3.1. Pra-Produksi
Dalam tahap ini, setelah didapatkan naskahnya, tugas Art Director adalah membuat sebuah karya pra-visualisasi dari nasakah berupa sktsa-sketsa tentang tokoh, properti bahkan sampai suasana. Karena hasil akhirnya nanti adalah produk audio visual. Acuan pra-visualisasi tadi kemudian disketsakan ke dalam sebuah serial gambar yang berurutan, untuk melihat komposisi visualnya dalam sebuah storyboard. Dalam tahap ini, dibuat juga persiapan untuk bagian audio, yaitu dengan casting pengisi suara dan juga persiapan komposisi musik1.
3.1.1. Tujuan dan Strategi Komunikasi
Selama ini kita melihat banyak sekali animasi-animasi 2 dimensi di Indonesia yang ditujukan untuk memperkenalkan dongeng tertentu kepada anak- anak maupun remaja. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka justru mulai lebih memilih bentuk 3 dimensi dibandingkan dengan 2 dimensi semenjak kehadiran mesin Playstation di nusantara. Ketertarikan tersebut diperkuat dengan hadirnya film-film animasi dari Walt Disney melalui studio Pixar seperti Toy Story, A Bug’s Life, Ants, dan yang paling digemari anak-anak sekarang, yaitu Finding Nemo. Pergeseran inilah yang menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan sebuah karya animasi 3 dimensi berdurasi pendek yang mengangkat cerita dongeng “Pencurian di Foxwood (Kisah Foxwood)”. Sebab dirasakan visualisasi cerita ini dalam bentuk 3 dimensi merupakan sarana paling menarik dalam rangka memperkenalkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam cerita tersebut, selain itu pendongeng dan animator di Indonesia dapat melihat potensi yang dimiliki oleh medium yang relatif baru ini. Perkembangan animasi di Indonesia sudah pada taraf yang menjanjikan, namun sayang masih kalah jauh dengan studio- studio animasi luar negeri.
Tujuan jangka pendek dari perancangan ini tak lain adalah untuk memberikan sebuah opsi lain penyampaian cerita dongeng, yaitu dalam bentuk animasi 3 dimensi ,dimana selama ini cerita “Pencurian di Foxwood (Kisah
Foxwood)” belum pernah divisualisasikan dalam karya audio visual 3 dimensi.
Perancangan ini ditujukan bagi anak-anak dan para remaja serta tidak tertutup kemungkinan bagi orang dewasa yang gemar film animasi 3 dimensi. Sedangkan tujuan jangka panjang melalui karya animasi ini diharapkan para animator lokal mau melirik cerita-cerita dongeng dalam negeri dan menggunakanya sebagai basis cerita untuk film animasi mereka di masa mendatang kelak. Selain itu untuk menginformasikan atau memberikan gambaran yang jelas tentang batasan-batasan teknis komputer rumahan dalam menghasilkan animasi 3 dimensi dengan kualitas standart dan memacu perkembangan dunia animasi 3 dimensi di Indonesia.
Strategi Komunikasi yang ditampilkan adalah memberikan tampilan yang relatif menarik serta bahasa Indonesia yang baik dan benar bagi target audience agar mereka dapat mengerti tentang isi pesan cerita yang disampaikan serta alur penceritaan cerita yang dinamis juga berfungsi untuk membuat agar audience tidak menjadi bosan menontonnya.
3.1.2. Tujuan Media dan Kreatif
Untuk perancangan karya animasi ini, media yang dipilih adalah berupa Digital Versatile Disc (DVD) sebagai medium presentasi. Pertimbangan mengapa menggunakan format ini? Karena format ini dirasa sudah mulai memasyarakat meskipun tidak sefleksibel dengan Video Compact Disc (VCD). Beberapa kelebihan yang terdapat pada DVD yaitu DVD mempunyai resolusi video yang lebih besar dari VCD yaitu 720X576 untuk sistem PAL dan 720X480 untuk sistem NTSC dibandingkan VCD yang hanya memiliki format 325X288 untuk PAL dan 320X240 untuk NTSC sehingga hasil gambar visual yang diperoleh tampak lebih tajam dan jernih dibandingkan dengan VCD. Selain resolusi gambar yang cukup bagus salah satu kelebihan lain dari DVD adalah kemampuannya untuk membuat menu-menu interactive video yang menarik sesuai keinginan sutradara seperti pemilihan chapter, subtitle, serta behind the scene.
Untuk kelengkapan sarana promosi maka disertai dengan beberapa media yaitu:
1. Poster pameran
Poster dengan ukuran A3 sebanyak lima ratus lembar dan bergambar seluruh karakter dari cerita film animasi Kisah Foxwood lengkap dengan setting backgroundnya. Pembuatan poster ini sebagai pemberitahuan tentang telah dibuatnya film animasi 3-dimensi. Kisah Foxwood dengan judul “Pencurian di Foxwood”. Selain itu poster tersebut juga dapat dipakai sebagai gambar penghias yang dapat ditempelkan di dinding kamar tidur anak yang menyukai film animasi 3-dimensi Kisah Foxwood.
2. Poster Promosi Diri
Poster dengan ukuran A3 sebanyak satu lembar bertujuan untuk mempromosikan animator pada pameran karyanya.
3. Pin
Pin dengan diameter 6 cm yang didalamnya terdapat gambar-gambar karakter favorit dari kisah Foxwood dan dibuat sebanyak seratus buah.
Umumnya anak-anak menempelkan pinnya pada tas sekolah mereka sebagai hiasan. Pembuatan pin ini dapat dimanfaatkan sebagai media iklan berjalan yang dibawa oleh anak-anak yang bersekolah.
4. Cover DVD
Menggambarkan isi cerita animasi yang telah dibuat sehingga target audience dapat memiliki gambaran dari cerita yang akan ditonton. Cover berukuran 27 x 18.5 cm ini dicetak sebanyak satu lembar dan digunakan untuk sarana pameran.
5. Kemasan DVD
Berukuran 27.5 x 24.5 dicetak sebanyak satu lembar, berguna untuk mengemas DVD sehingga tampil lebih menarik.
6. Brosur Karya
Brosur dengan ukuran A4 digunakan untuk memberikan gambaran tentang karya animasi yang telah dibuat baik dari segi latar belakang, tujuan pembuatan maupun dari segi cerita dan dibuat sebanyak lima ratus lembar.
Tujuan kreatif dari karya perancangan ini ditampilkan dalam bentuk 3 dimensi adalah selain mengikuti tuntutan jaman dimana kini animasi 3 dimensi dianggap sebagai sebuah bentuk seni dan hiburan yang praktis dan efisien dalam menyampaikan pesan juga untuk memberikan media pembelajaran serta hiburan baik bagi anak-anak sampai dewasa yang menggemari animasi 3 dimensi. Tujuan lain dari pembuatan karya ini adalah memunculkan lebih banyak karya-karya animasi independen lainnya di tanah air Indonesia.
3.1.3. Sasaran Khalayak
Target audience dari karya perancangan ini secara umum dapat dibagi 2 yaitu para konsumen yang gemar menonton film animasi baik 2D maupun 3D serta orang-orang yang memiliki bakat dan minat pada bidang ini, dari pandangan umum di atas, target audience dari karya perancangan ini dibagi menjadi dua, yaitu target audience primer dan target audience sekunder
Target audience primer
- Demografis
Target audience primer secara demografis dideskripisikan sebagai anak- anak baik laki-laki atau perempuan berumur antara 4 hingga 8 tahun.
Berkebangsaan Indonesia. Lebih condong pada golongan ekonomi menengah dan atas.
- Geografis
Orang-orang yang berdomisili di Indonesia khususnya di 5 kota besar di pulau Jawa, yaitu Jakarata, Surabaya, Malang, Bandung, dan Yogyakarta.
- Psikografis
Menyukai sesuatu yang sederhana dan lucu. Memiliki ketertarikan pada visual dan warna-warna cerah. Menyukai game-game bergrafis 3 dimensi dan film-film yang padat special effect.
- Behaviour
Suka bermain game-game Playstation atau console lainnya. Gemar menonton film bioskop dan mengoleksi film-film seperti Star Wars, Jurassic Park, Toy Story yang banyak menggunakan teknologi animasi 3 dimensi.
Target audience sekunder
- Demografis
Secara demografis, target audience sekunder dari karya perancangan animasi ini adalah pria maupun perempuan dari umur 9 hingga 35 tahun.
Berkebangsaan baik Indonesia maupun asing yang tinggal di Indonesia (ekspatriat), teredukasi, mengerti istilah-istilah teknis, tidak asing, dan atau menguasai bidang animasi baik 2 dimensi maupun 3 dimensi. Lebih condong pada golongan ekonomi menengah dan atas. Animator- animator amatir, orang-orang yang sedang mempelajari bidang ini, dan orang-orang yang tertarik pada bidang ini.
- Geografis
Orang-orang yang berdomisili di Indonesia khususnya di 5 kota besar di Pulau Jawa, yaitu Jakarta,Surabaya, Malang, Bandung, dan Yogyakarta.
- Psikografis
Praktisi-praktisi yang memiliki ketertarikan yang moderat hingga tinggi terhadap bidang animasi 3 dimensi. Berpikiran terbuka, memiliki ketertarikan pada hal-hal unik, dan terbuka pada hal-hal yang tidak biasa.
- Behavioral
Target audience yang ingin dan baru bergerak di bidang animasi 3 dimensi atau sudah familiar dengan 2 dimensi. Gemar menonton atau juga mengoleksi film-film animasi baik 2D maupun 3D.
3.1.4. Program Tayangan
Karena perancangan berupa media audio visual, maka bentuk komunikasi dari perancangan karya animasi 3 dimensi ini mengambil 2 bentuk, yaitu bentuk verbal dan visual. Secara verbal, bentuk komunikasi yang disampaikan melalui
karya animasi ini adalah pesan-pesan moral yang sama seperti yang disampaikan melalui buku dongeng Cynthia & Brian Paterson. Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa penghubung pada target audience agar pesan moral dari film tersebut dapat tersampaikan dengan jelas. Melalui tampilan visual yang menarik diharapkan agar kalangan yang menjadi target audience primer menjadi terpancing secara kreatif untuk ikut serta dalam pembuatan karya-karya animasi baik bersifat komersial maupun idependen. Untuk itu pembuatan alur cerita Kisah Foxwood maupun bentuk karakter pemeran utamanya tidak sama persis dengan buku cerita tetapi garis besar jalan ceritanya tetap sama, hal ini dilakukan dengan alasan agar karya film animasi pendek yang dibuat ini tetap mempunyai nilai jual apabila karya film animasi ini nanti akan dikomersialkan pada penerbit buku.
Dengan cara, menggunakan karya film animasi 3 dimensi ini sebagai promosi tentang buku cerita miniseri Kisah Foxwood dengan judul Pencurian di Foxwood serta judul buku Kisah Foxwood yang lainnya kepada masyarakat
Tetapi sementara itu dalam waktu dekat ini, sesuai dengan tujuan perancangannya yaitu untuk memotivasi para animator muda agar lebih aktif dan berkreasi, maka penayangan film ini akan dilakukan pada pameran Tugas Akhir angkatan tahun 2001 di Tunjungan Plaza lantai 7 Convention Hall..
3.1.5. Outline
Kadang kita bertanya pada diri kita sendiri, “apakah arti kehidupan itu?”.
Kehidupan manusia, tanpa kita sadari telah mengalami penurunan, jika kita lihat lebih cermat; kemajuan teknologi yang membawa banyak dampak negatif pada manusia dan lingkungannya; kehidupan manusia yang makin hari makin penuh dengan persaingan dan membuat orang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya tanpa mempedulikan nilai dan norma serta moral. Lalu kita bertanya,
“Seperti apakah kehidupan anak-anak kita kelak?”.
Karena itu disusun sebuah cerita yang tidak hanya ditujukan untuk anak- anak, tetapi juga kepada orang-orang dewasa. Cerita tentang kehidupan binatang- binatang dalam hutan Foxwood yang mengajarkan pada kita tentang nilai kejujuran dan keinginan membantu sesama dengan judul “Pencurian di Foxwood (Kisah Foxwood).
Pada suatu sore Harvey si Tikus, Rue si Kelinci, dan Willy si landak sedang bermain kasti di depan toko milik Bapak Gruffey si Luak. Ketika mereka bermain tanpa sengaja bola yang dipukul oleh Willy si landak mengenai kaca pintu pada toko Bapak Gruffey.
Dan ketika itu juga Bapak Gruffey marah besar pada ketiga sahabat itu dan menyuruh mereka pulang dan akan melaporkan kejadian ini kepada orang tua mereka masing-masing, maka pulanglah mereka.
Karena pada saat itu hari sudah mulai petang Bapak Greffey berniat memperbaiki jendela tokonya besok pagi. Keesokan paginya ketiga sahabat tersebut pergi menuju ke toko Bapak Gruffey hendak meminta maaf atas kesalahan yang mereka perbuat kemarin tetapi pada saat mereka sampai mereka mendapati bahwa toko milik bapak Gruffey telah dicuri seseorang.
Ketiga sahabat yang merasa bertanggung jawab atas kejadian itu berusaha menemukan pencuri tersebut dengan mencari-cari petunjuk yang ditinggalkan pencuri . Mereka menemukan petunjuk berupa jejak kaki dan sebungkus permen yang ditinggalkan oleh pencuri. Mereka pun mengikuti jejak kaki tersebut hingga menuju ke pedalaman hutan foxwood yang gelap dan menyeramkan, tetapi hal itu tidak membuat takut ketiga sahabat itu.
Di dalam perjalanan meraka melewati orang-orangan sawah dan kunang- kunang hingga akhirnya mereka menemukan tempat persembunyian pencuri tersebut yaitu seekor rubah yang besar dan jahat. Tetapi karena mereka terlalu kecil untuk melawannya maka Harvey menyusun rencana cerdik untuk menakuti pencuri itu dengan kepala labu dari orang-orangan sawah yang diisi dengan kunang-kunang yang sebelumnya mereka temui. Dan ternyata rencana mereka berhasil sehingga rubah itu lari-lari terbirit-birit karena ketakutan, sehingga akhirnya mereka dapat membawa kembali barang-barang Bapak Gruffey si Luak dan mengembalikannya ke toko.
3.1.6. Pendekatan Visual
Pendekatan visual yang dipakai adalah menggunakan pendekatan 5C yaitu:
1.Close-up (seberapa jauh kita ingin menunjukan penguatan karakter)
Close-up digunakan untuk menekankan penguatan tentang karakter tokoh yang ada dalam cerita, umumnya semakin sering tokoh itu tampil dalam cerita film berarti ia adalah tokoh utamanya sehingga penonton lebih mengenal tentang ciri-ciri karakter dan sifatnya dari peran yang dibawakan oleh aktor atau aktris pemain dalam cerita film tersebut.
2. Continuity (kesinambungan cerita)
Kelogisan kesinambungan cerita harus dapat dipertanggung jawabkan, tidak lompat-lompat ataupun sehingga mengakibatkan audience yang menonton tidak menjadi bingung atas cerita yang ingin disampaikan. Konsep ini diterapkan dalam cerita Foxwood sehingga penonton mengerti dengan jelas jalan ceritanya.
Misalnya toko milik bapak Gruffey dicuri oleh pencuri karena jendela tokonya pecah.
3.Composition (pembagian komposisi cerita)
Pada cerita Foxwood ini sudut-sudut pengambilan kameranya benar-benar memperhatikan aturan sinematografi agar penonton yang melihatnya dapat menikmati cerita film itu yaitu dengan memperhatikan ruang hidung dan ruang kepala.
4.Cutting (perpindahan antara adegan yang satu dengan yang lain)
Teknik Cutting adegan yang digunakan adalah Cut to cut serta fade in, fade out. Untuk teknik Cut to cut digunakan bila adegan itu masih terdapat kesinambungan cerita dengan adegan sebelumnya, sedangkan fade in dan fade out digunakan apabila antara adegan yang satu dengan yang lain terdapat perbedaan yang mencolok misalnya dari setting latar siang hari menjadi setting latar sore hari.
5.Camera angle (berapa sudut pengambilan suatu adegan)
Untuk menampilkan suatu kejadian agar terlihat jelas, dapat memakai beberapa kamera agar gambar yang ditampilkan dapat terdramatisir dengan baik tetapi tidak lupa juga harus memperhatikan faktor estetika pengambilan sudut.
Untuk beberapa adegan yang menunjukan karakter akan meggunakan sudut pandang dekat, sementara ada yang menggunakan sudut pandang tengah dan jauh Medium Shot (MS) untuk memperjelas sebuah aksi dan lingkungan dari adegan
3.1.7. Treatment Sequence.1
Suasana kota yang sangat sibuk tampak penuh dengan gedung-gedung bertingkat (dengan sudut pandang mata burung sehingga terlihat atap-atap dari gedung bertingkat). Terlihat juga sebuah jembatan yang melintasi sebuah sungai kota. Pemandangan kota dari sudut pandang bukit taman kota. Terlihat sebuah jembatan kota dengan sungai mengalir dari di bawah jembatan dengan latar belakang gedung-gedung bertingkat yang ada di kota.
Sequence.2
Seorang anak kecil masih berjalan di taman kota dan melewati sebuah pancuran air (fountain) taman dengan latar belakang perkotaan yang tampak kabur. gadis kecil melepaskan ikan yang ada di aquariumnya ke dalam sungai. ( menuangkan air yang ada di aquariumnya ke dalam sungai.
Sequence.3
Ikan mas dalam sungai sedang berenang-renang bebas dalam air sungai.
Ikan mas yang berada dalam sungai berenang menjauhi kota seperti ia memulai hidung baru dengan berpetualang. ( sudut pandang tampak dari atas Mata burung ). Disertai tulisan title “Armand Budiarto Final Project”. Tampak sungai yang dimana ikan mas masih berenang didalamnya tetapi dengan setting latar belakang yang beda Misal ( padang gurun Sabana atau desa) dengan suasana langit yang agak senja dimana matahari siap terbenam.
Sequence.4
Pengenalan tokoh-tokoh utam karakter yang berada di hutan Foxwood.
Sequence.5
Menggambarkan suasana pedesaan Foxwood dimana para ibu-ibu sedang berbelanja kebutuhan pokok (semua saling berinteraksi satu sama lain)
Disertai title “ Mempersembahkan Kisah Foxwood dengan judul (Pencurian di Foxwood) “
Sequence.6
Ketiga sahabat yaitu Harvey si Tikus , Rue si Kelinci dan Willy si landak sedang bermain baseball / kasti di atas bukit di depan rumah pak Gruffey. Tampak punggung rue dan tangannya sedang meremas-remas bola kasti hendak akan melemparnya ke arah Willy yang juga sudah siap untuk memukulnya. Tampak Rue memincingkan matanya. Bersiap-siap melempar bola. Tangan Willy memegang erat tongkat di tanganya bersiap-siap memukul bola. Willy dan Harvey sedang bersiap-siap menunggu bola yang akan dilemparkan oleh Rue. Rue melemparkan bola yang ada di tangannya. Willy memukul bola dari rue
Sequence.7
Bapak Gruffey si Luak yang sedang membersihkan tokonya sambil berjalan-jalan ke sana-kemari. Terdengar kaca toko bapak Gruffey pecah karena bola yang telah dipukul oleh willy Hingga mengenai kepala bapak Gruffey.
Sequence.8
Pak Gruffey keluar dari tokonya sambil mengacungkan kepalan tangannya sambil marah-marah Ketiga sahabat yang langsung menyembunyikan alat bermain mereka di belakang punggung mereka ketika mereka melihat pak Gruffey keluar dari tokonya sambil marah-marah. Pak Gruffey yang sedang berdiri di tokonya dan masih marah-marah sambil menunjuk kaca tokonya yang pecah.
Ketiga sahabat pulang dengan sedih karena mereka habis dimarahi pak Gruffey Sequence.9
Pak Gruffey yang sedang melihat pintu kaca jendelanya yang pecah pada malam hari.
Sequence.10
Ketiga sahabat yang berjalan menuju ke tempat toko pak Gruffey hendak meminta maaf atas kesalahan mereka. Ketika sampai mereka melihat banyak orang berkumpul di depan toko pak Gruffey.
Sequence.11
Harvey si tikus sedang berbincang dengan temannya yang merencanakan sesuatu [karena mereka merasa bertanggung jawab atas pencurian yang terjadi pada toko bapak Gruffey].
Sequence.12
Ketiga sahabat yang sedang mencari-cari petunjuk di bawah rumput- rumput. Willy menemukan jejak di tanah. Jejak kaki pada tanah. (sudut pandang mata burung dengan latar belakang hutan-hutan) Ketiga sahabat yang sedang melihat jejak kaki di tanah yang menuju kedalam hutan foxwood.
Sequence.13
Ketiga sahabat memasuki hutan foxwood mengikuti jejak kaki. Ketiga Sahabat melewati Orang-orangan sawah yang terletak di antara rumput-rumput.
serta melewati Kunang-kunang bersinar terang yang sedang menari di atas sungai.
Ketiga sahabat melewati Semak-semak dimana dibalik semak tersebut terdapat cahaya perapian dari rubah pencuri.
Sequence.14
Rubah pencuri sedang Tidur-tiduran mengantuk dan disampingnya terdapat gerobak penuh hasil curiannya dari toko Bapak gruffey. Harvey sedang menyelinap dari semak-semak melihat keadaan rubah pencuri. Mata Harvey melihat gerobak yang isinya masih utuh karena pencuri belum sempat menjual barang-barangnya
Sequence.15
Harvey yang sedang berpikir mencari akal cara mendapatkan kembali barang-barang pak Gruffey dari rubah pencuri. Harvey dengan latar belakang ia sedang mengingat-ingat hal apa saja yang telah dilewatinya pada waktu dalam perjalannya. Diantaranya Orang-orangan sawah, kunang-kunang. Ketiga sahabat berdiskusi sambil berangkulan dan berbisik-bisik merencanakan sesuatu
Sequence.16
Gambar-gambar still tentang rencana ketiga sahabat untuk menakuti rubah pencuri.
Sequence.17
Wajah rubah yang terkejut karena ia melihat sesuatu yang menakutkan baginya yang agak setengah ngantuk.Wajah orang-orangan sawah yaitu kepala labu-labu dengan mata yang bernyala-nyala dan mengeluarkan suara yang menakutkan.Rubah pencuri yang lari ketakutan sambil berteriak-teriak ketiga
sahabat yang melompat kegirangan karena rencana mereka menakuti rubah pencuri berhasil.
Sequence.18
Ketiga sahabat membawa kembali gerobak yang berisi barang-barang pak gruffey menuju ke desa mereka. Ketiga sahabat orang-orang desa mereka pak Gruffey di dalam hutan dimana mereka juga sedang mencari Harvey, Rue dan Willy.
Sequence.19
Pak Gruffey memberikan hadiah medali atas keberanian Harvey, Rue dan Willy sebagai tanda terima kasihnya.
3.1.8. Script SCENE 1 FADE IN
EXT. SUASANA PERKOTAAN YANG SIBUK DISERTAI DENGAN SEGALA AKTIVITASNYA
1. ES. ZOOM OUT TAMPAK KOTA DARI ATAS TERLIHAT ATAP GEDUNG
Kegiatan aktivitas kota pada suasana sore hari yang masih berlangsung, orang- orang berjalan dan mobil-mobil kota berlalu lalang
SFX:
Suara bel mobil, suara mesin mobil.
BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 14)
DISSOLVE
SCENE 2
EXT. TAMPAK SISI LAIN DARI KOTA YAITU JEMBATAN KOTA YANG MELINTASI SEBUAH SUNGAI KOTA
2. ES. ZOOM OUT. JEMBATAN KOTA DAN GEDUNG PERKOTAAN DENGAN BACKGROUND LANGIT SORE
Suara kegiatan aktivitas kota agak terdengar samar-samar.
SFX :
Suara Bel, mesin mobil BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 14)
DISSOLVE
SCENE.3
EXT. SUASANA TAMAN KOTA YANG SEJUK BANYAK POHON DAN TENANG DI TENGAH TAMAN TERDAPAT AIR MANCUR.
3. MS.TRACKING. SEORANG ANAK YANG MEMBAWA AQUARIUM IKAN
Anak itu berjalan di taman dengan membawa aquarium dengan ikan di dalamnya
SFX :
Suara kicau burung, hembusan angin, cipratan air mancur.
BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 14)
CUT TO
SCENE.4
EXT. SUASANA TAMAN KOTA
4. BCU.TRACKING . IKAN MAS YANG BERENANG DALAM AQUARIUM
Kamera tracking anak yang berjalan membawa aquarium ikannya. Ikan berenang-renang dalam aquariumnya sambil mengeluarkan gelembung air dalam mulutnya.
SFX:
Suara gelembung air BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 14)
CUT TO
SCENE. 5
EXT. DI PINGGIR SUNGAI KOTA DENGAN BACKGROUND JEMBATAN KOTA.
5. MS.IKAN YANG DILEPASKAN KE SUNGAI TAMPAK AIR TUMPAHAN DARI AQUARIUM MENUJU KE SUNGAI.
Gadis menuangkan air beserta ikannya yang terdapat dalam aquarium ke sungai tepi kota.
SFX :
Suara cipratan air di tuang, kicau burung BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 14)
CUT TO
SCENE. 6
EXT. SUASANA TEPI SUNGAI
6. MS. HIGH ANGLE. GADIS KECIL SEDANG MELIHAT IKAN MAS DALAM SUNGAI SEDANG BERENANG-RENANG BEBAS.
Terlihat pantulan bayangan gadis kecil di atas sungai sedang melambaikan tangannya pada ikannya.
SFX : Suara air mengalir
BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 14)
CUT TO
SCENE 7
EXT. DI DALAM AIR SUNGAI
7. CU. TRACKING. IKAN MAS YANG BERADA DI DALAM SUNGAI Ikan mas berenang-renang merasa bebas seperti memulai hidup baru dengan berpetualang.
SFX :
Suara berenang dalam air BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 14)
CUT TO
8. LS. IKAN MAS YANG BERENANG MELEWATI TULISAN
SUPERIMPOSE “ARMAND BUDIARTO FINAL PROJECT”
Ikan berenang dari sudut bawah tengah kamera. Menuju ke atas kamera hingga keluar frame kamera. Ikan berenang sambil melewati tulisan “Arman Budiarto Final Project” yang pada akhirnya hilang terkena riak air yang ditimbulkan oleh ikan.
BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 14)
CUT TO
9. MS. TRACKING. HIGH ANGLE. IKAN MAS TAMPAK PERSPEKTIF DENGAN SUDUT KAMERA SEKITAR 60 DERAJAT
Ikan mas berenang terus hingga senja menuju dunia luas yang belum pernah dijelajahinya tampak diatas sungai bayangan matahari.
BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 14)
DISSOLVE
10. CU. IKAN MAS TAMPAK SAMPING SEDANG BERENANG-RENANG HINGGA TAK SENGAJA IA TERSANGKUT PADA KAIL PANCING RUE KELINCI.
Pada waktu bibir ikan tersangkut kail pancing tampak ekspresinya agak jengkel berusaha melepaskan dirinya dari kail, tetapi pada saat itu juga kail pancing ditarik oleh Rue hingga ikan tersebut ikut tertarik juga
BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 14)
(Voiceover):
“Di dekat sebuah kota yang bising ada sebuah desa yang tenang bernama desa Foxwood disana tinggal tiga sahabat
CUT TO
SCENE. 8
EXT. SUASANA DALAM DUNIA BINATANG YAITU HUTAN FOXWOOD YANG DIPENUHI DENGAN POHON-POHON.
11. MS. SEEKOR KELINCI YANG SEDAN DUDUK DI BAWAH POHON DAN MENARIK UMPAN PANCINGNYA YANG TELAH DITARIK IKAN.
Pada waktu menarik umpan ekspresi mukannya terkejut lalu gambar di freeze / still muncul tempelate tulisan nama “Rue” untuk pengenalan tokoh.
SFX : Suara cipratan air
BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 16) (Voiceover):
“Rue si kelinci yang kuat dan suka membantu”
CUT TO
12. CU. IKAN YANG SEDANG MELAYANG DI ATAS UDARA
Ikan melayang dari sudut bawah kanan kamera menuju ke kiri kamera sampai keluar frame kamera tampak juga kail ikan yang terlepas dan jatuh dari bibirnya.
SFX :
Suara kartun seperti bom jatuh BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 16)
CUT TO
13. HARVEY TIKUS YANG SEDANG MEMAKAN APEL DI ATAS POHON TIBA-TIBA WAJAHNYA TERTIMPA IKAN YANG SEDANG MELAYANG DI UDARA.
Harvey yang sedang santai menikmati apelnya. Tiba-tiba raut mukanya terkejut karena ada seekor ikan menghantam wajahnya sehingga apelnya jatuh lalu gambar di freeze / still lalu muncul tempelate nama “Harvey” untuk pengenalan tokoh.
BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 16) (Voiceover):
“Harvey si tikus yang pintar, cerdik dan banyak akal”
CUT TO
14. CU. SEEKOR LANDAK YANG SEDANG TERTIDUR LELAP. DI BAWAH POHON DAN TERKENA APEL YANG JATUH KE KEPALANYA
Harvey si landak yang sedang tertidur pulas di bawah pohon tempat Harvey si tikus yang menjatuhkan apelnya. Mengenai kepala Willy sehingga ia terkejut (dengan raut muka agak setengah bangun ia tampak bertanya-tanya) lalu gambar di freeze / still image superimpose tempelate nama untuk pengenalan tokoh.
BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 16) (Voiceover):
“Willy si Landak yang manja dan penakut”
DISSOLVE
15. MS. ZOOM OUT. SUASANA PEDESAAN FOXWOOD DI MANA SEORANG IBU SEDANG BERBELANJA KEBUTUHAN POKOK.
Menggunakan gambar still image tampak seoran ibu tikus ingin membeli sebuah apel.
BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 16)
DISSOLVE
16. SUASANA PEDESAAN DI MANA ANAK-ANAK BERMAIN DENGAN BACKGROUND KEMAH DAN POHON DI SEKITARNYA.
Tamapak Harvey, Rue, Willy berkejar-kejaran menuruni bukit.
BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 16)
DISSOLVE SCENE.9
EXT. SUASANA HUTAN DENGAN POHON-POHON RINDANG
17. LS. ZOOM IN. MEMASUKI HUTAN YANG PENUH DENGAN POHON- POHON DI SEBELAH KIRI KANANNYA. LAMA KELAMAAN NAMPAK TOKO PAK GRUFFEY SI LUAK DENGAN TIGA SEKAWAN BERMAIN DI DEPANNYA.
Pada waktu kamera zoom in keluar tulisan superimpose judul film “Kisah Foxwood (pencurian di foxwood) ‘Cynthia dan Brian Paterson’” sedangkan background tampak kabur sedikit setelah tulisan hilang barulah background nampak jelas dan masuk ke dalam cerita. Lalu nampak ketiga sahabat bermain kasti .
BGM :
Musik lembut instrumental (Lunar Themes nomer 16)
CUT TO
SCENE. 10
EXT. DI DEPAN TOKO PAK GRUFFEY SI LUAK
18. CU. PANNING DARI KIRI KE KANAN. TAMPAK PUNGGUNG RUE SI KELINCI MENUJU KE KANAN HINGGA TERLIHAT HARVEY DAN WIILY
Tampak rue memegang bola di punggunnya bersiap-siap melemparkannya ke arah Willy yang juga sudah siap untuk memukulnya.
CUT TO
19. ECU. TAMPAK RUE MEMINCINGKAN MATANYA
Tampak ekspresi rue menentukkan sasaran lemparnya yaitu ke Willy
CUT TO
20. CU. HIGH ANGLE. TAMPAK WILLY SEDANG BERSIAP-SIAP MENUNGGU BOLA YANG AKAN DILEMPARKAN RUE.
Kamera terletak di bagian atas kepala Harvey dan Willy hingga nampak Rue di depan mereka.
CUT TO
21. ECU.TAMPAK WILLY MEREMAS DENGAN ERAT TONGKAT DI TANGANYA.
Willy mengambil persiapan dengan hati-hati untuk memukul bola dari Rue
CUT TO
22 CU. RUE MELEMPARKAN BOLA YANG ADA DI TANGANNYA
Posisi Rue sebelum melemparkan bola perlu disertai dengan prinsip animasi yaitu antisipasi.
CUT TO
23. MS. LOWANGLE. TAMPAK BOLA YANG DILEMPARKAN DARI TANGAN RUE MENUJU KE KANAN SEBELAH KAMERA.
Bola tampak kecil hingga membesar ke kamera.
SFX : Suara angin bola
CUT TO
24. CU. ZOOM OUT. WAJAH WILLY DENGAN EKSPRESI SIAP MEMUKUL
Terlihat bayangan bola di mata Willy menuju ke arahnya lalu kamera zoom out hingga terlihat wajah Willy.
CUT TO
25. CU. WILLY MEMUKUL BOLA
Kamera tampak dari samping Willy hingga terlihat bola yang datang berhasil dipukul oleh Willy.
SFX : suara bola terpukul
CUT TO
SCENE.11
INT. DI DALAM TOKO BAPAK GRUFFEY SI LUAK.
26. MS. TAMPAK GRUFFEY YANG SEDANG BERJALAN-JALAN DI DALAM TOKONYA.
Bapak Gruffey si Luak yang sedang sibuk mengangkati barang ke sana- ke mari berjalan-jalan lalu lalang di depan kamera.
SFX:
Suara tapak kaki yang sedang berjalan, suara menaruh barang
CUT TO
27. CU. KACA PINTU TOKO BAPAK GRUFFEY PECAH
Tiba-tiba bola yang dipukul oleh Willy mengenai kaca pintu toko bapak Gruffey hingga pecah dan bola tersebut mengenai kepala pak Gruffey.
SFX :
Suara kaca pecah, suara orang jatuh
CUT TO
SCENE.12
EXT. DI DEPAN TOKO BAPAK GRUFFEY
28. MS. KETIGA SAHABAT YANG BERDIRI BERJEJER
Ketiga sahabat Harvey, Rue, Willy sedang melihat ke arah toko Bapak Gruffey.
Harvey
“Aduh! Kita memecahkan jendela pak Gruffey”
CUT TO
29. CU. BEL PINTU TOKO YANG TERGANTUNG DIATAS DEPAN PINTU TOKO
Bel pintu bergerak karena terbentuk pintu yang dibuka oleh pak Gruffey
SFX :
Suara pintu terbuka, suara bel berbunyi.
CUT TO
30. CU. PAK GRUFFEY BERDIRI DI DEPAN TOKONYA SAMBIL MARAH Posisi pak Gruffey berdiri di depan kamera sambil mengacungkan gegaman tangannya ke arah kamera.
Gruffey
“Kalian anak-anak nakal, lihat apa yang sudah kalian lakukan”
CUT TO
31. MS. HIGH ANGLE. KETIGA SAHABAT YANG DIAM MEMBISU KARENA MERASA BERSALAH
Sudut pengambilan kamera dari atas kepala tiga sekawan sehingga nampak kepala belakang tiga sekawan dan bapak Gruffey yang sedang marah-marah.
Gruffey
“Aku sudah memperingatkan kalian ribuaan kali”
CUT TO
32. CU. PAK GRUFFEY YANG MASIH BERDIRI DI DEPAN TOKONYA DAN MASIH MARAH-MARAH SAMBIL MENUNJUK PINTUNYA YANG PECAH
Kamera mengambil sudut samping hingga kelihatan pintu dan bapak Gruffey
Gruffey
“Kali ini kalian”
CUT TO
33. ECU. KACA JENDELA TOKO BAPAK GRUFFEY YANG PECAH Tampak sisa pecahan kaca yang masih tergantug lalu jatuh ke bawah
Gruffey
“Harus membayar ganti rugi”
SFX:
Suara kaca pecah
CUT TO
34. MLS.HIGH ANGLE. KETIGA SAHABAT YANG PULANG DENGAN SEDIH KARENA MEREKA HABIS DIMARAHI BAPAK GRUFFEY
Tampak ekspresi 3 sekawan sedih, lemas. Sementara mereka berjalan menuju kamera dengan latar belakang pak gruffey yang masih marah di depan tokonya
Gruffey
“Sekarang, kalian pulang”
FADE OUT
SCENE. 13
INT. DI DALAM TOKO BAPAK GRUFFEY
35. CU. ZOOM OUT. LANGIT DENGAN BULAN PURNAMA HINGGA TERLIHATBELAKANG KEPALA PAK GRUFFEY YANG SEDANG MEMANDANG KACA PINTU JENDELANYA YANG PECAH
Pak Gruffey memeriksa kerusakan melihat kaca jendela pintunya sambil mengira-ngira apakah ia mampu memperbaikinya krn hari sudah larut malam
CUT TO
36. BCU. WAJAH PAK GRUFFEY YANG SEDANG MEMANDANG JENDELA YANG PECAH
Tampak bayang-bayang kaca yang pecah pada wajah pak Gruffey karena terkena sinar bulan.
Gruffey
“Sudah terlambat untuk memperbaikinya malam ini, aku terpaksa membiarkannya sampai besok”
CUT TO
37. MCU. BAPAK GRUFFEY MEMANDANG PINTU TAMPAK DARI SISI SAMPING.
Setelah bergumam ia berjalan menuju ke arah kamera.
SFK : Suara langkah kaki
FADE OUT
SCENE.14
EXT. PAGI HARI DI BUKIT DEPAN TOKO BAPAK GRUFFEY 38. LS. KETIGA SAHABAT YANG BERJALAN MENAIKI BUKIT
Ketiga sahabat berjalan menuju ke arah kamera.
(Voiceover)
“Keesokan paginya Harvey, Rue dan Willy hendak meminta maaf kepada pak Gruffey, mereka sangat mennyesal atas perbuatan mereka memecahkan kaca
jendela toko pak Gruffey kemarin”.
CUT TO
39. MS. LOW ANGLE. KETIGA SAHABAT YANG BERJALAN SATU PER SATU MELEWATI KAMERA.
Kamera mengambil dari sudut bawah (mata kodok) sehingga ketiga sahabat terlihat menjulang tinggi.
SFX :
Suara Telapak Kaki
CUT TO
SCENE. 15
40. EXT. DI DEPAN TOKO BAPAK GRUFFEY
MS. HIGH ANGLE. NAMPAK BANYAK ORANG-ORANG BERKERUMUN DI DEPAN TOKO BAPAK GRUFFEY.
Nampak tiga sahabat yang baru tiba di depan toko, mereka nampak bertanya- tanya tentang apa yang sedang terjadi. Lalu mereka mendengar kerumunan orang berbincang-bincang bahwa toko pak Gruffey dicuri oleh seseorang.
(Voiceover)
“Di depan toko pak Gruffey ada banyak orang, Ada apa ya?
Orang pertama
Kasihan ya pak Gruffey! Barangnya hilang semua Orang kedua
“Iya,ya ” SFX :
Orang-orang gaduh
CUT TO
41. CU. TIGA SAHABAT SEDANG BERBICANG INGIN MEMBANTU PAK GRUFFEY MENEMUKAN PENCURI TOKONYA
Ketiga sahabat berbincang-bincang bagaimana pencuri itu dapat masuk ke toko bapak Gruffey
(Voiceover):
“Hilang? Wah, pasti ada pencuri. Apakah pencurinnya masuk dari jendela yang pecah kemarin”
Willy
“Bagaimana pencuri itu bisa masuk?”
Rue
“Pencuri itu pasti masuk lewat jendela yang kita pecahkan kemarin”
Harvey
“Kita harus membantu pak Gruffey. Kita harus menemukan pencurinya. Ayo teman-teman mungkin pencuri itu meninggalkan beberapa petunjuk. Ayo kita
lihat
DISSOLVE
SCENE.16
EXT. DI BUKIT DEKAT HUTAN
42. CU. HARVEY SEDANG MEMERIKSA SEBUAH TONG SAMPAH Harvey sedang membuka tutup tong sampah mencari petunjuk
(Voiceover):
“Harvey si tikus mencari petunjuk di dalam tong”
SFK :
Suara tutup tong dibuka
CUT TO
43. CU. RUE SEDANG MENCARI DI BALIK SEMAK-SEMAK Rue sedang membuka-buka semak belukar
(Voiceover):
“Rue si Kelinci mencari petunjuk di antra rimbunan semak”
SFK :
Suara semak-semak
CUT TO
44. CU.WILLY YANG SEDANG MELIHAT SESUATU DI TANAH
Kamera tampak dari samping Willy yang sedang mengira-ngira apa yang telah ditemukannya.
(Voiceover):
“Willy si Landak menemukan sesuatu!”
CUT TO
45. MS. LOW ANGLE. HAREY DAN RUE DATANG MEMERIKSA HASIL TEMUAN WILLY
Sudut kamera diambil dari bawah yaitu hasil temuan Willy sehingga tampak ketiga sahabat sedang melihat kamera.
Willy
“Teman-teman lihat apa yang kutemukan”
CUT TO
46. BCU. TILTING. JEJAK TAPAK KAKI DAN SEBUNGKUS PERMEN DARI TOKO BAPAK GRUFFEY. JEJAK KAKI MENGARAH KE HUTAN Sudut pandang kamera mengambil dari sudut pandang tiga sahabat yang sedang melihat hasil temuan Willy, yaitu sebuah jejak kaki dan sebungkus permen dari toko pak Gruffey, yang menuju ke dalam hutan yang gelap.
(Voiceover):
“Sebuah jejak kaki pencuri dan permen dari toko pak Gruffey”
Harvey
“Lihat itu! Jejak kaki dan sebungkus permen dari toko pak Gruffey menuju ke hutan.”
CUT TO
47. CU. TIGA SAHABAT SEDANG BERDISKUSI APA YANG AKAN DILAKSANAKAN SELANJUTNYA
Harvey
“Pencuri itu pasti bersembunyi di dalam hutan kita harus menemukannya”
Rue
“Tapi, Harvey! Hutan itu gelap dan menakutkan Willy
“Iya, betul aku takut masuk ke dalam hutan yang gelap itu”
Harvey
“Tidak apa-apa. Teman-teman selama kita bersama tidak akan terjadi sesuatu pada kita”
Rue
“Baiklah, kalau begitu!”
FADE OUT SCENE. 17
EXT. DI DALAM HUTAN GELAP
48. MS. TIGA SAHABAT BERJALAN MEMASUKI HUTAN YANG GELAP Kamera tampak samping ketiga sahabat berjalan memasuk hutan
(Voiceover):
“ Pencuri itu sudah jauh sekali di depan Harvey, Rue dan Willy tetapi terus mengikuti jejak kaki itu dengan berani ke dalam hutan
DISSOLVE
49. MS. HIGH ANGLE. KETIGA SAHABAT MELEWATI ORANG- ORANGAN SAWAH YANG TERLETAK DI ANTARA RUMPUT- RUMPUT
Mereka menoleh kaget ke atas mereka mengira orang-orangan sawah adalah pencuri lalu mereka melanjutkan perjalanan.
(Voiceover):
“Hari semakin gelap tiba-tiba mereka melihat sesuatu, ternyata orang-orangan sawah”
DISSOLVE
50. CU. LOW ANGLE. ORANG-ORANGAN SAWAH YANG BERDIRI DI PADANG RUMPUT SAMBIL BAJUNYA DITIUP OLEH ANGIN.
Sudut pengambilan kamera dari sudut pandang 3 sahabat yang sedang melihat ke arah orang-orangan sawah.
DISSOLVE
51. MCU. TIGA SAHABAT YANG MELEWATI SEBUAH JEMBATAN DI ATAS SEBUAH SUNGAI.
Tiga sahabat berjalan menuju ke arah jembatan. Kamera mengambil dari punggung mereka.
(Voiceover)
“Mereka melanjutkan perjalanan melewati sebuah jembatan tua diatas sungai"
DISSOLVE
52. MCU. TIGA SAHABAT YANG BERADA DI ATAS JEMBATAN SEDANG MELIHAT KUNANG-KUNANG YANG MENARI-NARI DI ATAS SUNGAI.
Pada waktu berjalan di atas jembatan 3 sahabat berhenti sejenak untuk melihat kunang-kunang yang menari-nari lalu mereka melanjutkan perjalananya.
(Voiceover):
“Mereka melewati sekelompok kunang-kunang yang bercahaya menari-nari diantara gelapnya malam”
CUT TO
53. CU. TIGA SAHABAT YANG SEDANG BERDISKUSI MERASA KECAPAIAN
Karena tiga sahabat sudah berjalan cukup lama dan mereka belum menemukan juga penjahatnya maka mereka beruding
(Voiceover):
“Semakin malam mereka semakin lelah”
Rue
“aku tidak dapat berjalan lagi”
Willy
“Aku juga, aku letih kedinginan dan kakiku sakit. Bagaimana kalau kita pulang saja?”
Harvey
“Kita tidak bisa kembali sekarang! Jika kita terus berjalan mungkin kita bisa menemukan pondok di duntuk beristirahat malam ini”
CUT TO
SCENE. 18
EXT. DI LEMBAH PENCURI
54. MCU. KETIGA SAHABAT MELEWATI SEMAK-SEMAK DIMANA DIBALIK SEMAK TERSEBUT TERDAPAT RUBAH PENCURI.
Ketika mereka berjalan mereka melihat cahaya kecil yang bersinar di balik semak-semak lalu mereka memeriksanya.
(Voiceover)
“Tiba-tiba mereka melihat seberkas cahaya dibalik semak-semak, Harvey, Rue dan Willy memutuskan untuk melihat cahaya itu dari dekat.”
CUT TO
55. LS. PUNGGUNG RUBAH YANG SEDANG DUDUK SANTAI DI DEPAN PERAPIAN DAN DI SEBLEH ATAS KIRI KAMERA TERDAPAT 3 SAHABAT YANG SEDANG MELIHAT RUBAH TERSEBUT.
(Voiceover)
“Mereka melihat rubah pencuri sedang duduk didepan perapian, bergembira menikmati hasil curian dari toko pak Gruffey”
SFX : Suara perapian CUT TO
56. CU. RUBAH YANG HAMPIR MENGANTUK KARENA KECAPAIAN DAN DI BELAKANG RUBAH ADA GEROBAK PENUH BARANG.
Eksperesi mata rubah mengantuk hampir mau tidur. Ia membuka dan menutup matanya.
(Voiceover):
“Malam semakin larut rubah pencuri mulai mengantuk dan tertidur”
SFK : Suara perapian
CUT TO
57. TAMPAK DARI SUDUT PANDANG 3 SAHABAT SEBUAH RUBAH YANG MEMBAWA SEMUA BARANG BAPAK GRUFFEY
Mereka melihat-lihat dan berbisik-bisik.
SFK : Suara perapian
CUT TO
58. CU GEROBAK YANG PENUH DENGAN BARANG CURIAN
Gerobak yang disamping rubah merupakan barang curian dari toko bapak Gruffey
Harvey :
“Lihat!. Itu kan barang-barang milik pak Gruffey. Rubah itu pasti pencurinya”
SFK :
Suara perapian, suara suasana malam
CUT TO
59. MCU. 3 SAHABAT YANG SEDANG MENGINTIP DI BALIK SEMAK- SEMAK
Karena rubah pencuri terlalu besar untuk mereka lawan maka mereka menyusun rencana.
Rue :
Rubah itu terlalu besar untuk kita lawan Willy :
Ya, betul ia pasti lebih kuat dari kita SFK:
Suara perapian,suara suasana malam CUT TO
60. CU. WAJAH HARVEY
Harvey terdiam lalu ia menemukan sebuah ide
Harvey
“Aku punya ide!”
SFK:
Suara bel ide CUT TO
61. CU. WAJAH TIGA SAHABAT
Harvey mengingat apa yang mereka temui selama perjalanan
Harvey
“Kalian ingat tadi waktu kita: melewati orang-orangan sawah”
DISSOLVE
62. CU. GAMBAR STILL IMAGE ORANG-ORANGAN SAWAH
DISSOLVE
63. CU. GAMBAR KUNANG-KUNANG YANG MENARI-NARI DI ATAS SUNGAI
Kunang-kunang berterbangan kesana kemari Harvey:
“Dan kunang-kunang yang kita lewati di atas sungai”
DISSOLVE
64. CU . TIGA SAHABAT YANG BERUNDING TENTANG RENCANA HARVEY
Mereka berkumpul berbisik-bisik
Harvey
“Begini rencanannya...”
FADE OUT
65. GAMBAR-GAMBAR STILL IMAGES TENTANG RENCANA MEREKA
66. CU.ZOOM IN.mereka mencopot kepala orang-orang sawah DISSOLVE
67. CU.ZOOM IN. mereka menangkap kunang-kunang.
DISSOLVE
68. CU. ZOOM IN. mereka memasukan kunang dalam kepala labu.
DISSOLVE
69. CU. ZOOM IN mereka mengangkat hasil kerjaan mereka yang sudah
FADE OUT
71. CU.RUBAH PENCURI YANG SUDAH TERTIDUR
Rubah kecapaian maka ia pun mengantuk memejamkan matanya. Tetapi ada suara yang menakutkan membangunkannya
(Voiceover):
“Malam semakin larut rubah pencuri mulai mengantuk dan tertidur, Harvey, Rue dan Willy membuat suara-suara yang keras dan menakutkan”
SFK : Suara hantu
CUT TO
73. ECU.KEPALA LABU YANG MENGERIKAN TEPAT DI DEPAN WAJAH RUBAH PENCURI.
Kepal labu tampak menyeramkan dan bernyala-nyala seperti hantu.
SFK :
Suara teriakan takut.
CUT TO
73. LS. RUBAH PENCURI YANG KETAKUTAN SAMBIL BERTERIAK BERLARI DI BUKIT
Tampak rubah yang sedang berlari di atas bukit sambil berteriak ketakutan.
SFK : Suara teriakan
CUT TO
74. MS. TIGA SEKAWAN YANG GEMBIRA KARENA RENCANANYA BERHASIL.
Mereka tertawa kecil melihat rubah yang berlari ketakutan.
SFK : Suara tawa kecil
(Voiceover)
“Rencana mereka berhasil”
DISSOLVE SCENE. 19
EXT. DI DALAM HUTAN
75. MS. TIGA SEKAWAN YANG MEMBAWA GEROBAK PENUH DENGAN BARANG-BARANG MILIH BAPAK GRUFFEY
Mereka membawa dengan ekspresi puas karena rencana mereka berhasil (Voiceover)
“Rubah pencuri yang lari ketakutan meninggalkan gerobak penuh barang curian dari toko pak Gruffey. Akhirnya Harvey, Rue dan Willy berhasil
membawanya kembali ke desa”
SFK :
Suara gerobak jalan FADE OUT
76. LS.ZOOM OUT.GAMBAR STILL BAPAK GRUFFEY DAN IBU-IBU DARI 3 SEKAWAN YANG SEDANG MENCARI MEREKA KARENA KUATIR.
Ketiga sekawan tampak siluet dari kejauhan karena terkena cahaya rembulan dari belakang. THE END
(Voiceover)
“Penduduk desa bergembira Harvey, Rue dan Willy telah menemukan dan membawa kembali barang-barang yang dicuri dari toko pak Gruffey. Pak Gruffey senang sekali sehingga memaafkankesalahan Harvey, Rue dan Willy kemarin, bahkan pak Gruffey menyediakan hadiah khusus untuk Harvey, Rue
dan Willy”
FADE OUT
77. CREDIT TITLE
FADE OUT
3.1.9. Program Visual 3.1.9.1. Karakter Tokoh
1. HARVEY
Harvey adalah seekor tikus yang sangat cerdas, pintar dan cepat tanggap.
Ia yang selalu merencanakan rencana yang cerdik dan ide-ide bagus untuk keluar dari masalah yang dihadapi oleh kawan-kawannya.
2. RUE
Rue adalah seekor kelinci yang fleksibel dan ramah. Ia adalah karkter kuat dan ringan tangan dalam membantu rencana teman-temanya.
3. WILLY
Willy adalah seekor landak yang berusia paling muda diantara mereka bertiga. Ia sangat penakut dan manja.
4. Bapak GRUFFEY
Bapak Gruffey adalah seekor luak yang mempunyai toko di hutan foxwood. Ia menjual barang keperluan sehari-hari di hutan foxwood seperti buah-buahan, minuman dan sebagainya.
5. Rubah Pencuri
Rubah pencuri ialah seekor rubah yang jahat dan tinggal di dalam hutan Foxwood ia merupakan karakter antagonis yang suka mencuri barang dan berbuat jahat di hutan Foxwood.
3.1.9.2. Grafik Penceritaan
0 40 80 120 160 200 240 280 320 360 400 440 480 520 560 600
detik Eksposisi
Klimaks
Katarsis
Solusi
Gambar 3.1. Grafik Penceritaan Film Animasi
3.1.9.3 Skema Penceritaan
Memecahkan kaca
Harvey
Rue
Willy
3 Sahabat Foxwood
bermain kasti D imarahi lalu pulang
3 Sahabat Foxwood
Babak pertama
Babak kedua
Babak ketiga
3 Sahabat Foxwood hendak meminta maaf
Toko dirampok pencuri masuk lewat jendela
Proses cari Jejak kaki menuju
hutan Foxwood
Perjalanan di dalam Hutan
Bertemu orang- orangan sawah
Bertemu kunang - kunang diatas sungai
Bertemu Pencuri Menyusun rencana
Rencana berhasil dan barang kembali
Kembali ke rumah bertemu dengan orang
tua
Teaser Perkotaan
(Taman Kota)
Gadis kecil
Ikan Mas
Berenang di Sungai
Pengenalan tokoh 3 sahabat Foxwood di hutan
Harvey Rue
Willy
Gambar 3.2. Skema Penceritaan Film Animasi
3.1.9.4. Setting Background
Sesuai konsep yang diceritakan ialah tentang perbandingan kehidupan dunia manusia dan dunia fabel yaitu Foxwood. Maka setting tempat pertama kali yang ditampilkan adalah suasana perkotaan dengan menggunakan tipe pengambilan gambar establisihing shot untuk menunjukan secara sekilas bagaimana suasana kehidupan manusia sekarang. Dan untuk setting yang kedua menggunakan tempat kehidupan dunia binatang yang sederhana di hutan yang rimbun dengan segala makhluk yang hidup di dalamnya.
3.1.9.5. Properti dan Wardrobe
Untuk segala perlengkapan yang terdapat dalam film animasi 3 dimensi ini menyesuaikan dengan suasana setting background yang diambil. Seperti misalnya untuk pengambilan suasana kota properti yang digunakan adalah adanya mobil- mobil yang sibuk berlalu-lalang ke sana kemari. Dan untuk suasana di hutan Foxwood properti yang digunakan adalah suasana kota seperti antara tahun 1920-
1960-an dimana peradaban kota masih berkembang dan teknologi uap seperti kereta api baru ditemukan.
3.1.10. Format
Software / program yang digunakan dalam pembuatan karakter animasi ini adalah 3DS Max 7.0 produksi dari Discreet. Sedangkan untuk pembuatan backgroundnya menggunakan software Maya 5.1 dari Alias. Untuk proses pembuatan karakter dari gambar ilustrasi hingga bentuk jadi harus melalui beberapa tahap yaitu:
1.Pra produksi
Pada tahap ini penulis merancang konsep cerita berupa storyboard tentang isi jalan cerita lengkap dengan naskahnya serta suara background pendukung.
Setelah itu barulah membuat ilustrasi gambar tentang karakter yang menjadi tokoh-tokoh utamanya.
2. Produksi
Pada tahap ini ilustrasi gambar yang telah digambar di-scan pada komputer lalu mulai dibuat karakter modelling-nya bentuk 3 dimensinya serta rigging-nya serta segala propertinya sesuai dengan storyboard yang telah dibuat.
Proses pembuatan desain background serta pengisian suara juga dibuat pada tahap produksi ini.
3.1.11. Penjadwalan
3.1.11.1. Jadwal Produksi 3.1.11.2. Jadwal Editing
Tabel 3.3. Jadwal Produksi dan Editing Film Animasi
Bulan Kegiatan No.
Maret April Mei
A. Pra Produksi 1. Penulisan Cerita 2. Pembuatan desain (Character, Environment)
3. Persiapan budget dan penjadwalan produksi.
B. Produksi
1. Modeling : pembuatan model 3D di komputer dengan menggunakan dasar koordinat XYZ.
2.Texturing : Menempelkan image map pada model yang telah dibuat. Image dapat berupa photo atau hasil painting.
3.Skeletal Setup : Pembuatan tulang pada character dan membuat pengaturannya agar tulang dapat bergerak dengan baik.
4.Skining : Menempelkan kulit pada tulang yang telah di setup
5.Animation : Memulai proses animasi dengan menggerakkan object dan tulang frame by frame 6.Visual Effects : Memasukkan elemen effect seperti api, asap, ledakan, atau simulasi partikel ke dalam hasil animasi.
7.Rendering : Memfinalisasi semua object wireframe dan partikel menjadi gambar yang dapat dinikmati.
C. Pasca Produksi
1.Compositing : Menggabungkan semua elemen gambar menjadi satu bagian yang utuh lalu dilakukan finalisasi dengan melakukan koreksi warna
2.Editing : Mengatur alur cerita dan continuity agar cerita dapat dimengerti dan dinikmati 3.Music & Sound : Memasukkan unsur dialog, sound Effect dan music pendukung 1.
2.
3.
Juni
Keterangan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Berarti kegiatan berlangsung
selama 1 minggu
3.1.12. Pembiayaan
Berikut ini adalah perkiraan biaya untuk karya animasi independen. Biaya mencakup biaya produksi dan publikasi.
Biaya Riset
• Biaya survey termasuk transportasi, wawancara, internet diperkirakan Rp.500.000,-
• Biaya untuk buku Rp.800.000,-
• Total biaya riset Rp.500.000,- + Rp.800.000,- = Rp.1.300.000,-
• Biaya kerja Rp.50.000,-/jam x 8 jam/hari = Rp.400.000,-
• 1 bulan kerja (24 hari) = Rp. 400.000,-/hari x 24 hari = Rp.9.600.000,-
Biaya Eksekusi
• Biaya model per karakter Rp. 500.000,- x 5 karakter = Rp.2.500.000,-
• Biaya VoiceactorRp.150.000,- x 5 orang = Rp. 450.000,-
• Biaya studio rekaman = Rp. 600.000,-
• Biaya model 3D environtment dan property = Rp. 1.500.000,-
• Biaya kerja animasi Rp.50.000,-/jam x 8 jam/hari = Rp. 400.000,- 2 bulan kerja (48 hari)= Rp. 200.000,-/hari x 48 hari = Rp.9.600.000,-
• Biaya kerja editing Rp.60.000,-/jam x 8 jam/hari = Rp. 480.000,- 2 minggu kerja (12 hari) = Rp 480.000,- x 12 hari = Rp.4.800.000,- +
Rp.20.330.000,-
Jam Komputer (20%) = Rp. 4.066.000,- +
Total Biaya Eksekusi = Rp. 24.396.000,-
Biaya Publikasi dan Promosi
• Biaya cetak untuk kover = Rp. 15.000,- Ukuran 27 x 18.5 cm full color
• Biaya cetak label DVD = Rp. 5.000,-
Diameter 12 cm full color
• Biaya cetak untuk kemasan DVD = Rp. 20.000,- Ukuran 27.5 x 24.5 cm full color
• Biaya cetak poster pameran = Rp. 250.000,- Ukuran A3 full color
500 lembar x Rp. 500,-
• Biaya cetak poster promosi diri = Rp. 20.000,- Ukuran A3 full color
• Biaya cetak brosur karya =Rp. 250.000,- Ukuran A4 full color
500 lembar x Rp. 500,-
• Biaya pembuatan pin =Rp. 350.000,- Diameter 6 cm
100 buah x Rp. 3500,-
Total Biaya Promosi = Rp. 910.000,-
TOTAL = [Rp.1.300.000,- + Rp.9.600.000,- + Rp.24.396.000,- +Rp.910.000,-] x 0.05 (5% biaya listrik)
= 36.206.000,- + Rp. 1.810.300,-
= Rp. 38.016.300,-
Intellectual Rights Property = Rp.80.000.000,-
3.2. Pasca Produksi
Suatu proses setelah proses produksi (shooting) selesai, pada bagian ini, dilakukan proses editing, termasuk di dalamnya pengisian suara, penambahan efek-efek khusus, efek suara, penambahan musik, judul, proses dubing, dan lain sebagainya.2
3.2.1. Editing Sistem
Setelah adegan telah selesai dibuat maka dilakukan compositing untuk menggabungkan antara film karakter dengan background yang dibuat dengan menggunakan after effect atau combustion. Setelah proses compositing selesai maka dilanjutkan proses editing atau penyusunan gambar yang telah di compositing ke dalam timeline program Adobe Premiere sehingga gambar itu dapat menjadi sebuah cerita.
3.2.2. Project Setting
Seting proyek yang digunakan adalah standar sistem PAL untuk DVD dan Standar broadcasting yaitu 720x576 dengan frame rate 25 fps. Alasan menggunakan seting tersebut karena dirasa sekarang teknologi DVD sudah mulai memasyarakat dan hasil gambar yang dihasilkan lebih jauh bagus daripada VCD.
Selain itu jika pada suatu saat ke depan nanti bila film ini akan hendak dipublikasikan ke masyarakat melalui stasiun televisi tidak akan mengalami kesulitan seperti format berbeda ataupun penurunan kualitas gambar.