• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Economic Value Added terhadap Harga Saham pada Subsektor Pertambangan Batubara di Bursa Efek Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Economic Value Added terhadap Harga Saham pada Subsektor Pertambangan Batubara di Bursa Efek Indonesia."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

This paper of study to examine the influence of the ratio of profitability and economic value added to the stock price on the coal mining sub-sector in the period 2009-2011. Profitability ratios used in this study is Return On Total Assets (ROA), Return on Total Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) and Earning Per Share (EPS). Coupled with methods of Economic Value Added (EVA) is expected to become an alternative investment for investors.

The research was conducted using secondary data. The population in this study are stocks listed in the Indonesia Stock Exchange from the year 2009-2011. Sampling technique using purposive sampling where of 17 companies listed in the Stock Exchange and included in the coal mining subsector, was elected 12 companies as sample, known as 5 companies listing after 2009.

The results using linear regression test found that overall ROA, ROE, NPM, EPS, and EVA influence on stock prices. But partially, only the EPS variables are influence on stock prices. It is seen from the sig each variable on the test results.

(2)

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh rasio profitabilitas dan economic value added terhadap harga saham pada subsektor pertambangan batubara pada periode 2009-2011. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Return On Total Asset (ROA), Return On Total Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS). Ditambah dengan metode Economic Value Added (EVA) diharapkan mampu menjadi alternatif investasi bagi para investor.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009-2011. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dimana dari 17 perusahaan yang terdaftar dalam BEI dan termasuk dalam subsektor pertambangan batubara, dipilih menjadi 12 perusahaan yang menjadi sampel penelitian, karena 5 perusahaan diketahui listing setelah tahun 2009.

Hasil penelitian menggunakan uji regresi linier berganda diperoleh bahwa secara keseluruhan ROA, ROE, NPM, EPS, dan EVA berpengaruh terhadap harga saham. Namun secara parsial, hanya variabel EPS saja yang berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini dilihat dari nilai sig tiap variabel pada hasil pengujian.

(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI...iv

KATA PENGANTAR...v

ABSTRACT...vii

ABSTRAK...viii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR GAMBAR...xiii

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR LAMPIRAN...xv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Identifikasi Masalah...7

1.3 Tujuan Penelitian...7

1.4 Manfaat Penelitian...8

1.5 Kerangka Teoritis...9

(4)

x

2.1.3 Rasio Profitabilitas...,...20

2.1.4 Economic Value Added...25

2.1.5 Saham...30

2.1.5.1 Saham Biasa...31

2.1.5.2 Saham Preferen...31

2.1.6 Harga Saham...32

2.1.6.1 Harga Nominal...32

2.1.6.2 Harga Perdana...33

2.1.6.3 Harga Pasar...33

2.2 Kerangka Pemikiran...36

2.3 Pengembangan Hipotesis...39

2.3.1 Hubungan Rasio Profitabilitas dengan Harga saham...39

2.3.1.1 Hubungan ROA dengan Harga Saham...40

2.3.1.2 Hubungan ROE dengan Harga Saham...41

2.3.1.3 Hubungan NPM dengan Harga Saham...41

(5)

xi

2.3.2 Hubungan Economic Value Added dengan Harga Saham...43

2.4 Penelitian Terdahulu...45

BAB III METODE PENELITIAN...51

3.1 Jenis Penelitian...51

3.2 Populasi dan Sampel...51

3.3 Metode Pengambilan Data dan Ukuran Sampel...52

3.4 Definisi Operasional Variabel...53

3.5 Teknik Pengumpulan Data...56

3.6 Uji Pendahuluan...57

3.6.1 Uji Outlier ...57

3.6.2 Uji Normalitas...57

3.6.3 Uji Multikoinearitas...58

3.6.4 Uji Heteroskedastisitas...59

3.6.5 Uji Autokorelasi...60

3.7 Metode Analisis Data...61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...62

4.1 Deskripsi data...62

4.2 Hasil Uji Pendahuluan...64

4.2.1 Uji Outlier...64

4.2.2 Uji Normalitas...66

4.2.3 Uji Multikolinearitas...67

(6)

xii

4.2.5 Uji Autokorelasi...70

4.3 Hasil Pengujian Hipotesis...72

4.3.1 Persamaan Regresi Berganda...72

4.3.2 Pengujian Secara Simultan...74

4.3.3 Pengujian Secara Parsial...76

4.4 Pembahasan...78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...82

5.1 Kesimpulan...82

5.2 Saran...83

5.3 Keterbatasan Penelitian...84

DAFTAR PUSTAKA...85

LAMPIRAN...89

(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Teoritis...9

(8)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Definisi Operasional Variabel...53

Tabel 2 Hasil Uji Deskriptif...62

Tabel 3 Hasil Uji Outlier...65

Tabel 4 Hasil Uji Outlier setelah ada data yang dibuang...65

Tabel 5 Hasil Uji Normalitas...67

Tabel 6 Hasil Uji Multikolinearitas...68

Tabel 7 Ringkasan Hasil Uji Multikolinearitas...69

Tabel 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas...70

Tabel 9 Hasil Uji Autokorelasi...71

Tabel 10 Hasil Pengujian Persamaan Regresi Berganda (Coefficient)...73

Tabel 11 Hasil Pengujian Simultan Regresi Berganda (ANOVA)...75

Tabel 12 Model Summary Adjusted R Square...75

Tabel 13 Hasil Pengujian Parsial Regresi Berganda (Coefficient)...76

(9)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Daftar Perusahaan yang dijadikan Sampel Penelitian...89

Lampiran B Laporan Keuangan Perusahaan...90

Lampiran C Daftar Harga Saham Perusahaan...102

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bagi investor di pasar modal, informasi merupakan hal yang sangat penting untuk

pengambilan keputusan investasi mereka. Sudah sangat umum diketahui bahwa

informasi perusahaan di Indonesia sangat sulit didapatkan, sekalipun perusahaan

yang akan dianalisa adalah perusahaan publik (terbuka). Informasi yang paling

tersedia bagi investor di pasar modal di Indonesia adalah informasi keuangan

berdasarkan laporan keuangan, karena semua perusahaan terbuka diwajibkan untuk

menerbitkan laporan keuangan tahunan paling lambat 3 bulan setelah penutupan

tahun keuangan. Oleh karena laporan keuangan tersedia dengan baik, maka analisa

terhadap laporan keuangan, seperti analisa rasio keuangan sangat memungkinkan

untuk dilakukan. Biasanya dari laopran keuangan dapat dilakukan analisa beberapa

rasio yang berguna untuk membantu investor dalam mengambil keputusan untuk

memilih suatu saham (Hartono & Parulian Sihotang, 2008 hal.51).

Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor

dalam mengambil keputusan investasi. Manfaat laporan keuangan tersebut menjadi

optimal bagi investor apabila investor dapat menganalisis lebih lanjut melalui

analisis rasio keuangan (Penman, 1991). Horigan (1965) dalam (Tuasikal, 2001)

menyatakan bahwa rasio keuangan berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan

perusahaan, kondisi keuangan perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta

sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang

(11)

2 Universitas Kristen Maranatha Ningsih (2007, hal.2) menyatakan untuk menguji kemampuan memprediksi

perubahan laba di masa mendatang dapat menggunakan rasio keuangan yang

dihitung dari informasi yang ada dalam laporan keuangan untuk menentukan

hubungan rasio tersebut dengan fenomena ekonomi.

Analisis rasio keuangan didasarkan pada data keuangan historis yang tujuan

utamanya adalah memberi suatu indikasi kinerja perusahaan pada masa yang akan

datang. Laporan keuangan dimanfaatkan oleh investor dalam pengambilan keputusan

ekonominya.

Rasio keuangan yang berasal dari laporan keuangan ini sering disebut faktor

fundamental perusahaan yang dilakukan dengan teknik analisis fundamental. Bagi

perusahaan-perusahaan yang go public diharuskan menyertakan rasio keuangan yang

relevan sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-51/PM/1996 tanggal

17 Januari 1996 (BEJ) (Ulupui, IG.K.A, 2010, hal.2).

Analisis fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan, tentang

efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasarannya. Untuk menganalisis

kinerja perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi dalam empat

kelompok, yaitu rasio likuiditas, leverage, profitabilitas, dan aktivitas. Dengan

analisis tersebut, para analisis mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang

akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang

mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dan menerapkan hubungan

faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham (Nirohito, 2009,

(12)

3 Universitas Kristen Maranatha Dari berbagai rasio tersebut, rasio profitabilitas dianggap rasio yang paling

mudah untuk dianalisa apalagi sangat berhubungan erat dengan keuntungan suatu

perusahaan. Pada rasio profitabilitas terdapat tiga metode, yaitu metode Net Profit

Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS).

Menurut Sugiharto dan Haryanto (2003, hal.142), profitabilitas perusahaan

adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian

yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi perusahaan dikategorikan

menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan

tersebut. Dan hal itu tentu saja mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi.

Investor yang menanamkan dananya pada saham-saham perusahaan sangat

berkepentingan terhadap laba saat ini dan laba yang diharapkan di masa yang akan

datang serta adanya stabilitas laba. Sebelum menanamkan dananya, investor

melakukan analisis terhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

Mereka berkepentingan atas informasi yang berhubungan dengan kondisi keuangan

yang berdampak pada kemampuan perusahaan untuk membayar dividen untuk

menghindari kebangkrutan. Oleh karena itu, investor hanya akan menginvestasikan

dananya kepada perusahaan yang mempunyai reputasi baik. Perusahaan yang

mempunyai reputasi baik adalah perusahaan yang mampu memberikan dividen

secara konstan kepada pemegang saham. Semakin meningkatnya laba yang diterima

perusahaan maka semakin tinggi pula dividen yang dibayarkan perusahaan kepada

(13)

4 Universitas Kristen Maranatha Walaupun telah digunakan secara luas oleh investor sebagai salah satu dasar

dalam pengambilan keputusan investasi karena nilainya tercantum dalam laporan

keuangan, penggunaan analisis rasio keuangan sebagai alat ukur memiliki kelemahan

utama yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah

suatu perusahaan telah berhasil menciptakan nilai atau tidak. Untuk mengatasi

kelemahan tersebut, dikembangkan konsep baru yaitu Economic Value Added (EVA)

(Trisnawati dan Rohmah, 2003:2).

Adanya perkembangan pemikiran-pemikiran dibidang manajemen, maka

terciptalah suatu pendekatan atau metode baru untuk mengukur kinerja operasional suatu

perusahaan yang memperhatikan kepentingan dan harapan penyedia dana (kreditor dan

pemegang saham), yang disebut dengan teknik pengukuran Economic Value Added

(EVA)). Economic Value Added (EVA) diperkenalkan oleh Stern Stewart & Co, sebuah

perusahaan keuangan di Amerika. Stewart & Co, sebuah perusahaan keuangan di

Amerika meyakini bahwa Economic Value Added (EVA) adalah kunci dari penciptaan

nilai perusahaan. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukannya di Amerika

Serikat dan beberapa negara lainnya yang berhasil menciptakan kekayaan bagi para

pemegang sahamnya (Hendrata, 2001: 4 dalam Rosy, 2009:2)

Economic Value Added (EVA) mencoba mengukur nilai tambah yang dihasilkan

suatu perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya modal (cost of capital) yang

timbul akibat adanya investasi yang dilakukan. Metode Economic Value Added (EVA)

berusaha mengukur nilai tambah yang dihasilkan perusahaan dengan memperhatikan

biaya modal yang meningkat, karena biaya modal menggambarkan suatu resiko bagi

perusahaan. Oleh karena itu, manajer berusaha untuk berfikir dan bertindak seperti para

investor, yaitu memaksimalkan tingkat pengembalian (return) dan meminimumkan

(14)

5 Universitas Kristen Maranatha dimaksimalkan. Economic Value Added (EVA) merupakan indikator tentang adanya

penciptaan nilai dari suatu investasi (Rosy, 2009:2).

Adanya Economic Value Added (EVA) menjadi relevan untuk mengukur

kinerja yang berdasarkan nilai (value) karena EVA adalah ukuran nilai tambah

ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi

manajemen. Dengan adanya EVA, maka pemilik perusahaan hanya akan memberi

imbalan (reward) aktivitas yang menambah nilai dan membuang aktivitas yang

merusak atau mengurangi nilai keseluruhan suatu perusahaan (Utomo, 1999:29).

Perusahaan dikatakan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal,

jika Economic Value Added (EVA) bernilai positif, karena perusahaan mampu

menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modal (cost of capital)

diikuti dengan meningkatnya harga saham. Namun, jika Economic Value Added (EVA)

bernilai negatif, hal ini menunjukkan nilai perusahaan menurun yang diikuti dengan

penurunan harga saham, karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal

(Rosy,2009:2).

Harga saham mencerminkan juga nilai dari suatu perusahaan. Jika

perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan

banyak diminati oleh para investor. Prestasi baik yang dicapai perusahan dapat

dilihat di dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan (emiten).

Emiten berkewajiban untuk mempublikasikan laporan keuangan pada periode tertentu. Laporan keuangan ini sangat berguna bagi investor untuk membantu dalam

pengambilan keputusan investasi, seperti menjual, membeli, atau menanam saham

(15)

6 Universitas Kristen Maranatha Banyak faktor yang mempengaruhi harga saham. Beberapa peneliti telah

melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham pada

kelompok saham LQ-45 maupun yang bukan LQ-45. Pentingnya penelitian tentang

rasio keuangan dalam memprediksi harga saham didasari oleh beberapa alasan.

Pertama masih kurangnya penelitian yang menguji rasio keuangan yang paling baik

untuk memprediksi harga saham perusahaan. Kedua hasil dari penelitian sebelumnya

mengenai manfaat rasio keuangan dalam hubungan dengan harga saham tidak

konsisten (Meythi, 2007 hal.49).

Salah satu sektor yang cukup diminati dalam melakukan investasi adalah

sektor pertambangan batubara. Menurut sumber dari berita, pertambangan batubara

masih menjadi potret dunia pertambangan Indonesia, pesonanya pun kian meningkat

di tahun 2012 ini. Banyak orang telah berpaling ke batubara karena kebutuhan energi

yang tak lagi terpenuhi dengan minyak bumi

(http://kelapagading123.com/peluang-usaha/pertambangan/91-peluang-bisnis-pertambangan-batubara).

Namun, akhir-akhir ini kinerja keuangan emiten produsen batubara semakin

terpuruk. Kesimpulan itu merujuk ke laporan keuangan empat emiten batubara

kelompok LQ-45 per kuartal III-2012. Hal ini juga berimbas pada penurunan volume

penjualan batubara pada perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 tersebut. Beberapa

analis menilai, saat ini tidak kondusif bagi pemodal untuk masuk ke saham-saham

sektor komoditas tersebut. Sebab, harga batubara terus melorot sampai saat ini.

Terlebih, secara fundamental, beberapa saham batubara mengalami penurunan

margin laba bersih. Ini menandakan resiko usahanya bertambah besar.

(16)

7 Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan beberapa gejala yang terjadi, penelitian ini ditujukan untuk

mengetahui adanya pengaruh rasio profitabilitas dan EVA terhadap harga saham

pada sektor pertambangan batubara di Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan gambaran umum yang diuraikan dari latar belakang tersebut, maka

pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh rasio profitabilitas dan EVA terhadap harga

saham pada sektor pertambangan batubara di Indonesia ?

2. Variabel manakah antara ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA yang memiliki

pengaruh signifikan terhadap harga saham ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh rasio profitabilitas dan

EVA terhadap harga saham pada sektor pertambangan batubara di

Indonesia.

2. Untuk mengetahui variabel mana antara ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA

(17)

8 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Bagi akademisi, dapat bermanfaat dalam memberikan pengetahuan

berkaitan dengan bidang akademik dan sebagai referensi dalam penelitian

selanjutnya.

2. Bagi investor, dapat bermanfaat dalam menggunakan informasi yang

berupa rasio profitabilitas dan EVA secara lebih cermat dalam

menentukan investasi yang terbaik.

3. Bagi dunia akademik, penelitian ini dapat dijadikan tambahan referensi dan

mampu memberikan kontribusi pada pengembangan teori yang berkaitan

(18)

9 Universitas Kristen Maranatha 1.5 Kerangka Teoritis

Gambar 1 Kerangka Teoritis

Laporan keuangan didalamnya terdapat rasio keuangan yang digunakan oleh

investor sebagai sumber informasi sebelum melakukan investasi. Rasio keuangan

tersebut digunakan sebagai tolak ukur dalam melihat kinerja perusahaan. Rasio

keuangan terbagi menjadi 4 jenis yaitu Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, Rasio

(19)

10 Universitas Kristen Maranatha Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukan kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Rasio ini terdiri dari Net Profit Margin

(NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share

(EPS). Dari keempat rasio inilah yang mampu memberikan pengaruh terhadap harga

saham.

Disamping itu, terdapat satu metode dalam mengukur kinerja perusahaan

yaitu Economic Value Added (EVA). Metode ini menggunakan langsung data yang

berasal dari laporan keuangan. EVA bersama dengan rasio ROA, ROE, NPM, dan

(20)

82 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian, maka dapat

disimpulkan beberapa hal yaitu:

1. Berdasarkan pengujian secara simultan, rasio profitabilitas dan

economic value added berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini berarti bahwa H1 diterima.

2. Variabel ROA ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap harga saham. Hal ini berarti bahwa H2 ditolak.

3. Variabel ROE ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap harga saham. Hal ini berarti bahwa H3 ditolak.

4. Variabel NPM ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan

tehadap harga saham. Hal ini berarti bahwa H4 ditolak.

5. Variabel EPS ternyata memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

harga saham. Hal ini terlihat dari nilai sig yang lebih kecil dari alpha

5%. Ini berarti bahwa H5 diterima.

6. Variabel EVA ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap harga saham. Hal ini berarti bahwa H6 ditolak.

Dari hasil pengujian secara parsial, hanya variabel EPS saja yang

memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini dilihat dari

hasil pengujian dimana sig dari EPS ≤ 5% yang berarti bahwa H0 ditolak.

Ini berarti bahwa terdapat pengaruh variabel EPS terhadap harga saham.

(21)

83 Universitas Kristen Maranatha nilai sig > 5% yang berarti bahwa H0 diterima. Ini berarti bahwa variabel

ROA, ROE, NPM, dan EVA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

harga saham.

Beberapa penelitian sebelumnya juga mendukung kesimpulan dari

penelitian ini seperti Achmad Rizkiansyah (2011), Janu Widi Wiasta

(2010), dan Michael V. Damanik dan Dr.Widyatmini (2008), dimana hasil

penelitian sebelumnya menunjukan bahwa variabel EPS memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap harga saham.

5.2 Saran

Beberapa saran yang diharapkan dapat memperbaiki penelitian yang

selanjutnya yaitu:

1. Menggunakan sampel perusahaan yang lebih banyak dari

sebelumnya, dimana hal ini bertujuan agar mendapatkan data yang

lebih banyak.

2. Menggunakan sampel perusahaan selain yang berada pada subsektor

pertambangan batubara, agar mendapatkan wawasan lebih mengenai

kondisi perusahaan yang berada di sektor yang lain.

3. Menambah jumlah variabel penelitian seperti menambah rasio yang

akan digunakan atau menambah metode perhitungan yang lain

dalam variabel penelitian agar dapat membandingkan kinerja tiap

(22)

84 Universitas Kristen Maranatha 5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian terdapat beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti,

yaitu:

1. Data yang digunakan terkena masalah outlier, jadi tidak seluruhnya

data dapat dipakai untuk melakukan pengujian hipotesis.

2. Peneliti hanya menggunakan variabel ROA, ROE, NPM, dan EPS

saja dalam rasio profitabilitas. Seharusnya bisa juga menambah

variabel Operating Profit Margin (OPM) sebagai variabel yang

digunakan dalam penelitian.

3. Peneliti juga memiliki keterbatasan teori dan informasi mengenai

(23)

85 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Damanik, Michael Valentino & Dr. Widyatmini. (2008). Pengaruh Economic

Value Added Dan Analisis Fundamental Terhadap Harga saham (Studi Pada Sektor Perdagangan Ritel). Fakultas Ekonomi. Univeristas Gunadarma Depok

Detiana, Titi. (2011). Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan, Dan

Deviden Terhadap Harga Saham. STIE Trisakti Jakarta

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Ghulam, Rhumy. (2011). Analisis Laporan Keuangan Pada PT.Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan. Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi. Universitas Hasanuddin. Makasar

Hartono & Sihotang, Raymund Parulian. (2008). Analisis Hubungan Profitabilitas

Dengan Pergerakan Harga Saham Pada Sektor Usaha Perbankan Di Bursa Efek Indonesia. Journal of Applied Finance and Accounting 2. Vol 2, hal.51-66

Indallah, Insi Kamilah. (2012). Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap

Harga Saham Pada Perusahaan Subsektor Semen yang Terdaftar Dalam BEI. Universitas Negeri Surabaya

Magdalena, Nonie dkk. (2011). Modul Pelatihan SPSS Bagi Mahasiswa Akuntansi

2009. Universitas Kristen Maranatha. Bandung

Martalena & Malinda, Maya. (2011). Pengantar Pasar Modal. Penerbit Andi.

Bandung

Meythi. (2007). Rasio Keuangan Yang Paling Baik Untuk Memprediksi Harga

(24)

86 Universitas Kristen Maranatha Mukhtarudin & Romalo, Desmond King. (2007). Pengaruh ROA, ROE, ROI, DER,

dan Book Value per Share Pada Harga Saham Industri Properti Di BEJ. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Akuntansi. Vol.1, No.1

Ningsih, Ayu Astrea. (2008). Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas,

Dan Aktivitas Terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2005. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Nirohito, Vernande. (2009). Analisis Pengaruh Fundamental dan Risiko Sistematik

Terhadap Harga Saham Pada Industri Properti dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Universitas Gunadarma

Nurmalasari, Indah. (2009). Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap

Harga Saham Emiten LQ-45 yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Gunadarma Depok

Putri, Thaussie Nurvigia Dwi Prabowo. (2010). Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan

Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran”. Jakarta

Rinati, Ina. (2009). Pengaruh ROA, ROE, Dan NPM Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan yang Tercantum Dalam LQ-45. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Gunadarma Depok

Rizkiansyah, Achmad. (2011). Analisis Pengaruh ROA, ROE, NPM, dan EPS

Terhadap Harga Saham Perusahaan Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Gunadarma Depok

Rosy, Meita. (2009). Analisis Pengaruh Antara Economic Value Added (EVA) dan

(25)

87 Universitas Kristen Maranatha LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2008. Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma Depok

Rohmah, Sholikhah Nur & Rina Trsinawati. (2003). Perbandingan Economic

Value Added Dan Profitabilitas Perusahaan-Perusahaan Rokok Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, vol.2, No.1, hal 1-14

Sasoengko, Noer & Nila Wulandari. (2003). Pengaruh EVA Dan Rasio-Rasio

Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. hal 64-80

Shidiq, Niekie Arwiyati. (2012). Pengaruh EVA, Rasio Profitabilitas, Dan EPS

Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang

Suciyati, Tri. (2011). Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS, dan EVA Terhadap Harga

Saham Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Dalam BEI. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Gunadarma Depok

Sugiharto, Toto & Haryanto. (2003). Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap

Harga Saham Pada Perusahaan Industri Minuman Di Bursa Efek Jakarta. Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma Depok

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, cv. Bandung

Sularso, R.Andi. (2003). Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan

Harga Saham (Return) Sebelum Dan Sesudah Ex –Dividend Date Di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jurnal Akuntansi dan Keuangan., vol 5, hal 1-17

Trisno, Dedi & Fransiska Soejono. (2008). Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap

(26)

88 Universitas Kristen Maranatha Ulupui, IG.K.A. (2010). Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas,

dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Udayana

Utomo, Lisa Lisnawati. (1999). Economic Value Added Sebagai Ukuran

Keberhasilan Kinerja Manajemen Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, vol.1, No.1, hal.28-42

Wiasta, Janu Widi. (2010). Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga

Saham Pada Lembaga Keuangan Yang Go Public Di BEI Tahun 2004-2007. Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Young, S.David & O’Bryne, Stephen F. (2001). EVA Dan Manajemen

Berdasarkan Nilai. Salemba Empat. Jakarta

www.idx.co.id

http://finance.yahoo.com

http://www.duniainvestasi.com/bei/sectors/pertambangan/pertambangan_batu_bara

diakses tanggal 8 Oktober 2012

http://akuntan-si.blogspot.com/2011/10/menghitung-eva-economic-value-added.html diakses tanggal 8 Oktober 2012

http://investasi.kontan.co.id/news/analis-prospek-saham-komoditas-masih-redup/2012/11/02 diakses tanggal 9 November 2012

Referensi

Dokumen terkait

Proses yang berlangsung pada Activity Diagram dimulai dari sistem dengan mengasumsikan bahwa aplikasi telah berjalan, selanjutnya pengguna akan memilih menu dalam hal ini menu

sebuah tindakan bantuan oleh Amerika Serikat terhadap Filipina dengan memperkuat pasukan militer keamanan Filipina dalam memerangi terorisme dan juga dilakukannya

Berdasarkan analisis deskriptif dan analisis SWOT yang telah dilakukan pada data yang diperoleh dari penelitian di sentra batik Kabupaten Klaten yaitu di desa Jarum,

Data profil dan data operasional sekolah yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah dan Kejuruan, merupakan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga.. Tesis Kekuasaan Soeharto

[r]

of the larger polygon is lies outside the smaller polygon, the area of the smaller polygon is 3 times of the area of the overlapping part and the area of the larger polygon is 9

Program aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 yang merupakan sebuah program aplikasi berbasiskan window dan bersifat user friendly sehingga