• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk Penyajian dan Makna Simbolik Kesenian Laes Kelana Budaya Desa Tampingan Kecamatan Boja Kabupaten Semarang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bentuk Penyajian dan Makna Simbolik Kesenian Laes Kelana Budaya Desa Tampingan Kecamatan Boja Kabupaten Semarang."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

SARI

Hari Setijoadi, 2005. Bentuk Penyajian dan Makna Simbolik Kesenian Laes Kelana Budaya Desa Tampingan Kecamatan Boja Kabupaten Semarang.

Kesenian Laes merupakan kesenian rakyat dari daerah Kendal, yang dimainkan oleh 2 orang pria, seorang sebagai pawang dan seorang sebagai penari, selanjutnya penari melempar sampur ke penonton yang dituju, maka kemudian penonton yang dituju akan kesurupan dan ikut menari bersama penari laes diiringi gamelan jawa laras pelog dan slendro. Koreografi gerak yang digunakan merupakan gerak spontanitas dan gerak yang sederhana yaitu gerak berjalan berputar sambil membawa sampur atau slendang sehingga perlu sekali adanya penambahan ketrampilan gerak untuk seorang penari laes. Pertunjukan yang disajikan memiliki nilai sakral dan mengandalkan kekuatan ghaib yang tampak dengan menggunakan dupa sebagai salah satu perantara untuk mendatangkan bidadari Dewi Sri Sulastri.

Tujuan dalam penelitian, ingin mendiskripsikan bentuk penyajian dan mengetahui makna simbolik yang terkandung dalam pertunjukan kesenian laes. Metode yang digunakan adalah kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data dengan mereduksi, menyajikan, dan penarikan kesimpulan dilakukan pada saat pengumpulan data maupun sesudah pengumpulan data.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa bentuk penyajian kesenian laes pada dasarnya terdiri 3 bagian utama, yaitu awal penyajian, pada saat penyajian dan akhir penyajian. .Makna simbolik yang muncul dalam kesenian laes adalah lepasnya dari pengaruh jahat atau buruk yang menempel pada tubuh yang digambarkan pada saat penari laes melepas ikatan yang melilit ditubuhnya, kemudian air kendi yang digunakan sebagai perlengkapan sesaji dipercaya dapat digunakan sebagai penolak bala dengan cara diminumkan pada orang yang sedang sakit.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Seni Tari Kendalen Wirayuda Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang merupakan jenis kesenian tradisional yang penyajiannya

permasalahan yang dibahas oleh peneliti dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menguraikan tentang bentuk penyajian pertunjukan dan fungsi kesenian

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa unsur-unsur seni tari yang terdapat di dalam Kesenian Angklung Lengger Badut mengandung makna pesan yang

Banyumasan yang di gunakan untuk mengiringi kesenian Lengger Banyumasan yang terdiri dari gambang barung, gambang penerus, kenong, dendhem, gong sebul, kendhang banyumas dan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan prosesi pertunjukan dalam kesenian sintren di Desa Paduraksa Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang (2) menjelaskan makna

Dari ulasan tentang makna-makna simbolik yang terkandung dalam bagian- bagian prosesi upacara adat Sedekah Laut di Desa Tanjungan Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang

Selanjutnya makna simbolik tanda berupa; (1) makna simbolik dalam konteks religi berupa; a) ekspresi kepercayaan meliputi; bacaan untuk orang meninggal, malam

Selanjutnya makna simbolik tanda berupa; (1) makna simbolik dalam konteks religi berupa; a) ekspresi kepercayaan meliputi; bacaan untuk orang meninggal, malam