• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Buah-buahan Lokal di Kabupaten Klungkung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Buah-buahan Lokal di Kabupaten Klungkung."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

i

IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SUMBER

DAYA GENETIK BUAH-BUAHAN LOKAL

DI KABUPATEN KLUNGKUNG

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Oleh

Anelia Rezkina Br.S NIM. 1105105014

KONSENTRASI AGRONOMI DAN HORTIKULTURA PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Saya bersedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam aturan yang berlaku apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau mengandung tindakan plagiarism.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Denpasar, 18 Januari 2016 Yang menyatakan,

(3)

iii ABSTRACT

Anelia Rezkina Br. S. NIM 1105105011. Identification and Characterization of Genetic Resources Local Fruits in Klungkung regency. Supervised by: Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S, and Ir. Ida Ayu Mayun, M.P.

Local fruit is all kinds of fruits which are developed and cultivated in Bali, while the local fruit products are all results and proceeds derived from plants which are local fruit that still fresh or have been processed. The aims of this study were to identify the types of genetic resources local fruits in Klungkung Regency, profiling the genetic resources of local fruits concerning the morphological characters, utilization, superior fruit, harvest time, and map of the geographical distribution of the diversity of fruits. This research was carried throughout all of Klungkung Regency (Klungkung, Banjarangkan, Dawan, and Nusa Penida District), from January to October 2015. It has three steps, which were (1) collecting of secondary data, (2) surveying types of genetic resources and distribution, (3) identifying of morphological, characters, utilization, superior fruit, harvest time and map of geographies. The result of the research showed that 26 species and 39 sub-types of local fruits spread over four districts, as well as the two commodities based on the LQ-value by Klungkung Regency which were, guava located in the Dawan Village, Dawan District, and sapodilla located at Dawan Klod Village, Dawan District.

(4)

iv

ABSTRAK

Anelia Rezkina Br. S. NIM 1105105011. Identifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Buah-Buahan Lokal di Kabupaten Klungkung. Dibimbing oleh: Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S, dan Ir. Ida Ayu Mayun, M.P.

Buah lokal adalah semua jenis buah-buahan yang dikembangkan dan dibudidayakan di Bali, sedangkan produk buah lokal adalah semua hasil dan turunan hasil yang berasal dari tanaman buah lokal yang masih segar atau yang telah diolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya genetik buah-buahan lokal yang ada di Kabupaten Klungkung, menyusun profil sumber daya genetik buah-buahan lokal menyangkut karakter morfologis, pemanfaatan, buah unggulan, musim panen, dan peta geografis sebaran keanekaragaman buah-buah lokal. Penelitian ini dilaksanakan di seluruh Kabupaten Klungkung yakni : Kecamatan Klungkung, Banjarangkan, Dawan, dan Nusa Penida, dari bulan Januari-Oktober 2015. Terdapat tiga tahap penelitian yaitu, (1) pengumpulan data sekunder, (2) survei jenis-jenis sumber daya genetik dan sebarannya, (3) identifikasi karakter morfologi, pemanfaatan, buah unggulan, musim panen dan peta geografisi. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan 26 jenis dan 39 sub-jenis buah-buahan lokal yang tersebar di empat kecamatan, serta 2 komoditi unggulan berdasarkan nilai LQ yang dimiliki Kabupaten Klungkung yakni, jambu biji terdapat di Desa Dawan, Kecamatan Dawan, dan sawo di Desa Dawan Klod, Kecamatan Dawan.

(5)

v

RINGKASAN

Sumber daya genetik buahan lokal merupakan seluruh jenis buah-buahan yang dikembangkan dan dibudidayakan di Bali. Bali, khususnya di Kabupaten Klungkung kaya akan sumber daya genetik buah lokal sehingga perlu dilindungi keberadaannya. Perlindungan dilakukan untuk kepentingan ekonomi, lingkungan, sosial-budaya, adat istiadat, ritual keagamaan, obat-obatan, bahan spa, perdagangan antar pulau, dan ekspor. Pamor buah lokal saat ini kalah jauh

dibandingkan buah impor, baik untuk konsumsi maupun untuk kegiatan ritual. Berhubung dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian mengenai identifikasi dan karakterisasi jenis-jenis sumber daya genetik buah-buahan lokal yang ada di Kabupaten Klungkung. Penyusunan profil sumber daya genetik buah-buahan lokal menyangkut karakter morfologis, pemanfaatan, buah unggulan, musim panen, dan peta geografis sebaran keanekaragaman buah-buah lokal. Penelitian ini dilaksanakan di seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung, yakni Kecamatan Klungkung, Banjarangkan, Dawan, dan Nusa Penida.

Penelitian dilaksanakan selama sepuluh bulan, dari bulan Januari sampai Oktober 2015. Pelaksanaan penelitian terdiri atas tiga tahap yaitu, (1) pengumpulan data sekunder, (2) survei jenis-jenis sumber daya genetik dan sebarannya, (3) identifikasi karakter morfologi, pemanfaatan, buah unggulan dan musim panen. Ditemukan 26 jenis dan 39 sub-jenis buah-buahan lokal yang tersebar di empat Kecamatan di Kabupaten Klungkung. Hasil pendataan menunjukkan terdapat delapan buah unggulan di Kabupaten Klungkung dengan nilai LQ ≥ 1, yaitu buah avokad, durian, jambu biji, mangga, nenas, papaya, pisang, dan sawo. Kecamatan Banjarangkan memiliki buah unggulan jambu, jeruk, nenas, papaya, rambutan. Kecamatan Klungkung memiliki buah unggulan jambu. Kecamatan Dawan memiliki buah unggulan jeruk, nenas, papaya, rambutan dan sawo, sedangkan Kecamatan Nusa Penida memiliki buah unggulan jeruk dan pisang.

(6)

vi

biasa ialah buah avokad, jambu, mangga, dan sawo. Buah durian, jeruk, dan rambutan panen pada bulan-bulan tertentu mengikuti musim panen. Panen biasa dilakukan pada bulan April hingga September, pada bulan September hingga Maret merupakan puncak panen raya seluruh jenis buah-buahan.

(7)

vii

IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SUMBER

DAYA GENETIK BUAH-BUAHAN LOKAL

DI KABUPATEN KLUNGKUNG

Anelia Rezkina Br. S NIM. 1105105014

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS. Ir. Ida Ayu Mayun, MP. NIP. 19630515 198803 1 001 NIP. 19590626 198603 2 002

Mengesahkan, Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Udayana

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS. NIP. 19630515 198803 1 001

(8)

viii

IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SUMBER

DAYA GENETIK BUAH-BUAHAN LOKAL

DI KABUPATEN KLUNGKUNG

dipersiapkan dan diajukan oleh Anelia Rezkina Br.S

NIM. 1105105014

telah diuji dan dinilai oleh Tim Penguji pada tanggal 18 Januari 2016

Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana

No. :

Tanggal : Januari 2016 Tim Penguji Skripsi adalah:

Ketua : Ir. Sang Made Sarwadana, M.Si Anggota :1. Ir. Utami, MS.

(9)

ix

RIWAYAT HIDUP

Anelia Rezkina Br.S dilahirkan di Kabanjahe, Sumatra Utara pada tanggal 14 Desember 1992. Merupakan putri kedua dari tiga bersaudara pasangan bapak Ir. Praktis Sinuraya dan Dra. Dewi Satriani Br. Ginting

Penulis memulai pendidikan taman kanak-kanak di TK Santo Yoseph Kabanjahe tahun 1998 sampai tahun 1999 dan pendidikan sekolah dasar di SD Santo Yoseph Kabanjahe tahun 1999 sampai 2005. Penulis menepuh sekolah menengah pertama di SMPN 1 Kabanjahe dari tahun 2005 sampai dengan 2008 dan pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Kabanjahe tahun 2008 sampai 2011.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat, karunia dan nikmat Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun berdasarkan penelitian yang berjudul “Identifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Buah-Buahan Lokal di Kabupaten Klungkung”. Skripsi ini penulis ajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Denpasar. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana, dan pembingbing I untuk semua kemudahan dan fasilitas selama penulis menuntut ilmu di Universitas Udayana, serta telah mempercayakan proyek dan memberikan bimbingan.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, MS. selaku Ketua Prodi Agroekoteknolgi Fakultas Pertanian Universitas Udayana, untuk semua kemudahan dan fasilitas selama penulis menuntut ilmu di Universitas Udayana

3. Ibu Ir. Ida Ayu Mayun, MP. selaku pembimbing II yang telah banyak memberi masukan, arahan dan semangat dalam penulisan skripsi ini 4. Bapak Ir. Sang Made Sarwadana, M.SI., ibu Ir. Utami, MP. dan ibu Ir. Ni

Nyoman Ari Mayadewi, MP. selaku tim penguji yang telah bersedia memberi masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Dosen dan pegawai Prodi Agroekoteknolgi yang telah membantu dalam kelancaran penelitian dan penyusunan skripsi

6. Bapak, Ibu, Abang, Adik, Keluarga besar karo margana tercinta yang telah memberikan banyak dorongan moral maupun material, sehingga penulisan ini dapat diselesaikan

(11)

xi

8. Sahabat tercinta Fransiska Purba, I Gusti Mia Widiastuti, Herlita Tarigan S.Par, Ni Wayan Peni Yuliawati, Agung Pramiutari, Ayu Ratih Widi Astuningsih, Magna Dwipayana, yang telah menjadi keluarga kecil penulis di tanah perantauan serta mendukung dan membantu penulis dalam penulisan skripsi

9. Kelompok proyek persebaran buah-buah lokal Bali, Ni Wayan Peni Yuliawati, Ni Luh Martini, I Ketut Ade Sujana, Sudarmika, Ananta Suryawan, Dian, Suras yang telah mendukung dalam penulisan skripsi 10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan masukan-masukan dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan masih terdapat kelemahan dan kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, 18 Januari 2016 Yang menyatakan,

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... ii

ABSTRACT ... iii

2.1 Pengertian Buah Unggul ... 5

2.2 Keanekaragaman Hayati Buah-Buahan Lokal ... 6

2.3 Jenis-Jenis Buah-Buahan di Indonesia ... 7

2.4 Potensi Pengembangan Buah-Buahan Lokal ... 8

2.5 Perlindungan Buah-Buah Lokal ... 9

III. METODE PENELITIAN ...11

(13)

xiii

3.2 Bahan dan Alat Penelitian ... 11

3.3 Metode penelitian ... 11

3.3.1 Pengumpulan Data Skunder ... 11

3.3.2 Survei Jenis-Jenis Sumber Daya Genetik Buah-Buahan Lokal dan Sebarannya ... 12

3.3.3 Identifikasi Karakter Morfologi... 12

3.3.4 Pengumpulan Data Perimer ... 13

3.3.4.1 Pengamatan Langsung ... 13

3.3.4.1 Wawancara ... 13

3.3.5 Penentuan Buah Unggul ... 14

3.3.6 Tabulasi dan Analisis Data ... 14

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 15

4.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian ... 15

4.2 Jenis-Jenis Buah-Buahan Lokal dan Sebaran Geografisnya ... 16

4.2.1 Avokad (Persea Americana Mill)... 16

4.2.2 Belimbing (Averrhoa carambola L) ... 18

4.2.3 Bidara (Ziziphus mauritiana Lamk) ... 21

4.2.4 Ceremai (Phyllanthus acidus L) ... 23

4.2.5 Ceri (Prunus avium L.) ... 25

4.2.6 Delima (Punica granatum L.) ... 27

4.2.7 Durian (Durio zibethinus Murr) ... 30

4.2.8 Duwet Putih (Syzygium cumini L.) ... 32

4.2.9 Kedongdong (Spondias dulcis L.) ... 34

4.2.10 Jambu Biji (Psidium guajava L.) ... 36

4.2.11 Jeruk Bali (Citrus grandis) ... 37

4.2.12 Kemang (Mangifera kemang) ... 40

4.2.13 Klengkeng(Dimocarpus Longan Lour) ... 41

4.2.14 Lempeni (Ardisia elliptica) ... 43

4.2.15 Mangga (Mangifera indica L.) ... 45

4.2.16 Markisah (Passiflora sp) ... 49

4.2.17 Mengkudu (Morinda citrifolia L.) ... 51

4.2.18 Naga (Hylocereus polyrhizus) ... 53

(14)

xiv

4.2.20 Nenas (Ananas comosus (L.) Merr) ... 57

4.2.21 Pepaya (Carica papaya L.) ... 59

4.2.22 Pisang (Musa sapientum L. Kuntz)... 63

4.2.23 Rambai (Baccaurea motleyana) ... 70

4.2.24 Rambutan (Nephellium lappaceum L.) ... 72

4.2.25 Sawo (Achras zapota L.) ... 76

4.2.26 Sirsak (Annona muricata L.) ... 77

4.3 Jenis Buah-Buahan Lokal dan Lokasi Sebarannya di Kabupaten Klungkung ... 79

4.4 Buah Unggul Kabupaten dan Kecamatan ... 92

4.5 Kalender Musim Panen... 94

V. KESIMPULAN DAN SARAN ...96

5.1 Kesimpulan ...96

5.2 Saran ...97

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Jenis Buah-Buahan Lokal dan Lokasi Persebarannya di

Kabupaten Klungkung ... 79

2. Tabel Curah Hujan Kabupaten Klungkng ... 91

3. Komoditi Unggul Buah Kabupaten dan Kecamatan ... 92

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

4.1 Pohon avokad (A), Batang dan ranting (B), Buah (C) ... 18

4.2 Pohon belimbing (A), Bunga (B), Bunga (C), Buah (D) ... 20

4.3 Pohon bidara (A), Daun bagian bawah (B), Daun bagian atas (C), Buah pada ranting (D) ... 22

4.10 Pohon kedongdong (A), Ranting dan daun (B), Buah (C) ... 35

4.11 Pohon jambu biji (A), Daun (B), Buah (C), Buah pada cabang (D) ... 37

4.12 Pohon jeruk besar (A), Percabangan (B), Daun (C), Buah (D) ... 39

4.13 Pohon kemang (A), Buah pada pohon (B), Buah matang (C) ... 41

4.14 Pohon klengkeng (A), Tangkai dan daun (B), Bunga (C) ... 43

4.15 Pohon lempeni (A), Tangkai dan buah (B), Daun (C) ... 44

4.16 Tanaman mangga telur (A), Batang (B), Daun (C), Bunga (D), Buah matang (E), Buah muda (F), Bagian dalam buah (G) ... 47

4.17 Cabang dan daun mangga golek (A), Pohon mangga golek (B) ... 48

4.18 Pohon markisah (A), Batang (B),Buah (C) ... 50

4.19 Pohon mengkudu (A), Daun pada batang (B), Buah pada batang (C), bunga (D), buah mentah dan buah matang(C) ... 52

4. 20 Tanaman naga (A), Batang (B), Buah (C) ... 55

4.21 Pohon nangka (A), Buah mentah (B), buah matang (D), bunga (E) ... 57

4.22 Tanaman nenas (A), Daun (B), Mahkota buah (C) ... 59

4.23 Pohon papaya bali (A), Buah pada batang (B), Buah (C), Bunga (D), daun (E) ... 62

4.24Daun pepaya (A), Pohon papaya bangkok (B), Buah (C) ... 62

(17)

xvii

4.26 Pohon pisang ketip (A), Batang (B), Buah (C) ... 66

4.27 Pohon pisang emas (A), Tanaman pisang (B), Buah (C) ... 67

4.28 Pohon pisang kepok (A), Buah pisang kepok (B) ... 69

4.29 Pohon pisang susu (A), Daun (B) Buah (C) ... 70

4.30 Pohon rambai (A), Buah (B), Daun (C) ... 72

4.31 Buah rambutan pada pohon (A), Pohon (B), Buah (C), Ranting dan daun (D) ... 74

4.32 Pohon sawo (A), Buah matang (B), Buah muda (C), Daun (D) ... 76

4.33 Pohon sirsak (A), Daun (B),Buah (C), Bunga (D) ... 78

4.3.1 Peta Persebaran Buah Avokad ... ..86

4.3.2 Peta Persebaran Buah Durian ... ..86

4.3.3 Peta Persebaran Buah Jambu Biji ... ..86

4.3.4 Peta Persebaran Buah Jeruk ... ..86

4.3.5 Peta Persebaran Buah Mangga ... ..86

4.3.6 Peta Persebaran Buah Nangka ... ..86

4.3.7 Peta Persebaran Buah Nenas ... ..86

4.3.8 Peta Persebaran Buah Pepaya ... ..86

4.3.9 Peta Persebaran Buah Pisang ... ..86

4.3.10 Peta Persebaran Buah Rambutan ... ..86

(18)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara tropik yang berada di wilayah khatulistiwa terbentang antara 06˚04'30'' Lintang Utara - 11˚00'36'' Lintang Selatan (Sunarjo, 2013). Di Indonesia pola persebaran buah-buahan dan berbagai jenis tumbuhan umumnya mengikuti pola persebaran iklim. Wilayah Indonesia tergolong beriklim basah, sehingga berbagai jenis tumbuh-tumbuhan terutama buah-buahan dapat tumbuh dengan subur. Ciri tersebut menandakan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam terutama sumber daya hayati. Indonesia memiliki potensi besar sebagai penghasil buah tropis yang mampu bersaing di pasar ekspor mancanegara, namun harus didukung dengan kualitas dari sumber daya genetik buah-buahan lokal yang di hasilkan.

Provinsi Bali merupakan salah satu provinsi yang kaya akan sumber daya genetik dan sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebudayaan. Perlindungan dilakukan untuk kepentingan ekonomi, lingkungan, sosial-budaya, adat istiadat, ritual keagamaan, obat-obatan, bahan spa, perdagangan antar pulau, dan ekspor. Masyarakat Bali umumnya memanfaatkan buah-buahan sebagai sarana dalam setiap upacara adat dan keagamaan, hal tersebut dilakukan sebagai wujud rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kabupaten Klungkung merupakan salah satu kabupaten terkecil yang terletak di Provinsi Bali. Terletak di antara 115°21'28'' - 115°37'43'' Bujur Timur dan 008°27'37'' - 008°49'00'' Lintang Selatan dengan batas-batas di sebelah utara

(19)

Kabupaten Bangli, di sebelah timur Kabupaten Karangasem, di sebelah barat Kabupaten Gianyar dan di sebelah selatan Samudra Hindia. Kabupaten Klungkung dibagi menjadi 4 wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Banjarankan, Kecamatan Klungkung, Kecamatan Dewan, dan Kecamatan Nusa Penida.

Kabupaten Klungkung sangat kaya akan keanekaragaman hayati yang wajib dilestarikan keberadaannya, sehingga potensi yang dimiliki Kabupaten Klungkung dapat dikembangkan dan dijadikan sebagai sektor penghasilan masyarakat setempat. Masyarakat Kabupaten Klungkung sebagian besar berprofesi sebagai petani. Pendataan Biro Pusat Statistik (2013) menunjukkan bahwa sekitar 55,80% (22.462) rumah tangga di Kabupaten Klungkung berprofesi sebagai petani. Keanekaragaman sumber daya genetik yang dimiliki Kabupaten Klungkung perlu didata berdasarkan beberapa variable seperti keanekaragaman morfologi dan agronomi, pemanfaatan, buah unggulan, musim panen, sehingga mempermudah proses identifiksi, klasifikasi dan pengembangan sumber daya hayati dan genetik di Kabupaten Klungkung.

Buah-buahan lokal merupakan seluruh jenis dan varietas buah-buahan yang telah dikembangkan dan dibudidayakan di Bali Perda Provinsi Bali (2013). Buah-buahan lokal adalah salah satu sumber daya genetik, yang belum digarap dalam rangka mewujudkan integrasi pertanian dengan pariwisata (Rai dkk, 2014). Bali, khususnya di Kabupaten Klungkung kaya akan sumber daya genetik buah lokal, namun kekayaan tersebut belum diberdayakan secara optimal. Pamor buah lokal saat ini kalah jauh dibandingkan buah impor baik untuk konsumsi maupun untuk kegiatan ritual (Yuliarti, 2011).

(20)

Masyarakat khususnya pemerintah Kabupaten Klungkung menyadari besarnya potensi dan perkembangan Kabupaten Klungkung dalam bidang pariwisata dan pertanian, sehingga pemerintah Kabupaten Klungkung berencana mengembangkan Kabupaten Klungkung sebagai kawasan agrowisata namun belum sepenuhnya terlaksana karena terkendala sarana dan prasarana. Kawasan yang dijadikan agrowisata akan ditanami berbagai jenis buah-buahan seperti rambutan, kemang, mangga maupun beberapa jenis tumbuhan lainnya (Sucita, 2007). Adanya potensi di bidang pariwisata dan pertanian yang bersinegi diharapkan dapat saling mendukung sehingga tujuan untuk mengembangkan Kabupaten Klungkung sebagai daerah agrowisata dapat terlaksana.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dapat dirumuskan berdasarkan uraian di atas adalah :

1. Belum adanya data mengenai jenis sumber daya genetik buah-buahan lokal yang ada di Kabupaten Klungkung.

2. Belum diketahui karakter morfologis kegunaan, dan foto-foto sumber daya genetik yang tersebar di Kabupaten Klungkung.

3. Belum adanya informasi yang akurat mengenai sebaran sumber daya genetik buah-buahan lokal di Kabupaten Klungkung.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya genetik buah-buahan lokal yang ada di Kabupaten Klungkung.

(21)

2. Menyusun profil sumber daya genetik buah-buahan lokal di Kabupaten Klungkung menyangkut karakter morfologi, agronomi, pemanfaatan, buah unggulan, musim panen dan foto-foto sumber daya genetik.

3. Menyusun peta geografis sebaran sumber daya genetik buah-buahan lokal di Kabupaten Klungkung.

1.4 Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah mengidentifikasi berbagai jenis buah-buahan lokal di Kabupaten Klungkung, dan memperoleh peta letak geografis persebaran sumberdaya buah-buahan lokal di Kabupaten Klungkung.

(22)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Buah-buahan Lokal

Buah-buahan lokal merupakan buah yang varietas tanamannya asli dari Indonesia dan ditanam oleh petani Indonesia terlepas dari nama dan varietasnya. Berdasarkan pasal 1 ayat (6) menyatakan bahwa buah lokal adalah semua jenis buah-buahan yang dikembangkan dan dibudidayakan di Bali (Perda Provinsi Bali, 2013) Bali, khususnya di Kabupaten Klungkung kaya akan sumber daya genetik buah lokal, namun kekayaan tersebut belum diberdayakan secara optimal.

Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemancar biji tumbuhan. Buah-buahan telah lama dikenal sebagai sumber vitamin dan mineral. Buah-buahan berfungsi sebagai obat-obatan, perdagangan antara pulau, ekspor, bahan kecantikan, bahan upacara keagamaan, dan adat istiadat di Pulau Bali yang sebagian besar penduduknya beragama Hindu.

Konsumsi dan kebutuhan buah dari tahun ke tahun terus meningkat, namun keadaan ini tidak diimbangi dengan produksi buah-buahan yang memadai, baik secara kuantitas maupun kualitas. Akibatnya, buah-buah impor kini merajai pasar modern domestik, bahkan mudah ditemui di pasar-pasar tradisional. Padahal, kualitas buah tropis lokal tidak kalah dengan buah-buahan impor. Situasi ini dapat dikatakan sebagai peluang yang potensial untuk digarap apabila negara mampu mengekspor buah-buahan lokal maka negara dapat meningkatkan devisa negara dan meningkatkan taraf perekonomian para petani Indonesia.

(23)

2.2 Keanekaragaman Hayati Buah-buahan Lokal

Keanekaragaman hayati merupakan unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (satwa) yang secara keseluruhan membentuk ekosistem. Keanekaragaman hayati juga dapat diartikan sebagai pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana. Pemeliharaan dan peningkatan keanekaragaman hayati dilakukan untuk menjamin kesinambungan dan kualitas keanekaragaman hayati (Perda Provinsi Bali, 2013).

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai luas 1,3% dari luas permukaan bumi, Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati dan sumber daya genetik yang besar. Indonesia juga merupakan salah satu dari 12 (dua belas) pusat keaneka-ragaman hayati karena merupakan kawasan terluas di pusat indomalaya. Menurut (Yuwono, 2013) di Indonesia terdapat ± 28.000 jenis tumbuh-tumbuhan dan di antaranya terdapat 400 jenis buah-buahan yang dapat dimakan dan sangat bermanfaat sebagai sumber keragaman genetik bagi program pemuliaan.

(24)

hayati yang melimpah di Indonesia ini perlu didayagunakan semaksimum mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan khususnya buah-buahan lokal.

Keanekaragaman hayati buah-buahan di Bali memiliki potensi yang sangat besar terutama dalam bidang penyedia, pemanfaatan dan pemasaran. Bali disebut sebagai kota pariwisata karena keindahan dan kekayaan sumber daya alam serta kebudayaannya, dapat dijadikan sebagai salah satu ajang dalam memperkenalkan berbagai jenis buah-buahan lokal Bali kepada wisatawan. Bali memiliki komoditas unggulan seperti salak bali, manggis, jeruk, anggur, durian dan mangga. Kini prospeknya semakin hari semakin bersinar terang. Bahkan sekarang ini tidak hanya pasar lokal saja yang meminta pasokan buah dari Pulau Bali, namun pasar mancanegara seperti Cina, Eropa, Timur Tengah, dan beberapa negara di kawasan Asia juga mulai mengekspor buah-buahan segar dari daerah Bali. Kebutuhan buah lokal terhadap pasar domestik harus lebih didahulukan, agar masyarakat Indonesia jauh lebih mengenal, mencintai, dan lebih memanfaatkan keberadaan sumberdaya genetik buah-buahan lokal.

2.3 Jenis-jenis Buah-buahan di Indonesia

Negara yang terletak di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki kekayaan buah-buahan yang berlimpah. Buah-buah tropis Indonesia memiliki kualitas yang baik karena tanahnya yang begitu subur dan iklim yang baik. Keanekaragaman jenis buah-buahan yang tinggi berpotensi untuk diteliti dan dikembangkan, karena keanekaragaman jenis yang tinggi merupakan modal utama dalam melakukan usaha pemuliaan tanaman.

(25)

Negara Indonesia memiliki ± 329 jenis buah-buahan (terdiri dari 61 suku dan 148 marga) baik yang merupakan jenis asli Indonesia maupun pendatang (introduksi) (Rifai, 1986). Terdapat sekitar 400 jenis buah-buahan yang dapat dimakan di kawasan Asia Tenggara (Prosea, 1991). Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan tercatat 266 jenis (termasuk empat anak jenis dan dua varietas) buah-buahan asli Indonesia telah ditemukan yang sebagian besar masih tumbuh liar di hutan-hutan dan hanya sebagian kecil yang telah dibudidayakan. Dari 226 jenis buah-buahan tersebut sebagian besar berupa pohon (203 jenis), liana (26 jenis), perdu (17 jenis), herba (14 jenis) dan semak (4 jenis).

Usaha pemuliaan tanaman buah-buahan membutuhkan waktu yang cukup lama karena jenis pohon daur hidupnya panjang. Berdasarkan lokasi maka jumlah jenis yang paling banyak ditemukan adalah di Sumatra (148 jenis), Kalimantan (144 jenis), Jawa (96 jenis), Sulawesi (43 jenis), Maluku (30 jenis), Nusa Tenggara (21 jenis), Papua (16 jenis) dan 34 jenis lainnya tersebar diseluruh Indonesia (Rifai, 1986). Keenam daerah tersebut memiliki keanekaragaman jenis buah-buahan yang tinggi, dan berpotensi untuk diteliti dan dikembangkan.

2.4 Potensi Pengembangan Buah-buahan Lokal

(26)

dengan wawasan agribisnis sehingga menjadi pertanian maju dan efisien. Rangsangan pengembangan agribisnis adalah adanya permintaan atau pasar.

Kekayaan sumber daya alam dengan berbagai keanekaragaman hayati membuat Pulau Bali dikenal dengan daerah periwisata. Pulau Bali merupakan daerah yang paling banyak mengundang wisatawan mancanegara dan domestic. Melakukan ekspor buah-buahan lokal ke pasar internasional dapat dijadikan sebagai upaya meningkatkan devisa negara dan memperkenalkan Negara Indonesia sebagai negara penghasil buah-buahan lokal. Menurut (Ryo, 2014) saat ini harus ada semacam revolusi yang dapat mengubah kondisi pasar di Indonesia, sehingga mampu membatasi jumlah impor yang masuk ke Negara Indonesia dan meningkatkan produk negara sendiri.

2.5 Perlindungan Buah-buahan Lokal

Indonesia sangat kaya akan hasil sumber daya alam salah satunya buah-buah lokal yang kelestariannya harus dijaga dan dipertahankan agar terus dapat dinikmati oleh masyarakat. Perlu dilakukan pelatihan pemberdayaan ekonomi para petani agar petani lebih terlatih, sehingga ilmu yang diperoleh dapat meningkatkan taraf perekonomian petani. Menjaga kelestarian buah lokal dapat dilakukan dengan menggunakan benih unggul yang berkualitas sehingga, diharapkan dapat meningkatkan produksi buah-buah lokal yang secara langsung dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

(27)

didukung oleh posisi strategis Negara Indonesia dalam pembangunan agroindustri berbasis tanaman buah-buahan. Kekayaan sumber daya alam Indonesia dalam menghasilkan tanaman buah-buahan ditetapkan sebagai komoditas unggul (Purwanto, 2000). Pembangunan agrobisnis saat ini berbasis tanaman buah-buahan memiliki peran yang sangat penting dalam peningkatan perekonomian karena memiliki peluang pasar dan prospek yang cerah. Peningkatan prekonomian dapat dijadikan juga sebagai salah satu tujuan penting dalam melindungi tanaman buah-buah lokal Indonesia.

Pemerintah kini mengeluarkan peraturan daerah Provinsi Bali mengenai perlindungan buah lokal (Perda Provinsi Bali, 2013). Bahwa (a) komoditas buah lokal merupakan sumber daya produktif unggulan daerah, sumber pangan bergizi, bahan kesehatan nabati, komoditas perdagangan, dan sumber pendapatan masyarakat petani yang perlu dipelihara dan dikembangkan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan (b) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mewajibkan Pemerintah Provinsi untuk mengembangkan sumber daya produktif daerah.

Guna mendukung perlindungan buah-buah lokal diharapkan pemerintah, petani, masyarakat, dan pengusaha ikut bekerjasama agar undang-undang mengenai perlindungan buah lokal dapat diterapkan. Dukungan dapat dilakukan dengan mengonsumsi dan menggunakan buah-buahan lokal, meningkatkan produksi, ketersediaan dan kualitas buah agar mampu bersaing di pasar mancanegara, pengusaha hotel-hotel dan restoran memberi kesempatan buah-buah lokal untuk disajikan kepada wisatawan, sehingga memperkenalkan dan dapat mengangkat harga buah lokal

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4 Konduktivitas termal benda padat pada temparatur tertentu.. Konduktivitas termal benda padat pada temperatur tertentu dapat dilihat pada Gambar 4. Dapat juga

Setting : ruang kelas dengan latar jenis-jenis pantun gerakan kamera: split screen.. instruksi acting: guru bertanya jawab dengan siswa dan menjelaskan

Maka dari sini dapat dikatakan bahwa elemen hingga merupakan elemen diskrit dari suatu kontinum yang mana perilaku strukturnya masih dapat mewakili perilaku struktur

Kemampuan guru dalam menguasai materi dan metode penyampaian dalam pembelajaran merupakan hal yang penting agar menjadi transfer nilai dan ilmu serta ketrampilan dari guru

Model pembelajaran kooperatif merupakan teknik-teknik kelas praktis yang dapat digunakan guru setiap hari untuk membantu siswanya belajar setiap mata pelajaran, mulai

Dengan menggunakan metode ini ditemukan bahwa legenda Syekh Muhammad Arsyad al- Banjari telah membentuk karakter orang Martapura menjadi suka akan ilmu, peduli

Peubah yang diamati pada kelompok anak meliputi: bobot lahir, umur induk dari anak, umur sapih anak, rata-rata bobot sapih cempe betina dalam populasi anak, rata-rata