005 dalam Bab 1 Pasal 1 Undang-Undang

Guru disebutkan sebagai berikut:

(18)

2

Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan

merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum

yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam

meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam

melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk

mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang baik

menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru.

Kinerja seseorang dapat ditingkatkan bila ada kesesuaian antara pekerjaan

dengan keahliannya, begitu pula halnya dengan penempatan guru pada bidang

tugasnya. Menempatkan guru sesuai dengan keahliannya secara mutlak harus

dilakukan. Bila guru diberikan tugas tidak sesuai dengan keahliannya akan

berakibat menurunnya cara kerja dan hasil pekerjaan mereka, juga akan

menimbulkan rasa tidak puas pada diri mereka.

Selain faktor pengembangan profesional yang dapat meningkatkankan

kinerja guru, faktor motivasi juga sangat berpengaruh terhadap kinerja guru.

Motivasi diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong

keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai

tujuan. Mereka mempunyai hasrat untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik

atau lebih efisien daripada yang telah dilakukan sebelumnya.

Oleh karena itu, upaya peningkatan kinerja guru dari segi pengembangan

profesionalisme sebagai tenaga pendidik mutlak diperlukan. Menyikapi

(19)

3

14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Undang-undang tersebut dalam

melaksanakan tugas profesinya, guru berhak :

(a) memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial; (b) mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; (c) memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual; (d) memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi; (e) memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalnnya; (f) memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan; (g) memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas; (h) memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi; (i) memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan; (j) memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; dan/atau (k) memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian Saragih (2012) berjudul “Pengaruh

iklim organisasi, profesionalisme dan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru

SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang” menyatakan

Untuk meningkatkan kinerja guru melalui profesionalisme guru, diperlukan

upaya-upaya dari berbagai pihak: Kepala sekolah sebagai pemimpin merupakan

orang yang turut menentukan kinerja guru terutama menyangkut kebijakan yang

berkenaan dengan profesionalisme setiap guru. Membangun profesionalisme

dalam mengajar kearah yang lebih baik lagi dan memberikan keyakinan bahwa

pembelajaran yang berkualitas dapat dilaksanakan dan kinerjanya akan semakin

baik, sehingga dalam memberikan pembelajaran guru akan semakin profesional,

dengan demikian siswa yang akan menerima pembelajaran akan semakin tertarik

dan termotivasi untuk belajar. Guru yang memiliki profesionalisme yang tinggi

(20)

4

pengetahuan, keterampilan kepada siswa. Ketika satu metode, pendekatan tidak

membuahkan hasil yang maksimal, guru tidak boleh putus asa tetapi yakin bahwa

ada cara lain yang bisa membuat siswa lebih berhasil. Ini adalah aplikasi dari

konsep profesionalisme yang menumbuhkan kualitas kerja yang maksimal. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa :

Terdapat pengaruh langsung antara Profesionalisme Guru terhadap Kinerja

Guru SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang sebesar

42%, dan sisanya sebesar 58%, hal ini menandakan semakin tinggi

Profesionalisme, maka semakin tinggi pula Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan

Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

Selain itu melalui penelitian yang dilakukan oleh M. Harlie dalam judulnya

“Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan Pengembangan Karier terhadap Kinerja

Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung

Kalimantan Selatan” menyatakan Dari hasil perhitungan uji t, maka diperoleh

nilai t hitung untuk variabel disiplin kerja (X1) sebesar 7,330, nilai thitung untuk

variabel motivasi (X2) sebesar 6,155, nilai thitung untuk variabel pengembangan

karier (X3) sebesar 5,045, dan nilai t tabel sebesar 1,6599. Hal ini berarti bahwa t

hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel bebas

yang meliputi disiplin kerja (X1), motivasi (X2), dan pengembangan karier (X3)

berpengaruh nyata secara parsial terhadap Kinerja Pegawai (Y) Pemerintah

Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan

Berdasarkan keterangan di atas mengatakan bahwa guru merupakan salah

(21)

5

menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional untuk dapat

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia agar dapat keluar dari masalah

pendidikan. Namun dalam kenyataannya bahwa kualitas pendidikan di Indonesia

masih terus bermasalah. Betapapun pemerintah telah berupaya meningkatkan

mutu pendidikan melalui pemberian pelatihan kepada guru-guru, peningkatan

penghasilan, pengadaan sarana dan prasarana bahkan juga telah diberikan

beasiswa pendidikan untuk peningkatan jenjang pendidikan, namun belum

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan.

Guru yang tidak menunjukkan kinerja yang tinggi dalam melaksanakan

tugasnya, selalu menganggap bahwa mengajar hanyalah sekedar mentransfer

berbagai ilmu kepada siswa di sekolah. Sehingga tanpa kesungguhannya guru

merasa bahwa ilmu itu bisa dicari sendiri oleh siswa. Pemikiran semacam ini akan

menjadi ancaman yang serius bagi dunia pendidikan di tanah air, sebab bila

konsep ini makin berkembang maka kebangkitan pendidikan di tanah air tidak

akan terwujud.

Terdapat guru yang tidak dengan sungguh-sungguh menunjukkan

kinerjanya, pembelajaran yang tidak variatif, keterampilan dalam melaksanakan

tugas, penilaian hasil belajar yang kurang baik adalah indikasi-indikasi kinerja

yang sangat rendah dari guru. Dengan berbagai alasan, guru tidak semaksimal

mungkin mempersiapkan pembelajaran dengan baik, kehadiran yang sangat

rendah serta tidak menunjukkan kemampuan sesuai dengan kompetensi yang

(22)

6

Berdasarkan pengamatan selama ini di lapangan banyak guru-guru yang

tidak pernah membuat perangkat pembelajaran, misalnya rencana program

pembelajaran. Selain itu ada juga guru yang sering absen tanpa alasan yang jelas,

masih ada juga guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang keahliannya,

kehadiran guru masuk kelas belum tepat waktu, kehadiran dalam rapat-rapat

disekolah hanya rata-rata 60% s/d 80%, rendahnya partisipasi guru dalam

mengambil keputusan, masih banyak guru yang berfungsi hanya sebagai pengajar,

guru yang terlibat dalam ekstrakurikuler hanya 5-10%, MGMP belum berfungsi

secara baik dan masih ada guru yang mengajar belum berstrata S1. Hal ini

nampak dari data yang diperoleh dari KTU masing-masing SMP yang ada

dikecamatan Kutalimbaru.

Tabel 1.1 Jenjang pendidikan guru di SMP Kecamatan Kutalimbaru

No Nama sekolah Jumlah Jumlah

Non S1 S1

1 SMP Negeri 1 Kutalimbaru 17 orang 18 orang 35 orang

2 SMP Negeri 2 Kutalimbaru 13 orang 15 orang 28 orang

3 SMP Negeri 3 Kutalimbaru 10 orang 13 orang 23 orang

Sumber data : KTU SMP Negeri Kutalimbaru

Selain masalah jenjang kependidikan yang masih memiliki masalah,

tanggungjawab guru juga masih rendah. Melalui observasi langsung yang

dilakukan kedalam kelas selama beberapa hari, dari 10 guru yang mengajar

terdapat 7 orang guru yang mengajar tanpa mempunyai program pembelajaran

(23)

7

Melalui observasi langsung yang dilakukan terhadap delapan kelas (dari

kelas VII sampai kelas IX) pada saat berjalannya kegiatan pembelajaran masih

ada guru yang mengajar dengan cara siswa disuruh mencatat buku saja, ruang

kelas yang relatif kosong yang membuktikan bahwa guru malas mengajar, ada

juga guru yang datang pulang tidak sesuai dengan jam kantor bahkan ada guru

yang tidak pernah mengadakan evaluasi dalam proses pembelajaran. Selain itu

ada juga guru yang sudah hampir 20 tahun mengajar tidak pernah mendapatkan

promosi jabatan serta ada guru selama bertahun-tahun tidak pernah mengajar

tanpa ada tindakan. Hal ini membuktikan bahwa kinerja guru SMP Negeri di

kecamatan Kutalimbaru masih rendah yang pada akhirnya akan mempengaruhi

tujuan dan mutu pendidikan di Kecamatan Kutalimbaru

Dari kenyataan di atas menunjukkan bahwa kinerja guru-guru SMP Negeri

Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang belum memiliki kinerja yang

baik dan dapat dikatakan bahwa penyebabnya adalah karena sikap profesional dan

pengembangan kompetensi guru masih kurang. Guru sebagai pendidik dan

pengajar tidak boleh dilepas begitu saja tetapi guru harus lebih banyak mendapat

pembinaan terhadap pengembangan profesi, pengarahan, serta motivasi

peningkatan karir .

Dengan menemukan berbagai permasalahan yang mempengaruhi kinerja

baik secara empiri maupun konseptual maka hal ini dapat digunakan untuk

memahami, memprediksi dan menemukan alternatif fenomena permasalahan

kinerja seperti yang diamati di SMP Negeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten

(24)

8

profesional guru sangat penting diteliti untuk mengetahui pengaruh ketiga

variabel tersebut terhadap peningkatan kinerja guru. Beranjak dari pemikiran

inilah maka direncanakan suatu penelitian yang berjudul Hubungan

Pengembangan Karir dan Pengembangan Profesional dengan Kinerja Guru SMP

Negeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

1.2. Identifikasi Masalah

Dalam lembaga pendidikan guru merupakan faktor yang paling menetukan

dan paling berpengaruh terhadap mutu pendidikan sebagai orang yang

bertanggungjawab terhadap mutu pendidikan, guru hendaknya menunjukkan

kinerja yang tinggi. Makin tinggi kinerja guru makin besar kemungkinan

tercapinya mutu pendidikan. Banyak faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja

guru diantaranya partisipasi SDM, pengembangan karir, komunikasi, kesehatan

dan keselamatan kerja, penyelesaian konflik, insentif yang baik dan kebanggaan.

Dengan kata lain faktor-faktor diatas merupakan motivasi guru untuk dapat

meningkatkan kinerja. Dimana seseorang yang memiliki motivasi yang rendah

akan menghasilkan kinerja yang rendah demikian pula halnya apabila orang

sebenarnya memiliki motivasi yang tinggi maka kinerja seseorang akan lebih

meningkat.

Berdasarkan dari latar belakang masalah maka dapat diidentifikasikan

sejumlah permasalahan penelitian yang berhubungan dengan tingkat kinerja Guru

SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru, antara lain : Apakah terdapat hubungan

pengembangan karir dengan kinerja guru? Apakah terdapat hubungan

(25)

9

guru dapat meningkatkan kinerja? Apakah pengembangan profesional melalui

pelatihan dapat meningkatkan kinerja guru? Apakah melalui promosi jabatan

dapat meningkatkan kinerja guru? Apakah terdapat hubungan pengembangan

karir dan pengembangan Profesional dengan kinerja guru ?

1.3. Batasan Masalah

Dengan banyaknya dugaan tentang penyebab masih rendahnya kinerja guru,

maka penulis membatasi masalah yang dianggap lebih signifikan yaitu meneliti

hubungan pengembangan karir, pengembangan Profesional dengan tingkat kinerja

guru di SMP Negeri Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Dalam

penelitian ini masalah utamanya adalah kinerja guru sebagai variabel dependent,

sedangkan variabel independent adalah pengembangan karir dan pengembngan

profesional.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka permasalah yang dapat

dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pengembangan Karir dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan

Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang ?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pengembangan Profesional dengan Kinerja Guru SMP Negeri di

Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang ?

(26)

10

bersamaan dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan

Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui hubungan tingkat Pengembangan karir dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli

Serdang

2. Untuk mengetahui hubungan tingkat Pengembangan Profesional dengan Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru

Kabupaten Deli Serdang.

3. Untuk mengetahui hubungan tingkat Pengembangan Profesional dan Pengembangan Karir secara bersamaan dengan Kinerja Guru SMP

Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dimaksud untuk memperoleh data dan informasi yang dapat

digunakan dalam menguji kebenaran hubungan variabel pengembangan karir,

pengembangan profesional dengan kinerja guru. Dengan tujuan penelitian yang

telah diutarakan , maka ada dua manfaat yang dapat diperoleh yakni manfaat

secara teoritis dan manfaat secara praktis.

(27)

11

1. Pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam ilmu Kepemimpinan dan Bidang Manajemen Sumberdaya Manusia

khususnya dalam bidang pendidikan.

2. Dalam usaha membuktikan dan memperkuat berbagai teori –teori yang telah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya dan para ahli

Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukkan bagi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Deli Serdang sebagai

pengambil kebijakan dalam rangka peningkatan dan pembinaan

terhadap Kepala Sekolah sebagai pimpinan di SMP Negeri

2. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah bagaimana pentingnya supervisi dilakukan dalam meningkatkan kinerja guru.

3. Sebagai masukan bagi guru-guru agar dapat meningkatkan motivasi kerja dalam rangka meningkatkan kinerjanya dan kualitas pendidikan

khususnya Guru SMP se Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli

Sserdang.

4. Bagi peneliti lainnya agar penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk meneliti permasalahan yang lain yang mempunyai hubungan dengan

(28)

100 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka

dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut.

a. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara pengembangan karir

dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten

Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan

karir memiliki hubungan dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan

Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik pengembangan

karir maka semakin baik pula kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan

Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang

b. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antatra pengembangan

profesional dengan kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru

Kabupaten Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

pengembangan profesional memiliki hubungan dengan kinerja guru SMP

Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Artinya

semakin baik Pengembangan profesional maka semakin baik pula kinerja

guru SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang

c. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antatra pengembangan karir

dan pengembangan profesional secara bersama dengan kinerja guru SMP

(29)

101

demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir dan

pengembangan profesional berhubungan dengan kinerja guru di Kecamatan

Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik pengembangan

karir dan pengembangan profesional maka semakin baik pula kinerja guru

SMP Negeri di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

5.2. Implikasi

Terujinya hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

pengembangan karir dan pengembangan profesional secara bersama-sama dapat

meningkatkan kinerja guru. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa

pengembangan karir dan pengembangan profesional secara bersama-sama

menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan. Berdasarkan hal tersebut

maka implikasi dari yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan

kesimpulan penelitian diantaranya :

a. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Peningkatan Pengembangan Karir

Dengan diterimanya hipotesis pertaman yakni pengembangan karir

menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru, maka

upaya meningkatkan kinerja guru adalah dengan meningkatkan kualitas

pengembangan karir. Atas dasar temuan di atas, dikemukakan sejumlah implikasi

terkait dengan upaya peningkatan pengembangan karir. Kepala sekolah harus

mampu untuk menjadi pemimpin yang terbaik di sekolah yang senantiasa dapat

(30)

102

Pengembangan karir memilik peran yang siginifikan dalam meningkatkan kinerja

guru, kepala sekolah memilki tanggung jawab dalam mendorong dan memberikan

motivasi terhadap guru agara tetap menibgkatkan kinerjanya.

Pemerintah Kota adalah penanggung jawab utama dalam meningkatakn

kinerja guru, untuk itu dalam pencapapain kinerja guru yang baik harus mengacu

pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.

Peningkatan kompetensi dan kinerja guru menjadi tanggung jawab Pemerintah

Daerah, Kepala Sekolah serta guru itu sendiri. Untuk itu diperlukan usaha-usaha

nyata dari pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan, pelatihan dan

peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi para kepala sekolah dan guru

untuk mewujudkan kinerja guru yang baik. Pengembangan karir guru dimulai

sejak diterima menjadi guru sampai memasuki masa pensiun. Dalam

pengembangan karirnya guru memiliki dua jenjang karir yaitu melalui

pengembangan karir jalur structural dan jalur fungsional. Pengembangan karir

bagi seorang guru merupakan salah satu pendukung terhadap peningkatan kinerja

sehingga apa yang diinginkan oleh sekolah dapat tercapai.

Pengembangan profesi dan karir tersebut diarahkan untuk meningkatkan

kompetensi dan kinerja guru dalam rangka pelaksanaan proses pendidikan dan

pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Upaya peningkatan kompetensi dan

profesionalitas ini harus sejalan dengan upaya memberikan penghargaan,

peningkatan kesejahteraan , dan perlindungan terhadap guru. Kegiatan ini menjadi

(31)

103

b. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Peningkatan Pengembangan Profesional

Dengan diterimanya hipotesis kedua yakni Pengembangan profesional

menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja guru, maka

upaya meningkatkan kinerja guru adalah dengan menciptakan profesionalisme

yang baik. Atas dasar itu untuk menciptakan kinerja guru yang baik makan perlu

meningkatkan professional guru melalui berbagai cara seperti pembinaan oleh

Kepala Sekolah, pengawas satuan pendidikan, pemerintah daerah melalui dinas

pendidikan, pendidikan dan latihan yang berkelanjutan dan lainnya yang dapat

menciptakan kinerja guru yang baik.

Profesi pendidik merupakan profesi yang sangat penting dalam kehidupan

suatu bangsa, hal ini tidak lain karena posisi pendidikan yang sangat penting

dalam konteks kehidupan bangsa. Pendidik merupakan unsur dominan dalam

suatu proses pendidikan, sehingga kualitas pendidikan banyak ditentukan oleh

kualitas pendidik dalam menjalankan peran dan tugasnya di masyarakat

Pengembangan profesional guru harus diakui sebagai suatu hal yang sangat

fundamental dan penting guna meningkatkan mutu pendidikan. Perkembangan

profesional adalah proses dimana guru dan kepala sekolah belajar, meningkatkan

dan menggunakan pengetahuan, keterampilan dan nilai secara tepat.

Profesi guru memiliki tugas melayani masyarakat dalam bidang pendidikan.

Tuntutan profesi ini memberikan layanan yang optimal dalam bidang pendidikan

kepada msyarakat. Secara khusus guru di tuntut untuk memberikan layanan

(32)

104

guru yang dikatakan profesional adalah orang yang memeiliki kemamapuan dan

keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas

dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.

d. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Peningkatan Pengembangan Karir Dan Pengembangan Profesional

Dengan diterimanya hipotesis ketiga yakni pengembangan karir dan

pengembangan profesionalisme menunjukkan hubungan yang positif dan

signifikan dengan kinerja guru, maka upaya meningkatkan kinerja guru adalah

dengan meningkatkan pengembangan karir dan menciptakan professional

sehingga mampu meningkatkan kinerja guru.

Upaya yang dapat dilakukan untuk menigkatkan kinerja guru yakni melalui

peningkatan pengembangan karir dan pengembangan profesionalisme. Banyak

cara yang harus dilakukan agar dapat menigkatkan pengembangan karir dan

professional guru antara lain dengan pendidikan dan latihan, pengawasan yang

baik, kompensasi yang memadai, pemberian mpotivasi serta yang paling penting

menciptakan komitmen dalam organisasi sekolah.

Program lain yang bisa dikembangkan adalah memfasilitasi Pendidik satuan

pendidikan untuk melakukan kegiatan penelitian kajian studi tentang

kependidikan. Hasil kajian penelitian studi tersebut ditulis dalam bentuk laporan

penelitian berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam penulisan karya

ilmiah. Untuk itu para Pendidik harus memiliki kemampuan dalam bidang

(33)

105

melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat) khusus tentang penelitian pendidikan

dan penulisan karya ilmiah. Pengembangan profesi dan karir tersebut diarahkan

untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja guru dalam rangka pelaksanaan

proses pendidikan dan pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Upaya peningkatan

kompetensi dan profesionalitas ini harus sejalan dengan upaya memberikan

penghargaan, peningkatan kesejahteraan, dan perlindungan terhadap guru.

Kegiatan ini menjadi bagian integral dari pengembangan keprofesian guru secara

berkelanjutan.

Dalam undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional kinerja guru berkaitan dengan kompetensi guru, artinya untuk memiliki

kinerja yang baik guru harus didukung dengan kompetensi yang baik. Tanpa

memiliki kompetensi yang baik seorang guru tidak akan mungkin dapat memiliki

kinerja yang baik. Guru yang bekerja dengan baik akan meningkatkan

produktivitas sekolah, yang pada gilirannya akan memberhasilkan tujuan sekolah.

Untuk memberhasilkan tujuan sekolah, seorang guru harus menguasai 10

(sepuluh) kompetensi guru yang merupakan kemampuan dasar seorang guru.

Kesepuluh kompetensi tersebut adalah : (1) menguasai bahan ajar; (2) mengelola

program belajar mengajar; (3) mengelola kelas; (4) menggunakan media dan

sumber pengajaran; (5) menguasai landasan kependidikan; (6) mengelola interaksi

belajar mengajar; (7) menilai pretasi siswa untuk kepentingan pengajaran; (8)

mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluan; (9) mengenal

dan menyelenggarakan administrasi sekolah; (10) memaami prinsip dan

(34)

106

Pengembangan karir dan Pengembangan Profesional Pendidik dilaksanakan

dalam rangka kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya yang di dalamnya

melekat kemampuan professional dan penampilan kinerjanya. Oleh sebab itu,

pengembangan karir dan pengembangan Profesional pendidik adalah upaya

terencana untuk membantu para pendidik dalam kenaikan pangkat dan jabatannya

melalui pengumpulan angka kredit jabatan fungsional. Kenaikan pangkat dan

jabatannya harus mengindikasikan meningkatnya kemampuan professional dan

kinerjanya sebagai Pendidik professional

5.3. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan hasil

penelitian ini adalah:

1. Untuk meningkatkan kinerja guru diharapkan kepada semua pihak yang

memiliki kepentingan dalam memajukan pendidikan mulai dari pemerintah

pusat melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan, dunia usaha, komite

sekolah, anggota legislatif, kepala sekolah, guru itu sendiri maupun peserta

didiknya harus mampu bekerja sama dan memberikan perhatian yang lebih

dalam upaya menciptakan kinerja guru yang baik. Karena kinerja guru akan

berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan.

2. Selain faktor pengembangan karir yang berkaitan dengan pengembangan

kinerja guru perlu didukung oleh perubahan berbagai aspek lainnya dalam

pendidikan, salah satunya adalah dengan menciptakan pengembangan

(35)

107

3. Kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang

untuk memberikan pembinaan secara terus menerus kepada guru-guru

melalui pendidikan dan pelatihan yang dapat menciptakan guru profesional,

pengembangan karir, pengawasan yang berkelanjutan.

4. Kepada peneliti lain bahwa penelitian ini perlu ditindak lanjuti khususnya

yang berkaitan dengan variabel-variabel berbeda seperti manajemen yang

berkualitas dan kompetensi kepala sekolah, kurikulum yang berkualitas,

pembiayaan dan lain sebagainya yang turut memberikan sumbangan

(36)

108

DAFTAR PUSTAKA

Alpian, M. 2012. Hubungan Kompetensi dan Pengembangan Profesionalisme Guru dalam Bentuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dengan Peningkatan Mutu Ssekolah di MTS Kota Binjai. Pasca Sarjana UNIMED

Buchari,A.dkk. 2008. Guru Profesional. ( Menguasai Metode dan Terampil Mengajar),Bandung: Alfa Beta.

Burhanuddin. 2001. Administrasi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia

Dharma, Surya. 2005. Manajemen Kinerja: Falsafah Teori dan Penerapannya. Cetakan I. Yogyakarta. Pustaka Belajar

Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Gibson dkk. (1995: 305) Proses Proses Struktur Prilaku Organisasi .Jakarta: Erlangga

Handoko (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.

Cetakan ke- 15. BPFE : Yogyakarta.

Irianto, Agus. 2007. Statistik : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana Prenada

Mangkunegara,A.A.Anwar prabu.(2011) Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Moekijat (1995). Perencanaan dan Pengembangan Karir. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Bandung.

Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional:Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan menyenangkan. Bandung. PT.Remaja Rosdakarya

R.Wayne Mondy (2008:243). Komunikasi Organisai: Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

(37)

109

2007.Rivai, Veithzal. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Murai Kencana : Jakarta.

Ruky (2006). Sistem Manajeen Kerja. Jakarta : Gramedia

Sagala,H.S. (2006). Manajemen Berbasi Sekolah & Masyarakat: Strategi memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: PT. Rakasta Samasta

---.2007. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Afabeta.

---.(2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung :AlfaBeta

---. (2013). Human Capital, Kepemimpinan Visioner dan Beberapa Kebijakan Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sardiman (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Satori. D. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka

Sahertian, Piet. A. 1999. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

Siagian.S.P. (2009). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta

Sinaga, Aldian (2010). Hubungan Pengembangan Karir dan Supervisi Akademik dengan Motivasi Berprestasi Guru di SMA Negeri 15 Medan. Pasca Sarjana UNIMED

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Supardi, 2013. Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Sutrisno,(2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. : Kencana Prenada Media Group.

Tempe, A Dale, (1992). Kinerja. Jakarta : PT. Gramedia Asri Media

Uno (2009).Profesi Kependidikan : Problema, Solusi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia.Jakarta : Bumi Aksara

(38)

110

Yulk,G. 2009. Kepemimpinan DalamOrganisasi. Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang

Zainal A. (2010). Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya. Insan Cendikia

Yani.H.M. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarata: Mitra Wacana Media

Gambar

Gambar 3.1. Paradiga Penelitian ......................................................
Tabel 1.1 Jenjang pendidikan guru di SMP Kecamatan Kutalimbaru

Referensi

Dokumen terkait

Besarnya sumbangan efektif variabel bantuan supervisor sebesar 22,7% memberikan arti bahwa setiap peningkatan bantuan supervisor sebesar satu satuan akan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan positif yang signifikan antara : (1) perencanaan RAPBS dengan kinerja guru, (2) pengawasan internal dengan kinerja guru,

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara supervisi akademik Kepala Sekolah, komunikasi organisasi dan motivasi kerja secara bersama dengan kompetensi

Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja dan profesionalisme seorang guru sangatlah besar. Mengingat dengan kepemimpinan yang baik, kepala sekolah

Lingkup penelitian ini adalah kinerja guru yang dipengaruhi oleh iklim organisasi, profesionalisme guru, dan motivasi berprestasi guru baik itu secara sendiri- sendiri

Pada penelitian ini variabel pengembangan karir juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan dapat dilihat pada tabel 1.1 dengan

Kinerja dosen dalam ujian berkontribusi positif yaitu sebesar 13% terhadap prestasi belajar mahasiswa. Kinerja dosen dalam pengembangan bahan ajar memberikan sumbangan

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel Motivasi Kerja Guru memberikan sumbangan efektif yang lebih besar yaitu sebesar 49,5% dibandingkan dengan Persepsi Guru