• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESIONALITAS GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Profesionalitas Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESIONALITAS GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Profesionalitas Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESIONALITAS GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 3 SUSRAKARTATAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Akuntansi

Oleh

DisusunOleh :

ULIL ALBAB DAMAS WULANINGRUM A 210 110112

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESIONALITAS GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Ulil Albab Damas Wulaningrum, A210110112. Dr. Sabar Narimo, M.M., M.Pd, 374. Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Maret, 2015.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa mengenai profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta. 2) Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA Muhmammadiyah 3 Surakarta. 3) Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa mengenai profesionalitas guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif asosiatif dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Sampel diambil sebanyak adalah 100 siswa diambil dengan teknik propoorsional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket dan dokumentasi yang telah diuji cobakan dengan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif.

Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi: Y = 55,089 + 0,195 X1 + 0,318 X2. Persamaan menunjukkan bahwa prestasi belajar ekonomi

dipengaruhi oleh profesionalitas guru dan motivasi belajar Kesimpulan yang diambil adalah: 1) ”Ada pengaruh persepsi siswa mengenai profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta” dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier berganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu

2,403> 1,984 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,018 dengan sumbangan efektif sebesar 4,8%. 2) “Ada pengaruh antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta” dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier berganda (uji t) diketahui bahwa thitung> ttabel, yaitu 2,909>

1,984 dan nilai signifikansi< 0,05, yaitu 0,005 dengan sumbangan efektif sebesar 7,2%. 3) “Ada pengaruh antara persepsi siswa mengenai profesionalitas guru dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarata” dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier berganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung> Ftabel, yaitu 6,531> 3,090 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu

0,002. 4) Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,120, menunjukkan bahwa besarnya persepsi siswa mengenai profesionalitas guru dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta adalah sebesar 12%, sedangkan 88% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

(4)

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan sarana yang paling urgen dalam

mengembangkan sumber daya manusia dan watak bangsa (Nation Character

Building). Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang

yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradapan manusia

didunia. Harkat dan martabat suatu bangsa sangat ditentukan oleh mutu

pendidikannya. Peningkatan mutu merupakan sasaran pembangunan dibidang

pendidikan nasional. Untuk mewujudkan peningkatan mutu pendidikan maka

diperlukan suatu tujuan pendidik yang telah tercantum dalam Undang-Undang

Republik Indonesia No. 12 tahun 2012 pasal 4 tentang sistem pendidikan

nasional yaitu :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi untuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan,

karena pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan sumber

daya manusia yang bermutu dan berkualitas. Melalui pendidikan, seseorang

diharapkan mendapatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sebagai upaya

untuk meningkatkan kehidupan yang lebih sempurna. Salah satu indikator

kualitas pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar siswa.

Berkaitan dengan prestasi belajar siswa, prestasi belajar siswa adalah

perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku ataupun kemampuan yang dapat

bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan oleh proses

pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar, perwujudan dalam bentuk hasil

proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan atau tulisan, dan

ketrampilan serta pemecahan masalah yang langsung dapat diukur atau dinilai

dengan menggunakan tes – tes berstandar.

Pemasalahan yang muncul adalah prestasi belajar siswa yang belum

(5)

3

mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Permasalahan prestasi

belajar siswa muncul karena banyak faktor yang mempengaruhi yaitu baik

yang berasal dalam diri siswa maupun diluar diri siswa.

Menurut Ahmadi Abu (2008: 138), bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu faktor internal yang meliputi jasmani, psikologis, kematangan fisik maupun psikis siswa. Sedangkan faktor eksternal yang meliputi faktor sosial yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah (berkaitan denga kinerja guru dan profesionalitas guru), lingkungan masyarakat, lingkungan kelompok, faktor budaya dan faktor lingkungan fisik.

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dari faktor internal adalah

lingkungan sekolah yang berkaitan dengan guru. Mengingat peran guru yang

penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, guru harus memenuhi

ketentuan profesionalitasnya sebagai seorang guru. Masing – masing siswa

memiliki persepsi yang berbeda dalam memandang sejauh mana seseorang

guru memiliki kemampuan dalam mengajar. Guru yang professional adalah

guru yang memiliki seperangkat kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan

perilaku) yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam

melaksanakan tugas keprofesionalnya. Kompetensi yang harus dimilki oleh

guru menurut pasal 14 UU No.14 tahun 2005 menyatakan bahwa:

Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi sosial, dan kompetensi professional yang diperoleh melalui

pendidikan profesi. Kompetensi pedagogik menunjukkan pada kemampuan

mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi kepribadian menunjuk

kepada kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan

berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi profesional

menunjuk pada kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan

mendalam. Kompetensi sosial menunjuk kemampuan guru untuk

berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta

didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Kompetensi guru sangat diperlukan guru pada saat proses

(6)

guru menunjukkan tingkat keprofesionalitasnya yang baik. Profesionalitas

merupakan kualitas sikap profesi yang dilihat dari sikap, pengetahuan, dan

keahlian yang dilakukan untuk melaksanakan tugasnya. Selain profesionalitas

gru motivasi belajar juga sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dengan

adanya dorongan/ motivasi yang tumbuh dalam diri siswa, siswa akan lebih

semangat untuk belajar.

Menurut Hamzah (2007: 1), “Motivasi adalah dorongan dasar yang

menggerakkan seseorang bertingkah laku”. Motivasi belajar pada diri siswa

akan timbul jika dipengaruhi beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi

belajar yaitu faktor intrinsik yang meliputi, hasrat dan keinginan berhasil dan

dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita – cita, faktor ekstrinsiknya

meliputi, adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan

belajar yang menarik, Hamzah (2007: 23). Ada berbagai macam faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa dilingkungan sekolah antara lain guru,

sarana dan prasarana, kondisi gedung, kurikulum dan waktu sekolah semua itu

yang nantinya bisa berpengaruh terhadap keberhasilan belajar peserta didik.

Dalam penelitian ini dipilih sebagai penduga profesionalitas guru dan

motivasi belajar dengan alasan profesionalitas guru dan motivasi belajar akan

mendorong prestasi belajar siswa, bertolak dari paparan diatas penulis tertarik

mengambil permasalahan yang muncul dengan judul “PENGARUH

PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESIONALITAS GURU DAN

MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA

MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015”

B. Metode Penelitian

Metode merupakan cara yang digunakan agar penelitian dapat

dilaksanakan dengan terencana, sistematis, dan dapat mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Menurut Hadi (2007: 3), “penelitian adalah suatu usaha

untuk membuka, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan

usaha mana yang dilakukan dengan menggunakan metode – metode ilmiah,

(7)

5

Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh siswa SMA Muhammadiyah 3

Surakarta baik itu kelas X, XI, XII tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini

dilakukan mulai bulan desember 2014 sampai dengan selesai. Pengambilan

sampel menurut sugiono (2008: 81) dengan taraf kesalahan 5% sejumlah 100

siswa dan menggunakan proportional random sampling yaitu penggunaan

teknik ini digunakan karena subyeknya bersifat homogen, memilki prestasi

yang berbeda dan sampel sudah ditentukan diambil seimbang sesuai dengan

kelasnya siswa kelas X, XI, XII SMA Muhammadiyah 3 Surakarta tahun

ajaran 2014/2015. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan

dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat dan

variabel bebas yang terdiri dari prestasi belajar siswa (Y) sebagai variabel

terikatnya, sedangkan persepsi siswa mengenai profesionalitas guru ( ),

motivasi belajar( ) sebagai variabel bebasnya. Dalam penelitian ini

menggunakan instrumen yang berupa item – item pernyataan dalam bentuk

angket yang sebelumnya diuji cobakan pada subyek uji coba yang berjumlah

25 siswa yang tidak menjadi sampel penelitian. Hasil coba instrumen

dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil dari

pengumpulan data kemudian diuji dengan menggunakan uji prasarat analisis

yang terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas. Teknik analisis data

menggunakan analisis regresi berganda kemudian dilakukan pengujian

hipotesis dari hipotesis yang telah diajukan.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

SMA Muhammadiyah 3 Surakarta didirikan oleh Yayasan

Muhammadiyah pada tanggal 20 juli 198, yang berlokasi di Jl. Kol. Sutarto 62

Jebres Surakarta. SMA Muhammadiyah 3 Surakarta memperoleh terakreditasi

A berdasarkan keputusan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen

Agama Profinsi Jawa Tengah pada tanggal 9 Nopember 2010.

Visi dari SMA Muhammadiyah 3 Surakarta yaitu : Terwujudnya

pribadi muslim berakhlak mulia yang unggul dalam mutu. Selain itu sekolah

(8)

yang memotivasi pengalaman ajaran islam dalam kehidupan sehari – hari. 2)

Meningkatkan budaya kearifan lokal guna membentuk insan yang berkarakter

dan bermartabat. 3) Mengembangkan bimbingan dan strategi pembelajaran

yang efektif sehingga terwujud sumber daya manusia yang cerdas, dan unggul

dalam berprestasi. 4) Mengajak dan membiasakan siswa senang dalam

melakukan ibadah. 5) Menanamkan pengertian dan kesadaran kesadaran pada

siswa, bahwa setiap kegiatan yang baik adalah bernilai ibadah. 6)

Menanamkan kesadaran pribadi adalah pemimpin dan tiap – tiap pemimpin

akan dimintai pertanggungan jawab kepemimpinannya. 7) Mengingatkan

barang siapa yang berbuat baik pada hakekatnya untuk dirinya sendiri dan

barang siapa yang berbuat jelek pada hakekatnya akan kembali pada dirinya

sendiri. 8) Melaksanakan proses belajar mengajar dan bimbingan secara

efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan

potensi yang dimilikinya. 9) Mendorong dan membantu siswa mengenali

dirinya.

Data prestasi belajar siswa diperoleh dengan teknik dokumentasi. Dari

hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi sebesar 94, nilai

terendah sebesar 67, rata-rata sebesar 80,50, median sebesar 81, modus

sebesar 81 dan standar deviasi sebesar 5,746 serta varian sebesar 33,020.

Data persepsi siswa mengenai profesionalitas guru diperoleh dengan

teknik angket yang terdiri dari 20 pernyataan. Dari hasil analisis dan

perhitungan diperoleh nilai tertinggi sebesar 74, nilai terendah sebesar 41,

rata-rata sebesar 58,68, median sebesar 58, modus sebesar 58 dan standar

deviasi sebesar 6,775 serta varian sebesar 45,897.

Data motivasi belajar diperoleh dengan teknik angket yang terdiri dari

15 pernyataan. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi

sebesar 55, nilai terendah sebesar 31, rata- rata sebesar 43,85, median sebesar

44, modus sebesar 44 dan standar deviasi sebesar 5,024 serta varian sebesar

25,240.

Berdasarkan uji validitas diketahui bahwa semua instrumen penyataan

(9)

7

profesionalitas guru dan motivasi belajar dinyatakan valid. Dapat dinyatakan

valid karena memilki ℎ > dan signifikansi < 0,05. Berdasarkan uji

reliabilitas ( 11) dari profesionalitas guru sebesar 0, 886 dan motivasi belajar

sebesar 0, 829.

Hasil uji prasarat analisis dari uji normalitas data yang dilakukan untuk

mengetahui apakah dalam sebuah regresi variabel dependen, independen, atas

keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal yang

menggunakan teknik Lilliefors atau dalam program SPSS for windows Version

16.0 disebut juga dengan Kolmogrof- Smirnov menyimpulkan bahwa dari

prestasi belajar siswa, profesionalitas guru dan motivasi belajar dengan nilai

ℎ < dan signifikansi > 0,05. Untuk variabel prestasi belajar yaitu

0,055 < 0,088 atau nilai signifikansi sebesar 0,200. Variabel persepsi siswa

mengenai profesionalitas guru yaitu 0,053 < 0,088 atau signifikansi sebesar

0,200. Variabel motivasi belajar yaitu 0,053 < 0,088 atau signifikansi sebesar

0,200.

Hasil uji prasarat analisis dari uji linieritas yang digunakan untuk

mengetahui model pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat

merupakan hubungan garis lurus (hubungan linier) atau untuk mengetahui

apakah setiap variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau tidak

dengan menggunakan bantuan SPSS For Windows Versi 16.0 antara variabel

persepsi siswa mengenai profesionalitas guru terhadap prestasi belajar siswa

menunjukkan bahwa mempunyai pengaruh dengan ℎ < yaitu

0,590<1,643. Sedangkan untuk variabel motivasi belajar terhadap prestasi

belajar siswa menunjukkan 1,662 < 1,70.

Uji prasarat analisis telah terpenuhi, kemudian dilakukan analisis

regresi ganda yang dilakukan dengan bantuan SPSS For Windows Versi 16.0 .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa mengenai profesionalitas

guru dan motivasi belajar mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar

siswa. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier yaitu Y = 55,089 + 0,

195 X1 + 0, 318 X2, berdasarkan persamaan tesebut terlihat bahwa koefisien

(10)

siswa mengenai profesionalitas guru dan motivasi belajar secara bersama –

sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Nilai 55,089 menyatakan

bahwa nilai dianggap konstan, maka prestasi belajar siswa akan sama dengan

55,089. Nilai 0,195 menyatakan bahwa jika persepsi siswa mengenai

profesionalitas guru meningkat satu poin maka skor prestasi belajar siswa

akan naik sebesar 0,195 (dengan asumsi variabel persepsi siswa mengenai

profesionalitas guru dianggap konstan), sedangkan nilai 0,318 menyatakan

bahwa jika motivasi belajar meningkat satu poin maka skor prestasi belajar

siswa akan naik sebesar 0,318 (dengan asumsi variabel motivasi belajar

dianggap konstan).

Variabel persepsi siswa mengenai profesionalitas guru terhadap prestasi

belajar siswa, hasil hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi

dari variabel persepsi siswa mengenai profesionalitas guru terhadap prestasi

belajar siswa sebesar 0,195 atau positif, sehingga dapat dikatakan bahwa

variabel persepsi siswa mengenai profesionalitas guru berpengaruh positif

terhadap prestasi belajar siswa. Kemudian berdasarkan uji keberartian

koefisien regresi linier ganda untuk variabel ini diperoleh ℎ > yaitu

2,403> 1,984 dan nilai signifikansi 0,018 < 0,05. Sumbangan relatif sebesar

40% dan sumbangan efektif sebesar 4,8 %. Dari hasil tersebut dapat

dikatakan bahwa semakin tinggi persepsi siswa mengenai profesionalitas guru

akan semakin tinggi prestasi belajar siswa, demikian pula sebaliknya semakin

rendah persepsi siswa mengenai profesionalitas guru akan semakin rendah

prestasi belajar siswa.

Variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa, hasil hipotesis

pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel motivasi belajar

terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,318 atau positif, sehingga dapat

dikatakan bahwa variabel motivasi belajar berpengaruh positif terhadap

prestasi belajar siswa. Kemudian berdasarkan uji keberartian koefisien regresi

linier ganda untuk variabel ini diperoleh ℎ > yaitu 2,909> 1,984 dan

(11)

9

sumbangan efektif sebesar 7,2 %. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa

semakin tinggi motivasi belajar akan semakin tinggi prestasi belajar siswa,

demikian pula sebaliknya semakin rendah motivasi belajar akan semakin

rendah prestasi belajar siswa.

Variabel persepsi siswa mengenai profesionalitas guru dan motivasi

belajar terhadap prestasi belajar ekonomi. uji keberartian regresi linear

berganda atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 6,531> 3,090

dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,002. Hal ini berarti persepsi siswa

mengenai profesionalitas guru dan motivasi belajar secara bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan

peningkatan profesionalitas guru dan motivasi belajar akan diikuti

peningkatan prestasi belajar, sebaliknya kecenderungan penurunan kombinasi

variabel profesionalitas guru dan motivasi belajar akan diikuti penurunan akan

prestasi belajar siswa. Sedangkan koefisien determinasi yang diperoleh

sebesar 0,120, arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan

oleh kombinasi variabel persepsi siswa mengenai profesionalitas guru dan

motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 12% sedangkan

88% dipengaruhi oleh variabel lain. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa

variabel persepsi siswa mengenai profesionalitas guru memberikan

sumbangan relatif sebesar 40% dan sumbangan efektif 4,8% Variabel motivasi

belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 60% dan sumbangan efektif

7,2%. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak

bahwa variabel motivasi belajar memiliki pengaruh yang lebih dominan

terhadap prestasi belajar siswa dibandingkan variabel persepsi siswa mengenai

profesionalitas guru.

D. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat

disimpulkan 1) Hasil analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan Y =

(12)

variabel persepsi siswa mengenai profesionalitas guru (X1) dan motivasi

belajar (X2). Variabel persepsi siswa mengenai profesionalitas guru (X1)

berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa berdasarkan hasil uji t

diperoleh sebesar thitung > ttabel, yaitu 2,403> 1,984 dan nilai signifikansi <

0,05, yaitu 0,018 dengan sumbangan relatif sebesar 40%. 2) variabel motivasi

belajar (X2) berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa berdasarkan

hasil uji t diperoleh sebesar thitung > ttabel, yaitu 2,909> 1,984 dan nilai

signifikansi < 0,05, yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif sebesar 60%. 3)

variabel persepsi siswa mengenai profesionalitas guru dan motivasi belajar

secara bersama - sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa,

berdasarkan hasil uji F sebesar Fhitung > Ftabel, yaitu 6,531> 3,090 dan nilai

signifikansi < 0,05, yaitu 0,002. 4) Hasil perhitungan sumbangan efektif

menunjukkan bahwa kontribusi persepsi siswa mengenai profesionalitas guru

terhadap prestasi belajar siswa sebesar 4,8%. Sedangkan motivasi belajar

memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa sebesar 7,2%,

sehingga total sumbangan efektif persepsi siswa mengenai profesionalitas

(13)

11

Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Kunandar. 2010. Guru Profesional Implementasi Kulikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Pers.

Timotius. 2008. Manajemen Kepegawaian di Indonesia. Jakarta: Haji Masagung

Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis dibidang Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Yuniarti, Ulfah. 2014. Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Disiplin Belajar Dan Profesionalisme Guru Dalam Mengajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS SMA Negeri Grobogan Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Jakarta: Sinar Grafika

UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafik

UU RI No.14/2005 dan Peraturan Pemerintah No. 19/2005. Tentang Guru dan

Referensi

Dokumen terkait

1) Pemberian keringanan bunga untuk kredit kolektibilitas diragukan dan macet dengan pembayaran lunas ataupun angsuran.. putusan persetujuan penyelesaian kredit

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi perikanan pelagis melalui laju eksploitasi, potensi lestari, analisis bioekonomi, dan laju degradasi sumber

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kelayakan modul fisika berbasis CTL pada fluida statis dan fluida dinamis untuk kelas XI IPA SMA; (2)

Kendala Yang Muncul Dalam Kinerja Team Work Room Attendant Di Housekeeping Department Di The Sunan Hotel Solo .... Upaya-Upaya Untuk Meningkatkan Kinerja Team Work

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan produksi susu segar dengan kadar laktoferin tinggi di dalam negeri adalah dengan seleksi bibit sapi perah

Dalam persaingan tidak hanya terjadi suatu ancaman tetapi dapat juga memberikan peluang yang bermanfaat bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan atau memaksimalkan laba dan

AN ANALYSIS OF ENGLISH – INDONESIAN TEXT TRANSLATION OF ASSOCIATED PRESS NEWS AGENCY IN OLAHRAGA COLUMN IN SOLOPOS.. Muhammadiyah University of

Dengan hak bebas royalti non-eksklusif ini Universitas Sebelas Maret berhak menyimpan, mengalihmediakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database),