[(OMPAS
, -- S~;;.~I 'S~;~Si;-.-Rc1b(-;' Kanlls0
.JlImar!
...-..
=-.
=-1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
I 17 18 19 20 1';]\ 22 23 24 25 26
\~=~! j:;;;--~-Peb --::~ Ma~-..~_;--(-.,\M(';
Jun0
JlIt0
Ags
-o
Sabru0
12 13
27 28
liJin,.,gll
---14
15
16
29
30
31
.Okt
ONov
ODes
OSep
'~""'--"-'-~" "Y"
"-'''-'---Ekowisata
di Tangkubanparahu._
. . _."__. _ . ~...;Z:8Oleh
IDEN
WILDENSYAH
B
kubanparahu yang hendak dikelola swasta. TeIjadi
elakangan ini berkembangisu tentangkawasan
Tang-pertentangan karena ada perbedaan kepentingan
an-tara pendnta lingkungan dan pengelola.
Dalam Warta Kehati, pengelo-laan ekowisata bisa beIjalan lancar jika ada keIja sarna kantor pariwi-sata dan badan-badan manajemen sumber daya alam, khususnya yang membidangi hutan dan ta-man nasional, serta lembaga swa-daya masyarakat, khususnya yang bergerak di bidang lingkungan hi-dup,usahakecil, dan pengembang-an masyarakat tradisional.
KeIja sama juga harus teIjalin dengan industri pariwisata yang mapan, khususnya operator peIja-lanan, universitas dan lembaga pe-nelitian, kelompok masyarakat, organisasi internasional, lembaga penyandang danabaik pemerin-tah maupun nonpemerinpemerin-tah, or-ganisasibudaya, dan lain-lain.
Pengelola ekowisata hams mengupayakan akses untuk kese-taraan partisipasi sejak proyek di-mulai. Kalau tidak, keberhasilan proyek tersebut akan terhambat di belakang hari. Bisa jadi perten-tangan serupa teIjadi karena pihak pengelola sudah merasa melaku-kan, tetapi tidakmaksimal.
Pengertian ekowisata berakar dari pengertian ecotounsm. Me-nurut Wikipedia,ekowisata adalah salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan de-ngan mengutamakan aspek kon-servasi alam, pemberdayaan sosial budaya, ekonomi masyarakat 10-kal,serta pembelajaran dan pendi-dikan.
Ekowisata dapat dipahami se-bagai peIjalanan yang disengaja ke kawasan-kawasan alamiah untuk memahami budaya dan sejarah lingkungan tersebut sambil men-jaga agar keutuhan kawasan tidak berubah dan menghasilkan pelu-ang untuk pendapatan masyarakat sekitarnya. Jadi, mereka mera-sakan manfaat dari upaya pelesta-rian sumber dayaalamo
Dampaknegatlf
Ada banyak definisi ekowisata yang diberikan oleh organisasi,ke-lompok, ataupun individu yang bergelut di bidang ekowisata. The International Ecotourism Society mendefinisikan ekowisata sebagai peIjalanan yang bertanggung ja-wab ke daerah-daerah alami yang melindungi lingkungan dan me-ningkatkan kesejahteraan pendu-duk setempat.
Semiloka dan Simposium Eco-tourism (April1995)dalam Sudar-to (1999) memberi pengertian ekowisata sebagai kegiatan peIlanan wisata yang bertanggung ja-wab kejdi daerah-daerah yang ma-sih alami atau daerah-daerah yang dikelola dengan kaidah alamoTu-juannya, selain menikmati kein-dahan,jugamelibatkan unsurpen-duduk, pemahaman, serta daya dukung terhadap usaha-usaha konservasi alam dan peningkatan pendapatan masyarakat sekitar daerah tujuan ekowisata.
Di samping memiliki dampak positif bagi konservasi, pendidik-an, dan ekonomi, ekowisata juga memiliki dampak negatif. Sumber dampak dari aktivitas wisata, me-nurut Siti Nuraini dalam prosiding Lokakarya Karakteristik Penna-salahanWisataAlam di TNGp,ter-bagi menjadi tiga faktor, yaitu pengunjung, fasilitas, dan tata le-tak.
Sumber dampak lingkungan akibat pengunjung yang terlihat langsung memang adalah pengun-jung. Pengunjunglah yang terlihat secara langsung membuang sam-pah atau menimbulkan kerusakan kawasan. Dalam proses pemetaan masalah, dibahas hal-hal yang me-nyebabkan keberadaan pengun-jung yang cenderung menimbul-kan kerusamenimbul-kan lingkungan.
Pem-K lip i n 9
Hum a sUn
pod
-bahasan itu memperlihatkan dua penyebab besar, yaitu karakteris-tik pengunjung yang tidak kompa-tibel dengan tujuan-tujuan kon-servasi dan jumlah pengunjung yang melebihi kapasitas. Kedua penyebab tersebut kemudian di-perparah dengan kelemahan pro-ses penegakan peraturan pengun-jung.
Sementara dampak lingkungan akibat fasilitas sering kali terpusat pada perilaku pengunjung. Pada-hal, ternyata fasilitas adalah kon-tributor kerusakan lingkungan. Keberadaan fasilitas sebenarnya memang ditujukan untuk menye-rap dampak lingkungan pengun-jung. Akan tetapi, kesalahan pe-nempatan, desain, dan pemba-ngunannya justru menyebabkan kerusakan lingkungan yang lebih parah. Semua masalah ini menun-jukkan bahwa perancang fasilitas kurang memahami desain yang berwawasan lingkungan dan kaji-an mengenai dampak lingkungkaji-an itu sendiri kurang dilakukan seca-raserius.
Dampak lingkungan akibat tata letak (site plan) merupakan awal dari permasalahan. Banyak seIuili permasalahan di lokasi ekowisata, baik yang terkait dengan pengun-jung maupun fasilitas, dapat
dite--- dite----=dite---
---...
"
Perencanaan
dan
penge-lolaan yang terintegrasi
memungkinkan ekowisata
menjadi salah satu
alternatif pengelolaan
sumber daya hutan.
lusuri pangkalnya dari permasa-lahan tata letak. Persoalan yang umum teIjadi adalah penempatan fasilitas yang berdekatan dengan daerah peka.
Kerusakanalam
Keberhasilan ekowisata sangat bergantung pada usaha penyadar-an semua pihak terkait, terutama penduduk setempat dan petugas pemerintah daerah yang bersang-kutan. Ekowisata tidak hanya per-lu memberikan fasilitas kepada wisatawan untuk menikmati pe-mandangan alam yang indah dari kejauhan. Namun, ekowisatajuga harus memberikan kesempatan seluas-Iuasnya bagi pengunjung untuk tinggal nyaman di tengah
,
?
...'...
KARTIKA
lingkungan yang indah itu untuk sementara waktu agar memper-oleh kesan mendalam tentang lingkungan setempat.
Perencanaan dan pengelolaan yang terintegrasi memungkinkan ekowisata menjadi salah satu al-ternatif pengelolaan sumber daya hutan dengan meminimalisasi dampak negatifnya. Di dua sisi yang berlawanan, ekowisata yang bertujuan menarik wisatawan se-banyak-banyak untuk mendapat-kan pemasumendapat-kan maksimal hen-daknya memerhatikan aspek per-lindungan terhadap faktor keimbangan alam dan ekosistem se-tempat. Dengan demikian, tidak teIjadi ketimpangan antara hasil dan dampak yang teIjadi di kawas-an ekowisatatersebut.
Ekowisata Tangkubanparahu, jika diperhatikan serta dikelolade-ngan baik, bisa jadi akan menjadi solusi untuk meningJrntkan per-ekonomian daerah. Namun, jika pengelolaannya tidak memerhati-kan hal-hal negatif tersebut, ja-ngait berharap ekowisata menda-tangkan keuntungan. Bisajadi ma-lah kerusakan alam yang akan ter-jadi.
IDENWILDENSYAH Mahasiswa Magister IlmuLingkungan Unpad