BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum PD. Pasar Jaya
PD. Pasar Jaya didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor: Ib.3/2/15/66 pada tanggal 24 Desember 1966, kemudian pengesahan oleh Menteri Dalam Negeri lewat Keputusan No. Ekbang 8/8/13-305 tanggal 23 Desember 1967, maksud pendirian PD Pasar Jaya adalah dalam rangka peningkatan efisiensi umum di bidang perpasaran di lingkungan Jawatan Perekonomian Rakyat DKI Jakarta sehingga merupakan unit usaha yang mandiri dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, juga merupakan sumber penghasilan riil bagi daerah.
Selanjutnya untuk meningkatkan status dan kedudukan hukum serta penyesuaian dengan perkembangan Ibukota Jakarta, maka Keputusan Gubernur tersebut ditingkatkan dengan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 1982 tentang Perusahaan Daerah Pasar Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Perda tersebut disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 511.231-181 tanggal 19 April 1983 dan telah diumumkan dalam Lembaran Daerah DKI Jakarta No. 34 Tahun 1983 Seri D No. 33. Peraturan Daerah tersebut kemudian diubah dengan Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 12 Tahun 1999 tentang Perusahaan Daerah Pasar Jaya Provinsi DKI Jakarta, yang telah diumumkan dalam Lembaran Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 35 Tahun 1999, saat ini PD Pasar Jaya mengelola 153 pasar yang tersebar diseluruh wilayah provinsi DKI Jakarta.
Dengan bergulirnya waktu, pasar terus berkembang, pada mulanya pasar merupakan tempat bertemunya pedagang dan pembeli dan terjadinya transaksi langsung, seiring berjalannya waktu dan tuntutan konsumen pasar
yang terus berubah maka pasar tidak hanya sekedar menjadi tempat bertemunya pedagang dan konsumen, pasar sudah merupakan entitas bisnis yang lengkap dan kompleks dimana kenyamanan dan kepuasan pelanggan (consumer satisfaction) yang menjadi tujuan utama.
2.2 Makna Logo Perusahaan
Makna dari logo PD. Pasara Jaya, yang seakan – akan seperti daun atau payung melambangkan keteduhan didalam organisasi pasar jaya, tulisan pasar jaya yang digabung melambangkan kekompakan dan solidaritas, penggunaan font kecil melambangkan kerendahan hati jajaran PD. Pasar Jaya untuk melayani masyarakat.
2.3 Sejarah Pasar Tanah Abang Blok A
Pasar tanah abang merupakan salah satu objek bersejarah di ibu kota Indonesia yaitu kota Jakarta. Mengintip kutipan dari Buku “250 Tahun Pasar Tanah Abang” yang terbit tahun 1982, dikatakan bahwa keberadaan pasar tanah abang tidak terlepas dari sejarah kota Jakarta. Walaupun sejujurnya, sampai sekarang belum diketahui dengan pasti asal nama “Tanah Abang”
tersebut, karena tidak ada sejarah tertulis dari penemuan nama “Tanah Abang”. Nama “Tanah Abang” sendiri baru muncul pada pertengahan abad
Gambar 2.1 Logo PD. Pasar Jaya
ke-17, sehingga banyak yang menduga bahwa nama ini berasal dari tentara Mataram yang menyerang pasukan Belanda (VOC) pada tahun 1628. Seperti yang tertulis dalam sejarah bahwa tentara Mataram tidak hanya melancarkan serangan ke laut tetapi juga mengepung dan menyerang kota dari arah selatan.
Tanah abang digunakan oleh pasukan Mataram sebagai basis perang mereka karena medannya berawa mengalir sampai ke Kali Krukut. Di dalam kawasan tersebut terdapat lahan merah atau dalam bahasa jawa disebut “Abang”.
diperkirakanlah bahwa nama “Tanah Abang” berasal dari sana.
Pada tahun 1733 ada seorang yang kaya raya bernama Justinus Vinck melihat kemajuan prekonomian serta melimpahnya hasil – hasil perkebunan didaerah tanah abang timbul gagasan mendirikan sebuah pasar dilahan miliknya. Setelah memperoleh ijin dari pemerintah belanda lewat gubenur jendral Abraham Patras. Pada tahun 1735 Justinus Vinck mulai membangun Pasar Tanah Abang bangunan pasar pada mulanya sangat sederhana terdiri dari dinding bambu dan jerami, pemilik petak (Kios) umumnya orang – orang Tionghwa yang sekaligus mendirikan tempat tinggal tidak jauh dari pasar.
Jenis dagangan yang dijual adalah jenis tekstil dan klontong.
Sejarah perkembangan pasar tanah abang, tercatat banyak diwarnai peristiwa kebakaran. Kebakaran pertama kali pada tahun 1740, atau lima tahun setelah dibangun, Pada tahun 1840 terjadi insiden besar-besaran yaitu pembantaian orang-orang Cina dan pengrusakan dimana-mana, Pasar tanah abang termasuk yang kena akibat dari insiden tersebut. Pasar tersebut dijarah dan dibakar sampai tidak tersisa apa-apa. Pasar Tanah Abang mulai dibangun kembali pada tahun 1881.
Tanah Abang pun terus membaik dan mengalami perbaikan sampai akhir abad ke-19. Pada Tahun 1926 pemerintah Batavia kembali memperbaiki lokasi Tanah Abang dengan membongkar bangunannya dan mengganti tiga los-los yang berjejer dengan sebuah gedung perkantoran di atas pasar sehingga tampak seperti sangkar burung. Area parkir di depan pasar dipenuhi oleh kuda penarik gerobak. Ada tempat air yang cukup besar seperti kolam
dan di seberang jalan ada banyak toko penjual makanan kuda seperti dedak.
Pada saat pendudukan Jepang, pasar tanah abang hampir tidak berfungsi dan hanya dijadikan sebagai tempat untuk menempatkan tunawisma.
Sampai akhir tahun 1966 pepasaran jakarta diurus oleh Dinas Prekonomian Rakyat Dki yang sebelumnya bernama Jawatan. Melalui suatu pertimbangan untuk meningkatkan efisiensi umum dibidang pepasaran serta keinginan berdikari, Gubenur Dki Ali Sadikin pada tanggal 24 Desember 1966 menurunkan surat keputusan (SK) yang berisikan berdirinya Perusahaan Daerah “Pasar Jaya” / PD. Pasar Jaya. Pada hari dan tanggal itu lah diperingati sebagai hari jadi atau HUT PD. Pasar Jaya.
Perkembangan wilayah Tanah Abang mulai terasa kembali setelah adanya pembangunan stasiun Tanah Abang. Banyak gedung baru yang bermunculan seperti Masjid Al Makmur dan Pagoda Hok Tek Chen Sien.
Hingga akhirnya pada tahun 1973 lokasi Tanah Abang diremajakan, diganti menjadi bangunan empat lantai dan telah mengalamani sampai dua kali kebakaran. Kebakaran pertama pada tanggal 30 Desember 1978 di lantai tiga Blok A dan Blok B. Kebakaran kedua tanggal 13 Agustus 1979. Tetapi peristiwa tersebut sama sekali tidak berpengaruh pada eksistensi Tanah Abang sebagai pusat perbeanjaan di Jakarta. Pada tahun 1975 tercatat ada 4.351 kios pedagang dengan 3016 orang pedagang yang berjualan di tempat itu. Walaupun kebakaran kembali terjadi di tahun 2003 di mana seluruh bangunan pasar semua terbakar habis, tetapi setahun kemudian Tanah Abang di bangun kembali hingga seleai pembangunan tahun 2007. Dengan total 7.913 tempat usaha dengan jumlah pedagang 4.648 orang, menempati luas areal 44.633,76 meter persegi.
Saat ini pasar Tanah Abang merupakan pasar dengan sentuhan modern. Sebelumnya pasar yang sangat terkenal menjual pakaian secara grosir ini terlihat kumuh, sumpek, dan tidak nyaman, sekarang pasar ini sudah menjadi bangunan megah berkonsep modern. Fasilitas yang dimiliki pun tak kalah dibandingkan pusat perbelanjaan modern lainnya. Desain bangunan di
Pasar Tanah Abang Blok A khas dengan corak Betawi yang dipadukan dengan sentuhan dan nuansa Islam. Pasar Tanah Abang merupakan pusat perbelanjaan modern yang juga sekaligus berupaya melestarikan budaya Betawi.
2.4 Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas Pokok PD Pasar Jaya adalah melaksanakan pelayanan umum dalam bidang pengelolaan area pasar, membina pedagang pasar, ikut membantu stabilitas harga dan kelancaran distribusi barang dan jasa.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut PD Pasar Jaya mempunyai fungsi yaitu :
Perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan perawatan area pasar.
Penyediaan, pemeliharaan dan perawatan sarana dan kelengkapan area pasar.
Pengawasan dan Pengendalian pemanfaatan area pasar.
Bantuan terhadap stabilitas harga barang.
Bantuan terhadap ketersediaan dan kelancaran distribusi barang dan jasa.
Pelaksanaan dan pengembangan kerjasama, dan Pengendalian keamanan dan ketertiban dalam area pasar
Pembinaan pedagang pasar antara lain meliputi :
Memfasilitasi kerjasama wadah para pedagang dalam kemitraan dengan pihak lain.
Memfasilitasi peningkatan kualitas pelayanan kepada konsumen oleh pedagang.
Memfasilitasi peningkatan kualitas sumber daya manusia pedagang
MANAGER SUNARTO, SH. MM
ASSMAN USAHA &
PENGEMBANGAN AMAT JAPAR, SH
STAFF
ASSMAN TEKNIK & TP.
BANGUNAN HANES BERTEGA,
ST. MT
STAFF
ASSMAN KEUANGAN
& ADM
NASRULLAH, SE
STAFF
Memberikan hak prioritas kepada pedagang lama untuk memperoleh tempat usaha yg baru hasil pembangunan.
Memfasilitasi pemberian kredit bagi pedagang bekerjasama dengan lembaga keuangan.
2.5 Visi dan Misi
2.2.1 Visi Perusahaan
Menjadikan pasar tradisional dan modern sebagai sarana unggulan dalam penggerakan prekonomian daerah Provinsi DKI Jakarta.
2.2.2 Misi Perusahaan
Menyediakan pasar tradisional dan modern yang bersih, nyaman, aman dan berwawasan lingkungan serta memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang lengkap, murah dan bersaing.
2.6 Struktur Organisasi
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPB. Pasar Tanah Abang Blok A - G
2.7 Deskripsi Kerja
Setiap organisasi baik itu didalam pemerintahan maupun suatu perusahaan mempunyai tugas dan fungsi masing- masing, Berikut adalah rincian tugas pokok dan fungsi struktur organisasi di UPB Pasar Tanah Abang Blok A-G yaitu :
1. Manager
Tugasnya adalah jabatan yang ditunjuk sebagai pemegang pucuk pimpinan Pasar Tanah Abang (Blok A-Blok G), Manager bertugas sebagai koordinator/dirigen dalam perkembangan pasar mundurnya pasar dinilai dari kinerja manager dalam mengkoordinasikan pekerjaannya
Mengembangkan tujuan pasar
Mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan yang berlangsung di pasar
Mengambil keputusan atas masalah-masalah yang terjadi di dalam pasar.
2. Assisten Teknik & Tata Pengelolaan Bangunan
Membuat dan mengajukan rencana kerja pembangunan, perawatan dan pengelolaan bangunan.
Melaksanakan pengendalian kegiatan kebersihan, pemeliharaan, dan perawatan fisik bangunan
Mempersiapkan dokumen lelang barang dan jasa terkait perwatan bangunan pasar, perwatan Mekanikal Elektrikal, dan sarana pasar.
Mengendalikan penggunaan beban dan optimalisasi penerimaan listrik.
Menyusun Standar Oprasioanal Prosedure (SOP) pengolahan bangunan
Menyusun laporan pelaksanaan tugas – tugas pekerjaan perawatan bangunan pasar, dan Mekanikal Elektrikal dan sarana prasarana pasar.
3. Assisten Usaha & Pengembangan
Merencanakan, merumuskan, memonitoring pendataan dan pengelolaan data tempat usaha.
Memproses dan mengendalikan administrasi yang berkaitan dengan pemakaian tempat usaha, termasuk administrasi Balik Nama (BBN), Prubahan Jenis Jualan (PJJ), Prubahan tipe tempat usaha, Perjanjian Pemakaian Tempat Usaha (PPTU), Surat Ijin Pemakai Tempat Usaha (SIPTU), dan Sertifikat Hak Pemakai Tempat Usaha (SHPTU).
Mengajuankan perubahan tata ruang pasar (relayout).
Menyusun dan mengevaluasi rencana penerapan tarif parkir, antena telekomunikasi, area promosi, pelataran pasar, reklame, dan pemakaian alat produksi lainnya;
Mengoptimalkan potensi sumber penerimaan antara lain : Perpanjangan hak pakai tempat usaha, sewa tempat usaha dan sumber penerimaan lainya di unit pasar besar;
Melaksanakan pembinaan dan pemeberdayaan pedagang pasar pemberdayaan pedagang.
Mempersiapkan dokumen lelang pekerjaan jasa pengelolaan keamanan dan ketertiban.
4. Assisten Keuangan & Administrasi
Mengkoordinasikan dan menyusun rencana anggaran penerimaan serta pengeluaran perusahaan;
Memproses dan mendistribusikan Surat Printah Pembayaran (SPP), memproses Surat Tanda Setor Uang (STSU) sebagai bukti pertanggug jawaban beserta dokumen pendukunnya.
Menerima dan menyimpan hasil penerimaan perusahaan.
Menyusun laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran kas/ bank unit kerja kantor pusat dan perusahaan secara periodik;
Monitoring pelaksanaan penagihan kewajiban hasil kerjasama.