PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR READING COMPREHENSION
SISWA SMP NEGERI 1 KECAMATAN ANGKOLA TIMUR
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
INDRA KURNIAWAN SIREGAR NIM: 8136121014
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Indra Kurniawan Siregar, NIM. 8136121014. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa SMP Negeri 1 Angkola Timur. Tesis, Medan: Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan. 2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) hasil belajar reading comprehension siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Collaborative Strategic reading (CSR) dan hasil belajar reading comprehension siswa yang dibelajarkan dengan strategi reciprocal teaching, (2) hasil belajar Reading Comprehension antara siswa dengan gaya kognitif field independent dan siswa dengan gaya kognitif field dependent, (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya kognitif siswa terhadap hasil belajar reading comprehension.
. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 1 Kecamatan Angkola Timur semester II tahun akademik 2014/2015 yang terdiri dari lima kelas yang berjumlah 154 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling berjumlah 61 siswa yang terdiri dari 31 siswa kelas VIII-1 yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR) dan 30 siswa kelas VIII-2 yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Reciprocal Teaching. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban dengan jumlah soal sebanyak 25 soal dengan koefisien reliabilitas 0,89 sedangkan untuk mendapatkan data tentang gaya kognitif siswa digunakan tes baku pengukuran gaya kognitif yaitu GEFT (Group Embedded Figure Test) dengan 20 butir soal. Uji normalitas menggunakan uji Liliefors sedangkan uji homogenitas dengan uji uji Fisher. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur pada taraf signifikansi α = 0.05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe.
Hasil penelitian adalah: (1) rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR) ̅ = 16,53 lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Reciprocal Teaching ̅ = 15,43 ,dengan Fhitung = 4,47 > Ftabel = 1,00 (2) rata-rata hasil belajar mahasiswa dengan gaya kognitif field independent ̅ = 16,09 lebih tinggi dari pada hasil belajar mahasiswa dengan gaya kognitif field dependent ̅̅ = 15,80 dengan Fhitung =7,79 > Ftabel = 1,00, (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya kognitif terhadap hasil belajar reading comprehension dengan Fhitung = 5,44 > Ftabel = 1,00
ABSTRACT
Indra Kurniawan Siregar, Reg 8136121014. The Effect of Learning Strategy and Cognitive Style on Students’ Achievement in Reading Comprehension At State University of Medan. Thesis, Medan: Educational Technology Program, Post-Graduate Program, State University of Medan. 2015.
The objectives of this research are to know: (1) The Students’ achievement in reading comprehension taught by Collaborative Strategic Reading (CSR) and The Students’ achievement in reading comprehension taught by reciprocal teaching strategy, (2) the students’ achievement in reading comprehension having cognitive style of field independent and cognitive style of field dependent, and (3) the interaction between learning strategy and cognitive style on the students’ achievement in reading comprehension.
The population of this research were the students of VIII of SMP Negeri 1 Kecamatan Angkola Timur semester II of studying year 2014/2015 which consist five classes which have 154 students. The sample was done in a cluster random sampling with 61 students comprising of 31 students of VIII-1 taught by Collaborative Strategic Reading (CSR) and 30 students of VIII-2 taught by reciprocal teaching. The experiment instruments used test. The form of tes was multiple choice test consist of 25 items with 4 answer options and coefisien reliability 0.89 while getting the data of cognitive style used the standar tes named GEFT (Group Embedded Figure Test) having 20 items. The normality test used Liliefors and the homogeneity test was Fisher test. The data analysis technique was Analysis of Variance (ANOVA) two – ways at the level of significance α = 0.05 followed by Scheffe test.
The result of the study showed : (1) The average of the students achievement taught by Collaborative Strategic Reading (CSR) was ̅ = 16.53 was higher than the average of students achievement taught by reciprocal teaching ̅ = 15.43 with Fcount = 4.47 > Ftable = 1.00 (2) The average of cognitive style field Independent was ̅ = 16.09 was higher than the average of cognitive style field dependent was ̅= 15.80 with Fcount = 7.79 > Ftable = 1.00, (3) there was interaction between learning strategy and cognitive style on the students’ achievement of reading comprehension with Fcount = 5.44 > Ftable = 1.00.
KATA PENGANTAR
Puji syukur disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar
Reading Comprehension Siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Angkola Timur”
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program Studi Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu demi ketuntasan tesis ini.
Ungkapan terima kasih dan penghargaan ini disampaikan kepada yang terhormat Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd, sebagai pembimbing I yang penuh kesabaran dan ketulusannya memberikan masukan dan arahan yang begitu berarti bagi penulis, dan kepada Dr. Hamonangan Tambunan, M.Pd, sebagai pembimbing II yang telah banyak memberikan petunjuk serta dorongan yang begitu berarti. Kepada ketiga Narasumber yang terhormat Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd dan Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd yang telah memberikan masukan dan koreksi serta arahan-arahan untuk perbaikan tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur dan Asisten Direktur Program
Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan beserta staf yang telah memberikan kesempatan dan bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti perkuliahan di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
2. Bapak dan Ibu dosen pengajar Program Studi Teknologi Pendidikan di Pascasarjana UNIMED yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis selama mengikuti perkuliahan.
3. Kepala SMP Negeri 1 Angkola Timur yang telah memberi izin
4. Keluarga tercinta, Ayahanda Ibrohim Siregar dan Ibunda Lelynda Harahap serta saudara-saudara penulis, Kakanda Indah Tita Widyani Siregar S.Pd.I, Adinda Rahmat Azwar Siregar dan Adinda Ali Amansyah Siregar yang telah memberikan dukungan dan doa yang tulus kepada penulis selama mengikuti pendidikan hingga menyelesaikan Program Magister di PPs Unimed.
5. Sahabat-sahabatku mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan Program Teknologi pendidikan Reguler A-1 Angkatan ke- XXIII yang telah bersama-sama berbagi suka dan duka selama perkuliahan.
Penulis mengakui bahwa karya ini belum sempurna, namun penulis berharap karya ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.
Medan, Agustus 2015 Penulis,
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teoritis 1. Hakikat Hasil Belajar Reading Comprehension ... 15
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 22
a. Strategi pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR) ... 26
b. Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching (RT) ... 30
3. Gaya Kognitif ... 34
B. Penelitian yang Relevan ... 37
C. Kerangka Berpikir 1. Perbedaan Hasil Belajar Reading Comprehension antara Siswa yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR) dan Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching (RT) ... 37
2. Perbedaan Hasil Belajar Reading Comprehension antara Siswa yang Memiliki Gaya Kognitif Field Independen dan Siswa yang Memiliki Gaya Kognitif Field Dependent ... 39
3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Gaya Kognitif siswa ... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 44
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 44
C. Metode dan Desain Penelitian ... 45
D. Variabel dan Defenisi Operasional ... 46
E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 48
F. Pengontrolan Perlakuan ... 52
G. Teknik Pengumpulan Data ... 54
H. Uji Coba Instrumen ... 56
I. Teknik Analisa Data ... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR) ... 64
2. Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching (RT) ... 66
3. Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa yang memiliki Gaya Kognitif Field Independent ... 68
4. Hasil Belajar Reading Comprehension yang Memiliki Gaya Kognitif Field Dependent ... 70
5. Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR) dan Memiliki Gaya Kognitif Field Independent ... 72
6. Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR) dan Memiliki Gaya Kognitif Field Dependent ... 74
7. Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching (RT) dan Memiliki Gaya Kognitif Field Independent .... 76
8. Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching (RT) dan Memiliki Gaya Kognitif Field Dependent ... 78
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 80
C. Pengujian Hipotesis ... 85
D. Diskusi Hasil Penelitian ... 92
2. Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa yang memiliki Gaya Kognitif Field Independet dan Hasil Belajar Reading
Comprehension Siswa Gaya Kognitif Field Dependent ... 93
3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran dengan Gaya Kognitif Siswa Terhadap Hasil Belajar Reading Comprehension ... 95
4. Keterbatasan Penelitian ... 96
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.Simpulan ... 97
B.Implikasi ... 97
C.Saran ... 100
DAFTAR PUSTAKA ... 101
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Peringkat Reading Achievement Negara
Peserta PIRLS 2011 ... 5
Tabel 1.2 Daftar Nilai Reading Comprehension siswa Kelas VIII
SMP Negeri 1 Angkola Timur Tahun 2012-2014 ... 6
Tabel 2.1 Komponen strategi pembelajaran menurut Dick and
Carey (2005) ... 25
Tabel 2.2 Langkah-langkah Collaborative Strategic Reading (CSR) ... 27
Tabel 2.3 Langkah-langkah Reciprocal Teaching (RT) ... 32
Tabel 3.1 Distribusi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Angkola Timur
Tahun Pelajaran 2014-2015 ... 45 Tabel 3.2 Desain Penelitian ... 46
Tabel 3.3 Langkah-langkah strategi pembelajaran Collaborative
Strategic Reading (CSR) ... 49
Tabel 3.4 Langkah-langkah Strategi Pembelajaran
Reciprocal Teaching (RT) ... 51
Tabel 3.5 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Reading Comprehension ... 55
Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Reading
Comprehension Siswa yang Diajar Dengan Strategi
Pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR) ... 64
Tabel 4.2 Kecenderungan Skor Hasil Belajar Reading Comprehension
Yang Diajarkan dengan Strategi Pembelajaran
Collaborative Strategic Reading (CSR) ... 65
Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Reading
Comprehension Siswa yang Diajar Dengan Strategi
Pembelajaran Reciprocal Teaching... 66
Tabel 4.4 Kecenderungan Skor Hasil Belajar Reading Comprehension
Yang Diajarkan dengan Strategi Pembelajaran
Reciprocal Teaching (RT) ... 67
Tabel 4.5. Daftar Distribusi Frekuensi Reading Comprehension Siswa
yang Memiliki Gaya Kognitif Field Independent ... 68
Tabel 4.6 Kecenderungan Skor Hasil Belajar Reading Comprehension
Siswa yang Memiliki Gaya Kognitif Field Independent ... 69
Tabel 4.7 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Reading
Comprehension Siswa yang Memiliki Gaya Kognitif
Field Dependent. ... 70
Tabel 4.8 Kecenderungan Skor Hasil Belajar Reading Comprehension
yang Memiliki Gaya Kognitif Field Dependent ... 71
Tabel 4.9 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa yang Diajar dengan Strategi
Pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR) dan
Tabel 4.10 Kecenderungan Skor Hasil Belajar Reading ComprehensionSiswa yang Diajar dengan Strategi
Pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR) dan
memiliki gaya kognitif Field Independent ... 73
Tabel 4.11 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR) dan Memiliki Gaya Kognitif Field Dependent. ... 74
Tabel 4.12 Kecenderungan Skor Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR) dan Memiliki Gaya Kognitif Field Dependent. ... 75
Tabel 4.13 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Reciprocal teaching dan Memiliki Gaya Kognitif Field Independent. ... 76
Tabel 4.14 Kecenderungan Skor Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Reciprocal teaching dan Memiliki Gaya Kognitif Field Independent. ... 77
Tabel 4.15 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching dan Memiliki Gaya Kognitif Field Dependent. ... 78
Tabel 4.16 Kecenderungan Skor Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching dan Memiliki Gaya Kognitif Field Dependent. ... 79
Tabel 4.17 Rangkuman Analisis Uji Normalitas ... 81
Tabel 4.18 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Strategi Pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR dan Strategi Pembelajaran Reciprocal Teaching. ... 84
Tabel 4.19 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Gaya Kognitif Field Independent dan Gaya Kognitif Field Dependent. ... 85
Tabel 4.20 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Strategi Pembelajaran Dan Gaya kognitif. ... 86
Tabel 4.21 Data Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa ... 86
Tabel 4.22 Rangkuman Anava Faktorial 2 x 2 ... 87
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Reading Comprehension siswa
yang diajarkan dengan Strategi Pembelajaran
Collaborative Strategic Reading (CSR) ... 65 Gambar 4.2. Histogram Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa
yang Diajar Dengan Strategi Reciprocal Teaching ... 67
Gambar 4.3. Histogram Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa
Dengan Gaya Kognitif Field Independent. ... 69
Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa
yang Memiliki Gaya Kognitif Field Dependent. ... 71
Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR) dan Memiliki Gaya Kognitif
Field Independent. ... 73 Gambar 4.6. Histogram Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa
Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR) dan Memiliki Gaya Kognitif
Field Dependent. ... 75 Gambar 4.7. Histogram Hasil Belajar Reading Comprehension Siswa
yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Reciprocal
Teaching Dengan Gaya Kognitif Field Independent ... 77 Gambar 4.8. Histogram Hasil Belajar reading comprehension Siswa ...
Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Reciprocal
Teaching Dengan Gaya Kognitif Field Dependent. ... 79
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VIII
Semester 2 ... 107
Lampiran 2 RPP Bahasa Inggris Kelas VIII Semester 2 ... 108
Lampiran 3 Tes Hasil Belajar Reading Comprehension ... 114
Lampiran 4 Uji Validitas Tes Hasil Belajar Reading Comprehension .. 122
Lampiran 5 Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar Reading Comprehension 123
Lampiran 6 Indeks Kesukaran dan Daya Beda Tes Hasil Belajar
Reading Comprehension ... 125
Lampiran 7 Tes Gaya Kognitif Group Embedded Figure Test (GEFT) . 127
Lampiran 8 Data Hasil Belajar Reading Comprehension ... 145
Lampiran 9 Uji Normalitas Data Hasil Belajar Reading
Comprehension ... 166
Lampiran 10 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Reading
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,
dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu siswa mengenal
dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga
membantu siswa mampu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi
dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan
analitis dan imajinasi yang ada dalam dirinya.
Kemampuan berkomunikasi meliputi kemampuan berwacana, yakni
kemampuan memahami dan menghasilkan teks lisan atau tulisan yang
direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan,
berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan ini merupakan
keterampilan berbahasa yang digunakan untuk menanggapi dan menciptakan
wacana dalam kehidupan bermasyarakat.
Bahasa Inggris merupakan salah satu alat untuk berkomunikasi secara
lisan dan tulisan. Penerapan mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah diyakini
sebagai salah satu cara untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan
berbahasa tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam
bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.
Tingkat literasi dalam bahasa Inggris mencakup performative, functional,
2
kemampuan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan
simbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional, tingkat literasi meliputi
kemampuan menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
seperti membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Pada tingkat informational,
tingkat literasi meliputi kemampuan mengakses pengetahuan dengan kemampuan
berbahasa, sedangkan pada tingkat epistemic meliputi kemampuan
mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa sasaran.
Harapan dan upaya pemerintah mengenai tujuan pendidikan di Indonesia
telah ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standar Nasional
Pendidikan (SNP) merupakan dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang
bermutu. Untuk mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu tersebut, melalui
PP. No. 19 Tahun 2005 pemerintah menetapkan Standar Nasional Pendidikan
(SNP) sebagai kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi, Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar
Pembiayaan Pendidikan, dan juga Standar Penilaian Pendidikan.
Standar isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi
minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur
kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender
pendidikan. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
3
SMP ditargetkan agar siswa dapat mengembangkan kompetensi berkomunikasi
dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi functional, dan
memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.
Selanjutnya Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mengatur ruang lingkup mata pelajaran
Bahasa Inggris di SMP. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP
meliputi (1) kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan
menghasilkan teks lisan dan tulisan yang direalisasikan dalam empat keterampilan
berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu
untuk mencapai tingkat literasi functional, (2) kemampuan memahami dan
menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk
procedure, descriptive, recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak
dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika, (3)
kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik, kompetensi sosiokultural,
kompetensi strategi, dan kompetensi pembentuk wacana.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 23 Tahun
2006 telah menetapkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Mata
pelajaran untuk tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah yang digunakan sebagai
pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. Melalui
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Standar Nasional Pendidikan
(SNP) tahun 2006 dengan jelas menyatakan tujuan pembelajaran bahasa inggris
pada aspek membaca (reading) untuk siswa SMP yaitu memahami makna dalam
4
informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan report,
dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Membaca (reading) dianggap sebagai keterampilan yang sangat penting
bagi siswa dalam pembelajaran bahasa inggris, karena sesuai dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi pembelajaran bahasa inggris di SMP
berbasis teks. Membaca adalah kemampuan memahami dan menggali makna dari
teks tertulis. Membaca sebagai keterampilan reseptif dalam proses melihat dan
memahami teks tertulis, berarti bahwa ketika seseorang membaca, maka terjadi
proses melihat sesuatu yang tertulis dan mencoba untuk mendapatkan makna
untuk memahaminya.
Melalui penetapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) pemerintah telah
menggambarkan bagaimana harapan mengenai pembelajaran bahasa Inggris
khususnya aspek membaca (reading) di Indonesia yang bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam
bentuk tulisan untuk mencapai tingkat literasi functional sertamemiliki kesadaran
tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing
bangsa dalam masyarakat global, khususnya menyongsong ASEAN Free Trade
Area (AFTA) pada 2015.
Akan tetapi harapan mengenai tujuan pembelajaran reading
comprehension masih jauh dari kenyataan. Pada tahun 2011, Progress in
International Reading Literacy (PIRLS), sebuah penilaian skala internasional
mengenai reading comprehension untuk sekolah menengah yang dilakukan oleh
International Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA)
5
achievement dari 49 negara yang berpartisipasi dalam Progress in International
Reading Literacy (PIRLS). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa Indonesia
berada di peringkat ke 42 dari 49 negara yang berpartisipasi pada PIRLS 2011.
Daftar peringkat reading achievement menurut PIRLS 2011 disajikan pada
tabel 1.1:
Tabel 1.1 Daftar Peringkat Reading Achievement Negara Peserta PIRLS 2011
PIRLS scale centerpoint 500
34 Georgia 488
Sumber: Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) 2011
Penilaian tersebut mengacu kepada standar penilaian Progress in
International Reading Literacy Study (PIRLS) meliputi pemahaman bacaan yaitu
menemukan ide-ide tertentu yang ada dalam teks, membuat kesimpulan,
menafsirkan dan mengintegrasikan informasi dan ide-ide dalam teks, dan
mengevaluasi sifat teks bacaan.
Peringkat reading achievement negara Indonesia menurut PIRLS pada
tahun 2011 ini menunjukkan bahwa hasil reading comprehension siswa,
khususnya siswa menengah di Indonesia belum maksimal dan masih jauh dari
6
dan peran penting bahasa Inggris dalam meningkatkan daya saing bangsa dalam
masyarakat global.
Rendahnya hasil belajar reading comprehension siswa Indonesia di tingkat
International menurut PIRLS 2011, secara khusus juga terlihat dari hasil belajar
reading comprehension siswa di berbagai sekolah di Indonesia salah satunya di
SMP Negeri 1 Angkola Timur. Hal ini berdasarkan observasi dan wawancara
yang dilakukan terhadap guru bahasa Inggris dan siswa kelas VIII. Peneliti
mendapatkan data bahwa siswa kelas VIII mengalami kesulitan dalam
pembelajaran reading comprehension. Hal tersebut dapat ditunjukkan oleh nilai
rata-rata reading comprehension siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) kelas yaitu 7,5.
Tabel 1.2 Daftar Nilai Reading Comprehension siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Angkola Timur Tahun 2012-2014
NO Tahun Pelajaran Nilai Rata-rata
Semester ganjil Semester genap
1 2012/2013 6,7 7,0
2 2013/2014 6,5 7,0
Sumber: Data nilai reading comprehension SMP Negeri 1 kecamatan Angkola Timur
Sesuai dengan hasil observasi, salah satu bentuk kesulitan siswa dalam
memahami bacaan yaitu rendahnya penguasaan kosakata siswa karena bahasa
Inggris merupakan bahasa yang sangat asing bagi sebahagian siswa, sehingga
siswa sama sekali “buta” bahasa inggris dan sangat tergantung dengan
penggunaan kamus. Kesulitan yang lain yaitu siswa dapat memahami setiap kata
secara terpisah, tetapi siswa mengalami kesulitan dalam menghubungkan makna
kata per kata menjadi sebuah ide-ide yang memiliki arti, dan juga memahami teks
7
Hasil belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran. Rendahnya hasil
belajar tergantung kepada proses pembelajaran. Menurut Chung (1995:76) proses
pembelajaran dipengaruhi oleh variabel kondisi pembelajaran, dan variabel
metode. Variabel kondisi terdiri dari variabel siswa, variabel konten dan variabel
lingkungan. Variabel siswa meliputi usia, kemampuan, pengetahuan, gaya
kognitif, dan tingkat motivasi siswa, variabel konten meliputi jenis pembelajaran,
dan variabel lingkungan meliputi iklim dan sarana belajar. Variabel metode terdiri
dari strategi pembelajaran termasuk kontrol materi pembelajaran, kontrol urutan
pembelajaran, kontrol manajemen waktu pembelajaran.
Dalam penelitian ini peneliti menyoroti dua variabel yang dianggap
mempengaruhi hasil belajar reading comprehension siswa kelas VIII SMP Negeri
1 Angkola Timur yaitu variabel kondisi dari siswa berupa gaya kognitif dan
variabel metode berupa strategi pembelajaran yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa Inggris pada aspek reading comprehension.
Penyebab rendahnya hasil belajar reading comprehension siswa salah
satunya disebabkan oleh pemilihan strategi pembelajaran yang kurang efektif.
Selama dua tahun terakhir guru bahasa Inggris kelas VIII di SMP Negeri 1
Angkola Timur menerapkan strategi pembelajaran mandiri dalam pembelajaran
reading comprehension. Kenyataan di lapangan menyebutkan bahwa dengan
penggunaan strategi pembelajaran tersebut, kemampuan siswa dalam reading
comprehension masih rendah dan belum memuaskan. Oleh karena itu untuk
meningkatkan hasil belajar reading comprehension siswa diperlukan pemilihan
8
Dari hasil PIRLS 2011, hasil belajar reading siswa Indonesia, Arab saudi,
dan Iran berada di peringkat terakhir. Kedudukan bahasa Inggris di negara
Indonesia, Arab Saudi dan Iran merupakan bahasa asing. Oleh karena itu peneliti
merujuk kepada beberapa penelitian mengenai penerapan strategi pembelajaran
reading comprehension dalam pembelajaran bahasa Inggris di beberapa negara
tersebut. Hasil penelitian Nosratinia (2013:1119) terhadap siswa sekolah
menengah di Iran menyebutkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran
Collaborative Strategic Reading (CSR) dapat meningkatkan hasil belajar reading
comprehension siswa.
Collaborative Strategic Reading (CSR) adalah strategi pembelajaran yang
dikembangkan oleh Klingner sebagai hasil modifikasi strategi pembelajaran
Reciprocal Teaching (RT). CSR adalah perpaduan antara strategi pembelajaran
kolaboratif dan strategi pembelajaran reading. CSR memiliki langkah-langkah
yang dapat membantu siswa dalam memahami teks. Langkah-langkah tersebut
terdiri dari empat tahapan yaitu preview (brainstorming), click and clunk (mencari
arti kata sulit), get the gist mencari ide pokok dan wrap up (menentukan
pertanyaan terkait teks yang dipelajari) (Klingner, 1998:4).
Dalam strategi pembelajaran CSR, siswa dibagi kedalam beberapa
kelompok yang terdiri dari enam orang dalam satu kelompok dan setiap siswa
memiliki peran dan tanggungjawab masing-masing di dalam kelompoknya. Peran
dalam kelompok tersebut terdiri dari leader yaitu siswa yang bertugas
mengorganisir langkah-langkah penggunaan CSR di dalam kelompok, Clunk
expert yaitu siswa yang bertugas memandu siswa lain untuk mendapatkan makna
9
bertanggungjawab memandu kelompok untuk menentukan ide pokok dari suatu
teks. Announcer yaitu siswa yang memandu anggota kelompok untuk membaca
dan sharing dengan anggota kelompok lain, Encourager yaitu siswa yang
bertugas memberikan motivasi kepada anggota kelompok, dan Time keeper yaitu
siswa yang berperan mengatur waktu setiap kegiatan dan tahapan CSR. Setiap
siswa di dalam kelompok secara bergantian mengambil peran yang berbeda dalam
setiap pertemuan pembelajaran sehingga selain memotivasi siswa untuk mandiri
dalam pembelajaran, CSR juga mendorong agar siswa lebih bertanggungjawab di
dalam pembelajaran kelompok (Klingner, 2007:146-147).
Hasil penelitian Ahmadi (2012:153) terhadap siswa sekolah menengah
juga menyebutkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran Reciprocal Teaching
(RT) dapat meningkatkan hasil belajar reading comprehension siswa. Reciprocal
teaching memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa, dibuktikan dengan
hasil belajar siswa yang meningkat. Strategi pembelajaran reciprocal teaching
atau pembelajaran terbalik adalah strategi pembelajaran yang berbasis permodelan
dan latihan terarah (guided practice) dimana instruktur terlebih dahulu
memberikan contoh penerapan strategi pembelajaran reciprocal teaching dan
prosedurnya yaitu predict (memprediksi), question (bertanya), clarify
(mengklarifikasi), dan summarize (menyimpulkan) kemudian secara bertahap
instruktur menginstruksikan kepada siswa untuk menerapkan strategi
pembelajaran tersebut di dalam kelompok. Strategi pembelajaran reciprocal
teaching bertujuan untuk mengembangkan kemandirian belajar siswa dan
kemampuan reading comprehension melalui pembelajaran di dalam kelompok
10
untuk mengajarkan teman-temannya. Sementara itu guru lebih berperan sebagai
model yang menjadi contoh dan juga menjadi fasilitator yang memberi
pengarahan
Penerapan strategi pembelajaran reciprocal teaching membantu guru
dalam mengefektifkan pembelajaran reading comprehension karena sesuai
prinsipnya reciprocal teaching membantu siswa untuk mandiri tanpa terus
menerus mendapatkan bantuan guru. Selain itu, strategi pembelajaran reciprocal
teaching juga mengoptimalkan pembelajaran khususnya pada kelas besar dengan
mengelompokkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Suasana belajar dalam
kelompok dapat membantu siswa untuk saling memberikan umpan balik diantara
anggota kelompok. Selain itu, belajar berkelompok merupakan aspek penting
dalam proses mengkonstruksi pengetahuan karena dapat membuka peluang untuk
terjadinya tukar pendapat, mempertahankan argumentasi, negosiasi antar siswa
atau kelompok, sehingga memancing siswa berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran.
Dalam memilih strategi pembelajaran, guru juga perlu mempertimbangkan
perbedaan individual atau karakteristik siswa yang merupakan faktor internal
yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Chung (1995:76), proses
pembelajaran juga dipengaruhi oleh variabel kondisi pembelajaran yang ada pada
siswa berupa gaya kognitif. Salah satu karakteristik siswa yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih dan menerapkan stategi pembelajaran dalam
pembelajaran reading comprehension adalah gaya kognitif siswa.
Gaya kognitif merupakan cara seseorang dalam menerima dan bereaksi
11
berpikir, cara memahami, mengingat, menentukan dan mengatasi masalah. Gaya
kognitif menunjukkan adanya variasi antar individu dalam pendekatannya
terhadap satu tugas, tetapi variasi itu tidak menunjukkan tingkat inteligensi atau
kemampuan tertentu. Sebagai karakteristik perilaku, karakteristik individu yang
memiliki gaya kognitif yang sama belum tentu memiliki kemampuan yang sama.
Witkin (1977:1) membedakan gaya kognitif menjadi dua macam, yaitu
gaya kognitif field dependent dan gaya kognitif field independent. Setiap gaya
kognitif memiliki kelebihan dan kelemahan dalam pencapaian hasil belajar.
Proses pembelajaran menuntut guru untuk dapat memahami dan mengetahui gaya
kognitif siswa, kemudian memilih dan menerapkan strategi yang tepat sesuai
dengan gaya kognitif siswa tersebut.
Siswa yang memiliki gaya kogntif field independent umumnya lebih
mandiri dalam belajar dan menyukai pembelajaran yang melibatkan aktivitas
siswa dalam menemukan suatu pengetahuan. Pengetahuan yang diperolehnya
sendiri akan lebih cepat dipahami dan akan lebih lama tersimpan dalam
ingatannya. Siswa yang memiliki gaya belajar field dependent umumnya
memerlukan bantuan orang lain dalam memahami suatu informasi pembelajaran,
siswa lebih menyukai belajar sesuatu yang telah pasti, kurang menyukai
tugas-tugas mandiri.
Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat sangat dibutuhkan dan harus
disesuaikan dengan gaya kognitif siswa, hal ini perlu dilakukan agar
pembelajaran dapat berlangsung efektif. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian
lebih lanjut untuk menemukan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan
12
siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi
masalah yang berkenaan dengan penelitian ini yaitu: bagaimana strategi
pembelajaran reading comprehension yang digunakan di SMP? Apakah strategi
yang digunakan telah efektif dalam belajar? Apakah strategi pembelajaran yang
digunakan mampu meningkatkan hasil belajar reading comprehension siswa?
Apakah gaya kognitif siswa dapat mempengaruhi hasil belajar reading
comprehension? Apakah hasil belajar reading comprehension siswa yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran collaborative Strategic Reading (CSR)
lebih baik dari pada strategi pembelajaran reciprocal teaching?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian pada identifikasi masalah, maka dalam pembelajaran
reading comprehension ditetapkan strategi pembelajaran Collaborative Strategic
Reading (CSR) dan strategi pembelajaran reciprocal teaching. Gaya kognitif
dibatasi pada gaya kognitif field independent dan gaya kognitif field dependent.
Materi ajar reading comprehension dibatasai pada teks narrative.
13
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan pada uraian
identifikasi masalah, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar reading comprehension siswa yang dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR)
lebih tinggi dari pada hasil belajar reading comprehension siswa yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran reciprocal teaching?
2. Apakah hasil belajar reading comprehension siswa dengan gaya
kognitif field independent lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar
siswa dengan gaya kognitif fielddependent?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya
kognitif terhadap hasil belajar?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar reading comprehension siswa yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Collaborative Strategic reading
(CSR) dan hasil belajar reading comprehension siswa yang dibelajarkan
dengan strategi reciprocal teaching.
2. Untuk mengetahui hasil belajar Reading Comprehension antara siswa
dengan gaya kognitif field independent dan siswa dengan gaya kognitif
field dependent.
3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya kognitif
14
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan
praktis. Secara teoritis hasil penelitian diharapkan:
1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan
kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan strategi
pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR) pada
pembelajaran reading comprehension.
2. Sumbangan pemikiran bagi guru-guru, pengelola, pengembang dan
lembaga pendidikan dalam memahami dinamika siswa.
3. Bahan masukan bagi sekolah sebagai aplikasi teoritis dan teknologi
pembelajaran.
Secara praktis hasil penelitian diharapkan:
1. Sebagai pertimbangan guru dalam menentukan strategi yang lebih
efektif untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan reading
comprehension siswa.
2. Untuk memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi
oleh siswa dalam memahami teks.
3. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam hal-hal
yang berhubungan dengan aplikasi teknologi pendidikan yang dapat
digunakan guru dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran
97 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan terhadap hasil penelitian
yang dikemukakan sebelumnya maka dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar reading comprehension siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran collaborative strategic reading (csr)
lebih tinggi dari hasil belajar reading comprehension siswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan strategi pembelajaran reciprocal teaching.
2. Hasil belajar reading comprehension siswa yang memiliki gaya kognitif field
independent lebih tinggi daripada hasil belajar reading comprehension siswa
yang memiliki gaya kognitif field dependent.
3. Terdapat interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dan gaya kognitif
dalam mempengaruhi hasil belajar reading comprehension siswa. Siswa yang
memiliki gaya kognitif field dependent memperoleh hasil belajar reading
comprehension lebih tinggi jika dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
collaborative strategic reading (csr) dan strategi pembelajaran reciprocal
teaching.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan
bahwa hasil belajar reading comprehension siswa yang dibelajarkan dengan
98
hasil belajar reading comprehension siswa yang dibelajarkan dengan strategi
pembelajaran reciprocal teaching, hasil temuan ini dijadikan pertimbangan bagi
guru-guru mata pelajaran bahasa inggris khususnya mengajarkan aspek reading
comprehension untuk menggunakan strategi pembelajaran collaborative strategic
reading khususnya pada aspek reading comprehension. Oleh karena itu temuan
penelitian ini perlu dipertimbangkan dan disosialisasikan kepada sekolah maupun
para guru yang mengajar dalam mata pelajaran bahasa inggris aspek reading
comprehension.
Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran
collaborative strategic reading (csr) siswa dibagi kepada beberapa kelompok
yang heterogen. Setiap kelompok terdiri dari beberapa siswa yang memiliki
kemampuan memahami bacaan yang berbeda. Strategi pembelajaran CSR lebih
memungkinkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran reading comprehension
karena setiap siswa memiliki tanggung jawab di dalam sebuah kerja kelompok
dan setiap siswa diharuskan untuk berkontribusi dan mengambil perannya di
dalam pembelajaran tersebut. Dibandingkan dengan strategi pembelajaran
Reciprocal Teaching (RT) yang hanya mengharuskan salah seorang siswa sebagai
leader untuk mengorganisir kelompok diskusi. Di samping itu strategi
pembelajaran Collaborative Strategic Reading (CSR) memiliki langkah-langkah
strategi yang memungkinkan siswa yang memiliki pemahaman bacaan rendah
dapat lebih mudah untuk memahami bacaan.
Hasil penelitian ini juga bisa menjadi pertimbangan bagi guru untuk
99
aktif guru dalam pemilihan strategi pembelajaran tentunya sangat dibutuhkan,
karena dengan kecermatan dan kesesuaian karakteristik mata pelajaran dan
karakteristik siswa dalam belajar menjadi salah satu faktor dalam melakukan
pemilihan strategi pembelajaran.
Gaya kognitif merupakan cara seseorang dalam menerima dan bereaksi
terhadap situasi yang berbeda. Gaya kognitif sangat berhubungan dengan gaya
berpikir, cara memahami, mengingat, menentukan dan mengatasi masalah. Siswa
yang memiliki gaya kognitif field independent umumnya lebih mandiri dalam
belajar, siswa menyukai pembelajaran yang melibatkan aktifitas siswa dalam
menemukan suatu informasi atau pengetahuan. Pengetahuan yang diperolehnya
sendiri akan lebih cepat dipahami dan akan lebih lama tersimpan dalam
ingatannya. Siswa yang memiliki gaya belajar field dependent umumnya
memerlukan bantuan orang lain dalam memahami suatu informasi pembelajaran,
siswa lebih menyukai belajar sesuatu yang telah pasti, kurang menyukai
tugas-tugas mandiri.
Dalam hal ini sesuai dengan karakteristik gaya kognitif siswa, siswa yang
memiliki gaya kognitif field independent akan lebih mudah untuk memahami
bacaan dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent.
Temuan ini menuntut kegigihan seorang guru mata pelajaran bahasa
inggris khususnya yang mengajarkan aspek reading comprehension untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki mengingat perkembangan
teknologi yang sangat cepat sehingga dapat mengaplikasikan dalam pembelajaran
100
siswa diperlukan penataan dan perancangan yang tepat terkoordinasi agar terjadi
interaksi yang efektif sehingga siswa terlibat aktif dan suasana pembelajaran
yang kondusif yang akan menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
Penerapan penggunaan strategi pembelajaran juga harus dibarengi
penentuan gaya kognitif siswa, hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan
pelatihan terlebih dahulu tentang cara mengidentifikasi dan mengukur gaya
kognitif siswa bagi guru-guru agar guru-guru memiliki keterampilan
mengelompokkan gaya kognitif siswa. Di sisi lain kepada pihak pengambil
kebijakan di lingkungan SMP Negeri 1 Angkola Timur untuk mengadakan
pelatihan cara menerapkan strategi pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran
reading comprehension.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan
maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Dalam upaya peningkatan hasil belajar reading comprehension, maka guru
yang mengasuh mata pelajaran bahasa inggris khususnya yang mengajarkan
aspek reading comprehension disarankan agar menggunakan strategi
pembelajaran yang tepat dalam menyajikan konsep-konsep, kemampuan
dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang ada.
2. Dalam meningkatkan hasil belajar strategi pembelajaran, apabila gaya
kognitif siswa tidak diketahui maka disarankan kepada guru untuk
menggunakan collaborative strategic reading (csr) dalam pembelajaran, hal
101
strategic reading (csr) lebih tinggi dibandingkan dengan strategi
pembelajaran reciprocal teaching apabila gaya kognitifnya tidak diketahui.
3. Disarankan kepada guru agar memperhatikan gaya kognitif yang dimiliki
siswa dan mengelompokkan mereka berdasarkan tingkat gaya kognitifnya,
yakni gaya kognitif field independent dan gaya kognitif field dependent.
4. Disarankan kepada pihak pengambil kebijakan di SMP Negeri 1 Angkola
Timur untuk mengadakan pelatihan cara mengidentifikasi gaya kognitif bagi
guru-guru agar guru-guru memiliki keterampilan mengelompokkan gaya
kognitif siswa.
5. Disarankan kepada pihak-pihak kebijakan di lingkungan SMP Negeri 1
Angkola Timur untuk mengadakan pelatihan cara menerapkan strategi
pembelajaran collaborative strategic reading yang tepat untuk pembelajaran
bahasa inggris khususnya aspek reading comprehension.
6. Guna penelitian lebih lanjut pada penggunaan strategi pembelajaran di
samping guru yang menjadi mitra peneliti, perlu untuk disosialisasikan
terlebih dahulu kepada siswa bagaimana prosedur penggunaan strategi
sehingga penggunaan waktu bisa efisien mungkin serta efektifitas
pembelajaran dapat tercapai.
7. Untuk peneliti lain yang meneliti tentang strategi pembelajaran disarankan
untuk menggunakan strategi pembelajaran yang memiliki kualitas sama
antara dua strategi pembelajaran yang dibandingkan sehingga hasil penelitian
102
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Mohammad Reza. 2012. “Reciprocal Teaching Strategy as an Important
Factor of Improving Reading Comprehension”. Journal of Studies in
Education Macrothink Institute. Vol. 2, No. 4 hal. 153-173
Alqarni, Fawaz. 2015. “Collaborative Strategic Reading to Enhance Learners’
Reading Comprehension in English as a Foreign Language”. Roma:
Academic Journal of Interdisciplinary Studies Vol 4 No.1, MCSER Publishing
Anderson, L.W. (Ed.), Krathwohl, D.R. (Ed.), Airasian, P.W., Cruikshank, K.A.,
Mayer, R.E., Pintrich, P.R., Raths, J., & Wittrock, M.C. 2001. A taxonomy
for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.
Arikunto, S. 1999. Dasar-dasar Evalusai Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara
Brassell, Danny and Timothy Rasinki. 2008. Comprehension that Works: Taking
Students Beyond Ordinary Understanding to Deep Comprehension.
Huntington: Shell Education
Bremer, Christine D., Sharon Vaughn. 2002. Collaborative Strategic Reading
(CSR): Improving Secondary Students’ Reading Comprehension Skills.
Minneapolis: National Center in secondary Education and Transition
Budiningsih C., Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Chung, Jaesam and Ivor K. Davies. 1995. “An Instructional Theory for Learner
Control”. Proceedings of the 1995 Annual National Convention of the Association for Educational Communications and Technology (AECT) hal. 72 - 86
Cisco, Brooke kandel. 2012. “Investigating Vocabulary and Reading Strategies
with Middle Grades English Language Learners: a research synthesis”.
Journal RMLE volume 36 No. 4 Butler Universuty Indianapolis
Dick, Walter, Lou Carey and James O. Carey. 2005. The Systematic Design of
Instruction. 6th edition. New York: Pearson
Fraenkel, Jack R and Norman E. Wallen. 2008. How to Design and Evaluate
103
Gagne, R. 1985. The Conditions of Learning (4th ed.). New York: Holt, Rinehart
& Winston
Grabe, William and Fredericka L. Stoller. 2011. Teaching and Researching
Reading. New York: Pearson Education Limited
Hitchcock, John et.al. 2011. The Impact of Collaborative Strategic Reading on the
Reading Comprehension of Grade 5 Students in Linguistically Diverse School. US Department of Education
Klingner, Janette K., Sharon Vaughn and Jeanne Shay Schumm. 1998. “Collaborative Strategic Reading During Social Studies in Heterogeneous
Fourth-Grade Classroom”. The Elementary School Journal University of
Chicago.
Klingner, Janette K. and Sharon Vaughn. 1999. “Promoting Reading Comprehension, Content Learning, and English Acquisition though
Collaborative Strategic Reading”. Journal International Reading
Association Vol. 52. No.7 hal 738-747.
Klingner, Janette K., Sharon Vaughn and Mariael Enaarguelles. 2004. “Collaborative Strategic Reading:”Real-World” Lessons From Classroom
Teachers”. Journal of Remedial and Special Education PRO-ED Vol. 25,
No. 5, hal. 291-302.
Klingner, Janette K., Sharon Vaughn and Alison Boardman. 2007. Teaching
Reading Comprehension to Students with Learning Diffculties. New York: The Guildford Press
Lems, Kristin, Leah D. Miller and Tenena M. Soro. 2010. Teaching Reading to
English Language Learners. New York: Guilford Press
Moreillon, Judi. 2007. Collaborative Strategies for Teaching Reading
Comprehension: Maximizing Your Impact. Chicago: The American Library Association
Mullis, Ina V.S., Michael O. Martin, Eugenio J. 2011. Gonzalez. International
Achievement in the Processes of Reading Comprehension. Boston: International Study Center Boston College
Mullis, Ina V.S., Michael O. Martin, Eugenio J. Gonzalez. 2004. International
Achievement in the Processes of Reading Comprehension. Boston: International Study Center Boston College
Niroomand, Syyedeh Mitra dan Mohammad Rostampour. 2014. The Impact of
Field Dependence/ Independence Cognitive Styles and Gender Differences on Lexical Knowledge: The case of Iranian Academic EFL Learners.
104
Nosratinia, Mania, Elaheh Mirzakhani, dan Alireza Zaker. 2013. “Toward a Humanistic Instruction: Collaborative Strategic Reading Approach and EFL
Learners Reading Comprehension”. International Journal of Advanced
Studies in Humanities and Socia Science, Vol. 1, Issue 8, hal. 1119-1138
Palincsar, Annemarie Sullivan and Ann L. Brown. 1984. Reciprocal Teaching of
Comprehension-Fostering and Comprehension-Monitoring Activities. No. 2 hal. 117-175. Illinois: Lawrence Erlbaum Associates
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Mata pelajaran untuk tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah
Pritchard, Alan. 2009. Ways of Learning: Learning Theories and Learning Styles
in the Classroom. London: Routledge Taylor and Francis Group
Oczkus, Lori. 2013. Reciprocal Teaching: Powerful Hands-on Comprehension
Strategy. USA: The Utah Journal of Literacy
Rosenshine, Barak and Carla E. Meister. 1993. Reciprocal Teaching: A Review 19
Experimental Studies. University of Illinois
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Saracho, Olivia Natividad. 1997. Teachers’ and Students’ Cognitive Styles In
Early Childhood Education. Westport USA: Greenwood Publishing Group
Schmeck, Ronald R. 1988. Perspectives on Individual Differences: Learning
Strategies and Learning Styles. New York: Springer Science
Seels, B. B., & Richey, R. C. 1994. Teknologi pendidikan definisi dan kawasanya.
Washington DC: Association for Educational Communications and Technology.
Seymour, Jennifer R., and Helena P. Osana. 2003. Reciprocal Teaching
procedures and priniples: two teachers’ developing understanding.
Teaching and Teacher 19:328
Snowling, Margaret J. and Charles Hulme. 2005. The science of reading: A Hand
book, Maiden USA: Blackwell Publishing Ltd.
105
Wawryk, Lynne, Gina Harrison, and Bill Prentice. 2004. Teaching Students with
Reading Difficulties and Disabilities; A guide for Educators.
Wells, Gordon. 1987. Apprenticeship in Literacy. Interchange Journal Vol. 18
Nos. 1/2 hal 109-123
Witikin, H. A., C.A.Moore. 1977. Field Dependent and Field Independent
Cognitive Styles and Their Educational Implication. Review of Educational
research47 : 1-64
Woolfolk, Anita. 2009. Educational Psychology Bagian Kedua (edisi terjemahan).
Yogyakarta:Pustaka Belajar.
Yamin, Martinis. 2013. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: