• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Apresiasi Bandung Herritage Melalui Komunitas Sepeda Onthel.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Apresiasi Bandung Herritage Melalui Komunitas Sepeda Onthel."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

KAMPANYE APRESIASI BANDUNG HERITAGE

MELALUI KOMUNITAS SEPEDA ONTHEL

Oleh

Steve Laorence

NRP 0964002

Bangunan tua yang berada di kota Bandung merupakan cagar budaya yang harus dilestarikan oleh masyarakat maupun pemerintah yang terkait sebagai salah satu bentuk penghargaan saksi sejarah awal mula perjuangan. Seiring perkembangannya, bangunan tua di Bandung perlahan berkurang dimulai dengan peralihan fungsi hingga perubuhan dikarenakan suatu lain hal.

Perubahan jaman membuat anak muda melupakan masa lalu dan dengan media sebuah sepeda dapat membuat orang untuk tertarik melihat masa lalu dikarenakan gairah sepeda mulai bangkit lagi menjadi sebua gaya hidup sehat dan selain hidup sehat, kita mengajak untuk mengenal sejarah kota Bandung terutama gedung yang saat ini berdiri. Sepeda yang digunakan adalah sepeda tua yang disebut sepeda onthel.

Tujuannya untuk membawa atau membuat suasana pada jaman dahulu terasa lebih kental bagi yang ingin ato ikut peduli akan kampanye ini. Di dalam kampanye tidak hanya berkeliling kota saja melainkan juga dibekali sejarah setiap gedung yang berada di kota Bandung terutama gedung heritage.

Komunikasi visual yang dipakai memakai gaya modern sehingga banyak anak muda yang tertarik tentang sesuatu yang kuno, maka dari itu menggunakan model anak muda yang sedang berpawai bersama. Komunikasi yang ingin disampaikan ingin memberitahukan ada beberapa misteri atau sejarah yang belum terungkap oleh masyarakat luas.

Penggunaaan warna yang dipakai adalah warna yang soft tetapi masih terlihat modern dan diatur dengan menggunakan teknik kolase sehingga semua terlihat dinamis dan tidak statis, dengan memakai gaya vintage maka terlihat kuno namun tetap terlihat modern.

(2)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

BANDUNG’S HERITAGE APPRECIATION CAMPAIGN

THROUGH ONTHEL BIKE COMMUNITY

By

Steve Laorence

NRP 0964002

The old buildings in Bandung are the cultural heritage that must be preserved by the community and relevant government as a token of appreciation the beginning of the history. The old building in Bandung decreases slowlybegin with the changes function until the other changes.

The changes period makes the teenager forget about their history. Bicycle can make people interested to see their history because bicycle can make healthy life style and we invite you to learn about Bandung’s history especially the buildings that still exist in Bandung. The bicycle that we use is the old bicycle and we called sepeda onthel.

The purpose of this campaign is to persuade the society around Bandung to participate this campaign. The other purpose of this campaign is to create an atmosphere of antiquity reappeared in this era. In this campaign, not only cycling around the city but also we will be known about the history of the building in Bandung, especially heritage building.

Visual communication that the writer used is use modern style and many teenager interested in vintage style. The communication that will be delivered and the writer would like to tell that there are some mystery or history that has not been revealed by the public

The colors visualization used are soft colors but still looks modern. The writer uses collage techniqueso that all looks dynamic and not static, the writer also uses vintage style because it looks old-fashioned but still looks modern.

(3)

Universitas Kristen Maranatha

Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan... 2

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan data ... 3

1.5 Skema Perancangan………... 4

BAB 2 LANDASAN TEORI... 5

2.1 Kampanye ... 5

2.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Kampanye... 6

2.1.2 Jenis kampanye... 6

2.1.3 Manfaat Kampanye………...8

2.2 Definisi Apresiasi……….9

2.3Bandung Heritage……….………11

2.3.1 Permasalahan Gedung Kuno………12

2.4 Pengertian Remaja………..13

(4)

Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 DATA DAN ANALISA MASALAH ... 15

3.1 Data dan Fakta……….…………...………...….…………15

3.1.1 Perusahaan atau lembaga terkait………15

3.1.1.1 PAGUYUBAN SAPEDAH BAHEULA BANDUNG…………...15

3.1.1.2Visi dan Misi PSBB- West Java……….17

3.1.2 Tinjauan terhadap Proyek sejenis………...17

3.2 Logo dan Arti Logo Paguyuban Sapedah Baheula Bandoeng ………20

3.2.1 Struktur PSBB-West Java Gambar………21

3.2.2 Tujuan PSBB-West Java………21

3.2.3.1Sarana dan Prasarana PSBB- West Java…………..………….….22

3.3 Kegiatan PSB (Paguyuban Sepeda Baheula)………23

3.3.1 Event yang diikuti………..23

3.3.2 Kegiatan rutin………24

3.3.3 Agenda PSBB………26

3.3.3.1 Agenda Event………...………..26

3.3.4 Wawancara……….……….27

3.3.5 Sepeda Onthel……….………28

(5)

Universitas Kristen Maranatha

3.3.6.1Visi dan Misi Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung…….…...32

3.3.6.2Struktur Paguyuban Sapedah Baheula Bandoeng……….………..33

3.3.6.3 Tinjauan terhadap Proyek sejenis……….………..34

3.3.6.4 Aspek Landasan Gedung cagar alam……….…….…………36

3.3.6.5 Penggolongan Gedung Cagar Alam……….……….………..37

3.4 Data Kuisoner………....……...40

3.5 STP (Segmentasi, Targeting, dan Positioning)……….……47

3.5.1 SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats)……...48

BAB 4 STRATEGI KOMUNIKASI……….49

4.1 Strategi Komunikasi………49

4.1.1 Tahapan Kampanye……….……….50

4.2 Konsep Kreatif………..…..…………50

4.2.1 Konsep Verbal……….……...………...……..51

4.2.2 Konsep Visual……….……….51

4.3 Konsep Media………..……….…..……53

4.4 Hasil Karya……….…………55

(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Paguyuban Sapedah Baheula Bandoeng………....15

Gambar 3.2 Logo KOBA……….17

Gambar 3.3 Foto event yang diikuti………...18

Gambar 3.7 Poster Bandung Laoetan Onthel………23

Gambar 3.9 Spanduk Bandung Laoetan Onthel………...24

Gambar 4.0 Braga Tour………..24

Gambar 4.1 Bandung Blossom………..24

Gambar 4.2 Tour Gedung Sate……….………..25

Gambar 4.2 Tour Majalengka 2011………..25

Gambar 4.3 Night at The Museum………35

(7)

Universitas Kristen Maranatha | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangunan tua yang berada di kota Bandung merupakan cagar budaya yang harus

dilestarikan oleh masyarakat maupun pemerintah yang terkait sebagai salah satu bentuk

penghargaan saksi sejarah awal mula perjuangan. Seiring perkembangannya, bangunan tua di

Bandung perlahan berkurang dimulai dengan peralihan fungsi hingga perubuhan dikarenakan

suatu lain hal. Berdasarkan identifikasi Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung atau

Bandung Heritage ada 1000 bangunan cagar budaya ataupun bangunan bernilai sejarah

sekarang sudah berkurang hingga 637 dan namun dalam perjalannya hanya terdaftar menjadi

200 bangunan.

Banyaknya bangunan cagar budaya di kota Bandung membuat sebagian masyarakat

masih mempertanyakan klasifikasi penilaian pemerintah kota Bandung bahwa suatu

bangunan bisa dinyatakan dalam cagar budaya masih belum jelas terpapar dan pada akhir

sering di temukan bangunan tersebut menjadi dialih fungsikan buruknya lagi sampai

diruntuhkan, keadaan ini semakin diperparah dengan ketidak peduliannya masyarakat sekitar

untuk ada tindakan lebih terhadap gedung cagar budaya tersebut. Banyak hal yang membuat

masyarakat tidak lagi mengingat atau memperdulikan gedung – gedung tersebut, salah

satunya banyaknya orang yang tidak mengetahui perkembangan gedung tersebut mulai dari

awal hingga sekarang, mereka memiliki sedikit informasi tentang gedung cagar budaya

sehingga mereka hanya mengetahui keadaan gedung tersebut sudah rusak atau tidak, dan

seiringnya waktu berjalan banyak hal yang bisa dipakai untuk tetap melestarikan gedung

cagar budaya, yaitu dengan cara mengajak masyarakat bersepeda, dikarenakan mulai

beberapa tahun belakang ini sepeda mendapat gairah baru, pengguna sepeda meningkat lagi.

Sepeda tidak lagi dianggap hanya sebagai alat transportasi, tetapi juga telah menjadi

bagian dari gaya hidup. Salah satu ciri orang modern adalah gaya hidup sehat. Keadaan ini

dapat dipakai dengan menggunakan sepeda tua atau ontel agar dapat mengembalikan suasana

atau nilai sosial dari gedung cagar budaya tersebut. Media yang digunakan dapat membuat

orang belajar akan sejarah tentang kota Bandung dari awal hingga sekarang, dengan adanya 2

(8)

Universitas Kristen Maranatha | 2 berada di Bandung dengan bersepeda onthel mengelilingi keindahan kota Bandung sekaligus

berbagi informasi sejarah gedung kuno dan sepeda onthel tersebut. Dengan adanya

perancangan kampanye terhadap gedung heritage Bandung melalui komunitas PSB dan

PPBB (Bandung Heritage) yang merupakan perkumpulan sepeda tua, menjadi sebuah media

yang juga memperkenalkan bangunan bersejarah. Perancangan tersebut dapat bertujuan untuk

memberikan hiburan kepada komunitas, dan pada masyarakat yang belum menyukai

bersepeda dan ingin mengethui sejarah awal kota Bandung, serta dapat memberikan

informasi kepada masyarakat tentang dampak positifnya bersepeda dan pelestarian gedung

cagar budaya.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Permasalahan utama yang dihadapai adalah kurangnya minat masyarakat untuk

mengetahui dan melestarikan gedung cagar budaya dan kurangnya media komunikasi

yang tepat sasaran. Berdasarkan hal tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan

sebagaimana diuraikan pada pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut :

- Bagaimana cara memberikan edukasi sejarah gedung kuno di Bandung melalui

sepeda onthel ?

- Bagaimana merancang kampanye kepada anak muda agar tertarik dengan

mengenal sejarah Bandung melalui sepeda onthel ini secara desain?

Pada tugas akhir ini penulis akan membuat kampanye tentang sejarah gedung cagar

budaya Bandung melalui sepeda onthel, dengan target mempunyai hobi bersepeda dan

keingintahuan mengenai sejarah gedung cagar budaya di Bandung dari semua kalangan.

1.3 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari rumusan masalah adalah sebagai berikut :

- Memberikan edukasi sejarah gedung kuno di Bandung melalui komunitas sepeda

onthel dengan berkeliling mengelilingi kota Bandung

- Membuat masyarakat tertarik mempelajari sejarah gedung di Bandung melalui

(9)

Universitas Kristen Maranatha | 3 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Untuk metode pengumpulan data, penulis melakukan beberapa riset untuk topic “Promosi

Komunitas Sepeda Onthel” untuk mengetahui permasalahan desain dan beberapa sebab

diperlukan kampanye bangunan bersejarah.

Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara :

1. Literatur / Studi Pustaka

Metode ini menggumpulkan data atau bahan yang bersangkuatan dengan yang

dibahas atau permasalahan. yaitu buku - buku yang berkenan dengan Bandung

jaman dulu,sejarah sepeda onthel, studi pustaka ini juga dilakukan dengan

mengambil informasi dari internet sebagai bahan penunjang dan pelengkap tugas

akhir.

2. Wawancara

wawancara dilakukan langsung kepada komunitas sepeda onthel.

3. Observasi

mencari data dengan terjun langsung kelokasi penelitian untuk memperoleh data

yang diperlukan sesuai dengan masalah yang diajukan

4. Kuesioner

Kuesioner disebarkan kepada responden yang merupakan target promosi ini untuk

mengetahui apakah responden menyukai komunitas sepeda onthel dan mengetahui

(10)
(11)

59

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dengan perubahan jaman yang sedang terjadi, kita dapat memanfaatkan kebiasaan seseorang

yang hobi bersepeda untuk memperkenalkan atau mengingatkan lagi tentang Bandung

Heritage. Kita dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna sepeda yang diliat hanya untuk

berkeliling saja tetapi juga dapat mendapatkan nilai nilai edukasi yang penting tentang

gedung cagar budaya terutama masih banyaknya gedung yang terlantar, sehingga kita

membuat gerakan untuk tetap peduli gedung cagar budaya agar teteap terlihat indah dan enak

dipandang. Targetnya adalah anak muda karena banyak anak muda yang kurang peduli dan

informasi terhadap gedung cagar budaya, sehingga kesempatan inilah yang diambil untuk

mengajak minat anak muda untuk tetap kenal sejarah namun tetap terkesan menyenangkan

dengan adanya pawai sepeda bersama sepeda onthel sehingga dapat ikut merasakan suasana

Bandung jaman dahulu yang sudah ditinggalkan.

5.2 Saran

Sebaiknya setiap komunitas sepeda memiliki manfaat yang tidak hanya berdiri di depan

sebuah gedung lalu berkeliling kota, tetapi dapat menjadikan suatu kegiatan rutinitas untuk

tetap mengenalkan sejarah gedung cagar budaya yang ada di Bandung sehingga banyak orang

tidak menganggap sebuah komunitas sepeda hanyalah sebuah komunitas yang senang –

(12)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Venus,karyanti,Rahmad (2004) menejemen kampanye : panduan teoritis & praktis dalam mengefektifkan kampanye komunikasi, Jakarta : Simbiosa Rekatama Media

http://www.bandungheritage.org

http://www.mesias.8k.com/bandung.htm

http://www.tnol.co.id/komunitas/minat/16004-psbb-west-java-komunitas-pelestari-onthel-dari-bandung.html

http://pasoban.wordpress.com/

http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/

http://regional.kompasiana.com/2013/01/23/globalisasi-perilaku-moralitas-para-remaja-jaman-sekarang-522167.html

http://www.kumpulansejarah.com/2012/10/sejarah-sepeda-onthel-di-dunia.html

Referensi

Dokumen terkait

Sekarang ini sudah banyak jenis jasa yang berkembang baik dari jenis jasa kecil maupun skala besar, salah satunya adalah jenis jasa titip beli online yaitu jasa untuk menitip

Menurut Gozali dan Mervyn, 2004, Arithmetic Coding dengan metode bilangan integer juga dipakai karena jumlah bit kodenya lebih sedikit dan mempercepat proses

Jika dicermati perumusan pasalnya dan juga maksud pembuat pasal tersebut maka dapat diketahui bahwa terdapat dua tindak pidana yaitu pertama , dengan sengaja

Dalam perspektif Dian, jabatan adalah sebuah amanah. Oleh sebab itu, di tempat mana saja harus dijalankan dengan semaksimal mungkin. Dian menuturkan bahwa ia tidak pernah

Tulosten avulla voidaan kehittää uutta konseptia, jossa syöpäpotilaalla olisi mahdollisuus syöpäsairaanhoitajan tapaamiseen osastolla, ja ohjauksen ja tuen tarpeet voitaisiin

Pemasok dilarang memberhentikan kontrak pekerjanya secara tidak adil tanpa didasarkan pada alasan yang valid, dan hal tersebut harus dilakukan sesuai dengan hukum ketenagakerjaan

Masalah yang sering muncul kepermukaan antara lain : meningkatnya lahan kritis akibat Penambangan Tanpa Izin, penyusutan/penurunan Sumber Daya Alam, pencemaran

b) Material sedimen Formasi Nanggulan bawah sikuen TST: berkembang dari tatanan tektonik intraplate, asal batuan (main provenance) berupa continental block subzona