vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the impact of the variables net income and cash flows from operating activities on DPR (dividend payout ratio) on
manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2007-2009 period. Research using purposive sampling method for taking samples, obtained 21 samples
of manufacturing firms.
To test this study using MRA model (moderated regression analysis) with help of computer software SPSS version 16.0. Data analysis in this study include testing the assumptions of classical test for normality, multicollinearity, autocorrelation, and heteroskedasticity test followed by hypothesis testing.
Test results of classical assumption show that the data normally distributed, there are no symptoms of multicollinearity, autocorrelation, and heteroskedasticity in research variables used in the research model. The results of hypothesis testing showed that at 95% confidence level, either partially or simultaneously, net income and cash flows from operating activities has no effect of on DPR (dividend payout ratio).
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap DPR (dividend payout ratio) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan metoda purposive sampling, diperoleh 21 sampel perusahaan manufaktur. Untuk pengujian penelitian ini menggunakan model MRA (moderated regression analysis) dengan bantuan software komputer SPSS versi 16.0. Analisis data dalam penelitian ini meliputi uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan uji heteroskedastisitas kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Hasil pengujian asumsi klasik menunjukkan bahwa data terdistribusi normal, variabel penelitian yang digunakan dalam model penelitian tidak terdapat gejala multikolinearitas, autokorelasi, maupun heteroskedastisitas. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95%, baik secara parsial maupun simultan, laba bersih dan arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap kebijakan DPR (dividend payout ratio).
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Kegunaan Penelitian ... 4
1.5 Rerangka Pemikiran ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7
2.1 Dividen ... 7
ix Universitas Kristen Maranatha
2.1.2 Jenis- jenis Dividen ... 8
2.1.3 Prosedur Pembayaran Dividen ... 8
2.1.4 Pandangan Mengenai Dividen ... 9
2.2 Kebijakan Dividen ... 10
2.2.1 Teori Kebijakan Dividen ... 11
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen ... 15
2.2.3 Dividend Payout Ratio ... 18
2.2.3.1 Fator-faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio... 19
2.3 Laba Bersih ... 21
2.3.1 Pengertian Laba Bersih ... 21
2.3.2 Hubungan Laba Bersih dengan Kebijakan Dividen ... 22
2.4 Arus Kas Operasi ... 22
2.4.1 Pengertian Arus Kas Operasi ... 22
2.4.2 Hubungan Arus Kas Operasi dengan Kebijakan Dividen ... 23
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 24
2.6 Rerangka Penelitian ... 26
2.7 Pengembangan Hipotesis ... 27
BAB III METODE PENELITIAN... 28
3.1 Sumber Data... 28
3.2 Jenis Penelitian... 28
3.3 Definisi Operasinal Variabel... 29
x Universitas Kristen Maranatha
3.5 Teknik Pengambilan Data ... 30
3.5.1 Studi Lapangan (Field Study) ... 30
3.5.2 Studi Kepustakaan (Library Study) ... 30
3.6 Alat Analisis... 30
3.6.1 Uji Normalitas ... 31
3.6.2 Uji Multikolonieritas ... 32
3.6.3 Uji Heteroskedasitas ... 32
3.6.4 Uji Autokorelasi ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35
4.1 Analisis Data ... 35
4.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 35
4.1.1.1 Uji Normalitas ... 35
4.1.1.2 Uji Multikolinearitas ... 36
4.1.1.3 Uji Autokorelasi ... 37
4.1.1.4 Uji Heteroskedastisitas ... 38
4.2 Persamaan Model Regresi... 39
4.3 Uji Statistik F (goodness of fit) ... 41
4.4 Pengujian Hipotesis ... 42
4.4.1 Pengaruh Laba Bersih Terhadap DPR ... 42
4.4.2 Pengaruh Arus Kas Opersi Terhadap DPR ... 43
4.4.3 Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Terhadap DPR ... 44
xi Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 48
5.1 Simpulan ... 48
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 51
5.3 Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 53
LAMPIRAN ... 56
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE) ... 62
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Uji Normalitas Data untuk Tobin’s q sebagai Variabel Dependen
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Interpretasi Nilai Durbin- Watson ... 34
Tabel II Uji Multikolinearitas ... 37
Tabel III Uji Autokorelasi ... 38
Tabel IV Uji Heteroskedastisitas ... 38
Tabel V Koefisien Regresi ... 39
Tabel VI Uji Kelayakan Model Regresi... 41
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Sampel Penelitian ... 56
Lampiran B Output SPSS ... 57
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pada saat ini kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak menentu, menyebabkan
terjadinya resesi, inflasi (kenaikan harga), kenaikan suku bunga, yang
mengakibatkan daya beli masyarakat menjadi menurun dan banyak perusahaan yang
kinerjanya sangat tidak menggembirakan, termaksud perusahaan yang terdaftar
dalam BEI. Banyak perusahaan yang tidak mampu membiayai operasional usahanya
dan pailit. Menurunnya laba dan meningkatnya hutang yang harus dibayar membuat
perusahaan menjadi tidak lancar dalam membagikan dividen kepada pemegang
sahamnya.
Pada saat perusahaan di pasar modal mengalami kerugian atau kesulitan
keuangan, mendorong banyaknya analisis yang muncul berkaitan dengan informasi
demi eksistensi perusahaan. Salah satunya adalah informasi mengenai kebijakan
dividen.
Bagi perusahaan, informasi yang terkandung dalam dividend payout ratio
(DPR) digunakan sebagai bahan pertimbangan dan menetapkan jumlah pembagian
dividen. Bagi para pemegang saham, akan digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan investasi, yaitu apakah akan menanamkan dananya
atau tidak pada suatu perusahaan.
Laba (income) merupakan ringkasan hasil aktivitas operasi usaha yang
BAB I PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha dinimati dalam pasar uang. Laba sering dinyatakan sebagai indikasi kemampuan
perusahaan dalam membayar dividen . tingkat pembayaran dividen perusahaan
bervariasi tergantung kebijaksanaan perusahaan mempunyai pertimbangan yang logis
karena perusahaan harus memikirkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan
perusahaan dimasa mendatang.
Lukas Setia Atmaja (1994:359) menyatakan bahwa perusahaan membayar
dividen tunai dengan kas, maka perusahaan harus memiliki kas tersedia. Hermi
(2004) menyatakan bahwa untuk membayar dividen suatu perusahaan harus
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi laba untuk dividen atau untuk
laba ditahan. Ada faktor utama yang harus dipertimbangkan, misalnya ketersediaan
kas, karena walaupun perusahaan memperoleh laba namun jika uang kas tidak
mencukupi maka ada kemungkinan perusahaan memilih menahan laba tersebut untuk
diinvestasikan kembali bukan diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk
dividen.
Dari pernyataan-pernyataan diatas, penulis menyimpulkan bahwa dalam
menetapkan kebijakan dividen, manajemen tentu sangat memperhatikan laba bersih
yang dihasilkan perusahaan dan kas yang tersedia di perusahaan. Jumlah arus kas
yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah
kegiatan operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk
melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen
dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendapatan.
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengetahui informasi manakah yang
lebih akurat antara laba bersih dan arus kas operasi lebih mempengaruhi perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha masalah diatas, peneliti tertarik mengadakan penelitian kembali temuan penelitian
sebelumnya oleh Manurung, 2005 dalam periode yang berbeda dengan judul
“Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan
Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh signifikan secara simultan
terhadap rasio pembayaran dividen (DPR)?
2. Apakah laba bersih mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap rasio
pembayaran dividen (DPR)?
3. Apakah arus kas operasi mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap
rasio pembayaran dividen (DPR)?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh laba bersih dan
arus kas operasi terhadap rasio pembayaran dividen (DPR).
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh laba bersih dan arus kas operasi secara
simultan terhadap rasio pembayaran dividen (DPR).
2. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh laba bersih secara parsial terhadap rasio
BAB I PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha 3. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh arus kas operasi secara parsial terhadap
rasio pembayaran dividen (DPR).
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pada penulis akan
pentingnya mengukur kontribusi ekonomi bagi suatu perusahaan, yang akan
berguna bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan.
2. Bagi perusahaan
Bagi perusahaan, informasi yang terkandung dalam dividend payout ratio (DPR)
digunakan sebagai bahan pertimbangan dan menetapkan jumlah pembagian
dividen.
3. Bagi investor pasar modal
Penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan investasi, yaitu apakan akan menanamkan dananya atau tidak pada
suatu perusahaan.
1.5 Rerangka Pemikiran
Stice at al (2004:902) menyatakan bahwa “Dividen adalah pembagian kepada
pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah
saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik”.
Skousen et al (2001:757) ”Dividen adalah pendistribusian laba secara
proporsional kepada para pemegang saham sesuai dengan jumlah saham yang
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha payout ratio (DPR). DPR merupakan ratio hasil perbandingan antara dividen dengan
laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa (Warsono, 2003:27).
Scroeder (1998), laba merupakan suatu ukuran yang menunjukkan beberapa
besar harta yang masuk melebihi harta yang keluar. Wallence (1997), laba
merupakan hasil pengukuran beban terhadap pendapatan.
Earning merupakan suatu ukuran berapa besar harta yang masuk (pendapatan
dan keuntungan) melebihi harta yang keluar (beban dan kerugian). Pengertian laba
bersih menurut kamus akuntansi cetakan kedua oleh abdullah (1993:289): Laba
bersih adalah kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh biaya untuk suatu periode
tertentu setelah dikurangi pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba
rugi. Para akuntan menggunakan istilah “net income” untuk menyatakan kelebihan pendapatan atas biaya dan istilah “net loss” untuk menyatakan kelebihan biaya atas
pendapatan
Dalam PSAK No.2 tahun 2010, dijelaskan bahwa arus kas dari kegiatan
ekonomi merupakan arus kas yang berasal dari aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan. Kegiatan ini melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang masuk ke
dalam penentuan laba bersih dalam laporan laba rugi. Arus kas operasi adalah selisih
antara penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas
operasi selama satu tahun buku, sehingga tercantum dalam laporan arus kas.
Besar kecilnya dividen yang dibagikan perusahaan tergantung dari kebijakan
dividen yang ditempuh oleh perusahaan. Kebijakan dividen ini tercermin dalam
DPR. Dalam menentukan DPR yang akan diberikan kepada pemegang saham
BAB I PENDAHULUAN 6
Universitas Kristen Maranatha karena dividen yang dibagikan kepada pemegang saham merupakan bagian dari
laba.
Dividen merupakan bagian laba bersih yang dibagikan kepada perusahaan,
oleh karenanya dividen akan dibagikan jika perusahaan memperoleh keuntungan.
Keuntungan yang layak dibagikan kepada para pemegang saham, adalah keuntungan
setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban bunga dan
pajak. Oleh karena dividen diambil dari keuntungan bersih perusahaan, maka
keuntungan bersih tersebut mempengaruhi besarnya dividen payaout rasio.
Perusahaan yang memperoleh keuntungan cenderung akan membayar porsi
keuntungan yang lebih besar sebagai dividen. Semakin besar keuntungan yang
diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar
dividen (Chang dan Rhee 1990).
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi perusahaan merupakan
indikator yang menentukan apakah kegiatan operasi perusahaan dapat menghasilkan
arus kas yang cukup untuk membayar dividen yang telah ditetapkan dalam kebijakan
dividen. Perusahaan yang menaikkan pembayaran dividennya memberi sinyal bahwa
arus kas dimasa mendatang cukup besar untuk memenuhi pembayaran dividen tanpa
meningkatkan kemungkinan kebangkrutan. Semakin besar arus kas operasi
perusahaan maka semakin besar DPR yang ditetapkan karena perusahaan memiliki
kas untuk membayar dividen dan semakin kecil arus kas yang dihasilkan perusahaan
48 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan bantuan
dari software SPSS 16.0 yaitu dengan Moderated Regressin Analysis (MRA) serta
pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka
dapat diambil beberapa simpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari
penelitian ini.
1. Pengaruh laba bersih dan arus kas operasi secara parsial terhadap DPR.
a. Berdasarkan pengujian dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan
bahwa variabel laba bersih secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap DPR. Hal ini dikarenakan:
- Dalam keputusan pembagian dividen, perusahaan harus mempertimbangkan
kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaannya. Laba yang diperoleh
perusahaan pada umumnya tidak dibagikan seluruhnya sebagai dividen
karena sebagian diselisihkan untuk diinvestasikan kembali atau sebagian
ditahan dalam retained earning. Besar kecilnya dividen yang dibayarkan
kepada pemegang saham tergantung pada kebijakan dividen
masing-masing perusahaan sehingga pertimbangan manajemen diperlukan (Jensen,
1999).
- Dari 194 populasi hanya diambil 21 perusahaan yang diambil menjadi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 49
Universitas Kristen Maranatha perusahaan tidak membayarkan dividen secara teratur pada perioda 2007
sampai 2009.
- Kondisi pasar modal saat ini sedang mengalami krisis kepercayaan
berinvestasi di pasar modal, awalnya disebabkan oleh krisis ekonomi yang
bermula dari negara Amerika. Puncak krisis berdampak secara menyeluruh
di bursa dunia dimulai pada bulan Agustus 2008 sampai dengan saat ini.
Ketika pasar modal mengalami kejatuhan harga saham yang sangat tajam
sehingga Bapepam menghentikan perdagangan saham di bursa untuk
beberapa saat.
b. Berdasarkan pengujian dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan
bahwa arus kas operasi secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap DPR. Hal ini dikarenakan:
- Banyak perusahaan yang tidak memiliki arus kas berlebihan sehingga
banyak perusahaan yang tidak dibagikan sebagai dividen kepada para
pemegang saham (Jensen, 1999).
- Banyak perusahaan yang memiliki arus kas operasi yang kecil bahkan
negatif sehingga, dari 194 populasi hanya diambil 21 perusahaan yang
diambil menjadi sampel karena 181 lainnya tidak memenuhi kriteria karena
kebanyakan perusahaan tidak membayarkan dividen secara teratur pada
perioda 2007 sampai 2009.
- Hasil studi yang dilakukan oleh Mollah (2000) yang mengatakan bahwa
arus kas mempengaruhi rasio pembayaran dividen secara signifikan dan
hubungannya positif, jika posisi kasnya tinggi maka perusahaan akan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 50
Universitas Kristen Maranatha 2. Pengaruh laba bersih dan arus kas operasi secara simultan terhadap DPR.
Berdasarkan pengujian dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan
bahwa variabel laba bersih dan arus kas operasi tidak mempunyai pengaruh secara
bersama-sama DPR pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI untuk
periode 2007-2009. Hal ini disebabkan:
- Spermann dan Gantenbein (2001) mengemukakan bahwa pengambilan
keputusan mengenai persentase pembayaran dividen merupakan pilihan yang
cukup sulit bagi manajer kerena hal tersebut menentukan arus dana untuk
investor dan arus dana yang ditahan perusahaan untuk berinvestasi. Para
teoritis keuangan dan manajer perusahaan percaya bahwa para investor lebih
menyukai menerima dividen dari pada tetap menahan capital gain sehingga
perusahaan sebaiknya membuat kebijakan dividen secara lebih berhati-hati.
Laba dari perusahaan biasanya seringkali tidak pasti, oleh karena itu manajer
akan memelihara tingkat pembayaran dividen yang rendah untuk
menghindarkan terpaksa mengurangi pembayaran dividen jika dikemudian hari
ternyata laba cenderung makin memburuk.
- Dalam hal pembagian dividen kepada para pemegang saham, perusahaaan
harus menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi alokasi laba untuk
dividen atau untuk laba ditahan. Ada faktor utama yang harus dipertimbangkan
misalnya ketersediaan kas, kerena walaupun perusahaan memperoleh laba
namun jika uang yang kas tidak mencukupi maka ada kemungkinan perusahaan
akan memilih untuk menahan laba tersebut dan menginvestasikannya kembali
ke dalam perusahaan, bukan membagikannya kepada pemegang saham dalam
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 51
Universitas Kristen Maranatha - Clifford (2001) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kebijakan dividen adalah:
Posisi likuiditas. Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan
walaupun dengan keuntungan yang lebih besar biasanya memiliki
kebutuhan dana yang besar untuk membiayai investasinya, sehingga
kemungkinan akan menjadi kurang likuid dan tidak membayar dividen kas.
Dilain pihak , semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara
keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahaan dalam membayar
dividen.
Stabilitas keuntungan. Suatu perusahaan yang mempunyai laba yang stabil
cenderung membayar laba dengan presentase yang tinggi dari pada
perusahaan yang labanya berfluktuasi karena dapat memperkirahkan besar
laba di masa yang akan datang. Dalam penelitian tersebut ditemukan banyak
laba yang berfluktuasi.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan dan kelemahan yaitu:
1. Sampel yang ambil hanya 21 perusahaan, karena banyak perusahaan yang tidak
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
2. Penelitian hanya mengambil sampel perusahaan manufaktur saja
3. Perioda penelitian hanya terbatas pada tahun 2007 sampai tahun 2009.
4. Peneliti hanya mengambil dua buah variabel yaitu laba bersih dan arus kas
operasisebagai variabel dependen, namun sebenarnya masih banyak variabel lain
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 52
Universitas Kristen Maranatha
5.3 Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut:
1. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperbanyak jumlah sampel.
2. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas sampel penelitian, agar
sampel yang diambil tidak terbatas pada perusahaan manufaktur saja, tetapi juga
mencakup semua jenis perusahaan industri terbuka yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, dengan demikian hasil yang diperoleh bisa mewakili untuk diambil
simpulan terhadap semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan data time
53 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. (2009). Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi. Edisi Kedua. BPFE. Yogyakarta.
Astuty, Dewi. (2002). Manajemen Keuaungan perusahaan, Ghalia Indonesia, Bogor.
Brigham, dan Gapenski. (1996). Intermediate Financial Management. Fifth Edition. The Dryden Press. Sea Harbor Drive.
Brigham, E. F., dan J. F. Houston. (2001). Manajemen Keuangan. Edisi kedelapan, Jilid II, Erlangga. Jakarta.
Cooper, R. D., dan W. C. Emory. (1996). Metode penelitian bisnis, Edisi 5, Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Clifford S. And Robert, D.,Arnott. (2001). Does Dividend policy foretell Earning Growth?. www.ssm.com , Desember
Chang dan Rhee. (1990). Empirical Analiysis of cash Dividend Payment in Chinese Listed Companie. Nature and Science.
Erlina dan Sri Mulyani. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen . USU Press, Medan.
Fridson, Martin S. (1995). Financial Statement Analysis second Edition. New York: john Willey & Sons, Inc. Dividen, dan Earnings Per Share Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Medan.
Gitosudarmo, Indriyo dan Basri. (2002). Manajemen Keuangan. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Hadi, Syamsull. (2006). Metedologi Penelitian Kualitatif untuk Akuntansi dan Manajemen, Ekonisia, Jakarta.
54 Periode 1999-2002”. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi Vol. 4 NO.3, hal 247-258.
Indrianto, dan Supomo. (2002). Metodologi Penelitian bisnis. BPFE. Yogyakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2010). Standar Akuntansi Keuangan. Selemba Empat. Jakarta.
John J. Wild. (2008) An Empirical Test of the Impact of Managerial Self Interest on Corporate Capital Structure. Journal of Finance. Vol. 43 (2): 271-282.
Jensen. (1999) Dividends, Earnings, Leverage, Stock, Prices and the Supply of Capital to Corporations. Review of Economics and Statistics. Vol. XLIV (3): 243 - 269.
Keown, Arthur J., et al. (2002). Basic Financial Management, ahli bahasa Chaerul D. Djakman dan Dwi Sulisyorini, Dasar-dasar manajemen Keuangan, Edisi
ketujuh, Buku II, PT Salemba Empat, Jakarta.
Kieso, dan Weygrandt. (2010). Intermediate Accounting. Erlangga. Jakarta.
Mamduh, H. (2004). Manajemen Keuangan. Edisi 1. BPFE. Yogyakarta.
Murtanto dan Febby Feiruza. (2004). Analisis Hubungan Antara Laba Akuntansi dan Laba Tunai Dengan Dividen Kas. Media Riset Akuntansi, Auditing, Dan informasi . Vol. 4 No.1. FE universitas Trisakti. April.
Mollah, et al. (2000). The influence of agency costs on dividend policy in the an emerging market: evidence from the Dhaka stock exchange. www.bath.ac.uk, May.
Murhadi, Werner R,. (2008). “Study Kebijakan Dividen : Anteseden dan dampaknya
terhadap harga saham”, Jurnal manajemen dan kewirausahaan ,Vol. 10, No.1, Maret, hal 1-17.
Myers, S. C., dan N. S. Majluf. (1984). Corporate Financing and Investment Decision When Firm Have Information That Investor do not Have. Journal of Financial Economic, Vol. 13 (2): 187-221.
55
Universitas Kristen Maranatha
Spreman et al. (2001). Theories and determinants of dividend policy. www. sbf.unisg.ch , june.
Suwardjono. (2010). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta.
Weston dan Cope. (1993). The Capital Structure Puzzle. Journal of Finance. V.39 (3): 573-592.
Wild, J. J., K. R. Subramanyam, dan R. F. Hasley. (2005). Financial Statement Analysis. Salemba Empat. Jakarta.