• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2020 (LKjIP) PENGADILAN AGAMA TUTUYAN KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2020 (LKjIP) PENGADILAN AGAMA TUTUYAN KATA PENGANTAR"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2020 Pengadilan Agama Tutuyan merupakan LKJIP dari Renstra tahun 2020-2024, mengingat Pengadilan Agama Tutuyan yang berada di kabupaten Bolaang Mongondow Timur baru berdiri dan beroprasional pada bulan Oktober 2018. Selain itu juga dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

LKjIP Tahun 2020 Pengadilan Agama Tutuyan merupakan bagian dari pelaksanaan Cetak Biru 25 Tahun Mahkamah Agung 2010 – 2035 yang diluncurkan pada acara Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung yang diadakan di Balikpapan pada bulan September 2010. Cetak Biru 25 Tahun Mahkamah Agung 2010-2035 akan menjadi pedoman dalam melaksanakan perubahan peradilan. Perubahan secara berkelanjutan yang dilakukan Mahkamah Agung berkelanjutan dilakukan sejak adanya penyatuan atap (one roof system) di mana 4 lingkungan peradilan berada di bawah Mahkamah Agung dan diharapkan melalui proses Cetak Biru Pembaruan yang merupakan acuan dalam pengembangan Organisasi selama 25 tahun ke depan sejalan dengan Reformasi Birokrasi Nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).

Pengadilan Agama Tutuyan merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi masyarakat pencari keadilan yang beragama Islam dan masyarakat yang menundukkan diri terhadap hukum Islam tentang perkara perdata tertentu sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah lagi dengan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009. Kekuasaan kehakiman di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Tutuyan dan Pengadilan Tinggi Agama Manado yang berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi. Pembinaan teknis Peradilan Agama Tutuyan baik teknis yustisial maupun non yustisial (organisasi, administrasi dan keuangan) sejak tanggal 30 Juni 2004 beralih sepenuhnya dari Departemen Agama ke Mahkamah Agung RI. Hal ini berdasarkan

(3)

Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 8) dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung serta ditinjaklanjuti dengan Keputusan Presiden RI Nomor 21 Tahun 2004 tentang Pengalihan Organisasi, Administrasi dan Finansial di lingkungan Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara dan Peradilan Agama ke Mahkamah Agung RI.

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah tersusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2020 Pengadilan Agama Tutuyan.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai sebagai refleksi atas kinerja kami di tahun yang akan datang dengan potensi yang ada dalam rangka melaksanakan tugas dan fungi Peradilan Agama, serta dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.

Tutuyan , 12 Januari 2021 Ketua,

M. Kamal Syarif, S.Ag., M.H.

NIP. 19750814 200112 1 006

(4)

RINGKASAN EKSEKUTIF

aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Agama Tutuyan Tahun 2020 ini merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Pengadilan Agama Tutuyan 2020-2024 dan Rencana Kinerja Tahunan 2020 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2020.

Penyusunan LKJIP Pengadilan Agama Tutuyan Tahun 2020 ini pada hakikatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas dan responsibilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2020. Hal ini mengingat pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan suatu keharusan manajemen pemerintahan negara dan implementasi berbagai kebijakan negara yang menitikberatkan pada upaya peningkatan kepercayaan publik dan perwujudan kepemerintahan yang baik (good governance), sebagaimana termuat dalam Tap MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang ditindaklanjuti dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Seiring dengan upaya merealisasikan good governance, Pengadilan Agama Tutuyan telah melaksanakan berbagai kegiatan dan program, mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran, serta visi dan misi yang secara sistematis telah dituangkan dalam Renstra Pengadilan Agama Tutuyan Tahun 2020 - 2024. Visi Pengadilan Agama Tutuyan mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut “Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung”” Dan misi Pengadilan Agama Tutuyan adalah sebagai berikut : 1. Menciptakan pelayanan keadilan yang cepat, jujur, bersih dan berwibawa;

2. Menciptakan peradilan yang mandiri dan independen;

3. Menciptakan akses layanan hukum;

4. Menciptakan kualitas input eksternal pada proses peradilan;

5. Mewujudkan institusi peradilan yang efisien, efektif dan berkualitas;

6. Menciptakan aparat peradilan yang bermartabat, berintegritas, dapat dipercaya dan transparan

L

(5)

Dalam rangka melaksanakan kekuasaan kehakiman yang merdeka melalui penyelenggaraan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan maka dirumuskan tujuan yang diharapkan dapat dicapai adalah Pertama Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntanbel, Kedua Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara, Ketiga Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan dan yang Keempat Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Selanjutnya dari tujuan tersebut maka sasaran Pertama Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntanbel, Kedua Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara, Ketiga Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan dan yang Keempat Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Keempat sasaran strategis tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 14 indikator kinerja dan 14 target kinerja. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari empat sasaran strategis yang ditetapkan dalam Penetapan/Perjanjian Kinerja Tahun 2020, Secara keseluruhan, tingkat pencapaian kinerja Pengadilan Agama Tutuyan adalah sebesar 100% atau lebih. Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Tingkat pencapaian kinerja pada Sasaran Strategis I pada Tahun 2020 adalah sebesar 100 %. Rincian capaian kinerja sasaran strategis tersebut dirinci dalam table berikut :

SASARAN STRATEGIS I

Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntanbel No

.

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

( % ) a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 % 100 % 100 % b. Persentase penyelesaian perkara tepat waktu 100 % 99.5 % 99.5%

c. Presentase penurunan sisa perkara 10 % 10 % 100 %

(6)

d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :

Banding

Kasasi

PK

100 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100 % e. Indeks responden pencari keadilan yang puas

terhadap layanan peradilan

100 % 100 % 100 %

Rata-rata capaian kinerja padan Sasaran Strategis I 100 %

Tingkat pencapaian kinerja pada Sasaran Strategis II pada Tahun 2020 adalah sebesar 100 % .

Rincian capaian kinerja sasaran strategis tersebut dirinci dalam table berikut ini :

SASARAN STRATEGIS II

Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara No

.

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

( % ) a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para

pihak tepat waktu

100 % 100 % 100 %

b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui Mediasi

15 % 10 % 95 %

c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap lengkap dan tepat waktu

95.5 % 95.5 % 100 %

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis II 100 %

Tingkat pencapaian kinerja pada Sasaran Strategis III pada Tahun 2020 adalah sebesar 100 %. Meskipun dipengadilan Agama Tutuyan belum tersedianya sarana posbakum.

(7)

Rincian capaian kinerja sasaran strategis tersebut dirinci dalam table berikut : SASARAN STRATEGIS III

Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan No

.

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

( % ) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100 % 100 % 100 % b. Persentase perkara yang disidangkan melalui

sidang di luar gedung pengadilan

100 % 100 % 100 %

c. Persentase Perkara Permohonan (Voluntair) Identitas Hukum

100 % 100 % 100 %

d. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang mendapat Layanan Bantuan Hukum (POSBAKUM)

0 % 0 % 0 %

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis III 100 %

Tingkat pencapaian kinerja pada Sasaran Strategis IV pada Tahun 2020 adalah sebesar 0% tidak tercapai karena pada tahun 2020 Pengadilan Agama Tutuyan tidak ada perkara perdata yang ditindaklanjuti untuk dieksekusi. Rincian capaian kinerja sasaran strategis tersebut dirinci dalam table berikut :

SASARAN STRATEGIS IV

Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan No

.

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

( % ) a.S b. a. Persentase Putusan Perkara Perdata yang

Ditindaklanjuti (dieksekusi)

0 % 0 % 0 %

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis IV 0 %

Pengadilan Agama Tutuyan memperoleh Anggaran dari Mahkamah Agung RI melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Anggaran Tahun 2020 untuk DIPA 01 dan DIPA 04. Demi kelancaran dalam melaksanakan tugas, maka anggaran yang

(8)

tertuang dalam DIPA tersebut dialokasikan untuk belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal.

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2020 (Dipa 01) : Rp.3.160.212.000 Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2020 (Dipa 04) : Rp.11.660.000

Melalui LKJIP Pengadilan Agama Tutuyan Tahun 2020 ini secara keseluruhan dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target untuk menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan dan sasaran untuk tahun selanjutnya sesuai dengan tujuan Renstra Pengadilan Agama Tutuyan.

(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... iii

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ………..……….……….. 1

A. Latar Belakang ………...………. 1

B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ……….…..………...…. 2

C. Struktur Organisasi ………...………....………...……… 3

D. Isu Strategis ... 6

E. Sistematika Penyajian ………...……. 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA ………....……….… 9

A. Rencana Strategis 2020-2024 ……….………...…….. 9

1. Visi ……….…………... 9 2. Misi ………...……...……….... 10

3. Tujuan dan Sasaran Strategis ………...………. 10

4. Program Utama dan Kegiatan Pokok ………..………....……….. 13

B. Rencana Kinerja Tahun 2020 ………...………..……….. 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………...……….. 15

A. Capaian Kinerja Tahun 2020 ……….………... 15

B. Akuntabilitas Keuangan .……… 52

BAB IV PENUTUP ……….……. 56

A. Kesimpulan ……….. 59

B. Rekomendasi ………...………. 60 LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi Lampiran 2 Indikator Kinerja Utama Lampiran 3 Rencana Kinerja Tahun 2020 Lampiran 4 Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Lampiran 5 Matriks Renstra Tahun 2020-2024 Lampiran 6 SK Tim Penyusunan LKjIP Tahun 2020

(10)

Lampiran 7 SK Tim Reviu Indikator Kinerja Utama Lampiran 8 SK Tim Reviu Renstra

Lampiran 9 SK Penanggungjawab Lampiran 10 SK Pengumpul Data

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengadilan Agama Tutuyan merupakan Pengadilan tingkat pertama dalam Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Agama Manado menurut Undang-Undang No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang No. 3 tahun 2006 secara organisasi, administrasi dan finansial berada di bawah Mahkamah Agung RI.

Penegakan Hukum yang dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Tutuyan tidak dapat terlepas dari birokrasi yang merupakan salah satu wahana dalam penyelenggaraan kekuasaan kehakiman. Birokrasi bertugas mengelola pelayanan dan melaksanakan berbagai keputusan baik secara teknis maupun dalam kegiatan operasional.

Birokrasi merupakan faktor penentu keberhasilan keseluruhan agenda program termasuk dalam rangka mewujudkan aparatur peradilan yang bersih dan bebas dari KKN sehingga para birokrat yang ada di lembaga peradilan dapat mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance).

Berdasarkan penjelasan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing- masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah peradilan satu atap. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagai penyempurnaan dari Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Pengadilan Agama Tutuyan, sebagai Pengadilan Tingkat Pertama di bawah Mahkamah Agung RI harus mempertanggung jawabkan kinerjanya kepada publik. Untuk itulah Mahkamah Agung RI dalam melaksanakan tugasnya, baik tugas-tugas yang bersifat teknis maupun administrasi berkewajiban melaksanakan program-programnya secara transparan sehingga kebutuhan publik khususnya masyarakat pencari keadilan mengharapkan suatu lembaga peradilan yang mandiri dapat terakomodir.

(12)

Program-Program di Pengadilan Agama Tutuyan diprioritaskan pada program yang terkait dengan akses publik sehingga dengan program-program tersebut di Pengadilan Agama Tutuyan akan tercipta :

1. Transparansi pengadilan dan akuntabel Pejabat Peradilan;

2. Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap sistem peradilan dan akses publik;

3. Perbaikan tata kerja dan pengembangan sumber daya manusia peradilan.

B. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi 1. Kedudukan

Kedudukan Pengadilan Agama Tutuyan secara organisasi, administratif dan finansial serta teknis yustisial berada di bawah pembinaan Pengadilan Tinggi Agama Manado sesuai dengan ketentuan pasal 13 UU no 4 tahun 2014 tentang kekuasaan kehakiman junto Kepres nomor 21 Tahun 2004 tentang pengadilan organisasi, admnistrasi dan finansial di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Tata Usaha Negara ke Mahkamah Agung

2. Tugas Pokok

Tugas pokok Pengadilan Agama sesuai dengan ketentuan Pasal 2 jo. Pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama adalah memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara tertentu antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : a. Perkawinan

b. Waris c. Wasiat d. Hibah e. Wakaf f. Zakat g. Infaq h. Shadaqah

i. Ekonomi Syari'ah

(13)

3. Fungsi

Adapun fungsi Pengadilan Agama Tutuyan , yaitu:

a. Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat pertama ( vide : Pasal 49 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006).

b. Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi umum/

perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pembangunan. ( vide : Pasal 53 ayat (3) Undang-undang Nomor No. 3 Tahun 2006 jo. KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).

c. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya (vide Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor No. 3 Tahun 2006), PERMA Nomor 7, 8, 9 Tahun 2016 dan terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan. (vide: KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).

d. Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta. ( vide : Pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor No. 3 Tahun 2006).

e. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian, keuangan, dan umum/perlengakapan) (vide KMA Nomor KMA/080/ VIII/2006).

f. Fungsi Lainnya: Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tugas hisab dan rukyat dengan instansi lain yang terkait, seperti DEPAG, MUI, Ormas Islam dan lain-lain (vide Pasal 52 A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006).

g. Fungsi Lainnya: Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Pengadilan Agama Tutuyan Nomor KMA/144/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan.

(14)

C. Struktur Organisasi

Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 diperbaharui dengan Undang- undang Nomor 50 tahun 2009 pasal 105 ayat (2) kemudian diperbaharui kembali dengan PERMA Nomor 7 Tahun 2018 menyebutkan bahwa : “tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi dan tata kerja sekretariat diatur lebih lanjut oleh Pengadilan Agama Tutuyan“. Pengadilan Agama Tutuyan yang merupakan Pengadilan tingkat Pertama mempunyai susunan Organisasi Pengadilan Agama yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Muda Gugatan, Panitera Muda Permohonan, Panitera Muda Hukum, Kasubbag Umum & Keuangan, Kasubbag Kepegawaian, Organisasi

& Tata Laksana, Kasubbag Perencanaan, TI & Pelaporan, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita Pengganti yang mempunyai tugas pokok dan fungsi antara lain:

1. Ketua

Tugas pokok dan fungsinya adalah pemimpin pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Tutuyan dalam mengawasi, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan tugas menurut Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

2. Hakim

Tugas pokok dan fungsinya adalah menerima dan meneliti berkas perkara serta bertanggung jawab atas perkara yang diterima yang menjadi wewenangnya baik dalam proses maupun penyelesaiannya sampai dengan minutasi. Berkoordinasi dengan Ketua Pengadilan Agama serta Menyusun Program kerja jangka panjang dan jangka pendek. Serta melaksanakan Pengawasan bidang Bindalmin atas perintah Ketua.

3. Panitera

Tugas pokok dan fungsinya adalah berkoordinasi dengan Ketua Pengadilan Agama dalam merencanakan dan melaksanakan pelayanan teknis di bidang Administrasi Perkara yang berkaitan dengan menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan tugas kegiatan Kepaniteraan dalam menyusun program kerja jangka panjang dan jangka pendek.

4. Sekretaris

Tugas pokok dan fungsinya adalah berkoordinasi dengan Ketua Pengadilan Agama dalam merencanakan dan melaksanakan pelayanan teknis di bidang Administrasi Umum & Keuangan, Administrasi Kepegawaian, Organisasi & Tata Laksana, Administrasi Perencanaan, TI & Pelaporan, serta administrasi lainnya yang berkaitan

(15)

dengan menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan tugas kegiatan Kesekretariatan dalam menyusun program kerja jangka panjang dan jangka pendek.

5. Kasub Bagian Umum dan Keuangan

Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin, mengkoordinir dan menggerakkan seluruh aktifitas pada Sub. bagian umum (rumah tangga) dan Keuangan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/ bertanggungjawab kepada Sekretaris.

6. Kasub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/ menggerakkan seluruh aktifitas pada Sub. bag kepegawaian, organisasi dan tata laksana serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/ bertanggungjawab kepada Sekretaris.

7. Kasub Bagian Perencanaan, TI dan Pelaporan

Meskipun pejabat Kasubag Perencanaan, TI dan Pelaporan Pengadilan Agama Tutuyan masih kosong, namun tugas dan fungsinya sudah menjadi bagian dari tugas dan tata kerja Pengadilan Agama Tutuyan adapun Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/ menggerakkan seluruh aktifitas pada Sub. bag perencanaan, teknologi informasi dan pelaporan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/

bertanggungjawab kepada Sekretaris.

8. Panitera Muda Gugatan

Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/ menggerakkan seluruh aktifitas pada bagian gugatan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/bertanggungjawab kepada Panitera.

9. Panitera Muda Permohonan

Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/ menggerakkan seluruh aktifitas pada bagian permohonan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/

bertanggungjawab kepada Panitera.

(16)

10. Panitera Muda Hukum

Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/ menggerakkan seluruh aktifitas pada bagian hukum serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/bertanggungjawab kepada Panitera.

11. Panitera Pengganti

Tugas pokok dan fungsinya adalah mendampingi dan membantu Majelis Hakim mengikuti sidang pengadilan membuat berita acara membuat instrumen sidang mengetik putusan dan penetapan perkara menyerahkan berkas perkara yang telah selesai pada Panmud Hukum/meja III serta bertanggung jawab kepada Panitera.

12. Jurusita Dan Jurusita Pengganti

Tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan tugas kejurusitaan dan bertanggungjawab kepada Panitera.

D. Isu Strategis

Secara garis besar, permasalahan utama (strategic issued) pada Pengadilan Agama Tutuyan dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Terbatasnya sarana dan prasarana perkantoran yang digunakan sebagai penunjang pelaksanaan Pola Bindalmin Administrasi Peradilan sehingga masih terdapat kekurangan dalam rangka optimalisasi penyelesaian administrasi peradilan tersebut;

2. Kurangnya tenaga pegawai terutama staf sebagai penunjang kinerja administrasi kepaniteraan dan kesekretariatan sehingga penyelesaian pekerjaan sedikit terhambat;

3. Masih terdapat kekurangan anggaran pada beberapa mata anggaran tertentu sehingga hasil dari realisasi anggaran tersebut kurang memadai;

4. Sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan kantor masih sangat terbatas seperti gedung kantor masih pinjaman, perangkat komputer, laptop, printer, rumah dinas dan kendaraan dinas sehingga perlu diupayakan pengadaannya.

E. Sistematika Penyajian

Pada sadarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadian Agama Tutuyan ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pengadilan Agama Tutuyan selama tahun 2020. Capaian kinerja 2020 tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (permormance agreement) sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi.

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja

(17)

dimasa mendatang. Dengan demikian sistimatikan penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Tutuyan adalah sebagai berikut :

Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi

Bab I. Pendahuluan,

Menguraikan gambaran secara garis besar tentang Pengadilan Agama Tutuyan dan tentang LKJIP, yang berisikan antara lain;

a. Latar Belakang;

b. Kedudukan, Tugas dan fungsi;

c. Struktur Organisasi;

d. Isu Strategis;

e. Sistematika Penyajian.

Bab II, Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Menguraikan gambaran secara garis besar tentang A. Rencana Strategis; meliputi

1. Visi, 2. Misi,

3. Tujuan dan sasaran Strategis

4. Program Utama dan Kegiatan Pokok B. Rencana Kinerja Tahun 2020

Bab III. Akuntabilitas kinerja,

Menguraikan gambaran secara garis besar tentang

A. capaian kinerja Pengadilan Agama Tutuyan yang terdiri : Pengukuran Kinerja dan Analisis Akuntabilitas Kinerja

B. Akuntabilitas Keuangan.

Bab IV. Penutup,

Menguraikan gambaran secara garis besar tentang

A. Kesimpulan dari seluruh sajian laporan tentang kinerja (LKjIP) B. Rekomendasi yang digunakan untuk perbaikan ke depannya.

Lampiran-Lampiran, yang berisi antara lain ;

Lampiran 1 Struktur Organisasi

(18)

Lampiran 2 Indikator Kinerja Utama Lampiran 3 Rencana Kinerja Tahun 2020 Lampiran 4 Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Lampiran 5 Matriks Renstra Tahun 2018-2019 Lampiran 6 Pernyataan Renstra Telah Reviu Lampiran 7 SK Tim Penyusunan LKjIP Tahun 2020 Lampiran 8 SK Tim Reviu Indikator Kinerja Utama Lampiran 9 SK Tim Reviu Renstra

Lampiran 10 SK Penanggungjawab Lampiran 11 SK Pengumpul Data

(19)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana strategis 2020-2024

Rencana strategis Pengadilan Agama Tutuyan merupakan gambaran dari kinerja lembaga badan peradilan yang lingkup dalam kurun waktu tahun 2018- 2020 merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai sebagai sarana atau proses untuk tercapainya Visi dan Misi, tujuan , sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi, yang dapat dijabarkan menjadi :

1. Visi

Visi merupakan cara pandang jauh ke depan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Tutuyan Kelas 2. Visi Pengadilan Agama Tutuyan mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI yang berhasil dirumuskan pada 10 September 2009 adalah sebagai berikut:

“Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung”

Penjelasan:

1. Badan Peradilan menunjukkan lembaga Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya (termasuk Peradilan Agama). Kata Badan Peradilan digunakan untuk membedakannya dari lembaga penegak hukum lainnya, seperti Kejaksaan Agung, Kepolisian, dsb;

2. Indonesia, tentu saja menunjukkan lokasi keberadaan Mahkamah Agung dan peradilan di bawahnya;

3. Agung menunjukkan suatu keadaan/sifat kehormatan, kebesaran, kemuliaan, keluhuran.

Melalui visi ini, ingin menjadikan MA dan badan peradilan di bawahnya sebagai lembaga yang dihormati, dimana didalamnya dikelola oleh hakim dan pegawai yang memiliki kemuliaan dan kebesaran serta keluhuran sikap dan jiwa dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memutus perkara. Visi MA merujuk pada TAP MPR No. 7/MPR/2001 Tentang Visi Indonesia Masa Depan.

(20)

2. Misi

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Agama Tutuyan adalah sebagai berikut :

1. Menciptakan pelayanan keadilan yang cepat, jujur, bersih dan berwibawa;

2. Menciptakan peradilan yang mandiri dan independen;

3. Menciptakan akses layanan hukum;

4. Menciptakan kualitas input eksternal pada proses peradilan;

5. Mewujudkan institusi peradilan yang efisien, efektif dan berkualitas;

6. Menciptakan aparat peradilan yang bermartabat, berintegritas, dapat dipercaya dan transparan

Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di bawahnya percaya dan memiliki keyakinan bahwa keempat pilar misi ini, akan membawa pada visi yang telah ditetapkan. Menyadari sepenuhnya, bahwa setiap upaya/proses mencapai sesuatu, harus disertai dengan bagaimana mengevaluasinya, maka keempat pilar misi ini, kelak akan bisa dievaluasi dengan kerangka Area of Court Excellence, sebagaimana sudah dibahas di depan. Penggunaan kerangka ini sekaligus menjaga dan memastikan integrasi perencanaan – proses implementasi dan hasil yang ingin dicapai dari setiap program/aktivitas yang dikembangkan kemudian.

3. Tujuan dan Sasaran Strategis a. Tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan Misi Pengadilan Agama Tutuyan, adapun tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Tutuyan adalah sebagai berikut :

NO TUJUAN INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase penyelesaian perkara tepat waktu c. Presentase penurunan sisa perkara

d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :

 Banding

 Kasasi

 PK

e. Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

(21)

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui Mediasi c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding,

Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu

d. Persentase putusan yang menarik perhatian masyarakat (ekonomi syariah) yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari sejak diputus

3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

b. Persentase perkara yang disidangkan melalui sidang di luar gedung pengadilan

c. Persentase Perkara Permohonan (Voluntair) Identitas Hukum

d. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang mendapat Layanan Bantuan Hukum (POSBAKUM)

4. Meningkatnya Kepatuhan

Terhadap Putusan Pengadilan

Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindaklanjuti (dieksekusi)

b. Sasaran Strategis

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2024, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Tutuyan adalah sebagai berikut 4 (empat) sasaran strategis yang menjadi prioritas renstra 2020–2024. Keempat sasaran strategis yang dimaksud, adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel;

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara;

3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin atau terpinggirkan;

4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan;

Sesuai dengan Hasil Revieu Renstra Mahkamah Agung 2020-2024 Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor 933/SEK/OT.01.3/10/2017 tanggal 24 Oktober 2017 maka sasaran disesuaikan menjadi 4 (empat) Sasaran Strategis sebagai berikut:

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel;

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara;

(22)

3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin atau terpinggirkan;

4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan;

c. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan, adapun hubungan sasaran dan indikator kinerja utama digambarkan pada tabel berikut :

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA TUTUYAN NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA

PENJELASAN PENANGGUNG

JAWAB SUMBER DATA 1 Terwujudnya

Proses

Peradilan Yang Pasti,

Transparan Dan Akuntabel

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Perbandingan Jumlah Perkara Yang Diselesaikan Dengan Jumlah Sisa Perkara Yang Harus Diselesaikan

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan b. Persentase

perkara yang diselesaikan tepat waktu

Perbandingan Jumlah Perkara Yang Diselesaikan Tahun Berjalan Dengan Jumlah

Perkara Yang Ada

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan c. Persentase

penurunan sisa perkara

Perbandingan Sisa Perkara Tahun Berjalan Dengan Sisa Perkara Tahun Sebelumnya

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan d. Persentase

perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

Banding

Kasasi

PK

Perbandingan Jumlah Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Dengan Jumlah Putusan Perkara

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

e. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

Perbandingan Index Pencari Keadilan

Panitera Laporan semesteran dan Laporan Tahunan

2 Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

Perbandingan Jumlah Isi Putusan Yang Diterima Tepat Waktu Dengan Jumlah Putusan

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Persentase perkara yang

Perbandingan Jumlah Perkara Yang

Panitera Laporan Bulanan

(23)

diselesaikan melalui Mediasi

Diselesaikan Melalui Mediasi Dengan Jumlah Perkara Yang Dilakukan Mediasi

dan Laporan Tahunan

c. Persentase berkas perkara yang

dimohonkan Banding, Kasasi, PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu

Perbandingan Jumlah Berkas Perkara Yang Dimohonkan Kasasi dan PK Secara Lengkap Dengan Jumlah Berkas Perkara Yang Dimohonkan Upaya Hukum

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

d. Persentase putusan yang menarik perhatian masyarakat (Ekonomi Syariah) yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari sejak putus

Perbandingan Jumlah Amar Putusan Perkara Ekonomi Syariah Yang Di upload Website dengan Jumlah Putusan Perkara

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

3 Meningkatnya Akses

Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

a. Presentase perkara prodeo yang

diselesaikan

Perbandingan Jumlah Perkara Prodeo Yang Diselesaikan Dengan Jumlah Perkara Prodeo

Dirjen Badilag Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan b. Persentase

perkara yang diselesaikan diluar gedung pengadilan

Perbandingan Jumlah Perkara Yang Diselesaikan Diluar Gedung Pengadilan Dengan Jumlah Perkara Yang Seharusnya Diselesaikan Diluar Gedung Pengadilan

Dirjen Badilag Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

c. Persentase perkara permohonan (voluntair) Identitas hukum

Perbandingan Jumlah Perkara Volunteer Identitas Hukum Yang Diselesaikan Dengan Jumlah Perkara Volunteer Identitas

Hukum Yang Diajukan

Ketua Pengadilan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

d. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum hukum (Posbakum)

Perbandingan Jumlah Pencari Keadilan Golongan Tertentu Yang Mendapatkan Layanan Bantuan Hukum Dengan Jumlah Pencari Keadilan

Golongan Tertentu

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

(24)

4. Program Utama dan Kegiatan Pokok

Program Utama merupakan unsur utama yang harus ada demi terciptanya suatu kegiatan.

Kegiatan Pokok adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Agama Tutuyan, perlu ditetapkan berbagai program dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Adapun program dan kegiatan pokok Pengadilan Pengadilan Agama Tutuyan mengacu pada Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel;

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara;

3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin atau terpinggirkan;

4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan;

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2020

Rencana Kinerja Tahun 2020 Pengadilan Agama Tutuyan memuat angka target kinerja tahun 2020 untuk seluruh indikator kinerja yangada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Angka target kinerja ini akan menjadi komitmen yang harus dicapai dalam periode tahun 2020. Selain itu, dokumen Rencana Kinerja tersebut menjadi dasar bagi penetapan kesepakatan tentang kinerja yang akan diwujudkan oleh organisasi (performance agreement) atau lebih dikenal sebagai Penetapan Kinerja, adapun tabel Rencana Kinerja Pengadilan Agama Tutuyan Tahun 2020 adalah sebagai berikut :

(25)

RENCANA KINERJA TAHUNAN

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 1. Terwujudnya proses peradilan yang

pasti, transparan dan akuntabel a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100 % b.Persentase penyelesaian perkara tepat

waktu 100 %

c. Presentase penurunan sisa perkara 10 % d.Persentase perkara yang tidak

mengajukan upaya hukum :

Banding

Kasasi

PK

99.5 % 100 % 100 % e. Indeks responden pencari keadilan yang

puas terhadap layanan peradilan 100 % 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan

penyelesaian perkara a. Persentase isi putusan yang diterima oleh

para pihak tepat waktu 100 %

b. Persentase perkara yang diselesaikan

melalui Mediasi 100 %

c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu

100 %

d. Persentase putusan yang menarik perhatian masyarakat (ekonomi syariah) yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari sejak diputus

0 %

3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan 100 %

b. Persentase perkara yang disidangkan

melalui sidang di luar gedung pengadilan 100 % c. Persentase Perkara Permohonan

(Voluntair) Identitas Hukum 100 % d. Persentase Pencari Keadilan Golongan

Tertentu yang mendapat Layanan Bantuan Hukum (POSBAKUM)

0 %

4. Meningkatnya Kepatuhan

Terhadap Putusan Pengadilan Persentase Putusan Perkara Perdata yang

Ditindaklanjuti (dieksekusi) 0,5 %

(26)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Tahun 2020

Laporan Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu pekerjaan yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Tutuyan Tahun 2020, dilakukan dengan cara membandingkan antara Realisasi pencapaian indikator kinerja dengan Target yang telah ditetapkan, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak

Capaian = Realisasi x 100 % Target

Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2020 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel Hasil Pengukuran Kinerja.

Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam tahun 2020 secara umum Pengadilan Pengadilan Agama Tutuyan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkan dari pencapaian sebagian besar target indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan, namun demikian disisi lain masih terdapat

(27)

sebagian dari realisasi indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan belum tercapai targetnya.

Berdasarkan Penetapan Kinerja Tahunan 2020, sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan indikator kinerja, realisasi pada akhir tahun 2020 sebagai berikut :

Tabel : Hasil Pengukuran Kinerja Pengadilan Agama Tutuyan Tahun 2020

NO SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1. Terwujudnya

proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

a. Persentase sisa perkara

yang diselesaikan 100 % 100 % 100 %

b. Persentase penyelesaian

perkara tepat waktu 100 % 100 % 100 %

c. Presentase penurunan sisa

perkara 10 % 0 % 100 %

d.Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :

Banding

Kasasi

PK

99.5 % 100 % 100 %

99.5 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100 % e. Indeks responden pencari

keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

100 % 100 % 100 %

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

100 % 100 % 100 %

b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui Mediasi

100 % 100 % 100 %

c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu

100 % 100 % 100 %

d. Persentase putusan yang menarik perhatian masyarakat (ekonomi syariah) yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari sejak diputus

0 % 0 % 0 %

3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat

miskin dan

terpinggirkan

a. Persentase perkara prodeo

yang diselesaikan 100 % 100 % 100 %

b. Persentase perkara yang disidangkan melalui sidang di luar gedung pengadilan

100 % 100 % 100 %

(28)

c. Persentase Perkara Permohonan (Voluntair) Identitas Hukum

100 % 100 % 100 %

d. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang mendapat Layanan Bantuan Hukum (POSBAKUM)

0 % 0 % 0 %

4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan

Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindaklanjuti (dieksekusi)

0 % 0 % 0 %

B. Akuntabilitas Kinerja

Analisa Akuntabilitas Kinerja diperlukan untuk mendapatkan umpan balik guna melakukan perbaikan terhadap Rencana Kinerja tahun berikutnya. Adapun analisis hasil capaian kinerja Pengadilan Agama Tutuyan Tahun 2020 sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :

SASARAN 1 : Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

Sasaran “Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel”

dimaksudkan untuk menggambarkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan peradilan dalam penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Tutuyan Peningkatan penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Tutuyan merupakan sasaran strategis untuk mewujudkan visi dan misi yang tercantum pada Renstra Pengadilan Agama Tutuyan 2020-2024. Keberhasilan sasaran ini dapat diukur melalui 4 (empat) indikator kinerja yang diwujudkan melalui pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama.

Realiasi dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran “Peningkatan Penyelesaian Perkara” pada tahun 2020 serta perbandingannya dengan tahun sebelumnya ditampilkan pada table berikut ini :

(29)

Tabel Sasaran I : Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel :

No INDIKATOR KINERJA REALISASI TARGET CAPAIAN (%)

2018 2019 2020 2020 2020

a Persentase sisa perkara yang

diselesaikan 0 % 100% 100% 100 % 100 %

b Persentase penyelesaian perkara

tepat waktu 100 % 100 % 100 % 100% 100 %

c Presentase penurunan sisa perkara 100 % 3.3 % 0 % 10 % 100 % d Persentase perkara yang tidak

mengajukan upaya hukum :

Banding

Kasasi

PK

100 % 100 % 100 %

100%

100 % 100 %

100%

100 % 100 %

100 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100 % e Indeks responden pencari keadilan

yang puas terhadap layanan peradilan

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Rata rata Capaian Tahun 2020 100 %

Analisa terhadap pencapaian masing-masing target indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja 1. a : Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Sisa perkara adalah perkara yang belum diputus pada saat laporan dibuat.

Istilah sisa perkara tidak hanya dilekatkan bagi perkara belum putus, tetapi juga berlaku bagi perkara yang sudah putus tetapi belum diminutasi.

Indikator kinerja ini dikuantitatifkan sebagai perbandingan antara sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan, difungsikan sebagai berikut:

Jumlah Sisa Perkara yang diselesaikan x 100%

Jumlah Sisa Perkara yang Harus diselesaikan

Target indikator kinerja ini pada tahun 2020, sebagaimana ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2020 adalah sebesar 100%. Realisasi dan capaian indikator kinerja “Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan” pada tahun 2020 ditampilkan pada tabel berikut ini :

(30)

Tabel Indikator Kinerja 1.a

No. Indikator Kinerja Realisasi Target Capaian Th. 2018 Th. 2019 Th. 2020 Th. 2020 Th. 2020 a. Persentase sisa

perkara yang diselesaikan

0 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Sisa perkara pada akhir Desember 2019 yang menjadi saldo awal perkara pada awal Januari 2020 berjumlah 3 perkara, yang terdiri dari 3 perkara gugatan dan 0 perkara permohonan.

Pada tahun 2020 sebanyak 211 perkara yang telah putus. Tabel berikut menggambarkan keadaan sisa perkara pada Pengadilan Agama Tutuyan pada tahun 2020:

Tabel Keadaan Sisa Perkara Tahun 2020

Jenis Perkara Sisa Perkara 2019 Sisa Perkara 2020

Perkara Perdata 3 0

Jumlah 3 0

Berdasarkan data-data tersebut maka realisasi indikator kinerja ini pada tahun 2020 adalah sebesar 100 %, dimana sisa perkara 2019 telah selesai dengan perhitungan sebagai berikut:

Jumlah perkara yang diselesaikan X 100 % Jumlah perkara yang harus diselesaikan

Perhitungannya : 3/3 * 100% = 100%

Capaian diperoleh dengan membandingkan antara realisasi dan target, dimana pada tahun 2020 capaian untuk indikator kinerja ini adalah sebesar 3/3*100= 100

%

Indikator Kinerja 1. b : Persentase penyelesaian perkara tepat waktu

Indikator kinerja ini dikuantitatifkan sebagai perbandingan antara perkara yang diselesaikan dengan perkara yang harus diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk)

(31)

Target penyelesaian perkara pada Tahun 2020, sebagaimana ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2020 adalah sebesar 100 %. Realisasi dan capaian indikator kinerja “Persentase Perkara yang Diselesaikan” pada tahun 2020 ditampilkan pada table berikut ini:

Tabel Indikator Kinerja 1.b :

No. Indikator Kinerja Realisasi Target Capaian Th. 2018 Th. 2019 Th. 2020 Th. 2020 Th. 2020

a. Persentase Perkara yang Diselesaikan tepat waktu

98,1% 100% 100% 100% 100%

Penyelesaian Perkara

Sisa perkara pada akhir Desember 2019 yang menjadi saldo awal perkara tahun 2020 berjumlah 3 perkara. Selama tahun 2020 perkara masuk berjumlah 208 perkara, dan perkara yang telah diselesaikan sebanyak 211 perkara. Tabel berikut menggambarkan keadaan perkara pada Pengadilan Agama Tutuyan Tahun 2020:

Tabel Keadaan Perkara Tahun 2020

Jenis Perkara Sisa 2019

Masuk 2020

Jml perkara yang harus

diselesaikan Realisasi Sisa 2020

Gugatan 3 120 123 123 0

Permohonan - 88 88 88 0

Jumlah 3 208 211 211 0

Berdasarkan uraian di atas, dapat dianalisa bagaimana tingkat penyelesaian perkara yang ditangani Pengadilan Agama Tutuyan secara keseluruhan pada tahun 2020 sebanyak 100 %

Berdasarkan data-data tersebut maka realisasi penyelesaian perkara secara keseluruhan pada tahun 2020 adalah sebesar 211/211*100%= 100 %, dengan perhitungan sebagai berikut:

Jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan X 100 % Jumlah perkara ada

(32)

Capaian diperoleh dengan membandingkan antara realisasi dan target, dimana pada tahun 2020 capaian untuk penyelesaian perkara adalah sebesar 100 %.

Indikator Kinerja 1. c : Presentase penurunan sisa perkara

Tingkat capaian indikator kinerja persentase penurunan sisa perkara pada tahun 2020 dapat melebihi target sebesar 100 % sebagaimana tabel berikut ini:

Sisa Awal Diterima Putus Sisa Akhir Persentase Naik / Turun

3 208 211 0 100 %

Berdasarkan data-data tersebut maka realisasi persentase penurunan sisa perkara pada tahun 2020 adalah sebesar 100 %, dengan perhitungan sebagai tidak ada sisa perkara ditahun 2020. Sedangkan target 10 % sehingga pencapaian target kinerja pada indikator kinerja persentase penurunan sisa perkara pada tahun 2020 dapat tercapai.

Pencapaian target kinerja pada indikator kinerja persentase penurunan sisa perkara mengalami penurunan sebesar 100 % jika diperbandingkan dengan tahun 2019. Adapun perbandinganya dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut:

Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Persentase Penurunan Sisa Perkara 100 % 33,3 % 100 % Indikator Kinerja 1. d : Presentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

Pada peradilan tingkat pertama, indikator kinerja ini hanya diterapkan terhadap upaya hukum yang diajukan atas putusan peradilan tingkat pertama yaitu upaya hukum banding, upaya hukum kasasi dan upaya hukum peninjauan kembali.

Indikator kinerja ini dikuantitatifkan sebagai perbandingan antara jumlah perkara (putusan) yang tidak mengajukan upaya hukum selama tahun berjalan dibagi jumlah putusan yang menjadi dasar pengajuan upaya hukum.

Dari jumlah 211 putusan pada tahun 2020, yang tidak diajukan upaya hukum (putusan yang diterima) adalah sebanyak 211 putusan, seperti ditampilkan pada table berikut:

(33)

Tabel Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

Perkara Jumlah

Putusan Jumlah Putusan yang Diterima

Jumlah Pengajuan

Banding

Jumlah Pengajuan

Kasasi

Jumlah Pengajuan Peninjauan Kembali

perkara 211 211 0 0 0

Jumlah 211 211 0 0 0

Berdasarkan data-data tersebut maka realisasi atas indikator kinerja ini pada tahun 2020 adalah sebesar untuk jumlah Pengajuan banding adalah 100 %, Pengajuan jumlah Kasasi realisasi 100% dan realisasi Pengajuan Peninjauan Kembali sebesar 100 % dengan perhitungan sebagai berikut:

Jumlah perkara yg tdk mengajukan upaya hukum X 100%

Jumlah putusan perkara

Indikator Kinerja 1. e : Indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

Tingkat capaian indikator kinerja indeks responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan pada tahun 2020 terpenuhi target sebesar 100%.

Hal tersebut dikarenakan target capaian indikator dimaksud sebesar 99,9 %, sedangkan realisasi capaian index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan sebesar 99,9 %. terpenuhinya capaian kinerja index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan sebesar 100% tersebut dikarenakan kepuasan masyarakat pencari keadilan terhadap pelayanan Pengadilan Agama Tutuyan.

SASARAN 2 : Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan peradilan dalam penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Tutuyan. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran

“Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara” meliputi 4 (empat) indikator kinerja yang diwujudkan melalui pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama.

(34)

Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran “Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara” pada tahun 2020 serta perbandingannya dengan tahun sebelumnya ditampilkan pada table berikut ini :

Tabel Sasaran 2 : Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

No INDIKATOR KINERJA REALISASI TARGET CAPAIAN (%)

2018 2019 2020 2020 2020

a. Persentase isi putusan yang diterima

oleh para pihak tepat waktu 100% 100 % 100 % 100 % 100 %

b. Persentase perkara yang diselesaikan

melalui Mediasi 100% 100 % 100 % 100 % 100 %

c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu

100% 100 % 100 % 100 % 100 %

d. Persentase putusan yang menarik perhatian masyarakat (ekonomi syariah) yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari sejak diputus

0 % 0 % 0 % 0 % 0 %

Rata-rata Capaian Th. 2020 100 %

Analisa terhadap pencapaian masing-masing target indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2.a : Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

Indikator kinerja ini dikuantitatifkan sebagai perbandingan antara relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu dengan jumlah berkas putusan.

Target indikator kinerja ini pada Tahun 2020, sebagaimana ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2020 adalah sebesar 100%. Realisasi dan capaian indikator kinerja “Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak” pada tahun 2020 ditampilkan pada table berikut ini:

Gambar

Tabel : Hasil Pengukuran Kinerja Pengadilan Agama Tutuyan Tahun 2020
Tabel Sasaran  I : Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan  akuntabel :
Tabel Keadaan Sisa Perkara Tahun 2020
Tabel Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan wujud pertanggungjawaban Kinerja selama satu tahun anggaran pada Pengadilan Agama Sentani, dengan melakukan

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI RENGAT KELAS II TENTANG PEMBENTUKAN TIM REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PADA PENGADILAN NEGERI RENGAT KELAS II TAHUN 2018;. Menunjuk

23 Tahun 2002 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, yaitu: 1) Unsur barangsiapa; 2) Unsur dengan sengaja; 3) Unsur melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak; 4)

Prinsip kerja dari metode tahanan jenis ini adalah megalirkan arus listrik ke dalam bumi melalui dua elektdoda arus, kemudian beda potensialnya diukur melalui dua

PERTAMA : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Pengadilan Agama

PERTAMA : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Pengadilan Tinggi Agama

Kedua : bahwa indikator tersebut ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Sukoharjo yang diimplementasikan ke dalam Rencana Strategis lima tahun

Rencana Aksi Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya Tahun 2020 disusun sebagai dokumen perencanaan yang menguraikan sasaran strategis, indikator kinerja serta