vii
ABSTRACT
This paper of study to examine the influence of the ratio of profitability and economic value added to the stock price on the coal mining sub-sector in the period 2009-2011. Profitability ratios used in this study is Return On Total Assets (ROA), Return on Total Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) and Earning Per Share (EPS). Coupled with methods of Economic Value Added (EVA) is expected to become an alternative investment for investors.
The research was conducted using secondary data. The population in this study are stocks listed in the Indonesia Stock Exchange from the year 2009-2011. Sampling technique using purposive sampling where of 17 companies listed in the Stock Exchange and included in the coal mining subsector, was elected 12 companies as sample, known as 5 companies listing after 2009.
The results using linear regression test found that overall ROA, ROE, NPM, EPS, and EVA influence on stock prices. But partially, only the EPS variables are influence on stock prices. It is seen from the sig each variable on the test results.
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh rasio profitabilitas dan economic value added terhadap harga saham pada subsektor pertambangan batubara pada periode 2009-2011. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Return On Total Asset (ROA), Return On Total Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS). Ditambah dengan metode Economic Value Added (EVA) diharapkan mampu menjadi alternatif investasi bagi para investor.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009-2011. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling dimana dari 17 perusahaan yang terdaftar dalam BEI dan termasuk dalam subsektor pertambangan batubara, dipilih menjadi 12 perusahaan yang menjadi sampel penelitian, karena 5 perusahaan diketahui listing setelah tahun 2009.
Hasil penelitian menggunakan uji regresi linier berganda diperoleh bahwa secara keseluruhan ROA, ROE, NPM, EPS, dan EVA berpengaruh terhadap harga saham. Namun secara parsial, hanya variabel EPS saja yang berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini dilihat dari nilai sig tiap variabel pada hasil pengujian.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN PENGESAHAN...ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI...iv
KATA PENGANTAR...v
ABSTRACT...vii
ABSTRAK...viii
DAFTAR ISI...ix
DAFTAR GAMBAR...xiii
DAFTAR TABEL...xiv
DAFTAR LAMPIRAN...xv
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Masalah...1
1.2 Identifikasi Masalah...7
1.3 Tujuan Penelitian...7
1.4 Manfaat Penelitian...8
1.5 Kerangka Teoritis...9
x
2.1.3 Rasio Profitabilitas...,...20
2.1.4 Economic Value Added...25
2.1.5 Saham...30
2.1.5.1 Saham Biasa...31
2.1.5.2 Saham Preferen...31
2.1.6 Harga Saham...32
2.1.6.1 Harga Nominal...32
2.1.6.2 Harga Perdana...33
2.1.6.3 Harga Pasar...33
2.2 Kerangka Pemikiran...36
2.3 Pengembangan Hipotesis...39
2.3.1 Hubungan Rasio Profitabilitas dengan Harga saham...39
2.3.1.1 Hubungan ROA dengan Harga Saham...40
2.3.1.2 Hubungan ROE dengan Harga Saham...41
2.3.1.3 Hubungan NPM dengan Harga Saham...41
xi
2.3.2 Hubungan Economic Value Added dengan Harga Saham...43
2.4 Penelitian Terdahulu...45
BAB III METODE PENELITIAN...51
3.1 Jenis Penelitian...51
3.2 Populasi dan Sampel...51
3.3 Metode Pengambilan Data dan Ukuran Sampel...52
3.4 Definisi Operasional Variabel...53
3.5 Teknik Pengumpulan Data...56
3.6 Uji Pendahuluan...57
3.6.1 Uji Outlier ...57
3.6.2 Uji Normalitas...57
3.6.3 Uji Multikoinearitas...58
3.6.4 Uji Heteroskedastisitas...59
3.6.5 Uji Autokorelasi...60
3.7 Metode Analisis Data...61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...62
4.1 Deskripsi data...62
4.2 Hasil Uji Pendahuluan...64
4.2.1 Uji Outlier...64
4.2.2 Uji Normalitas...66
4.2.3 Uji Multikolinearitas...67
xii
4.2.5 Uji Autokorelasi...70
4.3 Hasil Pengujian Hipotesis...72
4.3.1 Persamaan Regresi Berganda...72
4.3.2 Pengujian Secara Simultan...74
4.3.3 Pengujian Secara Parsial...76
4.4 Pembahasan...78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...82
5.1 Kesimpulan...82
5.2 Saran...83
5.3 Keterbatasan Penelitian...84
DAFTAR PUSTAKA...85
LAMPIRAN...89
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Teoritis...9
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Definisi Operasional Variabel...53
Tabel 2 Hasil Uji Deskriptif...62
Tabel 3 Hasil Uji Outlier...65
Tabel 4 Hasil Uji Outlier setelah ada data yang dibuang...65
Tabel 5 Hasil Uji Normalitas...67
Tabel 6 Hasil Uji Multikolinearitas...68
Tabel 7 Ringkasan Hasil Uji Multikolinearitas...69
Tabel 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas...70
Tabel 9 Hasil Uji Autokorelasi...71
Tabel 10 Hasil Pengujian Persamaan Regresi Berganda (Coefficient)...73
Tabel 11 Hasil Pengujian Simultan Regresi Berganda (ANOVA)...75
Tabel 12 Model Summary Adjusted R Square...75
Tabel 13 Hasil Pengujian Parsial Regresi Berganda (Coefficient)...76
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Daftar Perusahaan yang dijadikan Sampel Penelitian...89
Lampiran B Laporan Keuangan Perusahaan...90
Lampiran C Daftar Harga Saham Perusahaan...102
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bagi investor di pasar modal, informasi merupakan hal yang sangat penting untuk
pengambilan keputusan investasi mereka. Sudah sangat umum diketahui bahwa
informasi perusahaan di Indonesia sangat sulit didapatkan, sekalipun perusahaan
yang akan dianalisa adalah perusahaan publik (terbuka). Informasi yang paling
tersedia bagi investor di pasar modal di Indonesia adalah informasi keuangan
berdasarkan laporan keuangan, karena semua perusahaan terbuka diwajibkan untuk
menerbitkan laporan keuangan tahunan paling lambat 3 bulan setelah penutupan
tahun keuangan. Oleh karena laporan keuangan tersedia dengan baik, maka analisa
terhadap laporan keuangan, seperti analisa rasio keuangan sangat memungkinkan
untuk dilakukan. Biasanya dari laopran keuangan dapat dilakukan analisa beberapa
rasio yang berguna untuk membantu investor dalam mengambil keputusan untuk
memilih suatu saham (Hartono & Parulian Sihotang, 2008 hal.51).
Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor
dalam mengambil keputusan investasi. Manfaat laporan keuangan tersebut menjadi
optimal bagi investor apabila investor dapat menganalisis lebih lanjut melalui
analisis rasio keuangan (Penman, 1991). Horigan (1965) dalam (Tuasikal, 2001)
menyatakan bahwa rasio keuangan berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan
perusahaan, kondisi keuangan perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta
sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang
2 Universitas Kristen Maranatha Ningsih (2007, hal.2) menyatakan untuk menguji kemampuan memprediksi
perubahan laba di masa mendatang dapat menggunakan rasio keuangan yang
dihitung dari informasi yang ada dalam laporan keuangan untuk menentukan
hubungan rasio tersebut dengan fenomena ekonomi.
Analisis rasio keuangan didasarkan pada data keuangan historis yang tujuan
utamanya adalah memberi suatu indikasi kinerja perusahaan pada masa yang akan
datang. Laporan keuangan dimanfaatkan oleh investor dalam pengambilan keputusan
ekonominya.
Rasio keuangan yang berasal dari laporan keuangan ini sering disebut faktor
fundamental perusahaan yang dilakukan dengan teknik analisis fundamental. Bagi
perusahaan-perusahaan yang go public diharuskan menyertakan rasio keuangan yang
relevan sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-51/PM/1996 tanggal
17 Januari 1996 (BEJ) (Ulupui, IG.K.A, 2010, hal.2).
Analisis fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan, tentang
efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasarannya. Untuk menganalisis
kinerja perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi dalam empat
kelompok, yaitu rasio likuiditas, leverage, profitabilitas, dan aktivitas. Dengan
analisis tersebut, para analisis mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang
akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang
mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dan menerapkan hubungan
faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham (Nirohito, 2009,
3 Universitas Kristen Maranatha Dari berbagai rasio tersebut, rasio profitabilitas dianggap rasio yang paling
mudah untuk dianalisa apalagi sangat berhubungan erat dengan keuntungan suatu
perusahaan. Pada rasio profitabilitas terdapat tiga metode, yaitu metode Net Profit
Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS).
Menurut Sugiharto dan Haryanto (2003, hal.142), profitabilitas perusahaan
adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian
yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi perusahaan dikategorikan
menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan
tersebut. Dan hal itu tentu saja mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi.
Investor yang menanamkan dananya pada saham-saham perusahaan sangat
berkepentingan terhadap laba saat ini dan laba yang diharapkan di masa yang akan
datang serta adanya stabilitas laba. Sebelum menanamkan dananya, investor
melakukan analisis terhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
Mereka berkepentingan atas informasi yang berhubungan dengan kondisi keuangan
yang berdampak pada kemampuan perusahaan untuk membayar dividen untuk
menghindari kebangkrutan. Oleh karena itu, investor hanya akan menginvestasikan
dananya kepada perusahaan yang mempunyai reputasi baik. Perusahaan yang
mempunyai reputasi baik adalah perusahaan yang mampu memberikan dividen
secara konstan kepada pemegang saham. Semakin meningkatnya laba yang diterima
perusahaan maka semakin tinggi pula dividen yang dibayarkan perusahaan kepada
4 Universitas Kristen Maranatha Walaupun telah digunakan secara luas oleh investor sebagai salah satu dasar
dalam pengambilan keputusan investasi karena nilainya tercantum dalam laporan
keuangan, penggunaan analisis rasio keuangan sebagai alat ukur memiliki kelemahan
utama yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah
suatu perusahaan telah berhasil menciptakan nilai atau tidak. Untuk mengatasi
kelemahan tersebut, dikembangkan konsep baru yaitu Economic Value Added (EVA)
(Trisnawati dan Rohmah, 2003:2).
Adanya perkembangan pemikiran-pemikiran dibidang manajemen, maka
terciptalah suatu pendekatan atau metode baru untuk mengukur kinerja operasional suatu
perusahaan yang memperhatikan kepentingan dan harapan penyedia dana (kreditor dan
pemegang saham), yang disebut dengan teknik pengukuran Economic Value Added
(EVA)). Economic Value Added (EVA) diperkenalkan oleh Stern Stewart & Co, sebuah
perusahaan keuangan di Amerika. Stewart & Co, sebuah perusahaan keuangan di
Amerika meyakini bahwa Economic Value Added (EVA) adalah kunci dari penciptaan
nilai perusahaan. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukannya di Amerika
Serikat dan beberapa negara lainnya yang berhasil menciptakan kekayaan bagi para
pemegang sahamnya (Hendrata, 2001: 4 dalam Rosy, 2009:2)
Economic Value Added (EVA) mencoba mengukur nilai tambah yang dihasilkan
suatu perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya modal (cost of capital) yang
timbul akibat adanya investasi yang dilakukan. Metode Economic Value Added (EVA)
berusaha mengukur nilai tambah yang dihasilkan perusahaan dengan memperhatikan
biaya modal yang meningkat, karena biaya modal menggambarkan suatu resiko bagi
perusahaan. Oleh karena itu, manajer berusaha untuk berfikir dan bertindak seperti para
investor, yaitu memaksimalkan tingkat pengembalian (return) dan meminimumkan
5 Universitas Kristen Maranatha dimaksimalkan. Economic Value Added (EVA) merupakan indikator tentang adanya
penciptaan nilai dari suatu investasi (Rosy, 2009:2).
Adanya Economic Value Added (EVA) menjadi relevan untuk mengukur
kinerja yang berdasarkan nilai (value) karena EVA adalah ukuran nilai tambah
ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi
manajemen. Dengan adanya EVA, maka pemilik perusahaan hanya akan memberi
imbalan (reward) aktivitas yang menambah nilai dan membuang aktivitas yang
merusak atau mengurangi nilai keseluruhan suatu perusahaan (Utomo, 1999:29).
Perusahaan dikatakan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal,
jika Economic Value Added (EVA) bernilai positif, karena perusahaan mampu
menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modal (cost of capital)
diikuti dengan meningkatnya harga saham. Namun, jika Economic Value Added (EVA)
bernilai negatif, hal ini menunjukkan nilai perusahaan menurun yang diikuti dengan
penurunan harga saham, karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal
(Rosy,2009:2).
Harga saham mencerminkan juga nilai dari suatu perusahaan. Jika
perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan
banyak diminati oleh para investor. Prestasi baik yang dicapai perusahan dapat
dilihat di dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan (emiten).
Emiten berkewajiban untuk mempublikasikan laporan keuangan pada periode tertentu. Laporan keuangan ini sangat berguna bagi investor untuk membantu dalam
pengambilan keputusan investasi, seperti menjual, membeli, atau menanam saham
6 Universitas Kristen Maranatha Banyak faktor yang mempengaruhi harga saham. Beberapa peneliti telah
melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham pada
kelompok saham LQ-45 maupun yang bukan LQ-45. Pentingnya penelitian tentang
rasio keuangan dalam memprediksi harga saham didasari oleh beberapa alasan.
Pertama masih kurangnya penelitian yang menguji rasio keuangan yang paling baik
untuk memprediksi harga saham perusahaan. Kedua hasil dari penelitian sebelumnya
mengenai manfaat rasio keuangan dalam hubungan dengan harga saham tidak
konsisten (Meythi, 2007 hal.49).
Salah satu sektor yang cukup diminati dalam melakukan investasi adalah
sektor pertambangan batubara. Menurut sumber dari berita, pertambangan batubara
masih menjadi potret dunia pertambangan Indonesia, pesonanya pun kian meningkat
di tahun 2012 ini. Banyak orang telah berpaling ke batubara karena kebutuhan energi
yang tak lagi terpenuhi dengan minyak bumi
(http://kelapagading123.com/peluang-usaha/pertambangan/91-peluang-bisnis-pertambangan-batubara).
Namun, akhir-akhir ini kinerja keuangan emiten produsen batubara semakin
terpuruk. Kesimpulan itu merujuk ke laporan keuangan empat emiten batubara
kelompok LQ-45 per kuartal III-2012. Hal ini juga berimbas pada penurunan volume
penjualan batubara pada perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 tersebut. Beberapa
analis menilai, saat ini tidak kondusif bagi pemodal untuk masuk ke saham-saham
sektor komoditas tersebut. Sebab, harga batubara terus melorot sampai saat ini.
Terlebih, secara fundamental, beberapa saham batubara mengalami penurunan
margin laba bersih. Ini menandakan resiko usahanya bertambah besar.
7 Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan beberapa gejala yang terjadi, penelitian ini ditujukan untuk
mengetahui adanya pengaruh rasio profitabilitas dan EVA terhadap harga saham
pada sektor pertambangan batubara di Indonesia.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan gambaran umum yang diuraikan dari latar belakang tersebut, maka
pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh rasio profitabilitas dan EVA terhadap harga
saham pada sektor pertambangan batubara di Indonesia ?
2. Variabel manakah antara ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap harga saham ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh rasio profitabilitas dan
EVA terhadap harga saham pada sektor pertambangan batubara di
Indonesia.
2. Untuk mengetahui variabel mana antara ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA
8 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Bagi akademisi, dapat bermanfaat dalam memberikan pengetahuan
berkaitan dengan bidang akademik dan sebagai referensi dalam penelitian
selanjutnya.
2. Bagi investor, dapat bermanfaat dalam menggunakan informasi yang
berupa rasio profitabilitas dan EVA secara lebih cermat dalam
menentukan investasi yang terbaik.
3. Bagi dunia akademik, penelitian ini dapat dijadikan tambahan referensi dan
mampu memberikan kontribusi pada pengembangan teori yang berkaitan
9 Universitas Kristen Maranatha 1.5 Kerangka Teoritis
Gambar 1 Kerangka Teoritis
Laporan keuangan didalamnya terdapat rasio keuangan yang digunakan oleh
investor sebagai sumber informasi sebelum melakukan investasi. Rasio keuangan
tersebut digunakan sebagai tolak ukur dalam melihat kinerja perusahaan. Rasio
keuangan terbagi menjadi 4 jenis yaitu Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, Rasio
10 Universitas Kristen Maranatha Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukan kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Rasio ini terdiri dari Net Profit Margin
(NPM), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share
(EPS). Dari keempat rasio inilah yang mampu memberikan pengaruh terhadap harga
saham.
Disamping itu, terdapat satu metode dalam mengukur kinerja perusahaan
yaitu Economic Value Added (EVA). Metode ini menggunakan langsung data yang
berasal dari laporan keuangan. EVA bersama dengan rasio ROA, ROE, NPM, dan
82 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian, maka dapat
disimpulkan beberapa hal yaitu:
1. Berdasarkan pengujian secara simultan, rasio profitabilitas dan
economic value added berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini berarti bahwa H1 diterima.
2. Variabel ROA ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham. Hal ini berarti bahwa H2 ditolak.
3. Variabel ROE ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham. Hal ini berarti bahwa H3 ditolak.
4. Variabel NPM ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan
tehadap harga saham. Hal ini berarti bahwa H4 ditolak.
5. Variabel EPS ternyata memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
harga saham. Hal ini terlihat dari nilai sig yang lebih kecil dari alpha
5%. Ini berarti bahwa H5 diterima.
6. Variabel EVA ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham. Hal ini berarti bahwa H6 ditolak.
Dari hasil pengujian secara parsial, hanya variabel EPS saja yang
memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini dilihat dari
hasil pengujian dimana sig dari EPS ≤ 5% yang berarti bahwa H0 ditolak.
Ini berarti bahwa terdapat pengaruh variabel EPS terhadap harga saham.
83 Universitas Kristen Maranatha nilai sig > 5% yang berarti bahwa H0 diterima. Ini berarti bahwa variabel
ROA, ROE, NPM, dan EVA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
harga saham.
Beberapa penelitian sebelumnya juga mendukung kesimpulan dari
penelitian ini seperti Achmad Rizkiansyah (2011), Janu Widi Wiasta
(2010), dan Michael V. Damanik dan Dr.Widyatmini (2008), dimana hasil
penelitian sebelumnya menunjukan bahwa variabel EPS memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap harga saham.
5.2 Saran
Beberapa saran yang diharapkan dapat memperbaiki penelitian yang
selanjutnya yaitu:
1. Menggunakan sampel perusahaan yang lebih banyak dari
sebelumnya, dimana hal ini bertujuan agar mendapatkan data yang
lebih banyak.
2. Menggunakan sampel perusahaan selain yang berada pada subsektor
pertambangan batubara, agar mendapatkan wawasan lebih mengenai
kondisi perusahaan yang berada di sektor yang lain.
3. Menambah jumlah variabel penelitian seperti menambah rasio yang
akan digunakan atau menambah metode perhitungan yang lain
dalam variabel penelitian agar dapat membandingkan kinerja tiap
84 Universitas Kristen Maranatha 5.3 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian terdapat beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti,
yaitu:
1. Data yang digunakan terkena masalah outlier, jadi tidak seluruhnya
data dapat dipakai untuk melakukan pengujian hipotesis.
2. Peneliti hanya menggunakan variabel ROA, ROE, NPM, dan EPS
saja dalam rasio profitabilitas. Seharusnya bisa juga menambah
variabel Operating Profit Margin (OPM) sebagai variabel yang
digunakan dalam penelitian.
3. Peneliti juga memiliki keterbatasan teori dan informasi mengenai
85 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Damanik, Michael Valentino & Dr. Widyatmini. (2008). Pengaruh Economic
Value Added Dan Analisis Fundamental Terhadap Harga saham (Studi Pada Sektor Perdagangan Ritel). Fakultas Ekonomi. Univeristas Gunadarma Depok
Detiana, Titi. (2011). Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan, Dan
Deviden Terhadap Harga Saham. STIE Trisakti Jakarta
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang
Ghulam, Rhumy. (2011). Analisis Laporan Keuangan Pada PT.Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan. Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi. Universitas Hasanuddin. Makasar
Hartono & Sihotang, Raymund Parulian. (2008). Analisis Hubungan Profitabilitas
Dengan Pergerakan Harga Saham Pada Sektor Usaha Perbankan Di Bursa Efek Indonesia. Journal of Applied Finance and Accounting 2. Vol 2, hal.51-66
Indallah, Insi Kamilah. (2012). Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Subsektor Semen yang Terdaftar Dalam BEI. Universitas Negeri Surabaya
Magdalena, Nonie dkk. (2011). Modul Pelatihan SPSS Bagi Mahasiswa Akuntansi
2009. Universitas Kristen Maranatha. Bandung
Martalena & Malinda, Maya. (2011). Pengantar Pasar Modal. Penerbit Andi.
Bandung
Meythi. (2007). Rasio Keuangan Yang Paling Baik Untuk Memprediksi Harga
86 Universitas Kristen Maranatha Mukhtarudin & Romalo, Desmond King. (2007). Pengaruh ROA, ROE, ROI, DER,
dan Book Value per Share Pada Harga Saham Industri Properti Di BEJ. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Akuntansi. Vol.1, No.1
Ningsih, Ayu Astrea. (2008). Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Solvabilitas,
Dan Aktivitas Terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2005. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Nirohito, Vernande. (2009). Analisis Pengaruh Fundamental dan Risiko Sistematik
Terhadap Harga Saham Pada Industri Properti dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Universitas Gunadarma
Nurmalasari, Indah. (2009). Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap
Harga Saham Emiten LQ-45 yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Gunadarma Depok
Putri, Thaussie Nurvigia Dwi Prabowo. (2010). Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan
Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran”. Jakarta
Rinati, Ina. (2009). Pengaruh ROA, ROE, Dan NPM Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan yang Tercantum Dalam LQ-45. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Gunadarma Depok
Rizkiansyah, Achmad. (2011). Analisis Pengaruh ROA, ROE, NPM, dan EPS
Terhadap Harga Saham Perusahaan Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Gunadarma Depok
Rosy, Meita. (2009). Analisis Pengaruh Antara Economic Value Added (EVA) dan
87 Universitas Kristen Maranatha LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2008. Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma Depok
Rohmah, Sholikhah Nur & Rina Trsinawati. (2003). Perbandingan Economic
Value Added Dan Profitabilitas Perusahaan-Perusahaan Rokok Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, vol.2, No.1, hal 1-14
Sasoengko, Noer & Nila Wulandari. (2003). Pengaruh EVA Dan Rasio-Rasio
Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. hal 64-80
Shidiq, Niekie Arwiyati. (2012). Pengaruh EVA, Rasio Profitabilitas, Dan EPS
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang
Suciyati, Tri. (2011). Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS, dan EVA Terhadap Harga
Saham Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Dalam BEI. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Gunadarma Depok
Sugiharto, Toto & Haryanto. (2003). Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Industri Minuman Di Bursa Efek Jakarta. Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma Depok
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, cv. Bandung
Sularso, R.Andi. (2003). Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan
Harga Saham (Return) Sebelum Dan Sesudah Ex –Dividend Date Di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Jurnal Akuntansi dan Keuangan., vol 5, hal 1-17
Trisno, Dedi & Fransiska Soejono. (2008). Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap
88 Universitas Kristen Maranatha Ulupui, IG.K.A. (2010). Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas,
dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. Universitas Udayana
Utomo, Lisa Lisnawati. (1999). Economic Value Added Sebagai Ukuran
Keberhasilan Kinerja Manajemen Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, vol.1, No.1, hal.28-42
Wiasta, Janu Widi. (2010). Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga
Saham Pada Lembaga Keuangan Yang Go Public Di BEI Tahun 2004-2007. Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Young, S.David & O’Bryne, Stephen F. (2001). EVA Dan Manajemen
Berdasarkan Nilai. Salemba Empat. Jakarta
www.idx.co.id
http://finance.yahoo.com
http://www.duniainvestasi.com/bei/sectors/pertambangan/pertambangan_batu_bara
diakses tanggal 8 Oktober 2012
http://akuntan-si.blogspot.com/2011/10/menghitung-eva-economic-value-added.html diakses tanggal 8 Oktober 2012
http://investasi.kontan.co.id/news/analis-prospek-saham-komoditas-masih-redup/2012/11/02 diakses tanggal 9 November 2012