PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN
MENGGUNAKAN METODE ECONOMY ORDER QUANTITY PADA DISTRIBUTOR MAKANAN
Sakinah Hassanah Zahirah*, Anggia Arista**
*Alumni Program Studi Teknik Industri, Universitas Putera Batam
** Dosen Program Studi Teknik Industri, Universitas Putera Batam e-mail :sakinahzahirah29@gmail.com
ABSTRACT
PT. Tanindo Sentosa is a company engaged in the distribution of food and beverages. In running its business, merchandise inventory at PT. Tanindo Sentosa has not been planned well so that the buying and selling process is not going smoothly. This is due to the lack of inventory of merchandise in the warehouse. The product under study was the Yummy Natural Plan Yogurt size of 1kg, 2.5kg and 500gr. This research was conducted with the aim of finding out the optimal merchandise inventory, knowing the safety stock and reorder points. Inventory control can be done using the Economic Order Quantity (EOQ) method. EOQ is a calculation of determining the optimal order quantity with a predetermined frequency and when to order again. The results showed that the EOQ method was more efficient than company calculations. The results obtained by the purchase of merchandise merchandise Yummy Natural Plan Yogurt size 1 kg, 2.5 kg and 500gr for the period May 2018 - April 2019 the most optimal according to the EOQ method for 1 kg of Yogurt size is 798 pcs with a frequency of purchase 7 times, Yogurt size 2.5 kg is 482 pcs with a purchase frequency of 10 times and Yogurt 500gr size is 407 pcs with a purchase frequency of 4 times. The results showed that if using the EOQ method the company could find out the optimal number of merchandise orders.
Keywords: Inventory, Merchandise, EOQ, Safety Stock, Reorder Point
PENDAHULUAN
PT. Tanindo Sentosa merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang distribusi. Distribusi ditujukan untuk kebutuhan ritel, restoran, hotel dan cafe.
Penerima supply produk dari beberapa pabrik rekanan pada periode tertentu, dimana pendistribusian dilaksanakan dari distributor pusat ke distributor cabang.
Perusahaan menjual bahan-bahan makanan dan minuman dengan banyak macam pilihan barang yang dapat disesuaikan dengan permintaan konsumen. Barang yang diperdagangkan seperti yoghurt, sirup, jus, madu, teh dan lain lain.
Berdasarkan observasi awal persedian barang dagang yoghurt pada PT.Tanindo
Sentosa belum direncanakan dengan baik sehingga persedian barang dagang yoghurt PT.Tanindo Sentosa tidak optimal dan proses jual beli tidak berjalan lancar. Hal ini disebabkan karena kurangnya persediaan barang dagang yoghurt yang ada digudang. Hal tersebut terlihat saat PT.Tanindo Sentosa mendapat pesanan yoghurt dan persediaan barang tersebut tidak memenuhi permintaan dari konsumen, hal ini mengharuskan perusahaan melakukan pemesanan barang dagang yoghurt ke supplier yang mengakibatkan terhambatnya waktu proses pengiriman barang pada customer. Berdasarkan hal tersebut mengakibatkan kerugian pada
CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
Provided by Universitas Putera Batam (UPB): Open Journal Systems
PT. Tanindo Sentosa karena banyaknya biaya yang harus dikelurkan untuk melakukan pemesanan kembali dan kurangnya kepercayaan dari konsumen.
Economic Order Quantity (EOQ) adalah salah satu metode yang digunakan dalam penentuan jumlah kuantitas pemesanan barang dagang yang optimal dengan biaya yang minimal (Siregar, 2013: 56). Metode ini untuk digunakan yang didasarkan pada berbagai asumsi seperti jumlah permintaan diketahui, waktu tunggu yaitu waktu antara pemesanan dan penerimaan pesanan diketahui dan konstan, kosongnya persediaan (kekurangan) dapat dihindari sepenuhnya jika pemesanan dilakukan pada tepat waktu.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di PT. Tanindo Sentosa maka peneliti memilih judul “Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Distributor Makanan”. Penggunakan metode EOQ dapat digunakan untuk pengendalian persediaan yang bertujuan mengoptimalkan barang dagang. Untuk menentukan frekuensi optimal sehingga dapat meminimumkan biaya penyimpanan
KAJIAN PUSTAKA 2.1. Persediaan
Apriyani (2017) menjelaskan persediaan merupakan kegiatan berupa kekayaan lancar suatu perusahaan yang dapat disimpan untuk memenuhi permintaan konsumen dan sewaktu- waktu dapat digunakan pada proses produksi untuk diolah kembali.
Fithri & Sindikia (2014) menjelaskan persediaan adalah suatu aktiva yang didalamnya terdiri dari barang-barang milik perusahaan dengan tujuan agar dapat diolah dan dijual pada waktu tertentu, yang mana barang-barang persediaan tersebut masih dalam proses produksi atau masih menunggu diolah seperti persediaan bahan baku untuk proses produksi.
2.2. Pengendalian Persediaan
Gusdinar (2016) menjelaskan pengendalian persediaan barang merupakan suatu masalah yang sering dihadapi0oleh0suatu perusahaan, dimana perusahaan berharap suatu barang sanggup0didapatkan0pada waktu dan tempat dengan estimasi pengeluaran biaya yang terjangkau. Persediaan barang membutuhkan waktu untuk proses pemesanan barang untuk pengadaan barang tersebut. Sehingga dengan adanya permintaan dalam perusahaan, konsumen melakukan permintaan barang yang diharapkan sanggup terpenuhi dengan segera pada saat adanya permintaan barang
Wahyudi (2015) menjelaskan bahwa pengendalian persediaan merupakan sistem yang digunakan oleh perusahaan sebagai laporan untuk manajer persediaan maupun manejemen puncak sebagai alat ukur kinerja persediaan dan dapat digunakan untuk membantu membuat kebijakan persediaan. Di dalam laporan tersebut berisi tingkat persediaan yang diinginkan, biaya operasi persediaan dan tingkat investasi sebagai bahan perbandingan terhadap periode lainnya.
2.3. Economic Order Quantity (EOQ) Siregar (2013) menjelaskan EOQ marupakan metode yang digunakan dalam penentuan jumlah kuantitas pemesanan barang dagang yang optimal dengan biaya yang minimal.
Tannady & Filbert (2017) menjelaskan Economic Order Quantity (EOQ) adalah salah satu metode untuk menentukan jumlah kuantitas yang paling optimal. Metode EOQ berguna untuk menyeimbangkan biaya penyimpanan dan pemesanan. Metode EOQ memberi dasar lahirnya metode baru yang lebih modern sehingga metode EOQ disebut sebagai metode pengendalian tradisional yang juga dapat menyelesaikan berbagai permasalahan
dalam menentukan jumlah kuantitas pemesanan.
Perhitungan EOQ Sebagai Berikut : EOQ = √2DS
H
Dimana :
D = Jumlah kebutuhan bahan dalam satuan (unit) per tahun
S = Biaya pemesanan untuk setiap kali pesan
H = Biaya penyimpanan per tahun Metode EOQ digunakan untuk pembelian barang dagang dengan jumlah yang sama dalam setiap kali melakukan pemesanan. Untuk mengetahui jumlah pembelian yaitu dengan cara membagi kebutuhan dalam satu tahun dengan jumlah pembelian setiap kali pemesanan.
Perhitungan frekuensi pemesanan adalah sebagai berikut :
F = D/EOQ Dimana :
D = Jumlah kebutuhan bahan dalam satuan (unit) per tahun
EOQ = Kuantitas untuk setiap kali pesan 2.4. Total_Biaya_Persediaan_atau Total
Inventory Cost (TIC)
Total biaya persediaan merupakan penjumlahan dari biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Adapun rumus adalah sebagai berikut (Heizer, 2010):
TIC = [𝐷
𝑄𝑆] + [𝑄
2𝐻]
Dimana :
TIC = Total biaya persediaan
D = Jumlah_permintaan (per tahun) S = Biaya pemesanan (per tahun) H = Biaya penyimpanan (per
unit/tahun)
Q = Jumlah unit yang dipesankan Perhitungan total biaya_perusahaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
TICper = (Dx H) + (n x S ) Keterangan:
TICPer = Total biaya persediaan
perusahaan
D = Rata-rata kebutuhan barang per tahun
H = Biaya penyimpanan per barang n = Frekuensi pemesanan per tahun
S = Biaya pemesanan per sekali pesan
2.5. Persediaan Pengaman (Safety Stock) Juventia & Hartanti (2016) menjelaskan Safety stock (SS) merupakan persediaan tambahan yang diadakan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan barang dagang. Dengan adanya persediaan pengaman kerugian akibat kekurangan persediaan akan berkurang, tetapi disisi lain persediaan pengaman dapat menambah biaya penyimpanan.
Rumus Safety Stock sebagai berikut : SS = Z X σ
Dimana:
SS = Persediaan Pengaman (safety stock)
σ = Standar Deviasi
Z = Faktor keamanan yang ditentukan atas kemampuan perusahaan Dalam menentukan besarnya persediaan pengaman dilakukan analisa statistik yaitu dengan mempertimbangkan penyimpangan-penyimpangan yang telah terjadi antara perkiraan permintaan barang dagang dengan permintaan barang dagang yang sebenarnya sehingga diketahui standar deviasinya.
Perhitungan standar deviasi dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
σ =
√∈(𝑥−𝑥̅)2𝑛
Keterangan :
σ = Standar Deviasi X = Kebutuhan
𝑥̅ = Rata-rata pemakaian 𝑛 = Jumlah bulan
2.6. Pemesanan Kembali (Reorder Point) Juventia & Hartanti, (2016) menjelaskan Reorder point (ROP) adalah tingkat_persediaan dimana pemesan kembali harus dilakukan. Dengan adanya_penentuan ROP, maka saat jumlah persedian barang dagang manjadi nol, maka barang dagang yang telah dipesan juga sampai tepat pada waktunya, sehingga tidak terjadi kekurangan barang dagang. Dalam
perhitungan ROP perlu
mempertimbangkan lead time atau waktu tenggang
Cakkung & Sinuraya (2011) menjelaskan Reorder point (ROP) merupakan titik pemesanan pada suatu perusahaan yang harus dilakukan sehubung dengan adanya lead time dan safety stock. ROP digunakan untuk dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan barang untuk produksi periode selanjutnya.
ROP = d x l + SS Keterangan :
ROP = titik pemesanan kembali (Reorder Point)
d = tingkat kebutuhan dalam satuan waktu
l = Lead Time SS = safety stock
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di PT.
Tanindo Sentosa yang beralamat Komplek Malindo Cipto Perkasa Blok C1 No 6 . Batu Ampar, Batam, Kepri.
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah barang dagang Yummy Natural Plan Yoghurt ukuran 1kg, 2,5kg dan 500gr.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen yaitu pengendalian persediaan barang dagang yummy natural plan yoghurt dan variable independen yaitu metode Economic Order Qunatity (EOQ),
Persediaan Pengaman (Safety Stock) dan titik pemesanan kembali (Reorder Point) Pengumpulan Data dalam penelitian ini yaitu dari hasil wawancara dengan narasumber dan mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan informasi mengenai pengendalian persediaan di perusahaan.
Selain itu ada beberapa data sekunder yang mendukung dalama penelitian ini yaitu laporan permintaan barang dagang yoghurt pada PT.Tanindo Sentosa Bulan Mei 2018 – April 2019, laporan biaya pemesanan barang dagang selama setahun dan laporan biaya penyimpanan barang dagang selama setahun
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Setelah data terkumpul yaitu data permintaan barang dagang, biaya penyimpanan dan biaya pemesanan, kemudian peneliti melakukan identifikasi pada barang dagang kemudian melakukan uji kecukupan data yang telah diperoleh setelah data telah mencukupi kemudian melakukan perhitungan menggunakan metode EOQ untuk mencari pemesanan yang ekonomis pada suatu barang dagang dalam satu tahun agar perusahaan tidak kekurangan stock ataupun kelebihan stock. Safety stock untuk mencari persediaan pengaman pada suatu produk. Reorder point untuk menentukan titik pemesanan kembali barang dagang.
Kemudian peneliti melakukan perhitungan total biaya persediaan selama setahun. Setelah semua telah dihitung peneliti melakukan perbandingan persediaan barang dagang selama setahun menggunakan metode EOQ dan persediaan barang dagang yang dilakukan perusahaan selama setahun.
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Permintaan Barang, Biaya
Pesan dan Biaya Simpan Barang Dagang Yummy Natural Plan Yoghurt pada Bulan Mei 2018 - April 2019
Tabel 1. Permintaan Barang, Biaya Pesan dan Biaya Simpan Barang Dagang Yummy Natural Plan Yoghurt
Bulan Permintaan
1kg (Pcs) 2,5kg (Pcs) 500gr (Pcs)
Mei 2018 708 346 102
Juni 2018 270 350 132
Juli 2018 626 460 64
Agustus 2018 460 486 110
September 2018 396 402 138
Oktober 2018 480 490 106
November 2018 538 408 90
Desember 2018 376 276 94
Januari 2019 272 446 102
Februari 2019 462 272 64
Maret 2019 498 362 130
April 2019 408 486 138
Total 5494 4784 1270
Rata-Rata 458 399 106
Biaya Penyimpanan (Rp) 17.519,02 41.862,86 15.600
Biaya Pemesanan (Rp) 1.015.200 1.015.200 1.015.200
Sumber : PT. Tanindo Sentosa 4.2 Uji Kecukupan Data
Pengujian kecukupan data ini diperlukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan sudah mencukupi atau belum. Pada uji kecukupan data peneliti menggunakan tingkat ketelitian 10% sehingga s = 0,10 dengan N = 12, untuk menentukan tingkat keyakinan perusahaan mengasumsikan kepuasan user sebanyak 95% maka berdasarkan ketentuan nilai faktor penggalinya adalah 1,65 dapat dilihat pada lampiran 1.
Berdasarkan perhitungan uji kecukupan data yang dilakukan, diperoleh N’ sebesar 4,44 untuk barang dagang Yummy Natural Plan Yoghurt- 1kg , N’ sebesar 3,10 untuk barang dagang Yummy Natural Plan Yoghurt- 2,5kg dan N’ sebesar 3,84 untuk barang dagang Yummy Natural Plan Yoghurt- 500gr. Dikarenakan N Pada barang dagang lebih besar dari N’ maka data tersebut dinyatakan cukup.
4.3 Analisis Metode Economic Order Quantity (EOQ)
Metode Economic Order Quantity akan digunakan untuk pengendalian persediaan barang dagang PT.Tanindo Sentosa. EOQ merupakan jumlah pembelian yang paling ekonomis untuk dilakukan pada setiap kali pembelian sehingga dapat meminimasi biaya total persediaan
a) Yummy Natural Plain Yoghurt-1kg Perhitungan EOQ sebagai berikut : D = 5.494 Pcs
S = Rp 1.015.200 H = Rp 17.518,02 EOQ = 797,96 Pcs =798 F = 5.494
798 = 6,88 kali = 7 kali T = 312
7 = 44,57 = 45 hari
Jadi, jumlah produk Yummy Natural Plain Yoghurt 1kg yang dapat dipesan berdasarkan metode EOQ adalah 798 pcs
dengan frekuensi pembelian 7 kali dalam jangka waktu pembelian 45 hari sekali.
b) Yummy Natural Plain Yoghurt-2,5kg Perhitungan EOQ sebagai berikut : D = 4.784 Pcs
S = Rp 1.015.200 H = Rp 41.862,86 EOQ = 481,69 = 482 Pcs F = 4.784
482 = 9,93 kali = 10 kali T = 312
10 = 31,2 = 32 hari
Jadi, jumlah produk Yummy Natural Plain Yoghurt 2,5kg yang dapat dipesan berdasarkan metode EOQadalah 482 Pcs dengan frekuensi pembelian 10 kali dalam jangka waktu pembelian 32 hari sekali.
c) Yummy Natural Plain Yoghurt- 500gr D = 1.270 Pcs
S = Rp 1.015.200 H = Rp 15.600
EOQ = 406,57 = 407 Pcs F = 1.270
407 = 3.12 kali = 4 kali T = 312
4 = 78 hari
Jadi, jumlah produk Yummy Natural Plain Yoghurt 500gr yang dapat dipesan berdasarkan metode EOQadalah 407 Pcs dengan frekuensi pembelian 4 kali dalam jangka waktu pembelian 78 hari sekali.
4.4 Total Biaya Persediaan atau Total Inventory Cost (TIC)
A. Total Biaya Persediaan Metode EOQ a) Yummy Natural Plain Yoghurt-1kg D = 5.494
S = Rp 1.015.200 H = Rp 17.519,02 Q = 798 Pcs
TIC = Rp 13.979.449,27
b) Yummy Natural Plain Yoghurt 2.5kg D = 4.784
S = Rp 1.015.200 H = Rp 41.862,86 Q = 482 Pcs
TIC = Rp 20.165.124,51
c) Yummy Natural Plain Yoghurt 500gr Diketahui :
D = 1.270 S = Rp 1.015.200 H = Rp 15.600 Q = 238 Pcs
TIC = Rp 6.342.423,10
B. Total Biaya Persediaan Perusahaan a) Yummy Natural Plain Yoghurt 1kg TICper = (Dx H) + (n x S )
= (458x Rp 17.519,02 ) + (12 x Rp 1.015.200 )
= Rp 8.023.711,16+ Rp 12.182.400
= Rp 20.206.111,16
b) Yummy Natural Plain Yoghurt 2,5kg TICper= (Dx H) + (n x S )
= (399 x Rp 41.862,86 ) + (12 x Rp 1.015.200 )
= Rp16.703.281,14+Rp12.182.400
= Rp 28.885.681,14
c) Yummy Natural Plain Yoghurt 1kg TICper = (Dx H) + (n x S )
= (106 x Rp 15.600 ) + (12 x Rp 1.015.200 )
= Rp 1.653.600 + Rp 12.182.400
= Rp 13.836.000
4.5 Persediaan Pengaman (Safety Stock)
Dalam menentuka Safety Stock perlu diketahui nilai standar deviasi penggunaan barang dagang. Pada
umumnya batas toleransi yang digunakan adalah 5% di atas perkiraan dan 5% di bawah perkiraan. Dengan dua batas toleransi tersebut perusahaan telah mengasumsikan service level 95% atau 1,65 untuk semua barang dagang Yummy Natural Plain Yoghurt.
Tabel 2 Deviasi Yummy Natural Plain Yoghurt 1kg
Bulan Kebutuhan Perkiraaan Deviasi Kuadrat
X 𝑿̅ X - 𝑿̅ (X - 𝑿̅)²
Mei 2018 708 458 -250,17 62.583,36
Juni 2018 270 458 187,83 35.281,36
Juli 2018 626 458 -168,17 28.280,03
Agustus 2018 460 458 -2,17 4,69
September 2018 396 458 61.83 3.823,36
Oktober 2018 480 458 -22.17 491,36
November 2018 538 458 -80.17 6.426,69
Desember 2018 376 458 81.83 6.696,69
Januari 2019 272 458 185.83 3.4534,03
Februari 2019 462 458 -4.17 17,36
Maret 2019 498 458 -40.17 1.613,36
April 2019 408 458 49.83 2.483,36
Total 5494 182.235,67
Sumber : Data yang diolah
Tabel 3. Deviasi Yummy Natural Plain Yoghurt 2,5kg
Bulan Kebutuhan Perkiraaan Deviasi Kuadrat
X 𝑿̅ X - 𝑿̅ (X - 𝑿̅)²
Mei 2018 346 299 52,67 2773,78
Juni 2018 350 299 48,67 2.368,44
Juli 2018 460 299 -61,33 3.761,78
Agustus 2018 486 299 -87,33 7.627,11
September 2018 402 299 -3,33 11,11
Oktober 2018 490 299 -91,33 8.341,78
November 2018 408 299 -9.33 87,11
Desember 2018 276 299 122,67 15.047,11
Januari 2019 446 299 -47,33 2.240,44
Februari 2019 272 299 126,67 16.044,44
Maret 2019 362 299 36,67 1.344,44
April 2019 486 299 -87,33 7.627,11
Total 4784 67.274,67
Sumber : Data yang diolah
Tabel 4.Deviasi Yummy Natural Plain Yoghurt 500gr
Bulan Kebutuhan Perkiraaan Deviasi Kuadrat
X 𝑿̅ X - 𝑿̅ (X - 𝑿̅)²
Mei 2018 102 106 4 16
Juni 2018 132 106 -26 676
Juli 2018 64 106 42 1764
Agustus 2018 110 106 -4 16
September 2018 138 106 -32 1024
Oktober 2018 106 106 0 0
November 2018 90 106 16 256
Desember 2018 94 106 12 144
Januari 2019 102 106 4 16
Februari 2019 64 106 42 1764
Maret 2019 130 106 -24 576
April 2019 138 106 -32 1024
Total 1270 7.276
Sumber : Data yang diolah
a) Yummy Natural PlainYoghurt 1 kg Dari Tabel 2 dapat diketahui jumlah dari kuadrat deviasi adalah 182.236 sehingga standar deviasi yaitu 124 dan jumlah safety stock untuk produk Yummy Natural Plain Yoghurt 1kg adalah 205 Pcs
b) Yummy Natural PlainYoghurt 2,5kg Dari Tabel 3 dapat diketahui jumlah dari kuadrat deviasi adalah 67.275 sehingga standar deviasi yaitu 75 dan jumlah safety stock untuk produk Yummy Natural Plain Yoghurt 2,5kg adalah 124 Pcs
c) Yummy Natural Plain Yoghurt 500gr Dari tabel 4 dapat diketahui jumlah dari kuadrad deviasi adalah 7.276 sehingga standar deviasi yaitu 25 dan jumlah safety stock untuk produk Yummy Natural Plain Yoghurt 500gr adalah 42 Pcs
4.6 Pemesanan Kembali (Reorder Point)
Reorder point adalah titik dimana perusahaan harus melakukan pemesanan kembali. PT. Tanindo Sentosa memiliki waktu tunggu pemesanan barang adalah selama 7 hari dengan jumlah hari kerja 312 hari dalam setahun.
Perhitungan Reorder Point sebagai berikut :
a) Yummy Natural Plain Yoghurt 1kg d = 5.494
312 = 17,609 = 18 ROP = d x l + SS
ROP = 18 x 7 + 205 = 331 Pcs b) Yummy Natural Plain Yoghurt 2,5kg d = 4.784
312 = 15,333333 = 16 ROP = d x l + SS
ROP = 16 x 7 + 124 = 236 Pcs c) Yummy Natural Plain Yoghurt 500gr d = = 1.270
312 = 4,07051 = 5 ROP = d x l + SS
ROP = 5 x 7 + 42 = 77 Pcs 4.7. Perbandingan Hasil Penelitian
dengan Kebijakan Perusahaan
Tabel 5 Perbandingan Hasil Peneliti dan Perusahaan
Unsur Yummy Natural Plain Yoghurt
Ukuran 1 kg Ukuran 2,5 kg Ukuran 500 gr
EOQ Perusahaan 458 399 106
Peneliti 798 482 407
F Perusahaan 12 kali 12 kali 12 kali
Peneliti 7 kali 10 kali 4 kali
ROP Perusahaan - - -
Peneliti 331 236 77
SS Perusahaan - - -
Peneliti 205 124 42
TIC Perusahaan Rp 20.206.111,16 Rp 28.885.681,14 Rp 13.836.000 Peneliti Rp 13.979.449,27 Rp 20.165.124,51 Rp 6.342.423,1 Sumber : Data yang diolah
Berdasarkan Tabel 5 pemesanan barang dagang menggunakan metode EOQ lebih besar dibandingkan pemesanan barang dagang yang dilakukan PT. Tanindo Sentosa dimana jumlah barang dagang Yummy Natural Plan Yoghurt ukuran 1kg, 2,5kg dan 500gr yang harus dibeli oleh PT.
Tanindo Sentosa setiap kali pemesanan sebanyak 458pcs untuk ukuran 1kg, 399 pcs untuk ukuran 2,5kg dan 106 pcs untuk ukuran 500gr. Sedangkan dengan menggunakan metode EOQ sebanyak 798 pcs untuk ukuran 1kg, 482 pcs untuk ukuran 2,5kg dan 407 pcs untuk ukuran 500gr.
Frekuensi pembelian barang dagang dalam setahun , metode EOQ memiliki frekuensi pembelian lebih sedikit dibandingkan PT. Tanindo Sentosa.
PT. Tanindo Sentosa tidak melakukan persediaan pengaman (safety stock) dan titik pemesanan kembali (reorder point) sedangkan dengan menggunakan metode EOQ perusahaan dapat mengetahui persediaan pengaman, dan titik pemesanan kembali agar tidak terjadi kekurangan barang dagang digudang yang mengakibabkan proses jual beli terhambat.
KESIMPULAN
Persediaan barang dagang yang optimal menurut metode EOQ pada Yummy Natural Plan Yoghurt- 1kg adalah 798 pcs dengan frekuensi pembelian 7 kali dalam satu periode (1 tahun) dalam jangka waktu pembelian 45 hari sekali, Yummy Natural Plan Yoghurt- 2,5kg adalah 482 pcs dengan frekuensi pembelian 10 kali dalam satu periode (1 tahun) dalam jangka waktu pembelian 32 hari sekali, Yummy Natural Plan Yoghurt- 500gr adalah 407 pcs dengan frekuensi pembelian 4 kali dalam satu periode (1 tahun) dalam jangka waktu pembelian 78 hari sekali.
Jumlah persediaan pengaman (safety stock) pada Yummy Natural Plan Yoghurt- 1kg sebanyak 205 pcs, Yummy Natural Plan Yoghurt- 2,5kg sebanyak 124 pcs dan Yummy Natural Plan Yoghurt- 500gr sebanyak 42 pcs.
Titik pemesanan kembali (ROP) Yummy Natural Plan Yoghurt- 1kg sebanyak 331 pcs, Yummy Natural Plan Yoghurt- 2,5kg sebanyak 236 pcs dan Yummy Natural Plan Yoghurt- 500gr sebanyak 77 pcs.
Perbandingan perhitungan persediaan barang dagang antara metode Economic Order Quantity dengan perhitungan perusahaan. PT. Tanindo sentosa tidak menerapkan persediaan pengaman dalam
pengendalian persediaan barang dagang, sedangkan dengan menggunakan metode EOQ perusahaan dapat mengetahui persediaan pengaman dan juga titik pemesanan kembali barang dagang agar tidak terjadi kekurangan barang dagang digudang yang mengakibabkan proses jual beli terhambat.
DAFTAR PUSTAKA Apriyani, N. (2017). Analisis
Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Economic Order Quantity Dan Kanban Pada PT.
Adyawinsa Stamping Industries.
Jurnal Optimasi Sistem Industri, 10(2), 128–142.
Cakkung, C. V., & Sinuraya, C. (2011).
Perbandingan Metode Eoq (Economic Order Quantity) Dan Jit (Just in Time) Terhadap Efisiensi Biaya Persediaan Dan Kinerja Non- Keuangan. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi, 5, 1–19.
Fithri, P., & Sindikia, A. (2014).
Pengendalian Persediaan Pozzolan di PT Semen Padang. Optimasi Sistem Industri, 13(2), 665–686.
Gusdinar, I. R. (2016). Pengendalian Persediaan Barang Dagang PT.
Adidaya Multi Niaga. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Prodi Akuntansi, 7(1).
Gustopo, D. (2016). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode Economic Order Quantity Dalam Upaya Meningkatkan Efisiensi ( Studi Kasus Pada PT . Pancaran Mulia Sejati ).
Jurnal Teknologi Dan Manajemen Industri, 2(2), 7–11.
Heizer, J. dan B. R. (2010). Manajemen Operasi. Jakarta: Selemba Empat.
Indroprasto, & Suryani, E. (2012).
Analisis Pengendalian Persediaan Produk Dengan Metode EOQ Menggunakan Algoritma Genetika untuk Mengefisiensikan Biaya Persediaan. Jurnal Teknik ITS, 1,
A305–A309.
Juventia, J., & Hartanti, L. P. S. (2016).
Analisis Persediaan Bahan Baku PT.
BS Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ).
GEMA AKTUALITA, 5(1), 55–64.
Kumar, R. (2016). Economic Order Quantity ( EOQ ) Model. Global Journal of Finance and Economic Management, 5(1), 1–5.
Nissa, K., & Siregar, M. T. (2017).
Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Kemeja Poloshirt Menggunakan Metode Economic Order Quantity (Eoq) Di Pt Bina Busana Internusa. International Journal of Social Science and
Business, 1(4), 271.
https://doi.org/10.23887/ijssb.v1i4.12 169
Saragi, G. L., & Setyorini, R. (2014).
Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada Restoran Steak. ISSN : 2355- 9357 e-Proceeding of Management :, 1(3), 542–553.
Siregar, P. (2013). Perencanaan Perangkat Lunak Sistem Pemesanan Barang Dengan Menerapkan Metode Economic Order Quantity ( Studi Kasus : Universitas Negeri Medan ).
Pelita Informatika, 5(3), 56–62.
Tannady, H., & Filbert, K. (2017).
Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity Dan Silver Meal Algoritma. Teknik Dan Ilmu Komputer, 07(25), 37–43.
Wahyudi, R. (2015). Analisis Pengendalian Persediaan Barang Berdasarkan Metode EOQ Di Toko Era Baru Samarinda. Ejournal Ilmu Admistrasi Bisnis, 2(1), 162–173.
Retrieved from
http://ejournal.adbisnis.fisip- unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2015/03/E-journaL PDF (03-04-15-03-58-13).pdf