• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR OPINI AUD MANUF

Diajukan

OR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI P UDIT GOING CONCERN PADA PERUSAH UFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURS

EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI

ajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH : VICI MANALU NIM. 7102220029

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014

I PENERIMAAN AHAAN

RSA

(2)
(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, untuk setiap berkat dan kasih karunia-Nya yang senantiasa penulis rasakan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan ManufakturYang Terdaftar Di Bursaefek Indonesia (BEI)”

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

(4)

5. Bapak Drs. La Ane, M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan sekaligus dosen penguji saya yang telah memberi masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, CA selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

7. Bapak M. Ridha Habibi Z,SE, M.Si, Ak, CA selaku dosen pembimbing akademik dan dosen penguji saya, yang telah banyak membantu dan menjadi orang tua kedua saya di kampus terima kasih banyak ibu atas semua baktimu.

8. Bapak Hermansyah Sembiring, SE, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing skripsi saya yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Akmal Huda Nasution, SE, M.Si selaku dosen penguji saya yang telah memberi masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi, yang telah membimbing saya selama masa perkuliahan dan kepada B’Ricky serta seluruh staf pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang banyak membantu dalam proses penyelesaian administrasi.

(5)

v

12. Abang Sansiro beserta keluarga, Abang Jun beserta keluarga, dan Kak Erlin beserta keluarga yang tak henti-hentinya mengarahkan penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

13. Tulang dan Nantulang Ompung Ruth Marpaung, Terimakasih Tulang dan Nantulang untuk doa-doa, dan arahannya selama ini.

14. Teman-teman seperjuangan penulis, Septi, Sartika , Hartiny, Erup, Raja, Dessy, Alpian, Fernandus, Konni, Ratna, Mega, dan Taty yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam penyusunan skripsi saya ini.

15. Semua teman-teman Jurusan Akuntansi 2010 B dan 2010 A, banyak hal yang kita lalui semasa-masa kuliah di UNIMED ini maupun itu suka atau duka.

16. Kak Leli, Bang Gito dan Bro Charles serta adik-adik penulis, Lita Sandora, Lusi, Raymond Purba, Januar, Senang, Febrina, Lisnaria, Rosa, Leni, Maria, Lita, Louis.

17. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberi manfaat sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan terkhusus penulis. Tuhan Memberkati.

Medan, September 2014 Penulis,

(6)

ABSTRAK

Vici Manalu. 7102220029. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufakur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2014.

Permasalahan yang dibahas oleh peneliti dalam penelitian ini adalah apakah variabel Auditor Client Tenure, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit, Likuiditas, Profitabilitas, dan Leverage berpengaruh terhadap penerimaan Opini Audit Going Concern secara parsial dan simultan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Auditor Client Tenure, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit, Likuiditas, Profitabilitas, dan Leverage terhadap penerimaan Opini Audit Going Concern.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2010-2012. Ada 139 perusahaan yang terdaftar , dipilih 16 perusahaan sampel dengan menggunakan purposive sampling yang di download dari situs www.idx.co.id. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi logistik dengan nilai probabilitas signifikanya 5%.

Hasil analisis regresi logistik menghasilkan persamaan AGC = -23,738 + 1,001ACT + 8,858 OATS –0,52UP + 2,714KA + 1,701Lik + 2,286Prof– 0,008Lev. Hasil yang diperoleh dengan taraf signifikan 5% menunjukkan bahwa secara simultan ACT, OATS, UP, KA, Lik, Prof, Lev (0,000<0,05) berpengaruh secara simultan dan bila dilihat dari uji parsial menunjukkan probabilitas ACT (0,225>0,05), OATS (0,021<0,05), UP (0,032<0,05), KA (0,160>0,05), Lik (0,282>0,05), Prof (0,604>0,05), dan Lev (0,892>0,05).

Kesimpulan penelitian ini adalah Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan Opini Audit Going Concern. Sedangkan Auditor Client Tenure, Kualitas Audit, Likuiditas, Profitabilitas, dan Leverage tidak berpengaruh terhadap penerimaan Opini Audit Going Concern. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa Auditor Client Tenure, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit, Likuiditas, Profitabilitas, dan Leverage berpengaruh signifikan terhadap penerimaan Opini Audit Going Concern.

(7)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DATAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 11

1.3 Pembatasan Masalah ... 13

1.4 Rumusan Masalah ... 13

1.5 Tujuan Penelitian ... 14

(8)

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 17

2.1 Kerangka Teoritis... 17

2.1.1 Opini Audit... 17

2.1.2 Opini Audit Going Concern ... 19

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Going Concern ... 23

2.1.3.1 Auditor Client Tenure (ACT) ... 23

2.1.3.2 Opini Audit Tahun Sebelumnya (OATS)... 25

2.1.3.3 Ukuran Perusahaan (UP) ... 27

2.1.3.4 Kualitas Audit (KA) ... 29

2.1.3.5 Likuiditas (Lik) ... 31

2.1.3.6 Profitabilitas (Prof)... 32

2.1.3.7 Leverage (Lev) ... 33

2.2 Penelitian Terdahulu ... 34

2.3 Kerangka Berpikir... 40

2.4 Hipotesis... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 48

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 48

3.2 Populasi dan Sampel ... 48

3.2.1 Populasi ... 48

3.2.2 Sampel ... 49

(9)

viii

3.3.1 Jenis Data... 50

3.3.2 Sumber Data ... 50

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 51

3.4.1 Variabel Dependen (Y)... 51

3.4.2 Variabel Independen (X) ... 52

3.4.2.1 Auditor Client Tenure (ACT) ... 52

3.4.2.2 Opini Audit Tahun Sebelumnnya (OATS)... 52

3.4.2.3 Ukuran Perusahaan (UP) ... 53

3.4.2.4 Kualitas Audit (KA) ... 53

3.4.2.5 Likuiditas (Lik)... 54

3.4.2.6 Profitabilitas (Prof)... 54

3.4.2.7 Leverage (Lev) ... 55

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 56

3.6 Metode Anaslisis Data ... 57

3.6.1 Statistik Deskriptif... 57

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 57

3.6.2.1 Uji Multikoleaniritas ... 57

3.6.2.2 Uji Autokorelasi ... 58

3.6.3 Analisis Regresi Logistik ... 58

3.6.3.1 Uji Kelayalan Model Regresi ... 60

3.6.3.2 Menilai Model Fit (Overall Model Fit Test) ... 60

(10)

(Pengujian Secara Simultan) ... 62

3.6.5 Uji Hipotesis Secara Parsial ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 64

4.1 Hasil Penelitian ... 64

4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 64

4.2 Metode Analisis Data ... 66

4.2.1 Stastik Deskriptif ... 66

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik... 70

4.2.2.1 Uji Multikolonieritas... 70

4.2.2.2 Uji Autokorealsi ... 71

4.2.3 Analisis Regresi Logistik ... 72

4.2.3.1 Menilai Kelayakan Model Regresi ... 72

4.2.3.2 Menilai Moedel Fit (Overall Model Fit Test) ... 73

4.2.3.3 Uji Koefisien Determinasi ... 75

4.2.4 Pengujian Hipotesis Dengan Omnibus Test (Pengujian Secara Simultan) ... 78

4.2.5 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ... 79

4.3 Pembahasan ... 83

4.3.1 Pengaruh Auditor Client Tenure (ACT) Terhadap Penerimaaan Opini Audit Going Concern (OAGC) ... 83 4.3.2 Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya (OATS)

(11)

x

(OAGC) ... 84

4.3.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan (UP) Terhadap Penerimaaan Opini Audit Going Concern (OAGC) ... 85

4.3.4 Pengaruh Kualitas Audit (KA) Terhadap Penerimaaan Opini Audit Going Concern (OAGC) ... 86

4.3.5 Pengaruh Likuiditas (Lik) Terhadap Penerimaaan Opini Audit Going Concern (OAGC) ... 87

4.3.6 Pengaruh Profitabilitas (Prof) Terhadap Penerimaaan Opini Audit Going Concern (OAGC) ... 87

4.3.7 Pengaruh Leverage (Lev) Terhadap Penerimaaan Opini Audit Going Concern (OAGC) ... 88

4.3.8 Pengaruh Auditor Client Tenure (ACT), Opini Audit Tahun Sebelumnya (OATS), Ukuran Perusahaan (UP), Kualitas Audit (KA), Likuiditas (Lik), Profitabilitas (Prof), dan Leverage (Lev) Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (OAGC) ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 91

5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran ... 92

(12)

DAFTAR TABEL

Daftar Perusahaan yang Dijadikan Sampel ... 65 5. Tabel 4.3

Hosmer and Lemeshow Test ... 73 9. Tabel 4.7

Nilai -2 loglikehood (Block = 0)... 73 10. Tabel 4.8

Nilai -2 Lglikehood (Block = 1) ... 74 11. Tabel 4.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi... 75 12. Tabel 4.10

Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik... 76 13. Tabel 4.11

Omnibus Tests of Model Coefficients ... 79 14. Tabel 4.12

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Hal

1. Gambar 2.1

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Tabulasi Data Sampel dan Variabel Penelitian

LAMPIRAN B Hasil Output SPSS

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebangkrutan dan kelangsungan hidup perusahaan merupakan dua sisi yang saling bertolak belakang. Selain profit yang tinggi salah satu yang menjadi tujuan perusahaan adalah dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Asumsi ini dinamakan going concern. Going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dan merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas. Asumsi ini mengharuskan perusahaan secara operasional memiliki kemampuan mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) dan akan melanjutkan usahanya di masa depan. Perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya (Ikatan Akuntan Indonesia, 2007:5).

(16)

2

eksplisit apakah perusahaan klien akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya sampai setahun kemudian setelah pelaporan..

Agar dapat menyajikan laporan keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan informasi semua pihak yang berkepentingan, diperlukanlah satu pihak yang dapat independen untuk menyajikannya. Pihak yang dinilai independen dalam hal ini adalah auditor. Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu menjembatani benturan kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham) dengan pihak agen yaitu manajemen sebagai pengelola perusahaan. Untuk dapat menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik, auditor harus mampu menghasilkan opini audit yang berkualitas yang akan berguna tidak saja bagi dunia bisnis tetapi juga masyarakat luas. Pada saat ini, auditor mulai diminta pertanggungjawabannya untuk mengungkapkan informasi yang tidak sebatas hanya pada pada hal-hal yang ditampakkan dalam laporan keuangan tetapi juga harus mengungkapkan informasi seperti eksistensi dan kontinuitas entitas.

(17)

3

harus mempertimbangkan secara cermat adanya masalah atas kelangsungan hidup suatu entitas (going concern) untuk suatu periode, sehingga opini yang dihasilkan menjadi berkualitas sebagai produk utama akuntan publik.

Opini audit going concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP, 2001). Auditor melakukan evaluasi terhadap perusahaan sebelum menentukan apakah terdapat kesangsian atas kelangsungan usaha suatu perusahaan. Auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit (SA seksi 341). Oleh karena itu, di samping memberikan opini mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan, auditor juga bertanggung jawab memberikan opini mengenai keberlangsungan usaha (going concern) dari perusahaan tersebut.

(18)

4

Brothers yang merupakan bank investasi terbesar di Amerika (Chalfidin, 2010). Arvian (2010), mengungkapkan bahwa bank investasi yang didirikan oleh tiga bersaudara Lehman itu terbukti melakukan rekayasa keuangan untuk menyembunyikan ketergantungan pada pinjaman. Kasus tersebut menyeret salah satu KAP (Big-Four) Ernst & Young yang saat itu menangani Lehman Brothers. Ernst & Young dinyatakan lalai mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian bagi Lehman sebelum terjadinya kebangkrutan, yang seharusnya memberikan early warning dalam opini yang diberikannya tersebut agar pihak-pihak yang

berkepentingan pada laporan keuangan yang telah diaudit tidak salah berinvestasi (Ardiani, Nur DP, dan Azlina, 2012)

(19)

5

tidak mengungkapkan terjadinya masalah dalam pemberian opini atas laporan selama mengaudit laporan keuangan perusahan tersebut. (Indonesia Finance Today, November 2011)

Kasus yang dialami ketiga perusahaan besar diatas sangat mencoreng profesi akuntan terutama akuntan publik, saat opini yang dibuat ternyata tidak sesuai dengan keadaan perusahaan yang sebenarnya mengakibatkan penilaian masyarakat akan tugas dan profesi auditor menjadi buruk dan dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap auditor independen. Hal ini dapat dipahami karena auditor merupakan pihak yang paling bertanggungjawab dalam menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan melalui pernyataan pendapat yang diberikan.

Bukan suatu hal yang mudah bagi auditor untuk memberikan opini audit going concern terhadap auditeenya karena akan menyebabkan timbulnya masalah.

Misalnya masalah self-fulfilling prophecy yang mengakibatkan auditor enggan mengungkapkan status going concern yang muncul ketika auditor khawatir bahwa opini going concern yang dikeluarkan dapat mempercepat kegagalan perusahaan yang bermasalah (Venuti, 2007 dalam Praptitorini dan Januarti, 2011). Meskipun demikian, opini going concern harus diungkapkan dengan harapan dapat segera mempercepat upaya penyelamatan perusahaan yang bermasalah.

(20)

6

karena pemberian status going concern bukanlah suatu tugas yang mudah (Koh dan Tan, 1999 dalam Komalasari, 2004).

Sejumlah penelitian telah mengungkapkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan. Santosa dan Wedari (2007), Januarti dan Fitrianasari (2008), Junaidi dan Hartono (2010), Susanto (2009), Sembiring (2010), Rahman dan Siregar (2011), Ningtias (2011), Tampubolon (2011), Sari dan Soekitno (2011), Yuanda (2011), Irfana dan Muid (2008), Praptitorini dan Januarti (2011), Sari (2012), Ardiani, Nur DP, dan Azlina (2012), Kuswardi (2012), dan Pandiangan (2013) telah berhasil meneliti tentang faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern oleh auditor.

Auditor client tenure merupakan jangka waktu perikatan yang terjalin

antara Kantor Publik (KAP) dengan auditee yang sama. Penelitian yang dilakukan oleh Ningtias (2011), Sari (2012), dan Ardiani, Nur DP, dan Azlina (2012) menyatakan bahwa audit tenure tidak berpengaruh tehadap penerimaan opini audit going concern. Penelitian Junaidi dan Hartono (2010) menunjukkan hal yang sebaliknya. Dalam penelitian tersebut audit tenure mempunyai hubungan yang signifikan dalam mempengaruhi penerimaan opini audit going concern oleh auditor.

(21)

7

perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ardiani, Nur DP,

dan Azlina (2012) menunjukkan hal yang sebaliknya.

Pertumbuhan perusahaan dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya dari laba yang diperoleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki pertumbuhan laba yang positif cenderung tidak menerima opini audit going concern. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Santosa dan Wedari (2007) dan Kuswardi (2012) menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Altman (1968) dalam Petronela (2004) menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan mempengaruhi penerimaan opini audit going cocern.

Reputasi KAP (Kantor Akuntan Publik) dianggap memiliki pengaruh terhadap opini audit going concern. KAP dengan reputasi big four dianggap memiliki kualitas audit yang lebih baik dibandingkan dengan KAP non big four. Santosa dan Wedari (2007), Sembiring (2010), Rahman dan Siregar (2011), Ningtias N. (2011), Tampubolon (2011), Sari dan Soekitno (2011), dan Sari (2012) menyatakan bahwa reputasi KAP tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan Junaidi dan Hartono (2010), Yuanda (2011), dan Pandiangan (2013) dalam penelitiannya membuktikan bahwa reputasi KAP memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap opini audit going concern yang diberikan auditor.

Debt default didefinisikan sebagai kegagalan debitor (perusahaan) untuk

(22)

8

Church, 1992). Praptiotirini dan Januarti (2011), Adriani, Nur DP, dan Azlina (2012), menyatakan bahwa debt default berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan Irfana dan Muid (2012) dan Susanto (2009) menyatakan hal yang sebaliknya.

Santosa dan Wedari (2007), Sembiring (2010), Rahman dan Siregar (2011), Ningtias N. (2011), Tampubolon (2011), dan Pandiangan (2013) menyatakan bahwa opini audit tahun sebelumnya memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan hasil penelitian yang berbeda ditunjukkan oleh Yuanda (2011) dalam penelitiannya, opini audit tahun sebelumnya tidak menunjukkan adanya pengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

Ukuran perusahaan dapat dilihat dari kondisi keungan perusahaan misalnya besarnya total aktiva. Junaidi dan Hartono (2010), Rahman dan Siregar (2011), Yuanda (2011), Sari (2012), dan Pandiangan (2013) menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Santosa dan Linda Wedari (2007) dan Sari dan Soekitno (2011)

mendapapatkan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan klien berpengaruh terhadap opini audit going concern.

Opinion shopping didefinisikan oleh SEC, sebagai aktivitas mencari

(23)

9

shopping memiliki pengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.

Sedangkan peneleitian yang dilakukan oleh Praptitorini dan Januarti (2011), Adriani, Nur DP, dan Azlina (2012), dan Susanto (2009) menyatakan hal yang sebaliknya.

Likuiditas perusahaan sering ditunjukkan oleh current ratio yaitu membandingkan aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Beberapa peneliti seperti Sembiring (2010), Sari dan Soekitno (2011), membuktikan bahwa rasio likuiditas berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Namun penelitian yang dilakukan oleh Noverio (2011) menemukan bahwa rasio likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

Rasio laverage umumnya diukur dengan menggunakan debt ratio yaitu membandingkan total kewajiban dengan total aktiva. Tampubolon (2011), Sari dan Soekitno (2011), dan Pandiangan (2013) menemukan bahwa Rasio laverage tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Namun penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2010), dan Adytianingrum (2012) menunjukan hasil yang sebaliknya. Dalam penelitian yang mereka lakukan menunjukkan bahwa rasio laverage tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

(24)

10

menemukan bahwa rasio profitabilitas bepengaruh signifikan pada penerimaan opini audit going concern.

Dari hasil penelitian yang telah diuraiakan oleh peneliti diatas, dapat disimpulkan tejadinya beragam hasil penelitian. Sehingga penulis ingin menguji generalisasi hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dengan objek penelitian adalah perusahaan manukfaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. Penelitian ini merupakan replikasi penelitian Ningtias (2011), yaitu “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going

ConcernPada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Suprobo Ningtias N. adalah sebagai berikut:

1. Penulis tidak menyertakan variabel kondisi keuangan, tetapi menggantinya dengan Rasio Likuiditas, Rasio Laverage, dan Rasio Profitabilitas. Alasan penulis mengganti kondisi keuangan dengan menjadi rasio-rasio tersebut, karena kondisi keuangan telah banyak diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

(25)

11

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Apa yang menyebabkan auditor tidak mudah memberikan opini audit going concern pada perusahaan?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI)?

3. Apakah audit tenure berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI)?

4. Apakah kondisi keuangan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?

(26)

12

6. Apakah opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?

7. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI)?

8. Apakah debt default berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI)?

9. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?

10. Apakah opinion shopping berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI)?

11. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI)?

12. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI)?

(27)

13

1.3 Pembatasan Masalah

Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur. Faktor-faktor dalam penelitian ini adalah audit tenure, opini audit tahun sebelumnya, kualitas audit, ukuran perusahaan,

likuiditas, profitabilitas, dan laverage. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data dari tahun 2010-2012. Penggunaan data pada tahun 2010-2012 berkaitan dengan laporan keuangan emiten yang telah diaudit (audited) dan dipublikasikan.

1.4 Rumusan Masalah

1. Apakah audit tenure berpengaruh secara parsial terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah opini audit tahun sebelumnya berpengaruh secara parsial terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah kualitas audit berpengaruh secara parsial terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

(28)

14

5. Apakah likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

6. Apakah profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

7. Apakah leverage berpengaruh secara parsial terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

8. Apakah audit tenure, opini audit tahun sebelumnya, kualitas audit, likuiditas, profitabilitas, dan laverage berpengaruh secara simultan terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.5 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis pengaruh audit tenure terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk menganalisis pengaruh opini audit tahun sebelumnya terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia.

(29)

15

4. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia.

5. Untuk menganalisis pegaruh likuiditas terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek

Indonesia.

6. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia.

7. Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek

Indonesia.

8. Untuk menganalisis pengaruh audit tenure, opini audit tahun sebelumnya, kualitas audit, likuiditas, profitabilitas, dan laverage berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.6 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat member manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

(30)

16

2. Bagi Bidang Akademisi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan juga literature tambahan tentang opini audit going concern.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(31)

91 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut;

1. Auditor Clien Tenure tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit Going Concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI).

2. Opini Audit Tahun Sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan Opini Audit Going Concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

3. Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit Going Concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 4. Kualitas Audit tidak berpengaruh terhadap penerimaan Opini Audit Going

Concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI).

5. Likuiditas tidak berpengaruh terhadap penerimaan Opini Audit Going Concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 6. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap penerimaan Opini Audit Going

Concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(32)

92

7. Leverage tidak berpengaruh terhadap penerimaan Opini Audit Going Concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 8. Auditor Client Tenure, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran Perusahaan,

Kualitas Audit, Likuiditas, Profitabilitas dan Leverage berpegaruh secara

bersama-sama terhadap penerimaan Opini Audit Going Concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

5.2 Saran

1. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan periode yang lebih lama untuk memperkuat hasil penelitian dengan penelitian terdahulu.

2. Penelitian selanjutnya dapat mengganti, mengurangi, maupun menambah variabel independen yang lain, misalnya corporate governance dan financial distress yang mungkin mempunyai pengaruh terhadap opini

audit going concern sehingga penelitian dapat lebih digeneralisasi.

(33)

93

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi Ketiga Cetakan Pertama. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Altman, E. dan McGough, T. 1974. Evaluation of A Company as A Going Concern. Journal Of Accountancy. December: 50-57

Arens, Alvin A., dan James K. Lobbecke. 1996. Auditing: Pendekatan Terpadu (Auditing An Integrated Approach), Jilid 1. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasly. 2008. Auditing dan Jasa Assurance : Pendekatan Terintegrasi. Jilid 1, edisi 12. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ardiani, N. Emrinaldi Nur DP. dan Nur A. 2012. Pengaruh Audit Tenure, Disclosure, Ukuran KAP, Debt Default, Opinion Shopping, dan Kondisi Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi. Vol 20, No. 4 Desember 2012.

. DasarDasar Pembelanjaan Perusahaan.Edisi Keempat cetakan ke sepuluh. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Darsono dan Ashari. (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta : Andi.

Dewanto, Totok. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Fokus Ekonomi. Vol.6 No.1 Juni 2011: 81-104

Fanny, M. dan Saputra, S. 2005. Opini Audit Going concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi pada Emiten Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi VIII: pp. 966-978.

Gray & Manson. (2000). The Audit Process, Principles, Practice and Cases. Second Edition. Thomson Learning.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ikhsan, Arfan dan Misri. 2012. Metodologi Penelitian Untuk Manajemen, Akuntansi dan Bisnis. Medan: Citapustaka Media Perintis.

(34)

94

. 1994. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat

. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Januarti, Indira dan Ella Fitrianasari. 2006. Analisis Rasio Keuangan Dan Non Keuangan Yang Mempengaruhi Auditor Dalam Memberikan Opini Audit Going Concern Pada Auditee (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2005). Jurnal Maksi, Vol 8. No. 1 Januari 2006:43-56

Indriantono, Nur dan Bambang Supomo. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi Pertama Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Junaidi dan Jogiyanto Hartono. 2010. Faktor Non Keuangan Pada Opini Going

Concern. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto.

Joanna, L.H. 1994. The Effect of Experience on Consensus of Going-Concern Judgments. Behavioral Research in Accounting, 6, 160-172.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2008. Peraturan Menteri Keuangan Nomor17/PMK.01/2008 Tentang Jasa Akuntan Publik.

Komalasari, Agriyanti. 2004. Analisis Pegaruh Kualitas Auditor dan Proxi Going concern Terhadap Opini Auditor. Jurnal Akuntansi dan keuangan, Vol. 9. No. 2. Juli 2004: 1-15.

Kompas. 16 Juni 2002. Arthur Enderson Bermasalah

Kasmir. 2008. Analisa Laporan Keuangan, Bumi Aksara : Jakarta

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metodologi penelitian Untuk Bisnis & Ekonomi, bagaimana meneliti & menulis Tesis. Edisi Pertama Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kuswardi, Hans Juniarto. 2012. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Wholesale And Retail Trade di BEI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Vol.1 No. 2, Maret 2012.

Mulyadi. 2002. Auditing. Buku 1. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat.

Muthahiroh. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Opini Going Concern Oleh Auditor Pada Auditee. Skripsi Universitas Diponegoro. Semarang.

(35)

95

Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Diponegoro. Semarang

Noverio, Rezhky. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Auditor, Likuiditas, Profitabilitas, dan Solvabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skirpsi Universitas Diponegoro, Semarang.

Petronela, Thio. 2004. Pertimbangan Going Concern Perusahaan Dalam Pemberian Opini Audit . Jurnal Balance. 47 - 55.

Pandiangan, Demak Sri R. 2013. Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit tahun sebelumnya, Leverage, dan Pertumbuha Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Skripsi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Praptitorini, Mirna D. dan Indira Januarti. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, Opinion Shopping Terhadap Penerimaan Opini Going Concern. Jurnal Akuntansi & Keuangan Indonesia. Vol. 8 No. 1 Juni 2011:78-93

Rahman, Abdul dan Baldric Siregar. 2012. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin.

Ryanto, Bambang. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat. Yogyakarta. Yayasan Penerbit Gajah Mada.

Ramadhany, Alexander. 2004. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Menufaktur Yang Mengalami Financial Distress Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Maksi Undip Vol. 4, Agustus 2004.

Rudyawan, Arry P. dan I.D. Nyoman Badera.2009. Opini audit going concern: Kajian Berdasarkan Model Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, Leverage Dan Reputasi Auditor. Jurnal Akuntansi Dan Bisnis. Vol. 4, No. 2, Juli 2009: 129-138.

Saputri, Inggy Citrasari. 2012. Pengaruh Rotasi Wajib KAP Terhadap Hubungan Antara Auditor Tenure Dan Reputasi KAP Dengan Kecenderungan Auditor Dalam Menerbitkan Opini Audit Modifikasi Going Concern. Skripsi Sarjana Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang.

(36)

96

Sari, Kumala. 2012. Analisis Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure, Ukuran Perusahaan, Dan Likuiditas Terhadap Pnerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI tahun 20052010). Skripsi Universitas Diponegoro. Semarang.

Sembiring, Oktavianna. 2010. Pengaruh likuiditas, Leverage, Kualitas audit, dan Opini Audit terhadap penerimaan Opini going concern pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Sumatera Utara. Medan.

Setiawan, Santy. 2006. Opini Going Concern Dan Prediksi Kebangkrutan. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol. V NO.1, Mei 2006: 59-67

Setyarno,dkk. 2006. Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang

Sudarmadji, A. M. dan Sularto, L. (2007). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary Disclousere Laporan Keuangan tahunan. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek dan Sipil). Universitas Gunadarma 2: A54

Syafri Harahap, Sofyan, 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Tampubolon, Magdalena. 2011. Pengaruh kualitas audit, Profitabilitas, Leverage, dan Opini audit tahun sebelumnya terhadap penerimaan Opini audit going concern pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Sumatera Utara. Medan

Yuanda, Risti. P. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur (Tbk). Skripsi Universitas Sumatera Utara. Medan.

Wijaya, Okie I., Assegaf Yasmin U., Rahmawati. 2009. Pengaruh Kualitas Audit Dan Proxy Going Concern Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Non Regulasi Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Akuntansi Manajemen. Vol. 20, No.3, Desember 2009: 141-156

Warnida. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di BEI). JAM Vol 6 No.1 Juni 2011

(37)

Gambar

Gambaran Umum Sampel ...................................................
1.TabelTabel 2.1Ringkasan Penelitian Terdahulu........................................................
Gambar1. Gambar 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat (Studi Kasus di Kampung Legok Makmur Kota Magelang) menurut tingkat eksplanasi dan jenis

[r]

adalah adanya pertimbangan risk register dalam bentuk aktivitas pencegahan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah integrasi dilakukan dengan menggabungkan

PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. SMPN 3

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN PROVINSI JAWA TENGAH PADA BALAI PELAKSANA TEKNIS BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO.. DANA APBD TAHUN

Universitas Negeri

Dalam pengembangan kurikulum banyak pihak pihak yang harus berpartisipasi diantaranya adalah administrator pendidikan, para ahli pendidikan ahli dalam kurikulum,