• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kongruensi Antara Tipe Kepribadian Dengan Tipe Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pada Supervisor Produksi di PT. 'X'.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kongruensi Antara Tipe Kepribadian Dengan Tipe Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pada Supervisor Produksi di PT. 'X'."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kesesuaian antara tipe kepribadian dengan tipe lingkungan kerja mempengaruhi kepuasan kerja. Sesuai dengan maksud, tujuan dan kegunaan penelitian, maka rancangan penelitian yang digunakan adalah studi kausal. Dalam penelitian ini digunakan satu

kelompok subyek, yaitu seluruh supervisor produksi pada PT. ‘X’.

Alat ukur yang dipakai untuk mencari tipe kepribadian adalah Self Directed Search yang dibuat oleh John L. Holland, sementara alat ukur yang dipakai untuk mencari tipe lingkungan kerjanya adalah Job Finder yang dibuat oleh John L. Holland. Sedangkan alat ukur yang dipakai untuk mengukur kepuasan kerja dibuat menurut teori kepuasan kerja dari Ivancevich & Matteson (2002). Alat ukur ini terdiri atas tujuh aspek dengan delapan belas indikator yang diturunkan menjadi 50 item.

Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, didapat bahwa kesesuaian antara tipe kepribadian dengan tipe lingkungan kerja tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Adapun besar pengaruh yang ditimbulkan adalah sebesar 6,5%, sementara 93,5% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

(2)

v

Daftar Bagan... viii

Daftar Gambar... ix

Daftar Tabel... x

BAB I. PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 7

1.3.1 Maksud Penelitian... 7

1.3.2 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 7

1.4.1 Kegunaan Teoritis... 7

1.4.2 Kegunaan Praktis... 7

1.5 Kerangka Pikir... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 20

2.1 Tinjauan Teori Kepribadian John L. Holland... 20

2.1.1 Definisi Kepribadian... 21

2.1.2 Asumsi Tentang Tipe Kepribadian dan Tipe Lingkungan Kerja... 21

2.1.3 Latar Belakang dari Prinsip-Prinsip Dasar Tipe Kepribadian... 27

2.1.4 Tipe Kepribadian Holland... 29

2.1.5 Tipe Lingkungan Kerja... 37

2.1.6 Kesesuaian (Kongruensi) antara Tipe Kepribadian dan Tipe Lingkungan Kerja... 44

(3)

vi

Universitas Kristen Maranatha

2.2 Kepuasan Kerja... 49

2.2.1 Pengertian Kepuasan Kerja... 49

2.2.2 Teori Kepuasan Kerja... 50

2.2.3 Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Kepuasan Kerja... 52

2.2.4 Dampak Kepuasan Kerja... 56

2.3 Manager... 60

2.3.1 Definisi Manager... 60

2.3.2 Berbagai Tingkatan Manager... 61

2.3.3 Keterampilan yang Dibutuhkan Supervisor... 63

2.3.4 Peran Unik Seorang Manager... 65

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 68

3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian... 68

3.2 Bagan Rancangan Penelitian... 68

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... 69

3.3.1 Variabel Penelitian... 69

3.3.2 Definisi Operasional... 70

3.4 Alat Ukur... 71

3.4.1 The Occupation Finder... 71

3.4.2 Kuesioner Tipe Kepribadian Self Directed Search (SDS)... 72

3.4.3 Kuesioner Kepuasan Kerja... 80

3.4.4 Data Pribadi dan Data Penunjang... 83

3.4.5 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur... 83

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian... 88

3.5.1 Populasi Sasaran... 88

3.5.2 Karakteristik Populasi... 88

3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel... 88

3.6 Teknik Analisis... 88

(4)

vii

Universitas Kristen Maranatha

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 92

4.1. Gambaran Responden... 92

4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Status Marital... 92

4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... 93

4.1.3 Gambaran Responden Berdasarkan Lama Bekerja... 93

4.2 Hasil Penelitian... 94

4.2.1 Pengaruh Kesesuaian antara Tipe Kepribadian dengan Tipe Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja... 94

4.2.2 Uji Hipotesis………... 95

4.2.3 Kongruensi antara Tipe Kepribadian dengan Tipe Lingkungan Kerja... 95

4.2.4 Kepuasan Kerja... 96

4.2.5 Tabulasi Silang... 100

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 102

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN... 108

5.1 Kesimpulan... 108

5.2 Saran... 108

5.2.1 Saran Teoritis... 109

5.2.2 Saran Praktis... 109

Daftar Pustaka... 111

Daftar Rujukan... 112

(5)

viii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

(6)

ix

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

(7)

x

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Derajat Konsistensi... 25

Tabel 2.2 Zener-Schnulle Index of Agreement Between Current Occupational Choice and SDS Summary Code... 45

Tabel 2.3 Pasangan Tipe Kepribadian dan Tipe Pekerjaan... 46

Tabel 3.1 Aspek dan Indikator... 74

Tabel 3.2 Table for Calculating Iachan Agreement Index... 77

Tabel 3.3 Percentile Ranks for Iachan Agreement Index Scores for 1994 Normative Samples... 79

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Alat Ukur... 80

Tabel 3.5 Skala Penilaian... 82

Tabel 3.6 Cronbach Alpha Coefficients for Self Directed Search (SDS) Scales and Subscales by Mode of Administration.... 86

Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Status Marital... 92

Tabel 4.2 Gambaran Responden Beradasarkan Pendidikan Terakhir... 93

Tabel 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Lama Bekerja... 94

Tabel 4.4 Tabel Kontribusi Kesesuaian antara Tipe Kepribadian dan Tipe Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja... 94

Tabel 4.5 Distribusi Kongruensi antara Tipe Kepribadian dengan Tipe Lingkungan Kerja... 95

Tabel 4.6 Distribusi Kepuasan Kerja... 96

Tabel 4.7 Kepuasan pada Faktor Job Security... 96

Tabel 4.8 Kepuasan pada Faktor Coworkers... 97

Tabel 4.9 Kepuasan pada Faktor Work Conditions... 97

Tabel 4.10 Kepuasan pada Faktor Work Itself... 98

Tabel 4.11 Kepuasan pada Faktor Supervisor... 98

Tabel 4.12 Kepuasan pada Faktor Pay... 98

(8)

xi

Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.14 Tabulasi Silang Kepuasan Kerja dengan Kongruensi

antara Tipe Kepribadian Supervisor dengan Tipe

Pekerjaannya... 100 Tabel 4.15 Tabulasi Silang Kepuasan Kerja dengan Lama Bekerja.... 101 Tabel 4.16 Tabulasi Silang Kepuasan Kerja dengan Task

(9)
(10)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka menyelesaikan skripsi, saya selaku mahasiswi Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung sedang mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kongruensi Tipe Kepribadian dengan Tipe Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja

pada Supervisor Produksi di PT.’X’. Bandung”. Sehubungan dengan penelitian ini, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu sekalian untuk mengisi kuesioner ini.

Besar harapan saya kiranya Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini sesuai dengan keadaan atau perasaan Bapak/Ibu yang sebenar-benarnya sehingga data yang diperoleh akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Jawaban yang Bapak/Ibu sekalian berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Penelitian ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan management perusahaan.

Saya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerjasama yang Bapak/Ibu sekalian berikan.

Hormat saya,

Peneliti Nama (Inisial) : ...

Jenis kelamin : L / P *)

Usia : ... tahun

(11)

Pendidikan terakhir : ... Suku Bangsa : ... *) Coret yang tidak perlu

Jabatan sekarang : ... Lama menjabat di posisi saat ini :...tahun...bulan Divisi : ... Pengalaman bekerja sebelumnya :

Nama perusahaan Jabatan Waktu

Beri tanda

di depan pernyataan yang Bapak/Ibu anggap sesuai dengan diri Bapak/Ibu, boleh memilih lebih dari satu jawaban.

Dibutuhkan banyak keterampilan untuk dapat melakukan pekerjaan saya.

Misalnya:... ...

Pekerjaan saya memiliki dampak yang besar bagi orang lain.

Misalnya: ... ...

Saya memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri cara saya dalam menyelesaikan

pekerjaan saya.

Pekerjaan saya memungkinkan saya untuk langsung menyadari apakah yang sudah saya lakukan sudah benar atau belum.

Saya tahu betul apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab saya dalam bekerja.

(12)

Saya seringkali bingung memilih antara tuntutan pekerjaan dan tuntutan dari kehidupan pribadi saya.

Misalnya:... ...

Saya seringkali dihadapkan pada pilihan yang sulit antara tuntutan dari pekerjaan dan

tuntutan dari keluarga saya.

Menurut saya, apapun yang saya berikan bagi perusahaan ini kurang dihargai.

Saya merasa bahwa produktivitas dari bagian yang saya pimpin sebagian besar ditentukan oleh hasil pengawasan saya.

Pilih salah satu dari dua pernyataan di bawah ini yang PALING menggambarkan diri Bapak/Ibu:

Saya percaya bahwa semua yang saya capai dalam hidup ini adalah merupakan hasil kerja keras saya sendiri.

(13)

ANGKET KEPUASAN KERJA

Di balik halaman ini terdapat beberapa pernyataan dan empat pilihan jawaban. Bapak/Ibu diminta untuk membaca dan menghayati setiap pernyataan tersebut, kemudian pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan diri atau perasaan Bapak/Ibu dengan memberi tanda check (

) pada kolom pilihan jawaban Bapak/Ibu. Tidak

ada jawaban yang baik atau buruk, benar atau salah, sehingga Bapak/Ibu diminta untuk menjawab dengan jujur sesuai dengan penghayatan terhadap diri Bapak/Ibu sendiri.

Contoh :

PERNYATAAN SM M TM STM

Kebebasan untuk menggunakan fasilitas kantor yang saya perlukan.

Keterangan :

SM : Bapak/Ibu merasa pernyataan tersebut Sangat Memuaskan M : Bapak/Ibu merasa pernyataan tersebut Memuaskan

TM : Bapak/Ibu merasa pernyataan tersebut Tidak Memuaskan

(14)

Selamat mengisi angket dan periksalah kembali agar tidak ada nomor yang terlewatkan. Terima kasih atas kerjasama Bapak/Ibu.

No. PERNYATAAN SM M TM STM

1.

Penempatan karyawan oleh perusahaan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki.

2. Kemampuan rekan kerja saya dalam melaksanakan pekerjaannya.

3. Peraturan dan kebijakan yang diberlakukan perusahaan untuk promosi jabatan.

4. Besarnya gaji yang saya terima atas pekerjaan yang saya selesaikan.

5. Ruangan kerja saya saat ini.

6. Cara atasan saya melakukan pembagian tugas kepada karyawannya.

7. Saya selalu melakukan pekerjaan yang sama setiap hari.

8. Adanya peraturan dan kebijakan perusahaan tentang pemecatan karyawan yang melanggar peraturan perusahaan.

9. Fasilitas perusahaan yang dapat membantu saya dalam menyelesaikan pekerjaan.

10 Sosialisasi peraturan dan kebijakan yang diberlakukan perusahaan untuk promosi jabatan. 11. Tunjangan kesehatan yang diberikan perusahaan

bagi karyawannya.

12. Kesempatan yang saya miliki untuk mendapatkan promosi dalam pekerjaan saya.

(15)

No. PERNYATAAN SM M TM STM

14. Cara atasan saya memperhatikan karyawannya. 15. Cara memberikan feedback oleh atasan atas

pekerjaan yang saya lakukan.

16. Penempatan karyawan oleh perusahaan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang saya miliki.

17. Keterampilan rekan kerja saya dalam melaksanakan pekerjaannya.

18. Kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk kenaikan jabatan.

19. Besarnya gaji yang saya terima dibandingkan dengan rekan kerja saya.

20. Tersedianya kantin / tempat makan yang nyaman dekat/dalam perusahaan.

21. Cara atasan saya membimbing karyawannya. 22. Kesempatan saya untuk melakukan pekerjaan

yang beranekaragam.

23. Tidak ada pemecatan karyawan secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan dan penjelasan terlebih dulu oleh perusahaan.

24. Tata letak dan dekorasi ruangan kerja saya.

25. Cara atasan saya memberikan dukungan kepada karyawannya dalam bekerja.

26. Tanggung jawab yang diberikan atasan kepada saya untuk mengerjakan tugas-tugas yang ada. 27. Pemberian uang makan dan uang transportasi oleh

perusahaan.

28. Kenyamanan dalam bekerja bersama dengan rekan-rekan kerja saya.

29. Feedback yang saya terima atas hasil pekerjaan

saya.

(16)

30. Objektivitas perusahaan dalam memberikan promosi kepada karyawan.

31. Sosialisasi perusahaan tentang hal-hal yang berhubungan dengan gaji.

32. Kenaikan gaji yang saya terima dibandingkan dengan gaji tahun lalu.

33. Dukungan yang diberikan rekan-rekan kerja saya dalam bekerja.

34. Kondisi sirkulasi udara dan pengaturan cahaya di ruangan kerja saya.

35. Kebutuhan sehari-hari saya yang terpenuhi dari gaji.

36. Cara atasan saya menegur bila saya melakukan kesalahan atau lalai dalam bekerja.

37. Letak perusahaan yang membuat saya nyaman

41. Frekuensi diadakannya promosi jabatan di perusahaan.

42. Pemberitahuan secara langsung atas hasil kerja yang telah saya lakukan pada hari itu juga.

43. Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan oleh perusahaan.

(17)

Self Directed Search Versi Bahasa Indonesia

Self Directed Search

Pekerjaan Yang Didambakan__________________________

Tulislah dibawah ini semua pekerjaan yang Anda pertimbangkan untuk masa depan Anda. Tulislah karir yang Anda cita-citakan, termasuk karir yang Anda diskusikan dengan orang lain. Berilah riwayat pada angan-angan Anda itu. Letakkan pilihan Anda yang terbaru pada Garis 1 lalu bergerak mundurhingga ke pekerjaan awal yang pernah Anda pertimbangkan .

Pekerjaan

Kode

(18)

Self Directed Search Versi Bahasa Indonesia

Aktivitas______________________________________________

Arsirlah kotak dibawah huruf S, untuk aktivitas yang Anda suka kerjakan. Arsirlah kotak dibawah huruf T untuk aktivitas yang Anda tidak suka kerjakan.

R

S T Memperbaiki peralatan listrik

Memperbaiki mobil

Memperbaiki mesin- alat yang mekanis Membangun sesuatu dari kayu

Ikut kursus Teknologi Pendidikan (misal Seni Industri, workshop) Ikut kursus Menggambar Mesin

Ikut kursus keterampilan pertukangan

Bekerja dengan mekanik atau teknisi terkenal Bekerja diluar ruangan (outdoors)

Mengoperasikan mesin atau peralatan motor

T J S

I

S T Membaca buku ilmiah atau majalah

Bekerja di ruang riset atau laboratorium Mengerjakan proyek keilmuan

Mengkaji teori keilmuan Bekerja dengan bahan kimia

Menerapkan ilmu matematika pada persoalan praktis Ikut kursus Fisika

(19)

Self Directed Search Versi Bahasa Indonesia

Ikut kursus Biologi

Mengkaji masalah ilmiah atau teknis

T J S

A

S T Membuat sketsa, menggambar, atau melukis

Merancang furniture, pakaian, atau poster Bermain dalam band, kelompok atau orkestra Berlatih alat musik

Membuat lukisan atau foto Menulis novel atau drama Ikut kursus Seni

Menciptakan aransemen atau mencipta musik

Bekerja dengan seniman, penulis atau pematung berbakat. Tampil untuk orang lain (menari, bernyanyi, berakting,dll) Membaca tulisan tentang seni, sastra atau musik

T J S

S

S T Menjumpai pendidik atau ahli terapi yang terkenal

Membaca tulisan atau buku sosiologi Bekerja untuk kegiatan amal

Membantu orang lain yang memiliki masalah pribadi Mempelajari masalah kenakalan remaja

Membaca tulisan atau buku psikologi

(20)

Self Directed Search Versi Bahasa Indonesia

Mensupervisi aktivitas pasien cacat mental Mengajar orang dewasa

Bekerja sebagai sukarelawan

T J S

E

S T Mempelajari strategi untuk keberhasilan usaha

Menjalankan jasa atau usaha saya sendiri Menghadiri pertemuan para sales

Ikut kursus singkat tentang administrasi atau kepemimpinan Menjadi seorang officer di semua kelompok

Mensupervisi kerja orang lain

Menjumpai para eksekutif dan pemimpin yang penting Memimpin kelompok untuk mencapai tujuan

Partisipasi dalam kampanye politik.

Bertindak sebagai konsultan organisasi atau usaha Membaca majalah atau tulisan tentang usaha

T J S

C

S T Mengisi formulir pajak penghasilan

Menambah, mengurangi, mengali dan membagi angka dalam usaha atau tata buku.

Mengoperasikan mesin kantor

(21)

Self Directed Search Versi Bahasa Indonesia

Ikut kursus Akunting

Ikut kursus Matematika Dagang

Menginventarisir persediaan atau barang

Mengecek kesalahan atau kekuragan dari tulisan atau barang Mengupdate catatan atau file

Bekerja di dalam kantor

(22)

Self Directed Search Versi Bahasa Indonesia

Kompetensi

_____________________________________________________________________

Arsirlah kotak dibawah huruf Y, untuk aktivitas yang Anda dapat kerjakan dengan baik atau kompetensi. Arsirlah kotak dibawah huruf T untuk aktivitas yang Anda tidak pernah kerjakan atau dilakukan dengan buruk.

R

Y T Saya dapat menggunakan alat mesin perkayuan seperti gergaji mesin,

mesin bubut dan penabur

Saya dapat membuat gambar berskala Saya dapat mengganti oli atau ban mobil

Saya telah memakai peralatan listrik seperti drill press, grinda atau mesin jahit

Saya dapat mempolitur ulang furniture atau kerajinan kayu Saya dapat membuat perbaikan listrik yang sederhana Saya dapat memperbaiki furniturr

Saya dapat menggunakan banyak peralatan pertukangan Saya dapat melakukan perbaikan sederhana seputar pemipaan Saya dapat membangun sesatu dari bahan-bahan kayu sederhana Saya dapat mencat ruangan rumah atau apartemen

(23)

Self Directed Search Versi Bahasa Indonesia

I

Y T Saya dapat menggunakan aljabar untuk selesaikan soal matematika

Saya dapat melakukan percobaan atau survei ilmiah

Saya memahami konsep paruh waktu dari unsur radioaktif Saya dapat menggunakan tabel logaritna

Saya dapat menggunakan komputer untuk mengkaji masalah ilmiah Saya dapat melukiskan fungsi dari sel darah putih

Saya dapat menafsir rumus kimia sederhana

Saya memahami mengapa satelit buatan manusia tidak jatuh ke bumi Saya dapat menulis laporan ilmiah

Saya dapat memahami teori “Big Bang” tentang alam semesta.

Saya memahami peran DNA dalam genetika

T J Y

A

Y T Saya dapat bermain satu alat musik

Saya dapat ikut serta dalam paduan suara dengan dua atau empat suara Saya tampil sebagai solois musikal

Saya dapat bermain drama

Saya dapat membaca dengan menafsir

Saya dapat melukis, juga dengan air atau pemahat Saya dapat mengaransir atau mencipta musik Saya dapat merancang baju, poster atau furnitur Saya dapat menulis cerita atau puisi dengan baik Saya dapat menulis pidato

Saya dapat mengambil foto-foto yang atraktif.

(24)

Self Directed Search Versi Bahasa Indonesia

S

Y T Saya mudah berbicara dengan semua jenis orang

Saya mahir dalam menjelaskan hal pada orang lain Saya dapat bekerja sebagai pengurus RT

Orang mencari saya untuk menceriterakan kesulitan mereka Saya dapat mengajar anak-anak dengan baik

Saya mengajar orang dewasa dengan mudah

Saya mahir menolong orang yang marah atau bermasalah Saya memiliki pemahaman tentang hubungan sosial Saya mahir dalam mengajar orang lain

Saya mahir membuat orang merasa terhibur

Saya jauh lebih baik bekerja bersama orang daripada barang atau ide

T J Y

E

Y T

Saya tahu bagaimana menjadi pemimpin yang sukses Saya bagus dalam berbicara dihadapan publik

Saya dapat mengatur kampanye sales

Saya dapat mengorganisir pekerjaan orang lain Saya seorang ambisius dan asertif.

Saya pandai merayu orang melakukan hal yang sesuai cara saya Saya seorang sales person yang baik.

Saya seorang pendebat yang handal Saya dapat sangat persuasif

Saya memiliki ketrampilan perencanaan dengan baik Saya memiliki keterampilan kepemimpinan

(25)

Self Directed Search Versi Bahasa Indonesia

C

Y T

Saya dapat menyimpan surat-surat dan kertas lain secara teratur Saya dapat menyelesaikan pekerjaan kantoran

Saya dapat memakai mesin pos otomatis

Saya dapat melakukan banyak kertas kerja di waktu singkat Saya dapat memakai peralatan pemrosesan data yang sederhana Saya dapat menempatkan credit dan debit

Saya dapat menjaga catatan pembayaran atau penjualan yang akurat Saya dapat memasuki informasi di terminal computer

Saya dapat menulis surat bisnis

Saya dapat melakukan aktivitas kantor yang rutin Saya orang yang hati-hati dan rapih

(26)

Self Directed Search Versi Bahasa Indonesia

Pekerjaan____________________________________________

Ini merupakan inventarisasi perasaan dan sikap Anda terhadap berbagai macam pekerjaan. Arsirlah kotak dibawah huruf Y (Ya) jika pekerjaan tersebut menarik bagi Anda. Arsirlah kotak dibawah huruf T (Tidak) jika pekerjaan tersebut tidak Anda sukai.

Y T

Penulis Artikel Ilmiah Ahli Geologi

Ahli Botani

Pegawai Riset Ilmiah Ahli Fisika

(27)
(28)

Self Directed Search Versi Bahasa Indonesia

Staf Sales Real Estate Manajer Dept. Store

(29)

Self Directed Search Versi Bahasa Indonesia

Menilai Diri_________________________________________

1. Nilailah diri anda berdasar sifat-sifat yang benar-benar Anda miliki jika dibanding

dengan orang-orang yang seusia Anda. Berilah penilaian yang paling tepat tentang diri

Anda sendiri. Lingkarilah angka yang sesuai dan hindari menilai diri anda pada tingkat

yang sama untuk setiap kemampuan.

(30)

Lampiran 3Validitas Alat Ukur Kepuasan Kerja

No item Validitas Keterangan No item Validitas Keterangan

(31)

Lampiran 4 Tabulasi Silang Kepuasan Kerja dengan Faktor Penunjang

Lampiran 4.1 Tabulasi Silang antara Jenis Kelamin dengan Kepuasan Kerja

Lampiran 4.2 Tabulasi Silang antara Status Marital dengan Kepuasan Kerja

Pendidikan

Lampiran 4.3 Tabulasi Silang antara Pendidikan dengan Kepuasan Kerja

Usia

(32)

Lama Bekerja

Lampiran 4.5 Tabulasi Silang antara Lama Bekerja dengan Kepuasan Kerja

Skill Variety

Lampiran 4.6 Tabulasi Silang antara Skill Variety dengan Kepuasan Kerja

Task Significance

Lampiran 4.7 Tabulasi Silang antara Task Significance dengan Kepuasan Kerja

Autonomy

(33)

Job Feedback

Lampiran 4.9 Tabulasi Silang antara Job Feedback dengan Kepuasan Kerja

Role Ambiguity

Lampiran 4.10 Tabulasi Silang antara Role Ambiguity dengan Kepuasan Kerja

Intrarole Conflict

Lampiran 4.11 Tabulasi Silang antara Intrarole Conflict dengan Kepuasan Kerja

Extrarole Conflict

Lampiran 4.12 Tabulasi Silang antara Extrarole Conflict dengan Kepuasan Kerja

Work - Family Conflict

Kepuasan Kerja

(34)

Negative Affectivity

Lampiran 4.14 Tabulasi Silang antara Negative Affectivity dengan Kepuasan Kerja

Task Identity

Lampiran 4.15 Tabulasi Silang antara Task Identity dengan Kepuasan Kerja

Locus of Control

Lampiran 4.16 Tabulasi Silang antara Locus of Control dengan Kepuasan Kerja

Lama Bekerja

(35)

Lampiran 5 Reliabilitas Alat Ukur Kepuasan Kerja

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.901 10

Lampiran 6 Data Mentah Kongruensi Tipe Kepribadian dengan Tipe Lingkungan Kerja dan Kepuasan Kerja

No Kongruensi Kepuasan

(36)

Lampiran 7: Nilai r Product Moment

N Taraf Signifikan

5% 1%

(37)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tekstil merupakan salah satu industri yang sangat berkembang di Indonesia, hasil produksi tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia dijual ke pasar lokal dan internasional. Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor tekstil terbesar di dunia, sepanjang tahun 2006, Indonesia masuk dalam jajaran 10 besar pengekspor tekstil dan produk tekstil dunia. Indonesia juga menempati posisi keempat dalam impor tekstil dan produk tekstil di Amerika. (Kompas, 18 Desember 2007. Lihatlah China, India, Vietnam, dan Turki!, hlm 21). Bandung merupakan salah satu kota dengan jumlah industri tekstil yang cukup besar. Pabrik-pabrik tekstil tersebar di sekitar pinggiran kota Bandung dan menyerap ribuan tenaga kerja.

(38)

2

Universitas Kristen Maranatha menambah beban bagi para pengusaha tekstil. Berbagai masalah muncul, membuat banyak pemilik industri tekstil tidak sanggup melanjutkan usahanya dan memilih untuk menutup pabriknya. Namun tantangan ternyata tidak berhenti sampai di situ. Para pengusaha tekstil yang masih bertahan menghadapi tantangan dari para produsen tekstil luar negeri, terutama China. Produk tekstil buatan

China banyak diminati oleh konsumen manca negara terutama karena mereka

berani menawarkan harga yang lebih murah dengan jumlah produksi yang lebih banyak. Tantangan tersebut menyebabkan para produsen tekstil di Indonesia harus berjuang lebih keras untuk mempertahankan konsumen mereka.

Salah satu pabrik tekstil yang masih bertahan di Bandung adalah PT. ‘X’. PT. ‘X’ menempati lahan seluas 163.417 m2 di pinggiran kota Bandung yang terdiri atas kantor utama dan bagian produksi yaitu divisi Spinning, Twisting,

Texturing, Weaving, Dyeing, Printing, dan Finishing. PT. ‘X’ juga memiliki

pabrik lain yang terletak di luar kota Bandung. Data bulan April 2008 menunjukkan bahwa terdapat 2.203 karyawan di PT. ‘X’. PT. ‘X’ dapat dikatakan

sebagai salah satu unit tekstil terpadu terbesar di Indonesia.

Seperti perusahaan tekstil lainnya, PT. ‘X’ juga menghadapi tantangan dalam mempertahankan konsumen atau buyer manca negara. Cara yang dilakukan PT. ‘X’ untuk menjawab tantangan tersebut antara lain adalah dengan

(39)

3

Universitas Kristen Maranatha jalannya produksi dengan lebih teliti supaya tidak ada kain yang cacat, juga para

supervisor dituntut untuk mengawasi para operator secara lebih seksama agar

produksi kain dapat mencapai jumlah yang ditargetkan. Di PT. ‘X’, terdapat 3

jabatan yang termasuk kategori supervisor di bagian produksi, yaitu Kepala Bagian (Kabag), Kepala Shift (Kashift) atau Kepala Seksi (Kasie) dan Kepala Regu (Karu). Setiap manager membawahi 4 Kabag, sementara setiap Kabag mengawasi 4-5 Kashift atau Kasie, dan setiap Kasie atau Kashift mengawasi 3-5 Karu.

Supervisor produksi di PT ‘X’ bertugas mengawasi kerja para operator

mesin dan mengontrol mutu dari produk tekstil yang dihasilkan. Supervisor produksi juga bertanggung jawab atas hasil produksi yang dihasilkan. Supervisor juga diharapkan dapat mengawasi kinerja para operator mesin dan juga hasil produksi secara terus menerus untuk menjamin produk tekstil yang dihasilkan sesuai dengan standar yang diminta oleh konsumen. sehingga dapat dilihat bahwa

supervisor memegang peranan penting dalam menjaga mutu produk dan juga

proses produksi secara keseluruhan. Kelalaian ketika supervisor mengerjakan tugasnya dapat menimbulkan akibat yang cukup fatal. Kesalahan kecil saja dalam proses produksi dapat menyebabkan kain yang dihasilkan cacat, dan hasil produksi tersebut dapat saja ditolak oleh pihak pembeli atau pemesan, mengakibatkan kerugian bagi pihak PT. ‘X’.

Pihak PT. ‘X’ mengharapkan supervisor produksi bekerja sebaik mungkin,

(40)

4

Universitas Kristen Maranatha Supervisor produksi juga diharapkan memantau kinerja para operator mesin

dengan ketat sehingga efisiensi produksi dapat terlaksana, dan hasil produksi sesuai dengan standar yang diharapkan. Harapan dan tuntutan dari PT. ‘X’ ini

terangkum dalam job description untuk supervisor.

Untuk mengisi jabatan sebagai supervisor dan bekerja sesuai dengan job

description tersebut, diperlukan individu yang memiliki kualitas tertentu, seperti

misalnya untuk menjadi supervisor di bagian Spinning, diperlukan individu dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Industri dan memiliki pengalaman minimal 3 tahun di bidang serupa, dan memiliki kemampuan managerial dan kepemimpinan yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan seorang supervisor. Melalui persyaratan ini, individu tersebut diharapkan memiliki kualitas-kualitas tertentu seperti kemampuan untuk mengerti cara kerja mesin produksi dan juga kemampuan untuk mengoperasikan mesin, cara berpikir yang sesuai dengan pekerjaan mengawasi dan menangani masalah, dan juga ketertarikan atau minat untuk mengerjakan tugasnya. Kualitas-kualitas ini dianggap penting karena dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan sebagai supervisor dengan baik.

Kualitas individu tersebut yang oleh John L. Holland (1997) disebut sebagai tipe kepribadian, sementara tuntutan PT. ‘X’ terhadap individu yang

(41)

5

Universitas Kristen Maranatha lingkungan tempat ia bekerja merasa bahwa pekerjaannya memberikan tantangan untuk menunjukkan kualitas dirinya, membutuhkan keahlian dan pengetahuan yang supervisor banggakan, memberikan kesempatan untuk pengembangan potensi diri secara terus menerus, juga kesempatan untuk belajar dan berkembang. Sebaliknya, supervisor dengan tipe kepribadian yang tidak sesuai dengan tipe lingkungan kerjanya cenderung merasa tertekan karena tidak bisa melakukan pekerjaannya dengan baik, tidak mengerti apa yang seharusnya ia kerjakan, dan lebih memilih untuk melakukan pekerjaan lain. Perasaan supervisor terhadap pekerjaan ini yang dinamakan kepuasan ataupun ketidakpuasan kerja (Spector, 2003)

Dari wawancara yang dilakukan dengan pihak HRD, didapat data bahwa

supervisor secara umum menampilkan kinerja yang cukup memuaskan, pihak

HRD tidak menerima keluhan mengenai kinerja supervisor, tetapi dalam inspeksi mendadak (Sidak) yang dilaksanakan pada November 2007, tertangkap 28 orang pegawai level supervisor dan asisten manager yang tertidur ketika melaksanakan tugasnya, pihak HRD juga beberapa kali menemukan puntung rokok di daerah produksi yang seharusnya daerah dilarang merokok. Perilaku kontra produktif semacam ini dapat berakibat buruk terhadap produktivitas kerja karena menyita waktu dan perhatian dari supervisor sehingga mengancam hasil produksi perusahaan.

Interaksi antara tipe kepribadian yang terdapat dalam diri supervisor dengan tuntutan dari lingkungan kerja akan turut menentukan kepuasan kerja

(42)

6

Universitas Kristen Maranatha Kabag, didapat data bahwa terdapat 2 orang yang merasa bahwa pekerjaannya cukup memuaskan, sementara 2 orang lainnya merasa bahwa pekerjaannya kurang memuaskan walaupun menyatakan bahwa fasilitas dan gaji yang diterima cukup memuaskan. 3 orang merasa cocok dengan pekerjaannya sekarang, sementara 1 orang merasa kurang cocok. Dari 4 orang Kasie yang diwawancara, hanya 1 orang yang merasa bahwa pekerjaannya cukup memuaskan, sementara 3 orang lainnya merasa bahwa pekerjaannya membosankan. 2 orang merasa cocok dengan pekerjaannya, sementara 2 orang lagi merasa kurang cocok dengan pekerjannya Dari 3 orang Karu yang diwawancara, 3 orang merasa pekerjaannya tidak menyenangkan. 2 orang merasa kurang cocok dengan pekerjaannya, sementara 1 orang merasa cocok dengan pekerjaannya sekarang.

Dari fenomena di atas, peneliti tertarik untuk melihat kontribusi dari kesesuaian antara tipe kepribadian supervisor dengan tipe lingkungan kerjanya terhadap kepuasan kerja dari supervisor.

1.2 Identifikasi Masalah

Melalui penelitian ini ingin diketahui apakah kepuasan kerja pada

supervisor produksi di PT. ‘X’ dipengaruhi oleh kongruensi antara tipe

(43)

7

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh kongruensi antara tipe kepribadian supervisor produksi dengan tipe lingkungan kerja supervisor terhadap kepuasan kerja pada supervisor produksi di PT.’X’.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kongruensi antara tipe kepribadian supervisor produksi dengan tipe lingkungan kerja supervisor terhadap kepuasan kerja pada supervisor produksi di PT. ‘X’.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi bagi ilmu Psikologi, khususnya Psikologi Industri dan Organisasi mengenai kepuasan kerja karyawan dan pengaruh kongruensi tipe kepribadian dan tipe pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan.

2. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain yang berminat meneliti topik serupa.

1.4.2 Kegunaan Praktis

(44)

8

Universitas Kristen Maranatha tipe kepribadian karyawan dengan tipe pekerjaannya terhadap kepuasan kerja karyawan sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan rekrutmen karyawan baru maupun dalam melakukan mutasi ataupun promosi.

Selain itu, penelitian ini juga dapat membantu mengerti perilaku kontra produktif pada supervisor sebagai akibat dari ketidaksesuaian antara tipe kepribadiannya dengan tipe lingkungan kerja di mana ia bekerja.

1.5 Kerangka Pikir

(45)

9

Universitas Kristen Maranatha tipe pekerjaannya, maka supervisor cenderung lebih menganggap pekerjaannya menarik dan menantang dibandingkan supervisor yang tipe kepribadiannnya tidak sesuai dengan tipe pekerjaannya.

Kepuasan kerja juga dapat muncul sebagai akibat dari relasi yang baik antara supervisor dengan rekan kerjanya (coworkers). Rekan kerja supervisor, yaitu sesama supervisor, akan memiliki tipe kepribadian yang serupa dan juga pembentukan kepribadian yang mirip sehingga supervisor akan mudah merasa cocok dan nyaman dalam lingkungan kerjanya karena supervisor dan rekannya berbagi minat yang sama, cara berpikir yang serupa, sejarah hidup yang mirip, dan lain-lain. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja supervisor adalah upah (pay) yang diterimanya. Apabila upah yang diterima dirasa sesuai dengan apa yang dikerjakan supervisor, maka hal ini akan mendukung kepuasan kerja dari supervisor. Kesempatan dipromosikan (promotion opportunities) juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja dari supervisor, dimana supervisor merasa bahwa terdapat kesempatan bagi dirinya untuk maju atau memperoleh kenaikan jabatan. Kepuasan kerja juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar diri supervisor seperti supervisi (supervision) dari atasan supervisor yaitu kompetensi teknis dan kemampuan interpersonal dari atasan langsung supervisor. Atasan dari supervisor diharapkan dapat memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap bawahannya sesuai dengan kinerja yang ditampilkan supervisor yang bersangkutan. Pengakuan terhadap supervisor dapat berupa pujian di depan umum, pernyataan bahwa

supervisor telah bekerja dengan baik, atau dengan memberikan perhatian khusus.

(46)

10

Universitas Kristen Maranatha kondisi lingkungan fisik dari tempat kerja terasa nyaman dan mendukung produktivitas dari supervisor. Ada juga rasa aman dalam bekerja (job security) yaitu keyakinan bahwa posisi supervisor di perusahaan relatif aman dan ia dapat berharap untuk terus bekerja di dalam perusahaan, tidak ada rasa khawatir bahwa sewaktu-waktu dapat terjadi pemutusan hubungan kerja secara sepihak atau tiba-tiba.

Menurut John L. Holland (1997), kepuasan, stabilitas dan pencapaian dalam bekerja tergantung dari kesesuaian kepribadian seseorang dengan lingkungan kerjanya. Tipe kepribadian menurut Holland (1997) adalah suatu klasifikasi tentang individu dalam satu atau lebih kategori, atas dasar kedekatan pola-pola karakteristik individu dan kemampuan individu dalam menyesuaikan diri dengan tipe-tipe kepribadian yang ada. Tipe kepribadian menurut Holland (1997) terdiri dari 6 tipe, yaitu: Realistic, Investigative, Artistic, Social,

Enterprising, dan Conventional. Masing-masing tipe kepribadian memiliki nilai

yang dianut, tujuan hidup, self-beliefs, dan gaya pemecahan masalah yang khas, yang berbeda dengan tipe kepribadian yang lain. Orang dengan tipe kepribadian

Realistic akan cenderung lebih menyukai kegiatan fisik yang membutuhkan

(47)

11

Universitas Kristen Maranatha berstruktur yang memberikan mereka kesempatan untuk berekspresi dan menuangkan kreativitas mereka. Mereka juga tidak teratur, idealis, emosional dan tidak praktis. Orang dengan tipe Social akan cenderung lebih menyukai kegiatan yang berhubungan dengan menolong dan mengembangkan orang lain. Mereka ahli dalam berelasi sosial, bekerja sama dan mengerti orang lain. Orang dengan tipe kepribadian Enterprising cenderung memilih kegiatan yang memberikan mereka kesempatan untuk mempengaruhi orang lain dan mendapatkan kekuasaan. Mereka ahli dalam mendominasi, mempengaruhi orang lain, dan aktif. Sementara orang dengan tipe kepribadian Conventional memilih kegiatan yang terstruktur, dibatasi oleh aturan dan jelas. Mereka mudah mengikuti aturan, efisien, praktis dan kurang fleksibel.

(48)

12

Universitas Kristen Maranatha sedangkan apabila karyawan melakukan perilaku yang tidak diharapkan, maka pada karyawan tersebut akan diberikan punishment antara lain dalam bentuk teguran. Berdasarkan tuntutannya terhadap anggota dari lingkungan tersebut, John L. Holland (1997) membagi lingkungan termasuk lingkungan kerja menjadi 6 tipe: Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising dan Conventional.

Lingkungan kerja dengan tipe Realistic (R) menuntut dan memberikan kesempatan pada karyawannya untuk mengoperasikan alat-alat dan mesin secara teratur dan sistematis. Sementara lingkungan dengan tipe Investigative (I) menuntut karyawannya untuk melakukan penelitian. Lingkungan dengan tipe

Artistic (A) menuntut karyawannya untuk melaksanakan aktivitas yang tidak

pasti, bebas, dan menciptakan produk seni. Lingkungan dengan tipe Social (S) menuntut karyawannya untuk mempengaruhi orang lain melalui kegiatan pemberian informasi dan penyuluhan. Lingkungan dengan tipe Enterprising (E) menuntut karyawannya untuk mempengaruhi orang lain dalam rangka mencapai tuntutan organisasi, dan lingkungan Conventional (C) menuntut anggotanya untuk mengelola data secara jelas, sistematis dan teratur seperti penyimpanan dan pengisian data. (John L. Holland, 1997)

(49)

13

Universitas Kristen Maranatha description dari supervisor. Dapat dikatakan bahwa individu yang paling sesuai

untuk bekerja sebagai supervisor adalah para individu yang memiliki tipe kepribadian yang serupa dengan tipe lingkungan kerjanya, yaitu individu dengan tipe kepribadian E R C.

Kesesuaian antara tipe kepribadian individu dengan tipe lingkungan kerjanya dinilai menggunakan indeks Iachan yang menilai kesesuaian tersebut berdasarkan urutan dari tipe kepribadian jika dibandingkan dengan tipe lingkungan kerjanya. Indeks Iachan tersebut lalu diterjemahkan menjadi nilai kuartil yang akan membagi kesesuaian antara tipe kepribadian individu dengan tipe lingkungan kerjanya menjadi 4 bagian, yaitu: sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai.

Dalam pekerjaan supervisor, akan terjadi interaksi antara tipe kepribadian yang dimiliki oleh supervisor dan tuntutan dari lingkungan kerja tempat

supervisor tersebut bekerja. Tipe kepribadian dari supervisor akan menentukan

(50)

14

Universitas Kristen Maranatha kerjanya. Kecocokan antara tipe kepribadian dari supervisor dengan tipe lingkungan kerjanya juga membuat supervisor tersebut menilai pekerjaannya secara positif.

Selain dipengaruhi oleh kesesuaian antara tipe kepribadian dengan tipe lingkungan kerja, menurut Paul E. Spector (1998 : 288-292) ada empat belas faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seseorang terhadap pekerjaannya yaitu usia, pendidikan terakhir, jenis kelamin, skill variety, task identity, task

significance, autonomy, intrarole conflict, extrarole conflict, work-family conflict,

negative affectivity dan locus of control. Dengan adanya faktor-faktor yang

(51)

15

Universitas Kristen Maranatha Pada faktor pendidikan, karyawan yang memiliki pendidikan yang rendah akan lebih merasa tidak puas pada pekerjaan mereka karena mereka akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan kenaikan jabatan dengan tingkat pendidikan yang mereka miliki. Selain itu, gaji yang mereka terima lebih sedikit sesuai dengan jabatannya. Hal ini dapat menyebabkan mereka merasa lingkungan kerja menjadi tidak nyaman dan ada rasa takut bahwa posisi mereka akan digantikan oleh orang lain yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi. Pada faktor jenis kelamin, terdapat perbedaan nilai-nilai pada pria dan wanita. Pria akan merasa lebih puas terhadap pekerjaannya jika mereka dapat bekerja secara mandiri dan terpenuhinya extrinsic reward (seperti gaji yang sesuai harapan dan promosi kenaikan jabatan), sedangkan wanita akan merasa lebih puas terhadap pekerjaannya jika pekerjaan tersebut dirasakan menarik dan terpenuhinya social

reward (seperti rekan kerja yang baik dan hubungan yang baik dengan

supervisor). Hal inilah yang akan membuat wanita lebih sering merasa tidak puas

karena perbedaan gaji, kesempatan promosi, dan perbedaan value dengan pria. Peranan dari faktor-faktor ini tergantung pada pribadi masing-masing karyawan yang bersangkutan, hal inilah yang menyebabkan kepuasan kerja bersifat individual.

Role Ambiguity adalah sampai di mana di mana pekerja merasa tidak yakin

(52)

16

Universitas Kristen Maranatha harus dikerjakannya dalam situasi kerja. Pekerja juga tidak yakin peran yang harus dijalankannya dalam bekerja.

Intrarole Conflict muncul ketika pekerja merasakan tuntutan yang bertolak

belakang dari pekerjaannya, sementara Extrarole Conflict muncul ketika pekerja merasakan tuntutan yang bertolak belakang dari pekerjaan dan dari situasi di luar pekerjaan. Work-Family Conflict muncul ketika ada konflik antara tuntutan dari pekerjaan dan dari keluarga. Konflik-konflik semacam ini dapat mengancam pekerja karena pekerja diharuskan untuk menghadapi dua situasi yang bertolak belakang dan sama-sama menuntut perhatian. Pekerja yang mengalami konflik semacam ini akan cenderung merasa tidak puas dalam bekerja.

Negative Affectivity adalah kecenderungan seseorang untuk merasakan

emosi yang negatif dalam berbagai situasi. Watson, Pennebaker dan Folger (1986) menyiratkan bahwa pekerja dengan kecenderungan Negative Affectivity yang tinggi akan merespon pekerjaannya secara negatif dan cenderung merasa tidak puas dalam bekerja. Locus of Control mengacu pada apakah seseorang percaya bahwa mereka memegang kontrol atas apa yang mereka capai dalam hidup. Seseorang yang percaya bahwa mereka memegang kontrol adalah orang dengan

Internal Locus of Control, sementara seseorang yang percaya bahwa takdir, nasib

dan hal-hal lain di luar dirinya yang berpengaruh disebut orang dengan External

Locus of Control. Penelitian Moyle dan Parkes (1999) menyatakan bahwa orang

(53)

17

Universitas Kristen Maranatha lingkungan kerja di mana karyawan tersebut bekerja. Akan tetapi, kepuasan kerja juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti usia, pendidikan terakhir, jenis kelamin, skill variety, task identity, task significance, autonomy, intrarole

conflict, extrarole conflict, work-family conflict, negative affectivity, dan locus of

control.

(54)

18

Universitas Kristen Maranatha Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pikir

Kongruensi

Pendidikan Terakhir Autonomy

Jenis Kelamin Role Ambiguity

Skill Variety Intrarole Conflict

Task Identity Extrarole Conflict

Task Significance Work-Family Conflict

Job Feedback Negative Affectivity

(55)

19

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Asumsi

Setiap supervisor memiliki tipe kepribadian yang berbeda-beda.

Tipe lingkungan kerja dari jabatan supervisor adalah Enterprising

Realistic Conventional (ERC).

Setiap supervisor memiliki kongruensi antara tipe kepribadian dengan tipe lingkungan kerja yang berbeda-beda derajatnya.

Setiap supervisor memiliki kepuasan kerja yang berbeda-beda derajatnya pula karena dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bervariasi.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dapat bervariasi karena berkaitan dengan kongruensi antara tipe kepribadian supervisor yang bersangkutan dengan tipe lingkungan kerjanya.

1.7 Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah kongruensi antara tipe kepribadian dengan tipe lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja pada

(56)

108

Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan proses pengolahan data dan pembahasan terhadap data yang telah diperoleh, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan, kesesuaian antara tipe kepribadian dengan tipe lingkungan kerja memiliki pengaruh sebesar 6,5% terhadap kepuasan kerja.

2. Kepuasan kerja menurun seiring dengan lama kerja, di mana supervisor yang bekerja selama kurang dari 15 tahun cenderung merasa puas, sementara supervisor yang bekerja lebih dari 15 tahun cenderung merasa tidak puas.

3. Penghayatan terhadap dampak signifikan dari pekerjaan yang dilakukan oleh supervisor terhadap orang lain memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan kerja, di mana supervisor yang merasakan task

significance cenderung merasakan kepuasan kerja.

4. Faktor-faktor lain yang kurang memiliki hubungan dengan kepuasan kerja adalah usia, pendidikan, jenis kelamin, skill variety, task identity,

autonomy, job feedback, locus of control, role ambiguity, intrarole

(57)

109

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis

 Saran yang dapat diberikan adalah meneliti lebih lanjut mengenai hubungan atau pengaruh dari faktor-faktor usia, lama bekerja, task

significance dan negative affectivity terhadap kepuasan kerja. Diharapkan

penelitian selanjutnya dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas terhadap kepuasan kerja.

 Selain itu, untuk penelitian selanjutnya dapat diteliti pengaruh dari kesesuaian antara tipe kepribadian dengan tipe lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja pada tipe-tipe pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan kepribadian yang spesifik, seperti arsitek, detektif, ilmuwan, psikolog, desainer, atau seniman.

 Dapat juga diteliti pengaruh dari kesesuaian antara tipe kepribadian dengan tipe lingkungan kerja terhadap performance kerja, absenteeism, ataupun perilaku kontra-produktif dari karyawan.

5.2.2 Saran Praktis

Saran yang dapat diajukan bagi pihak PT. ‘X’ adalah lebih memperhatikan

usia dan lama bekerja karyawan dalam menentukan pemberian promosi jabatan. Selain itu PT. ‘X’ juga dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawannya dengan

(58)

110

(59)

111

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Berry, Lily M. 1998. Psychology at Work : An Introduction to Industrial and

Organizational Psychology. Second Edition. Singapore : McGraw Hill.

Davis & Newstrom. 1985. Human Behavior at Work : Organizational Behavior. 8th Ed. New York : McGraw Hill

Holland, John L. 1997. Making Vocational Choices : A Theory of Vocational

Personalities and Work Environments. Third Edition. Florida:

Psychological Assessment Resources, Inc.

Ivancevich and Matteson. 2002. Organizational Behavior and Management. New York : McGraw Hill.

Kreitner, Robert, Angelo Kinicki. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.

Nazir, Moh., Ph.D. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT INDEKS Kelompok Gramedia.

Spector, Paul. 2003. Industrial and Organizational Psychology. New York: Wiley & Sons Inc.

(60)

112

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Girsang, Arthika Sanny. 2006. Suatu Studi Deskriptif Mengenai Kepuasan Kerja

Pada Supervisor PT. Daya Mekar Tekstindo di Batujajar, Bandung.

Bandung: Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Kompas, 18 Desember 2007. Lihatlah China, India, Vietnam, dan Turki!, hal.21. Suharyanto, Ribka. 2007. Hubungan Mengenai Kesesuaian Tipe Kepribadian dan

Tipe Lingkungan Kerja dengan Hasil Kerja Pada Agensi “Prudential”

Bagian Pruplanner di Kantor Pusat Thamrin Jakarta. Bandung: Usulan

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan dunia dewasa ini menurut kecepatan dan ketepatan dalam mengambil suatu keputusan, melihat pada Showroom âXYZâ masih menggunkan sistem secara manual dalm

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara kelekatan orang tua dengan kedisiplinan

Dari posisi awal (semua kaki sejajar) atau dari posisi digonal (kaki tak sejajar/memotong), akan dimulai dengan pengnonaktifan dari lengan hisap dari kaki 1 dan kaki

Majas (figurative language) adalah bahasa kias, bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan efek tertentu. Majas merupaka bentuk retoris, yang penggunaanya anatara

Berdasarkan kutipan dalam jurnal Internasional tersebut, dapat diartikan kurang lebih bahwa seorang anak yang dilahirkan oleh “unmarried woman” atau sebutan bagi wanita

Hasil analisis menunjukkan secara parsial lingkungan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Motivasi secara parsial berpengaruh

Selanjutnya, kereta dipercepat ke depan jika gaya yang diberikan asisten lebih besar dari gaya gesekan yang berkerja ke belakang ( yaitu, F SA ketika lebih. besar dari F

Faktor-faktor yang berada pada kuadran ini berarti bahwa faktor ini dinilai sangat penting oleh lansia dan petugas Komda telah memberikan pelayanan yang maksimal, sehingga