• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN, SRATEGI DAN PROGRAM DITJEN PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEBIJAKAN, SRATEGI DAN PROGRAM DITJEN PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN, SRATEGI DAN PROGRAM DITJEN PENYIAPAN KAWASAN DAN

PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

Rapat Koordinasi Nasional

Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi RI

Jakarta, 1 April 2015

1

(2)

POKOK BAHASAN

I. PENDAHULUAN

II. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI III. SOTK DITJEN PKP2TRANS

IV. KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA SESUAI SOTK V. TARGET RENSTRA DITJEN PKP2TRANS 2015-209

VI. PROGRAM DAN ANGGARAN DITJEN PKP2TRANS 2015 VII. KONDISI SAAT INI DAN PERMASALAHAN

VIII. PENGUSULAN PROGRAM DITJEN PKP2TRANS 2016

2

(3)

3

I. PENDAHULUAN

(4)

A. ARAH KEBIJAKAN

KABINET KERJA 2014 - 2019

TRISAKTI

Berdaulat di

Bidang Politik; Berdikari di Bidang

Ekonomi; Berkepribadian dalam Kebudayaan ISU-ISU STRATEGIS

KESEJAHTERAAN DISPARITAS PEMERATAAN

NAWACITA (Sembilan Agenda Prioritas) TUJUH MISI PRESIDEN

VISI PRESIDEN

KEDAULATAN PANGAN

1 2 3

4

4

INDONESIA YANG DITUJU

5

(5)

B. SEMBILAN AGENDA STRATEGIS PRIORITAS (NAWACITA)

VISI MISI AGENDA PRIORITAS

No SEMBILAN AGENDA STRATEGIS PRIORITAS (NAWA CITA)

1 Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.

2 MEMBUAT PEMERINTAH TIDAK ABSEN DENGAN MEMBANGUN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BERSIH, EFEKTIF, DEMOKRATIS, DAN TERPERCAYA.

3 MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA DALAM KERANGKA NEGARA KESATUAN.

4 Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5 MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA.

6 Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.

7 MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN MENGGERAKKAN SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK.

8 Melakukan revolusi karakter bangsa.

9 Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

5

(6)

BAPPEDA

PEMBANGUNAN & PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI

KAWASAN TRANSMIGRASI

Pusat (APBN) Provinsi (APBD) Kabupaten (APBD)

Kemen Desa,

PDT & Trans Kemendagri KemenPU Sektor Lain

BADAN USAHA

Dekon/

Pembantuan/

DAK dll

MASYARAKAT

C. KOORDINASI LINTAS SEKTOR

Kemen LH&Hut

BAPPENAS

6

(7)

7

II. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

(8)

A. MENDUKUNG BIDANG

PEMBANGUNAN NASIONAL

(RPJMN 2015-2019)

8

NAWA CITA KE 3 : MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA DALAM KERANGKA NEGARA KESATUAN.

1. Pembangunan Kawasan Perbatasan dan Pulau-Pulau Terluar 2. Pembangunan Daerah Tertinggal dan Terpencil

3. Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan 4. Peningkatan Keterkaitan Desa Kota

NAWA CITA KE 5 : MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA DAN MASYARAKAT INDONESIA

Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Marginal melalui Pelaksanaan Program Indonesia Kerja

(9)

B. SASARAN DALAM RPJMN 2015-2019 PEMBANGUNAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN

TRANSMIGRASI

Indikator 2014 2019

Penurunan desa tertinggal -- sampai 5,000 desa

Peningkatan desa mandiri -- Sedikitnya 2,000 desa

Pengembangan Pusat Ekonomi Perbatasan (Pusat Kegiatan

Strategis Nasional/PKSN) 3 (111 lokasi prioritas) 10 (187 lokasi prioritas)

Peningkatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat

perbatasan 12 pulau-pulau kecil

terluar berpenduduk 92 pulau kecil terluar/terdepan

Jumlah Daerah Tertinggal 122 (termasuk 9 DOB) 42

Kabupaten terentaskan 70 80

Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal 7,1% * 7,24%

Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal 16,64% 14,00%

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tertinggal 68,46 69,59

Terbangun dan berkembangnya kawasan transmigrasi menjadi Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) sebagai pusat pengolahan hasil pertanian/ perikanan dan mendukung sasaran

kemandirian pangan nasional,

-- 144 kawasan yang

berfokus pada 72 SP, termasuk pada 24 Kabupaten di Daerah

Tertinggal

Berkembangnya Kawasan Perkotaan Baru (KPB) menjadi kota kecil/ kota kecamatan dengan berkembangnya industri

pengolahan sekunder dan perdagangan

-- 20 KPB

NAWA CITA KE 3 : MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA DALAM KERANGKA NEGARA KESATUAN.

(10)

B. SASARAN DALAM RPJMN 2015-2019 PEMBANGUNAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

Indikator 2014 2019

Redistribusi tanah -- 4,5 juta Ha

Legalisasi asset (sertifikasi tanah transmigran) -- 0,6 juta Ha

NAWA CITA KE 5 MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA DAN MASYARAKAT INDONESIA

(11)

C. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KETRANSMIGRASIAN

(RPJMN 2015 - 2019)

1. Penyiapan Kawasan Transmigrasi:

a. Pembinaan Potensi Kawasan meliputi advokasi potensi kawasan transmigrasi, perencanaan kawasan transmigrasi, penilaian dan penetapan kawasan transmigrasi serta kerjasama antar daerah

b. Perencanaan pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi meliputi perencanaan

permukiman, perencanaan sarana dan prasarana, serta perencanaan pengembangan masyarakatnya.

c. Penyediaan lahan transmigrasi, melalui penyediaan lahan untuk permukiman, usaha, serta prasarana dan sarana;

d. Pemenuhan prasarana dan sarana di kawasan transmigrasi sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) nasional, meliputi sarpras dasar, penunjang ekonomi, dan utilitas umum.

e. Penempatan Transmigran Berkualitas sesuai dengan kebutuhan daerah transmigrasi sebagaimana terindikasi pada perencanaan SDM dan naskah KSAD

2. Pengembangan Kawasan Transmigrasi:

a. Pengembangan kerjasama antar daerah dan kerjasama pemerintah-swasta di lokasi transmigrasi b. Pelayanan pertanahan di kawasan transmigrasi meliputi Sertifikasi tanah dan penanganan masalah

tanah di kawasan transmigrasi.

c. Pengembangan kawasan transmigrasi, melalui (i) pengembangan sarana dan prasarana serta penyerasian lingkungan dan mitigasi bencana

d. Pengembangan usaha ekonomi di lokasi transmigrasi

e. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia di lokasi transmigrasi

(12)

1. Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi;

2. Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi;

3. Penyediaan Tanah Transmigrasi;

4. Pembangunan Permukiman Transmigrasi;

5. Penataan Persebaran Penduduk.

ARAH KEBIJAKAN PENYIAPAN KAWASAN

DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

(13)

1. Penyediaan tanah HPL untuk kawasan

transmigrasi oleh Pemerintah Daerah yang memenuhi kriteria 2C;

2. Penetapan kawasan transmigrasi oleh Menteri;

3. Perencanaan teknis permukiman memenuhi kriteria 4L dan berbasis partisipasi

masyarakat;

4. Perencanaan dan pembangunan prasarana dan sarana memenuhi SPM;

KEBIJAKAN TEKNIS

(14)

5. Penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar di Permukiman Transmigrasi;

6. Penyelenggaraan program penempatan melalui kerjasama antar pemerintah

daerah;

7. Penyediaan transmigran berkualitas sesuai kompetensi yang dibutuhkan;

8. Penyelenggaraan penataan persebaran penduduk.

Lanjutan....

(15)

1. Melaksanakan advokasi potensi kawasan transmigrasi

2. Menyediakan pelayanan informasi perencanaan dan pengembangan kawasan transmigrasi;

3. Mengidentifikasi potensi kawasan;

4. Menyusun rencana dan penilaian calon kawasan;

5. Menyiapkan penetapan kawasan transmigrasi;

6. Memfasilitasi dan memediasi kerjasama antar pemerintah daerah dalam penyelenggaraan

transmigrasi;

7. Menyusun rencana pembangunan kawasan

STRATEGI

(16)

8. Menyusun rencana prasarana dan sarana kawasan Transmigrasi;

9. Menyusun rencana pengembangan masyarakat dan kawasan Transmigrasi;

10. Memfasilitasi penyediaan pencadangan areal untuk kawasan transmigrasi;

11. Memfasilitasi pelaksanaan penataan pertanahan;

12. Menyediakan dan memelihara areal HPL;

13. Mendokumentasikan penyediaan pertanahan;

. . . STRATEGI

(17)

14. Membuka lahan permukiman transmigrasi;

15. Membangun prasarana dan sarana permukiman transmigrasi;

16. Melaksanakan evaluasi kelayakan permukiman;

17. Memfasilitasi tersedianya calon transmigran

berkualitas sesuai kompetensi yang dibutuhkan;

18. Memfasilitasi perpindahan transmigran dan penataan penduduk;

19. Melaksanakan penataan dan adaptasi transmigran dan penduduk sekitar.

. . . STRATEGI

(18)

18

III. SOTK DITJEN PKP2TRANS

(19)

STRUKTUR ORGANISASI DITJEN PKP2KT (Baru)

(

Perpres 12 Tahun 2015

)

19

DITJEN PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

TRANSMIGRASI

DIT. BINA POTENSI KAWASAN TRANSMIGRASI

DIT. PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN DAN

KAWASAN TRANSMIGRASI

DIT. PENYEDIAAN TANAH

TRANSMIGRASI

DIT.

PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

DIT. PENATAAN PERSEBARAN

PENDUDUK SETDITJEN

(20)

TUGAS

• Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan kawasan dan pembangunan permukiman transmigrasi sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan

FUNGSI

SASARAN

• Terbangunnya permukiman transmigrasi dalam kawasan transmigrasi sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak (Lampiran RPJMN 2015-2019)

TUGAS, FUNGSI DAN SASARAN DITJEN PKP2TRANS

(

sesuai dengan Perpres 12 Tahun 2015

)

20

Di Bidang

pembinaan potensi kawasan transmigrasi, perencanaan pembangunan dan pengembangan

kawasan transmigrasi, penyediaan tanah transmigrasi, pembangunan

permukiman transmigrasi, dan penataan persebaran penduduk

perumusan kebijakan

pelaksanaan kebijakan

penyusunan NSPK

pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi

pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan administrasi Ditjen

pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri

(21)

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

21

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN

PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

BAGIAN PROGRAM, ANGGARAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

Subbagian

Penyusunan Program dan Anggaran

Subbagian Data dan Informasi

Subbagian Evaluasi dan Pelaporan

BAGIAN KEUANGAN

Subbagian Pelaksanaan Anggaran

Subbagian Perbendaharaan

Subbagian Akuntansi dan Laporan

Keuangan

BAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI

Subbagian Perundangan

Subbagian Organisasi

Subbagian Bantuan Hukum

BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM

Subbagian Kepegawaian

Subbagian Umum Subbagian Tata Usaha

(22)

DIREKTORAT

BINA POTENSI KAWASAN TRANSMIGRASI

22

DIREKTORAT

BINA POTENSI KAWASAN TRANSMIGRASI

SUBDIREKTORAT IDENTIFIKASI DAN

INFORMASI POTENSI KAWASAN

SEKSI IDENTIFIKASI

KAWASAN

SEKSI

INFORMASI POTENSI KAWASAN

SUBDIREKTORAT ADVOKASI KAWASAN

SEKSI PENYIAPAN BAHAN

ADVOKASI

SEKSI EVALUASI DAN

PELAPORAN

SUBDIREKTORAT PERENCANAAN

KAWASAN

SEKSI

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

SEKSI PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN

SUBDIREKTORAT FASILITASI PENETAPAN

KAWASAN

SEKSI

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

SEKSI

PENILAIAN KAWASAN

SUBDIREKTORAT MEDIASI DAN

KERJA SAMA ANTAR DAERAH

SEKSI MEDIASI ANTAR

DAERAH

SEKSI KERJA SAMA ANTAR

DAERAH SUBBAGIAN TATA USAHA

(23)

DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI

23

DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN

TRANSMIGRASI

SUBDIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS

SATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN

SEKSI

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

SEKSI

PENYUSUNAN RENCANA SKP

SUBDIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS SATUAN PERMUKIMAN

SEKSI

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

SEKSI

PENYUSUNAN RENCANA SATUAN PERMUKIMAN

SUBDIREKTORAT PERENCANAAN SARANA

DAN PRASARANA KAWASAN

SEKSI

PERENCANAAN SARANA

SEKSI PERENCANAAN

PRASARANA

SUBDIREKTORAT PERENCANAAN PENGEMBANGAN

MASYARAKAT

SEKSI PERENCANAAN PENGEMBANGAN

EKONOMI

SEKSI PERENCANAAN PENGEMBANGAN

SOSIAL BUDAYA SUBBAGIAN TATA USAHA

(24)

DIREKTORAT PENYEDIAAN TANAH TRANSMIGRASI

24

DIREKTORAT PENYEDIAAN TANAH TRANSMIGRASI

SUBDIT FASILITASI PENCADANGAN

TANAH

SEKSI IDENTIFIKASI STATUS DAN

PENGGUNAAN TANAH

SEKSI PENGURUSAN STATUS TANAH

SUBDIREKTORAT IDENTIFIKASI DAN PENATAAN TANAH

SEKSI IDENTIFIKASI PENGGUNAAN DAN

PEMILIKAN TANAH

SEKSI PENATAAN PENGGUNAAN DAN

PEMILIKAN TANAH

SUBDIT PENGELOLAAN

TANAH

SEKSI PENGURUSAN HPL

SEKSI PEMELIHARAAN HPL

SUBDIT DOKUMENTASI

PENYEDIAAN TANAH

SEKSI

PENGOLAHAN DATA

SEKSI PENYAJIAN INFORMASI &

PELAPORAN SUBBAGIAN TATA USAHA

(25)

DIREKTORAT

PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

25

DIREKTORAT

PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

SUBDIREKTORAT PENYIAPAN LAHAN DAN EVALUASI LAHAN

PERMUKIMAN

SEKSI PENYIAPAN LAHAN

SEKSI EVALUASI PENYIAPAN LAHAN

SUBDIREKTORAT PENYIAPAN DAN EVALUASI SARANA

PERMUKIMAN

SEKSI PENYIAPAN SARANA

SEKSI EVALUASI PENYIAPAN SARANA

SUBDIREKTORAT PENYIAPAN DAN EVALUASI PRASARANA

PERMUKIMAN

SEKSI PENYIAPAN PRASARANA

SEKSI EVALUASI PENYIAPAN PRASARANA

SUBDIREKTORAT KELAYAKAN PERMUKIMAN

SEKSI EVALUASI KELAYAKAN

SEKSI PERWUJUDAN RUANG SUBBAGIAN TATA USAHA

(26)

DIREKTORAT PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK

26

DIREKTORAT PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK

SUBDIREKTORAT PENYIAPAN PERPINDAHAN

SEKSI PENYERASIAN PERPINDAHAN

SEKSI ADMINISTRASI PERPINDAHAN

SUBDIREKTORAT PENYIAPAN CALON TRANSMIGRAN DAN PENDUDUK SETEMPAT

SEKSI

PENDAFTARAN DAN SELEKSI

SEKSI

KETRAMPILAN CALON TRANSMIGRAN DAN PENDUDUK SETEMPAT

SUBDIREKTORAT PELAYANAN PERPINDAHAN

SEKSI

PENAMPUNGAN DAN PERBEKALAN

SEKSI PENGANGKUTAN

SUBDIREKTORAT PENATAAN DAN

ADAPTASI

SEKSI PENATAAN

SEKSI ADAPTASI SUBBAGIAN TATA USAHA

(27)

27

IV. KEGIATAN DAN INDIKATOR

KINERJA SESUAI SOTK

(28)

KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA

PROGRAM PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

28

NO UNIT KERJA KEGIATAN INDIKATOR

Terselenggaranya pelayanan informasi dan advokasi

1 Dit. Bina Potensi

Kawasan Transmigrasi

Pembinaan Potensi Kawasan

Transmigrasi

1.

2.

3.

4.

Teridentifikasinya Potensi Kawasan

Tersusunnya rencana dan penilaian calon kawasan

Terselengganya KSAD Pemerintah Daerah

Output Utama :  Pemerintah Daerah Menyediakan Tanah untuk Kawasan Transmigrasi

 RKT dapat ditindaklanjuti dengan penetapan Kawasan Transmigrasi oleh Menteri

(29)

KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA

PROGRAM PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

29

NO UNIT KERJA KEGIATAN INDIKATOR

Terselenggaranya pelayanan informasi perencanaan dan pengembangan kawasan transmigrasi

Tersusunnya rencana pembangunan kawasan transmigrasi

2 Dit. Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

Transmigrasi

Penyusunan Rencana Pembangunan

Pengembangan

Kawasan Transmigrasi 1.

2.

3.

Tersusunnya rencana

pengembangan masyarakat dan kawasan Transmigrasi

Tersusunnya rencana prasarana dan sarana kawasan Transmigrasi

4.

Output Utama :  Perencanaan Teknis Permukiman memenuhi standar 4L

 Perencanaan Sarana dan Prasarana memenuhi SPM

 Perencanaan berbasis partisipasi masyarakat

(30)

KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA

PROGRAM PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

30

1. Tersedianya areal pencadangan

3. Tersedianya areal HPL

Tersedianya areal penataan tanah

Terdokumentasinya penyediaan tanah

NO UNIT KERJA KEGIATAN INDIKATOR

3 Dit. Penyediaan Tanah Transmigrasi

Penyediaan Tanah Transmigrasi

2.

4.

Output Utama :

 Tersedianya areal HPL yang betul-betul memenuhi kriteria 2C

(31)

KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA

PROGRAM PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

31

1. Terbukanya lahan permukiman 2. Terbangunnya Prasarana

3. Terbangunnya Sarana

Terevaluasinya kelayakan permukiman

NO UNIT KERJA KEGIATAN INDIKATOR

4 Dit. Pembangunan Permukiman

Transmigrasi

Pembangunan Permukiman Transmigrasi

4.

Output Utama :

 Prasarana dan Sarana di Permukiman Transmigrasi memenuhi SPM

 Terpenuhinya Prasana dan Sarana Dasar di Permukiman Transmigrasi

 Tersedia aksesibilitas melalui jalan poros penghubung sesuai SPM

 Tersedianya permukiman transmigrasi berkualitas

(32)

KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA

PROGRAM PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

32

1. Tersedianya calon transmigran

NO UNIT KERJA KEGIATAN INDIKATOR

5

Terfasilitasinya perpindahan transmigran

Terlaksananya penataan dan adaptasi transmigran

Dit. Penataan

Persebaran Penduduk

Penataan Persebaran

Penduduk 2.

3.

Output Utama :

 Tersedianya transmigran berkualitas

 Terlaksananya perpindahan dan penempatan transmigran

(33)

KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA

PROGRAM PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

33

2.

3.

4.

NO UNIT KERJA KEGIATAN INDIKATOR

Terlaksananya Pembinaan hukum dan Organisasi

6 Sekretariat Ditjen Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman

Transmigrasi

Dukungan Teknis dan Manajemen Ditjen PKP2T

1.

Terlaksananya pembinaan pegawai dan pelayanan umum Tersusunnya rencana Program dan Anggaran

Terlaksananya sistem akuntansi pengelolaan program dan

anggaran

Output Utama :

 Tersusunnya rencana dan program

 Terlaksananya layanan dan administrasi Ditjen

(34)

34

V. TARGET RENSTRA

DITJEN PKP2TRANS 2015-209

(35)

A. TARGET RPJMN 2015-2019

(sesuai Lampiran Pepres 02 Tahun 2015)

35

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah transmigran yang difasilitasi penempatan pada Satuan Permukiman

Transmigrasi (20.000 KK)

49 SP/

3.559 KK di Kawasan48

40 SP/

4.100 KK di Kawasan40

41 SP/

4.100 KK di Kawasan40

41 SP/

4.141 KK di Kawasan40

40 SP/

4.100 KK di Kawasan40

Jumlah transmigran yang difasilitasi penempatan pada Permukiman Transmigrasi

3.559 KK 4.100 KK 4.100 KK 4.141 KK 4.100 KK PROGRAM PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

TARGET PROGRAM/KEGIATAN/ SASARAN/

INDIKATOR

Terbangunnya permukiman transmigrasi dalam kawasan

transmigrasi sebagai tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak

Penataan Persebaran Penduduk

Tertatanya Persebaran Penduduk di Permukiman Transmigrasi pada kawasan transmigrasi

(36)

A. TARGET ...

36

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah SP dalam SKP yang sarana

dan prasarananya sesuai NSPK 49 SP/

3.559 Unit di 48 Kawasan

4.100 Unit 4.100 Unit 4.141 Unit 4.100 Unit

Berkembangnya sarana dan Prasarana di Kawasan

Transmigrasi (dana Optimalisasi)

62 Km

Jumlah luas tanah yang memenuhi

kriteria clear and clean 45 Kawasan

(3.250 Ha) 8.473 Ha 8.473 Ha 8.558 Ha 8.473 Ha Penyediaan Tanah Transmigrasi

Tersedianya Lahan Untuk Pembangunan Kawasan Transmigrasi

Pembangunan Permukiman Transmigrasi Terbangunnya permukiman Transmigrasi

PROGRAM PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI TARGET PROGRAM/KEGIATAN/ SASARAN/

INDIKATOR

(37)

A. TARGET ...

37

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan

t i i

23 Kawasan 40 Kawasan 49 Kawasan 43 Kawasan 38 Kawasan

Jumlah Kawasan Transmigrasi

yang ditetapkan 7 Kawasan 10 Kawasan 11 Kawasan 12 Kawasan 12 Kawasan

Bulan Layanan Dukungan Teknis

dan Manajemen 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan

PROGRAM PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI TARGET PROGRAM/KEGIATAN/ SASARAN/

INDIKATOR

Tersedianya Kawasan Transmigrasi

Dukungan Teknis dan Manajemen Tersedianyan dukungan teknis dan menajemen

Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi

Tersedianya Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Bina Potensi Kawasan Transmigrasi

(38)

B. ALOKASI ANGGARAN RENSTRA (Base line 2015-1019)

38

2015 2016 2017 2018 2019

PROGRAM PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

652,26 626,00 657,40 686,90 717,80 3.340,36

1 Penataan Persebaran Penduduk 57,40 60,90 64,00 66,80 69,80 318,90 2 Pembangunan Permukiman

Transmigrasi 508,60 470,20 493,80 516,00 539,20 2.527,80 3 Penyediaan Tanah Transmigrasi 34,80 40,00 42,00 43,90 45,90 206,60 4 Penyusunan Rencana

Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi

22,78 24,60 25,80 27,00 28,20 128,38

5 Bina Potensi Kawasan Transmigrasi 28,68 30,30 31,80 33,20 34,70 158,68

ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL

ALOKASI PROGRAM/KEGIATAN

NO

(39)

39

V. PROGRAM DAN ANGGARAN

DITJEN PKP2TRANS 2015

(40)

A. HASIL TRILATERAL MEETING

TERKAIT PEMBANGUNAN TRANSMIGRASI

40

1. Sasaran selama 5 tahun yaitu

a. Berkembangnya 20 KPB menjadi kota kecil

b. Terbangunnya dan berkembangnya 144 kawasan dengan fokus pada 72 c. Pembangunan transmigrasi agar berkontribuasi dalam mengurangi SP

desa tertinggal menjadi desa berkembang sekurang-kurangnya 200 SP 2. Indikator kegiatan agar menyesuaikan dengan SOTK yang baru

3. Anggaran yang awalnya dialokasikan untuk pembangunan KTM agar digunakan untuk pembangunan sarana prasarana sesuai SPM di permukiman transmigrasi

4. Dana Optimalisasi Rp. 56 M akan dipergunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana sesuai denan SPM dan diberi keterangan tersendiri. (sudah tertuang di dalam Pepres No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 untuk tahun 2015)

5. Untuk kegiatan baru yang belum tersedia anggarannya pada program yang

lama agar dipenuhi dari optimalisasi anggaran base line yang ada

(41)

B. PROGRAM PKP2TRANS 2015

NO KEGIATAN/OUTPUT VOLUME

1 Penataan Persebaran Penduduk 4.336 KK

2 Pembangunan Permukiman Transmigrasi

- RTJK 3,797 Unit

- SAB 1,959 Unit

- Fasum 334 Unit

- Jalan 363 Km

- Jembatan 762 M

- Pembukaan Lahan 5.008 Ha

3 Penyediaan Tanah Transmigrasi 25.000 Ha

4 Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

Transmigrasi 19 Dokumen

5 Rencana Kawasan Transmigrasi 7 Kawasan

Kerjasama Antar Daerah 50 Naskah

6 Pelayanan Teknis dan Administratif 112 Satker 41

(42)

C. TARGET PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN PENEMPATAN TRANSMIGRASI

TAHUN 2015

TPA TPS JLH

TOTAL 3,940 1,637 2,699 4,336

I. ACEH 650 30 670 700

1 Aceh Jaya, Gunong Munasah (SDT) 50 - 50 50 2 Aceh Tengah, Pamaeu SP.3 - - 35 35 3 Aceh Barat, Alue Kemuning 50 - 50 50 4 Bireun, Cot Kruet 50 - 50 50 5 Pidie, Geumang II SP.3 50 10 55 65 6 Aceh Utara, UPT IV Bukit Hagu 50 - 50 50 7 Bener Meriah, Pintu Rime Gayo SP.2 50 10 40 50 8 Subulussalam, UPT XX Darussalam 50 - 50 50 9 Nagan Raya, Ketubon Tunong 50 10 40 50 10 Simeleu, Sibulai VIII/C/I 50 - 50 50 11 Aceh Selatan, Ujung Tanoh 50 - 50 50 12 Aceh Timur, Punti Payong 50 - 50 50 13 Pidie Jaya, Lampoh Lada 50 - 50 50

PATAN

NO PROV/KAB/LOKASI BANGKIM

42

(43)

C. TARGET KEGIATAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN PENEMPATAN TRANSMIGRASI

TAHUN 2015

TPA TPS JLH

14 Aceh Besar, Data Cut 50 - 50 50 II. RIAU - 25 1 26 15 Bengkalis, Makeruh - 25 1 26 III. JAMBI 50 - 83 83 16 Sarolangun, Sepintun 50 - 83 83 IV. BENGKULU 200 135 65 200 17 Kaur, Kedataran 50 25 25 50 18 Rejang Lebong, Bukit Merbau SP II 50 50 - 50 19 Bengkulu Utara, Malakoni 100 60 40 100 V. BANGKA BELITUNG 25 15 10 25 20 Bangka Barat, Jebus 25 15 10 25 VI. SUMATERA SELATAN 380 195 185 380 21 Ogan Komering Ilir, Simpang Tiga SP.5 200 100 100 200 22 Banyusin, Majuria 50 25 25 50 23 Banyuasin, Jatisari 30 30 - 30

PATAN

NO PROV/KAB/LOKASI BANGKIM

43

(44)

C. TARGET KEGIATAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN PENEMPATAN TRANSMIGRASI

TAHUN 2015

TPA TPS JLH

24 Lahat, Keban Agung 100 40 60 100 VII. KALIMANTAN BARAT 285 145 140 285 25 Ketapang, Sungai Pelang SP 1 40 20 20 40 26 Kapuas Hulu, Keliling Semulung SP 1 95 50 45 95 27 Kayong Utara, Satai Lestari SP.3 150 75 75 150 VIII. KALIMANTAN TENGAH 150 75 75 150 28 Kapuas, Dadahup A6 150 75 75 150 IX. KALIMANTAN UTARA 150 160 240 400 29 Bulungan, Tanjung Buka SP.3 100 110 140 250 30 Bulungan, Tanjung Buka SP.6 50 50 - 50 31 Bulungan, Sepunggur - - 100 100

X. GORONTALO 350 155 195 350

32 Boalemo, Lito SP.1 100 30 70 100 33 Boalemo, Pangea SP 3 100 50 50 100 34 Gorontalo, Ayumolingo 150 75 75 150

PATAN

NO PROV/KAB/LOKASI BANGKIM

44

(45)

C. TARGET KEGIATAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN PENEMPATAN TRANSMIGRASI

TAHUN 2015

TPA TPS JLH

XI. SULAWESI UTARA - - 30 30 35 Minahasa Selatan, liandok SP 3 - - 30 30 XII. SULAWESI TENGAH 225 165 110 275 36 Morowali, Umpanga 25 15 10 25 37 Morowali Utara, Tokala Atas 100 50 50 100 38 Banggai Kepulauan, Kindadal 100 50 50 100 39 Poso, Saembalawati/kancu - 50 - 50 XIII. SULAWESI TENGGARA 325 215 160 375 40 Buton, Lapokamata 100 50 50 100 41 Buton Utara, Laeya 75 40 35 75

42 Kolaka, Anauwa 100 50 50 100

43 Konawe Utara, Padalere 50 25 25 50 44 Muna, Pohorua - 50 - 50 XIV. SULAWESI SELATAN 350 122 100 222 45 Luwu Timur, Mahalona SP.4 150 22 - 22

PATAN

NO PROV/KAB/LOKASI BANGKIM

45

(46)

C. TARGET KEGIATAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN PENEMPATAN TRANSMIGRASI

TAHUN 2015

TPA TPS JLH

46 Soppeng, Watu 100 50 50 100

47 Luwu Utara, Lantang Talang 50 25 25 50

48 Takalar, Tanakeke 50 25 25 50

XV. NUSA TENGGARA BARAT 50 15 20 35

49 Sumbawa Barat, Tongo 2 SP II 50 15 20 35

XVI. NUSA TENGGARA TIMUR 250 25 225 250

50 Rote Ndao, Lidor 50 - 50 50

51 Sumba Barat, Wewaringgi 50 25 25 50

52 Sumba Timur, Laimbaru 100 - 100 100

53 Manggarai Barat, Longge 50 - 50 50

XVII. MALUKU 150 100 50 150

54 Seram Bagian Timur, UPT U Air Mata Kabo 150 100 50 150

XVIII. MALUKU UTARA 100 60 40 100

55 Halmahera Timur, Patlean SP. 6 100 60 40 100

XIX PAPUA 100 - 100 100

56 Keerom, Senggi SP.2 50 - 50 50

57 Merauke, Muting D XII 50 - 50 50

XX PAPUA BARAT 150 - 200 200

58 Fak-Fak, Tomage 150 - 200 200 PATAN

NO PROV/KAB/LOKASI BANGKIM

46

(47)

D. KEGIATAN PROGRAM PKP2TRANS TAHUN 2015

47

NO KEGIATAN PAGU PUSAT (X RP. 1.000)

PAGU DAERAH

(x Rp. 1.000) TOTAL 1 Pembinaan Potensi Kawasan

Transmigrasi

17.200.078 10.195.838 27.395.916 2 Perencanaan Pembangunan dan

Pengembangan Kawasan Transmigrasi

22.789.481 0 22.789.481

3 Penyediaan Tanah Transmigrasi 16.811.650 10.696.040 27.507.690 4 Pembangunan Permukiman

Transmigrasi

19.361.700 475.388.267 494.749.967

5 Penataan Persebaran Penduduk 16.530.273 56.027.858 72.558.131 6 Dukungan Teknis dan Manajemen 75.345,341 43.203.626 118.548.967 TOTAL 168.038.523 595.511.629 763.550.152

(48)

E. ALOKASI ANGGARAN DITJEN PKP2Trans

48

PUSAT/ DAERAH ANGGARAN (X Rp. 1.000.-) PUSAT (6 satker) 168.038.523

DAERAH 595.511.629

> PROVINSI (33 Satker) 113.446.381 > KABUPATEN (73 Satker) 482.065.248 TOTAL (112 Satker) 763.550.152

(49)

F. RENCANA PENYERAPAN ANGGARAN PROGRAM PKP2Trans

TAHUN 2015

49

TOTAL DIPA Rp. 763.550.152.000,-

DIPA PUSAT Rp. 167.307.241.000,- (21,91 %) DIPA DAERAH (TP) Rp. 596.242.911.000,- (78,09 %)

(50)

G. JADWAL PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI (PELAKSANAAN DI DAERAH)

TAHUN 2015

• Revisi DIPA/POK selesai Maret 2015

• Penandatangan Kontrak paling lambat Juli 2015

• Pembangunan Fisik selesai Nopember 2015 (pembangunan 4 bulan)

• STP/ SPP petengahan Nopember 2015

• Penempatan pada bulan Desember 2015

• RKAKL PROSES

PELELANGAN STP/ SPP

JAN FEBRUARI MARET MEI

KONTRAK

DITANDATANGANI

JULI NOV

100 %

PROSES PEMBANGUNAN FISIK

APRIL

REVISI DIPA/POK

PENETAPAN SOTK , PEJABAT STRUKTURAL

PENETAPAN PENGELOLA KEUANGAN

JUNI AGUS SEPT OKT DES

PATAN

(51)

51

VII. KONDISI SAAT INI DAN

PERMASALAHAN

(52)

A. KONDISI SAAT INI

1. Perubahan SOTK mengharuskan adanya penyesuaian program dan anggaran (DIPA/ POK)

2. DIPA Ditjen P2KTrans pusat dan daerah (TP) belum dapat dilaksanakan kecuali belanja 01 (gaji) dan belanja 02

(operasional perkantoran) di pusat

3. Penerima dana TP (satker provinsi dan kabupaten) belum dapat melaksanakan pelelangan kegiatan fisik pembangunan permukiman

4. Belum ada penunjukan pengelola anggaran di satker pusat

dan daerah

(53)

No PERMASALAHAN UPAYA TINDAKLANJUT 1 Perlunya Revisi

DIPA/POK

• Setiap Unit Eselon II sudah mulai menyusun usulan revisi sesuai STOK baru;

• Meningkatkan koordinasi dengan seluruh pihak terkait dlm proses revisi DIPA/POK

2 Alokasi APBN ke daerah melalui dana TP perlu disesuaikan dng SOTK Ditjen teknis

• Menyampaikan surat kepada satker penerima dana TP agar segera menyampaikan usulan revisi sesuai SOTK baru

• Penyelesaian revisi DIPA/POK paling lambat bulan Maret 2015

• Revisi DIPA/ POK sesuai dengan permenkeu nomor PMK.

257/PMK.02/2014 3 Belum adanya

pejabat struktural dan pengelola anggaran

• Penetapan SOTK dan Pejabat Struktural Paling lambat bulan Februari 2015

• Mempercepat penunjukan pejabat pengelola anggaran pusat dan daerah setelah SOTK dan pejabat struktural

ditetapkan selambat-lambatnya Maret 2015 (sesuai dengan usulan daerah)

B. PERMASALAHAN DAN

UPAYA TINDAK LANJUT

(54)

54

VI. PENGUSULAN PROGRAM DITJEN

PKP2TRANS 2016

(55)

BAGAN ALIR USULAN PROGRAM

SESUAI DENGAN PERMENNAKERTRANS NOMOR 12 TAHUN 2006

DINAS KAB/KOTA DINAS PROVINSI

Membuat Usulan Program

Usulan ditandatangani oleh Sekda Kab/ Kota Dilengkapi dengan KAK dan RAB

Diterima dinas Prov paling lambat Bulan Maret T-1

Melakukan penilaian Teknis terhadap Usulan Kab/ Kota

Melengkapi dengan usulan kegiatan provinsi Usulan ditandatangani oleh Sekda Prov

Dilengkapi dengan KAK dan RAB

Ditujukan kepada Menteri dan Ditembuskan Kepada Sekjen dan Ditjen YBS Diterima Menteri paling lambat Bulan April T-1

PUSAT

Melakukan penilaian terhadap Usulan Provinsi Pertimbangan : skala prioritas, integrasi program, kepentingan bersama,

kemandirian masyarakat transmigrasi, dampak jangka panjang dan berkelanjutan Pertimbangan lain : alokasi APBD dan APBN;

prestasi tahun sebelumnya

Penilaian paling lambat bulan Mei T-1

(56)

(Sesuai Pasal 37 Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 2014)

GUBERNUR

MENTERI

BUPATI

Penyusunan Rencana Kawasan Transmigrasi

Konsep Rencana Kawasan Transmigrasi

1 2

3A

3B

Menteri yg menyelenggarakan

tata ruang

KS non KS

5

Penetapan Kawasan Transmigrasi

Penyusunan Rencana Perwujudan Kawasan

Transmigrasi 4

56

(57)

SP SP

SP

SP SP

SP SP

SP SP

SP

SP SP

SP

SP SP

SP SP SP

SP SP

KIM KIM

KIM KIM

KPB

SKP SKP

SKP Kampung SKP

Kampung

Kampung

Kampung Kampung

Kampung

Kampung

Pusat KPB Pst SKP

Pst SKP

Pst SKP Pst SKP

ke PKW/

PKL/ PKSN

Batas deliniasi Kawasan

GAMBARAN IMAJINER

KAWASAN TRANSMIGRASI (WPT atau LPT)

SP KIMTRANS Baru SP

Desa

Desa penduduk setempat yang dikembangkan menjadi KIMTRANS

Kawasan Perdesaan sebagai sistem

produksi pertanian dan

pengelolaan sumberdaya alam

Kawasan Perdesaan sebagai

sistem produksi pertanian dan

pengelolaan sumberdaya alam

ke PKW/

PKL/ PKSN

PRINSIP PENGELOLAAN

Merupakan integrasi antara kawasan perdesaan/kampung sebagai sistem produksi

pertanian dan pengelolaan sumber daya alam yang memiliki keterkaitan fungsional dan hierarki

keruangan dengan perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dalam satu sistem pengembangan ekonomi wilayah

(58)

SP dalam SKP

(sistem produksi pertanian dan pengelolaan SDA)

SP pusat SKP

(pusat pelayanan skala SKP)

SP dalam KPB

(sistem industri, perdagangan dan jasa)

SP pusat KPB

(pusat pelayanan Kawasan)

SP-Baru SP-Pugar SP-Tempatan

FUNGSI

BENTUK

Permukiman transmigrasi , daya tampung 300- 500 Keluarga atau beberapa permukiman sebagai satu kesatuan dengan daya tampung

300-500 Kel yang keseluruhan sarana dan prasarananya hasil pembangunan baru, dan

merupakan bagian dari SKP atau KPB

permukiman penduduk setempat yang dipugar menjadi satu kesatuan

dengan permukiman transmigrasi dengan daya tampung 300-500 Kel dan merupakan bagian dari SKP atau

KPB

permukiman penduduk setempat dalam deliniasi SKP

atau KPB yang disetarakan dengan

SP

SP yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam

dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan

ekonomi.

SP yang disiapkan menjadi Desa Utama sebagai pusat SKP yang berfungsi menjadi Pusat Pelayanan Lingkungan untuk melayani kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya

masyarakat skala SKP SP yang mempunyai kegiatan

utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,

pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

SP yang disiapkan menjadi pusat KPB sebagai Pusat Pelayanan Kawasan dengan kegiatan utama perdagangan

dan jasa untuk melayani aktivtas ekonomi skala WPT

atau LPT;

Permukiman Transmigrasi adalah satu

kesatuan permukiman atau bagian dari satuan

permukiman yang diperuntukkan bagi

tempat tinggal dan tempat usaha

transmigran

Satuan Permukiman yang selanjutnya disebut SP adalah satu permukiman transmigrasi dengan daya tampung antara 300-500 Keluarga atau beberapa permukiman sebagai satu

kesatuan dengan daya tampung 300-500 Keluarga, dan merupakan

bagian dari SKP atau KPB

BENTUK DAN FUNGSI PERMUKIMAN DALAM KAWASAN TRANSMIGRASI

58

(59)

59

TANAH PERENCANAAN

KAWASAN TRANSMIGRASI

(60)

60

Tanah/Kawasan yang akan dibangun harus jelas letak, luas dan batas fisiknya serta berpotensi untuk pengembangan usaha tani/jasa/industri

Status lahan bebas dari masalah :

areal tidak termasuk dalam kawasan hutan ;

areal bebas dari tumpang tindih peruntukan pihak lain ;

adanya dukungan masyarakat setempat ;

didukung SK. Penetapan / Pencadangan dari

Bupati/Walikota/ Gubernur. dan berstatus HPL

(61)

KRITERIA 4 LAYAK

61

Aspek yang

Dinilai Uraian

Layak Huni

Memenuhi persyaratan untuk dapat ditempati serta mampu mendukung kehidupan yang sehat secara berkesinambungan yang meliputi :

1. Lahan bebas banjir, bukan merupakan daerah longsor atau bencana alam lainnya;

2. Memenuhi persyaratan kesehatan (bebas penyakit);

3. Tersedia potensi sumber air bersih;

4. Tersedia prasarana transportasi untuk memungkinkan terjadinya hubungan dengan daerah sekitarnya;

5. Tersedia fasilitas umum untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonomi

(62)

62

Aspek yang

Dinilai Uraian

Layak Usaha

Tersedia atau dapat dilakukan suatu kegiatan usaha yang dapat memberikan penghasilan yang memadai untuk dapat menunjang kehidupan sepanjang tahun.

Persyaratan layak usaha meliputi:

1. Tersedia lahan pertanian atau peluang usaha yang memenuhi syarat untuk kegiatan produksi;

2. Tersedia sarana dan prasarana produksi pengelolaan yang diperlukan;

3. Tersedia prasarana jalan yang menghubungkan antar lokasi permukiman maupun dengan pusat pemasaran (Ibukota Kecamatan/Ibukota Kabupaten).

KRITERIA ……

(63)

63

Aspek yang

Dinilai Uraian

Layak

Berkembang

1. Mempunyai daya tampung besar, yang terdiri dari unit-unit permukiman transmigrasi dan desa-desa sekitarnya;

2. Mempunyai akses antar unit-unit permukiman serta dengan pusat pemerintah dan pusat pasar;

3. Mempunyai kontribusi terhadap pengembangan daerah;

4. Mempunyai komoditas unggulan berskala ekonomi;

5. Mempunyai keterkaitan ekonomi antar kawasan dengan pusat- pusat pemusaran yang lebih tinggi;

6. Tersedia lembaga ekonomi masyarakat.

KRITERIA …….

(64)

64

Aspek yang

Dinilai Uraian

Layak

Lingkungan

Suatu kawasan transmigrasi sejak tahap perencanaan, pembangunan hingga tahap pemberdayaan difasilitasi agar sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada di kawasan tersebut dapat dimanfaatkan secara

berkelanjutan untuk pemenuhan kebutuhan para transmigran dan penduduk sekitar.

Persyaratan layak lingkungan meliputi:

1. Pengembangannya sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan;

2. Proses pembangunan kawasan senantiasa memperlihatkan kelestarian lingkungan;

3. Adanya keseimbangan untuk menimbulkan interaksi dan integrasi sosial budaya di lokasi baru dan sekitarnya;

4. Adanya tanggung jawab bersama diantara lintas sektor serta masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan.

KRITERIA …….

(65)

Terima Kasih

65

Referensi

Dokumen terkait

Pemerataan dan peningkatan pembangunan di seluruh wilayah tanah air, khususnya kawasan yang kurang berkembang seperti di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan daerah terpencil,

Dari pemodelan yang dibangun didapatkan potensi yang sangat besar berdasarkan perencanaan master plan pengembangan kawasan wisata Pulau Rupat yang dapat menghasilkan keuntungan

Untuk kelas kerjasama, MEP FEB UGM menawarkan 4 konsentrasi di atas (Perencanaan dan Pembangunan Daerah/ PPD, Keuangan Daerah/KD, Manajemen Aset dan Penilaian Properti/MAPP,