PANDUAN TATA TERTIB SD ALAM TANGERANG
SD ALAM TANGERANG
Jl. KH Hasyim Ashari Gg Kemandoran RT 001/005 Kel. Nerogtog Kec. Pinang Kota Tangerang
HARI DAN JAM BELAJAR
Hari Senin – Jumat Siswa
Hadir 07.15 – 14.00 Wib
Berpenampilan Sopan dan Rapih
Memakai Sepatu
KEGIATAN PENDIDIKAN MAKAN DAN MINUM
Makan siang dan makanan ringan (snack) sudah disediakan oleh sekolah. Siswa tidak diperkenankan membawa makanan sendiri, kecuali diperkenankan oleh guru.
Apabila ada alergi terhadap makanan, harap disampaikan ke sekolah melalui Manager Program.
Siswa membiasakan makan makanan yang halal dan thoyyib.
Di sekolah, siswa belajar makan berbagai jenis buah, sayur, karbohidrat dan lauk pauk. Siswa dibiasakan dengan adab makan dan minum, diantaranya makan dan minum sambil duduk dan menggunakan tangan kanan.
Kami mengharapkan orang tua juga meneruskan pembiasaan baik tersebut di rumah.
1
Buku tahfidz adalah sarana komunikasi orang tua dan mentor (guru) terkait dengan perkembangan tahfidz siswa
Orang tua wajib mengisi buku penghubung dan buku tahfidz siswa.
Buku penghubung dan buku tahfidz wajib dibawa setiap hari
Jika buku hilang atau rusak, maka orang tua wajib menggantinya. Tetapi jika lembar isiannya sudah habis, dapat diganti dengan buku baru dengan menghubungi bagian Tata Usaha Sekolah.
BARANG TERTINGGAL
Siswa harus bertanggung jawab atas barang - barang miliknya agar tidak hilang atau tertinggal.
Barang siswa yang tertinggal di sekolah, diluar tanggung jawab sekolah.
Siswa yang lebih dari tiga kali meninggalkan barang pribadinya di sekolah, akan mendapatkan teguran secara tertulis.
Barang yang tertinggal lebih dari tiga bulan, akan disumbangkan, dimanfaatkan, atau dibuang.
3
PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Setiap siswa adalah anggota perpustakaan.
Siswa diharapkan banyak berinteraksi dengan buku yang ada di perpustakaan.
Siswa dapat meminjam maksimal dua buku dalam satu pekan.
Peminjaman dapat dilakukan pada saat jadwal kunjungan perpustakaan atau pada waktu istirahat.
Buku yang hilang atau rusak harus segera diganti dengan buku yang sama, atau mengganti uang sesuai dengan harga beli buku tersebut.
KEGIATAN KUNJUNGAN KELAS DI LUAR SEKOLAH (OUTING)
Siswa menggunakan pakaian identitas sekolah.
Orang tua dan pendamping tidak diperbolehkan ikut.
Semua siswa berangkat bersama-sama dari sekolah (tidak diperkenankan berangkat sendiri ke lokasi kunjungan).
Semua siswa dijemput di sekolah dan tidak diperke- nankan dijemput di lokasi kunjungan.
KEGIATAN KEMAH (CAMPING)
Seluruh siswa wajib mengikuti kegiatan kemah.
Kegiatan kemah dilakukan di luar sekolah.
4
Perlengkapan kegiatan kemah yang wajib dibawa siswa antara lain: sleeping bed, tas ransel, senter, dan matras.
Rincian perlengkapan diinformasikan menjelang kegiatan kemah dilaksanakan.
KEGIATAN PEKAN PENGALAMAN
Pekan Pengalaman adalah kegiatan pembelajaran yang bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan berbagai aktivitas yang bisa membangunkan bakat dan memperkuat karakternya. Bentuk kegiatannya antara lain :
Hari pasar, SASS (Sekolah Alam Scouting Student), Berenang, Performance Siswa, Project bersama mentor, cooking class, jelajah, dan sebagainya.
KEGIATAN BERENANG
Siswa menggunakan pakaian renang yang menutup aurat bagi muslim maupun muslimah.
Siswa membawa handuk, peralatan mandi, dan tas untuk membawa perlengkapan renang, serta obat-obatan pribadi yang diperlukan.
5
KETERLAMBATAN SISWA
Toleransi keterlambatan siswa adalah 15 menit dari jam masuk sekolah.
Jika siswa terlambat tiga hari atau lebih secara berturut- turut tanpa alasan, akan mendapatkan surat peringatan dari Manager Program.
Jika siswa mendapatkan surat peringatan tiga kali, Manager Program akan memanggil orang tua siswa tersebut.
ANTAR JEMPUT SISWA
Orang tua siswa tidak diperkenankan untuk menunggui anaknya selama kegiatan sekolah berlangsung.
Orang tua siswa dapat mengantar hanya sampai area parkir sekolah
Orang tua siswa tidak diperkenankan masuk ke dalam kelas saat kegiatan sekolah masih berlangsung kecuali sudah mendapatkan izin mentor.
Orang tua yang menjemput siswa dapat menunggu di area parkir atau di dalam Joglo.
Jika siswa tidak diantar-jemput oleh orang tua, maka orang tua harus memberikan informasi mengenai penjemput siswa kepada mentor.
6
Setiap orang yang memasuki area sekolah, menggunakan pakaian yang menutup aurat, sopan, rapih, dan tidak transparan.
KETERLAMBATAN PENJEMPUTAN
Toleransi keterlambatan penjemputan adalah 15 menit, setelah kegiatan pembelajaran selesai.
Orang tua yang akan terlambat menjemput dapat menginformasikan melalui telepon Sekolah.
Orang tua yang terlambat menjemput tanpa pemberitahuan akan mendapatkan teguran dari mentor (guru). Bila sudah lebih dari 3 kali akan mendapatkan surat peringatan. Jika masih terus berlanjut akan mendapatkan pemanggilan dari Manager Program.
KENDARAAN DI AREA PARKIR (PARKIR)
Pengantar dan penjemput dapat menurunkan siswa di area parkir sekolah.
Kendaraan di parkir dengan rapi, sesuai instruksi petugas keamanan sekolah.
Sopir harap mematikan mesin kendaraan saat parkir di area parkir sekolah.
7
PENANGANAN KECELAKAAN DI SEKOLAH Kecelakaan kami kategorikan menjadi 3 (tiga) :
1. Kecelakaan Ringan : Penanganan dilakukan dengan men- jalankan prosedur P3K di UKS (unit Kesehatan Siswa).
Mentor (guru) atau Manager Program akan menginformasikan kepada orang tua setelah jam sekolah.
2. Kecelakaan Sedang : Penanganan dilakukan dengan mem- bawa siswa ke klinik terdekat, kemudian Mentor (guru) atau Manager Program akan menginformasikan kepada orang tua saat itu juga.
3. Kecelakaan Berat : Penanganan dilakukan dengan mem- bawa siswa ke Rumah Sakit terdekat, kemudian Mentor (guru) atau Manager Program akan menginformasikan kepada orang tua saat itu juga.
Pembiayaan awal pada kecelakaan yang terjadi di jam sekolah akan ditanggung oleh sekolah sesuai plafon asuransi siswa. Jika memerlukan penanganan lanjutan, maka biaya diserahkan kepada orang tua.
Informasi kecelakaan siswa di sekolah akan diinforma- sikan oleh Mentor (guru) atau Manager Program.
Informasi selain dari pihak sekolah dipastikan adalah bentuk penipuan.
8
KEADAAN SAKIT ATAU GEJALA SAKIT
Siswa yang menunjukkan gejala sakit pada waktu kegiatan belajar mengajar, tidak diperkenankan melanjutkan kegiatan belajar. Orang tua akan segera dihubungi oleh sekolah agar segera menjemput siswa. Pihak sekolah tidak bertanggung jawab jika siswa tidak segera dijemput.
Siswa yang mengalami gejala sakit sebelum berangkat sekolah (seperti: demam, muntah, diare, dsb), sebaiknya tidak masuk sekolah sampai gejalanya hilang selama 24 jam dan/atau dinyatakan sehat oleh dokter.
Siswa yang didiagnosa terserang penyakit menular (seperti:
cacar, sakit mata, dsb), tidak diperkenankan masuk sekolah sampai benar-benar sembuh dan/atau dinyatakan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
TASYAKUR MILAD (ULANG TAHUN)
Orang tua yang ingin melakukan tasyakur milad dapat memberi informasi kepada pihak sekolah selambat- lambatnya 1 hari sebelum pelaksanaan acara.
Pelaksanaan acara sepenuhnya dipimpin oleh pihak sekolah.
Acara dilaksanakan dalam bentuk sederhana, tidak ada acara tiup lilin, dan tidak berlebihan.
9
Jika orang tua ingin menyediakan makanan diharapkan memilih makanan yang halal dan thoyyib serta dalam kemasan.
PEMBERIAN HADIAH KEPADA GURU DAN KARYAWAN
Pemberian hadiah kepada guru maupun karyawan dapat dilakukan melalui paguyuban sekolah.
Pemberian hadiah harus sejumlah guru dan karyawan dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Manager Program.
PENYAMPAIAN KELUHAN
Apabila orang tua siswa menghadapi masalah yang berkaitan dengan siswa dan pembelajaran, maka:
orang tua diharapkan menemui mentor (guru) yang bersangkutan dengan membuat perjanjian sebelumnya.
orang tua dapat langsung berkomunikasi dengan Manager Program untuk mendapatkan kejelasan dari hal-hal yang ditanyakan, dengan membuat perjanjian sebelumnya.
10
PROGRAM TAHSIN AL QUR’AN UNTUK ORANG TUA
Program tahsin orang tua dilaksanakan satu minggu sekali.
Orang tua mengikuti check up tilawah yang akan di- lakukan guru Al Qur’an Sekolah Alam Tangerang.
Program Program tahsin orang tua wajib diikuti oleh seluruh orang tua siswa baru (ayah & ibu) selama 1 tahun.
Biaya program tahsin orang tua di tanggung oleh masing- masing orang tua.
Orang tua yang tidak mengikuti tiga kali program tahsin orang tua akan mendapat teguran tertulis.
Orang tua yang tidak mengikuti empat kali program tahsin orang tua akan mendapatkan pemanggilan langsung oleh Manager Program.
Orang tua yang tidak mengikuti lima kali Program tahsin orang tua akan mendapat surat peringatan dari Direktur Sekolah.
12 KOMUNIKASI TELEPON
Komunikasi telepon saat pembelajaran berlangsung, dapat dilakukan melalui telepon sekolah 021-55703737.
Komunikasi telepon kepada mentor (guru) dapat dilakukan setelah jam belajar selesai (antara jam 14.00-15.00) diawali dengan perjanjian.
PROGRAM PEMBINAAN ORANG TUA (SCOPE)
Program SCOPE dilaksanakan satu bulan sekali.
Program SCOPE wajib diikuti oleh seluruh orang tua siswa (ayah & ibu) selama 2 tahun.
Biaya SCOPE ditanggung oleh masing-masing orang tua.
Orang tua yang tidak mengikuti dua kali SCOPE akan mendapat teguran tertulis.
Orang tua yang tidak mengikuti tiga kali SCOPE akan mendapatkan pemanggilan langsung oleh Manager Program.
Orang tua yang tidak mengikuti empat kali SCOPE akan mendapat surat peringatan dari Direktur Sekolah.
11
KEGIATAN TALENTS MAPPING
Talents Mapping Assessment merupakan sebuah perangkat untuk menggali bakat (karateristik produktif) dan potensi kekuatan individu dengan tampilan hasil yang lengkap, mudah dipahami dan menarik. Orang tua perlu memahami bakat, yang merupakan salah satu evaluasi dari pembelajaran di sekolah, dan dapat memanfaatkannya dalam keluarga untuk pembagian tugas, saling memahami, dan sinergi keluarga.
Kegiatan Talents Mapping ini diawali dengan pengisian kuesioner assessment secara online di www.temabakat.com. Selanjutnya akan ada sesi diskusi dan konsultasi antara talents mappers sekolah dengan orang tua sesuai jadwal yang disepakati.
Sekolah menggunakan talents mapping sebagai tools untuk menggali dan menemukan potensi siswa, sehingga orang tua juga diharapkan berperan dalam memahami dan mengimplementasikan bakat, baik untuk diri sendiri maupun untuk siswa.
13
ATURAN DI KELAS
BUKU SAKU PROTOKOL KESEHATAN COVID-19
Sekolah Alam Tangerang (SAT) melalui Gugus Tugas Covid-19 SAT telah mengkaji dan menyusun protokol-protokol yang diterapkan saat PTMT dilaksanakan. Hal ini untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19.
Hal ini tertera pada website sekolah alam dengan laman
https://sat.sch.id/2021/09/23/buku-saku-protokol-kesehatan-covid-19/
PENERAPAN ASSESMENT KESEHATAN SEBELUM DAN SESUDAH DARI SEKOLAH Sebelum ke Sekolah-Self-Assessment Kesehatan (SAK) : bit.ly/assessmentSAT
Setelah dari Sekolah-Kartu STOP COVID-19: bit.ly/SATsehat
PROTOKOL KESEHATAN DI SEKOLAH ALAM TANGERANG Protokol kesehatan di Sekolah Alam Tangerang dibagi menjadi 3, yaitu :
• Protokol Umum
(1) Informed consent kegiatan COVID-19
(2) Kegiatan screening (pre-lingkungan sekolah dan dalam lingkungan sekolah) (3) Kegiatan disinfeksi lingkungan
(4) Kegiatan triage kelompok berisiko
• Protokol Internal
(1) Kegiatan dalam kelas (2) Kegiatan luar kelas (3) Kegiatan ibadah
(4) Kegiatan perjalanan (umum, jemputan, pribadi) (5) Kegiatan makan minum
(6) Kegiatan penyediaan makanan
(7) Kegiatan pelaporan dan followup orang sakit (8) Kegiatan menggunakan toilet
(9) Kegiatan evaluasi lingkungan kelas dan lingkungan sekolah (10) Kegiatan unit pembelajaran khusus
• Protokol Eksternal
(1) Kegiatan menerima tamu
(2) Kegiatan belajar mengajar di luar lingkungan sekolah PROTOKOL UMUM
1. Pengelola sekolah memantau dan memperbaharui perkembangan informasi tentang Covid-19 dengan Puskesmas/Dinas Kesehatan setempat secara berkala.
2. Mengoptimalkan peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) atau unit layanan kesehatan di sekolah dengan cara berkoordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan setempat dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
3. Menyediakan sarana untuk cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol di berbagai lokasi strategis di sekolah sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
4. Menginstruksikan kepada warga sekolah melakukan cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol, dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) lainnya seperti makan jajanan sehat, menggunakan jamban bersih dan sehat, olahraga yang teratur, tidak merokok, dan membuang sampah pada tempatnya.
5. Setiap orang yang memasuki area sekolah wajib menggunakan masker, menjaga jarak 1,5-2 meter (terutama saat antrean) dan disarankan menggunakan face shield.
6. Segera mengganti masker apabila masker lembab/basah, batuk atau bersin lebih sering dari biasanya.
7. Apabila batuk atau bersin, lakukan etika batuk/bersin yang benar :
a. Tutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau lengan baju anda bila batuk atau bersin.
b. Buang tisu yang sudah digunakan ke tempat sampah.
c. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci tangan berbasis alcohol.
8. Membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin (2 kali sehari) dengan desinfektan, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan, dan alat bantu pelajaran.
9. Menjaga ventilasi ruangan kelas. Semua jendela ruangan kelas dibuka. Tidak menggunakan AC.
10. Pengelola sekolah melakukan pembatasan bagi warga sekolah (siswa/siswi, guru, pegawai sekolah, petugas kantin, petugas kebersihan dan driver jemputan) yang mempunyai penyakit penyerta dan/atau kondisi yang dapat berakibat fatal bila terpapar Covid-19 untuk melakukan kegiatan di sekolah, antara lain : penderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, penyakit paru-paru, kanker, ibu hamil dan menyusui, dan usia lebih dari 60 tahun.
11. Memonitor absensi (ketidakhadiran) warga sekolah, Jika diketahui tidak hadir karena sakit dengan gejala demam/
batuk/ pilek/ sakit tenggorokan/ sesak napas disarankan untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memeriksakan diri.
12. Sekolah melakukan penapisan kesehatan kepada seluruh warga sekolah/tamu yang datang berupa : a. Pengukuran suhu yaitu maksimal 37,2°C
b. Pemantauan gejala/tanda covid-19
13. Bagi warga sekolah yang sakit dengan gejala/tanda : a. Demam dan batuk, atau
b. Apabila ada 3 gejala dari gejala berikut :
demam/batuk, pilek/hidung tersumbat, sakit tenggorokan, sesak napas, mual/ muntah, diare, lemas, penurunan kesadaran, atau
c. anosmia (hilangnya kemampuan indra penciuman), atau
d. ageusia (hilangnya kemampuan indra perasa) tanpa penyebab yang dapat dipastikan,
diwajibkan memeriksakan diri ke puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan dan melakukan isolasi diri di rumah dengan tidak banyak kontak selama 14 hari dari sejak awal timbulnya gejala. Apabila dalam 14 hari ini gejala yang dirasakan bertambah berat, disarankan periksa kembali ke Puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan setempat untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Apabila setelah dilakukan pemeriksaan hasil swab negatif, warga sekolah tetap menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari dari sejak awal timbulnya gejala.
14. Bagi warga sekolah yang sedang mengalami keluhan kesehatan seperti : badan tidak fit, greges (meriang), pegal- pegal, pikiran tidak focus dianjurkan untuk tetap beristirahat di rumah
15. Apabila orang yang tinggal serumah dengan warga sekolah atau keluarga dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, atau warga sekolah dinyatakan sebagai kontak erat oleh puskesmas atau petugas kesehatan, maka warga sekolah disarankan memeriksakan diri ke Puskesmas/fasilitas kesehatan setempat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Warga sekolah tersebut wajib isolasi mandiri selama 14 hari terhitung sejak hari terakhir kontak dengan pasien yang terkonfirmasi. Atau apabila warga sekolah tersebut tanpa gejala dan telah menjalankan isolasi mandiri selama 5 hari, tidak memiliki gejala dan kemudian tes antigen atau PCR dinyatakan negatif, maka warga sekolah tersebut boleh beraktivitas kembali mulai hari ke - 6.
16. Pihak sekolah harus bisa melakukan skrining awal terhadap warga pendidikan yang punya keluhan sakit, untuk selanjutnya diinformasikan dan berkoordinasi dengan Puskesmas/Dinas Kesehatan setempat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Jika terdapat ketidakhadiran dalam jumlah besar karena sakit yang berkaitan dengan pernapasan, melaporkan ke Puskesmas/Dinas Kesehatan setempat.
17. Memastikan makanan yang disediakan di sekolah merupakan makanan yang sehat dan sudah dimasak sampai matang.
18. Menghimbau seluruh warga sekolah untuk tidak berbagi makanan, minuman, termasuk peralatan makan, minum dan alat musik tiup yang akan meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit.
19. Menginstruksikan kepada warga sekolah untuk menghindari kontak fisik langsung (bersalaman, cium tangan, berpelukan, dsb).
20. Menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di lingkungan luar sekolah (seperti berkemah, studi wisata).
21. Melakukan skrining awal berupa pengukuran suhu tubuh terhadap semua tamu yang datang ke institusi pendidikan.
22. Warga sekolah dan keluarga yang berpergian ke negara dengan transmisi lokal Covid-19 (Informasi daftar negara dengan transmisi lokal Covid-19 dapat diakses di www.covid19.kemkes.go.id) dan mempunyai gejala demam atau gejala pernapasan seperti batuk/pilek/sakit tenggorokan/sesak napas diminta untuk tidak melakukan pengantaran, penjemputan, dan berada di area sekolah.
23. Membatasi tamu dari luar satuan Pendidikan dan melakukan skrining pada setiap tamu yang dating
24. Orang tua memastikan siswa untuk mampu memasang masker dengan benar secara mandiri dengan menyediakan masker dan alat bantu yang diperlukan yang mudah untuk dipasang/dilepas.
(1) Informed Consent Kegiatan COVID-19
Seluruh civitas akademika Sekolah Alam Tangerang wajib mengisi Informed Consent Kegiatan COVID-19 untuk meminimalisasi risiko penularan COVID-19
Informed Consent Kegiatan COVID-19
Sekolah Alam Tangerang melalui Gugus Tugas Covid-19 SAT sedang mengkaji dan menyusun protokol-protokol yang akan diterapkan apabila dilaksanakan sekolah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk dapat meminimalisasi risiko penularan covid- 19
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Orang Tua : ...
Pekerjaan : ...
Alamat : ...
Bahwa selaku orang tua / wali * ) dari siswa :
Nama : ...
Jenis Kelamin : ……….………...
Sekolah : TK / SD / SM*
Kelas : ...
Bersedia untuk :
1. Mengikuti program-program yang akan dilakukan oleh sekolah dalam masa persiapan sampai masa pelaksanaan sekolah secara offline/tatap muka
2. Untuk mengikuti Proses Belajar Tatap Muka di Kelas TP. 2021/2022 Masa New Normal.
3. Membimbing dan mengawasi Siswa/i tersebut diatas untuk mentaati dan mematuhi Protokol Kesehatan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, tatap muka dikelas TP. 2021-2022 Masa New Normal.
4. Mematuhi dan mengikuti Peraturan serta Standar Protokol Kesehatan yang telah ditetapkan Sekolah sejak berangkat sekolah, selama di sekolah hingga sampai di rumah Kembali guna meminimalisir penularan covid-19.
5. Siswa/i tersebut diatas mengikuti pendidikan sesuai Jadwal yang ditetapkan Sekolah .
6. Menerima konsekuensi jika tidak mengikuti Standar Protokol yang telah ditetapkan oleh sekolah.
7. Memberikan informasi mengenai kondisi Kesehatan terkini setiap anggota rumah termasuk (bila ada) asisten rumah tangga (baik menginap atau pulang pergi) kepada pihak sekolah atau tim yang ditunjuk.
8. Apabila siswa atau anggota keluarganya dinyatakan terkonfirmasi covid-19, bersedia melaporkan kondisi tersebut ke puskesmas sesuai domisili tempat tinggal, dan menginformasikan pula kepada pihak sekolah
9. Bahwa dalam rangka upaya pelacakan cluster covid -19 di sekolah, maka setiap kasus terkonfirmasi pada siswa/guru/pegawai sekolah akan dilaporkan ke Puskesmas Kunciran Baru sebagai pengampu UKS Sekolah Alam Tangerang
10. Bersedia melakukan isolasi mandiri dan/atau pemeriksaan rapid tes PCR secara mandiri dan melaporkan hasilnya bila dianjurkan oleh SAT atau tim yang ditunjuk
catatan : informed consent ini bisa diberlakukan juga untuk semua pihak yang ada di sekolah, tidak hanya siswa, ortu dan keluarganya
(2) Kegiatan Screening (Pre-Lingkungan Sekolah dan Dalam Lingkungan Sekolah) Kegiatan Screening Pre-Lingkungan Sekolah
Seluruh warga Sekolah Alam Tangerang (guru, siswa, pegawai sekolah, SDM SAT lainnya) wajib mengisi Formulir Self Asesmen Kesehatan (SAK) COVID-19 pada 1 (satu) hari sebelum masuk sekolah. Setiap hari sebelum berangkat ke sekolah, warga sekolah juga wajib melakukan pemeriksaan ulang suhu dengan termometer dan pengecekan adanya gejala kesehatan seperti demam/batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak napas dan lain-lain.
Apabila suhu tubuh melebihi 37,2⁰C dan terdapat gejala kesehatan, orang tua melaporkan kepada mentor kelas.
Kegiatan Screening Dalam Lingkungan Sekolah
Dilakukan pemeriksaan suhu dan gejala COVID-19 (demam/ batuk/ pilek/ nyeri tenggorokan/ sesak napas/ mual/
muntah/ diare/ anosmia (hilangnya kemampuan indra penciuman)/ ageusia (hilangnya kemampuan indra perasa)) kepada seluruh warga sekolah minimal 1 kali oleh petugas lapangan yang ditunjuk, yaitu pada saat memasuki memasuki area sekolah.
(3) Kegiatan Disinfeksi Lingkungan
1. Disinfeksi adalah kegiatan mengurangi jumlah kuman dan mikroorganisme dalam suatu permukaan benda mati (non-biologis, seperti pakaian, lantai, railing tangga, dll.)
2. Disinfeksi dilakukan dengan menggunakan cairan disinfektan, antara lain alkohol 70 %, Resiguard 5%, Larutan savlon 1 ; 30 dalam alkohol 70%, Clorhexidine 4%, atau cairan disinfektan lain yang aman bagi anak-anak dan aman bagi lingkungan.
3. Disinfeksi dilaksanakan oleh petugas yang khusus menangani disinfeksi di sekolah.
4. Disinfeksi dilakukan terhadap antara lain : lantai kelas, meja/kursi, handle pintu, anak tangga, railing tangga, railing bangunan, alat tulis guru, alat peraga di kelas, tiang bangunan, tempat bermain, saklar lampu, komputer, meja, keyboard komputer, dan wilayah/benda lain yang berpotensi menjadi media penyebaran Covid-19.
5. Untuk mengurangi paparan residu disinfektan, permukaan yang telah disemprot / diusap dengan disinfektan di keringkan dengan menggunakan kain kering yang bersih.
6. Disinfeksi dilakukan dalam periode sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu hari dalam alternatif waktu sebagai berikut :
a. Sebelum guru dan siswa masuk kelas/ruangan masing-masing.
b. Saat siswa belajar di luar kelas atau saat jam istirahat.
c. Setelah jam kepulangan siswa dan/atau guru.
7. Petugas yang melaksanakan disinfeksi wajib memakai alat pelindung diri (APD).
8. Pelaksanaan disinfeksi dicatat untuk dievaluasi (di dalam suatu check list) dan dapat ditambahkan informasi sekurang-kurangnya mengenai jenis disinfektan, jumlah disinfektan, wilayah / bagian yang di disinfeksi, nama
& petugas disinfeksi, nama & ttd pengawas, dll.
(4) Kegiatan Triage Kelompok Berisiko
Seluruh civitas akademika wajib mengisi Formulir Informasi Riwayat Kesehatan Civitas Sekolah Alam Tangerang
(link : https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSekxJdoX13-
42rzJOprCThz3iPjfc90G961LKJXyd4QPip8ag/viewform?usp=pp_url). Untuk kelompok berisiko seperti anak yang memiliki penyakit jantung bawaan/penyakit asma kronis atau guru/ petugas lainnya yang memiliki penyakit hipertensi/diabetes/jantung/penyakit paru kronis akan dilakukan pendekatan dan edukasi secara individu, serta adanya penyesuaian jam belajar/kerja sesuai dengan kondisinya tersebut.
PROTOKOL INTERNAL (1) Kegiatan Dalam Kelas
1. Menjaga jarak peserta didik 1,5-2 meter di kelas dan tidak boleh berhadap-hadapan.
2. Pembatasan isi ruangan kelas. Dalam 1 kelas dibagi 2 kelas maksimal 50% . Sekolah akan masuk secara bertahap, dimulai dari kelas teratas (Surau Merantau) terlebih dahulu.
3. Wajib menggunakan masker dan disarankan menggunakan face shield. Segera ganti masker apabila masker lembab/basah, batuk atau bersin lebih sering dari biasanya.
4. Apabila batuk/bersin, segera lakukan Etika Batuk dan Bersin yang benar.
(2) Kegiatan Luar Kelas
1. Bermain di area yang sudah ditentukan sekolah.
2. Menjaga jarak minimal 1,5 - 2 meter bila menggunakan masker (disarankan menggunakan face shield). Apabila ada kegiatan yang membuka masker (misal saat minum atau kegiatan fisik) jarak minimal ialah 4-6 meter.
3. Wajib menggunakan masker dan face shield. Segera ganti masker apabila masker lembab/basah, batuk atau bersin lebih sering dari biasanya.
4. Mencuci tangan setelah bermain sesuai Protokol Mencuci Tangan.
(3) Kegiatan Ibadah
1. Ibadah dilakukan di kelas masing-masing.
2. Membawa peralatan ibadah dari rumah (Mukena, sarung, sajadah, Al-Qur'an, buku Dzikir dan buku Ummi).
3. Tidak meninggalkan peralatan ibadah di sekolah.
(4) Kegiatan pengantaran dan penjemputan siswa
1. Setiap anak disarankan diantar dan dijemput oleh keluarga terdekat.
2. Pengantar siswa disarankan tidak menunggu di area antar jemput, dan tetap menjaga jarak
3. Pengantar/Penjemput wajib menggunakan masker dan disarankan menggunakan face shield, menjaga jarak dan tidak boleh berkumpul/berkerumun saat menunggu.
4. Penjemput datang tepat waktu. Siswa diperkenankan ke area parkiran apabila penjemput sudah tiba.
5. Proses pengantaran dan penjemputan mengikuti protokol yang ditetapkan
6. Bagi ojek online yang melakukan penjemputan, dapat diberikan area tersendiri dengan tetap menerapkan protokol kesehatan
(5) Kegiatan Makan Minum
1. Kegiatan makan/minum disediakan waktu secara berkala oleh guru 2. Mencuci tangan sesuai Protokol Mencuci Tangan.
3. Berdoa.
4. Membawa alat makan/minum sendiri.
5. Membawa alat makan ke kelas masing-masing setelah dicuci.
6. Menjaga jarak makan 1,5-2 meter dan tidak boleh berhadap-hadapan.
7. Membawa tempat minum sendiri yang sudah diisi air minum dari rumah. Bila diperlukan isi ulang air minum menggunakan dispenser sekolah, wajib mencuci tangan cuci tangan menggunakan air dan sabun atau handsanitizer sebelum dan sesudah menyentuh dispenser.
8. Saat akan makan atau minum, masker dilepas dari samping, dilipat tanpa menyentuh bagian dalam masker, dan dimasukkan ke paper bag 12,5 cm x ,5 cm x 24 cm atau toples bertutup diameter minimal 15 cm (kotak ukuran minimal 11 cm x 11 cm x 5 cm).
9. Setelah makan atau minum, masker diambil dari paper bag atau toples, kemudian dipasang kembali tanpa menyentuh bagian luar masker.
10. Mencuci tangan sesuai Protokol Mencuci Tangan.
(6) Kegiatan Penyediaan Makanan
1. Menyajikan menu makan siang dalam kemasan sekali pakai, alat makan seperti sendok dan garpu dibawa sendiri oleh masing-masing warga sekolah, tidak boleh bertukar alat makan.
2. Menjaga jarak antar petugas minimal 1 meter.
3. Menggunakan masker dan face shield.
4. Menerapkan higiene sanitasi pangan dalam proses penanganan pangan sesuai ketentuan.
5. Memakai alat bantu seperti sarung tangan dan/atau penjepit makanan untuk meminimalkan kontak langsung dengan makanan siap saji dalam proses persiapan, pengolahan, dan penyajian.
6. Memastikan kecukupan proses pemanasan dalam pengolahan makanan sesuai standar.
7. Melakukan pembersihan area kerja, fasilitas dan peralatan, khususnya yang memiliki permukaan yang bersentuhan langsung dengan makanan.
8. Melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air yang mengalir secara benar.
9. Petugas yang akan datang ke Sekolah Alam Tangerang mengisi Self Asesmen Kesehatan (SAK). Petugas menunjukkan suhu tubuh di atas normal (>37,2 ⁰C) dan/atau memiliki gejala-gejala sebagai berikut :
a. Demam dan batuk, atau
b. Apabila ada 3 gejala dari gejala berikut :
demam/batuk, pilek/hidung tersumbat, sakit tenggorokan, sesak napas, mual/ muntah, diare, lemas, penurunan kesadaran, atau
c. anosmia (hilangnya kemampuan indra penciuman), atau
d. ageusia (hilangnya kemampuan indra perasa) tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi,
10. Apabila mengalami gangguan kesehatan lainnya seperti badan tidak fit, greges (meriang), pegal-pegal, pikiran tidak fokus dianjurkan untuk istirahat di rumah
11. Mengharuskan bagi penyaji makanan menggunakan sarung tangan, penutup kepala, dan pakaian kerja (apron) sesuai dengan pedoman keselamatan dan kesehatan kerja.
12. Apabila batuk atau bersin harus melakukan Etika Batuk dan Bersin yang benar.
(7) Kegiatan Pelaporan dan Followup Orang Sakit
1. Bila ada siswa ataupun civitas akademika lainnya yang sakit, wajib lapor, bisa ke wali kelas atau langsung ke guru UKS.
2. Guru UKS akan melakukan pencatatan.
3. Followup keadaan orang sakit dilakukan oleh wali kelas/guru UKS.
(8) Kegiatan Menggunakan Toilet
1. Sebelum masuk ke toilet, cuci tangan menggunakan sabun di wastafel terdekat (sesuai protokol mencuci tangan), atau bisa menggunakan hand sanitizer.
2. Tetap gunakan masker saat berada di dalam toilet.
3. Lepaskan alas kaki sebelum masuk ke area toilet.
4. Sebisa mungkin menghindari/mengurangi menyentuh permukaan benda ataupun barang yang ada di toilet.
5. Lakukan kegiatan di toilet dengan efisien.
6. Setelah kegiatan menggunakan toilet selesai, siram toilet dengan air secukupnya sampai bersih.
7. Sebelum meninggalkan toilet, pastikan keran air dalam keadaan tertutup.
8. Tinggalkan toilet dengan pintu dalam keadaan terbuka.
9. Setelah meninggalkan toilet, cuci tangan menggunakan sabun di wastafel terdekat (sesuai protokol mencuci tangan).
10. Keringkan tangan dengan tisu atau tisu basah atau handuk/saputangan pribadi.
(9) Kegiatan Evaluasi Lingkungan Kelas dan Lingkungan Sekolah
Akan dilakukan kolaborasi dengan Komite 3 mengenai evaluasi pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan kelas dan lingkungan sekolah.
(10) Kegiatan Unit Pembelajaran Khusus (Dalam dan Luar Kelas)
1. Menjaga jarak peserta didik dengan shadow teacher 1,5-2 meter di kelas dan tidak boleh berhadap-hadapan.
2. Wajib menggunakan masker dan face shield. Segera ganti masker apabila masker lembab/basah, batuk atau bersin lebih sering dari biasanya.
3. Apabila batuk/bersin, segera lakukan Etika Batuk dan Bersin yang benar.
4. Shadow teacher selalu membawa handsanitizer di dalam saku.
5. Dalam keadaan mendesak, shadow teacher dapat melakukan kontak fisik dengan siswa/siswi dengan terlebih dahulu mencuci tangan menggunakan handsanitizer yang sudah disediakan. Selesai kontak, baik shadow teacher maupun siswa/siswi harus melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air yang mengalir.
PROTOKOL EKTERNAL (1) Kegiatan Menerima Tamu
1. Tamu harus mengajukan permohonan, melampirkan KTP dan mengisi Self Assessmen Kesehatan (SAK).
2. Mendapat persetujuan dari Kepala Sekolah atau direktur.
3. Tamu wajib menggunakan masker sesuai prosedur 4. Tamu diterima di Joglo.
5. Tamu wajib mencuci tangan sesuai Protokol Mencuci Tangan sebelum memasuki area Joglo.
6. Suhu tubuh maksimal 37,2 ⁰C.
(2) Kegiatan Belajar Mengajar di Luar Lingkungan Sekolah
1. Melakukan kegiatan di luar sekolah (jelajah dll) sampai tuntas dan segera kembali ke sekolah.
2. Wajib menggunakan masker dan face shield.
3. Menjaga jarak 1,5-2 meter.
4. Menghindari kontak dengan orang di luar sekolah.
5. Jika membutuhkan guru tamu maka harus mengikuti Protokol Kegiatan Menerima Tamu.
6. Pihak sekolah memastikan penyelenggara kegiatan untuk mematuhi protokol kesehatan selama kegiatan berlangsung
7. Menghindari materi kegiatan yang menyebabkan membuka masker
PROTOKOL-PROTOKOL TAMBAHAN PROTOKOL MENCUCI TANGAN
A. Prinsip dari 6 langkah cuci tangan
1. Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik (handrub) atau dengan air mengalir dan sabun antiseptik (handwash).
2. Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-60 detik.
3. Setelah 5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali handwash.
B. 6 langkah cuci tangan yang benar menurut WHO
1. Tuang cairan handrub/handwash pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
PROTOKOL PENGGUNAAN MASKER 1. Masker yang dapat digunakan ialah :
a. 2 buah masker yang terdiri dari 1 buah masker bedah/medis di bagian dalam dan masker kain di bagian luar.
b. 1 buah Masker N95
c. 1 buah masker KN95/KF94
d. Bagi anak usia < 5 tahun dapat menggunakan 1 buah masker bedah dengan wajib menggunakan face shield 2. Masker yang digunakan harus memenuhi standar kesehatan yaitu sebagai berikut :
a. Masker medis/KN95/KF94 memiliki ijin edar berupa kode AKD/AKL dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
b. Masker medis minimal terdiri dari 3 lapis dan memiliki informasi Bacterial Filtration Efficacy (BFE) atau Viral Filtration Efficacy (VFE) minimal 95%.
3. Tempatkan masker dengan hati-hati, pastikan masker menutup mulut dan hidung, dan kaitkan dengan kuat untuk meminimalisasi jarak antara wajah dan masker.
4. Hindari menyentuh masker saat digunakan.
5. Lepas masker dengan teknik yang benar : jangan menyentuh bagian depan masker.
6. Setelah melepas atau setiap kali tidak sengaja menyentuh masker yang terpakai, bersihkan tangan dengan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol atau sabun dan air mengalir jika tangan terlihat kotor.
7. Segera ganti masker saat masker menjadi lembap dengan masker baru yang bersih dan kering.
8. Jangan gunakan kembali masker sekali pakai.
9. Buang masker sekali pakai setelah digunakan dan segera buang setelah dilepas.
10. Apabila diperlukan, diperbolehkan membuka masker dengan protokol sebagai berikut : a. Menuju ruangan outdoor (di luar ruangan).
b. Menjaga jarak 4 meter.
c. Tidak menyentuh bagian depan masker saat membuka dan menyimpan masker.
d. Diberi waktu buka masker selama 1 menit.
e. Memakai masker kembali tanpa menyentuh bagian depan masker.
PROTOKOL KESEHATAN BERANGKAT DARI RUMAH MENUJU KE SEKOLAH
1. Sebelum berangkat ke sekolah, orang tua memastikan bahwa siswa dan pengantar dalam kondisi sehat yaitu suhu tubuh normal (maksimal 37,2 ⁰C), dan tidak memiliki gejala sebagai berikut :
a. Demam dan batuk, atau
b. Apabila ada 3 gejala dari gejala berikut :
demam/batuk, pilek/hidung tersumbat, sakit tenggorokan, sesak napas, mual/ muntah, diare, lemas, penurunan kesadaran, atau
c. anosmia (hilangnya kemampuan indra penciuman), atau
d. ageusia (hilangnya kemampuan indra perasa) tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi,
2. Apabila mengalami gangguan kesehatan lainnya seperti badan tidak fit, greges (meriang), pegal-pegal, pikiran tidak fokus dianjurkan untuk istirahat di rumah
3. Pakaian yang dikenakan dan peralatan yang dibawa dalam kondisi bersih.
4. Menggunakan masker ganda dan disarankan menggunakan face shield.
5. Disarankan diantarkan oleh keluarga serumah dengan menggunakan kendaraan roda 2 atau roda 4 milik pribadi atau keluarga.
6. Jika menggunakan kendaraan umum/antar jemput roda 4, tetap menerapkan prinsip jaga jarak
7. Jika menggunakan ojek online roda 2, disarankan menggunakan diwajibkan menggunakan helm milik sendiri.
8. Dari rumah langsung menuju ke sekolah (tidak mampir-mampir).
9. Pengantar/Penjemput berhenti di lokasi yang ditentukan dan di luar sekolah, serta dilarang menunggu dan berkerumun selama mengantar atau menjemput.
10. Sampai di sekolah dilakukan pemeriksaan oleh petugas yang ditunjuk, mulai suhu tubuh, kelengkapan dan face shield, dan dilanjutkan dengan cuci tangan atau pemakaian hand sanitizer.
PROTOKOL KESEHATAN PULANG DARI SEKOLAH MENUJU KE RUMAH 1. Menggunakan masker ganda dan disarankan menggunakan face shield.
2. Disarankan dijemput oleh keluarga serumah dengan kendaraan milik pribadi atau keluarga 3. Jika menggunakan kendaraan umum/antar jemput roda 4, tetap menerapkan prinsip jaga jarak 4. Jika menggunakan ojek online roda 2 harus menggunakan helm sendiri
5. Langsung menuju ke rumah (Tidak mampir-mampir).
6. Sampai di rumah langsung cuci tangan dengan sabun, dan mandi dengan menggunakan air hangat/air mengalir dan sabun.
7. Pakaian, masker kain, jilbab dan kaos kaki yang sudah digunakan langsung di ke dalam wadah/ember yg sudah beirisi larutan air dan detergen.
8. Tidak berkumpul atau melakukan kontak fisik dengan anggota keluarga sebelum mandi.
PROTOKOL KESEHATAN PADA KENDARAAN JEMPUTAN SEKOLAH
1. Supir jemputan melakukan penapisan kesehatan sesuai prosedur, tidak diperkenankan berkendara apabila tidak lolos penapisan kesehatan.
2. Supir dan siswa selalu menggunakan masker sesuai protokol dan disarankan menggunakan face shield.
3. Menyediakan Handsanitizer dalam mobil jemputan.
4. AC dimatikan, kaca mobil dibuka minimal 5 cm
5. Melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir atau handsanitizer dengan benar sebelum masuk dan setelah keluar mobil
6. Tidak melakukan kontak secara fisik dengan siswa/siswi jemputan.
7. Melakukan disinfeksi kendaraan setelah selesai digunakan.
8. Membatasi jumlah orang maksimal 50% dari kapasitas kendaraan. Kendaraan jemputan sekolah maksimal 5 anak dalam satu mobil (Posisi duduk 1 depan, 2 tengah, dan 2 belakang).
9. Apabila batuk atau bersin harus melakukan Etika Batuk dan Bersin yang benar.
PROTOKOL KESEHATAN PENGGUNA KENDARAAN UMUM
1. Memakai masker dan face shield. Untuk pengguna transportasi online motor face shield boleh tidak dipakai (dimasukkan dalam tas), diwajibkan memakai helm sendiri dengan kaca penutup atau full face.
2. Apabila menggunakan transportasi online mobil, diwajibkan meminta sopir untuk mematikan AC dan membuka kaca jendela mobil minimal 5 cm.
3. Tidak disarankan menggunakan angkutan umum dengan AC seperti Trans/angkutan umum ber-AC, di mana angkutan tersebut menggunakan AC dan kaca tidak dapat dibuka.
4. Membawa dan meletakkan hand sanitizer pada tempat yang mudah dijangkau, seperti saku baju atau celana.
5. Usahakan tidak menyentuh bagian kendaraan, contoh jok, pegangan.
6. Setelah turun dari kendaraan, segera mencuci tangan menggunakan hand sanitizer.
7. Sesampainya di sekolah, segera melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir dengan benar.
8. Apabila menggunakan kendaraan umum (angkutan kota/bis kota tanpa AC), harus tetap menggunakan masker sesuai protokol dan disarankan menggunakan face shield serta selalu menjaga jarak minimal 1 meter dan tidak ada kontak dengan penumpang lain. Sebisa mungkin diupayakan untuk membuka jendela.
PROTOKOL KESEHATAN PETUGAS KEBERSIHAN
1. Menggunakan masker, disarankan menggunakan face shield.
2. Melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir atau handsanitizer dengan benar.
3. Menjaga jarak antar petugas minimal 1 meter.
4. Menggunakan sarung tangan saat bekerja.
5. Petugas yang menunjukkan suhu tubuh di atas normal (>37,2 ⁰C) atau tidak lolos penapisan kesehatan tidak diperkenankan bekerja.
6. Apabila batuk atau bersin harus melakukan Etika Batuk dan Bersin yang benar.
PROTOKOL BERWUDHU
1. Warga sekolah yang akan berwudhu mengantri dengan tetap menjaga jarak minimal 1,5 – 2 meter 2. Selama mengantri, Warga sekolah yang akan berwudhu tetap menggunakan masker dan disarankan
menggunakan face shield dan tidak bicara/bercanda
3. Warga sekolah diperkenankan melepas face shield dan masker apabila sudah mendapatkan giliran berwudhu sesuai dengan prosedur (perlu disiapkan tempat menyimpan face shield dan menaruh kotak masker)
4. Sebelum berwudhu melakukan cuci tangan dengan sabun
5. Setelah berwudhu menggunakan kembali masker dan face shield sebelum meninggalkan tempat wudhu, kemudian mencuci tangan dengan sabun
PROTOKOL MEMBANTU SISWA UNTUK MEMPERBAIKI PEMASANGAN MASKER 1. Petugas sekolah tetap menggunakan masker dan face shield (bila menggunakan)
2. Mencuci tangan sesuai prosedur sebelum membantu siswa
3. Sebisa mungkin face shield siswa tetap terpasang dengan benar saat memperbaiki posisi masker 4. Setelah masker siswa terpasang dengan baik, petugas sekolah melakukan cuci tangan kembali
PERAN UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) SEKOLAH ALAM TANGERANG
1. UKS hanya digunakan untuk pengobatan P3K, pengobatan di luar itu langsung ke klinik atau rumah sakit terdekat.
2. UKS hanya digunakan untuk sakit ringan seperti pusing dan tidak lebih dari 30 menit. Jika lebih dari 30 menit maka civitas akademika dianjurkan untuk pulang.
3. Untuk anak yang demam dan/atau muntah akan langsung disarankan untuk segera istirahat di rumah. Mentor atau MP menghubungi orang tua. Selama menunggu orang tua/penjemput maka anak diperkenankan menunggu di UKS.
4. Jika anak menunjukkan gejala penyakit menular maka mentor/MP menghubungi orang tua untuk segera
menjemput, agar anak beristirahat di rumah. Selama menunggu orang tua/penjemput maka anak diperkenankan menunggu di UKS.
5. Dilakukan desinfeksi pada ruang UKS setelah anak dijemput.
6. Guru UKS melakukan pencatatan siswa/siswi yang sakit, melakukan follow up mengenai perkembangan kesehatan anak kepada orang tua. Kemudian melakukan pelaporan kepada Puskesmas setempat apabila anak terdiagnosis tersangka Covid-19.
7. UKS melakukan kegiatan menimbang badan dan mengukur tinggi badan secara berkala.
8. UKS bekerja sama dengan Puskesmas setempat untuk pemberian Vaksin, pemeriksaan gigi dan pelatihan dokter cilik.
9. UKS tidak memberikan obat oral kepada anak sebelum ada izin dari orang tua.
10. UKS tidak memberikan tindakan (urut) sebelum izin kepada orang tua atau wali murid.
11. UKS melakukan penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat.
CARA MENGHADAPI STRES SELAMA WABAH COVID-19
Merasa sedih, tertekan, khawatir, bingung, takut atau marah saat krisis itu normal.
Bicaralah pada orang yang Anda percayai. Hubungi teman dan keluarga.
Jika Anda harus tetap tinggal di rumah, jaga gaya hidup sehat (seperti pola makan, tidur, olah raga yang sesuai dan kontak sosial dengan orang-orang terkasih di rumah). Tetaplah berhubungan dengan keluarga dan teman melalui surel, telepon dan penggunaan platform media sosial.
Jangan mengonsumsi tembakau, alkohol atau obat-obatan lain untuk mengatasi perasaan Anda.
Jika Anda merasa tidak sanggup, hubungilah tenaga kesehatan, tenaga sosial, petugas serupa, atau orang lain yang Anda percayai di komunitas Anda (mis., pemimpin agama atau tokoh masyarakat yang dituakan). (Jika memungkinkan ada tim konseling/psikolog yang disediakan oleh sekolah)
Buatlah rencana, petugas mana yang dituju dan bagaimana cara mencari pertolongan kesehatan fisik dan psikososial jika diperlukan.
Dapatkan fakta yang tepat tentang risiko Anda dan cara pencegahan. Gunakan sumber terpercaya sebagai sumber informasi, seperti situs web WHO atau Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan.
Kurangi waktu Anda dan keluarga menonton atau mendengarkan liputan berita yang meresahkan.
Gunakan cara-cara yang telah Anda gunakan sebelumnya dalam masa-masa sulit untuk mengelola emosi Anda selama wabah ini.
Sumber: WHO. Coping with stress during the 2019-nCOV outbreak (Handout). WHO: Jenewa, 2020
APRESIASI KEPADA SISWA
BENTUK APRESIASI