• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tunjuk - Kecamatan Tabanan - Kabupaten Tunjuk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tunjuk - Kecamatan Tabanan - Kabupaten Tunjuk."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KKN-PPM XIII | DESA TUNJUK TABANAN i

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII

TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : DESA TUNJUK

KECAMATAN : TABANAN

KABUPATEN/KOTA : TABANAN

NAMA MAHASISWA : ANIS WATUSOLEHAT

NIM : 1305315142

FAKULTAS/PS : PERTANIAN / AGRIBISNIS

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

KKN-PPM XIII | DESA TUNJUK TABANAN ii

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : Anis Watusolehat

Nomor Induk Mahasiswa : 1305315142

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM.

Desa Tunjuk, 26 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui

Dosen Pembimbing Lapangan KK Dampingan

Dr.drh.Ida Bagus Kadek Suardana, M.Si. I Gusti Putu Suci

NIP. 196310071990031002

(3)

KKN-PPM XIII | DESA TUNJUK TABANAN iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Daftar Isi ... iii

Kata Pengantar ... iv

BAB I Gambaran Umum Keluarga Dampingan Profil Keluarga Dampingan ... 3

Tabel 1. Data Anggota Keluarga ... 4

1.1 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 4

1.1.1 Pendapatan Keluarga ... 4

1.1.2 Pengeluaran Keluarga ... 5

BAB II Identifikasi Dan Prioritas Masalah 2.1 Permasalahan Keluarga ... 6

2.1.1 Masalah Perekonomian ... 7

2.1.2 Masalah Kesehatan ... 7

2.1.3 Masalah Pendidikan ... 8

2.2 Permasalahan Prioritas ... 8

2.2.1 Masalah Ekonomi ... 8

BAB III Usulan Pensolusian Masalah 3.1 Program ... 9

3.1.1 Program Penyelesaian Masalah Ekonomi ... 9

(4)

KKN-PPM XIII | DESA TUNJUK TABANAN iv BAB IV Pelaksanaan, Hasil Dan Kendala Pedampingan Keluarga

4.1 Pelaksanaan Pendamping Keluarga ... 14

4.2 Waktu ... 15

4.3 Lokasi ... 15

4.4 Hasil Pendamping Keluarga ... 15

4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi ... 15

4.5 Kendala Pendamping Keluarga ... 16

BAB V Penutup 5.1 Simpulan... 17

(5)

KKN-PPM XIII | DESA TUNJUK TABANAN v

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan perlindungan Beliau saya dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Keluarga Dampingan di Desa Tunjuk ini. Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN PPM yang telah saya lakukan di desa dampingan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, saya mendapat banyak petunjuk, bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

 Bapak Dr.Drh. I.B. Kade Suardana, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program ini.

 Bapak I Nyoman Budiarta selaku Perbekel Desa Tunjuk atas bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung

 Bapak I Wayan Sukadarma sebagai Klian Dinas Banjar Tunjuk Kaja yang telah memberikan informasi terhadap KK Dampingan

 Bapak I Gusti Putu Suci sebagai kepala keluarga dampingan yang telah memberikan informasi mengenai keluarganya.

 Teman – teman kelompok KKN-PPM Periode XIII Desa Tunjuk atas dukungan dan kerjasamanya.

 Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu – persatu untuk bantuan yang telah diberikan dalam penulisan laporan ini

Karena terbatasnya pengetahuan yang saya miliki, maka saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Atas segala perhatian dan bantuannya, saya sampaikan terima kasih.

Desa Tunjuk, 26 Agustus 2016

(6)
(7)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa ditiap-tiap desa yang telah ditentukan. Tujuan program ini secara khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki.

Salah satu program khusus KKN PPM Universitas Udayana adalah Program KK Dampingan. Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam.

Maksud serta tujuan dari Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan dari disiplin ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB, dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Selain itu, dengan pelaksanaan PPK diharapkan mampu meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa menemukan, mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga-lembaga yang ada di desa.

Sasaran PPK ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera (pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan. Selama kurun waktu 5 minggu, mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh KK dampingan tersebut serta mencarikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh KK dampingan tersebut.

(8)

mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki.

Salah satu program khusus KKN PPM Universitas Udayana adalah Program KK Dampingan. Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam.

Maksud serta tujuan dari Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan dari disiplin ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB, dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Selain itu, dengan pelaksanaan PPK diharapkan mampu meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa menemukan, mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga-lembaga yang ada di desa.

Sasaran PPK ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera (pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan. Selama kurun waktu 5 minggu, mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh KK dampingan tersebut serta mencarikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh KK dampingan tersebut.

Kegiatan pendampingan keluarga dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di 8 (delapan) Banjar di Desa Tunjuk Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan yakni Banjar Tunjuk Kaje, Tunjuk Tengah, Tunjuk Kelod, Beng Kaja, Beng Kelod, Bengan Kapal Dan Legung. Pada KKN periode XIII ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Banjar Beng Kelod yaitu Keluarga Bapak I Gusti Putu Suci dengan petunjuk dari Kelian Banjar Beng Kaje.

(9)

Pada kegiatan KKN-PPM periode XIII ini, penulis berkesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak I Gusti Putu Suci yang bertempat tinggal di Banjar Beng Kelod. Rumah tersebut memiliki luas kurang lebih 2 are. Dan masih satu pekarangan dengan keluarga yang lainnya yang terdiri atas 7 KK dengan total pekarangan kurang lebih 8 are. Hanya saja rumah Bapak I Gusti Putu Suci terihat lebih sederhana dibandingkan rumah KK lain yang juga satu pekarangan dengan beliau. Rumah utama beliau terdiri atas 3 kamar tidur serta 1 dapur yang berada di luar bangunan rumah, tidak terdapat kamar mandi di dalam bangunan rumah. Bapak I Gusti Putu Suci dan keluarga kecilnya menumpang kamar mandi dengan saudaranya yang memiliki kamar mandi di luar yang juga satu pekarangan dengan beliau.

[image:9.595.32.569.557.754.2]

Bapak I Gusti Putu Suci yang bertempat tinggal di Banjar Beng Kelod ini tinggal bersama dengan istri serta 2 orang anaknya yang masih mengenyam pendidikan di sekolah. Anak pertamanya Gusti Ayu Ratih masih duduk dibangku kelas 1 SMK di SMK Nasional jurusan Tata boga, sedangkan anak keduanya yang bernama Gusti Bagus Satyam Cahyana masih duduk di bangku SD kelas 2 di SD No 3 Beng Kelod. Keseharian dari Bapak I Gusti Putu Suci yaitu membantu istri beliau dalam Usaha Keripik Ladrang. Dulunya Bapak Putu bekerja sebagai Petani, dan Sekarang bekerja serabutan. Untuk menutupi kekurangan pendapatan dari Usaha Keripik Ladrang, terkadang sang istri atau Bapak Putu bekerja sebagai serabutan. Data anggota keluarga Bapak Made dijelaskan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Data Anggota Keluarga Made Karya Jaya

No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. I Gusti Putu Suci Menikah 43 Tahun SD Buruh harian

lepas

Kepala Keluarga

2. Ni Luh Miartini Menikah 36 Tahun SD

Ibu Rumah

Tangga dan Usaha

Keripik Ladrang

Istri

(10)

Menikah bersekolah

di SMK

Nasional

4. Gusti Bagus Satyam Cahyana

Belum

Menikah 7 tahun

Sedang bersekolah di SD No 3

Pelajar Anak Kedua

1.1 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi Keluarga Dampingan dijelaskan menjadi dua pokok yaitu pendapatan keluarga dan pengeluaran keluarga.

1.1.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak I Gusti Putu Suci tergolong dalam keluarga dengan ekonomi rendah.Sebagai kepala keluarga, Bapak I Gusti Putu Suci terkadang bekerja sebagai buruh serabutan dengan pendapatan yang tak menentu. Ibu Miartini yang berprofesi sebagai pedagang Usaha Keripik Ladrang kesehariannya hanya menghasilkan kurang lebih Rp.50.000 untuk menghidupi kedua orang anaknya dan suaminya.

1.1.2 Pengeluaran Keluarga

Keluarga Bapak I Gusti Putu Suci tergolong dalam keluarga dengan ekonomi sangat rendah yang dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas pada pemenuhan kebutuhan primer saja seperti kebutuhan sehari-hari, dan kerohanian.

a) Kebutuhan Sehari-hari

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Gusti Putu Suci dalam sebulan adalah sebagai berikut :

 Makan sehari-hari : Rp 10.000 x 30 hari =Rp 30.000,00  Kebutuhan MCK : Rp 15.000,00

 Biaya rutin yang harus dikeluarkan adalah biaya listrik sebesar Rp 20.000,00 yang diperoleh dari sambungan pulsa listrik PLN

(11)

Kesehatan merupakan hal yang sangat peting sehingga biaya untuk keshatan sangat mahal. Sebagai salah satu keluarga yang terdaftar dalam kelompok Pra-Sejahtera, Bapak I Gusti Putu Suci, terdaftar dalam layanan kesehatan BPJS . Beliau menyadari bahwa kesehatan itu penting maka beliau selalu menyempatkan diri untuk mengurus masalah bantuan kesehatan dari pemerintah. Dalam hal kesehatan, keluarga Bapak I Gusti Putu Suci tidak menderita sakit khusus atau sakit parah sehingga pengeluaran untuk kesehatan keluarganya tidak dapat diperkirakan. Untuk bulan Juli kemarin, bapak Putu mengalami sakit ringan selama beberapa hari.

c) Kerohanian

Ditinjau dari segi kerohanian, terdapat beberapa pengeluaran yang tidak dapat dianggarkan secara pasti tergantung pada kondisi yang ada.Pengeluaran ini biasanya untuk upacara-upacara adat, seperti pawiwahan, ngaben, dan lain-lain. Keluarga Bapak I Made Karya Jaya saat ini tidak dikenakan biaya suka duka banjar, pura, ataupun desa. Hal ini dikarenakan Bapak I Gusti Putu Suci disetiap kegiatan piodalan selalu ngayah, baik itu dalam bentuk menyapu pura ataupun membersihkan areal pura.

d) Sosial

(12)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Dari hasil beberapa kali kunjungan dan pertemuan ke rumah KK dampingan, identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Gusti Putu Suci diantaranya adalah permasalahan ekonomi. Penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan terhadap keluarga Bapak I Gusti Putu Suci untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut.

2.1.1 Masalah Perekonomian

Dilihat dari segi ekonomi, permasalahan ekonomi merupakan masalah utama dalam semua aspek kehidupan dari KK dampingan. Identifikasi permasalahan tersebut menggunakan metode kekeluargaan dengan melakukan pendekatan komunikatif, etik, dan berbudaya sesuai dengan kebiasaan adat setempat saat kunjungan ke rumah keluarga Bapak I Gusti Putu Suci. Hal ini terlihat dari pendapatan Ibu Ni Luh Miartini sebagai tulang punggung keluarga yang tidak menentu hasilnya. Apabila terdapat pengeluaran yang tak terduga menyebabkan penghasilan keluarga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan penghasilan yang tidak menentu tersebut, terkadang antara pendapatan dengan pengeluaran setiap bulannya tidak berimbang.

2.1.2 Masalah Kesehatan

(13)

makan nasi dengan sayur dan garam seadanya, sehingga pemenuhan terhadap kebutuhan asupan gizi yang baik tidak dapat terpenuhi. Dilihat dari segi kesehatan, keluarga Bapak I Gusti Putu Suci memiliki tingkat kesehatan yang sangat baik.

2.1.3 Masalah Pendidikan

Dilihat dari segi pendidikan anak kedua dari Bapak I Gusti Putu Suci tidak bisa Membaca Secara Lancar dan memiliki sedikit masalah seperti malas belajar. karena jarang dibimbing oleh kedua orangtuanya maupun kakaknya. Sehingga pendampingan terhadap anak perlu dilakukan oleh Bapak I Gusti Putu Suci dan istri disela – sela kesibukan pekerjaaannya.

2.2 Permasalahan Prioritas

Permasalahan dalam keluarga Bapak I Gusti Putu Suci yang diutamakan untuk dapat diberikan pemecahannya adalah masalah perekonomian yang akan dijabarkan sebagai berikut:

2.2.1 Masalah Ekonomi

(14)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan dari KK Dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga Bapak I Gusti Putu Suci diantaranya adalah sebagai berikut.

3.1.1 Program Penyelesaian Masalah Ekonomi

Dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dalam keluarga Bapak I Gusti Putu Suci, progam bantuan yang dapat diberikan oleh penulis adalah dengan berdiskusi mengenai permasalahan ekonomi yang dihadapi dengan diharapkan dapat meringankan beban pikiran keluarga ini dan memberikan ide berupa opsi-opsi pekerjaan lain yang dapat digeluti. Bentuk bantuan program tersebut berupa pemberian beberapa kilogram Tepung Terigu dan Minyak Goreng untuk diolah dan dijual sebagai tambahan modal dalam berjualan Keripik Ladrang dan memberikan beberapa opsi ide mengenai cara pemasaran Keripik Ladrang melalui Sosial Media lain yang bisa ditambahkan dalam proses penjualan. Selain itu penulis juga ikut membantu dalam proses pemasaran keripik Ladrang yang dijual.

3.1.2 Jadwal Kegiatan

No. Hari/Tanggal Masalah Kegiatan Jam

1. Minggu, 24 Juli 2016

Mencari data RTM (Rumah Tangga Miskin)

Bertemu Klian Banjar Beng Kelod untuk mendapatkan RTM sebagai KK Dampingan

2

(15)

2016 perkenalan dengan KK Dampingan

KK Dampingan

3. Selasa, 26 Juli 2016

Identifikasi permasalahan KK dampingan

Diskusi dengan keluarga KK Dampingan untuk mengidentifikasi masalah

3

4. Rabu, 27 Juli 2016

Identifikasi permasalahan KK dampingan

Membantu membungkus Keripik Ladrang

4

5. Kamis, 28 Juli 2016

Mengenal anak KK Dampingan

Belajar bersama anak KK Dampingan 1

6. Jum’at, 29 Juli

2016

Mengenal anak KK Dampingan

Belajar bersama anak KK Dampingan 2

7. Sabtu, 30 Juli 2016

Identifikasi permasalahan KK dampingan

Membantu Membungkus Keripik Ladrang

3

8. Minggu, 31 Juli 2016

Ingin mengetahui pendapatan dan pengeluaran KK Dampingan

Mengidentifikasi pendapatan dan pengeluaran KK Dampingan serta membantu Membungkus Ladrang

4

9. Senin, 01 Agustus 2016

Ingin membantu memecahkan masalah KK Dampingan

Diskusi mengenai permasalahan ekonomi KK Dampingan sambil membantu Membungkusi Keripik Ladrang

4

10. Selasa, 02 Agustus 2016

Mengajarkan membaca pada anak KK

dampingan

Membaca Buku Pelajaran 3

11. Rabu, 03 Agustus 2016

Identifikasi permasalahan KK dampingan

Membantu Membungkus Keripik Ladrang

1

12. Kamis, 04 Agustus 2016

Mengajarkan materi pada anak KK

Mengajarkan matematika mengenal perkalian

(16)

dampingan 14. Jum’at, 05

Agustus 2016

Identifikasi permasalahan KK dampingan

Memberikan informasi mengenai cara pemasaran Keripik Ladrang Melalui Sosial Media

2

15. Sabtu, 06 Agustus 2016

Identifikasi permasalahan KK dampingan

Membantu Membungkus Keripik Ladrang

3

16. Minggu, 07 Agustus 2016

Membantu

memecahkan PR anak KK Dampingan

Diskusi mengenai PR IPA dengan materi Lingkungan: ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat

3

17. Senin, 08 Agustus 2016

Identifikasi permasalahan KK dampingan

Membantu Menggoreng Keripik Ladrang

1

18. Selasa, 09 Agustus 2016

Membantu

memecahkan PR anak KK Dampingan

Membantu Mengerjakan PR Bahasa Indonesia

3

19. Rabu, 10 Agustus 2016

Identifikasi permasalahan KK dampingan

Membantu Menggoreng Dan Membungkus Keripik Ladrang

3

20. Jum’at , 12

Agustus 2016

Mengajarkan Membaca Pada Anak KK

Dampingan

Membaca Buku Dongeng 1

21. Sabtu, 13 Agustus 2016

Identifikasi permasalahan KK dampingan Dan Membantu

memecahkan PR anak KK Dampingan

Membantu Menggoreng dan membungkus keripik ladrang serta membantu mengerjakan PR PPKN

(17)

22. Minggu, 14 Agustus 2016

Identifikasi permasalahan KK dampingan

Membantu Membungkus Keripik Ladrang dan berbincang bincang masalah pemasarannya

3

23. Rabu, 17 Agustus 2016

Identifikasi permasalahan KK dampingan dan

Mengajarkan Membaca Pada Anak KK

Dampingan

Membantu Menggoreng Dan

Membungkus Keripik Laderang Serta Mengajarkan Membaca Buku Pelajaran Bahasa Indonesia

4

24. Kamis, 18 Agustus 2016

Identifikasi permasalahan KK dampingan

Membantu Menggoreng dan Membungkus Keripik Ladrang

4

25. Jum’at, 19

Agustus 2016

Identifikasi permasalahan KK dampingan

Membantu Membungkus Keripik Ladrang

1

26. Minggu, 21 Agustus 2016

Membantu

Memecahkan PR Anak KK Dampingan dan Membaca

Membantu Mengerjakan PR Matematika dan Membaca Buku Dongeng

3

27. Senin, 22 Agustus 2016

Identifikasi permasalahan KK dampingan

Membantu Membungkus Keripik Ladrang

(18)

28. Selasa, 23 Agustus 2016 Identifikasi permasalahan KK dampingan Dan Membantu Mengerjakan PR

Membantu membungkus keripik ladrang dan membantu mengerjakan PR Matematika

5

29. Rabu, 24 Agustus 2016

Identifikasi permasalahan KK dampingan

Membantu Menggoreng dan Membungkus Keripik Ladrang

5

30. Kamis, 25 Agustus 2016

Membantu

Mengerjakan PR Anak KK Dampingan

Membantu membuat PR IPA 3

31. Jum’at, 26

Agustus 2016

Membantu

Mengerjakan PR Anak KK Danpingan

Membantu membuat PR Bhs inggris dan Mengajari membaca buku pelajaran

4

32. Sabtu, 27 Agustus 2016

Identifikasi permasalahan KK dampingan

Membantu Membungkus Keripik Laderang

3

33. Minggu, 28 Agustus 2016

Melakukan perpisahan dengan KK Dampingan dan memberikan bingkisan

(19)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

Kegiatan pendampingan KK tersebut dilaksanakan beberapa kali pertemuan di rumah Bapak Ketut Netra selama waktu KKN-PPM Unud Periode XIII dilaksanakan. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan tersebut yaitu sebagai berikut :

4.1 Pelaksanaan Pendamping Keluarga

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama lima minggu yaitu selama berlangsungnya kegiatan KKN PPM UNUD. Sebagai peserta kegiatan KKN- PPM diwajibkan untuk melakukan pendampingan terhadap KK dampingan dengan minimal kunjungan sebanyak 15 kali dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi KK dampingan dan membantu memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Pada kesempatan ini, saya melakukan pendampingan keluarga Bapak I Gusti Putu Suci dengan melakukan kunjungan sebanyak 33 kali.

4.2 Waktu

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama masa kegiatan KKN-PPM UNUD dari tanggal 23 Juli 2016 sampai dengan 29 Agustus 2016. Waktu kunjungan yang dilakukan penulis sebanyak 33 kali yang disesuaikan dengan program-program lain dalam kegiatan KKN PPM UNUD.

4.3 Lokasi

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama Lima Minggu yaitu selama Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan berlangsung di beberapa Banjar di Desa Tunjuk. Pada kesempatan kali ini, saya mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak I Gusti Putu Suci yang bertempat tinggal di Lingkungan/Banjar Beng Kelod, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan.

4.4 Hasil Pendamping Keluarga

(20)

Mengatasi suatu permasalahan ekonomi dalam suatu KK dampingan diperlukan waktu yang cukup lama, sehingga kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi penulis telah berusaha memberi solusi dengan pemberian beberapa kilogram Tepung Terigu dan Minyak Goreng untuk diolah dan dijual sebagai tambahan modal dalam berjualan keripik ladrang dan memberikan beberapa opsi ide mengenai cara pemasaran melalui sosial media. Selain itu penulis juga ikut membantu dalam proses pemasaran keripik ladrang yang dijual sehingga menambah pemasukan Ibu Ni Luh Miartini saat itu.

4.5 Kendala Pendamping Keluarga

(21)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Keluarga Bapak I Gusti Putu Suci tergolong dalam ekonomi rendah dengan

pendapatan yang rendah tak menentu yang diperoleh oleh sang istri Ibu Ni Luh Miartini

2. Permasalahan yang dihadapi keluarga Bapak I Gusti Putu Suci adalah masalah ekonomi. Permasalahan Ekonomi dimana ada ketebatasannya dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, terlebih dengan pendapatan yang dihasilkan sekitar Rp. 50.000 per hari.

3. Pada kesempatan kali ini penulis melakukan beberapa hal untuk membantu keluarga Bapak I Gusti Putu Suci, antara lain: memberikan 10 kg Tepung Terigu, 5 kg Minyak Goreng sebagai penambah modal, mengajarkan Cara Pemasaran Melalui Sosial Media serta membantu Kegiatan dalam usaha keripik ladrang.

5.2 Rekomendasi

Program KK Dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan dengan sasaran keluarga yang tergolong ke dalam kategori keluarga pra sejahtera (Pra-KS).

(22)

Gambar

Tabel 1. Data Anggota Keluarga Made Karya Jaya

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa: (1) anak yang ditinggal orang tuanya sebagai TKI kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian sehingga kehidupan

EVALUASI IMPLEMENTASI CLINICAL PATHWAY PNEUMONIA DI RUANG RAWAT INAP BANGSAL ANAK RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL..

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lagu yang digunakan orangtua pada ABK tunanetra di yayasan bina tuntas sebagai media komunikasi mengacu pada

8 Mempersiapkan mesin potong Setup Preparation (before) 9 Attaching roll Auxiliary operation 10 Memotong kompon roll Essential operation.. 12

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan peningkatan pemahaman keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti model pembelajaran JiTT dan

Indeks LQ45 menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuikan setiap enam bulan (setiap awal Februari dan Agustus), dengan demikian

Sjohlm juga menguatkan pendapat tersebut, dengan menyatakan bahwa faktor stabilitas politik dan kemanan suatu negara yang paling dipertimbangkan oleh investor asing

kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan transaksi dan penarikan tunai, Bank Syariah dipandang perlu menyediakan sejenis Kartu Kredit, yaitu alat pembayaran dengan