• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosiding Seminar Nasional PkM: Masyarakat Tangguh Volume 1 Februari 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Prosiding Seminar Nasional PkM: Masyarakat Tangguh Volume 1 Februari 2022"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

144

EDUKASI TERKAIT POSISI ERGONOMIS

DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA MAHASISWA LAKI-LAKI SEMESTER AWAL

STIKES SUAKA INSAN BANJARMASIN Ermeisi Er Unja1., Bernadus Sadu2; Ninuk Kusumawati3

1)Prodi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners STIKES Suaka Insan Banjarmasin., email:

meisiunja10@gmail.com

2) Prodi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin., email: bernadussadu@gmail.com

3)Prodi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin ABSTRAK

Kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul “Edukasi terkait posisi ergonomis dalam upaya pencegahan kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada mahasiswa laki-laki semester awal STIKES Suaka Insan Banjarmasin” bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa terkait risiko CTS yang dapat terjadi akibat dari posisi ergonomis yang kurang tepat dan berlangsung lama, selama menggunakan perangkat elektronik (HP, leptop, dll) dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan. Kegiatan penyuluhan ini juga memberikan edukasi terkait modifikasi posisi ergonomis yang tepat untuk mencegah terjadinya CTS. Mahasiswa memiliki resiko untuk mengalami CTS karena tingginya penggunaan perangkat elektronik untuk pengerjaan tugas dan bermain game. Ketidaktahuan mahasiswa terkait posisi yang tidak ergonomis saat menggunakan perangkat elektronik menambah resiko mengalami CTS lebih tinggi. Target yang diharapkan dari penyuluhan ini adalah adanya peningkatkan pemahamam serta informasi pada mahasiswa terkait posisi ergonomis dan pencegahan CTS. Adapun pelaksanaan penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi. Sebagai evaluasi hasil capaian kegiatan maka dilakukan prestest (sebelum penyuluhan) dan posttest (setelah penyuluhan). Hasil pretest didapatkan 73% mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan kategori kurang sedangkan hasil posttets didapatkan 80% mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan kategori baik. Dari hasil penyuluhan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan telah berhasil nencapai target yang ingin dicapai, dapat dilihat dari antusiasme mahasiswa mengikuti penyuluhan serta telah terjadi peningkatan pemahaman terkait risiko dan pencegahan CTS terkait posisi ergonomis sebelum dan setelah mengikuti kegiatan penyuluhan.

Kata Kunci : Carpal Tunnel Syndrome (CTS), Edukasi, Mahasiswa, Posisi Ergonomis

ABSTRACT

The community service activity with the title "Education related to ergonomic positions in an effort to prevent the occurrence of Carpal Tunnel Syndrome (CTS) in male students in the first semester of STIKES Suaka Insan Banjarmasin" aims to provide students with an understanding of the risks of CTS that can occur as a result of an inadequate ergonomic position. Appropriate and lasts a long time, as long as using electronic devices (HP, laptop, etc.) in completing lecture assignments. This outreach activity also provides education regarding the modification of the correct ergonomic position to prevent CTS. Students are at risk for experiencing CTS because of the high use of electronic devices for doing assignments and playing games. Ignorance of students regarding non-ergonomic positions when using

(2)

145

electronic devices increases the risk of experiencing CTS higher. The expected target of this counseling is to increase students' understanding and information regarding ergonomic positions and prevention of CTS. The implementation of counseling is carried out using lecture, discussion and demonstration methods. As an evaluation of the results of the activity, a pretest (before counseling) and posttest (after counseling) was carried out. The results of the pretest showed that 73% of students had a low level of knowledge, while the results of the posttest showed that 80% of students had a good level of knowledge. From the results of the counseling, it can be concluded that the counseling activities have succeeded in achieving the targets to be achieved, it can be seen from the enthusiasm of students participating in the counseling and there has been an increase in understanding related to the risks and prevention of CTS related to ergonomic positions before and after participating in the counseling activities.

Keywords : Carpal Tunnel Syndrome (CTS), Education, Student, Ergonomic Position

PENDAHULUAN

Kemajuan yang sangat pesat dalam bidang teknologi saat ini berefek pada penggunaan perangkat elektronik secara berlebihan serta perubahan atau kesalahan posisi selama menggunakan perangkat elektronik dapat mengakibatkan gangguan muskulosketal yang sering terjadi saat ini. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah gangguan neuropati yang paling umum akibat kompresi pada saraf perifer [1]. Berdasarkan survey penggunaan digital tahun 2019 dalam Disha et al [2] didapatkan data rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan 8 jam 36 menit untuk mengakses internet, 3 jam 26 menit mengakese social media, 2 jam 52 menit menonton televise dan 1 jam 22 menit mendengarkan music secara streaming. Hal ini memberikan dapat memberikan pengaruh positif dan negatif; dan salah satuh efek negative yang dapat terjadi adalah muncunya gangguan musculoskeletal yaitu CTS. Batara el al [3]

menuliskan bahwa tahun 2020 sekitar 175,4 juta jiwa atau lebih dari 50% penduduk Indonesia adalah pengguna internet. Lebih lanjut dikatakan bahwa untuk mengakses internet digunakan perangkat elektronik yang jika digunakan dalam waktu lama akan menyebabkan gangguan kesehatan berupa keluhan musculoskeletal. Penelitian lain yang dilakukan terhadapat 650 mahasiswa, didapatkan 27,2% mahasiwa menggunakan smartphone lebih dari 8 jam perhari (6,65±4,3 jam). Penggunaan perangkat elektronik rata-rata dalam waktu lebih dari 3 jam setiap hari akan memberikan tekanan berlebih pada saraf medinanus, dan hal ini sebagai pencetus terjadinya CTS [4].

CTS merupakan salah satu ngangguan muskuloskletal ekstremitas atas yang paling sering terjadi. Strategi pencegahan CTS dapat dilakukan dengan pendekatan ergonomic, edukasi, olahraga, terapi fisik, dan menjaga kesehatan kerja [5]. Penggunaan laptop, komputer maupun handphone dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan sejumlah risiko dan masalah

(3)

146

kesehatan. Salah satu masalah yang dapat muncul adalah CTS. CTS dapat menyebabkan gangguan pada area pergelangan tangan. Menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri, kesemutan, mati rasa, dan pada kasus yang lebih parah dapat menyebabkan atropi dan otot-oto telapak tangan [6]. Penelitian Attar et al [1] menunjukan bahwa pendekatan ergonomis yang dilakukan pada pekerja yang mengalami CTS, telah memberikan pengaruh yang signifikan dalam menurunkan gejala dan meningkatkan kemamapuan fungsinal tangan, dengan nilai signifikansi p=0,001. Pendekatan ergonomis yang dapat diberikan untuk mencegah atau menangani penderita CTS, dapat difokuskan untuk memodifikasi dan perbaikan asesori yang digunakan seperti: keyboard, mouse, sandaran tangan, dan lingkungan kerja atau belajar [5].

Selama pandemi dengan perubahan perkuliahan menggunakan metode online, mahasiswa diharuskan duduk didepan laptop, computer atau handphone dalam jangka waktu yang cukup lama. Perubahan inilah yang juga terjadi pada mahasiswa STIKES Suaka Insan Banjarmasin.

Maraknya games online yang menjadi sangat popular dikalangan mahasiswa juga pada akhirnya menambah jumlah waktu pemakaian laptop maupun handphone diluar proses pembelajaran daring. Studi awal yang dilakukan dengan wawancara secara acak kepada mahasiswa semester awal Stikes Suaka Insan Banjarmasin, didapatkan semua mahasiswa rutin menggunakan peralatan elektronik, dan mahasiswa laki-laki lebih lama (durasi penggunaan perhari) menggunakan perangkat elektronik termasuk dalam bermain game. Mayoritas mahasiswa juga belum memahami terkait risiko CTS akibat kesalahan posisi saat menggunakan perangkat elektronik, serta strategi pencegahan CTS dengan pendekatan ergonomis. Hal ini dapat dikatakan bahwa mahasiswa laki-laki semester awal memiliki risiko yang besar dapat terjadi gangguan CTS jika tidak dilakukan edukasi terkait risiko dan pencegahan CTS. Berdasarkan hasil temuan yang telah dipaparkan diatas dan untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan memberikan edukasi kepada mahasiswa laki-laki semester awal Stikes Suaka Insan Banjarmasin mengenai posisi ergonomis yang benar selama penggunaan perangkat elektronik (Hp, laptop atau computer) untuk mencegah terjadinya CTS.

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 15 Desember 2021 dan dilaksanakan dengan tatap muka terbatas (offline) berlokasi di Asrama Putra STIKES Suaka Insan Banjarmasin. Sasaran kegiatan diberikan kepada kelompok mahasiswa laki-laki semester awal (Semester 1).

Tahap persiapan kegiatan diawali dengan melakukan studi awal kepada mahasiswa

(4)

147

semester awal terkait kebiasaan menggunakan perangkat elektronik serta tingkat pemahaman mahasiswa akan posisi ergonomis untuk pencegahan CTS. Dan sasaran mahasiswa yang manjadi target kegiatan ini adalah mahasiswa laki-laki semester 1, berdasarkan pertimbangan dibatasi jumlah peserta sesuai protokol kesehatan, dan hasil studi awal yang menunjukan bahwa mahasiswa laki-laki lebih lama menghabiskan waktunya dalam menggunakan peralatan elektronik.. Selanjutnya melakukan koordinasi dengan pihak institusi STIKES Suaka Insan Banjarmasin, untuk dapat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat pada kelompok mahasiswa yang menjadi sasaran kegiatan serta mengkoordinasikan waktu dan pelaksanaan kegiatan.

Tahap pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi. Diawali dengan malakukan pretest menggunakan angket, dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai risiko terjadinya CTS akibat kesalahan posisi serta bagaimana tindakan pencegahan dengan pendekatan ergonomis. Selama pemaparan materi diselingi dengan tanya jawab dari peserta dan melakukan demonstrasi posisi ergonomis yang tepat saat menggunakan perangkat elektronik untuk pencegahan CTS yang diikuti semua peserta. Lama pemaparan materi berlangsung selama 1 jam menit. Kegiatan diakhiri dengan kembali dilakukan posttest sebagai evaluasi hasil kegiatan. Adapun jumlah seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah 15 orang. Selama pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah 15 mahasiswa laki-laki (mahasiswa semester 1) STIKES Suaka Insan Banjarmasin. Sebelum kegiatan pengabdian dimulai tim membagikan angket kepada seluruh peserta sebagai prestest untuk melihat tingkat pengetahuan mahasiswa tentang risiko dan pencegahan CTS terkait posisi ergonomis yang benar. Demikian juga diakhir kegiatan sebagai evaluasi kesuksesan kegiatan maka kembali dilakukan posttest untuk melihat perubahan tingkat pengetahuan mahasiswa serta efektivitas dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

(5)

148

Gambar 1 Proses Pretest dan Posttest Yang Dilakukan Sebelum dan Sesudah Penyajian Materi

Gambar 2 Penyajian Materi Penyuluhan

Gambar 3 Demonstrasi Diikuti Oleh Peserta

Adapun hasil evaluasi yang dilakukan untuk pengetahuan mahasiswa mengenai posisi ergonomis dapat dilihat dalam diagram berikut ini,

(6)

149

Gambar 4 Hasil Pretest Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Terkait Risiko dan Pencegahan CTS dengan Posisi Ergonomis

Hasil pretest pada gambar 4 memperlihatkan hasil dimana hampir 75% atau 11 orang mahasiswa memiliki tingkat pengetahun yang kurang mengenai posisi ergonomis dalam menggunakan perangkat elektronik untuk pencegahan CTS. Sebagian besar data yang didapatkan menunjukkan hasil bahwa saat menggunakan perangkat elektronik, mereka hanya duduk senyaman mereka saja. Seperti yang diungkapkan Orem dalam tulisan Bartol dan Tom [7] bahwa jenis kelamin mempunyai kontribusi dalam kemampuan perawatan diri. Pada laki- laki lebih banyak melakukan penyimpangan kesehatan seperti kurangnya manajemen berat badan dan kebiasaan merokok dibandingkan pada perempuan. Hal ini pula yang terlihat dari hasil pretest diatas, bahwa sebagian besar memang mahasiswa laki-laki mengakui kalau mereka tidak mengetahui bahwa ada posisi yang baik saat menggunakan perangkat elektronik.

Ahmad Mokhtar dan Zamry [8] menulisakan, untuk menangani dan pencegahan CTS perlu dilakukan edukasi dengan pendekatan latihan mandiri (stretching) serta modifikasi posisi dan peralatan yang lebih ergonomis.penelitian Fang et al [9] mengatakan bahwa kurangnya informasi dan edukasi terkait pencegahan CTS memberikan pengaruh terhadap masih tingginya angka penderita CTS akibat kurangnya pemahamam masyarakat, sehingga edukasi terkait strategi pencegahan CTS sangat perlu dilakukan.

73%

20%

7%,

Hasil Pre Test

Pengetahuan Kurang Pengetahuan Cukup Pengetahuan Baik

(7)

150

Gambar 5 Hasil Posttest Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Terkait Risiko dan Pencegahan CTS dengan Posisi Ergonomis

Gambar 2 menunjukkan bahwa terdapat 80% atau 12 orang mahasiswa memiliki pengetahuan dalam kategori baik mengenai posisi ergonomis saat mengunakan perangkat elektronik. Mahasiswa mengakui bahwa mereka mengerti pentingnya menjaga posisi ergonomis saat menggunakan perangkat elektronik untuk menghindari kejadian CTS. Saat dilakukan simulasi, sebagian besar mahasiswa juga dapat mempraktekan kembali bagaimana posisi yang benar saat melakukan posisi ergonomis. Tulisan Mubarak [10] mengatakan bahwa salah satu faktor predisposisi yang berperan dalam perubahan perilaku adalah pengetahuan.

Apabila perilaku di dasari oleh pengetahuan, kesadaran serta sikap yang positif maka perilaku tersebut akan terbawa sampai kapan pun. Oleh sebab itu dengan adanya peningkatan pengetahuan mengenai posisi ergonomis ini diharapkan akan mengurangi resiko kejadian CTS pada mahasiwa. Hasil evaluasi kegiatan ini juga sejalan dengan penelitian Maria C et al [5], yang megungkapkan bahwa pendekatan ergonomis dan modifikasi dapat meningkatkan pemehaman dan menunjukan hasil yang baik dalam mengurangi atau menurunkan kasus musculoskeletal seperti CTS. Penelitian lain mengatakan bahwa intervensi berupa edukasi dan modifikasi dengan pendekatan ergonomis memberikan pengaruh yang signifikan dalam pengurangi risiko dan keluhan CTS serta perbaikan kemampuan fungsional tangan dengan nilai signifikansi p-value= 0,001.

KESIMPULAN

Sesuai uraian dari hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini cukup berhasil ditandai dengan terjadi peningkatan pemahaman peserta sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan terkait pengetahuan mengenai posisi

7%

13%

80%

Hasil PostTest

Pengetahuan Kurang Pengetahuan Cukup Pengetahuan Baik

(8)

151

ergonomis dalam penggunaan perangkat elektronik untuk mencegah terjadinya CTS pada mahasiswa laki-laki semester awal di STIKES Suaka Insan Banjarmasin. Sehingga kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini dapat direkomendasikan untuk dilakukan karena terbukti memberikan dampak yang baik pada komunitas atau polulasi yang berisiko terjadi CTS akibat penggunaan perangkat elektronik.

SARAN

Perlu adanya sosialisasi dan pelatihan kembali mengenai posisi ergonomisyang tepat saat menggunakan perangkat elektronik kepada mahasiswa/i semester lainnya maupun untuk staff dosen. Mengingat pentingnya memperhatikan posisi ergonomis yang benar dalam menggunakan perangkat elektronik saat pembelajaran online masih berlangsung saat ini.

UCAPAN TERIMAKASIH

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat terlaksana tidak terlepas dari dukungan dari berbagai pihak, untuk itu tim ingin mengucapkan terima kasih kepada: pimpinan STIKES Suaka Insan Banjarmasin yang telah berkenan memberikan ijin diadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan mahasiswa; sekaligus sebagai sponsor untuk kegiatan pengabdian ini. Ucapan terima kasih juga kepada mahasiswa STIKES Suaka Insan Banjarmasin yang telah terlibat baik sebagai peserta ataupuan tergabung dalam tim pelaksana.

Terakhir ucapan terima kasih kepada seluruh tim yang terlibat sehingga kegaitan pengabdian masyarakat ini dapat terlaksana dengan baik.

REFERENSI

[1] M. ATTAR, G. Halvani, N. Abarghouei, S. Jambarsang, and J. Atar, “The effect of ergonomic educational intervention on the rate of carpal tunnel syndrome (CTS) among employees of government banks,” SSUJ, vol. 13, no. 2, pp. 68–79, Sep. 2021, doi:

10.18502/tkj.v13i2.7043.

[2] S. Disha, Aida Fitri, C. A. Batubara, and K. P. Surbakti, “Correlation Between Mobile Phone Use Intensity with Carpal Tunnel Syndrome,” Sumatera Med. J., vol. 4, no. 2 SE- , Apr. 2020, doi: 10.32734/sumej.v4i2.5475.

[3] G. O. Batara, D. V. D. Doda, and H. I. S. Wungouw, “Keluhan Muskuloskeletal Akibat Penggunaan Gawai pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Selama Pandemi COVID-19,” J. Biomedik Jbm, vol. 13, no. 2, pp. 152–160, 2021, doi:

10.35790/jbm.13.2.2021.31767.

[4] A. A. Alhazmi, S. H. Alzahrani, M. Baig, E. M. Salawati, and A. Alkatheri, “Prevalence and factors associated with smartphone addiction among medical students at King Abdulaziz University, Jeddah,” Pakistan J. Med. Sci., vol. 34, no. 4, pp. 984–988, 2018, doi: 10.12669/pjms.344.15294.

[5] M.-C. Trillos-Chacón, J. A. Castillo-M, I. Tolosa-Guzman, A. F. Sánchez Medina, and S. M. Ballesteros, “Strategies for the prevention of carpal tunnel syndrome in the

(9)

152

workplace: A systematic review,” Appl. Ergon., vol. 93, p. 103353, 2021, doi:

https://doi.org/10.1016/j.apergo.2020.103353.

[6] T. Civi Karaaslan, O. Berkoz, and E. Tarakci, “The effect of mirror therapy after carpal tunnel syndrome surgery: A randomised controlled study,” Hand Surg. Rehabil., vol.

39, no. 5, pp. 406–412, 2020, doi: https://doi.org/10.1016/j.hansur.2020.04.011.

[7] T. Bartol, “Improving the treatment experience for patients with type 2 diabetes: Role of the nurse practitioner,” J. Am. Acad. Nurse Pract., vol. 24, no. s1, pp. 270–276, Apr.

2012, doi: https://doi.org/10.1111/j.1745-7599.2012.00722.x.

[8] Z. Ahmad Mokhtar, “Carpal Tunnel Syndrome and the Impact of Computer Use on Civil Engineering Department Lecturers at Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah Polytechnic,” J. Technol. Humanit., vol. 2, no. 2 SE-, pp. 31–36, Dec. 2021, doi:

10.53797/jthkkss.v2i2.6.2021.

[9] Y. Fang, N. A. Baker, J. Dole, and S. C. Roll, “Quality of Carpal Tunnel Syndrome Patient Education Handouts Available on the Internet: A Systematic Analysis of Content and Design,” Arch. Phys. Med. Rehabil., vol. 103, no. 2, pp. 297–304, 2022, doi:

https://doi.org/10.1016/j.apmr.2021.08.010.

[10] W. I. Mubarak, Promosi kesehatan : sebuah pengantar proses belajar mengajar dalam pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Gambar

Gambar 1 Proses Pretest dan Posttest Yang Dilakukan Sebelum dan Sesudah   Penyajian Materi
Gambar 4 Hasil Pretest Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Terkait Risiko  dan Pencegahan CTS dengan Posisi Ergonomis
Gambar 5 Hasil Posttest Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Terkait Risiko dan  Pencegahan CTS dengan Posisi Ergonomis

Referensi

Dokumen terkait

Adapun judul penelitian yang akan penulis lakukan adalah “Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan

“Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang lak-sana gunung, dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat jauh terpencil: “Hai

The (ex) migrant workers or the family currently live in the village and should be able to answer the questions that pertain to the process of migration, past experiences of

Hasil yang didapatkan bahwa pada masing-masing konsentrasi perasan bawang putih ( Allium sativum ) dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans , namun tiap-tiap

Panitia Pengadaan Barang/ Jasa Kegiatan di Lingkungan Sekretariat DPRD Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Anggaran 2013, telah melaksanakan Koreksi Aritmatik dengan hasil

Dari hasil temuan di atas menunjukkan bahwa upaya guru bimbingan dan konseling untuk meningkatkan motivasi belajar anak nelayan di kelas VIII C SMP Negeri 1

Yustiningsih (2012), salah satu penyebab transmisi harga yang tidak simetris antar pasar yang terhubung secara vertikal (dalam satu rantai pemasaran) adalah adanya

Dalam penelitian ini, peneliti akan mencari ayat – ayat Alquran yang ada dalam dasa darma pramuka dengan menggunakan metode maudui’ yakni mencari ayat-ayat alqur’an