• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK PENDERITA DAN PENYEBAB KEBUTAAN DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI A BANDUNG TAHUN AJARAN 2011-2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KARAKTERISTIK PENDERITA DAN PENYEBAB KEBUTAAN DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI A BANDUNG TAHUN AJARAN 2011-2012."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

Mata merupakan salah satu organ yang berfungsi sebagai penglihatan yang mempunyai peranan yang sangat besar. Gangguan struktur mata seperti bola mata, kornea, lensa, retina, uvea, dan saraf optik akan menggangu fungsi mata sehingga menyebabkan kebutaan. Kebutaan pada anak akan berpengaruh buruk pada perkembangan, mobilitas, pendidikan, sosial, dan kesempatan kerja. Untuk program pengendalian, dibutuhkan data epidemiologi mengenai prevalensi dan penyebab kebutaan pada anak.

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif cross-sectional yang dilakukan dengan menggunakan data dari siswa-siswi Sekolah Luar Biasa Negeri A Bandung tahun ajaran 2011-2012 yang merupakan sekolah untuk disabilitas tunanetra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik penderita dan penyebab kebutaan pada siswa di sekolah ini.

Pada penelitian ini diperoleh 49 siswa. Berdasarkan jenis kelamin didapatkan 61,22% laki-laki dan 38,78% perempuan. Berdasarkan usia didapatkan 51,02% anak-anak dan 48,98% bukan anak-anak-anak-anak. Berdasarkan tajam penglihatan didapatkan 53,06% berada dalam interval <3/60-LP dan 46,94% NLP. Berdasarkan lokasi anatomis 48,98% terjadi pada bola mata dengan penyebab terbanyak adalah ptisis (20,41%), diikuti kornea (20,41%) dan lensa (14,28%). Berdasarkan etiologi didapatkan penyebab tidak diketahui sebagai etiologi terbanyak (69,39%).

Kesimpulan hasil penelitian berdasarkan karakteristik penderita dan penyebab kebutaan dapat disimpulkan bahwa prevalensi tertinggi terjadi pada : laki-laki (61,22%), tajam penglihatan <3/60-LP (53,06%), kelainan anatomis terjadi pada bola mata (48,98%). Etiologi yang muncul pada penelitian ini adalah karena faktor herediter, faktor intrauterin, faktor perinatal, dan faktor masa kanak-kanak, namun mayoritas etiologi adalah penyebab tidak diketahui (69,39%).

(2)

v ABSTRACT

Eye is one of organs that has great function for eyesight. Disorder on eye structure such as whole globe, cornea, lens, retina, uvea, and optic nerve will disturb the function of eye so blindness will happen. The childhood blindness adversely affects development, mobility, education, social, and employment opportunities. In order to set control program, epidemiological data of prevalence and causes of childhood blindness are required.

This study is a descriptive cross-sectional done by collecting data from students of Sekolah Luar Biasa Negeri A Bandung year 2011-2012 as school for the Blind. The aim of the study is to know characteristics of the Blind and the causes of blindness in this school.

In this study 49 students have been found. Based on gender known that there is 61,22% man and 38,78% woman. Based on age known that there is 51,02% of them is child and 48,98% is not child. Based on visus known that 53,06% of them are in interval <3/60-LP and 46,94% is NLP. Based on anatomical sites that frequently affected, 48,98% are on the Whole globe with the most causes are ptisis (20,41%) followed by cornea (20,41%) and lens (14,28%). Based on aetiological causes known that etiology could not be determined is the most causes (69,39%).

Conclusion of this study based on the Blind and the causes of blindness characteristic known that there is a great number of blindness in : man (61,22%), visus <3/60-LP (53,06%), anatomical sites affected on whole globe (48,98%).The aetiological causes known from this study is hereditary disease, intrauterine factor, perinatal factor, and childhood factor but majority of the aetiological causes is the etiology could not be determined (69,39%).

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Jumat, tanggal 2 April 2018, saya yang bertanda tangan di bawah ini:.. Nama : Agung

Peserta yang keberatan terhadap Pengumuman Pemenang ini dapat menyampaikan Surat Sanggahan kepada Pokja ULP Mahkamah Agung RI Korwil Pekanbaru Pembangunan Gedung Kantor Tahap

[r]

lempar terdiri dari tolak peluru, lempar peluru, lempar lembing, dan lempar cakram. Nomor lompat tediri dari lompat tinggi, lompat galah, lompat jauh, dan lompat ganda.. Lari

Mengingat pentingaya acara tersebut, kami mengharapkan agar dihadiri langsung oleh Direktur Utama/Direktur/Kuasa Usaha, dengan membawa Dokumen Penawaran Asli yang diunggah (upload)

In additional, Clark (2003) added that the shorter sentences used to two-year-olds are also simpler in structure that those used to older children or adults. It also

Kemudian yang menggunakan penanda ~tekei tanpa pemarkah imperatif dan beberapa variasainya yaitu yang menggunakan Sh ū joshi yo dan ne, kalimat perintah ini menduduki

Apabila besar sudut H lebih besar 15º maka bentuk profil wajah adalah cembung, sedangkan bila lebih kecil dari 7º maka bentuk profil wajah adalah cekung karena letak Pog’ lebih