• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user 26

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian mengambil lokasi di perlintasan kereta api Purwosari pada ruas Jalan Slamet Riyadi Surakarta. Lokasi pengambilan data adalah pada ruas barat (arah pergerakan dari barat ke timur). Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:

Gambar 3.1 DenahLokasiPenelitian

3.2 Pengumpulan Data

3.2.1 PeriodePengamatan

Periode pengamatan dilakukan pada waktu pagi hari (jam 06.00-09.00), siang hari (jam 11.00-13.30) dan sore hari (jam15.30-18.00). Pemilihan periode pengamatan ini dilakukan berdasarkan survei pendahuluan. Pemilihan ini didasarkan pada kondisi dimana frekuensi kereta api yang lewat tinggi, sehingga dapat diketahui pengaruh penutupan perlintasan kereta terhadap lalu sedangkan interval pengamatan di lapangan adalah 15 menit.

(2)

commit to user 3.2.2 Jenis Data

Untuk penelitian ini data yang dibutuhkan didapat dari observasi atau pengamatan langsung di lokasi penelitian. Adapun jenis data yang dibutuhkan adalah:

1) Data arus lalu lintas

Pengamatan dapat dilakukan secara visual yakni dengan mencatat jumlah kendaraan yang lewat pada suatu titik pengamatan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya setiap interval waktu 15 menit

Jenis kendaraan yang disurvai dibagi dalam tiga golongan yaitu sepeda motor (motor cycle / MC), kendaraan ringan (light vehicle / LV) dan kendaraan berat (heavy vehicle / HV). Berikut ini gambaran tentang pelaksanaan pencatatan data arus lalu Lintas.

Gambar 3.2 SketsaPelaksanaanPencatatan Data ArusLaluLintas

2) Data geometrik

Pengambilan data geometrik dilaksanakan dengan dengan mengukurlangsung di lapangan. Data-data yang dibutuhkan adalah:

a) Lebar jalan dan median

b) Jumlah dan jarak (desain pengamatan) c) Denah lokasi penelitian

(3)

commit to user 3) Data kecepatan

Pengambilan data kecepatan dilakukan dengan metode kecepatan setempat (spot speed) pada lokasi studi. Pengambilan jumlah sampel didasarkan pada banyaknya populasi kendaraan yang ada yaitu dengan menggunakan tabel penentuan jumlah sampel. Kecepatan dihitung berdasarkan waktu selang pada jarak tertentu.Pengambilan data kecepatan ini dilakukan untuk semua jenis kendaraan yaitu MC, LV, dan HV. Pada kondisi ini akan tercipta suatu platoonyang menyulitkan pengambilan data. Tata cara untuk pengambilan sampel adalah kendaraan yang paling depan dari suatu platoon diambil sebagai sampel dengan pertimbangan kendaraan kedua dan selanjutnya diperkirakan mempunyai kecepatan yang tidak terlalu besar selisihnya dan kemungkinan tidak dapat menyiap.

Pada masing-masing lokasi ditempatkan video kamera yang dipasang dengan ketinggian dan jarak tertentu. Arah pengambilan gambar rekaman kamera pada jalan sedemikian rupa sehingga mencakup seluruh daerah yang diperlukan dengan jelas.

Gambar 3.3 DenahLokasiSurvaiWaktuTempuhKendaraan

4) Data lama penutupan pintu perlintasan

Data ini diperoleh dengan mencatat waktu pintu ditutup 45° sampai pintu dibuka 45°, dari selisih waktu ini kita dapatkan lama pintu perlintasan tersebut ditutup.

(4)

commit to user 5) Time Headway

Data ini diperoleh dengan mengukur senjang waktu (time headway) dari tiap jenis pasangan kendaraan yang berurutan. Misalnya jarak antara HV dengan HV, LV dengan LV dan seterusnya. Pada lokasi survei diberi tanda pada penggal jalan tertentu dengan jarak tertentu.

3.2.3 Kebutuhan Peralatan

Peralatan yang digunakan pada saat pengumpulan data adalah:

1) Stop watch digital,untuk mencatat waktu tempuh kendaraan yang melewati penggal jalan dan menghitung lamanya pintu perlintasan ditutup.

2) Video kamera dan tripod, untuk merekam kondisi lokasi selama pengambilan data berlangsung.

3) Meteran, untuk mengukur penggal jalan dan geometric lokasi.

4) Alat tulis untuk mencatat data.

5) Payung untuk melindungi kamera dari sinar matahari dan hujan.

6) Alat transportasi bagi operator dan surveyor.

3.3 Pengolahan Data

3.3.1 Rasio Headway

Dari data time headway yang telah dikumpulkan maka langkah selanjutnya adalah menghitung nilai rasio headway. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai konversi ekivalensi satuan mobil penumpang (emp).

3.3.2 Volume LaluLintas

Masing-masing jenis kendaraan dihitung jumlahnya sesuai dengan pembagian peruntukan form / lembar kerja lapangan (HV, LV, MC) dalam selang waktu 15 menit. Dari hasil perhitungan masing-masing kendaraan tersebut dapat diketahui jumlah total jenis kelompok kendaraan yang dicatat dan jumlah keseluruhan dari kendaraan.

(5)

commit to user

Jumlah masing-masing kendaraan dikonversikan dalam Satuan Mobil Penumpang (smp) kemudian jumlah masing-masing kendaraan (dalam smp) dijumlahkan.

Perhitungan dilakukan terus menerus untuk semua data kendaraan yang masuk pada keseluruhan jam pengamatan sehingga diperoleh susunan data volume kendaraan pada setiap interval waktunya.

3.3.3 Kecepatan Dan Kecepatan Rerata Ruang

Periode pengamatan kecepatan rerata ruang adalah sama seperti pada data volume, yaitu setiap periode 5 menit. Berdasarkan pada jarak tempuh yang sudah diketahui maka waktu tempuh dari masing-masing kendaraan dapat dicatat. Untuk perhitungan kecepatan rata-rata dari seluruh kendaraan yang melewati penggal jalan selama periode waktu tertentu digunakan rumus 2.4.

3.3.4 KerapatanLaluLintas

Perhitungan besarnya variabel kerapatan dapat dihitung dengan melakukan pembagian antara volume dalam smp yang dikonversi dalam tiap jam, dengan kecepatan rerata ruang dalam km/jam sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya maka kerapatan mempunyai satuan smp/km. Ketiga variabel tersebut kemudian digunakan untuk menganalisis model pendekatan yang digunakan dalam analisis hubungan arus lebih lanjut.

3.3.5 Model Hubungan Kecepatan – Volume Kerapatan

Setelah semua diketahui besarnya berdasarkan hasil survei di lapangan selama jam pengamatan maka dilakukan analisis yaitu: analisis regresi linier untuk mendapatkan besarnya nilai parameter model. Analisis korelasi untuk menganalisis sejauh mana ketepatan fungsi regresi dengan mencari besarnya nilai koefisien determinasi. Selanjutnya dilakukan analisis matematika untuk menggambarkan model Greenshields, sesuai dengan rumusan model hubungan yang dikembangkan oleh model yang ditinjau.

(6)

commit to user

Pada lokasi penelitian (jalur arah Solo), pengamatan arus dan kecepatan dibedakan menjadi 2 lajur, uaitu lajur luar dan lajur dalam. Pembedaan ini dilakukan karena kendaraan pada lajur dalam di dominasi oleh LV dan HV sedangkan untuk lajur luar di dominasi oleh MC.

3.4 BaganAlirSurvei

Mulai

Identifikasi Masalah

Survei Pendahuluan Menentukan Tujuan

Studi pustaka

Desain Survei:

1. Lokasi pengamatan

2. Waktu dan lama pengamatan 3. Prosedur survei

4. Peralatan dan tenaga

Pilot Survei

A

(7)

commit to user

Gambar 3.4 Bagan Alir Penelitian Pengolahan data:

1. Rasio Headway 2. Volume lalulintas 3. Kecepatan lalulintas

A

Pengumpulan Data:

Data Primer

1. Traffic Counting dan jenis kendaraan 2. Lama dan waktu perlintasan kereta api

3. Data sampel waktu tempuh pada penggal tertentu 4. Time Headway

Pembahasan

Kesimpulan dan saran Analisis:

1. Analisis emp dengan metode Rasio Headway

2. Analisis arus dan kecepatan dengan metode Greenshield

3. Analisis gelombang kejut

Selesi

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan langsung berupa Pre dan Post Test, Sosialisasi Pak Camat, Demonstrasi Permainan Pak Camat, Training of Trainer, Kunjungan ke Departemen Ilmu Keluarga dan

Berdasarkan hasil analisis Shift Share Esteban Marquillas, sektor-sektor potensial yang secara konsisten memiliki keunggulan kompetitif selama tahun analisis

Berdasarkan hasil analisis data penelitian ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara gaya hidup brand minded dengan kecenderungan perilaku konsumtif pada

Gambar 4.20 Grafik Delay Antrian RIP dan OSPF pada V1 Pada gambar 4.19 terlihat adanya antrian delay paket yang akan diteruskan menuju destination melalui routing RIP

Pendekatan klasikal dan individual untuk mendukung dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif, maka penataan kelas diatur dengan posisi duduk peserta didik

Untuk variabel kandungan zat padat total tampak bahwa secara umum terjadi penurunan tajam kandungan zat padat total pada pengamatan hari ke-2, namun pada pengamatan hari ke-4 dan 6

Riri Prima Yolanda, Sp.KFR menambahkan bahwa alat bantu belajar berjalan yang dirancang oleh Mustafa (2014) sudah baik tetapi perlu dilakukan perbaikan lagi