I I·
t'--KONTRIBUSI PENGAWASAN
INTERNAl.~
DAN
PENG.A\
1V,~,SAN
EKSTERNAL TERHADAP J(INERJA
SEI(OLAH SririP NEGERI DI ¥.ABUPATEN
[}ELI SERDANG
TESIS
Oleh:
A.~EtL4~
Nll\1
~065030584
(f)iaju.R.Ju•
Vntu{!M.em.enulii
Se6~1wmTugas-fJ:'uotU
<Dal'i Syarat-Syarat
(jet:ar
:'Maauter (}?erufuli~t§!trrl
KONTRIBUSI PENGA W ASAN INTERNAL DAN
PENGA WASAN EKSTERNAL TERHADAP KINERJA
SEKOLAH SMP NEGERI DI KABUPATEN
DELI SERDANG
Disusun dan Diajukan Oleh :
ASER TAMBUN
NIM : 065030584
Tesis Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal 8 September 2008 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Pembimbing I
Prof. Dr.K Syaiful Sagala, M.Pd
Ketua Program Studi
Administrasi Pendidikan
1
Prof. Dr.H. Syaiful Sagala, M.Pd
NIP. 131 648 293
Menyetujui,
Tim Pembimbing
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
NO.
Nama
Tanda Tangan
1. Prof.Dr. H.Syaiful Sagala, M.Pd
(Pembimbing I)
2. Prof.Dr. Lahmuddin Lubis, M.Ed
(Pembimbing II )
3. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd,
( Penguji)
4. Dr.Marabangun Harahap,MS
(Penguji)
5. Syarifuddin, M.Sc, Ph.D
(Penguji)
Mahasiswa
NIM
AserTambun
065030584
Tanggal
w
~aq
..
"1
'alor-a?
KATAPENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang selalu
memberikan
rahmat dan
kanmia-Nya, sehingga tesisini
dapat diselesaikan dengan baik. Tesisini
bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelarMagister Pendidikan pada Program Pascasatjana Universitas Negeri Medan.
Penulisan tesis
ini
dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dariberbagai pihak baik moril maupun materil, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Semoga bantuan dan dorongan yang telah diberikan menjadi amal ibadah
dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT, Amiin.
Rasa terima kasih terutama penulis sampaikan kepada Prof.Dr.H. Syaiful
Sagala, M.Pd selaku pembimbing I, dan Prof.Dr. Lahmuddin Lubis, M.Ed selaku
pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi pada penulis.
Begitu juga rasa terima kasih penulis sampaika kepada Prof.Dr.Harun Sitompul,
,M.Pd, Syarifuddin, M.Sc, Ph.D, dan Dr. Marabangun Harahap, M.S. sebagai
penguji dalam penelitian ini. Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan
kepada:
1. Drs. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan dan Prof.Dr.
Belferik Manullang, Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,
serta semua staf yang telah memberikan fasilitas belajar selama penulis
mengikuti perkuliahan di Program Pascasatjana Universitas Negeri Medan.
2. Prof.
Dr.
H. Syaiful Sagala, M.Pd. dan Drs. Yasaratodo Waw, M.Pd. Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan PPs. Universitas NegeriMedan.
3. Para dosen di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah
membekali penulis dengan ilmu. pengalaman, dan kematangan berpikir, yang
dapat digunak:an untuk penyelesaian tesis ini.
4. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten deli Serdang yang telah mengizinkan
penulis untuk melak:ukan penelitian.
5. Para Kepala sekolah dan guru SMP Negeri Kabupaten Deli Serdang yang telah
memberikan bantuan pada penulis dalam pengumpulan data di lapangan.
6. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang
telah banyak: memberikan bantuan moral dalam penyelesaian perkuliahan dan
penelitian ini.
Selanjutnya terima kasih yang teristimewa penulis sampaikan kepada
istri tercinta Megawaty Sitorus serta ananda tersayang- Agnes, Andreas,
Amertasari,dan Anita yang dengan penuh kesabaran, ketabahan, pengertian dan
pengorbanan mendukung penulis selama mengikuti pendidikan ini.
Akhimya, penulis berdoa kepada Allah SWT semoga kita semua
mendapatkan karunia dan ridha-Nya Amiin.
Medan, Agustus 2008
ABSTRAK
Aser Tambun, Kontribusi Pengawasan Internal dan Pengawasan Ekstemal Terhadap
Kinerja Sekolah di Kabupaten Deli Serdang. Tesis : Sekolah Pascasarjana
Universitas Negeri Medan. 2008.
Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) apakah terdapat kontribusi yang
signifikan pengawasan internal terhadap kinerja sekolah?, (2) apakah terdapat
kontribusi yang signifikan pengawasan eksternal terhadap kinerja sekolah?, dan (3)
apakah terdapat kontribusi yang signifikan pengawasan internal dan pengawasan
ekstemal terhadap kinerja sekolah?.
Tujuan penelitian
ini
adalah: (1) untuk mengetahui kontribusi pengawasaninternal terhadap kinerja Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Kabupaten Deli Serdang, (2) untuk mengetahui kontribusi pengawasan ekstemal terhadap kinerja Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Deli Serdang, (3) untuk mengetahui
kontribusi pengawasan internal dan pengawasan ekstemal terhadap kinerja Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Deli Serdang.
Metode penelitian ini adalah kuantitatif jenis ex-post facto dengan pola kajian korelatif dengan menempatkan variabel penelitian ke dalarn dua kelompok yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Populasi penelitian ini adalah guru SMP Negeri di Kabupaten Deli Serdang yang berada di masing-masing unit kerja Sampel diambil sebanyak 190 orang guru. Instnunen yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah kuesioner skala Likert. Teknik analisis yang digunakan ialah teknik analisis korelasi dan regresi sederhana dan ganda
Hasil penelitian
ini
memmjukkan bahwa (1) pengawasan internal mempunyaikontribusi yang signifikan dengan kinerja sekolah dengan memberikan sumbangan
yang efektif sebesar 50,25 o/o. (2) pengawasan ekstemal mempunyai kontribusi yang
signifikan dengan kinerja sekolah dengan memberikan sumbangan yang efektif sebesar 22,59 %, dan (3) pengawasan internal dan pengawasan ekstemal secara bersama-sama memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja sekolah dengan besar sumbangan efektif sebesar 72,84%.
Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengawasan
internal dan pengawasan eksternal merupakan faktor menentukan peningkatan kinerja
sekolah. Fakta empiris
ini
menujukkan bahwa Kepala Dinas Pendidikan KabupatenDeli Serdang beserta jajarannya disarankan untuk memberikan perhatian khusus terutama dalarn kaitan peningkatan kinerja sekolah melalui efektifitas kegiatan pengawasan baik secara internal maupun eksternal di masing-masing satuan
pendidikan yang menjadi tanggung jawab dan pembinaan dinas untuk masa-masa
yang akan datang. ··
Disamping itu, peningkatait kemampuan kepemimpinan kepala sekolah
maupun pemberdayaan komite sekolah dalarn melaksanakan pengawasan hendaknya
terus dikembangkan melalui pelatihan dan penataran yang efektif sehingga akan
ABSTRACT
Tambun, Aser.
The Contribution of Internal Supervision and External Supervision tothe State Junior High School Perfomance, Deli Serdang Regency. Thesis. Postgraduate School, State University ofMedan. 2008.
This research problem is : (1) what the contribution of internal supervision to the State Junior High School perfomance?, (2) what the contribution of external supervision to the State Junior High School perfomance?, and (3) what the contribution of internal and external supervision to the State Junior High School perfomance?.
The objectives of this research were to discover : (1) the contribution of internal supervision to the State Junior High School perfomance, (2) the contribution of external supervision to the State Junior High School perfomance, and (3) the contribution of internal and external supervision to the State Junior High School perfomance.
This research method used
was
ex-post facto with independent variable and dependent variable. The population of the study was teachers from Junior HighSchool in Deli Serdang Regency. To determine sampel190 teachers were chosen as the sampel. lnstnunent
was
a Likert Scale questionnaire. The technique of date analysis the simple and with simple and multiple data analysis used regression.This research findings showed that: (1) the internal supervision had a significant contribution to the school performance with an effective contribution of 50,25 %, (2) the external supervision had a significant contribution to the school performance with an effective contribution of 22,59 o/o, and (3) both the internal and external supervision had a significant contribution to the school performance with an effective contribution of 72,84 %.
A. Latar Belakang Masalab
BABI
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kata kunci untuk peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM). ltulah sebabnya pemerintah terus berupaya meningkatkan
pemberdayaan seluruh aspek pendidikan, menatanya mulai dari tingkat pusat sampai
ke daerah secara merata dan holistik. Paradigma baru bidang pendidikan era
desentralisasi memberikan kekhasan sendiri kepada sekolah untuk memberdayakan
lembaganya.
Sebagai suatu lembaga yang melaksanakan kegiatan pendidikan, sekolah
harus dikelola secara terencana, terarah, terorganisasi dan terpadu agar dapat
menghasilkan kinerja yang baik, dan benar- benar mampu menghasilkan
pendidikan bermutu, khususnya peserta didik, serta memberikan layanan yang baik.
Kepala Sekolah sebagai manejer harus mampu membuat perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan mengadakan pengawasan terhadap program
pendidikan. Kepala Sekolah bertanggung jawab terhadap roda organisasi lembaga yang dipimpinnya dengan segala tugas yang melekat dalam dirinya, yaitu sebagai :
Edukator, Manajer, Administrator, Leader, lnovartor, dan Motivator (EMASLIM).
Sebuah lembaga memiliki kinerja (performance) yang baik apabila roda organisasi dilaksanakan berdasarkan siklus manajemen yang dibawahi dengan
pelaksanaannya diawasi dan hasilnya dievaluasi. Hasil evaluasi dijadikan untuk menyusun program baru, demikian seterusnya, sehingga merupakan siklus yang
dinamis, berkembang menuju basil yang baik.
Penilaian kinerja sekolah adalah upaya pemotretan keberhasilan
kepemimpinan kepala sekolah dan sekaligus menggambarkan kondisi objektif profil
sekolah secara utuh. Kinerja sekolah merupakan keterpaduan kinerja /performance
semua warga sekolah, yang tidak terlepas dari pelaksanaan kepala sekolah dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah.
Oleh karena itu sekolah harus senantiasa berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan setiap tahunnya dengan memperhatikan 9 (sembilan) komponen
dasar yang mempengaruhi yaitu : kurikulum dan proses pembelajaran. administrasi
dan manajemen sekolah, organisasi dan kelembagaan sekolah, ketenagaan,
pembiayaan, sarana prasaran, peserta didik, peran serta masyarakat, lingkungan dan
budaya sekolah.
Komponen pendidikan terdiri atas : kesiswaan, ketenagaan. keuangan, perlengkapan/peralatan, kurikulum, perpustakaan. gedung/ruangan, laboratorium/
bengkel, listrik dan air, hubungan masyarakat dan tata usaha (sistem infonnasi/surat
menyurat untuk pengambilan keputusan).
Salah satu wujud nyata yang telah dilakukan pemerintah untuk peningkatan
Swnber Daya Manusia adalah dengan pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) tahun pelajaran 200612007. Dalam KTSP, peran guru lebih
program tertulis tetapi dalam pembelajaran nyata di kelas- dan tentu saja sangat
membutuhkan keterampilan guru yang benar-benar profesional yang memabami
standar isi dan mampu mngelaborasikannya dengan standar isi dan silabus,dan
Rencana Pelajaran serta mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran di
kelas.
Dengan berlakunya KTSP yang terdiri atas tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan, dan silabus dengan
cara melakukan penjabaran dan penyesuaian terhadap standar isi yang ditetapkan
dengan Permendiknas NO. 22 Tahun 2006 dan Standar Kompetensi Lulusan yang
ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tabun 2006 dan PP No.19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Oleh karena itu setiap sekolah harus
mampu menyusun, mengembangkan, dan melaksanakan perencanaan pengembangan
sekolah yang mengacu kepada tuntutan SNP tersebut yaitu 8 Standar Nasional
Pendidikan. Maka dibutuhkan tenaga-tenaga profesional bidang pendidikan yang
mampu menjabarkan kurikulum dan menyusun program pengembangan. yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sekolah I daerah masing-masing .
Hasil studi pendahuluan, menurut pengamatan penulis di sekolah-sekolah
yang ada di Kabupaten Deli Serdang , upaya peningkatan mutu belum dilakukan
secara maksimal, karena komponen-komponen penunjang di sana-sini terdapat
kelemahan-kelemahan terutama menyangkut ketidakmampuan dukungan manajemen
sekolah untuk kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan.
Untuk mengatasi masalah-masalah yang ada maka sekolah-sekolah berupaya menata mekanisme kelja, khususnya yang berkaitan dengan
kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pendidikan, mulai dari dokumen administrasi kepala
sekolah,guru. kepegawaian, terutama upaya peningkatan kualitas pembelajaran.
Pendidikan dikatakan bennutu jika sesuai dengan apa yang seharusnya dan
apa yang diharapkan oleh masyarakat (bench mark), Setiap sekolah secara bertahap
dibina untuk mendapat standarad yang diharapkan. Apabila suatu sekolah telah
mencapai standard mutu secara nasional, diharapkan juga sekolah tahap demi tahap mampu mencapai mutu yang kompetitif secara intemasional.
Untuk meningkatkan mutu perlu menerapkan manajemen mutu keseluruhan dalam pendidikan atau Total Quality Management (fQM). TQM adalah salah satu filosofi dari perbaikan terus menerus yang dapat menyediakan suatu lembaga
pendidikan dengan seperangkat alat- alat praktis untuk memenuhi dan melampaui
kebutuhan, kemauan, dan harapan pelanggan pada waktu sekarang dan untuk yang
akan datang.
Agar keseluruhan program dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan
perencanaan, maka setiap lembaga penyelenggara pendidikan (sekolah)
membutuhkan pengawasan, baik pengawasan Internal, maupun pengawasan
pengawasan eksternal. Pengawasan internal merupakan pengawasan yang dilakukan
atasan kepada bawahannya. Pelaksanaannya bisa bersifat langsung (direct control)
ataupun tidak Iangsung (indirect control) terbadap sekolah bersifat top down
tingkat Kabupaten I Kota.Pada tingkat Kabupaten , pengawasan dilakukan meJaJui
Kepala Dinas Pendidikan di Kabupaten ataupun Inspektorat sesuai dengan
Pennendiknas No. 12 tahun 2005 PasaJ 26 tentang organisasi dan tata kerja
inspektorat jenderaJ Departemen Pendidikan NasionaJ .Sedangkan pengawaan
eksternal merupakan pengawasan yang dilakukan oleh pihak luar sekolah, baik
secara formal ataupun informal. Pengawasan ekstemal tersebut dapat berupa social
control yang dilakukan masyarakat baik secara pribadi, maupun organisasional
kemasyarakatan seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) , Dewan Pendidikan I
Komite Sekolah, Pers, dsb.
Kenyataan di lapangan, dari pengamatan peneliti ketika mengunjungi
beberapa SMP negeri di Kabupaten Deli Serdang pada bulan Oktober yang lalu,
beberapa kepala sekolah belum mel~ manajemen pendidikan secara benar.
Proses planning ( perencanaan), organizing ( pengorganisasian), actuating
(penggerakan), dan controlling ( pengawasan atau pengendalian) belum berjalan
dengan semestinya. Hal tersebut bisa saja disebabkan oleh berbagai hal seperti
rekrutmen yang salah, tidak sesuai standard yang berlaku, dan Jatar belakang
pendidikan dan kemampuan profesional yang masih heterogen, serta tidak memiliki
komitmen yang tinggi dalam menjalankan tupoksinya.
Fakta Jainnya temyata masih terdapat guru yang belum memiliki
ketrampilan mengajar yang cukup. Terbukti dari rata- rata nilai yang diperoleh
siswa pada Ujian Nasional (UN) tahun 2006/2007 masih antara 6 sampai 7.
Demikian juga dengan fasilitas layanan belajar. Masih banyak sekolah yang
belum memiliki sarana prasarana belajar yang memadai.Perpustakaan yang hanya
berisi buku teks pelajaran tanpa didukung buku referensi lainnya. Begitu juga
dengan laboratorium, belum maksimal fungsinya karena tidak ada laboran , alat- alat
yang ada sudah usang dan rusak, ditambah lagi kemampuan guru pengelola yang
sangat minim.
Komite Sekolah juga bel urn sepenuhnya berperan mendukung program dan
kegiatan sekolah secara menyeluruh. Berdasarkan pembicaraan dengan beberapa
pengurus komite sekolah, beberapa diantara inereka menganggap bahwa eksistensi
mereka hanya untuk membantu sekolah di bidang pendanaan saja. Pada hal mereka
sangat dibutuhkan dalam hal- hal lain seperti pemberian saran- saran dan kritik,
bahkan juga mengawasi (mengontrol) seluruh proses yang berlangsung di sekolah
agar semua kegiatan betjalan sesuai dengan apa yang telah diprogramkan.
Pengawas pendidikan menurut Permendiknas No.l2 Tahun 2007 harus
memiliki kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi akademik, kompetensi
supervisi manejerial, kompetensi evaluasi pendidikan , kompetensi penelitian dan
pengembangan, dan kompetensi sosial.
Pengawas tidak akan dapat melakukan pengawasan dan menilai kinelja
sekolah tanpa memiliki kompetensi di atas. Untuk melakukan evaluasi dan
monitoring pendidikan. Pengawas pendidikan harus memiliki beberapa hal khusus ,
seperti : (a) Menguasai sistem penilaian pendidikan mencakup penilaian, konteks,
satuan pendidikan. (b) Mampu menyusun kriteria dan indikator keberhasilan
pendidikan pada satuan pendidikan dan memanfaatkannya untuk kepengawasan. (c)
Mampu mengelola dan menganalisis data basil pengukuran dan penilaian serta
memanfaatkan hasil-hasilnya untuk peningkatn mutu pendidikan. (d) Mampu menilai
kompetensi dan kinetja guru dan memanfaatkan basil penilaian bagi peningkatan
layanan pebelajaran I bimbingan. (e) Mampu melaksanakan penilaian tentang kinetja
sekolah, kinetja kepala sekolah, kinetja staf sekolah serta memanfaatkan hasilnya untuk peningkatan mutu sekolah binaannya.
Secara teoretis diyakini, pengawasan internal dan pengawasan ekstemal
perlu di laksanakan di sekolah-sekolah dan meningkatkan kinetja sekolah. Artinya
bahwa pengawasan, baik pengawasan internal maupun pengawasan eksternal akan
berkontribusi positif terhadap kinetja sekolah.
B. ldentifikasi Masalah
Kinetja Sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan evaluasi. Pengawasan internal
adalah pengawasan yang dilakukan oleh atasan kepada bawahannya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas, prosedur ketja, dan kedisiplinan karyawan. Sedangkan pengawasan eksternal adalah berupa pengawasan yang dilakukan oleh pihak luar
untuk mengetahui apa yang tetjadi di lapangan dengan cara memeriksa perilaku personalia pendidikan dalam melakukan tugasnya.
Agar penelitian lebih akurat maka permasalahan-pennasalahan yang akan
diidentiftkasikan ialah bagaimanakan kinerja sekolah selama ini di Kabupaten Deli
Serdang ? Faktor -faktor apakah yang dapat mempengaruhi kinerja tersebut ?
Apakah perencanaan, pengorganisasian. pengarahan. pengawasan dan evaluasi dapat
memberikan kontribusi positif terhadap kinerja sekolah ? Apakah standarisasi
pengawasan dan teknik kepengawasan berkontribusi terhadap kinerja sekolah ?
Apakah kurikulum, manajemen kepala sekolah, organisasi dan kelembagaan, sarana
dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan, peserta didik, peran serta masyarakat serta
lingkungan dan budaya sekolah juga turut memberikan kontribusinya ?
C. Pembatasao Masalab
Dalarn meneliti faktor-faktor atau variabel -variabel yang diduga
berkontribusi terhadap Kinerja Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di
Kabupaten Deli Serdang tentunya memerlukan waktu, tenaga dan uang yang tidak
sedikitjumlahnya. Oleh sebab itu dalam melakukan penelitian ini. perlu membatasi
kandungan variabel- variabel penelitian.
Pengawasan Internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh atasan
kepada bawahannya yang bekaitan dengan pelaksanaan tugas, prosedur kerja, dan
kedisiplinan guru. Dalarn hal ini atasan yang melakukan pengawasan adalah kepala sekolah dan yang diawasi adalah pelaksanaan tugas seluruh personil sekolah. Kualitas pengawasan diukur dari pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan
berkaitan dengan keefektifan kepala sekolah dalam hal memantau. menilai, dan
menindaklanjuti temuan yang diperoleh sehingga akan meningkatkan kinerja
sekolah.
Pengawasan Ekstemal adalah Pengawasan yang dilakukan oleh pihak luar
sekolah. Pihak luar sekolah dalam hal ini adalah Komite Sekolah dan yang diawasi
adalah pelaksanaan tugas seluruh personil sekolah termasuk kepala sekolah.
Pengawasan ekstemal bertujuan untuk memeriksa perilaku personalia pendidikan
dalam melakukan tugasnya diantaranya: (1) Memberikan pertimbangan (advisory agency) ; (2) Mendukung (supporting agency) ; ( 3) Mengontrol (contro/ing agency)
Sedangkan Kinerja Sekolah adalah prestasi kerja yang dicapai sekolah atau
lembaga berupa output dari proses yang telah dilakukan. Kinerja sekolah dapat dikatakan baik apabila mampu memberi pelayanan sesuai dengan harapan
masyarakat. Oleh karena itu sekolah harus berusaha mencapai standar yang telah
ditetapkan secara nasional dan memberikan pelayanan yang baik serta
menghasilkan output sesuai harapan peserta didik, orang tua siswa dan masyarakat.
D. Romusan Masalah
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapatlah dirumuskan masalah
penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah terdapat kontribusi yang signifikan Pengawasan Internal terhadap
Kinerja Sekolah?
2. Apakah terdapat kontribusi yang signifikan Pengawasan Eksternal terhadap
Kinerja Sekolah ?
3. Apakah terdapat kontribusi yang signifikan Pengawasan Internal dan
Pengawasan Ekstemal terhadap Kinerja Sekolah ?
E. Tujuao Penelitiao
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kontribusi Pengawasan Internal terhadap Kinerja Sekolah di
Kabupaten Deli Serdang .
2. Untuk mengetahui kontribusi Pengawasan Eksternal terhadap Kinerja Sekolah
di Kabupaten Deli Serdang .
3. Untuk mengetahui kontribusi Pengawasan Internal dan Pengawasan Eksternal
seeara bersama-sama terhadap Kinerja Sekolah di Kahupaten Deli Serdang.
F. Manfaat Peoelitiaa
Hasil penelitian ini diharapkan:
I. Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Deli Serdang sebagai
masukan bagi penyeleksian. pembinaan dan pengembangan jenjang karier
Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, dan pemberian penataran bagi guru
2. Para kepala sekolah dan Pengawas SMP Negeri di Kabupaten Deli Serdang
menjadi bahan masukan untuk evaluasi dirinya sebagai kepala
sekolah/Pengawas.
3. Para guru SMP Negeri di Kabupaten Deli Serdang bahan masukan langsung betapa perlunya peningkatan kinerja dalam menjalankan tugas sebagai agen
perubahan dalam PBM dengan baik agar dapat menghasilkan peserta didik yang
bennutu.
4. Pengembangan ilmu pengetahuan Administrasi Pendidikan dan memperkaya
pengetahuan ilmiah serta menjadi bahan kajian di jurusan Administrasi
Pendidikan Universitas Negeri Medan
BABY
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data dan basil analisis yang telah dipaparkan dapat ditarik
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengawasan Internal mempunyai hubungan yang signiftkan dengan Kinerja
Sekolah dengan memberikan sumbangan yang efektif sebesar 50,25 %. Hal ini
diartikan bahwa variasi yang terjadi pada variabel Pengawasan Internal sebesar
50,25 % dapat diprediksi dalam meningkatkan Kinerja Sekolah .
2. Pengawasan Eksternal mempunyai kontribusi yang signifikan dengan Kinerja
Sekolah dengan memberikan sumbangan yang efektif sebesar 22,59 %. Hal ini
dapat diartikan bahwa variasi yang terjadi pada variabel Pengawasan Ekstemal
sebesar 22,59 % dapat diprediksi dalam meningkatkan Kinerja Sekolah.
3. Selanjutnya. Pengawasan Internal dan Pengawasan Ekstemal secara
bersama-sama mempunyai hubungan signifikan dengan Kinerja Sekolah dengan
memberikan sumbangan efektif sebesar 72,84 %. Hal ini bermakna bahwa 72,84
% dari variasi yang terjadi Kinerja Sekolah dapat diprediksi oleh kedua
variabel bebas tersebut. Sementara sisanya sebesar 27,16% diperkirakan berasal
B. lmplikasi
Penelitian ini menemukan bahwa semua variabel prediktor yang diteliti
yakni Pengawasan Internal dan Pengawasan Ekstemal, baik secara sendiri-sendiri
maupun secara bersama-sama memberikan berhubungan dan berkontribusi yang
berarti terhadap Kinerja Sekolah. Oleh karena itu perlu lebih diperhatikan variabel
prediktor ini untuk ditingkatkan agar Kinetja Sekolah dapat ditingkatkan secara
optimal untuk masa-masa yang akan datang.
Kecilnya kontribusi yang diberikan Pengawasan Eksternal dalam temuan penelitian ini menujukkan bahwa kegiatan Pengawasan Eksternal yang berasal dari
pihak luar sekolah seperti komite sekolah, orang tua siswa maupun masyarakat lain belum berlangsung secara optimal atau belum memenuhi harapan, kondisi ini
berimplikasi perlunya ditingkatkan kerjasama, kekompakkan dan sinergisitas
komite, orang tua maupun masyarakat dengan pihak sekolah untuk masa-masa yang
akan datang.
Berdasarkan temuan penelitian ini juga diketahui bahwa kontribusi
pengawasan internal berkisar 50,25 % saja, besaran ini menujukkan bahwa
pengawasan internal kepala sekoJah masih dianggap belum berlangsung secara
optimal. Kepala sekolah merupakan manajer yang andilnya cukup signiflkan bagi
kemajuan sekolah, beranjak dari pandangan ini maka rendahnya Pengawasan
internal kepala sekolah dikhawatirkan akan berdampak pada warga sekolah seperti
guru, pegawai, maupun siswa. Memperhatikan akan hal ini kepala sekolah
hendaknya dapat lebih memperhatikan aspek pengembangan Pengawasan internal
dirinya ini untuk masa-masa akan datang terutama dalam kaitannya dengan faktor
kepemimpinan kepala sekolah.
Selanjutnya, pelaksanaan pengawasan Internal yang dilakukan kepala
sekolah akan menjadikannya menjadi individu yang bertanggung jawab tinggi akan
keberbasilan kerjanya, munculnya komitmen yang tinggi akan pelaksanaan tugas,
memiliki harapan yang tinggi akan keberhasilan tugas yang dilaksanakannya,
menumbuhkan sikap untuk menghargai waktu. menerima segala bentuk perubahan
dalam organisasinya, berupaya menggali informasi baru, berorientasi pada
pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah dan pada gilirannya akan bermuara pada
pencapaian kinerja yang tinggi dan optimal.
Kinerja yang baik dari kepala sekolah diyakini berhubungan terhadap
prestasi kelompok dimana ia menjadi anggotanya baik kepala sekolah, pegawai, dan
termasuk siswa, jika kepala sekolah memberikan prestasi tentu saja prestasi tersebut mempengaruhi kelompok kerjanya, yang akhirnya akan mempengaruhi prestasi
organisasi secara menyeluruh.
C. Saran
Saran-saran yang disampaikan sehubungan dengan temuan penelitian ini
adalah sebagai berikut
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang beserta jajaran yang terkait
lainnya terutama dalam hal peningkatan Kinerja Sekolah disarankan
kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
2) memberikan reward bagi yang berprestasi dalam melaksanakan tugasnya, 3)
membuka kesempatan pada kepala sekolah untuk melanjutkan pendidikannya
pada jenjang yang lebih tinggi.
2. Peningkatan kemampuan kepemimpinan kepala sekolah hendaknya terus
dikembangkan melalui pelatihan dan penataran yang efektif sehingga akan
menjadi faktor pendorong yang positifbagi peningkatan Kinetja Sekolah.
3. Peneliti lain, disarankan menindak lanjuti penelitian ini dengan
variabel-variabel berbeda yang turut memberikan sumbangan terhadap Kinerja Sekolah.
DAFfAR PUSTAKA
Arikunto, S .(2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Atn10 S, Pradjudi.(l982). Administrasi dan Manajemen Umum. Jakarta :
Seri Pustaka Ilnm.
Bernardin, HJohn, & Russel, E.A.(l993). Human Resources Management,An
Experiential Approach, Mc.Graw Hill Intemasional Editions, Mac Graw Hill BookCo. Singapore
Daldjoeni, (1987). Geografi Kola dan Desa. Bandung: Alumni
Dhanna, A.(2004). Manajemen Supervisi.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Fattah, Nanang. (2000). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
George, R. Terry, dan Leslie W Rul. (1999). Dasar- dasar manajemen. Jakarta: Bumi
Aksara
Hasibuan, H Malayu. (2006). Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah.
Jakarta : Bwni Aksara
Handoko, Hani.T.(2003). Manajemen. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi UGM.
Sitorus, Ilyas. (2004). Hubungan antara lcepemimpinan lcepala sekolah terhadap kinerja
guru SMP Negeri Medon. Tesis. Pascasarjana Unimed.
Jalal, Fasli. (2005). Arah Pengembangan Mutu dan Profesionalitas Pengawas Selwlah.
Jakarta : Diljen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Depdiknas.
Kamars, H. M. D. (2005). Administrasi Pendidikan. Teori dan Pralaik.
Padang : CV Suriani lndah
Mangkunegara, A.A.(2000). Mt11Ufiemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung : PI Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2005). Menjadi Kepala Selwlah Profesional.Bandung : Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja
Pidarta,M. (2004). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : PT Rineka Cipta
Robbins, SP.(1984). Management, Concepts and Practices. New Jersey : Prentice Hall.
Inc Eaglewood Cliffs
Sagala,S.(2000). Administrasi Pendidilwn Kontemporer. Bandung : Alfabeta.
Sallis, E. (2003). Total quality Management in Education. London : Coghan Page
Educational Management Series.
Siahaan, A. (2006) . Manajemen Pengawas Pendidikan . Jakarta : Quantum Teaching.
Soedidjarto, (2004). Kebijakan dan Pedoman Akreditasi Selcolah. Depdiknas
Soepeno. (1997). Statistika Terapan dalam Penelitian Hmu-ilmu Sosial dan Pendidilwn
Jakarta : Rineka Cipta
Soepardi.F.X. (1998). Dasar-dasar Administrasi Pendidilwn. Jakarta: P2LPTK.
Sutisna, 0. (1983). Adm Pendidilwn Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional.
Bandung : Angkasa.
Ruky, S A.(2006). Sistem Manajemen Kinerja.Jakarta : Gramedia.
Terry, George. R. ( 1973). The Principles of Management. Illionis
Thoha, M.(2005). Perilaku Organisasi. Konsep Dasar dan Aplilcasinya. Jakarta : PT
Raja Grafmdo Persada.
Undang- undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidilwn Nasional, Jakarta
Usman, H.(2006). Manajemen Teori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta : PT
BumiAksara
Wahjo, S.(1995) . Kepemimpinan Kepala Selcolah. Tinjauan Teoretik dan
Permasalahannya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Winardi, (1981 ). Azas- azas Manajemen. Bandung : Alumni