• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan secara kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang srtinya sebagai metode penelitian yang merujuk pada filsafat positivisme.1 Penelitian kuantitatif digunakan untuk menguji suatu teori, dan menunjukkan fakta dan menunjukkan hubungan variabel.

Mengenai variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independen (pendidikan dan pendapatan) terhadap dependen (kesejahteraan rumah tangga.2

Penelitian ini adalah penelitian survei, yang menitik beratkan pada penelitian korelasional, yakni mempelajari hubungan antara variabel-variabel, secara cara langsung atau tidak langsung, hipotesis selalu ditanyakan, dalam survey, informasi yang diperoleh dari responden dikumpulkan menggunakan kuesioner. Pengertian survei dibatasi untuk penelitian dengah datanya dikumpulkan yang diperoleh dari sampel atas populasi yang mewakili seluruh populasi. Demikian penelitian survei yakni penelitian yang diambil dengan sampel dari satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data yang pokok. Metode analisis data yang digunakan dalam mengolah menggunakan SEM (Structural Equation Modeling).

Hox dan Bechger mengatakan bahwa Structural Equation Modeling (SEM) adalah teknik analisis multivariat yang dimajukan guna menutupi keterbatasan yang dimiliki oleh model-model analisis yang telah digunakan secara luas dalam penelitian statistik.

.

1Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta 2015), h. 11

22 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2013), h. 20.

(2)

30

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian yaitu sebuh sekelompok individu atau objek yang mempunyai sifat umum. Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang sudah ditetapkan pada peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya. Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah sekitar 465 jiwa masyarakat yang bekerja sebagai buruh nelayan di Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan..

3.2.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini yakni sebagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dilakukan untuk mewakili populasi yang diteliti, sampel ini mengarah ke penggunaan untuk riset yang berupaya untuk menyimpulkan penyamarataan dari hasil temuannya, riset kuantitatif sendiri seperti, survey yang cenderung menyertakan jumlah responden yang banyak untuk hasil risetnya bisa dilihat dan mewakili semua populasi.

Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik probability sampling yaitu cluster area (sampling menurut daerah). cluster area dilakukan untuk menentukan sampel jika objek yang diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten. Untuk mengambil penduduk mana yang dijadikan sumber data, maka pengambilan sampel dilakukan berdasarkan daerah populasi yang sudah ditetapkan.3

Mengamati keterangan di atas, dikarenakan jumlah populasi lebih dari 100 orang maka menentukan sampel pada penelitian ini harus menggunakan rumus slovin.

𝑛 = 𝑁

1 + (𝑒)2

keterangan :

3Nursalam, Metode Penelitian: Edisi 3, (Jakarta;Salemba Medika, 2013),h. 176.

(3)

31 : Ukuran Sampel N:

Ukuran Populasi

e: persentase ketidak elitan karena kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%

penyelesaian:

n = 465 / 1 + (465 x 0.05)2 n = 465 / 1 + 465 (0,0025) n = 465 / 1 + 1.1625 n = 215,028902

dengan dibulatkannya menjadi 216, demikian dengan 215,028902 responden pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 216 responden.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini menggunakan 2 variabel yang terdiri dari variabel dependen dan variabel variabel independen.

3.3.1 Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas (Independent) yaitu variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel terikat (dependent).4 Dalam penelitian ini menemukan satu variabel bebas yaitu pengaruh tingkat pendidikan dan pendapatan (X).

4Kuncoro, 2011

(4)

32

3.3.2 Terikat (Dependent)

Variabel terikat (dependent) yaitu variabel yang menjadi akibat dikarenakan adanya variabel bebas.5 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah kesejahteraan rumah tangga (Y).

3.4 Jenis dan Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini yaitu objek dari mana objek ini bisa ditemukan atau diperoleh. Sumber data dalam penelitian dari penelitian ini yaitu, masyarakat yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti. Data dalam penelitian ini tergolong menjadi data primer dan data sekunder yang diklafisikan seperti berikut init:

3.4.1 Data Primer

Data primer bisa dikatakan data yang berkumpul dari beberapa sumber asli untuk tujuan tertentu.6 Dengan ini data yang dimaksudkan yakni data yang bermula dari perolehan penelitian yang menggunakan kuesioner, serta ulasan tertulis responden terhadap pengaruh tingkat pendidikan dan pendapatan terhadap kesejahteraan rumah tangga pada pekerja lepas atau nelayan Desa Brondong Kabupaten Lamongan.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang dihasilkan secara tidak langsung dari objek penelitian yang diperoleh dari buku-buku, atau literatur yang berhubungan dengan masalah yang teliti.7

3.5 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam penelitian, dikarenakan untuk tujuan utama dari penelitian yaitu mendapatkan data dari yang akan di teliti tersebut. Tanpa menggunakan teknik pengumpulan data, maka

5 Darmawan, 2013

6Mudrajat Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi; Bagaimana Meneliti & Menulis Tesis, (Jakarta:

PT. Gelora Aksara Pratama, 2009), h. 157.

7bid. h. 148.

(5)

33

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang di tetapkan.8 Adapun juga teknik pengumpulan data yang di gunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner, dokumentasi dan observasi.

3.5.1 Angket/Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan cara memberi sepasang pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden agar menjawab pertanyaan.9Kuesioner bisa berbentuk pertanyaan tertutup dan terbuka.

Teknik ini dilakukan menggunakan daftar pertanyaan yang tertutup. Angket tertutup yaitu pertanyaan angket yang disusun dengan memberikan langsung alternatif jawabnya, sehingga responden tinggal memilih salah satu dari sejumlah alternatif pilihan. Hal ini memudahkan peneliti dalam menganalisis data. Survey yang dilakukan peneliti yakni dengan cara membagikan kuesioner kepada responden yang bekerja sebagai nelayan di Desa Brondong Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan.

Skala likert ini yang digunakan yaitu skala likert. Skala likert ini untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang ataupun sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini fenomenal sosial yang ditetapkan secara spesifik yang disebut dengan variabel penelitian.

Pada skala likert yang digunakan untuk menghitung kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap objek tertentu. Artinya pertanyaan yang disusun oleh peneliti memiliki kategori positif atau negative. Jawaban dari setiap item yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sehingga sampai sangat negatif, sementara untuk keperluan analisis kuantitatif diberikan skor sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skala Likert

Sangat setuju (SS) Skor 5

Setuju (S) Skor 4

Netral (N) Skor 3

Tidak Setuju (TS) Skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 1

8 Sugiyono, 2012:224

9Sugiyono, 2012:147

(6)

34

3.5.2 Dokumentasi

Dokumentasi adalah variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, web resmi lembaga, majalah, prasasti, agenda dan lain sebagainnya.10 3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data yaitu kegiatan pengolahan data yang terkumpul untuk dianalisis, selanjutnya diolah, dan disajikan pada bentuk tabel.

3.6.1 Uji Instrumen

Data pada penelitian mempunyai posisi yang paling tinggi, karena dimana data adalah pemaparan variabel yang diteliti dan berfungsi untuk alat yang membuktikan hipotesis. Oleh karena itu benar dan tidaknya data tersebut, sangat menentukan berkualitas tidaknya hasil penelitian, benar dan tidaknya data, itu tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.

Instrumen dikatakan baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel.

1. Uji validitas

Uji validitas menggunakan kuesioner sebagai salah satu cara untuk pengumpulan data bisa digunakan untuk penelitian kuantitatif. Kuesioner yang baik yaitu diuji dahulu validitas dan reabilitasnya sehingga hasil penelitian yang diperoleh nanti akan baik. Uji validitas sendiri yaitu suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidtan atau berpengaruh instrument. Instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi, sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah.

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan dari SPSS (Statistcal Package For Social Science) 16.0 for windows untuk menguji valid atau tidak dilakukan dengan membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation dengan membandingkan antara nilai (rhitung) dan (rtabel) dengan Alpha = 5% Apabila r hitung > r tabel dan nilai positif maka item apabila r hitung< r tabel maka item soal dikatakan tidak valid dan menunjukkan hasil tidak signifikan.11 Dengan teknik pengolahan data menggunakan program Partial Least Square (PLS) dengan perhitungan statistik menggunakan software SmartPLS.

10Sunarto, 2012:82

11 Ghozali, 2011:53

(7)

35

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas bertepatan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau penemuan. Dalam pandangan kuantitatif, suatu data dinyatakan reliabel apabalia dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.12

Pada penelitian ini menggunakan reliabilitas interal yaitu pengujian yang dilakukan dengan cara mencobakan intrumen dengan melakukan sekali saja kemudian dianalisis menggunakan teknik tertentu. Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas jawaban responden terhadap pertanyaan yang terdapat pada kuesioner penelitian yang berkaitan dengan kestabilan jawaban yang diberikan oleh responden.

Uji reliabel dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 16 for windows. Hasil analisis tersebut akan diperoleh melalui uji statistic cronbach’s alpha. Menurut Nunnally, suatu variabel dikatakan reliabel jika Cronbach’s alpha > 0.70.13 Dengan teknik pengolahan data menggunakan program Partial Least Square (PLS) dengan perhitungan statistik menggunakan software SmartPLS.

12 Ghozali, 2011:48

13lgifari, analisis regresi : teori, kasus dan solusi (Yogyakarta: BPFE UGM, 2000), h.39

(8)

36

3.6.2 Analisis Partial Least Square (PLS)

Analisis penelitian ini menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan perhitungan statistik menggunakan software SmartPLS. PLS yakni metode pengukuran untuk menguji sebuah hipotesis yang memiliki permasalahan dengan hubungan antara variabel yang kompleks, tetapi sampel data tidak terlali besar.14

Kriteria Penilaian PLS PLS (Partial Least Square)

a. Model Pengukuran (Measurament/ Outer Model)

Model pengukuran yaitu model yang menspesifikasikan hubungan diantara variabel laten di setiap blok indikatornya. Evaluasi model pengukuran yang bersifat reflektif yaitu menguji convergent validity, discriminant validity, dan reability. Convergent validity berkaitan dengan korelasi hubungan antara indikator (manifes) dan variabel latennya, pengukuran ini seharusnya berkorelasi tinggi (signifikan). Evaluasi model pengukuran untuk berhubungan antara indikator dan variabel laten model reflektif dievaluasi melalui construct validity (convergent validity, discrimianant validity) dan reliability. Sedangkan model formatif mengabaikan konsep realibilitas dan construct validity. Untuk hubungannya model pengukuran yang bersifat formatif, konstruk reliabilitas menjadi kriteria tidak relevan untuk pengujian kualitas model pengukuran, hal ini yang harus dilakukan adalah menggunakan teori yang ada (rasional) dan pendapat dari ahli.

14 Ph.d Prof. H. Imam Gzozali, M.Com, PARTIAL LEAST SQUARES KONSEP, TEKNIK DAN APLIKASI MENGGUNAKAN PROGRAM SmartPLS 3.2.9, ke-3. (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2021).

(9)

37 Convergent Validity

b. Inner model

Inner model atau Model Struktural yaitu model yang menunjukkan hubungan prediksi (estimasi) antar variabel laten dalam model penelitian.

Evaluasi model struktural bertujuan melihat signifikan hubungan antara variabel laten dengan model penelitian yang dilihat dari nilai R Square dan koefesien jalur (path coefficient). dapat menyimpulkan apakah hipotesis diterima atau ditolak.

1. Analisis Path (Path Analysis)

Pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis path dilakukan dengan melihat nilai Original Sample (O) untuk menilai arah hubungan antara variabel dan nilai T Statistic untuk menilai tingkat signifkan antara hubungan variabel, dimana pengujian ini dilakukan dengan metode boostrapping. Bisa dikatakan positif apabila nilai signifikan lebih dari 1,96 dengan signifikan level 5%. Hipotesis dapat diterima (Ho) apabila nilai dari T-Statistic > 1,96 dan nilai P Value < 0,05. Sedangkan hipotesis ditolak apabila nilai T-Statistic > 0,05.

2. R Square

Menunjukkan seberapa besar nilai berpengaruh terhadap variabel tahap ini digunakan untuk menganalisis tingkat estimasi antara variabel bebas pendidikan dengan pendapatan terhadap variabel terikan kesejahteraan. R Square dilihat dari, jika angka mendekati nilai 1 maka sudah dianggap sangat baik dan sebalik jika lebih mendekati angka 0 maka dianggap nilai kurang baik.

3.6.3 Langkah-langkah atau Evaluasi Model Pengukuran

Evaluasi model pengukuran (outer model) yaitu evaluasi yang berhubungan dengan konstruk dan indikator. Bisa dikatakan bahwasanya (outer model) model pengukuran yang mendefinisikan bagaimana setiap indikator saling berhungan dengan variabel laten lainnya. Evaluasi ini memiliki dua tahapan, yaitu evaluasi validitas konvergen dan validitas diskriminan.

(10)

38

χ = ˄ ᵪέ + ℇ ᵪ γ = ˄ ᵧ ƞ + ℇ ᵧ

Dari penjelasan diatas bisa diketahui bahwa x dan y yaitu variabel indikator untuk variabel eksogen dan endogen έ dan, ketika ˄x dan ˄y merupakan matriks pemuatan yang menjelaskan koefisien regresi sederhana yang berhubungan dengan variabel laten dengan indikatornya. Residu diukur dengan X dan Y dapat disebut sebagai kesalahan pengukran.

1. Evaluasi pengukuran Validitas Konvergen

Validitas evaluasi konvergen dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan, yakni indikator validitas, reliabilitas konstruk, dan nilai average variance extract (AVE). Tahap dari indikator validitas dengan dilihat dari nilai faktor loading. Kalau nilai faktor loading lebih 0,50 bisa disebut variabelnya valid, sebaliknya jika nilai faktor loading kurang dari 0,50 maka dikeluarkan dari model.

Rumus rata-rata varians yang diekstraksi dapat dirumuskan sebagai berikut:

AVE

=

Ʃ𝒊

𝒏+𝟏 𝝀𝒊 𝒏

AVE = Nilai rata-rata presentase varians yang diturunkan dari variabel laten diestimasi melalui pembebanan standar ditunjukkan pada proses algoritma PLS.

𝜆 = Melambangkan faktor pembebasan standard an itu adalah jumlah indikator Langkah selanjutnya yaitu menghitung nilai reliabilitas dengan menghitung nilai alphabet Cronbach dan niali reliabilitas komposit. Dapat dirumuskan dalam rumus berikut :

𝜌𝑐 =

(Ʃ𝜆)2

(Ʃ𝜆𝑖)2+ 𝜆𝑖𝑉𝑎𝑟(𝜀𝑖)

Selanjutnya mengukur dengan model structural (inner model, pengukuran ini bertujuan untuk menunjukkan hubungan prediksi (estimasi) antar variabel laten. Model structural (inner model) bisa dianalisis melalui presentase varians yang bisa dijelaskan melalui 2 nilai untuk variabel

(11)

39

dependen, yaitu uji Path Analysis dan R Square dengan formulasi sebagai berikut :

ɳ = 𝜷𝟎+ 𝜷𝜼 ∣ +𝜞𝝃 + 𝜻 dimana :

ɳ = Faktor endogen (Dependen) variabel laten 𝝃 = Faktor eksogen (independen)

𝝃 = Faktor Residu

Hubungan antara variabel laten, masing-masing variabel laten dependen, didefinisikan sebagai suatu system sebab akibat dari variabel laten yang dirumuskan sebagai berikut :

𝜂 = 𝛴

𝑖

𝛽

𝑗𝑖

ƞ

𝑖

+ 𝛴

𝑖

𝛶

𝐽𝑏

𝜉

𝑏

+ 𝜁

𝑗

Dimana 𝛽𝑗𝑖 dan 𝛶𝐽𝑏 yaitu koefisien jalur yang terhubungan dengan predikator endogen dan variabel laten eksogen 𝜉 dan 𝜂 sepanjang rentang indeks i, b, 𝜁 yang merupakan variabel residual dalam. Jika hasil yang didapat menghasilkan 2 nilai lebih besar dari 0,2 maka diartikan dari predikator laten mempunyai pengaruh yang signifikan pada tingkat struktural.

Model PLS R Square bisa dievaluasi dengan melihat relevansi prediktif Q-Square mengukur bagaimana nilai observasi yang dihasilkan oleh model variabel, Q-Square mengukur bagaimana nilai observasi yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Selanjutnya yaitu bentuk perhitungan R-Square.15

𝑄2 = 1 − (1 − 𝑅12)(1 − 𝑅22) … . (1 − 𝑅𝑃2)

15 Muslikhati, and Imamul Hakim, Does International Trade Affe Welfare? Economic Fiqh Analysis Of Umar Bin Khattab, Jurnal Ekonomi Pembangunan, vol 17, No. 2, 2019.

Gambar

Tabel 3.1 Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

Kompetisi di industri perbankan sudah sangat ketat sehingga bank syariah tidak dapat lagi sekedar mengandalkan produk-produk standar untuk menarik nasabah.Pengembangan produk

N., (2016) Perbandingn Efektivitas Pendidikan Kesehatan Gigi Menggunakan Media Video dan Flip Chart Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak.. Jurnal

Pen- gukuran daya dukung habitat dilakukan secara kuantitatif melalui pengukuran produktivitas tumbuhan pakan MEP yang dalam hal ini dibatasi pada produktivitas buah dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian sembelit pada ibu post partum 3 hari di Desa Margorejo

Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,000 &lt; 0,05 yang artinya Ho di tolak dan Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata

Meski ada perubahan kewenangannya yang luar biasa namun masih ada kewenangan-kewenangan yang masih perlu dibanggakan oleh MPR seperti Pasal 3 Ayat 1 berbunyi:

Kepuasan hidup diketahui dari skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala kepuasan hidup. Adapun komponen aitem kepuasan hidup antara lain: 1) Pada sebagian besar

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di