• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak potensi pariwisata alam berupa pantai, laut, dan gunung. Hal ini yang menjadi alasan mendasar mengapa para wisatawan lokal maupun internasional menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata favorit. Jawa Tengah merupakan salah satu tujuan pariwisata yang akan dikembangkan termasuk 10 prioritas wisata Indonesia yang andalan dan yang akan dikembangkan dari 10 prioritas wisata Indonesia yaitu; Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Pulau Morotai di Maluku Utara, Kepulauan Seribu di Jakarta, Tanjung Lesung di Banten, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur. (Michella Elizabeth, 2018)

Jawa Tengah merupakan daerah yang memiliki potensi wisata yang beragam, yaitu wisata budaya, wisata bahari, pegunungan dan wisata sejarah yang tersebar di berbagai wilayah. Magelang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah dengan potensi wisata yang menarik . Kabupaten Magelang memiliki banyak objek wisata yaitu sebanyak 51 objek wisata dengan berbagai pendukung objek wisata. (Juliprijanto, 2014). Salah satu objek wisatanya adalah Candi Borobudur yang merupakan 10 prioritas wisata Indonesia.

Secara Geografis, Kabupaten Magelang dikelilingi oleh Gunung dan Bukit diantaranya Gunug Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Andong, dan Pegunungan Menoreh. Kondisi geografis tersebut mejadikan Magelang berhawa sejuk (Hadji, Wahyudi, & Arif Budi , 2017). Selain itu Kabupaten Magelang terletak di jalur wisata Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan berbagai macam objek wisatanya yang menjadikan potensi pariwisata Kabupaten cukup menonjol. Sehingga wisatawan yang

(2)

berkunjung di Kabupaten Magelang meningkat dan mendorong tumbuhnya berbagi kegiatan pendukung wisata, seperti hotel, restoran, agen perjalanan, jasa hiburan, rekreasi dan olahraga. (Juliprijanto, 2014)

Potensi inilah yang melatarbelakangi Bapak Gunawan (usia 56 tahun) dan ibu Krisma (usia 55 tahun) yang sudah lama tinggal dan bekerja di Luar Negeri ingin kembali ke tanah kelahirannya di Magelang, Jawa Tengah.

Mereka akan membangun usaha dan tinggal di daerah Banyuurip Kabupaten Magelang. Di tanah seluas 5.030 m2 yang telah dimilikinya, akan dibangun tempat usaha dan tempat tinggal. Usaha yang akan dibangun adalah Kantor Konsultan, Restoran Waralaba dan Penginapan unik kecil kelas Hotel Butik.

Untuk mendukung potensi usaha, tema yang dipilih adalah Green Building, dengan study dan eksekusi perancangan yang berdasar pada kondisi lokasi tempat berdirinya bangunan. Tujuan utama dari bangunan dengan tema tersebut adalah dapat menjadi bangunan yang ramah terhadap lingkungan dengan penggunaan energi yang hemat tanpa menyingkirkan unsur kenyamanan.

1.2. Pernyataan Permasalahan

Adapun pernyataan masalah dari laporan perancangan arsitektur akhir ini, yaitu:

1. Bagaimana merancang Resto Waralaba, Hotel Butik, Kantor dan Rumah Tinggal yang menjadi sarana penunjang perekonomian, dan mengangkat sektor pariwisata dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan, dan merespon potensi-potensi yang ada ?

2. Bagaimana merancang Resto Waralaba, Hotel Butik, Kantor dan Rumah Tinggal dengan tema Green Building dengan desain yang ramah lingkungan, nyaman, sehat dan hemat energi ?

(3)

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari perencanaan dan perancangan Resto Waralaba, Hotel Butik, Kantor dan Rumah Tinggal di Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang ini adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan ide atau gagasan bangunan resto waralaba, hotel butik, kantor dan rumah tinggal yang dapat menambah nilai perekonomian melalui pemanfaatan potensi pariwisata yang ada.

2. Mendapatkan ide atau gagasan desain bangunan dengan konsep Green Building.

Tujuan dari perencanaan dan perancangan Resto Waralaba, Hotel Butik, Kantor dan Rumah Tinggal di Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang ini adalah sebagai berikut:

1. Menjadi sarana penunjang perekonomian, dan mengangkat sektor pariwisata dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan, dan merespon potensi-potensi yang ada.

2. Mewadahi kebutuhan dengan desain arsitektur yang berorientasi pada Kesehatan, kenyamanan, berwawasan lingkungan dan meningkatkan kekayaan gaya hidup melalui tampilan arsitektural dengan mengikuti standar Peraturan-peraturan Bangunan yang ada.

1.4. Ruang Lingkup

Merancang Resto Waralaba, Hotel Butik, Kantor dan Rumah Tinggal di Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang dengan tema Green Building.

Metode yang akan digunakan dalam pengumpulan data dan informasi dengan cara :

1. Penelusuran data dan informasi melalui Internet.

2. Study lapangan, yaitu melakukan pengamatan lapangan agar lebih dapat menjiwai tapak dan lingkungan sekitar tapak.

(4)

3. Studi pustaka atau literatur melalui buku-buku. media cetak, media elektronik, yang berkaitan dengan Obyek perancangan

4. Studi banding dengan melakukan pencarian informasi terhadap objek sejenis.

5. Wawancara, yaitu mencari data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pembahasan kepada narasumber secara lisan

1.5. Sistematika Penulisan

Penelitian ini disusun dalam lima bab pembahasan sebagai acuan dalam berfikir secara sistematis, adapun rancangan sistematika pembahasan laporan tugas akhir ini sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, pernyataan masalah, tujuan perancangan dan manfaat perancangan

2. BAB II STUDI PUSTAKA

Bab ini berisi kajian deskripsi Kerangka Acuan Kerja yang memuat pasal-pasal yang berlaku di dalamnya, serta kajian teknis dan sistematis mengenai studi banding dan pengumpulan referensi terkait dengan judul perancangan

3. BAB III DATA DAN ANALISA

Bab ini menyuguhkan informasi-informasi dan juga temuan lapangan eksisting baik data fisik maupun non fisik. Setelah itu akan dikupas dalam analisa fisik dan non fisik. Pada akhirnya akan di dapatkan konsep zoning yang diterapkan pada objek studi banding tersebut 4. BAB IV KONSEP

Bab ini bisa dikaitkan dengan tema rancangan. Berisi tentang apa yang menjadi fokus dalam merancang, serta inovasi yang dapat ditawarkan. Penjabaran rinci dari konsep dasar dalam aplikasi rancangan ini akan dijabarkan dalam sub-bab ini.

5. BAB V HASIL RANCANGAN

Bab ini menginformasikan tentang produk gambar rancangan 6. DAFTAR PUSTAKA

(5)

1.6. Kerangka Pikir Perancangan

Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penelitian

Resto Waralaba, Hotel Butik, Kantor dan Rumah Tinggal di Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten

Magelang

Permasalahan Maksud dan Tujuan Pengumpulan Data Literatur

Analisis Dasar

Fungsi dan Aktivitas Lokasi Studi Presiden

Konsep Perancangan Metode Perancangan

Bentuk (Style) Representatif

Kontekstual Kompleksitas

Manipulasi dan Modivikasi Kombinasi Ornament Improvisasi

Struktur Utilitas

Analisis Desain

Analisis Fisik Analisis Non Fisik

Analisi Orientasi Matahari Analisis Zona Kebisingan Analisis View

Analisis Pencapaian Keadaan sekitar Site Analisa Topografi

Analisis Aktifitas Green Building

Kebudayaan Lokal

Naratif Arsitektur

Kultur/Nilai Budaya Sosial Ekonomi

Penekanan Konsep Desain

1. Nilai Budaya 2. &

3. Green Building 4.

KONSEP DESIGN

LAPORAN GAMBAR 2D&3D

Referensi

Dokumen terkait

Tidak adanya pemberian sanksi yang telah dituangkan dalam Pasal 24 dan 25 Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Kawasan Tanpa Rokok mulai dari peringatan tertulis,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

Granth Sahib (The Sikh holy scripture), and in no other religion. A pious Sikh endeavors to live up to the principles, ideals and the code of conduct as described.. Guru Nanak

Mayoritas warga kampung nelayan pesisir Muara Angke memiliki keberanian menjadi wirausahawan karena tekanan ekonomi yang mendesak. Selain itu, mereka memiliki minat

wa Wajh al-Tahani ( نىاهتلا هجوو نىاملأا زرح تنم ) ataupun dikenali dengan nama mudahnya Matn al-Syatibi adalah merupakan hasil karangan Imam

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut

Setelah itu teller akan memanggil dan nasabah akan memberikan sejumlah uang dan buku tabungan untuk meminta pencetakan transaksi setor tunai ke bank..

Penelitian ini ditujukan untuk pengembangan sistem informasi administrasi, diharapkan dapat menghasilkan sebuah produk berupa Sistem Informasi Administrasi Santri Pada