Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021
“PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”
Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2
1
PENERAPAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT PEMANTAUAN GIZI MASA
PANDEMI SASARAN KADER AISYIYAH
IMPLEMENTATION OF INTEGRATED MANAGEMENT CHILD ILLNESS NUTRITION MONITORING DURING PANDEMIC AISYIYAH CADRES
1)Umi Solikhah, 2) Etlidawati, 3)Yuliarti
1,2,3)Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. KH. Ahmad Dahlan PO BOX 202 Purwokerto 53182
*Email: [email protected]
ABSTRAK
Kondisi masyarakat masa pandemi membutuhkan informasi terutama tentang kesehatan anak. Pemantauan gizi anak menjadi prioritas sebagai langkah pencegahan kejadian sakit dan pencegahan stunting. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan peran kader Aisyiyah di bidang Kesehatan anak selama masa pandemic dengan menerapkan hasil riset manajemen terpadu balita sakit bagi masyarakat (MTBSM).
Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah membina kader Kesehatan Aisyiyah untuk berperan lebih aktif di masyarakat, dengan memanfaatkan hasil riset MTBSM untuk pemantauan gizi anak.
Ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat ini menggunakan metode screening gizi anak untuk pencegahan balita sakit berdasarkan konsep MTBSM. Media yang digunakan berupa modul dan instrumen. Tim mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan selama kegiatan pengabdian.
Hasil pengabdian dilaporkan bahwa pembinaan dilaksanakan secara daring karena tidak memungkinkan tatap muka. Semua kader Aisyiyah memahami dengan baik penjelasan tim IbM tentang pemantauan gizi anak semasa pandemic. Dilaporkan data anak-anak yang bermasalah dengan gizi dan tumbuh kembangnya.
Kata kunci: manajemen, pemantauan, gizi, anak, pandemic
ABSTRACT
The condition of the community during the pandemic requires information, especially about children's health.
Monitoring children's nutrition is a priority as a step to prevent illness and prevent stunting. The purpose of this activity is to increase the role of Aisyiyah cadres in the field of child health during the pandemic by applying the results of integrated management child illness for community (IMCI-C) research.
The purpose of this community service activity is to foster Aisyiyah Health cadres to play a more active role in the community, by utilizing the results of IMCI-C research for monitoring child nutrition.
This community service uses a child nutrition screening method for the prevention of sick toddlers based on the IMCI-C concept. The media used are modules and instruments. The team prepares the equipment needed during service activities.
The results of the service reported that the coaching was carried out online because it did not allow face-to-face meetings. All Aisyiyah cadres understand well the community service team's explanation about monitoring child nutrition during the pandemic. Reported data on children who have problems with nutrition and growth and development.
Keywords: integrated management, nutrition, children, pandemic PENDAHULUAN
Desa sehat Aisyiyah merupakan desa yang menjadi bidang garap pimpinan daerah aisyiyah untuk tercipta masyarakat sehat, yang dibentuk sejak tahun 2020. Terdapat dua desa yang menjadi target yaitu daerah yang menjadi wilayah pimpinan cabang aisyiyah (PCA) Mersi dan PCA Berkoh. Pada ilmu pengetahuan bagi masyarakat (IbM) ini sebagai subyek mitra yang berada di wilayah Mersi. Beberapa target yang akan di evaluasi meliputi bebas dari tuberkulosis (TB), bebas covid, desa keluarga berencana (KB), sehat ibu dan anak.
Salah satu kesehatan anak yang menjadi perhatian adalah pemantauan gizi anak. Tugas dilaksanakan oleh kader Aisyiyah dibawah pembinaan Majelis Kesehatan pimpinan daerah aisyiyah (PDA) Kabupaten
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021
“PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”
Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2
2 Banyumas. Jumlah kader yang telah dibina sebanyak 20 kader, Sebagian besar usia produktif dan sebaran usia antara 30 sampai 50 tahun.
Selama masa pandemic hampir tidak ada kegiatan, sehingga memungkinkan terjadi permasalahan Kesehatan jika tidak segera menjadi perhatian. Implementasi MTBSM menjadi salah satu yang bisa ditawarkan untuk tetap konsisten dalam Qariyah Thoyibah, khususnya di bidang Kesehatan anak. Masih tercatat adanya kasus stunting dan gizi kurang. Aktivitas pemantauan gizi anak yang sudah dilakukan adalah penimbangan balita saja, perhatian khusus jika ada laporan atau keluhan tentang giizi. Selama masa pandemic covid-19 membutuhkan jaminan imunitas, sehingga perlu dimonitor status gizi anak-anak. Manajemen terpadu balita sakit bagi masyarakat merupakan implementasi pengelolaan balita sakit yang dilaksanakan di masyarakat oleh kader Kesehatan [1-4].
Eksistensi Mitra sangatlah penting dalam perannya memperbaiki status gizi anak. Implementasi kepada masyarakat bidang Kesehatan dari hasil riset, menjadi prioritas kegiatan dalam program pengabdian ini. Keberhasilan program ini sangat membantu dan berdampak positif terhadap lingkungan desa sehat Aisyiyah.
Manajemen terpadu balita sakit melalui program pemantauan status nutrisi anak menjadi factor penting yang dipilih selama kejadian pandemic covid-19. Pilihan ini merupakan upaya untuk mengaktifkan peran kader yang posisi berada terdekat dengan masyarakat. Managemen terpadu yang diterapkan buka MTBS biasa yang diterapkan oleh petugas Kesehatan pada layanan pertama Kesehatan, namun lebih berfokus pada peran serta masyarakat melalui kader. Aktifitas tersebut mendukung program SDG’s WHO yang diterapkan di seluruh negara terutama negara berkembang [7-11].
Tujuan umum pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan metode terpadu kepada kader Aisyiyah untuk memantau status gizi anak di masyarakat. Media yang disediakan berupa desain MTBSM, modul, instrumen yang dapat diterapkan selama pandemic covid-19.
METODE
Pengusul melaksanakan kegiatan sosialisasi manajemen terpadu balita sakit bagi kader kesehatan, tentang pemantauan status gizi pada anak. Melalui kegiatan pengabdian ini, diharapkan kader Aisyiyah mampu menerapkan pemantauan gizi pada anak-anak dibawah lima tahun. Kader Aisyiyah juga meningkat kemampuan mengenali sejak dini anak yang beresiko stunting. Media yang disiapkan dapat diterapkan dengan mudah oleh kader.
Tim melaksanakan persiapan kegiatan dengan tim pada bulan Mei 2021, pukul 16.00 sampai dengan pukul 19.00. Koordinasi secara offline diikuti 6 tim dari Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah Aisyiyah (M.Kes.
PDA) Kabupaten Banyumas, karena berkaitan dengan program kerja M.Kes PDA Kabupaten Banyumas.
Kontribusi mitra adalah kader Aisyiyah menyediakan waktu untuk mengikuti kegiatan penerapan ilmu pengetahuan tentang manajemen terpadu balita sakit dalam pemantauan status gizi anak, sehingga mampu membantu memantau masyarakat di sekitar rumah tinggalnya. Komitmen untuk menginformasikan kepada masyarakat sangat membantu dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk meminimalkan angka kejadian stunting pada anak dan menemukan kasus secara dini adanya resiko stunting. Bagan penyelesaian masalah digambarkan sebagai berikut.
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021
“PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”
Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2
3 HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil kegiatan evaluasi kader
Variable Kader Keterangan
Jumlah peserta Peserta tidak banyak, sehingga sangat efektif dalam kegiatan sosialisasi sampai kemampuan menerapkan kepada masyarakat
Kader memiliki komunitas sasaran sehingga tidak sulit dalam penerapan.
Suasana Konduksif Didukung kebutuhan yang sesuai
program
Kebutuhan terhadap tema
materi
Tertarik dan membutuhkan informasi terkait materi.
Sebagian besar menyampaikan materi terkait merupakan hal baru
Komitmen belajar 90% Peserta menantikan moment
pembelajaran
Rasa ingin tahu 80% Sebagian sudah memiliki dasar
informasi Media Sangat bermanfaat bagi kader untuk
menyampaikan informasi kepada masyarakat
Mudah difahami
Pada tabel 1 hasil evaluasi IbM yang sudah dilaksanakan cenderung tidak memberikan kendala, karena jumlah kader yang dilatih tidak banyak. Semua kader yang mengikuti kegiatan IbM dengan baik. Pelaksanakan kegiatan berjalan konduksif yang didukung oleh kebutuhan program, baik program IbM ini sendiri maupun program puskesmas.
Kader yang mendapat pelatihan aktif mempelajari konsep implementasi yang diberikan dan berupaya terbaik menerapkan dimasyarakat. Media yang disediakan dimanfaatkan dengan baik di lokasi. Peran kader dibutuhkan sebagai perpanjangan tangan pelayanan Kesehatan tingkat pertama [5-6, 12-14].
Sosialisasi tentang MTBS-M pemantauan nutrisi telah dilaksanakan kepada beberapa PCA di Kabupaten Banyumas. Hadir 7 PCA dan para pengurus Majelis Kesehatan. Kegiatan sosialisasi juga ditambah atau diperluas beberapa materi tentang nutrisi pada anak. Materi disampaiakan oleh anggota tim dalam program pengabdian ini.
Selama kegiatan sosialisasi, di kader memperhatikan dengan baik materi yang diberikan, antusias, dan berkomitmen mengimplementasikan kepada masyarakat yang memiliki anak dibawah lima tahun (balita)
Ketua pengusul berkoordinasi dengan Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah Aisyiyah dan Anggota tim untuk merencanakan kegiatan sosialisasi tentang materi MTBS-M pemantauan nutrisi pada anak.
Tim mempersiapkan instrument, alat, bahan, dan media sosialisssi. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi tentang materi MTBS-M pemantauan nutrisi pada anak melalui media zoom. Selama kegiatan dilakukan analisa proses.
Setelah selesai kegiatan, disebarkan form komitmen. Hal ini sebagai bentuk kontribusi mitra dalam menindaklanjuti penyampaikan informasi kepada masyarakat sekitar tempat tinggal untuk membantu program pemerintah dalam memantau nutrisi balita di Kabupaten Banyumas. Evaluasi melalui penilaian proses dan komitmen peserta dalam mendukung keberlanjutan program. Jumlah peserta kegiatan adalah 7 kader Aisyiyah dan lima Aanggota Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah Aisyiyah Banyumas.
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021
“PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”
Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2
4 Tabel 2. Hasil kegiatan evaluasi masyarakat
Variable Kader Warga
Jumlah peserta Peserta sangat efektif dalam kelas edukasi sampai kemampuan skill menyampaikan informasi kepada masyarakat
Secara individual kepada masing masing orang tua dengan balita gizi kurang dan beresiko stunting.
Suasana Cukup konduksif Konduksif, khusus acara edukasi secara individu.
Kebutuhan terhadap tema materi
Tertarik, meskipun sebagian sudah pernah menerima informasi terkait materi.
semua menantikan informasi edukasi materi terkait
Komitmen belajar 90% 70%
Rasa ingin tahu 80% 60%
Media Sangat bermanfaat bagi kader untuk menyampaikan informasi kepada
masyarakat
Masyarakat lebih mudah memahami tentang pembelajaran
yang diberikan
Pada tabel 2 diatas diperjelas hasil kegiatan berdasarkan evaluasi hasil implementasi di masyarakat.
Rasa ingin tahu kader dan masyarakat sangat baik, terutama kader. Faktor ini cukup mendukung ketercapaian program IbM.
Keberhasilan penanganan status gizi anak perlu didukung dengan manajemen nutrisi yang baik dan benar. Pengetahuan masyarakat dan orang tua tentang nutrisi mendukung keberhasilan pencapaian gizi yang baik bagi anak dan mendukung pencegahan kejadian stunting [14-15]
SIMPULAN DAN SARAN
Kegiatan pengabdian masyarakat sosialisasi dan informasi MTBS-M nutrisi pada anak dilaksanakan dengan baik dan dimanfaatkan oleh sasaran. Sasaran pengabdian masyarakat meningkat pengetahuan dan ketrampilan tentang materi MTBS-M nutrisi pada anak sebagai media pemantauan.
Tim pengabdian diharapkan menindaklanjuti bekerjasama dengan Majelis Kesehatan PDA dan PCA Kabupaten Banyumas. Para PCA mendukung program pelaporan Dinas Kesehatan terhadap kasus hasil pantauan balita.
REFERENSI
[1] Ball, J.W., Bindler, R.C., & Cowen, K. (2015). Principles of Pediatric nursing: Caring for children, 6th edition. New Jersey: Prentice Hall.
[2] Pardede, E. (2013). Review of Chemical Composition of Fruits and Vegetables: Role as Nutrition and its Relation to Preservation and Processing Technology. Vision Journal, 21(3):1-16.
HKBP Nommensen University
[3] Prasarntong, Nutthida. Nutprapha K. Dennis. (2016). The Use Of Pop-Up Dictionary For English Vocabulary Learning For Primary School Level. International Journal of Research - Granthaalayah. ISSN-2350-0530 (O) ISSN-2394-3629 (P)., 4 (ISS.7).
[4] Price, Debra L. & Gwin, Julie F. (2012). Pediatric nursing: An introductory text 11th edition. Texas:
Elsevier.
[5] Solikhah U., Kusnanto, H., Haryanti F., & Prabandari YS. (2018). Cadres competence in Community Based Management of Child Illness in Banyumas District, Central Java, Indonesia. Belitung Nursing Journal, 4 (5): 492-501.
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat VI Tahun 2021
“PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERBASIS INOVASI IPTEKS”
Universitas Muhammadiyah Purwokerto | ISBN 978-623-5729-15-2
5 [6] Solikhah U. & Fransisca, TD. (2019). Relationship between cadres counceling about diarrhea to handling
child diarrhea. Indian Journal of public health research & development, 10 (3): 709-715.
[7] Albert Jose Ramon G. (2015). Sustainable goals: From the MDGs to the SDGs. Philippiness [8] Banyumas District Health Office. (2014). Profil Kesehatan DKK Banyumas. DKK Banyumas.
[9] Bappenas. (2015). Agenda Pembangunan Global Pasca - 2015: dari MDGs menuju SDGs. Badan Pembangunan Nasional Indonesia.
[10] Bhutta et al. (2012). Global experience of community health workers for delivery of health-related Millennium Development Goals: a systematic review, country case studies and recommendations for scaling up, 2010Geneva, Switzerland Global Health Workforce Alliance
[11] Campbell, M. K., Piaggio, G., Elbourne, D. R., & Altman, D. G. (2012). Consort 2010 statement:
extension to cluster randomised trials. BMJ (Clinical Research Ed.), 345, e5661.
[12] IMCI guideline. (2016). Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) in the 21st Century:
Integration into health systems. UNICEF. USA.
[13] Nguyen, D. T. K., Leung, K. K., McIntyre, L., Ghali, W. A., & Sauve, R. (2013). Does integrated management of childhood illness (IMCI) training improve the skills of health workers? A systematic review and meta-analysis. PLoS ONE, 8(6), e66030.
[14] Pranata, S., Pratiwi, N. L., & Rahanto, S. (2011). Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, gambaran peran kader posyandu dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di kota Manado dan Palangkaraya. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 14(2 Apr).
[15] Sihombing, K., Kandarina, B. I., & Sumarni, S. (2016). Peran lurah, petugas kesehatan, dan kader dalam partisipasi ibu balita ke posyandu di wilayah cakupan D/S terendah dan tertinggi di Kota Jambi. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 3(2), 87-97.