• Tidak ada hasil yang ditemukan

Serambi Konstruktivis, Volume 2, No.4, Desember 2020 ISSN :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Serambi Konstruktivis, Volume 2, No.4, Desember 2020 ISSN :"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

166

Upaya Meningkatkan Motivasi Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Dan Metode Pemberian Tugas Terstruktur Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Materi

Dikelas II SD Negeri 30 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2019/2020

MARLINDAWATI, S.Pd Guru SD Negeri 30 Banda Aceh

Abstrak

Penelitian tindakan kelas ini berjudul “Upaya meningkatkan motivasi siswa melalui metode tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur dalam pembelajaran matematika dengan materi kubus di kelas II SD Negeri 30 Banda Aceh tahun 2019/2020”. Sebagai guru kelas di SD Negeri 30 selalu mengalami permasalahan dalam proses pembelajaran. Salah satu permasalahan yang penulis temukan dilapangan adalah kurang aktifnya siswa mengajukan pertanyaan atau menyampaikan ide/pendapat pada orang lain. Hal ini merupakan salah satu indikasi kurangnya motivasi siswa dalam mempelajari matematika. Untuk mengatasi permasalahan tersebut guru peneliti mencoba menerapkan metode tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur dalam pembelajaran matematika. Hipotesis dalam penelitian ini adalah prestasi siswa yang diajarkan dengan menerapkan metode tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi siswa dengan materi kubus di SD Negeri 30 Banda Aceh subjek penelitian ini adalah kelas II sebanyak 28 orang. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan : (1) Penerapan metode Tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur dalam pembelajaran matematika di kelas II SD Negeri 30 Banda Aceh telah dapat meningkatkan motivasi siswa dari 65% pada siklus I menjadi 83% pada siklus ke 2. Peningkatan ini telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 75% dan (2) terdapat peningkatan prestasi belajar yang diajarkan dengan menggunakan metode Tanya jawab dan latihan dalam pembelajaran matematika di SD Negeri 30 Banda Aceh. Peningkatan ini dapat dilihat pada nilai keberhasilan belajar siswa pada siklus I rata-rata 6,89 menjadi 7,55 dan pada siklus ke 2 dari 6,7 menjadi 7,9 sangat memuaskan.

Kata kunci: Prestasi, Motivasi belajar, Metode Tanya Jawab, Tugas Terstruktur

PENDAHULUAN

Pendidikan di sekolah merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan untuk mencapai kemajuan suatu bangsa. Melalui pendidikan akan dapat terbentuk generasi penerus pembangunan yang tangguh dan berkualitas menghadapi tantangan didunia yang semakin maju.

Suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila tercapai suatu hasil yang sesuai dengan tujuan tersebut. Maka harus ada keterkaitan baik antara pendidikan dengan siswa maupun antara siswa dengan lingkungan sekolah dimana mereka mendapatkan pendidikan formal. Pendidikan formal disekolah diberikan dalam bentuk pengajaran, sebagai pendidikan kita tidak hanya mengajar tetapi juga harus memikirkan bagaimana mempersiapkan siswa agar ilmu yang diberikan kepada mereka di sekolah dapat dipergunakan dan diamalkan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

(2)

167 Di Sekolah Dasar terdapat satu pelajaran mendasar yaitu matematika yang sangat erat kaitannya dengan pelajaran lain. Agar siswa dapat menguasai matematika, maka mereka harus dibekali dengan materi dasar dalam matematika.dua unit yang diajarkan dalam matematika yaitu, unit Aritmatika dan unit Geometri. Masing-masing unit memuat kesimpulan materi matematika tertentu yang dituangkan dalam kurikulum 2013 matematika sekolah dasar. Tahun 2006 yang telah disempurnakan. Namun untuk mencapai tujuan yang diharapkan tidak hanya dari usaha pendidik dan siswa saja tetapi usaha semua pihak. Sekolah dasar merupakansasaran tepat dalam pembentukan sikap, kecerdasan dan kepribadian anak, namun yang ditemui siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika.

Kenyataan yang dijumpai dilapangan, masih terdapat kesenjangan antara pelaksanaan proses belajar mengajar dengan apa yang diharapkan kurikulum. Guru lebih terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran sebagai pemberi pengetahuan kepada siswa. Sehingga materi pelajaran setiap semester selesai diajarkan dengan mengabaikan aspek proses, psikomotor dan afektif siswa dan siswa menjadi kurang komunikatif serta bosan. Dan hasil belajar siswa masih kurang memuaskan. Hal ini ditunjukkan hasil pengamatan dan yang dirasakan guru matematika sendiri saat proses belajar mengajar, nilai ulangan harian kelas menunjukkan 40% siswa yang tuntas belajar.

Rendahnya keberhasilan ini merupakan suatu indikasi bahwa motivasi dan materi penguasaan materi tersebut masih sangat rendah oleh siswa. Diduga penyebab rendahnya penguasaan oleh siswa adalah :

(1) Motivasi siswa belajar matematika masih rendah karena penyajian materinya masih belum menyentuh rasa ingin tahu siswa ;

(2) Kurangnya media atau alat peraga yang digunakan guru untuk menarik motivasi siswa.

Untuk meningkatkan pemahaman dan prestasi hasil belajar siswa, maka diperlukan berbagai upaya dapat menunjang keberhasilan pencapaian tujuan mata pelajaran matematika. Untuk itu perlu dikembangkan suatu strategi pembelajaran yang inovatif yang dapat meningkatkan penguasaan materi matematika dan meningkatkan motivasi serta menumbuhkan kreatifitas siswa, Salah satu alternative metode pembelajaran Salahsatu alternative metode pembelajaran inovatif yang dapat

diterapkan adalah metode tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur .

Dalam kegiatan belajar mengajar terutama tentang metode tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur rumah, guru dapat mengarahkan dan membimbing siswanya untuk belajar. Siswa diaktifkan dengan pertanyaan-pertanyaan baik yang diajukan oleh guru maupun oleh siswa dan tugas-tugas yang diberikan kepadanya siswa akan lebih giat dalam belajarnya, sehingga hasil belajarnya diharapkan akan lebih baik dan siswa termotivasi dalam belajarnya.

Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui ada/tidaknya peningkatan motivasi belajar siswa dengan penerapan metode tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur pada mata pelajaran matematika materi kubus.

2. Untuk mengetahui ada/tidaknya peningkatan prestasi belajar dalam mata pelajaran matematika dengan materi kubus.

(3)

168 KAJIAN PUSTAKA

Motivasi belajar

Sardiman ( 2000 : 82 ) mengemukakan, “ Motivation is an essential condition of learning.” Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasiakan senantiasa menentukan intesitas usaha belajar bagi para siswa.

Ada 4 (empat) fungsi motivasiyaitu :

a. Motivasi manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasidalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasidapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan- perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak sesuai dengan tujuan.

d. Motivasi manusia untuk melakukan usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan memperoleh prestasi yang baik.

Metode Tanya jawab dalam pembelajaran.

Untuk mencapai tujuan perlu cara, sehingga dengan demikian tujuan yang di harapkan dapat tercapai secara efektif dan efesien.Cara untuk mencapai sesuatu itu dikenal dengan nama metode.Penggunaan metode dalam bidang pendidikan dan pengajaran bukanlah merupakan hal baru, karena setiap proses pengajaran yang dilaksanakan oleh para Guru mempunyai tujuan masing-masing

Dari uraian diatas dapat ditegaskan bahwa setiap guru dalam proses belajar mengajar akan menggunakan metode untuk mempermudah penyampaian materi pelajaran,sehingga mempermudah pencapaian tujuan sebagaimana yang diharapkan.

Oleh karena itu guru dapat mengadakan pendekatan-pendekatan kepada siswa dengan menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan.

Metode pemberian tugas terstruktur

Salah satu metode mengajar yang digunakan dalam pelajaran matematika adalah metode pemberian tugas terstruktur . Metode ini dilaksanakan pada akhir proses belajar mengajar. Metode pemberian tugas terstruktur (resitasi) adalah salah satu mengajar, dimana guru diberikan tugas-tugas kepada siswa dan setelah dikerjakan siswa menyerahkan kembali kepada guru untuk diperiksa (diberikan penilaian).

Menurut Hamalik (1989:46) metode pemberian tugas terstruktur adalah,” Suatu cara mengajar yang dicirikan oleh adanya kegiatan perencanaan antara guru dan siswa

(4)

169 mengenai suatu Persoalan atau problema yang harus diselesaikan serta dikuasai oleh siswa dalam jangka waktu yang disepakati bersama antara guru dan siswa”

Pengertian metode pemberian tugas terstruktur secara lebih luas merupakan suatu perencanaan atau pengorganisasian bersama antara guru dan siswa mengenai suatu materi pelajaran. Perencanaan yang dilakukan bersama antara guru dan siswa mengenai suatu persoalan yang harus diselesaikan oleh siswa dalam waktu tertentu.

Dalam metode pemberian tugas terstruktur hendaknya guru memberikan saran-saran dan pengarahan-pengarahan serta mengecek, apakah siswa benar-benar telah memahami apa yang harus dicapai. Kegagalan siswa dalam mengerjakan tugas adalah tanggung jawab guru dan orang tua siswa. Sehingga menyebabkan tugas yang diberikan kurang tepat diselesaikan siswa. Menurut Soejono (1981:43) menyatakan, “ Latihan sangat banyak macam, tergantung pada tujuan yang hendak dicapai seperti tugas peneliti, tugas menyusun laporan, tugas motivasi, tugas di laboratorium dan tugas-tugas lainnya.”

METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 30 Banda Aceh pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020, mulai tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31 Maret 2020

Subjek Penelitian

Subjek Penelitian adalah seluruh siswa kelas II SD Negeri 30 Banda Aceh yang terdiri dari 28 orang, karena permasalahan kelas II ini lebih diprioritaskan dibandingkan kelas yang lain. Subjek memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda- beda dan bervariasi ( heterogen ).

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan media LKS, sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung siswa diberikan tes ( tes awal dan tes akhir), selesai pembelajaran berakhir siswa diberikan format motivasi siswa, guru mengetahui secara jelas apa yang dialami oleh siswa setelah diberi tindakan guru selama PBM berlangsung.

Analisis Data

Data dianalisis menggunakan tes hasil belajar dengan mengukur motivasi siswa dalam matematika dianalisis dengan skala (Kurikulum 2013).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Awal

Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas II SD Negeri 30 Banda Aceh yang berjumlah 28 orang. Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Siklus pertama menguraikan materi kubus dengan membentuk kelompok- kelompok kecil selama 2 x 35 menit (2 jam pelajaran) dalam satu kali pertemuan, siklus kedua mengulangi materi yang lalu selama 2 x 35 menit (2 jam pelajaran) satu kali pertemuan, untuk mengukur keberhasilan siswa yang dicapai setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan metode Tanya jawab. Dan metode pemberian tugas terstruktur .Penilaian dalam penelitian ini meliputi dua hal: yaitu pertama, penilaian

(5)

170 hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai tes siswa. Kedua, penilaian dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran.

Hasil Penelitian a. Siklus Pertama

Setelah semua persiapan penelitian dipersiapkan, guru peneliti melaksanakan tindakan dikelas, dengan subjek penelitian yaitu di kelas II SD Negeri 30 Banda Aceh.

Pada siklus pertama ini, guru peneliti melaksanakan pembelajaran dengan rencana tindakan yang telah dipersiapkan selama 2 kali tatap muka dengan materi yang telah ditentukan. Pada setiap tatap muka disajikan materi pembelajaran yang berbeda sesuai dengan alokasi waktu dan Rencana pelaksanaan pembelajaran. pelajaran matematika semester ganjil. Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, maka guru peneliti telah menetapkan rencana tindakan yang akan diaplikasikan untuk mengatasi masalah yang telah dirumuskan. Rencana tindakan itu ditetapkan melalui langkah-langkah :

1. Perencanaan (Planning )

Pada setiap tatap muka guru peneliti mempersiapkan desain pembelajaran (DP), lembaran kerja siswa (LKS), soal-soal ulangan ( post test) serta instrumen penelitian yang diperlukan. Persiapan ini semuanya disesuaikan dengan permasalahan dan materi yang akan disajikan. Dalam rencana pembelajaran ini memunculkan prilaku baru dan keterampilan generik yang harus dimiliki siswa, guna untuk meningkatkan motivasi siswa belajar matematika di kelas II SD Negeri 30 Banda Aceh Yaitu :

1. Guru peneliti menerapkan strategi belajar kelompok kecil dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Jumlah keseluruhan ada 5 kelompok. Siswa laki- laki dengan Siswa perempuan dengan kelompoknya berbeda dan kemampuan siswa tiap kelompok bervariasi. Setelah pembagian kelompok selesai guru memberi nama- nama kelompok, dengan nama-nama sebagai berikut :

 Kelompok kubus

 Kelompok lingkaran

 Kelompok segitiga

 Kelompok segi empat

 Kelompok kerucut

2. Selanjutnya guru menjelaskan cara bekerja dalam kelompok sesuai dengan petunjuk LKS. Pada saat ini siswa bekerja, guru membimbing sekaligus guru menerapkan metode tanya jawab yaitu membangkitkan motivasi siswa belajar dengan mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata, mereka menjawab tugas yang diberikan guru dan motivasisisw menghubungkan pengetahuan yang mereka peroleh dengan kehidupan sebenarnya.

3. Selama proses kerja kelompok, guru berupaya mematau siswa yang kurang aktif Serta memberi bimbingan dari satu kelompok ke kelompok lain, ini dilakukan guna untuk Membangun pemahaman oleh siswa sendiri berdasarkan pengalaman yang diperoleh, sekaligus merupakan pengalaman baru bagi mereka. Dimana pemahaman yang mendalam akan diperoleh siswa dari bekerja sama dan menjawab tugas secara, sehingga Siswa memperoleh keterampilan generik, mengekspresikan imajinasi dan memberi kesan Pengalaman belajar yang bermakna.

4. Metode tanya jawab, juga akan diterapkan guru saat diskusi kelas, dimana guru meminta Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas secara bergiliran. Dengan demikian, upaya guru memotivasisiswa belajar dan melatih siswa bertanggung jawab atas tugasnya akan muncul. Dan latihan selama KBM

(6)

171 berlangsung, hal ini guru telah berupaya mengembangkan keterampilan generik Berfikir kritis kemampuan bertanya berbagi pengalaman serta menciptakan suasana masyarakat belajar.

5. Diakhir pembelajaran guru akan mengadakan penilaian dengan menggunakan lembaran soal (test) guna untuk mengukur pengetahuan siswa,dengan menggunakan soal yang telah disusun oleh guru dan sesuai waktu pada rencana pembelajaran.

6. Selanjutnya, guru peneliti bersama pengamat (Observer) akan melakukan refleksi tentang apa yang telah dilakukan oleh guru maupun siswa dan apa yang dialami ketika proses Pembelajaran berlangsung, serta bagaimana tampak dari tindakan yang telah diterapkan guru terhadap suasana belajar siswa dan hasil belajar siswa.

Ini dilakukan dengan Memberi waktu post- test dengan menggunakan soal dan memberi format motivasidan Keaktifan siswa selama PBM dan format siswa terhadap proses pembelajaran. Hasil Refleksi guru akan menyusun langkah-langkah tindakan selanjutnya sampai permasalahan dianggap tuntas atau perlu tindakan selanjutnya.

2. Pelaksanaan ( Akting )

Berdasarkan rencana tindakan dan desain pembelajaran yang telah dipersiapkan, guru dengan teman kolaborator / Pengamat :

 Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran dan alokasi waktu yang telah diterapkan.

 Semua rencana tindakan yang telah dirumuskan guru dengan pengamat pada 2 kali Pertemuan selama siklus satu dapat dilaksanakan secara teratur oleh guru mulai dari kegiatan awal sampai dengan kegiatan terakhir.

3. Pengamatan (Observing )

Setelah guru melaksanakan semua rencana tindakan selama 2 kali tatap muka pada siklus 1 di kelas II SD Negeri 30 Banda Aceh, dan hasil pengamatan, pengamat catatan lapangan guru, lembaran format tanggapan siswa terhadap PBM, serta hasil ulangan harian siswa diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Penerapan langkah - langkah pembelajaran oleh guru pada siklus 1, yaitu 1 kali tatap muka telah sesuai dengan rencana pembelajaran dan metode tanya jawab dan

metode pemberian tugas terstruktur.

 Strategi pembelajaran dengan kelompok kecil pada siklus ini telah Motivasi keaktifan Siswa berdiskusi dalam kelompok, yaitu bertanya sesama teman dan bertanya kepada Guru , rata-rata siklus 1 sebanyak 10 orang (36%) dan siswa aktif mengerjakan tugas Secara menggunakan lembaran kerja siswa 20 orang (71%).

Sedangkan siswa yang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok 7 orang ( 25%).

- Tugas siswa menyelesaikan LKS dan sebagai tugas , dampak, membuat Siswa lebih tekun dalam bekerja untuk menuangkan imajinasinya dan memperoleh Keterampilan generik, sehingga terlihat suasana belajar aktif, dan memberi kesan Pengalaman belajar memakna serta memupuk kerja sama dalam kelompok hal ini Sangat jelas terlihat pada siklus 1, terutama pada pertemuan ke- 2, rata-rata 18 orang (65%).

2. Pada saat diskusi kelas berlangsung, guru peneliti dapat mengetahui bahwa ada yang Kurang berani mengajukan pertanyaan atau menyampaikan pendapatnya, sehingga yang Menjawab maupun berpendapat cenderung didominasi oleh siswa yang pintar dan itu-itu Saja orangnya, pada saat latihan guru harus memberikan perhatian

(7)

172 atau bimbingan yang harus merata dan waktu yang cukup untuk semua kelompok.

Sehingga tidak ada kelompok yang merasa diabaikan. Dalam hal ini perlu perhatian guru untuk mengatasi kendala tersebut pada pertemuan atau siklus berikutnya.

3.Tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran matematika dengan menggunakan Metode tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur selama siklus 1, menunjukkan respon yang positif, diantaranya penggunaan waktu bekerja, cukup efektif dan pembagian tugas yang diberikan guru sangat jelas, sehingga Motivasi siswa untuk Bertanggung jawab menyelesaikan tugasnya. Meskipun pada siklus 1 ini masih ada Siswa yang tidak dapat menyelesaikan tugasnya secara baik dan benar. Untuk melihat Tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran dengan dilihat pada tabel 1.

Menurut guru kolaborator (pengamat) yang memantau kegiatan proses belajar mengajar pada siklus 1, hal ini wajar saja terjadi,karena jumlah siswa yang banyak untuk satu kelas dan belum terbiasa dengan cara belajar seperti ini, namun upaya guru telah Menunjukkan hasil yang sangat berarti dan memadai pada siklus 1 ini.

4. Refleksi dan Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang diperoleh guru dan pengamat selama 2 kali tatap muka pada siklus 1, telah terlihat ada pengaruh dari tindakan yang diberikan guru peneliti ,maka dapat ditinjau dari keberhasilan dan kelemahannya baik dari pihak guru maupun siswa antara lain.

1. Keberhasilan Guru dan siswa

 Kemampuan guru melaksanakan tindakan, untuk meningkatkan motivasisiswa sesuai Rencana dan langkah-langkah pembelajaran sudah mencapai 75%.

 Kemampuan siswa bekerja sama dalam kelompok telah mulai terlihat aktif pada Pertemuan 1 siklus 1, telah mencapai 23 orang (82%) .

 Kemampuan siswa bertanya sesama teman bertanya dan kepada guru, rata-rata Siklus 1 sebanyak 13 orang (54%).

Keberanian siswa mempresentasikan hasil kerjanya didepan kelas pada siklus 1 ini, Rata-rata mencapai 10 orang (36%).Nilai hasil ulangan harian siklus 1 rata-rata kelas pada pertemuan 1 mencapai rata-rata 6,89, dan keberhasilan belajar secara klasikal hanya 1 orang (4%). Kenyataan ini tentu Belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan guru peneliti.

2. Kelemahan guru dan siswa

 Upaya guru untuk meningkatkan motivasisiswa dengan menggunakan metode tanya Jawab dan latihan belum memperoleh hasil maksimal, artinya belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.pelaksanaan tindakan yang direncanakan oleh guru peneliti, untuk memotivasi siswa belajar matematika materi kubus. Menurut pengamat yang telah memadai, namun perlu diperbaiki pada kegiatan Kegiatan membangkitkan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dari orang lain yang masih kurang.

 Hasil tes pada siklus 1 memperoleh skor rata-rata sebesar 6,89, kiranya nilai rata-rata ini harus lebih baik lagi pada pertemuan selanjutnya. Menindak lanjuti keberhasilan dan Kelemahan yang ditemukan yang telah diuraikan diatas, guru peneliti bersama pengamat guru kolaborator, sepakat akan melanjutkan pelaksanaan tindakan kelas pada siklus ke 2 dengan 1 tatap muka lagi.

(8)

173 b. Siklus kedua

Berdasarkan refleksi yang ada pada siklus 1, maka guru peneliti bersama pengamat Menetapkan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus 1 perlu perbaikan ada pada siklus 2 agar pembelajaran berlangsung secara optimal.

1. Perencanaan ( Planning)

Pada siklus 2 ini akan dilakukan sama dengan yang direncanakan pada siklus 2 sebelumnya, yaitu bertujuan untuk memunculkan prilaku baru dan keterampilan generic yang harus dimiliki siswa secara optimal, guna untuk meningkatkan motivasi siswa belajar matematika di kelas VI SD Negeri 30 Banda Aceh. Rencana yang disusun berupa :

 Guru peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian

 Menetapkan topik yang diajarkan.

 Menyiapkan LKS

 Guru peneliti akan menerapkan strategi belajar metode tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan.

 Menyusun evaluasi proses pembelajaran berupa pre test dan pos test

 Menyusun angket respon pada siswa untuk memberikan tanggapannya dalam pembelajaran Yang telah dilaksanakan guru peneliti.

2. Pelaksanaan ( Acting )

Berdasarkan rencana tindakan dan desain pembelajaran yang telah dipersiapkan, guru Dengan teman kolaborator / pengamat :

 Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran dan alokasi waktu yang telah diterapkan.

 Semua rencana tindakan yang telah dirumuskan guru dengan pengamat pada 2 kali

 Pertemuan selama siklus 2 dapat dilaksanakan secara teratur oleh guru mulai kegiatan awal sampai dengan kegiatan terakhir.

 Guru motivasi siswa dengan bertanya jawab dan memberikan tugas terstuktur berupa pertanyaan-pertanyaan yang tingkatannya lebih tinggi dari siklus 1.

 Guru melaksanakan kegiatan inti lebih kurang 70 menit sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun .

 Guru melaksanakan tes akhir selama + 20 menit

 Guru membagikan angket respon siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru Peneliti selama 5 menit.

3. Pengamatan (Observing )

Setelah guru melaksanakan semua rencana tindakan selama 2 kali tatap muka pada siklus 1 di kelas II SD Negeri 30 Banda Aceh, dan hasil pengamatan pengamat, catatan lapangan guru,lembaran format tanggapan siswa terhadap PBM, serta hasil ulangan harian siswa diperoleh sebagai berikut :

1. Penerapan langkah-langkah pembelajaran oleh guru pada siklus 2, yaitu 2 kali tatap muka, telah sesuai dengan rencana pembelajaran, dan metode tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur.

 Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran cukup teratur sesuai dengan desain Pembelajaran Kondusif.

 Siswa sangat aktif dalam mengajukan pertanyaan dan menyampaikan ide / pendapatnya. Kepada teman dan guru dan sangat antusias dalam menyelesaikan soal-soal pemberian Tugas dengan bekerja kelompok dan mengerjakan LKS yang diberikan guru.

(9)

174

 Tugas dengan bekerja kelompok dan mengerjakan LKS yang diberikan guru.

 Bimbingan guru pada saat siswa bekerja kelompok sudah cukup baik dan intesif, sehingga siswa mendapat bimbingan secara merata untuk semua kelompok.

 Pada saat presentasi hasil kerja kelompok guru peneliti menyuruh siswa secara acak untuk Menyajikan hasil kerja kelompok yang telah dilakukan, dan siswa sportif Memperhatikan sajian temannya dan merespon dengan tepuk tangan, untuk meraya kan keberhasilan temannya. Guru terlihat sangat arif dan selektif dalam membimbing siswa untuk mempertahankan suasana belajar yang kondusif.Guru melaksanakan pos tes sesuai dengan waktu yang telah ditentukan tidak ada siswa yang perlu penanganan secara khusus tapi umumnya mereka harus lebih giat lagi dalam membaca di rumah agar proses pembelajaran untuk topik yang lainnya lebih siap dan baik lagi.Untuk memperjelas catatan-catatan lapangan guru peneliti dan kolaborator tentang motivasi dan Keaktivan siswa selama proses belajar mengajar matematika dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Persentase motivasi dan keaktifan siswa terhadap pembelajaran Menggunakan metode tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur

No. Indikator motivasidan keaktifan siswa yang diamati dalam PBM

Rata –rata Siklus 1

Rata-rata Siklus 2

Jumlah Siswa

% Jumlah Siswa %

1. Siswa yang memperhatikan guru pada awal PBM

28 10

0 28 10

0 2. Siswa yang aktif bekerja dan selesai

mengerjakan tugas Kelompok dalam waktu 35 menit

23 82 25 89

3. Siswa yang aktif menggunakan buku

sumber 20 71 24 86

4. Siswa yang aktif bertanya sesama teman maupun guru Pada waktu diskusi kelompok ke diskusi kelas

10 36 23 82

5. Siswa yang dapat mempresentasikan hasil diskusi Kelompok didepan kelas serta memberi contoh nyata.

10 36 15 54

6. Siswa dapat mengaitkan pembelajaran yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa.

18 64 25 89

Rata- rata persentase 65 83

Berdasarkan analisis data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa siswa yang telah termotivasi dalam PBM matematika di kelas II SD Negeri 30 Banda Aceh selama 2 siklus penelitian ini rata-rata lebih 23 orang (83%). tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran matematika, datanya dapat dilihat pada tabel 2.

(10)

175 Tabel 2.Tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran matematika dengan menggunakan Metode tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur .

No. Pertanyaan

Tanggapan Siswa

Rata-rata Siklus 1 Rata- rata Siklus 2 SS S KS TS SS S KS TS

1.

Saya merasa tertarik belajar matematika karena dapat belajar langsung dengan yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

20 8 - - 25 3 - -

2.

Penggunaan waktu bekerja dalam kelompok lebih efektif, karena pembagian tugas kelompok oleh guru cukup jelas.

19 9 - - 23 5 - -

3.

Tanggung jawab terhadap tugas dalam kelompok sangat

dirasakan,sebabMasing masing anggota akan mempresentasikan hasil kerjanya didepan kelas.

25 2 1 - 22 6 - -

4.

Pengetahuan matematika yang saya Pelajari ini sangat berguna dalam Kehidupan saya.

20 4 4 - 21 7 - -

5.

Dengan tanya jawab dan pemberian tugas yang diberikan oleh guru saya merasa senang karena dapat melatih keberanian dan dapat lebih aktif menyelesaikan soal-soal.

22 5 1 - 26 2 - -

6.

Saya merasa termotivasi/

terdorong untuk menjawab pertanyaan guru karena pertanyaan guru berkaitan dengan kehidupan sehari- hari

20 8 - - 24 4 - -

Jumlah rata-rata 21 6 1 - 24 4 - - Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 2 diatas, dapat dijelaskan tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur sebagai berikut :

Pada siklus 1 yang merasa tertarik belajar matematika, karena dapat berlangsung dengan yang ada dalam kehidupan sehari-hari sebanyak 20 orang (71%) sangat setuju dan siswa setuju rata-rata 8 orang (29%), sedangkan pada siklus 2 Sebesar 25 orang ( 89%) siswa sangat setuju dan sebanyak 3 orang (11%) yangsetuju

(11)

176 Pada siklus 1, siswa yang sangat setuju dengan penggunaan waktu bekerja dalam kelompok yang efektif, karena pembagian tugas kelompok oleh guru cukup jelas sebanyak 19 orang (68%) dan setuju sebanyak 9 orang (32%). Sedangkan Pada siklus ke 2 yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 23 orang (82%) dan setuju 3 orang (18%).

Pada siklus 1, siswa sangat setuju karena tanggung jawab terhadap tugas dalam kelompok sangat dirasakan, sebab masing-masing anggota akan mempresentasikan hasil kerjanya didepan kelas sebanyak 25 orang (89%), setuju sebanyak 2 orang (7%), dan kurang setuju sebanyak 1 orang (4%). Pada siklus ke 2, yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 22 orang (77%) dan setuju yang sebanyak 6 orang (21%).

Pada siklus 1, siswa yang merasa sangat setuju pengetahuan matematika yang saya pelajari ini sangat berguna dalam kehidupannya sebanyak 20 orang (72%), setuju 4 orang (14%) dan kurang setuju 2 orang (14%).Pada siklus ke 2 siswa yang merasa sangat setuju pengetahuan matematika yang saya pelajari ini sangat berguna dalam kehidupannya sebanyak 21 orang (75%) dan setuju 7 orang (25%).

Pada siklus 1, siswa yang merasa sangat setuju dengan tanya jawab dan latihan yang diberikan oleh guru karena dapat melatih keberanian dan dapat lebih aktif menyelesaikan soal-soal sebanyak 22 orang (78%), setuju 5 orang (19%) dan kurang setuju 1 orang (3%) Pada siklus ke 2 siswa yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 26 orang (93%) dan setuju 2 orang ( 7%).

Pada siklus 1, siswa yang merasa sangat setuju merasa termotivasi/ terdorong untuk menjawab pertanyaan guru karena pertanyaan guru berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sebanyak 20 orang (71%) dan setuju 8 orang (19%). Pada siklus ke 2 siswa yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 24 orang (86%) dan setuju 4 orang (15%).Untuk melihat pengaruh terhadap motivasi dan keaktivan siswa belajar matematika selama penelitian ini, maka guru mengadakan evaluasi tes yang mana hasilnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.

Tabel 3 Nilai hasil ulangan harian matematika pada siklus 1 pertemuan 1 dan 2 No Siklus 1 Pertemuan 1 Silklus 1 Pertemua 2

Nilai (N) Frekuensi (1) (NXl) Nilai (N) Frekuensi (1) (NXl)

1 5 0 0 5 0 0

2 6 5 30 5,5 0 0

3 6,5 5 32,5 6,5 0 0

4 7 10 70 7 10 70

5 7,5 7 52,5 7,5 9 67,5

6 8 1 8 8 5 40

7 8,5 0 0 8,5 4 34

Jumlah 28 193 28 211,5

Rata – rata 6,89 7,55

Catatan : Nilai rata-rata adalah Jumlah (NXl) f.

Berdasarkan hasil analisis ulangan harian siswa Pada siklus 1 pada tabel 3a diatas dapat dijelaskan bahwa pada pertemuan 1 sebanyak 8 orang siswa yang belum tuntas belajarnya dengan nilai 6, sedangkan siswa yang belum mencapai KKM adalah sebanyak 8 orang juga yang bernilai 6, ini berarti 16% yang belum tuntas belajarnya dan sebanyak 30 orang atau (84%) sudah tuntas. Nilai rata-rata kelas antara pertemuan 1 dan pertemuan 2 adalah naik sebesar 0,97. Kenaikan nilai ini mencerminkan adanya pengaruh tindakan yang dilakukan Pada siklus 1 untuk lebih memperkuat hasil

(12)

177 tindakan siklus 1, maka dilanjutkan penerapan tindakan pada siklus 2 dimana hasil ulangan harian dapat dilihat pada 4 berikut ini.

Tabel 4 Nilai hasil ulangan harian matematika pada siklus 2 pertemuan 1 dan 2 No Siklus 1 Pertemuan 1 Silklus 1 Pertemua 2

Nilai (N) Frekuensi (1) (NXl) Nilai (N) Frekuensi (1) (NXl)

1 5 0 0 5 0 0

2 6 5 30 5,5 0 0

3. 6,5 12 32,2 6,5 2 0

4. 7 3 10,5 7 3 21

5 7,5 3 22,5 7,5 3 37,5

6 8 2 16 8 15 120

7 8,5 3 25,5 8,5 3 25,5

8 9 0 0 9 2 18

Jumlah 28 190 28 222

Rata – rata 6,70 7,9

Catatan : Nilai rata-rata adalah Jumlah (NXl) f.

Berdasarkan hasil analisis ulangan harian siswa pada siklus 2 pada tabel 3b diatas dapat dijelaskan bahwa pada pertemuan 1, 18 orang siswa yang belum tuntas belajarnya dengan nilai 5. sedangkan siswa yang belum mencapai KKM adalah sebanyak 5 orang juga yang bernilai 5, ini berarti 17,9% yang belum tuntas belajarnya dan sebanyak 23 orang atau 82% sudah tuntas. Nilai rata-rata kelas antara pertemuan 1 dan 2 adalah naik sebesar 1,2%. Kenaikan nilai ini mencerminkan adanya pengaruh tindakan yang sangat berpengaruh terhadap hasil ulangan siswa

4. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang diperoleh guru dan pengamat selama 2 kali tatap muka pada siklus 2, telah terlihat ada pengaruh selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengaruh dari tindakan yang diberikan guru peneliti, maka dapat ditinjau dari keberhasilan dan kelemahannya baik dari pihak guru maupun siswa.

Pembahasan

1. Keberhasilan Guru dan Siswa

 Kemampuan guru melaksanakan tindakan, untuk meningkatkan motivasi siswa sesuai rencana dan langkah-langkah pembelajaran sudah mencapai 90%.

 Kemampuan siswa bekerja sama dalam kelompok telah mulai terlihat aktif pada Pertemuan 1 siklus 1, telah mencapai 23 orang (71%).

 Kemampuan siswa bertanya sesama teman bertanya dan kepada guru, rata-rata pada Siklus 1 sebanyak 10 orang (36%).

 Keberanian siswa mempresentasikan hasil kerjanya didepan kelas pada siklus 1 ini,rata-rata mencapai 10 orang (36%).

 Nilai hasil ulangan harian siklus 2 rata-rata kelas pada pertemuan 1 mencapai rata rata 6,89 dan 2 mencapai 7,55 dengan kenaikan nilai 0,66 dan keberhasilan belajar secara individu dan klasikal tercapai 100%. Kenyataan ini tentu sudah mencapai indicator keberhasilan yang telah ditetapkan guru peneliti.

2. Kendala-kendala Guru dan Siswa.

Kendala yang dialami oleh guru dan siswa masih perlu ditindak lanjuti dalam

(13)

178 pembelajaran matematika pada siklus 2 dengan mengadakan remedial adalah sebagai berikut :Upaya guru untuk meningkatkan motivasisiswa dengan menggunakan metode Tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur sudah memperoleh hasil yang maksimal, Artinya sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan,ingin dilanjutkan lagi pembelajaran yang dilaksanakan guru namun Keterbatasan waktu maka guru hanya melakukan 2 siklus saja.

Walaupun hasil tes ulangan harian yang dilakukan telah cukup baik, namun masih ada siswa yang merasa yang kurang percaya diri pada saat mengajukan pertanyaan dan menyampaikan ide. Hal ini dapat dilihat keragu-raguan dalam menyampaikan kalimat ketika berbicara.

Guru dalam memberikan bimbingan tugas perlu lebih intensif lagi untuk semua kelompok, agar semua siswa mampu menyelesaikan soal atau pertanyaan yang diberikan. Dalam rangka menindak lanjuti kendala-kendala yang dialami guru dan siswa, perlu dibuat gagasan / ide baru dalam pembelajaran matematika yang lebih baik lagi, agar pembelajaran selanjutnya diperoleh hasil yang lebih maksimal.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan yaitu penerapan metode tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur dalam pembelajaran matematika di kelas II SD Negeri 30 Banda Aceh telah dapat meningkatkan motivasi siswa dari 75% pada siklus 1 menjadi 83% pada siklus ke 2.

peningkatan ini telah mencapai indikator keberhasilan yang diterapkan yaitu sebesar 75%. Terdapat peningkatan prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur pada materi kubus kelas II SD Negeri 30 Banda Aceh, peningkatan ini Dapat dilihat pada nilai keberhasilan belajar siswa pada siklus 1 rata-rata 6,89 menjadi 7,55 dan pada siklus ke 2.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, (2001), Pedoman Teknis Pelaksanaan Clss Room Action Research ( CAR), Jakarta : Depdiknas.

--- (2003), Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Dan Penilaian Kurikulum 2013 SD, Jakarta : Depdiknas.

Buchori, dkk, (2005), Tim Guru Tema 1 dan 2 Untuk SD Kelas II. Semarang : Aneka Ilmu

Hamalik, Oemar (1989), Metode Mengajar dan kesulitan-kesulitan belajar, Bandung : Tarsito.

Mulyasa, (2003), Kurikulum Berbasis Kompetensi : Materi, Karakteristik, dan Implementasi, Jakarta : Rineka Cipta.

Nasution. (1996). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.

Jakarta :Bina Aksara.

Purwanto, M, Ngalim, (1985), Psikologi Pendidikan, Bandung : CV, Remaja Karya Sardiman. (2000). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Pedoman Bagi

Calon Guru. Jakarta : Grafindo Persada.

Slameto (1991), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta.

Soeyono, (1981), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta.

Gambar

Tabel 1. Persentase motivasi dan keaktifan siswa terhadap pembelajaran  Menggunakan metode tanya jawab dan metode pemberian tugas terstruktur
Tabel 3 Nilai hasil ulangan harian matematika pada siklus 1 pertemuan 1 dan 2  No  Siklus 1 Pertemuan 1  Silklus 1 Pertemua 2
Tabel 4 Nilai hasil ulangan harian matematika pada siklus 2 pertemuan 1 dan 2  No  Siklus 1 Pertemuan 1  Silklus 1 Pertemua 2

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi antar pengguna jasa dan sopir taksi online mengunakan aplikasi yang sudah disediakan hingga percakapan apapun bisa di sampaikan melalui hal tersebut, dari

Formulir Pengalihan Investasi adalah formulir asli yang dipakai oleh Pemegang Unit Penyertaan untuk mengalihkan investasinya dalam MANDIRI INVESTA CERDAS BANGSA

(1) Warga Negara Asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) yang berkunjung ke Indonesia untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan dan tidak bermaksud untuk

Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para

Pati jika digunakan sebagai bahan baku pembuat edible film akan menghasilkan film yang rapuh, permeabilitas uap air tinggi, dan kurang fleksibel, sehingga

Yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah tahu kuning yang dijajakan oleh pedagang di sembilan pasar Kota Malang yaitu Pasar Tawamangu, Pasar Dinoyo, Pasar

Perubahan ini perlu ditunjang oleh kebutuhan makanan (zat-zat gizi) yang tepat dan memadai. Masa remaja merupakan masa "rawan gizi", karena kebutuhan gizi pada

Berdasarkan hasil analisis data terhadap ketiga aspek yang ditetapkan pada indicator keberhasilan yaitu hasil belajar siswa, kemampuan guru mengelola pembelajaran