• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN A: LEMBAR BIMBINGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAMPIRAN A: LEMBAR BIMBINGAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

xxvii

LAMPIRAN A: LEMBAR BIMBINGAN

(2)

xxviii

(3)

xxix

(4)

xxx

LAMPIRAN B: BUKTI FOTO PENGUMPULAN DATA

Wawancara dengan Elang Raharja

Waawancara dengan Daniel Victory

Wawancara dengan Dani

(5)

xxxi

LAMPIRAN C: TRANSKRIP WAWANCARA 1

Wawancara Kepala Bidang Administrasi Umum

Keterangan : D sebagai Dani (narasumber) dan R sebagai Ruth (penulis)

D: Assalamualaikum R: Walaikumsalam pak

D: Ya, maaf ya tadi pekerjaan sih, gimana-gimana?

R: iya, gapapa pak. Sebelumnya saya record ya pak D: boleh

R: sebelumnya perkenalkan pak, nama saya Ruth Anastasia, saya mahasiswi dari DKV UMN, sedang melakukan tugas akhir, saya sedang melakukan pengumpulan data tentang pasar Kanoman karena topik saya menyangkut pasar kanoman pak, begitu.

D: iya, iya

R: boleh saya mulai ya pak D: boleh, boleh

R: Em, sebelumnya boleh ceritain sedikit pak tentang pasar Kanoman pak?

D: hm

R: Pasar Kanoman itu terbentuknya gimana pak?

D: pasar Kanoman?

R: iya

D: pasar Kanoman itu, nanti sebentar ya R: iya, gapapa

(6)

xxxii

D: oke, Kanoman didirikan tahun 1982, dibangun ya, dibangun apa sejak jaman Belanda?

R: Dibangun aja pak

D: ya, kemudian ada dilakukan perbaikan, renovasi tahun 1982, kemudian dibangun lagi tahun 1996, kemudian dibangun lagi pada tahun 2017, itu rencana, tapi pada tahun 2017 itu belum, isya Allah dilaksanakan pada tahun 2020, perbaikan, itu pendiriannya. Oke, apalagi?

R: kalo pembangunannya meliputi apa pak yang tahun 2020?

D: belum, belum ada ini, em, perencanaan aja R: Iya, perencanaannya meliputi apa aja pak?

D: Ya kerja sama dengan pihak ketiga

R: Oh, nah, em, kalo pengunjung dari pasar Kanoman ini gimana pak 5 tahun terakhir, naik atau turun?

D: Kalo pengunjung sih, untuk, ya selama pandemic pasti turun lah R: Kalo sebelum pandemic tetep naik pak atau gimana?

D: Naik iya, memang itu salah satu pusat perdagangan tradisional yang paling lengkap, anu, apa, komplit

R: Kalo dari pasar Kanoman ini ada renacana mau dijadiin destinasi wisata ga pak?

D: Ya, memang kesananya pembangunannya mengarah dengan eh, Keraton Kanoman

R: Jadi nanti mau kerja sama gitu atau gimana pak?

D: iya dikerja sama, tapi nanti struktur bangunannya mengikuti Keraton Kanoman, kan kita kerja sama dengan pihak Keraton

R: oh gitu, berarti nanti revitalisasinya bakal dijadiin bangunannya lebih ke Keraton gitu ya pak?

(7)

xxxiii

D: iya, cuma, sesuai itu, nanti kita kan belum dirapatkan, cuma perencanaannya kesana

R: kalo keunikan dari pasar Kanoman ini apa ya pak?

D: Ya, keunikannya ya, makanan khas saja, banyak makanan khas Cirebon R: Kalo hambatan-hambatan dalam pasar Kanoman ini apa aja pak?

D: Sampe sekarang sih belom ada ya R: jadi belom ada hambatannya ya pak?

D: belum ada

R: kalo kekurangan dari pasar Kanoman yang mau dimaksimalkan apa pak?

D: Lahan parkir. Lahan parkir aja, kendaraan iya, itu di luar, di badan jalan R: em, kalo pasar Kanoman ini sudah punya logo belum ya pak?

D: Itu logonya pake Perumda Pasar Berintan

R: Jadi masih bergabung ya pak belum punya sendiri?

D: Oh, iya, karena satu pengelolaan, yang mengelola itu Perumda Pasar Berintan kota Cirebon, jadi logonya ya, logo Perumda

R: Kan tadi katanya pasar Kanoman ini ada rencana mau dijadiin destinasi wisata ya pak?

D: iya

R: Sejauh ini, em, apa upaya-upaya yang sudah dilakukan pak?

D: Sekarang kan mau dibenahi, renovasi, Renovasi jelas mengarahnya kan tidak menghilangkan wisata Keraton Kanoman itu. Ini baru perencanaan itu, jadi arahnya pasti kesanalah, kan kita kerja sama, nantikan melibatkan Dinas Pariwisata Kota Cirebon dan Keraton. Apalagi di belakang Keraton Kanoman kan ada Kampung Wisata

R: oh iya bener

(8)

xxxiv

D: Jadi gitu perencanaannya, Insya Allah tahun 2021 lah

R: Jadi pasar Kanoman ini kerja samanya sama Keraton sama Kampung Seni juga pak?

D: Oh, engga, sama Keratonnya

R: Oh, jadi kalo Kampung Seni beda sendiri ya?

D: Iya, lain. Cuma kebetulan dilingkungan Keraton itu ada wisata, Kampung Wisata

R: Kan tadi pasar Kanoman kan keunikannya dari kulinernya saja, menurut bapak ada keunikan lainnya ga pak?

D: Untuk sebenarnya sih itu aja. Kita pasar tradisional, itu aja. Pasar rakyat, kita kan mengelola pasar rakyat aja, tapi, nanti sih dari gapura kita mengacu ke, ya, bangunannya lah, nanti kan ke Keratonan gitu tuh, rencananya bagitu. Keunikannya begitu aja, tampak bangunannya nanti

R: Kalo biasanya wisatawan-wisatawan yang datang ke pasar Kanoman ini dari mana saja pak?

D: Ya banyak ya, di luar kota Cirebon juga banyak, apalagi sekarang menjelang Maulud Nabi nih, tapi biasanya sih banyak dari luar daerah juga

R: Kalo pasar Kanoman sendiri suka ada ini ga pak, kaya festival-festival gitu, acara-acara dari Keraton?

D: Keraton Kanomannya aja, kalo pasarnya sih ga ada R: Kalo harapannya untuk ke depannya gimana pak?

D: Ya tentu kita kan mendukung wisatalah, pariwisata kota Cirebon khususnya terkait dengan perkembangan dengan Keraton Kanoman. Jadi pasar ini dijadikan icon selain menjadi pusat berdagangan pasar rakyat, juga mendukung pariwisata Kota Cirebon, itu kedepannya.

(9)

xxxv R: Udah pak, segitu aja, kayanya cukup

D: cukup? Logo perumdanya tau kan? Udah tau kan?

R: Udah

D: Udah, terima kasih

R: pak, sebelumnya boleh minta data pengunjungnya ga ya pak?

D: Data pengunjung nanti dikirim sama bu Gina ya

R: Iya, boleh. Yaudah pak, terima kasih, maaf mengganggu terima kasih atas waktunya ya pak

D: iya, sama-sama

(10)

xxxvi

LAMPIRAN C: TRANSKRIP WAWANCARA 2

Wawancara Wawancara Tour Guide

Keterangan : D sebagai Daniel (narasumber) dan R sebagai Ruth (penulis)

R: Halo, selamat siang. Perkenalkan nama saya Ruth Anastasia, saya mahasiswi dari DKV UMN, sedang melakukan pengumpulan data tentang pasar Kanoman pak, boleh saya mulai wawancaranya pak?

D: iya silakan

R: eh, sebelumnya, boleh ceritain sedikit ga, tentang pasar Kanoman?

D: hmm, pasar Kanoman yang saya tahu itu adalah sebuah pasar rakyat di Cirebon.

Cuma salah satu pasar yang memiliki nilai sejarah ya, karena letaknya juga nyambung dan sejalan jadi dengan Keraton Kanoman

R: jadi, salah satu, eh, jadi lewat pasar Kanoman itu, satu-satunya cara biar bisa masuk ke Keraton Kanoman ya pak ya?

D: betul, salah satu akses jalannya adalah melalui pasar Kanoman R: biasanya pengunjungnya datang dari mana aja pak?

D: kalo untuk pengunjung yang datang ke Cirebon sih, berbagai macem daerah yah, dari mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur juga ada, tapi memang kebanyakan yang tertarik memang dari Jakarta dan Bandung

R: oh gitu, biasanya, hm, kalo ada wisatawan yang datang ke Cirebon, biasanya mereka mau pergi kemana aja pak?

(11)

xxxvii

D: kalo untuk wisatawan yang datang ke Cirebon, biasanya ke tempat-tempat bersejarah ya, seperti goa Sunyaragi dan lain-lain, tapi kebanyakan kalo untuk wisatawan dari Jakarta biasanya di Cirebon hanya untuk wisata kuliner di Cirebon.

R: hm, kalo, kalo pasar Kanoman ini, nilai kelebihannya apa pak dari tempat wisata lain?

D: kalo pasar Kanoman ini kelebihannya sih, sebenarnya karena dia suatu pasar yang memiliki nilai sejarah dibanding pasar lainnya, eh, dan di pasar Kanoman ini terdapat berbagai makanan khas Cirebon yang cukup terkenal di pasar ini

R: Biasanya wisatawan yang datang ke Kanoman alasannya kenapa pak?

D: wisatawan yang datang ke Kanoman biasanya tujuan utamanya untuk wisata kuliner ya, karena disitu kan terdapat beberapa kuliner Cirebon yang terkenal dan juga ada beberapa toko oleh-oleh untuk mereke belanja oleh-oleh untuk dibawa ke kotanya masing-masing

R: Jadi biasanya orang dateng untuk ke pasar aja atau sampai ke Keratonnya pak?

D: Eh, biasanya sih wisatawan yang tau mengenai keratonnya itu hanya datang untuk ke pasarnya saja, untuk belanja kuliner saya, karena kebetulan untuk keraton di Cirebon kan ada beberapa tapi Keraton Kanomaan itu termausk keraton yang kurang dikenal dari wisatawan-waisatan

R: Karena tempatnya tidak terlihat ya pak ya, jadi kurang terkenal?

D: Iya, karena tempatnya tertutup

R: biasanya wisatawan yang dateng ke Kanoman ini, tau tentang Kanomannya apa aja pak?

D: Biasanya sih, umumnya, kebanyakan tau tentang kuliner dan tempat oleh- olehnya, tapi beberapa wisatwan yang saya temui juga mengetahui tentang

(12)

xxxviii

sejarahnya dan mengetahui keberadaan Keraton Kanoman yang berada di belakang pasar Kanoman

R: tapi kebanyakan gatau ya pak?

D: Kebanyakan belum tau

R: eh, apakah bapak mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh sektor pariwisata untuk kanaoman pak?

D: upaya yang dilakukan dari Keraton Kanomannya sendiri juga suka bikin event- event seperti eh, Muludan, dan lain-lain ya. Dari pemerintah juga saya pikir mendapat dukungan dengan mendatangkan beberapa wisatawan

R: oh, gitu ya pak ya. Apakah pasar Kanoman merupakan salah satu destinasi wisata yang ditawarkan oleh tour bapak?

D: hm, biasanya sih pasar Kanoman tidak ditawarkan ya di dalam destinasi hanya saja pasar Kanoman sebagai destinasi wisata terakhir untuk belanja oleh-oleh saja untuk mereka, tapi itu tidak dimasukan ke dalam tujuan destinasi hanya optional saja

R: biasanya eh, faktor-faktor apa yang menjadikan tempat tersebut menjadi destiansi wisata di tour bapak?

D: biasanya untuk wisatawan kita yang mampir ke pasar Kanoman eh, hanya untuk kuliner saja sih, dan untuk belanja oleh-oleh

R: Jadi, pertimbangan apa aja pak buat tour bapak dalam memilih suatu destinasi atau untuk ditawarkan?

D: eh, biasanya beberapa destinasi yang mengandung unsur-unsur sejarah yang membuat wisatwan menarik dan eh, beberapa juga termasuk dari kulinernya atau makanan khasnya dari tempat itu

R: jadi banyak ya pak ya, aspeknya

(13)

xxxix D: betul

R: eh, apa harapan bapak untuk pasar Kanoman pak?

D: em, harapan saya sih pasar Kanoman bisa dibenahi lagi oleh pemerintah jadi supaya bisa lebih menarik perhatian wisatawan untuk datang ke pasar Kanoman juga untuk Keraton Kanomannya, em, nilai sejarahnya lebih ditonjolkan lagi supaya itu juga bisa menarik wisatawan datang ke Cirebon ini.

R: Menurut bapak peluang-peluang apa yang dimiliki pasar Kanoman Cirebon pak?

D: Peluangnya banyak ya menurut saya, em, kalo pemerintah sudah bisa membenahi tata eh, apa tata letak bangunan, dan lain-lainnya di pasar Kanoman, eh, itu bisa dijadikan pasar budaya ya, jadi destinasi yang menarik lah bagi wisatawan dan mendatangkan banyak wisatawan

R: em, kalo menurut sepengetahuan bapak biasanya kendala-kendala apa nih pak yang dialami oleh pasar Kanoman dalam pengembangannya?

D: ya kendalanya sih, beberapa saya lihat mungkin dari tingkat kebersihannya pasar Kanoman karena beberapa kali ditertibkan juga eh, akhirnya masih kotor dan pedagang-pedagangnya juga masih agak keras kepala gitu, jadi ditertibkan besoknya kembali lagi jadi untuk penertibannya masih kurang tegas

R: kan sekarang banyak pasar modern ya pak yang mulai masuk ke kota Cirebon menurut bapak apakah itu menjadi ancaman bagi pasar Kanoman?

D: ya kalo menurut saya memang menjadi ancaman karena beberapa orang kan akan memilih ke pasar modern dibanding pasar Kanoman, apalagi sekarang keadaanya yang kotor dan terbilang tidak terurus ya di bangunan dan lain-lainnya R: oh gitu ya pak ya, apalagi pak kira-kira ancamannya?

D: em, menurut saya pasar Kanoman butuh image yang baru sih, butuh pembenahan dan lain-lain, bisa menarik lagi wisatawan, takutnya nanti kalo dibiarkan seperti itu

(14)

xl

saja, akan jadi pasar yang tertinggal jadinya akhirnya terbengkalai, seperti contohnya saja seperti pasar yang didekatnya saja, pasar Talang sekarang sudah tidak dipakai dan kelihatan kumuh karena ga keurus

R: hm, menurut sepengetahuan bapak pasar Kanoman ini sudah punya logo atau belum?

D: Hm, menurut saya belum sih

R: masih belum ya pak ya, jadi menurut bapak image apa yang cocok untuk pasar Kanoman pak?

D: hm, menurut saya image sebagai pasar budaya di pasar Kanoman dapat dikembangkan dikedepannya ya, dan banyak diminati

R: jadi potensi yang sangat besar ya pak bagi pasar Kanoman?

D: betul, betul

R: yaudah pak, segitu saja. Terima kasih D: oke, sama-sama, pintu keluarnya di depan

(15)

xli

LAMPIRAN C: TRANSKRIP WAWANCARA 3

Wawancara sejarawan (pengelola Keraton Kanoman)

Keterangan : E sebagai Elang (narasumber) dan R sebagai Ruth (penulis)

R: Halo nama saya Ruth Anastasia mahasiswi DKV UMN sedang melakukan tugas akhir yang berjudul Peracangan Pasar Kanoman Cirebon. Saya ingin mengetahui beberapa data untuk tugas akhir saya, boleh wawancara ya pak?

E: iya boleh

R: Jadi, aku mau tau kalo Keraton Kanoman ini berdirinya sejak kapan ya pak?

E: Keraton Kanoman itu berdiri sejak abad ke-16, dengan artefak yang ada di pintu, yang tadi kita duduk itu, pintu pendopo itu, ada angka tahunnya sebagai simbol atau lambang-lambang berdirinya Keraron Kanoman itu 1510, tahun Saka itu. Kalo dibikin Masehi, 1588 Masehi, jadi ada artefak disana menunjukkan tahun Saka.

R: Oh, kalo untuk sejarahnya sendiri gimana pak?

E: Ehh, gimana?

R: Sejarah Kanoman berdirinya?

E: Ehh, silsilah?

R: Iya boleh, silsilah

E: Jadi Keraton Kanoman berasal dari, ehh, kerajaan atau eh, Prabu Siliwangi, dari kerajaan Pajajaran yang merupakan suatu eh, menurunkan atau generasinya ke Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati diteruskan oleh kesultanan Keraton Kanoman pada abad ke-16 dan sejarah misi, tujuan dan visi, misinya Keraton Kanoman adalah melanjutkan perjuangan syar’I Islamnya Sunan Gunung Jati dan

(16)

xlii

eh, visinya adalah toleransi beragama atau Panatagama. Diantaranya ada simbol penghormatan terhadap agama Nasraninya, di dalam ada cerita tentang perjuangan Yesus dari lahir sampai disalib, ini sebagai musholah, sebagai ibadah keluarga Kesultanan, eh, musholah itu masjid kecil atau langgar agung, disana sebagai simbol Hindu Buddhanya.

R: Oh, jadi komplit ya pak disini ya E: Toleransi itu sejak jaman dulu

R: Kalo pasar Kanoman itu terbentuknya gimana pak?

E: Eh, kesultanan ini sangat melibatkan upacara-upacara yang sangat membutuhkan suatu konsumsi, makanan yang sangat luar biasa pada waktu itu melibatkan orang banyak, kemudian itu, disanggah oleh masyarakat dari berbagai wilayah Cirebon itu, kadang kurang, jadi kaya dari daerah kabupaten Cirebon, kadang mengirim sayur-sayuran, kirim beras, dari Indramayu, Kuningan, Majalengka, semua wilayah membantu upacara itu dengan membawa apa yang ada disana, tapi kadang dalam upacara itu kekurangan eh, bahan untuk upacara itu

R: Oh, jadi pasar ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan..

E: Untuk menopang kebutuhan upacara itu, salah satu, kedua untuk menghidupkan perekonomian rakyat dengan adanya pusat pemerintahan atau pusat kesultanan disitu juga program satu paket, ada pusat perekonomian juga, perekonomian rakyat R: Kalo Keraton Kanoman ini sering dikunjungi masyarkat pak?

E: Ya, sangat banyak sekali, kalo hari liburan, kalo ada upacara-upacara, cuma lagi covid muncul lagi jadi ya berkurang

R: Biasanya yang dateng untuk apa pak? Untuk rekreasi aja?

E: Satu dari kalangan eh, turis domestik dan mancanegara itu ada dan targetnya turis domestik diantaranya satu, berwisata, kedua, dari, eh, unsur masyarakat adat

(17)

xliii

ini ada wisata religi dan ketiganya dari anak sekolah dan mahasiswa nilai-nilai sejarahnya yang ada nilai-nilai sejarahnya yang perlu, eh, di lakukan di lokasi sejarah peradaban ini

R: kan katanya Keraton mau di revitalisasi ya pak, atau pasarnya aja pak?

E: Pasarnya aja

R: kalo dalam revitalisasi keraton eh, revitalisasi pasar Kanoman, keraton ikut andil apa aja pak?

E: eh, jadi tujuan dari revitalisasi pasar tersebut tujuannya, satu, eh menetribkan pedagang, kedua, membuka akses jalan menuju kesultanan atau Keraton Kanoman, karena dengan adanya pasar dulu itu pasar menjadi pasar kota Cirebon yang merupakan, eh, buat kalo kebutuhan kota Cirebon atau kesultanan, sekarang bukan pasar kota Cirebon saja, tapi pasar eh, tiga wilayah, semua orang eh, Cirebon dan tiga wilayah itu ngumpul blek di pasar Kanoman itu, karena terlengkap. Dari Indramayu, dari Kuningan, dari Majalengka, Brebes, Tegal, belanjanya disini semua

R: iya sih, pak, banyak yang kesini pak

E: disini macetnya itu bukan sama orang setempat aja, tapi merupakan pasar terbesar dan terlengkap di wilayah tiga Cirebon

R: kalo di Keraton ini sering ada acara apa aja pak?

E: ya, diantaranya ada upacara-upacara sangat banyak sekali, diantaranya momen yang melibatkan orang banyak yaitu, diantaranya upacara Maulud Nabi dan upcara memperingati eh, satu suro, hari jadi Cirebon, ketiganya memperingati, eh, pergantian antar tahun, Ibnu Syaban kalo adat Islam dan di dalam upcara Maulud Nabi sendiri sangat banyak kegiatan, diantaranya upacara Sekaten, upacara Karnaval, itu ada momen-momen yang melibatkan orang banyak itu

(18)

xliv R: oh, jadi terbuka untuk umum ya pak?

E: terbuka untuk umum

R: itu acaranya diam di tempat aja pak?

E: ya sekitar dalam Keraton saja

R: ga ada acara yang melewati pasar Kanoman gitu pak?

E: ga ada

R: jadi di dalam aja ya pak?

E: ga ada, di dalam aja

R: kalo rencana keraton buat kedepannya apa pak?

E: ya, secara kesultanan ini kan, sudah dibatasi dengan pemerintah, hanya sebatas, eh, apa namanya, eh, mangku adat, dulu, berdaulat, bahwa eh, kesultanan ini sebelum terbentuknya NKRI, kedaulatan itu, di pegang oleh kesultanan, sekarang sudah ada NKRI, bahwa kesultanan dibatasi sebagai pemangku adat, mungkin ke depannya Keraton ini harus eh, mengemas untuk wisata eh, dan untuk wisata biasa dan wisata religi, kedua eh, membuka akses jalan itu ya, bener-bener aman, pengunjung-pengunjung jangan sampai pengunjung sulit masuk, keempatnya bahwa, eh Keraton Kanoman ini mempertahankan pohon besar yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat kesultanan dan masyarakat Cirebon, bahwa sekarang oksigen sudah menipis jadi sangat dipertahankan pohon besarnya, tapi konsekuensinya itu kebersihannya sangat berat sekali untuk eh, dana untuk kebersihan-kebersihan sendiri

R: Ohh, kalo Keraton Kanoman ini punya tour guide sendiri pak?

E: ada

R: Pak kalo aku baca dari kaya Radar Cirebon gitu, si pasar Kanoman ini dibangun sama Belanda ya pak?

(19)

xlv

E: ya, secara, asal mula oleh, apa namanya, oleh rakyat sendiri, yang tujuannya untuk berjualan, di depan keramaikan kesultanan itu pada upacara-upacara itu kan banyak sekali masyarakat yang hadir ke Keraton, dan para pedagang itu menyiapkan oleh-olehnya pada awal abad ke-16 itu, setelah pada abad ke-18 itu, eh, Deandles, eh, bener ada gerakan-gerakan yang menekan tentang aturan-aturan kerajaan, diantaranya, sampai terjadi suatu peperangan yang dinamakan perang kedongdong, dengan kesultanan melawan Belanda. Belanda itu tidak bisa dibumi hanguskan karena bersekutu dengan negara-negara lain, pasukannya tidak habis- habis, jadi jangan liat Belandanya, itu, jangan, lihat sekutunya itu bener-bener kuat banget pada era abad ke-18 itu yang dipimpin oleh Deandles, akhirnya dengan tekhnis apa supaya Keraton ini tidak ada mescusuar, tidak ada, eh menyempitkan gerakan-gerakan itu, akhirnya dijadikan pasar tersebut, yang tadinya sudah ada, lah itu, diperbesar supaya sempit gerak langkah kesultanan ini

R: selain itu, pas pasarnya sudah diperbesar, apa, keraton ini melakukan apa pak untuk melawan Belanda?

E: eh, bahwa keraton sudah peperangan itu 20 tahun R: wah, lama ya pak

E: 20 tahun perang kedondong itu, akhirnya posisi kesultanan ini semakin lelah, semakin, cadangan eh, persiapan dan operasional semakin mengurang, akhirnya, takhluk juga ke Belanda tersebut, Belanda itu merupakan bersekutu dengan Portugis, emm, apa namanya, Inggris, segala macem itu, bukan Belanda aja, kalo rakyat Belandanya sih dikit, sekutunya ini yang banyak

R: pak kalo pasar Kanoman itu sendiri terkenalnya pasar apa?

E: pasar Kanoman terkenalnya R: pasar tradisional atau pasar?

(20)

xlvi

E: ehh, satu pasar yang dulu para pedagangnya itu di bawah tidak ada, semacam kios-kios seperti itu, dan sampai sekarang pasar Kanoman itu, walaupun lengkap, disitu banyak pertokoan, banyak, eh, apa namanya, sudah modernisasi, secara sekitar pasar itu banyak pedagang yang dari orang Cina juga disitu banyak, tapi tetep pasar Kanoman itu, dinamakan pasar tradisional meskipun barangnya macem- macem

R: eh, jadi kan aku kemaren abis bikin riset, tentang pasar Kanoman, nah jadi mereka Cuma tau, eh, banyak yang gatau tentang pasar Kanoman, meskipun mereka dari Cirebon pak, banyak yang bilang juga bahwa pasar Kanoman ini Cuma sekedar pasar tradisional, nah melalui tugas akhir aku, aku mau membranding pasar Kanoman ini menjadi pasar budaya, jadi mereka datang ke pasar Kanoman, gak Cuma ke pasar Kanoman aja pak, jadi mereka akan mampir ke Keraton juga gitu, karena mereka banyak yang gatau bahwa si pasar Kanoman ini bergabung dengan Keraton Kanoman kaya gitu, jadi nanti aku mau bikin branding pasar Kanoman jadi pasar budaya. Kalo pasar Kanoman sendiri, sudah punya logo atau belum punya pak?

E: kalo logonya itu ya, secara, eh, tetep aja, logonya kaya keraton juga, sebagai, padi dan kapas sama bintang di tengahnya

R: jadi si pasar Kanoman ini cuma ngikut keraton ya pak?

E: iya, nginguk ke keraton

R: ya sudah pak, terima kasih waktunya

(21)

xlvii

LAMPIRAN D: MIND MAP

(22)

xlviii

(23)

xlix

Referensi

Dokumen terkait

Harga kipas pada awal pembelian adalah 2.010.000,- diperkirakan umur pake mesin ini adalah 10 tahun. Umur pake pabrik selama 15 tahun, dan nilai aset tersebut setelah 10

Skrip kalkul.php ini akan menampilkan informasi kepada pemakai aplikasi untuk memasukan suatu nilai yang berfungsi sebagai nilai penukar dari mata uang pertama

pelayanan tidak nyaman, 16 orang atau 5,33% menyatakan bahwa lingkungan di

Tetapi dalam perspektif Islam, kehadiran manusia di alam dunia akan dipengaruhi juga oleh proses yang dilakukan orang lain (dalam hal ini kedua orang tua) sebelum ia

Siswa menjawab dengan salah pada butir soal 8 dan memberikan derajat CRI (5) pada lembar jawaban yang menunjukkan bahwa siswa memiliki keyakinan yang tinggi dalam

Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data, berarti data tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti

PERMISIVISME MASYARAKAT TERHADAP PRAKTEK PROSTITUSI (Studi Kasus pada Masyarakat jalan Stasiun Barat RW 02 Kecamatan Andir Kota Bandung).. Universitas Pendidikan Indonesia |

Pada bab selanjutnya, bab IV akan dijelaskan mengenai apa faktor yang menyebabkan perusahaan Nutricia Indonesia Sejahtera membantu pemerintah Indonesia dalam mengurangi