• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUMUSAN RAPAT PENJARINGAN PROGRAM PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RUMUSAN RAPAT PENJARINGAN PROGRAM PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 | P a g e

RUMUSAN RAPAT PENJARINGAN PROGRAM

PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI (PKP2Trans) TAHUN 2018 WILAYAH SUMATERA, KALIMANTAN DAN

NUSA TENGGARA Padang, 23 s.d. 26 Maret 2016

Memperhatikan Undang - Undang Nomor 29 Tahun 2009, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014, Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.12/MEN/IV/2006, dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.15/MEN/VI/2007, arahan Gubernur Sumatera Barat, arahan Direktur Jenderal

Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi, dan

memperhatikan Hasil Rumusan dari Sidang Desk Direktorat Para Direktur Bina Potensi Kawasan Transmigrasi, Direktur Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Direktur Penyediaan Tanah Transmigrasi, Direktur Pembangunan Permukiman Transmigrasi, Direktur Penataan Persebaran Penduduk, yang dilaksanakan di Hotel Grand Inna Muara tanggal 23 s.d 26 Maret 2017 di Padang, maka sepakat merumuskan hasil sebagai berikut:

A. Peserta yang hadir dalam Rapat Penjaringan Usulan Program

Berdasarkan Surat Undangan Setda Provinsi Sumatera Barat

No.019/760/Trans/Nakertrans/2017 tanggal 13 Maret 2017 perihal Undangan Rapat Regional Penjaringan Usulan Program Ditjen PKP2Trans Tahun 2018 Wilayah Sumatera, Kalimantan dan Nusa Tenggara dari daftar undangan sejumlah 13 Satker Provinsi dan 50 Satker Kabupaten/Kota telah hadir sejumlah 12 Satker Provinsi dan 48 Satker Kabupaten, meliputi :

1. Provinsi Aceh hadir Satker Provinsi dan 17 Satker Kabupaten.

2. Provinsi Sumatera Barat hadir Satker Provinsi dan 3 Satker Kabupaten. 3. Provinsi Jambi hadir Satker Provinsi dan 1 Satker Kabupaten.

4. Provinsi Riau hadir Satker Provinsi dan 1 Satker Kabupaten. 5. Propinsi Bengkulu hadir Satker Provinsi dan 1 Satker Kabupaten.

6. Propinsi Sumatera Selatan hadir Satker Provinsi dan 3 Satker Kabupaten. 7. Provinsi Kalimantan Utara hadir 2 Satker Kabupaten.

8. Provinsi KalimantanTimur hadir Satker Provinsi dan 1 Satker Kabupaten. 9. Provinsi Kalimantan Barat hadir Satker Provinsi dan 6 Satker Kabupaten. 10. Provinsi Kalimantan Selatan hadir 1 Satker Kabupaten

11. Provinsi Kalimantan Tengah hadir Satker Provinsi dan 2 Satker Kabupaten 12. Provinsi Nusa Tenggara Barat hadir Satker Provinsi dan 1 Satker Kabupaten 13. Provinsi Nusa Tenggara Timur hadir 10 Satker Kabupaten

Tidak hadir sejumlah 1 Satker Provinsi yaitu Provinsi Kalimantan Selatan dan 1 Satker Kabupaten yaitu Kabupaten Rejang Lebong, di Prov. Bengkulu.

(2)

2 | P a g e

B. Hasil Penjaringan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 3 Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang - Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang - Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian, hasil pejaringan sebagai berikut:

1. Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi

1) Dari 94 usulan program Pembangunan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi sebanyak 94 usulan teridentifikasi bahwa 17 lokasi berada dalam Kawasan yang sudah ditetapkan Menteri, 15 lokasi usulan penetapan kawasan telah mendapatkan rekomendasi Gubernur, 10 lokasi usulan baru mendapat usulan Bupati, 13 lokasi usulan belum mendapatkan rekomendasi dari Bupati, 13 lokasi usulan dalam proses penyusunan RKT Tahun 2017 dan 4 lokasi belum ada dukungan RKT (terlampir).

2) Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi sampai dengan Tahun 2018 mentargetkan akan menetapan Kawasan melalui Surat Keputusan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi, sejumlah 160 kawasan, masing-masing sebagai berikut:

 Tahun 2015/2016 telah ditetapkan 49 Kawasan, telah dimanfaatkan

sejumlah 45 kawasan, belum dimanfaatkan sejumlah 4 kawasan, yaitu : Kawasan Laboya, Kab. Sumba Barat, Kawasan Saburaijua, Kab. Sabu, Kawasan Lewa, Kab Sumba Timur Prov. NTT, dan Kawasan Lembah Sabil, Kab. Aceh Barat Daya, Prov. Aceh.

 Tahun 2017 akan ditargetkan penetapan kawasan sejumlah 43

Kawasan;

 Tahun 2018 akan ditargetkan penetapan kawasan sejumlah 72

Kawasan.

Target penetapan kawasan sampai dengan Tahun 2018 sejumlah 160 kawasan ini telah melampaui dari target RPJMN 2015-2019 sejumlah 144 Kawasan. Terhadap kawasan tersebut, Ditjen PKP2Trans berupaya untuk melakukan intervensi program pembangunan permukiman sesuai sasaran RPJMN.

3) MoU terkait Mediasi dan Kerjasama Pelaksanaan Transmigrasi Antar Pemerintah Provisi sampai dengan Tahun 2016 sebanyak 51 naskah, 15 naskah telah selesai ditandatangani Gubernur Daerah Asal dan Gubernur Daerah Tujuan, 36 naskah dalam proses penandatanganan dan akan diselesaikan pada tahun 2017. Kepada semua pihak terkait khususnya Dinas yang membidangi ketransmigrasian Provinsi Daerah Asal dan

Daerah Tujuan diminta untuk dapat memfasilitasi percepatan

(3)

3 | P a g e

4) Kerjasama Pelaksanaan Transmigrasi Antar Pemerintah Kabupaten/Kota (KSAD) Daerah Asal dan Daerah Tujuan, sampai dengan Tahun 2016 telah dilaksanakan KSAD sejumlah 205 Naskah, 170 naskah telah diterima Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi, 35 naskah dalam proses penandatanganan Bupati, meliputi sejumlah 16 Naskah Bupati Daerah Asal dan 19 Naskah Bupati Daerah Tujuan.

5) Dalam diskusi pembahasan Desk terdapat potensi Pembangunan Permuiman Transmigrasi yang dapat dilakukan kerjasama dalam pelaksanaannya antara Daerah Asal dan Daerah Tujuan sejumlah 5 Kawasan meliputi Kawasan Salimbatu, Kab. Bulungan, Kawasan Blantika Raya, Kab. Lamandau Prov. Kaltara, Kawasan Gerbang Kayong Kab. Kayong Utara, Kawasan Putusibau Kab. Kapuas Hulu Prov. Kalbar, Kawasan Muara Takung Kab. Sijunjung Prov. Sumbar.

2. Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi

Dari usulan Pembangunan Permukiman Transmigarsi Baru Tahun 2018, sejumlah 94 lokasi, 10 lokasi tidak dilakukan pembahasan karena tidak ada dukungan data, 84 lokasi yang dilakukan pembahasan dengan hasil sebagai berikut :

1) 2 lokasi telah didukung sertifikat HPL, 23 lokasi telah didukung dengan SK-HPL, 4 lokasi didukung SK Menteri Negara Agraria/Kepala BPN dan 59 lokasi baru didukung SK Pencadangan Bupati/Gubernur masing-masing 16 lokasi dalam proses di Kantor Pertanahan Kabupaten, 5 lokasi di Kantor Wilayah BPN Provinsi, 7 lokasi di Kementerian ATR/BPN dan 27 lokasi belum diusulkan.

2) Lokasi transmigrasi yang terindikasi dalam kawasan Hutan sejumlah 44 lokasi masing-massing sebagai berikut:

 Provinsi Aceh : 7 lokasi (2.260 Ha) di 7 kab;

 Provinsi Riau : 4 lokasi (2.690 Ha) di 3 kab;

 Provinsi Sumbar : 3 lokasi (1.312 Ha) di 3 kab;

 Provinsi Sumatera Selatan : 5 lokasi (4.035 Ha) di 3 kab;

 Provinsi Jambi : 3 lokasi (1.025 Ha) di 2 kab;

 Provinsi Kalimantan Selatan : 2 lokasi (800 Ha) 1 kab;

 Provinsi Kalimantan Barat : 5 lokasi (1.710 Ha) 2 kab;

 Provinsi Kalimantan Tengah : 6 lokasi (4.538 Ha} 5 kab;

 Provinsi Kalimantan Timur : 4 lokasi (1.670 Ha) 3 kab;

 Provinsi NTB : 4 lokasi (1.786 Ha) 1 kab;

 Provinsi NTT : 1 lokasi (250 Ha) 1 kab.

3) Terjaring 19 lokasi meliputi areal seluar 15.390 Ha berpotensi untuk pengembangan SP Pugar tersebar pada 9 Provinsi masing-masing :

 Provinsi Riau : 1 lokasi (5.000 Ha)

(4)

4 | P a g e

 Provinsi Sumatera Selatan : 1 lokasi (430 Ha)

 Provinsi Kalimantan Barat : 5 lokasi (2.999 Ha)

 Provinsi Kalimantan Tengah : 1 lokasi (968 Ha)

 Provinsi Kalimantan Selatan : 1 lokasi (1.000 Ha)

 Provinsi Kalimantan Timur : 5 lokasi (3.229 Ha)

 Provinsi Kalimantan Utara : 1 lokasi (1.100 Ha)

 Provinsi Nusa Tenggara Timur : 3 lokasi (1.524 Ha)

Terhadap permasalahan terkait dengan lahan transmigran tersebut Dinas yang membidangi ketransmigrasian Provinsi maupun Kabupaten agar segera menindaklanjuti melalui peningkatan koordinasi antar sektor terkait khususnya Kementerian Kehutanan dan Kementerian ATR/BPN.

4) Kebijakan Satu Peta (One Map Policy) Tahun 2017, “peta tematik sebaran

lokasi transmigrasi yang dibina” yang ditargetkan sejumlah 71 lokasi, dari hasil pembahasan desk diperoleh informasi sebagai berikut:

 38 Peta sesuai dengan kondisi lapangan.

 33 lokasi peta RTSP, 11 lokasi masuk dalam penjaringan usulan

program tahun 2018.

Dokumen lain yang diperoleh terkait dengan Kebijakan Satu Peta meliputi Peta ABD sebanyak 8 peta, Peta Pencadangan sebanyak 12 lokasi, SK-HPL sebanyak 4 lokasi, Sertifikat HPL sebanyak 1 lokasi, Permohonan HPL 2 lokasi, SK Bebas Kawasan Hutan 5 lokasi, Peta RTSP 10 lokasi dan Sertifikat Hak Milik 100 KK. Inforrmasi ini disepakati akan ditindaklanjuti dalam merealisasikan Kebijakan Satu Peta.

3. Direktorat Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi

Berdasarkan hasil penjaringan usulan program Pembangunan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi Tahun 2018, telah diperoleh data sebagai berikut:

1) Lokasi yang diusulkan dalam penjaringan Program tahun 2018, teridentifikasi 8 usulan telah dilengkapi dokumen RSKP, 4 usulan dokumen RSKP belum diserahkan dan 63 usulan belum didukung dokumen RSKP.

2) Terkait dengan pembangunan Desa Utama, dari 89 Daftar usulan Desa Utama yang terjaring, terdapat 34 usulan calon Desa Utama telah sesuai dengan daftar usulan 72 Desa Utama dari Ditjen PKTrans.

3) Dokumen RTSP sebanyak 94 usulan calon lokasi khusus usulan SP-Baru sebanyak 37 lokasi, teridentifikasi sebanyak 3 lokasi dokumen RTSP belum diserahkan ke Direktorat P3KT, 11 lokasi dokumen RTSP belum diekspose dan 23 lokasi belum ada dokumen RTSP.

(5)

5 | P a g e

4) Terkait kebutuhan perencanaan sarana dan prasarana kawasan diperlukan 41 dokumen Perencanaan Sarana dan Prasarana Kawasan meliputi Perencanaan Jalan : 2 dokumen, Jembatan : 2 dokumen, Sarana Air Bersih (SAB) : 7 dokumen, Dermaga : 5 dokumen, Drainase: 3 dokumen, PLTS : 1 dokumen, Ekspose : 4 dokumen, menunggu RTSP : 15 dokumen, dan Pengecekan Lokasi : 2 dokumen.

5) Terkait Renbangmas, terinformasi 4 lokasi di Provinsi NTT dan 1 lokasi di Provinsi Kaltara telah mempunyai Dokumen Renbangmas, 1 lokasi di Prov. NTT Dokumen Renbangmas dalam proses penyusunan, dan 34 lokasi belum didukung dokumen Renbangmas T+2/T+3 (terlampir).

4. Direktorat Pembangunan Permukiman Transmigrasi

Pembahasan terhadap usulan lokasi Pemenuhan Sisa Daya Tampung sebanyak 3.787 KK yang tersebar pada 30 lokasi di 30 Kabupaten pada 8 Provinsi, diperoleh data sebagai berikut :

1) 15 lokasi telah menyampaikan dokumen ABD, 15 lokasi belum menyampaikan dokumen ABD.

2) Kekurangan pembukaan lahan usaha seluas 174 Ha (71 Ha di Lokasi Sungai Beruang Kab. Sangau, Prov. Kalimantan Barat dan 29 Ha di lokasi Padang Tarok Kab. Sijunjung, Prov. Sumatera Barat).

3) Dukungan kebutuhan pembukaan Lahan Usaha seluas 4.364,75 Ha. 4) Pembangunan Jalan Poros : 39,82 Km, Jalan Desa : 62,53 Km,

Gorong-gorong : 732 M, Drainasse : 85,42 M, Jembatan : 363 M.

5) Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga (RTJK) sebanyak 3.587 unit. 6) SAB Standar : 1.545 unit, dan SAB Non Standar : 60 Unit.

7) Fasilitas Umum : 59 unit, Embung : 13 unit, Lapangan Bola : 20 unit, dan Listrik Komunal 9 Paket.

5. Direktorat Penataan Persebaran Penduduk

1) Hasil penjaringan Direktorat Penataan Persebaran Penduduk Tahun 2018 dari 77 lokasi yang diusulkan terjaring penempatan transmigran sebanyak 9.997 KK (8.022 KK TPS dan 1.975 KK TPA), Pola yang akan dikembangkan Transmigran Umum : 9.387 KK, Nelayan : 520 KK, dan Jasa Industri : 90 KK.

2) 11 Provinsi dari 13 Provinsi yang dijaring mempunyai preferensi Daerah Asal sejumlah 1.975 KK yang diminati yaitu Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI. Yogyakarta, Bali, dan NTT.

(6)

6 | P a g e

3) Didapat usulan SP Pugar sejumlah 14 lokasi di 12 Kab. Dari usulan tersebut telah didukung dokumen Perencanaan SP Pugar 14 lokasi, dokumen Konsolidasi Tanah 2 lokasi.

4) Evaluasi terhadap Program Penempatan Transmigrasi Tahun 2016, terdapat beberapa permasalahan yang perlu dilakukan evaluasi antara lain :

 Penempatan transmigran di lokasi Makeruh Kab. Bengkalis yang

sampai saat ini belum dapat ditetapkan dan ditempatkan transmigran sebanyak 14 KK.

 Terdapat dokumen Berita Acara Serah Terima Perbekalan (BAST)

yang belum diserahkan ke Direktorat Penataan Penduduk meliputi Provinsi : Riau, Kalimantan Timur, dan Provinsi Bengkulu.

Direktorat Penataan Persebaran Penduduk pada kesempatan penjaringan ini telah melakukan sosialisasi terkait Penataan Persebaran Penduduk utamanya Penataan Penduduk Setempat di Kawasan Transmigrasi meliputi seluruh Satker Provinsi/Kabupaten/Kota yang diundang.

Demikian rumusan Rapat Penjaringan Usulan Program Tahun 2018 Wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Ditjen Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2017. Dokumen Rumusan ini akan

dipedomani dalam menetapkan Program Pembangunan Permukiman dan

Penempatan Transmigrasi Tahun 2018..

(7)

7 | P a g e

Referensi

Dokumen terkait

Usulan program utama adalah program-program Penanganan dan Pengembangan Permukiman dan Keciptakaryaan yang diindikasikan memiliki bobot kepentingan utama atau diprioritaskan

Dalam rangka pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Donggala sesuai sasaran sebagaimana pada tabel 7.6 di atas, maka secara rinci usulan kebutuhan program