ANALISIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 05/K/KPPU/2007 MENGENAI PERJANJIAN PENETAPAN HARGA (PRICE FIXING) ATAS PRODUK SEMEN GRESIK DI AREA 4
JAWA TIMUR SEBAGAI BENTUK PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO.5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN
PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
ABSTRAK
Jenis-jenis Perjanjian sangat bervariasi seiring dengan kebutuhan masyarakat. Perjanjian merupakan perikatan antara subyek hukum dengan subyek hukum lainnya yang mana perikatan tersebut memiliki kekuatan hukum layaknya undang-undang apabila syarat sahnya dipenuhi. Perjanjian-perjanjian tentu sangat dibutuhkan dalam persaingan usaha namun tidak semua penerapan perjanjian dapat disahkan secara hukum mengingat adanya batasan-batasan penerapan perjanjian dalam UU No.5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat misalnya larangan perjanjian penetapan harga jual kembali. Penggunaan pendekatan Metode Rule Of Reason dalam mengkaji Perjanjian penetapan harga jual kembali mengakibatkan perbedaan pendapat antara pelaku usaha dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengenai bagaimana penerapan harga jual kembali misalnya dalam kasus PT.Semen Gresik vs KPPU. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengambil permasalahan hukum bagaiamana pertimbangan hukum Putusan Mahkamah Agung MA RI No.5/K/KPPU/2007 terhadap penerapan perjanjian penetapan harga jual kembali yang dilakukan PT. Semen Gresik dengan kesepuluh distributornya di area 4 ditinjau melalui UU No.5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta bagaimana akibat hukum atas Putusan tersebut terhadap penerapan perjanjian harga jual kembali.
Metode pendekatan yang digunakan untuk membahas permasalahan yang diajukan dalam penulisan studi kasus ini dilakukan secara yuridis normatif, yaitu penelitian menggunakan bahan hukum primer Putusan MA RI No.5/K/KPPU/2007, serta dengan menggumpulkan data, meneliti mengkaji berbagai bahan kepustakaan. Spesifikasi penelitian secara diskriptif analitis. Analisisnya menggunakan metode normatif kualitatif dengan mengacu kepada norma-norma, asas-asas dan peraturan perundang-undangan yang ada secara norma hukum positif untuk mencapai kejelasan masalah yang dibahas.
ABSTRACT
The types of agreements are very varied in line with community needs. Agreement is engagement/bond between the subjects of law with others which that engagement have the force of law as the act if the validity conditions are met. The agreements would greatly needed in the competition but not all of the application of the agreement can be empowered by law in light of the agreement limits the application of Law No. 5 year 1999 concerning Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition ban treaty such as resale price fixing. The use of a method of assessing Rule Of Reason in the resale price maintenance agreements resulted in a difference of opinion between business and the Business Competition Supervisory Commission (KPPU) on how the application of the resale price for example in case of Commission vs. PT.Semen Gresik. Based on the background of the problem, the authors take legal consideration how your legal problem the Supreme Court ruling on the application of MA RI No.5/K/KPPU/2007 resale price fixing agreements by PT. Semen Gresik to ten distributors in the area 4 is reviewed through the Law No. 5 year 1999 concerning Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition law and how the decision was due to the application of the resale price maintenance agreements.
From the approach used to address issues raised in the writing of this case study conducted legally normative, which research using primary legal materials Decision No.5/K/KPPU/2007 MA RI, and the herd data, research literature examining the material. Specifications are descriptive analytic study. Qualitative analysis using a normative method with reference to the norms, principles and laws that exist in the norms of positive law in order to achieve clarity of the problems discussed.
