• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan volume penjualan di Cavinton Hotel Yogyakarta. Metode analisis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan volume penjualan di Cavinton Hotel Yogyakarta. Metode analisis"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Atmoko, (2018) menganalisis dengan tema strategi pemasaran pada hotel.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana strategi pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan di Cavinton Hotel Yogyakarta. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan analisis SWOT untuk memanfaatkan peluang dan memaksimalkan kekuatan, mengurangi kelemahan serta menghindari ancaman. Hasil dari penelitian ini yaitu menambah fasilitas hotel berupa meeting room dan Malioboro sky lounge & bar, mempromosikan produk makanan dan minuman sesuai dengan selera dan kebutuhan masyarakat, mengembangkan fasilitas untuk pendidikan berupa table manner dan cooking class, inovasi produk untuk event khusus keluarga, memberikan tingkat

harga yang kompetitif, serta pemberian training kepada karyawan. Persamaan pada penelitian ini adalah metode analisis data yang digunakan yaitu analisis SWOT.

Perbedaan pada penelitian ini adalah lokasi dan variabel yang digunakan.

Sulfatriani, (2019) menganalisis dengan tema strategi pemasaran jeruk pamelo.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pemasaran jeruk pamelo yang ada di Kabupaten Pangkep, mengetahui faktor internal pedagang kaki lima jeruk pamelo di jalan poros Makassar Pangkep, mengetahui faktor eksternal pedagang kaki lima jeruk pamelo dijalan poros Makassar-Pangkep yang mendukung pelaksanaan strategi pemasaran. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

(2)

8

deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil dari penelitian didapatkan pedagang kaki lima jeruk pamelo di jalan poros Makassar-Pangkep yang mendukung pelaksanaan strategi pemasaran karena masih dianggap kurang, dikarenakan beberapa faktor yang menjadi hambatan yaitu permodalan yang lemah dan adanya buah-buahan lain yang dijajakan di pinggir jalan selain itu tidak adanya lembaga keuangan di desa yang mampu memberikan keringanan bantuan modal dan adanya pesaing buah musiman sehingga pembeli terbagi dalam hal pemilihan buah.

Dalam penelitian ini didapatkan faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi pemasaran jeruk pamelo di Kabupaten Pangkep, sehingga beberapa strategi yang dapat dilakukan yaitu Pertama, perbaikan kios pedagang kaki lima jeruk pamelo. Kedua, menjalin kemitraan dengan pemerintah dan lembaga keuangan. Persamaan pada penelitian ini adalah metode analisis data yang digunakan yaitu analisis SWOT. Perbedaan pada penelitian ini adalah lokasi dan variabel yang digunakan.

Moh rusdi, (2019) menganalisis dengan tema strategi pemasaran pada UD Berkah Jaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan pada perusahaan Genteng UD. Berkah Jaya di karangpenang sampang. Penelitian ini termasuk deskriftif kualitatif dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara mendalam (in-dept interview) observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu Faktor yang mempengaruhi volume penjualan menurun pada perusahaan UD. Berkah jaya adalah Kurangnya strategi

(3)

9

pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dan dalam memasarkan produknya masih menggunakan cara tradisional dengan cara bertatap muka langsung atau sistem mulut kemulut. Perbedaan pada penelitian ini adalah metode analisis yang digunakan.

Sri Haryanti et al., (2018) menganalisis dengan tema strategi pemasaran pada PT Batik Danar Hadi Surakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemasaran digital yang diterapkan oleh PT Batik Danar Hadi Surakarta, untuk mengetahui peran digital marketing dalam meningkatkan penjualan PT Batik Danar Hadi Surakarta dan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian berdasarkan kekuatan deskripsi analitik. Hasil dari penelitian ini yaitu PT Batik Danar Hadi Surakarta mempraktikkan digital strategi pemasaran (online marketing) melalui media sosial seperti facebook, instagram dan jaringan internet lainnya yang terhubung dengan jangkauan konsumen yang lebih luas sejak tahun 2015. PT Batik Danar hadir bekerjasama dengan Zalora, sebuah market place online yang dapat diakses secara global. Penerapan digital marketing oleh PT Batik Danar Hadi dapat meningkatkan penjualan karena konsumen lebih luas, lebih dekat, dapat memeriksa kualitas dan reputasi produk serta dapat melakukan transaksi secara online. Persamaan pada penelitian ini adalah metode analisis data yang digunakan yaitu analisis SWOT. Perbedaan pada penelitian ini adalah lokasi dan variabel yang digunakan.

(4)

10

Rabbani, (2017) menganalisis dengan tema strategi pemasaran pada UMKM Bakoel Sayur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan UMKM Bakoel Sayur, mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pemasaran sayuran hidroponik di UMKM Bakoel Sayur, merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran sayuran hidroponik pada UMKM Bakoel Sayur, menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran UMKM Bakoel Sayur. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah EFE, IFE, Revenue, QSPM, dan analisis SWOT. Hasil penelitian dari penelitian ini yaitu: 1.) penerimaan sebesar Rp 21.750.000,00, biaya total pengeluaran sebesar Rp 10.634.500,00, pendapatan sebesar Rp 11.115.500,00. 2.) IFE menunjukkan terdapat enam kekuatan dan tujuh kelemahan. 3.) EFE menunjukkan terdapat empat peluang dan empat ancaman. 4.) Alternatif strategi yang dapat diterapkan yaitu meningkatkan kualitas produk, meningkatkan promosi, meningkatkan kuantitas serta menambah jenis sayuran dan pengembangan dan perluasan pasar. 5.) Prioritas strategi yang baik untuk diterapkan adalah meningkatkan kuantitas dan menambah jenis sayuran. Perbedaan dengan penelitian ini adalah metode analisis yang digunakan.

Setyorini et al., (2016) menganalisis dengan tema strategi pemasaran pada restoran Waroeng Steak & Shake (WS) Cabang Soekarno-Hatta Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan strategi pemasaran yang dapat diterapkan bagi restoran Waroeng Steak & Shake (WS) Cabang Soekarno-Hatta Malang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah AHP, QSPM

(5)

11

dan Analisis SWOT. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu, variabel internal terdiri dari manajemen dan pemasaran, variabel eksternal terdiri dari lingkungan mikro, lingkungan industri dan lingkungan makro. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan matriks SWOT dan QSPM, alternative strategi yang didapatkan yaitu mempertahankan citra atau image perusahaan, fasilitas restoran, mempertahankan kualitas dan pelayanan produk untuk memarik konsumen, meningkatkan kemampuan dalam manajemen dan kerjasama untuk tujuan perusahaan, memberikan layanan delivery order kepada konsumen, memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pemasaran, melayani pangsa pasar menengah ke bawah dengan menyediakan paket atau porsi khusus, dan menjaga hubungan baik dengan supplier atau wilayah sekitar restoran. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan yaitu pada metode yang digunakan, di penelitian terdahulu menggunakan QSPM dan AHP.

Purwidyo, (2018) menganalisis dengan tema strategi pemasaran pada rumah makan Seafood Kidang Mas Putra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman serta menganalisis startegi pengembangan pemasaran rumah makan Seafood Kidang Mas Putra. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah survei dan analisis SWOT. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga, promosi, tempat, akses jalan, pemasok, pesaing dan kebijakan pemerintah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Rumah Makan Seafood Kidang Mas Putra berada di kuadran II atau diversifikasi yaitu strategi ST (Strength

(6)

12

and Threaths) yang menggunakan semua kekuatan untuk menghindari ancaman

yang meliputi : 1.) Mengintensifkan promosi pada segmen wisatawan yang akan dituju, 2.) Menerapkan harga yang bersaing pada produk seafood yang ditawarkan, 3.) Mempunyai inovasi sehingga memiliki karakter disbanding dengan rumah makan yang lain, 4.) Menjalin komunikasi yang baik dengan pihak pemerintah terkait dengan status tanah yang dimiliki. Persamaan dengan penelitian terdahulu yaitu pada metode penelitian yaitu metode survey dan metode analisis data yaitu analisis SWOT.

Irsadunas et al., (2016) menganalisis dengan tema strategi pemasaran kelompok tani Labuh Lurus II. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang harus dilakukan oleh kelompok tani Labuh Lurus II dalam menjalankan usahanya dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal yang dihadapi kelompok. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kekuatannya 1,95 dan kelemahannya 1,70 sedangkan nilai peluangnya adalah 1,80 dan perlakuannya adalah 1,65. Strategi yang di sarankan untuk di implementasikan oleh Kelompok Tani Labuh Lurus II yaitu dengan mendukung kebijakan strategi agresif seperti 1. Mengisi dan meningkatkan peluang pasar yang ada dan mempertahankannya dengan melakukan promosi yang baik, 2.

Memanfaatkan teknologi kemajuan untuk pengembangan produk, 3. Peningkatan kualitas produk. Persamaan dengan penelitian terdahulu yaitu pada metode

(7)

13

penelitian yaitu metode analisis data dengan menggunakan analisis SWOT.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah lokasi dan variabel yang digunakan.

Syafril et al., (2020) menganalisis dengan tema strategi pemasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam memasarkan produk unggulan desa melalui saluran pemasaran BUMDES dengan teknik bauran pemasaran agar hasil panen jeruk petani menghasilkan keuntungan yang optimal. Metode yang digunakan adalah melakukan presentasi dan diskusi aktif dengan peserta pelatihan. Hasil dari penelitian ini adalah diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemasaran bagi para pelaku UMKM dan BUMDES di Desa Karang Bunga, Kecamatan Mandastana. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada metode analisis yang digunakan.

Febri Harlen, (2019) menganalisis dengan tema strategi pemasaran pada Harlen Group. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor kekuatan

dan kelemahan utama dari lingkungan internal perusahaan serta faktor peluang dan ancaman utama dari lingkungan eksternal perusahaan. Metode yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisis metode Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) dan matriks SWOT. Hasil dari penelitian ini adalah faktor kekuatan utama internal Harlen Group adalah variasi produk DeGoMon dan kelemahan utama internal Harlen Group adalah pertumbuhan pendapatan. Faktor peluang utama eksternal Harlen Group yaitu belum ada pesaing di Sumatera Barat dan faktor utama ancaman Eksternal Harlen Group adalah belum keluarnya izin PIRT. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada analisis yang digunakan.

(8)

14

Relawati et al., (2019) menganalisis dengan tema strategi pemasaran apel Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi pemasaran apel Malang. Subyek penelitian adalah pedagang dan petani apel Malang di Malang Raya. Metode analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisis SWOT.

Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa kekuatan apel Malang adalah produk lebih segar, lebih sehat dan harga relatif lebih murah, namun kelemahannya adalah tampilan dan tempat penjualan kurang menarik, serta kurang promosi.

Peluang yang dihadapi agribisnis apel Malang adalah daya beli konsumen makin baik, motivasi kesehatan konsumen makin baik, dan permintaan apel Malang makin bertambah. Namun ancaman yang dihadapi dari apel impor adalah tampilannya yang lebih menarik, motivasi prestige konsumen, dan peningkatan jumlah impor. Strategi pemasaran yang direkomendasikan adalah StrengthOpportunity. Rekomendasi penelitian meliputi: 1. penerapan Good Agricultural Practices untuk mendorong peningkatan produksi apel total, produksi grade super dan grade A, serta apel organik, 2. pemasaran apel organik dengan harga premium, 3. menjaga kesegaran dan tampilan apel Malang di sepanjang saluran pemasaran, 4. display yang menarik dan teknik penjualan pesan antar on-line untuk meningkatkan prestige apel Malang dan meraih segmen generasi muda, 5. promosi manfaat apel Malang bagi kesehatan melalui internet, 6. pembatasan jumlah apel impor dengan seleksi kualitas.

Persamaan pada penelitian ini adalah metode analisis yang digunakan dengan menggunakan analisis SWOT. Perbedaan dengan penelitian ini adalah subjek dan lokasi yang digunakan.

(9)

15

Wickramasinghe, (2010) menganalisis dengan tema strategi pemasaran pariwisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk perencanaan strategi pemasaran pariwisata dengan kombinasi matriks SWOT dan Analytic Hierarchy Process (AHP). Metode yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan matriks SWOT dan Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang efektif adalah strategi terbaik yang bisa diterapkan untuk proses kebangkitan pariwisata yaitu dengan menggunakan strategi komunikasi proaktif dan strategi promosi. Persamaan pada penelitian ini adalah metode analisis yang digunakan dengan menggunakan analisis SWOT. Perbedaan dengan penelitian ini adalah subjek dan lokasi yang digunakan.

Yulia, (2019) menganalisis dengan tema strategi pemasaran pada usaha Raja Abon Makmur Lestari (RAML) di Kota Pangkalpinang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor internal dan faktor eksternal yang dimiliki oleh perusahaan dan untuk merancang strategi pemasaran bagi perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa posisi usaha Raja Abon Makmur Lestari (RAML) sebagai usaha kecil menengah (UKM) berada di kuadran V, artinya UKM dapat dikelola dengan menerapkan strategi pengembangan produk. Persamaan pada penelitian ini adalah metode analisis yang digunakan dengan menggunakan analisis SWOT. Perbedaan dengan penelitian ini adalah subjek dan lokasi yang digunakan.

Komari, (2020) menganalisis dengan tema strategi pemasaran pada minuman jamu tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi

(10)

16

pemasaran dan analisis keputusan pembelian konsumen. Metode yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan analisis SWOT dan model 7P. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang digunakan dengan menggunakan media online seperti website dan toko online sedangkan, analisis keputusan pembelian konsumen membutuhkan tingkat loyalitas yang tinggi.

Persamaan pada penelitian ini adalah metode analisis yang digunakan dengan menggunakan analisis SWOT. Perbedaan dengan penelitian ini adalah subjek dan lokasi yang digunakan.

2.2 Kajian Pustaka 2.2.1 Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Kegiatan pemasaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terjadi dalam proses mengalirkan barang dan jasa dari sentra produksi ke sentra konsumsi guna memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan bagi konsumen serta memberikan keuntungan bagi produsen (Agustian, 2008). Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan (Priangani, 2013). Proses pemasaran memerlukan strategi agar pemasaran yang dilakukan tepat sasaran pada konsumen.

(11)

17

Menurut Wibowo (2015) strategi pemasaran merupakan salah satu cara untuk unggul dalam bersaing yang berkesinambungan baik untuk perusahaan yang memproduksi barang atau jasa. Strategi pemasaran sebagai satu dasar dalam menyusun perencanaan perusahaan secara menyeluruh. Dipandang dari luasnya permasalahan yang berada dalam perusahaan, perlu adanya perencanaan untuk dijadikan pedoman bagi segmentasi perusahaan dalam melakukan kegiatannya.

Strategi pemasaran memiliki sebuah aspek startegi yaitu segmentasi pasar (segmentation), target pasar yang tepat (targeting), dan penentuan posisi (positioning). Aspek tersebut harus dijalankan dengan baik, dalam rangka memenangkan prang pemikiran, dan untuk menang dibenak konsumen.

a. Segmentasi pasar, terdiri dari banyak pembeli dan pembeli berbeda baik dalam keinginan, sikap dan perilaku dari pembelinya, karena setiap pembeli memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda maka setiap pembeli memiliki pasar tersendiri. Kriteria dan dasar segmentasi pasar :

1. Dapat diukur, baik dari luasnya maupun besarnya daya beli dari segmen tersebut.

2. Dapat dijangkau, sehingga dapat dilayani dengan secara efektif.

3. Cukup luas, sehingga bisa menguntungkan jika dilayani.

4. Dapat dilaksanakan, sehingga semua rencana telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.

(12)

18

b. Target pasar yang tepat (Targeting) adalah proses penilaian dari sebuah aktivitas dan memilih mana yang akan dimasuki. Kegiatan pemasaran harus diarahkan kepada sasaran pasar yang tepat, sehingga dapat mecapai tujuan yang diinginkan.

Perusahaan dalam menetapkan sebuah sasaran pasar harus melakukan segmentasi pasar terlebih dahulu dengan ditetapkannya sasaran pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi atau kedudukan produknya disetiap sasaran pasar sekaligus dengan mengembangkan marketing mix. Proses yang dilakukan yaitu :

1. Indentifikasi basis untuk segmentasi pasar

2. Mengembangkan profil dari segmen yang didapat 3. Mengembangkan daya tarik segmen pasar yang baik 4. Memilih segmen pasar sasaran

5. Mengembangkan posisi produk untuk setiap segmen pasar 6. Mengembangkan marketing mix pada setiap segmen pasar.

c. Positioning pasar adalah memilih sebuah produk yang menempati produk yang paling jelas, unik dan dikehendaki oleh konumen sasaran terpilih dibandingkan produk lain. Posisi produk adalah bagaimana cara produk dapat dideksripsikan oleh konsumen atas tempat yang diduduki produk tersebut dalma bentuk konsumen disbanding produk pesaing. Tugas dari positioning ada tiga yaitu menyidik seperangkat keunggulan kompetitif, memilih keunggulan yang tepat serta mengkomunikasikan dan menyampaikan pilihan ini kepada pasar secara efektif.

(13)

19

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan.

Konsep-konsep inti pemasaran meliputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Pemasaran memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi, hal ini dapat dilihat dalam menciptakan nilai guna dari suatu barang. Nilai guna yang diciptakan terjadi karena tempat, waktu, bentuk, dan kepemilikan (Rio Indra, 2019).

2.2.2 Nilai Guna

Teori nilai guna atau utility merupakan teori yang terlebih dahulu dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam memilih barang-barang yang akan dibeli dan dikonsumsi. Teori nilai guna atau utility yaitu teori ekonomi yang mempelajari kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dari mengkonsumsikan barang-barang (Arniati et al., 2020). Nilai guna merupakan kemampuan produk dalam sebuah usaha, baik barang maupun jasa dalam memberi manfaat, kegunaan atau kepuasan bagi konsumennya. Semakin tinggi nilai guna maka akan semakin baik pula minat masyarakat terhadap barang atau jasa yang di inginkan. Nilai guna memiliki sifat relatif yang artinya berguna, bermanfaat atau dibutuhkan seseorang. Nilai guna sering digunakan sebagai istilah untuk

(14)

20

menjelaskan mengenai suatu manfaat barang atau komoditas tertentu. Nilai guna yang dirasakan konsumen akan terjadi manakala kepuasan konsumen tersebut tercapai (Sriwardiningsih, 2014).

1. Nilai Guna Waktu

Nilai guna waktu merupakan nilai guna produk yang berhubungan dengan bagaimana produk dapat diakses oleh konsumen pada waktu produk tersebut dibutuhkan (Ivony Annisa et al., 2018). Nilai guna waktu artinya saluran distribusi memungkinkan barang dan jasa tersedia jika konsumen ingin membelinya. Nilai guna waktu suatu barang akan bertambah jika barang yang digunakan pada waktu yang tepat. Nilai guna barang tersebut akan bertambah jika kita menggunakannya pada saat kita membutuhkan.

2. Nilai Guna Tempat

Nilai guna tempat merupakan nilai guna produk yang berhubungan dengan bagaimana produk tersedia di tempat yang dapat dijangkau oleh konsumen (Ivony Annisa et al., 2018). Suatu produk akan lebih baik jika tersedia di tempat yang mudah dijangkau oleh konsumen. Nilai guna tempat dapat dimaksimalkan dengan menjadikan produk dapat dijangkau oleh konsumen pada waktu yang tepat. Agar dapat mencapai hal tersebut, efektivitas, dan efisiensi sangat dibutuhkan.

3. Nilai Guna Bentuk

Nilai guna bentuk adalah nilai yang diciptakan oleh suatu bisnis dengan menggabungkan bahan-bahan dan komponen-komponen tertentu untuk menghasilkan suatu produk (Ivony Annisa et al., 2018). Nilai guna bentuk

(15)

21

merupakan nilai guna produk yang berhubungan dengan bentuk produk yang dipasarkan oleh produsen. Bentuk yang dimaksud adalah bentuk yang lebih bermanfaat dari pada bentuk dari bahan yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Produk akan memiliki nilai guna bentuk lebih tinggi jika ada perubahan bentuk dari bahan pembuat produk tersebut. Penerapan konsep nilai guna bentuk dalam bidang pemasaran adalah dengan meningkatkan daya jual (marketability) suatu produk melalui pengubahan karakteristik-karakteristiknya: bentuk, ukuran, warna, fungsi dan gaya.Nilai guna bentuk artinya saluran distribusi mengubah bahan baku menjadi barang dan jasa jadi dalam bentuk yang diinginkan oleh konsumen untuk dibeli.

4. Nilai Guna Kepemilikan

Nilai guna kepemilikan merupakan nilai guna produk yang berhubungan dengan perubahan kepemilikan produk dari satu orang ke orang lain (Ivony Annisa et al., 2018). Nilai guna kepemilikan terbentuk ketika seorang konsumen membeli suatu produk dari produsen untuk memenuhi kebutuhannya. Nilai guna kepemilikan artinya ketika seseorang telah membeli atau memiliki sebuah produkl maka ia dapat menggunakannya secara bebas atau memiliki kontrol penuh atas barang tersebut.

Nilai guna kepemilikan artinya saluran distribusi memfasilitasi pemindahan kepemilikan barang ke konsumen.

2.2.3 Jeruk Siam Madu

Jeruk siam madu merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan gizi tinggi, baik untuk kesehatan tubuh maupun pencegahan penyakit. Besarnya

(16)

22

kandungan gizi yang terdapat pada buah jeruk siam madu menjadi salah satu alasan masyarakat untuk mengkonsumsi buah jeruk. Jeruk siam madu merupakan anggota jeruk keprok dengan nama ilmiah Citrus nobilis. Jeruk siam madu termasuk varietas dari jeruk keprok unggulan. Jeruk siam berasal dari Siam (Thailand). Jeruk siam madu memiliki kulit yang lebih tipis dari jenis jeruk lainnya. Jeruk siam madu memiliki rasa yang manis seperti madu, segar dan ukurannya cukup besar.

Karakteristik yang dimiliki jeruk siam madu yaitu daging pada buahnya tidak berongga dan memiliki kandungan air yang tinggi serta warna kulitnya berwarna hijau kekuningan. Bentuk buah jeruk siam madu yaitu bulat atau oval (Aluhariandu et al., 2016). Jeruk siam madu mudah ditemui di daerah Kota Batu, Jawa Timur.

Berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Timur, pada tahun 2020 produksi buah jeruk siam madu sebanyak 5,386,421 kwintal. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya produksi buah jeruk siam madu di Provinsi Jawa Timur terutama di Kota Batu.

2.2.4 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah penilaian terhadap hasil identifikasi situasi, untuk menentukan apakah suatu kondisi dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan, peluang atau ancaman (Andriyanto, 2017). Analisis SWOT merupakan bagian dari proses perencanaan. Proses perencanaan artinya suatu institusi membutuhkan penilaian mengenai kondisi saat ini dan gambaran ke depan yang mempengaruhi proses pencapaian tujuan institusi. Analisis SWOT merupakan suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan- kekuatan (strengths) dan kelemahan-kelemahan (weaknesses) suatu organisasi dan

(17)

23

kesempatan-kesempatan (opportunities) serta ancaman-ancaman (threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi. Strengths (kekuatan) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang berjalan dengan baik atau sumber daya yang dapat dikendalikan. Weaknesses (kelemahan) adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi. Opportunities (peluang / kesempatan) adalah faktor- faktor lingkungan luar yang positif. Threats (ancaman) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang negatif.

Matriks SWOT menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan sehingga dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matriks SWOT merupakan alat pengambilan keputusan untuk menentukan strategi yang digunakan berdasarkan logika untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan. Tahapan yang dilakukan terdiri atas penyusunan daftar peluang dan ancaman eksternal perusahaan, serta kekuatan dan kelemahan internal perusahaan. Selanjutnya, menyusun kombinasi strategi SO (Strength- Opportunity) dengan cara menyesuaikan kekuatan internal dan peluang eksternal,

menyusun strategi WO (Weakness-Opportunity) dengan mencocokkan kelemahan kelemahan internal dan peluang eksternal, menyusun strategi ST (Strength-Threat) melalui penyesuaian kekuatan internal dan ancaman eksternal, serta menyusun strategi WT (Weakness-Threat) dengan cara mencocokkan kelemahan internal dan ancaman eksternal (Kusbandono, 2019). Perencanaan usaha yang baik dengan

(18)

24

metode SWOT dirangkum dalam matrik SWOT yang dikembangkan oleh Kearns sebagai berikut:

Tabel 2. 1 Matrik SWOT

IFAS (Internal)

EFAS (Eksternal)

STRENGTH (S) 1. Harga murah

2. Harga produk dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat 3. Produk jeruk siam madu

matang dan manis 4. Pelayanan yang ramah 5. Lokasi strategis

WEAKNESS (W)

1. Tidak menggunakan jasa promosi

2. Terjadi overload demand (beberapa pengiriman tidak dapat terselesaikan tepat waktu).

3. Sifat buah yang mudah rusak (perishable).

4. Lahan parkir UD Fresh Fruit yang kurang luas 5. Persaingan usaha yang ketat.

OPPORTUNITY (O)

1.Banyaknya peminat buah jeruk siam madu.

2. Pangsa pasar yang besar 3. Hubungan yang baik dengan konsumen.

4. Memiliki gudang sendiri 5. Memiliki cabang di Kota Malang

STRATEGI SO

Mengembangkan strategi dalam memanfaatkan kekuatan (S) untuk mengambil manfaat dari peluang (O) yang ada

STRATEGI WO

Mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada

THREATS (T)

1. Banyaknya pesaing dalam penjualan grosir buah

2. Perubahan selera konsumen 3. Harga buah jeruk madu siam yang berubah-ubah

4. Pesaing membuka tempat usaha sejenis tidak jauh dari lokasi UD Fresh Fruit

5. Produk tidak tahan lama

STRATEGI ST

Mengembangkan suatu

strategi dalam

memanfaatkan kekuatan (S) untuk menghindari ancaman (T)

STRATEGI WT

Mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T)

Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal (peluang dan ancaman) dengan faktor internal (kekuatan dan kelemahan). Faktor internal dimasukkan ke dalam matriks yang disebut IFAS (Internal Factor Analysis Summary), sedangkan faktor eksternal dimasukkan kedalam matrik yang disebut EFAS (External Factor Analysis Summary) (Kusbandono, 2019).

(19)

25

2.2.5 Matriks IFAS dan Matriks EFAS

Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor internal perusahaan, sedangkan Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary) digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor eksternal perusahaan (Mutiara et al., 2021). Menurut Prayudi, (2020) mengatakan bahwa untuk menganalisis matriks EFAS (External Factor Analysis Summary) sebaiknya melakukan pengumpulan data dan menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan, politik, pemerintah dan informasi mengenai persaingan perusahaan.

Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary) digunakan secara bersama-sama dengan matriks IFAS dalam penyusunan matrik internal dan eksternal.

Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary) disusun untuk menentukan seberapa baik perusahaan merespon peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan tersebut. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) digunakan untuk menyimpulkan dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan yang berpengaruh besar pada perusahaan. Matrik ini disusun untuk menentukan seberapa baik keadaan internal perusahaan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir yang dibuat oleh peneliti bertujuan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti dikuatkan dengan teori dan penelitian terdahulu yang

(20)

26

berkaitan dengan analisis strategi pemasaran. Bagan dibawah ini dibuat untuk mengetahui strategi pemasaran yang efektif untuk UD Fresh Fruit dengan melakukan Analisis SWOT sebagai alat formulasi strategi pemasaran perusahaan.

Bagan 2. 1 Kerangka Berpikir 2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir dapat ditarik hipotesis ini sebagai berikut.

1. Faktor internal dan eksternal meliputi harga, produk, tempat/lokasi, pelayanan, daya beli dan lingkungan (persaingan) yang dapat mempengaruhi pemasaran buah jeruk siam madu di UD Fresh Fruit.

2. Strategi pemasaran yang cocok untuk diterapkan oleh UD Fresh Fruit Strategi pemasaran UD Fresh

Fruit

Melakukan kajian menggunakan analisis SWOT

Analisis faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan menggunakan matrik IFAS

Analisis faktor eksternal berupa peluang dan ancaman menggunakan matrik EFAS

Hasil Analisis SWOT

(21)

27

Referensi

Dokumen terkait

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul ” STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT.. TIGA SERANGKAI INTERNASIONAL BRANCH OFFICE

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut bahwa karakteristik BO unggul di PT Batik Danar Hadi Surakarta, sebagai berikut: (1) adanya sifat kreatif (creativity)

Kemudian strategi-strategi pemasaran yang di gunakan batik Danar Hadi ini adalah memberikan diskon atau potongan harga kepada konsumen pada saat-saat tertentu, seperti

Pada perusahaan yang berorientasi pada marketing mix strategi pemasaran yang diterapkan yakni riset dan analisis pasar, penetapan harga jual yang tepat, melakukan perbaikan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut bahwa karakteristik BO unggul di PT Batik Danar Hadi Surakarta, sebagai berikut: (1) adanya sifat kreatif (creativity)

Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated marketing) dengan strategi ini, perusahaan mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa segmen pasar, dengan

Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated marketing) dengan strategi ini, perusahaan mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa segmen pasar, dengan

Digital marketing atau yang biasanya disebut dengan Pemasaran Digital adalah segala upaya yang dilakukan perusahaan atau brand dalam hal pemasaran dengan